Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
Y. Bagus Wismanto

    Y. Bagus Wismanto

    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan suami dan tekanan psikologis pada ibu yang berperan ganda. Kesejahteraan psikologis dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu usia, pendapatan, etnis, dukungan... more
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan suami dan tekanan psikologis pada ibu yang berperan ganda. Kesejahteraan psikologis dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu usia, pendapatan, etnis, dukungan sosial, tekanan psikologis, status keuangan, status pernikahan, kehadiran anak, stabilitas pekerjaan, status sosial dan ekonomi, budaya, dan evaluasi terhadap beberapa area kehidupan. Partisipan dalam penelitian ini adalah 120 orang ibu yang memiliki peran ganda, berusia 23 sampai 28 tahun, memiliki pasangan dan anak. Penelitian ini menggunakan skala kesejahteraan psikologis (Psychological Well Being Scale yang disusun oleh Ryff), skala dukungan suami yang diadaptasi dari Support in Intimare Relationship Rating Scale, dan skala tekanan psikologis (Kessler Psychological Distress Scale K-10). Hasil dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara dukungan suami dan tekanan psikologis terhadap kesejahteraan psikologis (Ryx1x2 = 0,379; p < 0,01). Selain...
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komitmen terhadap organisasi dan kelompok pekerjaan dengan kohesivitas kelompok. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan antara komitmen terhadap organisasi dengan kohesivitas... more
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komitmen terhadap organisasi dan kelompok pekerjaan dengan kohesivitas kelompok. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan antara komitmen terhadap organisasi dengan kohesivitas kelompok dan ada perbedaan kohesivitas kelompok ditinjau dari kelompok pekerjaan (tenaga edukatif dan administrasi) di Universitas Semarang. Subyek penelitian berjumlah 240 subyek .Penelitian ini menggunakan Skala kohesivitas dan Skala Komitmen Organisasi dan dianalisi dengan menggunakan teknik product moment dari Pearson untuk hipotesis pertama dan Uji-t untuk hipotesis kedua.Hasil penelitian menunjukkan ada korelasi yang signifikan antara komitmen terhadap organisasi dengan kohesivitas kelompok (r = 0,649 dengan p<0,01) dan tidak ada perbedaan kohesivitas antara kelompok pekerjaan di Universitas Semarang ( nilai uji beda 1,103 dengan p = 0,274 (p<0,05 ) .
    Old age is the last period of life, where at this time, the elderly experience setbacks in various aspects of life, especially in physical, psychological, and social functions. Elderly people with chronic diseases tend to be helpless in... more
    Old age is the last period of life, where at this time, the elderly experience setbacks in various aspects of life, especially in physical, psychological, and social functions. Elderly people with chronic diseases tend to be helpless in dealing with their chronic diseases, so that elderly people with chronic diseases are prone to depression. The purpose of this study was to examine the effect of Reminiscence Therapy in reducing depression in the elderly with chronic diseases. This study involved 5 elderly participants with chronic diseases who had major depression. The research method used is one group pretest-posttest design. Based on the results of the Wilcoxon Signed Rank Test, there was a significant difference in depression scores between before and after being given Reminiscence Therapy (0.023; p<0.05). So, it can be concluded that Reminiscence Therapy can reduce depression in the elderly with chronic diseases.
