Bukan sebuah rahasia umum bahwa budaya membaca yang tinggi
merupakan salah satu fakto... more Bukan sebuah rahasia umum bahwa budaya membaca yang tinggi merupakan salah satu faktor utama majunya sebuah bangsa dalam berbagai bidang. Membaca merupakan proses reseptif yang lebih kompleks dan komprehensif ketimbang mendengar. Sebagai negara yang dari dulu menganut budaya lisan, minat baca masyarakat Indonesia masih rendah sekali. Menurut hasil survei UNESCO, tercatat prosentase minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,01%, yang artinya dalam 10.000 orang hanya 1 orang saja yang memiliki minat baca. Hal ini harus segera dirubah dan diperbaiki, tentunya dalam rangka menyongsong era modern yang di mana segala informasi dan ilmu yang lebih kompleks dan komprehensif tertuang dalam sebuah bahan bacaan. Maka dari itu, kami menawarkan sebuah upaya meningkatkan budaya baca bangsa Indonesia melaui konsep pembuatan KAPOLRI (Kamling Post of Learning, Reading, and Intelectual). Konsep ini merupakan sebuah gagasan inovatif dengan memanfaatkan Pos Kamling yang notabene merupakan sarana publik yang ada diseluruh Indonesia untuk dijadikan taman baca yang strategis (mudah dijangkau) dan menarik (merangsang minat baca) bagi masyarakat. Konsep pembuatan KAPOLRI ini juga bercermin pada konsep biologi mengenai manusia sebagai mahluk yang bersifat iritabilitas (kemampuan untuk bereaksi atau menanggapi suatu stimulus), dengan demikian pembuatan KAPOLRI ini dimaksudkan menciptakan wahana taman baca yang dekat dengan permukiman masyarakat untuk menstimulus minat baca masyarakat dengan sendirinya. Selain itu tujuan utama dari KAPOLRI itu sendiri adalah memberikan pemahaman akan pentingnya budaya membaca di era modern dan pengaruhnya terhadap kemajuan sebuah bangsa, meningkatkan budaya membaca masyarakat Indonesia, memultifungsikan Pos Kamling sebagai sarana dan fasilitas publik yang bermanfaat bagi masyarakat. Metode penulisan yang digunakan adalah kualitatif atau kajian pustaka. Pertama, mengumpulkan bahan pustaka yang relevan sesuai dengan topik yang di angkat. Kedua, bahan-bahan yang telah dikumpulkan kemudian ditelaah dan dianalisis yang kemudian disaring ke dalam sebuah karya tulis. Ketiga, dari bahan-bahan tersebut dapat diambil kesimpulan. Semua data yang ada ditulis secara sistematis menurut buku pedoman penulisan. Setelah itu, dilakukan konsultasi dengan dosen pendamping dan kemudian dilakukan revisi karya tulis. Dengan adanya KAPOLRI (Kamling Post of Learning, Reading, and Intelectual), sebuah konsep yang dirancang berdasarkan pemahaman dan ketelitian demi menciptakan sebuah desain wahana taman baca diharapkan nantinya dapat membuahkan hasil yang sesuai, yaitu meningkatkan budaya baca bangsa Indonesia.
Sastra lahir, tumbuh dan hidup dalam masyarakat. Karya sastra diciptakan pengarang untuk dinikmat... more Sastra lahir, tumbuh dan hidup dalam masyarakat. Karya sastra diciptakan pengarang untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah kenyataan sosial. Sastra lahir disebabkan dorongan dasar manusia untuk menaruh minat terhadap masalah manusia dan kemanusiaan juga menaruh minat terhadap dunia realitas yang berlangsung sepanjang hari dan sepanjang zaman. Pengungkapan realitas kehidupan tersebut menggunakan bahasa yang indah, sehingga dapat menyentuh emosi pembaca. Sastra berurusan dengan manusia dalam masyarakat sepertii halnya sosiologi. Usaha manusia untuk menyelesaikan diri dan usahannya dalam masyarakat itu. Hubungan manusia dengan keluargannya, lingkungannya, politik, negara, dan sebagainya. Dalam penelitian murni, jelas tampak bahwa novel berurusan dengan tekstur sosial, ekonomi dan politik yang juga menjadi urusa sosiologi. Penulis menggunakan kerangka sosiologi sastra dalam menganilisis novel “Midah Si Manis Bergigi Emas” Karya Pramoedya Ananta Toer. Penulis bertujuan untuk mengetahui kehidupan yang terjadi dalam novel ini dan kaitannya dengan kehidupan masyarakat pada saat ini.
