Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan latar sosiohistoris A. Mustofa Bisri sebagai p... more Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan latar sosiohistoris A. Mustofa Bisri sebagai pengarang kumpulan puisi Aku Manusia, (2) mendeskripsikan penggunaan bahasa figuratif yang digunakan oleh A. Mustofa Bisri dalam karya kumpulan puisi Aku Manusia, (3) mendeskripsikan makna dalam bahasa figuratif yang digunakan oleh A. Mustofa Bisri dalam karya kumpulan puisi Aku Manusia, dan (4) memaparkan implementasi hasil penelitian ini terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat SMK. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian disini adalah kata, frasa, dan kalimat yang mengandung bahasa figuratif yang terdapat dalam kumpulan puisi Aku Manusia karya A. Mustofa Bisri. Metode yang digunakan untuk mengambil sampel data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pustaka, Teknik simak dan catat. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Mustofa Bisri sebagai seorang penyair santri memiliki kekhasan dalam karyanya. (2) A. Mustofa Bisri dalam kumpulan puisi Aku Manusia menggunakan beberapa majas di antaranya: simile, personifikasi, alegori, metafora, dan repetisi. (3) Keajegan dan konsekuensi yang dipegang teguh oleh A. Mustofa Bisri dalam melukiskan makna-makna dalam puisinya menunjukkan jiwa seorang muslim sejati.(4) Hasil analisis ini dapat diimplementasikan ke dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMK. Kata Kunci : bahasa figuratif, kumpulan puisi Aku Manusia, Ahmad Mustofa Bisri, implementasi pembelajaran bahasa tingkat SMK.
Linguanusa : Social Humanities, Education and Linguistic, 2024
Introduction to The Problem : Literature in a truly pluralistic society would serve to represent ... more Introduction to The Problem : Literature in a truly pluralistic society would serve to represent all the different subcultures, not just the dominant culture. Purpose : This study to explain the function of pluralism as language renewal and kinship through the poetry anthology "Dayak! Dayak! Di manakah kamu?" by Korrie Layun Rampan. Design/methods/approach: This research is a descriptive qualitative research that is embedded in a single case. The source of this research data is a poetry anthology document entitled "Dayak! Dayak! Di manakah kamu?" published by Yrama Widya in 2014. This research data consists of words, phrases, and sentences that contain forms of language pluralism. Purposive sampling is used in sampling. Data collection through library techniques, listen, and record. The data analysis used is heuristic and hermeneutic reading based on semiotic analysis. Findings : The results showed that the function of pluralism as language renewal and kinship includes: 1) acceptance of language order between tribes, 2) implication of language in the realm of tribes/groups, 3) recognition of language diversity, and 4) language maturity as politeness of cultural tribes. Research implications/limitations: The results of this research provide insight into how language exists as renewal and kinship in the context of pluralism. However, this research is limited by its specific scope, which only applies to traditional poetry, which may not be universal in other types of poetry. Originality/value : This research provides an understanding regarding language renewal and kinship which is implied through the "Dayak! Dayak! Di manakah kamu?" by Korrie Layun Rampan as an open system and people can choose to become one language. This condition is considered to be realized in a Dayak society because communities with different languages and cultures are recognized and allowed to participate in controlling language functions.
Menghargai karya sastra bagian dari motivasi yang penting dalam menumbuhkan sikap yang kritis ber... more Menghargai karya sastra bagian dari motivasi yang penting dalam menumbuhkan sikap yang kritis berdasarkan emosi serta membentuk gaya hidup yang membahagiakan bagi orang lain. Kemampuan apresiasi puisi yang dimiliki setiap siswa masing-masing berbeda, hal tersebut diduga dipengaruhi oleh kecerdasan emosional, perilaku belajar, serta kepercayaan diri. Tujuan penlitian ini untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional, perilaku belajar, serta kepercayaan diri secara parsial dan simultan terhadap kemampuan mengapresiasi puisi pada siswa SMA/Sederajat di Kecamatan Borobudur. Penelitian ini dilakukan di SMA/sederajat di Kecamatan Borobudur pada tahun 2020. Sampel penelitian berjumlah 125 siswa dengan teknik purposive sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda melalui software IBM SPSS versi 25. Hasil penelitian menemukan beberapa simpulan yaitu kemampuan mengapresiasi puisi dipengaruhi oleh kecerdasan emosional secara positif dan signifikan, kema...
Menghargai karya sastra bagian dari motivasi yang penting dalam menumbuhkan sikap yang kritis ber... more Menghargai karya sastra bagian dari motivasi yang penting dalam menumbuhkan sikap yang kritis berdasarkan emosi serta membentuk gaya hidup yang membahagiakan bagi orang lain. Kemampuan apresiasi puisi yang dimiliki setiap siswa masing-masing berbeda, hal tersebut diduga dipengaruhi oleh kecerdasan emosional, perilaku belajar, serta kepercayaan diri. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional, perilaku belajar, serta kepercayaan diri secara parsial dan simultan terhadap kemampuan mengapresiasi puisi pada siswa SMA/Sederajat di Kecamatan Borobudur. Penelitian ini dilakukan di SMA/sederajat di Kecamatan Borobudur pada tahun 2020. Sampel penelitian berjumlah 125 siswa dengan teknik purposive sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda melalui software IBM SPSS versi 25. Hasil penelitian menemukan beberapa simpulan yaitu kemampuan mengapresiasi puisi dipengaruhi oleh kecerdasan emosional secara positif dan signifikan, kemampuan mengapresiasi puisi dipengaruhi oleh perilaku belajar secara positif dan signifikan, kemampuan mengapresiasi puisi dipengaruhi oleh kepercayaan diri secara positif dan signifikan, dan secara simultan kecerdasan emosional, perilaku belajar, serta kepercayaan diri berpengaruh dengan signifikan terhadap kemampuan mengapresiasi puisi.
Dhanu Widi Wijaya, S200160105. Figurative Language in a Collection of Poems Aku Manusia Ahmad Mus... more Dhanu Widi Wijaya, S200160105. Figurative Language in a Collection of Poems Aku Manusia Ahmad Mustofa Bisri's Work and Implementation on Indonesian Language Learning at High School Level. Thesis. Postgraduate Studies Language, Muhammadiyah University of Surakarta, Surakarta, April 2018. This study aims to (1) describe the socio-historical background of A. Mustofa Bisri as author of the collection of poetry Aku Manusia, (2) to describe the use of figurative language used by A. Mustofa Bisri in the collection of poetry of Aku Manusia, (3) to describe meaning in figurative language used by A. Mustofa Bisri in the collection of poetry Aku Manusia, and (4) describes the implementation of the results of this study on Indonesian language learning at high school level. This study used descriptive qualitative method. The data in the research here are words, phrases, and sentences containing figurative language contained in the collection of poetry Aku Manusia A. Mustofa Bisri. The method...
Dini Nur'ainy Gita Saputri, Dhanu Widi Wijaya, Miftahul Huda, 2015
Literary is something that is never separated from human life and is a reflection of life or ever... more Literary is something that is never separated from human life and is a reflection of life or everyday human character. Issues raised in this research is a comparative study of the marriage culture contained in the novel Memang Jodoh and Siti Nurbaya by Marah Rusli with marriage culture Minangkabau society. Comparisons were performed in this study using the disciplines, two or more literary works became the object of study of comparative literature. This study focused on the study of cultural elements that exist in the Minangkabau marriage. The objective of this study is to investigate in depth the elements contained in the novel and determine the relationship between marital culture of Minangkabau society with the novel Memang Jodoh and Siti Nurbaya by Marah Rusli. In addition, it can also delves implied meanings contained in the literary work.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan latar sosiohistoris A. Mustofa Bisri sebagai p... more Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan latar sosiohistoris A. Mustofa Bisri sebagai pengarang kumpulan puisi Aku Manusia, (2) mendeskripsikan penggunaan bahasa figuratif yang digunakan oleh A. Mustofa Bisri dalam karya kumpulan puisi Aku Manusia, (3) mendeskripsikan makna dalam bahasa figuratif yang digunakan oleh A. Mustofa Bisri dalam karya kumpulan puisi Aku Manusia, dan (4) memaparkan implementasi hasil penelitian ini terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat SMK. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian disini adalah kata, frasa, dan kalimat yang mengandung bahasa figuratif yang terdapat dalam kumpulan puisi Aku Manusia karya A. Mustofa Bisri. Metode yang digunakan untuk mengambil sampel data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pustaka, Teknik simak dan catat. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Mustofa Bisri sebagai seorang penyair santri memiliki kekhasan dalam karyanya. (2) A. Mustofa Bisri dalam kumpulan puisi Aku Manusia menggunakan beberapa majas di antaranya: simile, personifikasi, alegori, metafora, dan repetisi. (3) Keajegan dan konsekuensi yang dipegang teguh oleh A. Mustofa Bisri dalam melukiskan makna-makna dalam puisinya menunjukkan jiwa seorang muslim sejati.(4) Hasil analisis ini dapat diimplementasikan ke dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMK. Kata Kunci : bahasa figuratif, kumpulan puisi Aku Manusia, Ahmad Mustofa Bisri, implementasi pembelajaran bahasa tingkat SMK.
Linguanusa : Social Humanities, Education and Linguistic, 2024
Introduction to The Problem : Literature in a truly pluralistic society would serve to represent ... more Introduction to The Problem : Literature in a truly pluralistic society would serve to represent all the different subcultures, not just the dominant culture. Purpose : This study to explain the function of pluralism as language renewal and kinship through the poetry anthology "Dayak! Dayak! Di manakah kamu?" by Korrie Layun Rampan. Design/methods/approach: This research is a descriptive qualitative research that is embedded in a single case. The source of this research data is a poetry anthology document entitled "Dayak! Dayak! Di manakah kamu?" published by Yrama Widya in 2014. This research data consists of words, phrases, and sentences that contain forms of language pluralism. Purposive sampling is used in sampling. Data collection through library techniques, listen, and record. The data analysis used is heuristic and hermeneutic reading based on semiotic analysis. Findings : The results showed that the function of pluralism as language renewal and kinship includes: 1) acceptance of language order between tribes, 2) implication of language in the realm of tribes/groups, 3) recognition of language diversity, and 4) language maturity as politeness of cultural tribes. Research implications/limitations: The results of this research provide insight into how language exists as renewal and kinship in the context of pluralism. However, this research is limited by its specific scope, which only applies to traditional poetry, which may not be universal in other types of poetry. Originality/value : This research provides an understanding regarding language renewal and kinship which is implied through the "Dayak! Dayak! Di manakah kamu?" by Korrie Layun Rampan as an open system and people can choose to become one language. This condition is considered to be realized in a Dayak society because communities with different languages and cultures are recognized and allowed to participate in controlling language functions.
Menghargai karya sastra bagian dari motivasi yang penting dalam menumbuhkan sikap yang kritis ber... more Menghargai karya sastra bagian dari motivasi yang penting dalam menumbuhkan sikap yang kritis berdasarkan emosi serta membentuk gaya hidup yang membahagiakan bagi orang lain. Kemampuan apresiasi puisi yang dimiliki setiap siswa masing-masing berbeda, hal tersebut diduga dipengaruhi oleh kecerdasan emosional, perilaku belajar, serta kepercayaan diri. Tujuan penlitian ini untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional, perilaku belajar, serta kepercayaan diri secara parsial dan simultan terhadap kemampuan mengapresiasi puisi pada siswa SMA/Sederajat di Kecamatan Borobudur. Penelitian ini dilakukan di SMA/sederajat di Kecamatan Borobudur pada tahun 2020. Sampel penelitian berjumlah 125 siswa dengan teknik purposive sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda melalui software IBM SPSS versi 25. Hasil penelitian menemukan beberapa simpulan yaitu kemampuan mengapresiasi puisi dipengaruhi oleh kecerdasan emosional secara positif dan signifikan, kema...
Menghargai karya sastra bagian dari motivasi yang penting dalam menumbuhkan sikap yang kritis ber... more Menghargai karya sastra bagian dari motivasi yang penting dalam menumbuhkan sikap yang kritis berdasarkan emosi serta membentuk gaya hidup yang membahagiakan bagi orang lain. Kemampuan apresiasi puisi yang dimiliki setiap siswa masing-masing berbeda, hal tersebut diduga dipengaruhi oleh kecerdasan emosional, perilaku belajar, serta kepercayaan diri. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional, perilaku belajar, serta kepercayaan diri secara parsial dan simultan terhadap kemampuan mengapresiasi puisi pada siswa SMA/Sederajat di Kecamatan Borobudur. Penelitian ini dilakukan di SMA/sederajat di Kecamatan Borobudur pada tahun 2020. Sampel penelitian berjumlah 125 siswa dengan teknik purposive sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda melalui software IBM SPSS versi 25. Hasil penelitian menemukan beberapa simpulan yaitu kemampuan mengapresiasi puisi dipengaruhi oleh kecerdasan emosional secara positif dan signifikan, kemampuan mengapresiasi puisi dipengaruhi oleh perilaku belajar secara positif dan signifikan, kemampuan mengapresiasi puisi dipengaruhi oleh kepercayaan diri secara positif dan signifikan, dan secara simultan kecerdasan emosional, perilaku belajar, serta kepercayaan diri berpengaruh dengan signifikan terhadap kemampuan mengapresiasi puisi.