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris mengenai regulasidiri dalam belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika baiksecara langsung maupun tidak langsung melalui efikasi diri. Subjek penelitian ini adalah 95... more
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris mengenai regulasidiri dalam belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika baiksecara langsung maupun tidak langsung melalui efikasi diri. Subjek penelitian ini adalah 95 siswa kelas XI IPA SMAN 1 Juwana. Metode pengumpulan data menggunakan data dokumentasi nilai ulangan harian matematika dan skala. Skala yang digunakan yaitu, skala efikasi diri dan skala regulasi diri dalam belajar. Skala efikasi diri yang terdiri dari 19 aitemvalid dengan koefisien alpha (0,885), sedangkan skala regulasi diri dalam belajar yang terdiri dari 13 aitem valid dengan koefisien alpha (0,791).Metode analisis data yang digunakan analisis jalur atau Path Analysis.Hasil uji hipotesis penelitian yang menggunakan teknik analisis jalurdiperoleh hasil F hitung = 1,571 dan p = 0,213 (p> 0,05). Nilai signifikansilebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh regulasi diridalam belajar terhadap prestasi belajar matematika baik secara langsung maupun tidak langsung melalui efikasi diri.Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan regulasi diri dalam belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika baik secara langsung maupun tidak langsung melalui efikasi diri ditolakSave to Mendeley
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nilai dalam perkawinan dan pemaafan dengan keharmonisan keluarga. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah pasangan suami istri yang... more
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nilai dalam perkawinan dan pemaafan dengan keharmonisan keluarga. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah pasangan suami istri yang tinggal di wilayah Kecamatan Alok Timur, Kecamatan Alok dan kecamatan Alok Barat, Kota Maumere, Kabupaten Sikka yang berjumlah 100 pasang suami-istri. Alat ukur yang digunakan adalah skala keharmonisan keluarga untuk mengukur keharmonisan keluarga, skala nilai dalam perkawinan untuk mengukur nilai dalam perkawinan dan modifikasi Forgiveness Scale dari Rye dkk. (2001) untuk mengukur pemaafan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat hubungan positif antara nilai dalam perkawinan dan pemaafan dengan keharmonisan keluarga, (2) terdapat hubungan positif antara nilai dalam perkawinan dengan keharmonisan keluarga, (3) terdapat hubungan positif antara pemaafan dengan keharmonisan keluarga
    tidak ad
    Mgr. Alb. Soegijapranata adalah Uskup Agung pribumi yang pertama bagi Indonesia, sekaligus Pahlawan Nasional Indonesia. Sebagai pemimpin umat katolik, Mgr Alb. Soegijapranata tidak hanya membela umatnya, namun juga membela bangsa dan... more
    Mgr. Alb. Soegijapranata adalah Uskup Agung pribumi yang pertama bagi Indonesia, sekaligus Pahlawan Nasional Indonesia. Sebagai pemimpin umat katolik, Mgr Alb. Soegijapranata tidak hanya membela umatnya, namun juga membela bangsa dan negaranya tanpa membedakan dari mana mereka berasal. Sepak terjang beliau sebagai Uskup Agung sekaligus sebagai pembela Bangsa dan Negara tidak terlepas dari pendidikan yang diterimanya, nilai yang ditanamkan, semangat yang diberikan baik dari keluarganya, keluarga di Kolese Xaverius maupun keluarga di yuniorat maupun novisiat di Belanda serta berbagai individu yang beliau temui. Keluargakeluarga itulah yang membentuk karakter Mgr. Alb.Soegijapranata
    tidak ad
    tidak ad
    tidak ad
    tidak ad
    tidak ad
    tidak ad
    tidak ad
    tidak ad
    ABSTRACTThis study aimed to examine the correlation between self-regulated learning and perception toward teacher’s competence with truancy of students who take an ADEM scholarship. The study was conducted on 32 students who take the ADEM... more
    ABSTRACTThis study aimed to examine the correlation between self-regulated learning and perception toward teacher’s competence with truancy of students who take an ADEM scholarship. The study was conducted on 32 students who take the ADEM scholarship. Gathering data were used (1) a self-regulated learning scale, (2) perception toward teacher’s competence scale and (3) the violation point in three months, July - September 2016. The Analysis of multiple regression was used to analysis the data. The result of multiple regression was R = 0,606; F=8,425; p = 0,001. The hypothesis in this study was accepted. The conclusion was, there was relationship between self-regulated learning and perception toward teacher’s competence with truancy of the student.