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kema... more Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.Pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Pembelajaran ini sering juga dinamakan pembelajaran heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti “saya menemukan”.
Bukan sebuah rahasia umum bahwa budaya membaca yang tinggi
merupakan salah satu fakto... more Bukan sebuah rahasia umum bahwa budaya membaca yang tinggi merupakan salah satu faktor utama majunya sebuah bangsa dalam berbagai bidang. Membaca merupakan proses reseptif yang lebih kompleks dan komprehensif ketimbang mendengar. Sebagai negara yang dari dulu menganut budaya lisan, minat baca masyarakat Indonesia masih rendah sekali. Menurut hasil survei UNESCO, tercatat prosentase minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,01%, yang artinya dalam 10.000 orang hanya 1 orang saja yang memiliki minat baca. Hal ini harus segera dirubah dan diperbaiki, tentunya dalam rangka menyongsong era modern yang di mana segala informasi dan ilmu yang lebih kompleks dan komprehensif tertuang dalam sebuah bahan bacaan. Maka dari itu, kami menawarkan sebuah upaya meningkatkan budaya baca bangsa Indonesia melaui konsep pembuatan KAPOLRI (Kamling Post of Learning, Reading, and Intelectual). Konsep ini merupakan sebuah gagasan inovatif dengan memanfaatkan Pos Kamling yang notabene merupakan sarana publik yang ada diseluruh Indonesia untuk dijadikan taman baca yang strategis (mudah dijangkau) dan menarik (merangsang minat baca) bagi masyarakat. Konsep pembuatan KAPOLRI ini juga bercermin pada konsep biologi mengenai manusia sebagai mahluk yang bersifat iritabilitas (kemampuan untuk bereaksi atau menanggapi suatu stimulus), dengan demikian pembuatan KAPOLRI ini dimaksudkan menciptakan wahana taman baca yang dekat dengan permukiman masyarakat untuk menstimulus minat baca masyarakat dengan sendirinya. Selain itu tujuan utama dari KAPOLRI itu sendiri adalah memberikan pemahaman akan pentingnya budaya membaca di era modern dan pengaruhnya terhadap kemajuan sebuah bangsa, meningkatkan budaya membaca masyarakat Indonesia, memultifungsikan Pos Kamling sebagai sarana dan fasilitas publik yang bermanfaat bagi masyarakat. Metode penulisan yang digunakan adalah kualitatif atau kajian pustaka. Pertama, mengumpulkan bahan pustaka yang relevan sesuai dengan topik yang di angkat. Kedua, bahan-bahan yang telah dikumpulkan kemudian ditelaah dan dianalisis yang kemudian disaring ke dalam sebuah karya tulis. Ketiga, dari bahan-bahan tersebut dapat diambil kesimpulan. Semua data yang ada ditulis secara sistematis menurut buku pedoman penulisan. Setelah itu, dilakukan konsultasi dengan dosen pendamping dan kemudian dilakukan revisi karya tulis. Dengan adanya KAPOLRI (Kamling Post of Learning, Reading, and Intelectual), sebuah konsep yang dirancang berdasarkan pemahaman dan ketelitian demi menciptakan sebuah desain wahana taman baca diharapkan nantinya dapat membuahkan hasil yang sesuai, yaitu meningkatkan budaya baca bangsa Indonesia.
Sastra lahir, tumbuh dan hidup dalam masyarakat. Karya sastra diciptakan pengarang untuk dinikmat... more Sastra lahir, tumbuh dan hidup dalam masyarakat. Karya sastra diciptakan pengarang untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah kenyataan sosial. Sastra lahir disebabkan dorongan dasar manusia untuk menaruh minat terhadap masalah manusia dan kemanusiaan juga menaruh minat terhadap dunia realitas yang berlangsung sepanjang hari dan sepanjang zaman. Pengungkapan realitas kehidupan tersebut menggunakan bahasa yang indah, sehingga dapat menyentuh emosi pembaca. Sastra berurusan dengan manusia dalam masyarakat sepertii halnya sosiologi. Usaha manusia untuk menyelesaikan diri dan usahannya dalam masyarakat itu. Hubungan manusia dengan keluargannya, lingkungannya, politik, negara, dan sebagainya. Dalam penelitian murni, jelas tampak bahwa novel berurusan dengan tekstur sosial, ekonomi dan politik yang juga menjadi urusa sosiologi. Penulis menggunakan kerangka sosiologi sastra dalam menganilisis novel “Midah Si Manis Bergigi Emas” Karya Pramoedya Ananta Toer. Penulis bertujuan untuk mengetahui kehidupan yang terjadi dalam novel ini dan kaitannya dengan kehidupan masyarakat pada saat ini.
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kema... more Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.Pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Pembelajaran ini sering juga dinamakan pembelajaran heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti “saya menemukan”.
Uploads
merupakan salah satu faktor utama majunya sebuah bangsa dalam berbagai
bidang. Membaca merupakan proses reseptif yang lebih kompleks dan
komprehensif ketimbang mendengar. Sebagai negara yang dari dulu menganut
budaya lisan, minat baca masyarakat Indonesia masih rendah sekali. Menurut
hasil survei UNESCO, tercatat prosentase minat baca masyarakat Indonesia hanya
sebesar 0,01%, yang artinya dalam 10.000 orang hanya 1 orang saja yang
memiliki minat baca. Hal ini harus segera dirubah dan diperbaiki, tentunya dalam
rangka menyongsong era modern yang di mana segala informasi dan ilmu yang
lebih kompleks dan komprehensif tertuang dalam sebuah bahan bacaan.
Maka dari itu, kami menawarkan sebuah upaya meningkatkan budaya baca
bangsa Indonesia melaui konsep pembuatan KAPOLRI (Kamling Post of
Learning, Reading, and Intelectual). Konsep ini merupakan sebuah gagasan
inovatif dengan memanfaatkan Pos Kamling yang notabene merupakan sarana
publik yang ada diseluruh Indonesia untuk dijadikan taman baca yang strategis
(mudah dijangkau) dan menarik (merangsang minat baca) bagi masyarakat.
Konsep pembuatan KAPOLRI ini juga bercermin pada konsep biologi mengenai
manusia sebagai mahluk yang bersifat iritabilitas (kemampuan untuk bereaksi
atau menanggapi suatu stimulus), dengan demikian pembuatan KAPOLRI ini
dimaksudkan menciptakan wahana taman baca yang dekat dengan permukiman
masyarakat untuk menstimulus minat baca masyarakat dengan sendirinya. Selain
itu tujuan utama dari KAPOLRI itu sendiri adalah memberikan pemahaman akan
pentingnya budaya membaca di era modern dan pengaruhnya terhadap kemajuan
sebuah bangsa, meningkatkan budaya membaca masyarakat Indonesia,
memultifungsikan Pos Kamling sebagai sarana dan fasilitas publik yang
bermanfaat bagi masyarakat.
Metode penulisan yang digunakan adalah kualitatif atau kajian pustaka.
Pertama, mengumpulkan bahan pustaka yang relevan sesuai dengan topik yang di
angkat. Kedua, bahan-bahan yang telah dikumpulkan kemudian ditelaah dan
dianalisis yang kemudian disaring ke dalam sebuah karya tulis. Ketiga, dari
bahan-bahan tersebut dapat diambil kesimpulan. Semua data yang ada ditulis
secara sistematis menurut buku pedoman penulisan. Setelah itu, dilakukan
konsultasi dengan dosen pendamping dan kemudian dilakukan revisi karya tulis.
Dengan adanya KAPOLRI (Kamling Post of Learning, Reading, and
Intelectual), sebuah konsep yang dirancang berdasarkan pemahaman dan
ketelitian demi menciptakan sebuah desain wahana taman baca diharapkan
nantinya dapat membuahkan hasil yang sesuai, yaitu meningkatkan budaya baca
bangsa Indonesia.
Sastra berurusan dengan manusia dalam masyarakat sepertii halnya sosiologi. Usaha manusia untuk menyelesaikan diri dan usahannya dalam masyarakat itu. Hubungan manusia dengan keluargannya, lingkungannya, politik, negara, dan sebagainya. Dalam penelitian murni, jelas tampak bahwa novel berurusan dengan tekstur sosial, ekonomi dan politik yang juga menjadi urusa sosiologi. Penulis menggunakan kerangka sosiologi sastra dalam menganilisis novel “Midah Si Manis Bergigi Emas” Karya Pramoedya Ananta Toer. Penulis bertujuan untuk mengetahui kehidupan yang terjadi dalam novel ini dan kaitannya dengan kehidupan masyarakat pada saat ini.
Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Pembelajaran ini sering juga dinamakan pembelajaran heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti “saya menemukan”.
merupakan salah satu faktor utama majunya sebuah bangsa dalam berbagai
bidang. Membaca merupakan proses reseptif yang lebih kompleks dan
komprehensif ketimbang mendengar. Sebagai negara yang dari dulu menganut
budaya lisan, minat baca masyarakat Indonesia masih rendah sekali. Menurut
hasil survei UNESCO, tercatat prosentase minat baca masyarakat Indonesia hanya
sebesar 0,01%, yang artinya dalam 10.000 orang hanya 1 orang saja yang
memiliki minat baca. Hal ini harus segera dirubah dan diperbaiki, tentunya dalam
rangka menyongsong era modern yang di mana segala informasi dan ilmu yang
lebih kompleks dan komprehensif tertuang dalam sebuah bahan bacaan.
Maka dari itu, kami menawarkan sebuah upaya meningkatkan budaya baca
bangsa Indonesia melaui konsep pembuatan KAPOLRI (Kamling Post of
Learning, Reading, and Intelectual). Konsep ini merupakan sebuah gagasan
inovatif dengan memanfaatkan Pos Kamling yang notabene merupakan sarana
publik yang ada diseluruh Indonesia untuk dijadikan taman baca yang strategis
(mudah dijangkau) dan menarik (merangsang minat baca) bagi masyarakat.
Konsep pembuatan KAPOLRI ini juga bercermin pada konsep biologi mengenai
manusia sebagai mahluk yang bersifat iritabilitas (kemampuan untuk bereaksi
atau menanggapi suatu stimulus), dengan demikian pembuatan KAPOLRI ini
dimaksudkan menciptakan wahana taman baca yang dekat dengan permukiman
masyarakat untuk menstimulus minat baca masyarakat dengan sendirinya. Selain
itu tujuan utama dari KAPOLRI itu sendiri adalah memberikan pemahaman akan
pentingnya budaya membaca di era modern dan pengaruhnya terhadap kemajuan
sebuah bangsa, meningkatkan budaya membaca masyarakat Indonesia,
memultifungsikan Pos Kamling sebagai sarana dan fasilitas publik yang
bermanfaat bagi masyarakat.
Metode penulisan yang digunakan adalah kualitatif atau kajian pustaka.
Pertama, mengumpulkan bahan pustaka yang relevan sesuai dengan topik yang di
angkat. Kedua, bahan-bahan yang telah dikumpulkan kemudian ditelaah dan
dianalisis yang kemudian disaring ke dalam sebuah karya tulis. Ketiga, dari
bahan-bahan tersebut dapat diambil kesimpulan. Semua data yang ada ditulis
secara sistematis menurut buku pedoman penulisan. Setelah itu, dilakukan
konsultasi dengan dosen pendamping dan kemudian dilakukan revisi karya tulis.
Dengan adanya KAPOLRI (Kamling Post of Learning, Reading, and
Intelectual), sebuah konsep yang dirancang berdasarkan pemahaman dan
ketelitian demi menciptakan sebuah desain wahana taman baca diharapkan
nantinya dapat membuahkan hasil yang sesuai, yaitu meningkatkan budaya baca
bangsa Indonesia.
Sastra berurusan dengan manusia dalam masyarakat sepertii halnya sosiologi. Usaha manusia untuk menyelesaikan diri dan usahannya dalam masyarakat itu. Hubungan manusia dengan keluargannya, lingkungannya, politik, negara, dan sebagainya. Dalam penelitian murni, jelas tampak bahwa novel berurusan dengan tekstur sosial, ekonomi dan politik yang juga menjadi urusa sosiologi. Penulis menggunakan kerangka sosiologi sastra dalam menganilisis novel “Midah Si Manis Bergigi Emas” Karya Pramoedya Ananta Toer. Penulis bertujuan untuk mengetahui kehidupan yang terjadi dalam novel ini dan kaitannya dengan kehidupan masyarakat pada saat ini.
Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Pembelajaran ini sering juga dinamakan pembelajaran heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti “saya menemukan”.