Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
Research Interests:
Jaringan jalan perdesaan memiliki karakteristik yang berbeda dengan jaringan jalan perkotaan. Pada jaringan jalan perkotaan, penekanan lebih diutamakan pada pengaturan arus lalu lintas sedangkan di wilayah perdesaan penyediaan jaringan... more
Jaringan jalan perdesaan memiliki karakteristik yang berbeda dengan jaringan jalan perkotaan. Pada jaringan jalan perkotaan, penekanan lebih diutamakan pada pengaturan arus lalu lintas sedangkan di wilayah perdesaan penyediaan jaringan jalan lebih ditekankan pada peningkatan aksesibilitas desa menuju pusat-pusat pelayanan. Lebih lanjut, untuk menjamin kontinuitas aksesibilitas tersebut maka peningkatan kualitas jalan-jalan perdesaan juga mendapatkan penekanan tertentu terutama berhubungan dengan model perkerasan jalan yang tahan di segala cuaca serta kemampuan ruas jalan untuk memfasilitasi penyaluran barang dan manusia. Karena aksesibilitas dan kualitas jaringan jalan merupakan permasalahan yang terjadi di sebagian besar wilayah perdesaan, maka penyediaan jaringan jalan di wilayah tersebut akan memerlukan biaya yang cukup besar. Untuk itu perlu diidentifikasi metode yang sesuai agar penyediaan infrastruktur tersebut dapat efisien tanpa meninggalkan efektifitas jaringan dalam melayani wilayah. Salah satu metode peningkatan efisiensi jaringan adalah pencarian jalur terpendek dalam jaringan. Dalam tesis ini, dengan menerapkan metode tersebut, dua model jaringan jalan, yaitu yang berorientasi pada pasar serta yang berorientasi pada keterhubungan dalam klaster, dibandingkan untuk mencari model manakah yang lebih memberikan dasar perencanaan bagi jaringan jalan yang efisien sekaligus tetap efektif. Perbandingan dilakukan dengan mengaplikasikan kedua model untuk membentuk jaringan-jaringan jalan yang melayani klaster-klaster pertumbuhan di beberapa kabupaten di Indonesia. Pengaplikasian kedua model dilakukan dengan memperhatikan beberapa variable yaitu variable keterhubungan terhadap pasar, keterhubungan dalam wilayah, minimalisasi biaya konstruksi dan minimalisasi biaya perjalanan. Menggunakan uji statistik maka signifikansi perbedaan di antara jaringan-jaringan yang terbentuk diidentifikasi dan selanjutnya dilakukan uji tambahan menggunakan metode analisa multi-kriteria untuk melihat secara lebih detail perbedaan-perbedaan yang terjadi. Perbandingan karakteristik kedua model yang digunakan juga dilakukan untuk mengamati lebih jauh hasil uji statistik. Dengan melihat hasil dari pengujian-pengujian tersebut maka mana di antara kedua model yang digunakan yang lebih menghasilkan jaringan jalan perdesaan yang efisien sekaligus efektif dapat diidentifikasi.
Research Interests: