Papers by agustiansyah amanda
Agustiansyah Amanda, 2024
Abstrak: kesenian Tari Boran merupakan tradisi lisan berawal dari sebuah konsep folklor
diwarisk... more Abstrak: kesenian Tari Boran merupakan tradisi lisan berawal dari sebuah konsep folklor
diwariskan turun temurun dalam bentuk seni tari dan musik. Variasi gerakan tari boran
merefleksikan para penjual Boran saat menyiapkan makanan sampai penjualannya ke pembeli, oleh
karenanya para penari tari boran harus lincah dan kompak. Ritme musik yang digunakan dalam tari
boran adalah ritme lambat dan ritme cepat, hal tersebut menyesuaikan jalan cerita yang ditampilkan
penjual nasi boran. Kajian ini melalui Etnografi mencoba menggali tentang kebudayaan masyarakat
Lamongan, khususnya para penjual nasi boran yang menggambarkan tingkah laku, nilai dan norma,
serta fungsi yang terkandung, yaitu fungsi hiburan, fungsi pendidikan, fungsi solidaritas dan
kebersamaan, serta fungsi religius. Metode yang digunakan untuk mengembangkan penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif (teori dan studi pustaka), yaitu menganalisis hubungan-hubungan
antara variabel-variabel penelitian yang diperoleh melalui jurnal, artikel, dan skripsi yang didukung
oleh data dokumentasi video tari boran. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
bentuk dan makna leksikal pada musik pengiring tari boran. Makna leksikal yang terdapat pada
musik pengiring tari boran menunjukkan pola perilaku masyarakat yang dipengaruhi oleh
penggunaan dialek Lamongan. Fungsi-fungsi kesenian tari boran yang dianalisis menggunakan
etnografi menghasilkan fungsi hiburan, fungsi pendidikan, fungsi solidaritas dan kebersamaan, serta
fungsi religi. Kearifan lokal yang tergambar pada kesenian tari boran menunjukkan karakter wanita
Lamongan yang memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, bersikap jujur dan cinta damai, serta
memiliki sifat yang ramah.
Kata Kunci: Tradisi Lisan, Tari Boran, Lamongan, Etnolinguistik
Makalah, 2024
Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, khususnya dalam
berkomunikasi untuk menya... more Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, khususnya dalam
berkomunikasi untuk menyampaikan suatu ide atau bentuk respon atas sesuatu. Manusia lahir
dalam keadaan kosong, dengan kata lain tidak mengetahui tentang bahasa dan belum bisa
berbicara, sehingga muncul bahasa ibu sebagai bahasa pertama seorang anak. Penggunaan
bahasa ibu mengarah pada pentingnya penguasaan kosakata anak, yang mana mempengaruhi
perkembangan interaksinya dengan lingkungan sosial dan kecerdasaan otak anak.
Pemerolehan bahasa pada anak dimulai ketika lahir yang secara umum berlangsung secara
bertahap, dimulai pada umur 3 bulan sampai 36 bulan (Muzaiyanah, 2013: 26-27) .
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia yang berbentuk lambang fonetik yang
dihasilkan oleh alat vokal manusia. Bahasa dianggap sebagai alat yang paling sempurna,
memungkinkan kita menyampaikan pikiran dan perasaan baik mengenai persoalan konkrit
maupun abstrak. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat
dituntut untuk memiliki kemampuan berbahasa yang tinggi. Orang yang mempunyai
kemampuan berbahasa yang baik akan lebih mudah menyerap dan menyampaikan informasi,
baik secara lisan maupun tulisan.