Dhanu Widi Wijaya, S200160105. Figurative Language in a Collection of Poems Aku Manusia Ahmad Mus... more Dhanu Widi Wijaya, S200160105. Figurative Language in a Collection of Poems Aku Manusia Ahmad Mustofa Bisri's Work and Implementation on Indonesian Language Learning at High School Level. Thesis. Postgraduate Studies Language, Muhammadiyah University of Surakarta, Surakarta, April 2018. This study aims to (1) describe the socio-historical background of A. Mustofa Bisri as author of the collection of poetry Aku Manusia, (2) to describe the use of figurative language used by A. Mustofa Bisri in the collection of poetry of Aku Manusia, (3) to describe meaning in figurative language used by A. Mustofa Bisri in the collection of poetry Aku Manusia, and (4) describes the implementation of the results of this study on Indonesian language learning at high school level. This study used descriptive qualitative method. The data in the research here are words, phrases, and sentences containing figurative language contained in the collection of poetry Aku Manusia A. Mustofa Bisri. The method...
Dini Nur'ainy Gita Saputri, Dhanu Widi Wijaya, Miftahul Huda, 2015
Literary is something that is never separated from human life and is a reflection of life or ever... more Literary is something that is never separated from human life and is a reflection of life or everyday human character. Issues raised in this research is a comparative study of the marriage culture contained in the novel Memang Jodoh and Siti Nurbaya by Marah Rusli with marriage culture Minangkabau society. Comparisons were performed in this study using the disciplines, two or more literary works became the object of study of comparative literature. This study focused on the study of cultural elements that exist in the Minangkabau marriage. The objective of this study is to investigate in depth the elements contained in the novel and determine the relationship between marital culture of Minangkabau society with the novel Memang Jodoh and Siti Nurbaya by Marah Rusli. In addition, it can also delves implied meanings contained in the literary work.
Uploads
Kata Kunci : bahasa figuratif, kumpulan puisi Aku Manusia, Ahmad Mustofa Bisri, implementasi pembelajaran bahasa tingkat SMK.
membentuk gaya hidup yang membahagiakan bagi orang lain. Kemampuan apresiasi puisi yang dimiliki setiap siswa
masing-masing berbeda, hal tersebut diduga dipengaruhi oleh kecerdasan emosional, perilaku belajar, serta kepercayaan
diri. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional, perilaku belajar, serta kepercayaan diri
secara parsial dan simultan terhadap kemampuan mengapresiasi puisi pada siswa SMA/Sederajat di Kecamatan Borobudur.
Penelitian ini dilakukan di SMA/sederajat di Kecamatan Borobudur pada tahun 2020. Sampel penelitian berjumlah 125
siswa dengan teknik purposive sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda melalui
software IBM SPSS versi 25. Hasil penelitian menemukan beberapa simpulan yaitu kemampuan mengapresiasi puisi
dipengaruhi oleh kecerdasan emosional secara positif dan signifikan, kemampuan mengapresiasi puisi dipengaruhi oleh
perilaku belajar secara positif dan signifikan, kemampuan mengapresiasi puisi dipengaruhi oleh kepercayaan diri secara
positif dan signifikan, dan secara simultan kecerdasan emosional, perilaku belajar, serta kepercayaan diri berpengaruh
dengan signifikan terhadap kemampuan mengapresiasi puisi.
Kata Kunci : bahasa figuratif, kumpulan puisi Aku Manusia, Ahmad Mustofa Bisri, implementasi pembelajaran bahasa tingkat SMK.
membentuk gaya hidup yang membahagiakan bagi orang lain. Kemampuan apresiasi puisi yang dimiliki setiap siswa
masing-masing berbeda, hal tersebut diduga dipengaruhi oleh kecerdasan emosional, perilaku belajar, serta kepercayaan
diri. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional, perilaku belajar, serta kepercayaan diri
secara parsial dan simultan terhadap kemampuan mengapresiasi puisi pada siswa SMA/Sederajat di Kecamatan Borobudur.
Penelitian ini dilakukan di SMA/sederajat di Kecamatan Borobudur pada tahun 2020. Sampel penelitian berjumlah 125
siswa dengan teknik purposive sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda melalui
software IBM SPSS versi 25. Hasil penelitian menemukan beberapa simpulan yaitu kemampuan mengapresiasi puisi
dipengaruhi oleh kecerdasan emosional secara positif dan signifikan, kemampuan mengapresiasi puisi dipengaruhi oleh
perilaku belajar secara positif dan signifikan, kemampuan mengapresiasi puisi dipengaruhi oleh kepercayaan diri secara
positif dan signifikan, dan secara simultan kecerdasan emosional, perilaku belajar, serta kepercayaan diri berpengaruh
dengan signifikan terhadap kemampuan mengapresiasi puisi.