    This study aims to determine differences of emotion regulation and sex in the Batak ethnic students and Javanese ethnic students. Sampling was conducted using accidental quota sampling. Total subjects in this study were 120 people... more
    This study aims to determine differences of emotion regulation and sex in the Batak ethnic students and Javanese ethnic students. Sampling was conducted using accidental quota sampling. Total subjects in this study were 120 people comprising 60 Batak ethnic students and 60 Javanese ethnic students. Data collection is done by using the scale of emotional regulation in validity test and valid. Data were analyzed using Independent Sample Test. The results show that the difference between the emotion regulation and the Batak ethnic student of Javanese ethnic is significant with results to = -2.355 and p
    This study aimed to determine the differences in counseling satisfaction between counselees who get counseling services in accordance with the characteristics of his personality and get appropriate counseling style and those who do not.... more
    This study aimed to determine the differences in counseling satisfaction between counselees who get counseling services in accordance with the characteristics of his personality and get appropriate counseling style and those who do not. The hypothesis proposed in this study was that there was the influence of counselee personality characteristics, counseling style that was in accordance with the satisfaction of counseling.Two hundred and fifty-three men and women who have lived in Semarang for at least 1 year, aged between 18 and 55 years and came from various professions participated in this research. The recruitment of participants was voluntary to participants who were students whereas for non-student participants, there is assignment from the working institutions. The experimental research method was applied by grouping the subjects in the experimental and control groups randomly. A counseling style that matches the characteristics of the participants' personality was given ...
    In general, the marriage is lived by a spouse who lives together and cooperates with each other to shape the family. Recently, many couples do not live together, but in a distant city, and are called a long-distance marriage or a commuter... more
    In general, the marriage is lived by a spouse who lives together and cooperates with each other to shape the family. Recently, many couples do not live together, but in a distant city, and are called a long-distance marriage or a commuter marriage. From many reasons that create the long distance marriage, one of which is the job. The aim of this study is to find out the condition of the marriage life in commuter marriage and the dynamics on perceived marital satisfaction. This research method uses the qualitative method. Subjects in this study are 3 pairs of husband and wife practicing commuter marriage, which has a minimum marriage age of 5 years and has at least one child. The research result has shown that wives tend to experience dissatisfaction in the marriage, while the husbands feel quite happy in the marriage.
    Esensi hubungan antara orang tua dan anak sangat ditentukan oleh sikap orang tua dalam mengasuh anak. Hal ini bercermin pada pola asuh orang tua yakni kecenderungan yang dipilih dan dilakukan orang tua dalam mendidik anak. Pola asuh... more
    Esensi hubungan antara orang tua dan anak sangat ditentukan oleh sikap orang tua dalam mengasuh anak. Hal ini bercermin pada pola asuh orang tua yakni kecenderungan yang dipilih dan dilakukan orang tua dalam mendidik anak. Pola asuh otoriter sering kali membuat tidak bahagia, minder, tidak mampu memulai aktivitas dan memiliki kemampuan komunikasi lemah.Di pihak lain televisi yang banyak mengeksploitasi aksi dan adegan kekerasan dikhawatirkan remaja mempersepsi bahwa kekerasan merupakan penyelesaian yang paling gampang atas banyak permasalahan. Mengacu pada teori belajar sosial dari Bandura bahwa segala bentuk perilaku termasuk perilaku agresif didapatkan melalui pengamatan (observasi) dan proses imitasi karena anak sendiri merupakan imitator yang rentan terhadap modelmodel yang mereka lihat setiap hari.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris keterkaitan pola asuh otoriter dan intensitas menonton tayangan kekerasan di televisi secara simultan dengan perilaku agresif pada anak dengan kriteria remaja awal yang duduk di kelas 1 SMP. Pada usia tersebut subjek memiliki perkembangan psikologis peralihan antara pasca anak-anak dan remaja awal. Analisis data menggunakan regresi ganda kepada total sampel sebanyak 124 anak.Beberapa poin kesimpulan bahwa pola asuh dan intensitas menonton film kekerasan mempunyai pengaruh dan signifikan secara simultan terhadap perilaku agresif, pola asuh tidak mempengaruhi perilaku agresif secara signifikan; Nilai t hitung sebesar 2,301 dan intensitas menonton film kekerasan di televisi mempengaruhi perilaku agresif.Save to Mendeley
    ... Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, prose terbentuknya sikap, maupun proses perubahannya. ... Hubungan antara Sikap Pelajar terhadap Mata Pelajaran IPS dengan Prestasi belajar pada Pelajar Klas II IPS SMA Negeri... more
    ... Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, prose terbentuknya sikap, maupun proses perubahannya. ... Hubungan antara Sikap Pelajar terhadap Mata Pelajaran IPS dengan Prestasi belajar pada Pelajar Klas II IPS SMA Negeri Tirtonirmolo, Yogyakarta. ...