Abstrak: Bahasa Jawa merupakan bahasa yang paling banyak digunakan di negara Indonesia. Persebara... more Abstrak: Bahasa Jawa merupakan bahasa yang paling banyak digunakan di negara Indonesia. Persebaran bahasa Jawa yang luas menyebabkan munculnya berbagai variasi dialek yang menjadi pembeda antara kelompok masyarakat satu dengan masyarakat lain. Bahasa Jawa memiliki banyak variasi dialek yang tersebar di berbagai wilayah Jawa
diantaranya dialek Surabaya, dialek Tengger, dialek Malang, dialek Banyuwangi, dialek Yogyakarta-Solo, dan dialek lain seperti dialek Gresik dan dialek Lamongan. Banyaknya variasi dibedakan dari leksikon atau makna kata dan bentuk kata dari setiap dialek. Perbedaan leksikon tersebut terjadi karena adanya pengaruh baik dari internal atau
eksternal bahasa tersebut. Kajian ini bertujuan untuk memberikan wawasan terkait perbandingan leksikon pada bahasa Jawa dialek Gresik dan bahasa Jawa dialek Lamongan. Metode untuk mengembangkan penelitian ini adalah metode deskriptif dan kualitatif. Metode penelitian terfokus pada kualitatif perbandingan bahasa leksikon yang terdapat
pada bahasa Jawa dialek Gresik dan bahasa Jawa dialek Lamongan. Penelitian ini menggunakan teknik cakap secara virtual dan teknik catat. Hasil penelitian pada perbandingan leksikon bahasa Jawa dialek Gresik dan dialek Lamongan menunjukkan bahwa antara dialek Gresik dan Lamongan memiliki bentuk leksikon dan makna yang tidak jauh
berbeda. dari data penelitian ditemukan paling banyak bentuk leksikon yang berbeda dengan makna yang sama, dan bentuk leksikon yang hampir mirip dengan makna yang sama. Sedangkan untuk bentuk leksikon yang sama dengan makna yang berbeda hanya ditemukan sedikit dalam penelitian ini. Meskipun antara bahasa Jawa dialek Gresik dan
bahasa Jawa dialek Lamongan memiliki perbedaan yang tidak terlalu signifikan, tetapi perbedaan yang paling menonjol terletak pada penggunaan bahasa Jawa ngoko alus dan ngoko lugu.
Kata Kunci: Perbandingan Leksikon, Dialek, Gresik, Lamongan
Book Reviews by agustiansyah amanda
ABSTRACT
Education in the pandemic era is experiencing significant problems. Limitation of teach... more ABSTRACT
Education in the pandemic era is experiencing significant problems. Limitation of teaching and learning activities in an effort to contain the spread of covid-19 has an impact on all Indonesian students. The development of technology makes learning in the pandemic era can be done online which has an impact on the character and quality of student skills. The book Educating Millennial Generations with Intelligent Character was written with the aim of helping students and teachers in dealing with educational changes. This book consists of four parts that contain ideas about the learning process among educators so that there are models and ways of education that are responsive to the times for optimal student development.
Keywords: Character, Education, Millennial
Uploads
Papers by agustiansyah amanda
diwariskan turun temurun dalam bentuk seni tari dan musik. Variasi gerakan tari boran
merefleksikan para penjual Boran saat menyiapkan makanan sampai penjualannya ke pembeli, oleh
karenanya para penari tari boran harus lincah dan kompak. Ritme musik yang digunakan dalam tari
boran adalah ritme lambat dan ritme cepat, hal tersebut menyesuaikan jalan cerita yang ditampilkan
penjual nasi boran. Kajian ini melalui Etnografi mencoba menggali tentang kebudayaan masyarakat
Lamongan, khususnya para penjual nasi boran yang menggambarkan tingkah laku, nilai dan norma,
serta fungsi yang terkandung, yaitu fungsi hiburan, fungsi pendidikan, fungsi solidaritas dan
kebersamaan, serta fungsi religius. Metode yang digunakan untuk mengembangkan penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif (teori dan studi pustaka), yaitu menganalisis hubungan-hubungan
antara variabel-variabel penelitian yang diperoleh melalui jurnal, artikel, dan skripsi yang didukung
oleh data dokumentasi video tari boran. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
bentuk dan makna leksikal pada musik pengiring tari boran. Makna leksikal yang terdapat pada
musik pengiring tari boran menunjukkan pola perilaku masyarakat yang dipengaruhi oleh
penggunaan dialek Lamongan. Fungsi-fungsi kesenian tari boran yang dianalisis menggunakan
etnografi menghasilkan fungsi hiburan, fungsi pendidikan, fungsi solidaritas dan kebersamaan, serta
fungsi religi. Kearifan lokal yang tergambar pada kesenian tari boran menunjukkan karakter wanita
Lamongan yang memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, bersikap jujur dan cinta damai, serta
memiliki sifat yang ramah.
Kata Kunci: Tradisi Lisan, Tari Boran, Lamongan, Etnolinguistik
berkomunikasi untuk menyampaikan suatu ide atau bentuk respon atas sesuatu. Manusia lahir
dalam keadaan kosong, dengan kata lain tidak mengetahui tentang bahasa dan belum bisa
berbicara, sehingga muncul bahasa ibu sebagai bahasa pertama seorang anak. Penggunaan
bahasa ibu mengarah pada pentingnya penguasaan kosakata anak, yang mana mempengaruhi
perkembangan interaksinya dengan lingkungan sosial dan kecerdasaan otak anak.
Pemerolehan bahasa pada anak dimulai ketika lahir yang secara umum berlangsung secara
bertahap, dimulai pada umur 3 bulan sampai 36 bulan (Muzaiyanah, 2013: 26-27) .
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia yang berbentuk lambang fonetik yang
dihasilkan oleh alat vokal manusia. Bahasa dianggap sebagai alat yang paling sempurna,
memungkinkan kita menyampaikan pikiran dan perasaan baik mengenai persoalan konkrit
maupun abstrak. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat
dituntut untuk memiliki kemampuan berbahasa yang tinggi. Orang yang mempunyai
kemampuan berbahasa yang baik akan lebih mudah menyerap dan menyampaikan informasi,
baik secara lisan maupun tulisan.
diantaranya dialek Surabaya, dialek Tengger, dialek Malang, dialek Banyuwangi, dialek Yogyakarta-Solo, dan dialek lain seperti dialek Gresik dan dialek Lamongan. Banyaknya variasi dibedakan dari leksikon atau makna kata dan bentuk kata dari setiap dialek. Perbedaan leksikon tersebut terjadi karena adanya pengaruh baik dari internal atau
eksternal bahasa tersebut. Kajian ini bertujuan untuk memberikan wawasan terkait perbandingan leksikon pada bahasa Jawa dialek Gresik dan bahasa Jawa dialek Lamongan. Metode untuk mengembangkan penelitian ini adalah metode deskriptif dan kualitatif. Metode penelitian terfokus pada kualitatif perbandingan bahasa leksikon yang terdapat
pada bahasa Jawa dialek Gresik dan bahasa Jawa dialek Lamongan. Penelitian ini menggunakan teknik cakap secara virtual dan teknik catat. Hasil penelitian pada perbandingan leksikon bahasa Jawa dialek Gresik dan dialek Lamongan menunjukkan bahwa antara dialek Gresik dan Lamongan memiliki bentuk leksikon dan makna yang tidak jauh
berbeda. dari data penelitian ditemukan paling banyak bentuk leksikon yang berbeda dengan makna yang sama, dan bentuk leksikon yang hampir mirip dengan makna yang sama. Sedangkan untuk bentuk leksikon yang sama dengan makna yang berbeda hanya ditemukan sedikit dalam penelitian ini. Meskipun antara bahasa Jawa dialek Gresik dan
bahasa Jawa dialek Lamongan memiliki perbedaan yang tidak terlalu signifikan, tetapi perbedaan yang paling menonjol terletak pada penggunaan bahasa Jawa ngoko alus dan ngoko lugu.
Kata Kunci: Perbandingan Leksikon, Dialek, Gresik, Lamongan
Book Reviews by agustiansyah amanda
Education in the pandemic era is experiencing significant problems. Limitation of teaching and learning activities in an effort to contain the spread of covid-19 has an impact on all Indonesian students. The development of technology makes learning in the pandemic era can be done online which has an impact on the character and quality of student skills. The book Educating Millennial Generations with Intelligent Character was written with the aim of helping students and teachers in dealing with educational changes. This book consists of four parts that contain ideas about the learning process among educators so that there are models and ways of education that are responsive to the times for optimal student development.
Keywords: Character, Education, Millennial
diwariskan turun temurun dalam bentuk seni tari dan musik. Variasi gerakan tari boran
merefleksikan para penjual Boran saat menyiapkan makanan sampai penjualannya ke pembeli, oleh
karenanya para penari tari boran harus lincah dan kompak. Ritme musik yang digunakan dalam tari
boran adalah ritme lambat dan ritme cepat, hal tersebut menyesuaikan jalan cerita yang ditampilkan
penjual nasi boran. Kajian ini melalui Etnografi mencoba menggali tentang kebudayaan masyarakat
Lamongan, khususnya para penjual nasi boran yang menggambarkan tingkah laku, nilai dan norma,
serta fungsi yang terkandung, yaitu fungsi hiburan, fungsi pendidikan, fungsi solidaritas dan
kebersamaan, serta fungsi religius. Metode yang digunakan untuk mengembangkan penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif (teori dan studi pustaka), yaitu menganalisis hubungan-hubungan
antara variabel-variabel penelitian yang diperoleh melalui jurnal, artikel, dan skripsi yang didukung
oleh data dokumentasi video tari boran. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
bentuk dan makna leksikal pada musik pengiring tari boran. Makna leksikal yang terdapat pada
musik pengiring tari boran menunjukkan pola perilaku masyarakat yang dipengaruhi oleh
penggunaan dialek Lamongan. Fungsi-fungsi kesenian tari boran yang dianalisis menggunakan
etnografi menghasilkan fungsi hiburan, fungsi pendidikan, fungsi solidaritas dan kebersamaan, serta
fungsi religi. Kearifan lokal yang tergambar pada kesenian tari boran menunjukkan karakter wanita
Lamongan yang memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, bersikap jujur dan cinta damai, serta
memiliki sifat yang ramah.
