Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content

    etin susilowati

    Konflik senjata yang terjadi di Libya berawal dari keinginan masyarakat untuk menurunkan rezim kekuasaan Khadafi yang telah berlangsung selama kurang lebih 30 tahun. Banyaknya korban terutama dari warga sipil menimbulkan simpati... more
    Konflik senjata yang terjadi di Libya berawal dari keinginan masyarakat untuk menurunkan rezim kekuasaan Khadafi yang telah berlangsung selama kurang lebih 30 tahun. Banyaknya korban terutama dari warga sipil menimbulkan simpati masyarakat internasional yang meningkat secara signifikan sehingga membuat Dewan keamanan PBB tidak tinggal diam. DK PBB melalui NATO pada akhirnya mengambil tindakan dan ikut turun tangan dalam membantu menurukan rezim Khadafi di Libya. PBB sebagai organisasi internasional memainkan peran yang strategis dalam menanggapi konflik ini. peran PBB dalam isu ini adalah menerapkan resolusi 1973 DK PBB yang mengizinkan DK PPB melalui NATO untuk menjalankan langkah apa pun untuk melindungi warga sipil di libya dari kekerasan pasukan muamar khadafi. Salah satu bentuk campur tangan NATO terhadap Libya yakni adanya kebijakan Humanitarian Intervention. Kebijakan Humanitarian intervention PBB sangat kental dengan kepentingan negara-negara NATO, khususnya Amerika Serikat, Inggris dan Perancis. Berbagai kepentingan politik dan ekonomi dianggap sebagai latar belakang ketiga negara tersebut menerapkan intervensi kemanusiaan. Salah satu kepentingan tersebut yakni keinginan negara-negara tersebut untuk memiliki sumber minyak, mengingat Libya merupakan negara yang kaya akan minyak. Namun kebijakan humanitarian intervention ini dijadikan justifikasi oleh para negara-negara NATO khususnnya, Amerika Serikat, Inggris dan Perancis untuk mencapai kepentingannya. Oleh karenanya, penulis akan menjelaskan lebih lanjut mengenai kepentingan apa saja yang membuat ketiga negara NATO tersebut menerapkan kebijakan humanitarian intervention atas nama PBB terhadap Libya. B. Rumusan Masalah Untuk melakukan penelitian lebih lanjut, penulis berusaha menjawab rumusan masalah, yakni: