Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
balo siregar

    balo siregar

    Penelitian ini  mengkaji tentang hadist Nabi Muhammad saw. yang berkaitan dengan reward dan punishment sebagai dasar-dasar pendidikan dalam hadist. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan menganalisis... more
    Penelitian ini  mengkaji tentang hadist Nabi Muhammad saw. yang berkaitan dengan reward dan punishment sebagai dasar-dasar pendidikan dalam hadist. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan menganalisis hadist-hadist yang berkaitan dengan reward dan punishment. Hadist-hadist nabi menjadi data primer dan buku yang berkaitan dengan judul menjadi data skunder.Hasil yang didapat adalah Rasulullah saw. sering memberikan hadiah dan menjanjikan ujrah bagi sahabat yang melaksanakan ajaran agama dengan baik dan benar. Sebaliknya beliau juga sering menyampaikan hukuman bagi sahabat yang melanggar syariat Nabi Allah swt. Namun hukuman yang diberikan kepada anak-anak tidak boleh sampai menyakiti.
    Abstrak Salah satu solusi dari kasus pendidikan di Indonesia adalah adanya lembaga yang memiliki standar mutu pendidikan, karena mutu adalah kunci kemajuan. Namun, mengingat banyaknya standar mutu, maka saya pilih ISO 9001:2000. Tujuannya... more
    Abstrak Salah satu solusi dari kasus pendidikan di Indonesia adalah adanya lembaga yang memiliki standar mutu pendidikan, karena mutu adalah kunci kemajuan. Namun, mengingat banyaknya standar mutu, maka saya pilih ISO 9001:2000. Tujuannya adalah agar dapat diketahui bagaimana lembaga yang memiki kualitas. Penelitian yang dilakukan ini adalah termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan library research. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis kritis, Sedangkan untuk menganalisanya peneliti menggunakan cara content analysis atau analisa isi yaitu pengolahan data dengan cara pemilahan tersendiri berkaitan dengan pembahasan dari beberapa gagasan atau pemikiran para tokoh pendidikan yang kemudian dideskripsikan, dibahas dan dikritik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lembaga pendidikan yang menerapkan ISO 9001:2000 yang berlandaskan delapan prinsip manajemen kualitas akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan menaikkan rasa tanggung jawab dari karyawan, memperkokoh dasar-dasar pelaksanaan tugas disuatu Lembaga Pendidikan yang akan berdampak jangka panjang untuk keberlangsungan Lembaga Pendidikan tersebut dan menjaga kualitasnya. Selain dari pada itu juga dapat memperkokoh dasar-dasar pelaksanaan tugas disuatu
    Imam al-Ghazali dan Buya Hamka, Tokoh yang dua ini adalah tokoh yang hidup pada masa dan tempat yang berbeda, ditambah lagi menganut aliran pemahaman yang berbeda. Maka, dari itulah penulis menjadi sangat tertarik sekali ingin meneliti... more
    Imam al-Ghazali dan Buya Hamka, Tokoh yang dua ini adalah tokoh yang hidup pada masa dan tempat yang berbeda, ditambah lagi menganut aliran pemahaman yang berbeda. Maka, dari itulah penulis menjadi sangat tertarik sekali ingin meneliti pemikiran Imam al-Ghazali dan Buya Hamka tentang guru profesional sekaligus penulis ingin membandingkan pemikiran kedua tokoh ini tentang guru profesional dan bagaimana relevansi pemikiran kedua tokoh ini di zaman sekarang. tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana guru profesional,perbandingan guru profesional menurut Imam al-Ghazali dan Buya Hamka. Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana guru profesional dan perbandingannya menurut Imam al-Ghazali dan Buya Hamka serta relevansinya dengan pemikiran kontemporer.
    Penelitian yang dilakukan ini adalah termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan library research. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis kritis, sumber data primernya adalah karya-karya Imam al-Ghazali dan Buya Hamka yang berhubungan dengan guru profesional dan data sekundernya adalah karya-karya yang serupa yang mempunyai tema sama. Sedangkan untuk menganalisanya peneliti menggunakan cara content analysis.
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru profesional menurut Imam al-Ghazali dan Buya Hamka ada persamaan dan ada perbedaan:
    Di antara pendapat mereka yang sama guru menjadi teladan bagi peserta didik, memiliki prinsip dan kasih sayang dan lain-lain. Dan perbedaan mereka menurut Buya Hamka guru harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat sedangkan Imam al-Ghazali tidak memiliki pemikiran itu jadi penulis anggap berbeda dan lain-lain.Gagasan Imam al-Ghazali dan Buya Hamka terdapat relevansi karena adanya persamaan pemikiran Imam al-Ghazali dan Buya Hamka dengan pemikiran para tokoh pendidikan di zaman sekarang dan ditambah dengan Undang-Undang Pendidikan nomor 14 tahun 2005.