Kata Kunci: Tradisi Lisan, Tari Boran, Lamongan, Etnolinguistik
berkomunikasi untuk menyampaikan suatu ide atau bentuk respon atas sesuatu. Manusia lahir
dalam keadaan kosong, dengan kata lain tidak mengetahui tentang bahasa dan belum bisa
berbicara, sehingga muncul bahasa ibu sebagai bahasa pertama seorang anak. Penggunaan
bahasa ibu mengarah pada pentingnya penguasaan kosakata anak, yang mana mempengaruhi
perkembangan interaksinya dengan lingkungan sosial dan kecerdasaan otak anak.
Pemerolehan bahasa pada anak dimulai ketika lahir yang secara umum berlangsung secara
bertahap, dimulai pada umur 3 bulan sampai 36 bulan (Muzaiyanah, 2013: 26-27) .
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia yang berbentuk lambang fonetik yang
dihasilkan oleh alat vokal manusia. Bahasa dianggap sebagai alat yang paling sempurna,
memungkinkan kita menyampaikan pikiran dan perasaan baik mengenai persoalan konkrit
maupun abstrak. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat
dituntut untuk memiliki kemampuan berbahasa yang tinggi. Orang yang mempunyai
kemampuan berbahasa yang baik akan lebih mudah menyerap dan menyampaikan informasi,
baik secara lisan maupun tulisan.
diantaranya dialek Surabaya, dialek Tengger, dialek Malang, dialek Banyuwangi, dialek Yogyakarta-Solo, dan dialek lain seperti dialek Gresik dan dialek Lamongan. Banyaknya variasi dibedakan dari leksikon atau makna kata dan bentuk kata dari setiap dialek. Perbedaan leksikon tersebut terjadi karena adanya pengaruh baik dari internal atau
eksternal bahasa tersebut. Kajian ini bertujuan untuk memberikan wawasan terkait perbandingan leksikon pada bahasa Jawa dialek Gresik dan bahasa Jawa dialek Lamongan. Metode untuk mengembangkan penelitian ini adalah metode deskriptif dan kualitatif. Metode penelitian terfokus pada kualitatif perbandingan bahasa leksikon yang terdapat
pada bahasa Jawa dialek Gresik dan bahasa Jawa dialek Lamongan. Penelitian ini menggunakan teknik cakap secara virtual dan teknik catat. Hasil penelitian pada perbandingan leksikon bahasa Jawa dialek Gresik dan dialek Lamongan menunjukkan bahwa antara dialek Gresik dan Lamongan memiliki bentuk leksikon dan makna yang tidak jauh
berbeda. dari data penelitian ditemukan paling banyak bentuk leksikon yang berbeda dengan makna yang sama, dan bentuk leksikon yang hampir mirip dengan makna yang sama. Sedangkan untuk bentuk leksikon yang sama dengan makna yang berbeda hanya ditemukan sedikit dalam penelitian ini. Meskipun antara bahasa Jawa dialek Gresik dan
bahasa Jawa dialek Lamongan memiliki perbedaan yang tidak terlalu signifikan, tetapi perbedaan yang paling menonjol terletak pada penggunaan bahasa Jawa ngoko alus dan ngoko lugu.
Kata Kunci: Perbandingan Leksikon, Dialek, Gresik, Lamongan
Education in the pandemic era is experiencing significant problems. Limitation of teaching and learning activities in an effort to contain the spread of covid-19 has an impact on all Indonesian students. The development of technology makes learning in the pandemic era can be done online which has an impact on the character and quality of student skills. The book Educating Millennial Generations with Intelligent Character was written with the aim of helping students and teachers in dealing with educational changes. This book consists of four parts that contain ideas about the learning process among educators so that there are models and ways of education that are responsive to the times for optimal student development.
Keywords: Character, Education, Millennial