PENDAHULUAN Gerakan dapat dibagi menjadi gerakan fasik dan gerakan tonik. Gerakan fasik ditimbulk... more PENDAHULUAN Gerakan dapat dibagi menjadi gerakan fasik dan gerakan tonik. Gerakan fasik ditimbulkan oleh impuls piramidalis. Gerakan yang ditimbulkan oleh impuls piramidalis adalah gerakan yang halus, jitu, dan tangkas. Dan gerakan tonik oleh impuls ekstrapiramidalis. Sedangkan gerakan yang ditimbulkan oleh impuls ekstrapiramidalis adalah gerakan masal. Agar gerakan tangkas itu dapat berlangsung, otot-otot itu perlu memiliki tonus yang memadai (bukan hipo/hipertoni). Hal ini hanya dapat terlaksana, bila penghantaran impuls umpan balik (feedback) dan impuls-impuls pra-kontrol dapat berlangsung dengan sempurna. Hal-hal itu hanyalah dapat terwujud, bila susunan ekstrapiramidalis berfungsi dengan baik. (Ngoerah, 1991) Tonus otot ditentukan oleh keadaan susunan ekstrapiramidalis. Dengan demikian, susunan ekstrapiramidalis memegang peranan utama dalam hal menentukan kedudukan (postur) tubuh dan anggota tubuh. Susunan piramidalis dalam melaksanakan fungsinya selalu bekerjasama dengan susunan ekstrapiramidalis. (Ngoerah, 1991) Gerakan yang ditimbulkan oleh impuls piramidalis baru akan dapat bersifat tangkas bila susunan ekstrapiramidal dapat melakukan fungsinya dengan baik. Ketangkasan suatu gerakan ditentukan oleh keadaan susunan piramidalis, tetapi susunan ekstrapiramidalis memberikan landasan yang menentukan agar gerakan tangkas itu dapat dilakukan. (Ngoerah, 1991) Susunan ekstrapiramidalis adalah susunan yang berada di luar susunan piramidalis atau susunan yang tidak melewati piramis dari medula oblongata. Secara filogenetik susunan ekstrapiramidalis lebih tua daripada sistem kortikospinal. (Ngoerah, 1991) Fungsi utama sistem ekstrapiramidal berhubungan dengan gerakan yang berkaitan pengaturan sikap tubuh dan integrasi otonom. Lesi pada setiap tingkat dalam sistem ekstrapiramidal dapat mengaburkan atau menghilangkan gerakan di bawah sadar dan menggantikannya dengan gerakan di luar sadar (involunter movement). (Duus,2003; Ngoerah,1991). Gangguan fungsi sistem ekstrapiramidal dapat menyebabkan beberapa sindrom klinik yang penting, antara lain: parkinsonisme, gerakan involunter (balismus, penyakit Huntington, distonia), disfungsi serebelum (dismetri, ataksia, tremor saat beraktivitas).
PENDAHULUAN Gerakan dapat dibagi menjadi gerakan fasik dan gerakan tonik. Gerakan fasik ditimbulk... more PENDAHULUAN Gerakan dapat dibagi menjadi gerakan fasik dan gerakan tonik. Gerakan fasik ditimbulkan oleh impuls piramidalis. Gerakan yang ditimbulkan oleh impuls piramidalis adalah gerakan yang halus, jitu, dan tangkas. Dan gerakan tonik oleh impuls ekstrapiramidalis. Sedangkan gerakan yang ditimbulkan oleh impuls ekstrapiramidalis adalah gerakan masal. Agar gerakan tangkas itu dapat berlangsung, otot-otot itu perlu memiliki tonus yang memadai (bukan hipo/hipertoni). Hal ini hanya dapat terlaksana, bila penghantaran impuls umpan balik (feedback) dan impuls-impuls pra-kontrol dapat berlangsung dengan sempurna. Hal-hal itu hanyalah dapat terwujud, bila susunan ekstrapiramidalis berfungsi dengan baik. (Ngoerah, 1991) Tonus otot ditentukan oleh keadaan susunan ekstrapiramidalis. Dengan demikian, susunan ekstrapiramidalis memegang peranan utama dalam hal menentukan kedudukan (postur) tubuh dan anggota tubuh. Susunan piramidalis dalam melaksanakan fungsinya selalu bekerjasama dengan susunan ekstrapiramidalis. (Ngoerah, 1991) Gerakan yang ditimbulkan oleh impuls piramidalis baru akan dapat bersifat tangkas bila susunan ekstrapiramidal dapat melakukan fungsinya dengan baik. Ketangkasan suatu gerakan ditentukan oleh keadaan susunan piramidalis, tetapi susunan ekstrapiramidalis memberikan landasan yang menentukan agar gerakan tangkas itu dapat dilakukan. (Ngoerah, 1991) Susunan ekstrapiramidalis adalah susunan yang berada di luar susunan piramidalis atau susunan yang tidak melewati piramis dari medula oblongata. Secara filogenetik susunan ekstrapiramidalis lebih tua daripada sistem kortikospinal. (Ngoerah, 1991) Fungsi utama sistem ekstrapiramidal berhubungan dengan gerakan yang berkaitan pengaturan sikap tubuh dan integrasi otonom. Lesi pada setiap tingkat dalam sistem ekstrapiramidal dapat mengaburkan atau menghilangkan gerakan di bawah sadar dan menggantikannya dengan gerakan di luar sadar (involunter movement). (Duus,2003; Ngoerah,1991). Gangguan fungsi sistem ekstrapiramidal dapat menyebabkan beberapa sindrom klinik yang penting, antara lain: parkinsonisme, gerakan involunter (balismus, penyakit Huntington, distonia), disfungsi serebelum (dismetri, ataksia, tremor saat beraktivitas).
Uploads
Papers by nisa azzriel
Drafts by nisa azzriel