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empirik hubungan antara kecerdasan emosional dan optimisme dengan problem focused coping pada mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang. Metode penelitian yang digunakan... more
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empirik hubungan antara kecerdasan emosional dan optimisme dengan problem focused coping pada mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian korelasional. Subjek penelitian adalah mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Telogorejo semester 3 tingkat II sebanyak 43 orang. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik Analisa Regresi Dua Prediktor dan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Berdasarkan dari hasil analisis ditemukan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara kecerdasan emosional dan optimisme dengan problem focused coping F hitung = 16,209 dengan p < 0,01.
    Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pelatihan entrepreneurship skill untuk mengembangkan minat entrepreneurship siswa SMP Karangturi. Subyek pelatihan ini adalah siswa SMP Karangturi dengan jumlah sebanyak 25... more
    Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pelatihan entrepreneurship skill untuk mengembangkan minat entrepreneurship siswa SMP Karangturi. Subyek pelatihan ini adalah siswa SMP Karangturi dengan jumlah sebanyak 25 siswa. Peneliti menggunakan populasi yang tersedia dengan desain pretest-posttest control group design. Minat entrepreneurship diukur dengan menggunakan skala. Dengan analisis uji t diperoleh hasil t = 4.434 dan p < 0.01 maka terdapat perbedaan signifikan. Hal ini menunjukan bahwa ada perbedaan minat entrepreneurship antara kelompok eksperiemen dan kelompok kontrol sesudah mengikuti pelatihan entrepreneurship skill. Kelompok eksperimen memperoleh skor yang lebih tinggi dari pada kelompok eksperimen, yang mempunyai arti bahwa pelatihan entrepreneurship mempunyai efektifitas untuk meningkatkan minat entrepreneurship.
    A variety of scholars and political actors in both the modern and founding eras have thought that members of Congress may personally grow apart from their constituents over time. There has been little empirical evidence for this... more
    A variety of scholars and political actors in both the modern and founding eras have thought that members of Congress may personally grow apart from their constituents over time. There has been little empirical evidence for this proposition, however. Using logit regression analysis, this article suggests that members become less personally rooted in their home constituencies and more focused on life in Washington as their tenure increases. Specifically, the more years served by members of the House, (a) the less likely they are to return home after leaving office and (b) the more likely they are to work as lobbyists in Washington, even after controlling for multiple personal and political factors. Longer serving senators are somewhat less likely to return home but are not more likely to become lobbyists. The article discusses the problems this dynamic phenomenon of psychological distance may pose for the member-constituent relationship.
    ABSTRACTThis study aimed to examine the correlation between self-regulated learning and perception toward teacher’s competence with truancy of students who take an ADEM scholarship. The study was conducted on 32 students who take the ADEM... more
    ABSTRACTThis study aimed to examine the correlation between self-regulated learning and perception toward teacher’s competence with truancy of students who take an ADEM scholarship. The study was conducted on 32 students who take the ADEM scholarship. Gathering data were used (1) a self-regulated learning scale, (2) perception toward teacher’s competence scale and (3) the violation point in three months, July - September 2016. The Analysis of multiple regression was used to analysis the data. The result of multiple regression was R = 0,606; F=8,425; p = 0,001. The hypothesis in this study was accepted. The conclusion was, there was relationship between self-regulated learning and perception toward teacher’s competence with truancy of the student.
    To deal with Industry 4.0, college students need to develop not only skills related to computers but also humans. Former Indonesian Minister of Research,Technology, and Higher Education had emphasized the urgency for this area. However,... more
    To deal with Industry 4.0, college students need to develop not only skills related to computers but also humans. Former Indonesian Minister of Research,Technology, and Higher Education had emphasized the urgency for this area. However, research articles that support the rationale of Human Literacy are still limited. Thus, this research was conducted to find the definition of Human Literacy and its aspects. Interviews were conducted to 41 students from 8 faculties at Soegijapranata Catholic University. This was followed by content analysis to interpret the meaning. We analyzed the compilation of the interview and looped the meaning of Human Literacy for college students into four main points, which are (1) humanizing humans, (2) technology literacy, (3) character formation, and (4) support from significant institutions. Additional quantitative data also showed the needs of discussion about Human Literacy for students. The result accentuates that learning of Human Literacy for future...