Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
ketut wiradnyana
  • Medan, Indonesia
BERKALA ARKEOLOGI SANGKHAKALA merupakan istilah yang dikiaskan sebagai terompet ilmuwan arkeologi dalam menyebarluaskan arti dan makna ilmu arkeologi sehingga dapat dinikmati oleh kalangan ilmuwan khususnya dan masyarakat luas umumnya.... more
BERKALA ARKEOLOGI SANGKHAKALA merupakan istilah yang dikiaskan sebagai terompet ilmuwan arkeologi dalam menyebarluaskan arti dan makna ilmu arkeologi sehingga dapat dinikmati oleh kalangan ilmuwan khususnya dan masyarakat luas umumnya. Selain itu juga merupakan wadah informasi bidang arkeologi yang ditujukan untuk memajukan arkeologi maupun kajian ilmu lain yang terkait. Muatannya adalah hasil penelitian,tinjauan arkeologi dan ilmu terkait. Dalam kaitannya dengan penyebarluasan informasi dimaksud, redaksi menerima sumbangan artikel dalam BahasaIndonesia maupun asing yang dianggap berguna bagi perkembangan ilmu arkeologi. Berkala Arkeologi ini diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Mei dan Novembe
AbstractPrehistoric culture in Nias Island are consist of palaeolithic, mesolitic, to megalithic.Till now, it’s culture dominated by megalithic traditions. Based on the carbon dating to some mesolithic and megalithic sites, found that... more
AbstractPrehistoric culture in Nias Island are consist of palaeolithic, mesolitic, to megalithic.Till now, it’s culture dominated by megalithic traditions. Based on the carbon dating to some mesolithic and megalithic sites, found that time period of mesolithic culture to the middle Ages in North Nias cultural area. Time period of megalithic culture in South Nias cultural area around 600—350 years ago and 260 years ago in North Nias cultural area.
Buku ini merupakan hasil penelitian di lingkungan Balai Arkeologi Medan kali ini berupaya menegtengahkan ekspresi karakter masyarakat Nusantara masa lalu berdasarkan pengamatan dan penelaahan atas peninggalan-peninggalan budayanya.xiv,... more
Buku ini merupakan hasil penelitian di lingkungan Balai Arkeologi Medan kali ini berupaya menegtengahkan ekspresi karakter masyarakat Nusantara masa lalu berdasarkan pengamatan dan penelaahan atas peninggalan-peninggalan budayanya.xiv, 220 hlm.: ilus.; 21 cm
Pada penerbitan kali ini kita berbicara tentang teknologi dalam kajian arkeologi. Sejak masa prasejarah manusia menunjukkan kemampuan dalam memanfaatkan bahan-bahan yang disediakan oleh alam. Awalnya segala peralatan untuk menunjang... more
Pada penerbitan kali ini kita berbicara tentang teknologi dalam kajian arkeologi. Sejak masa prasejarah manusia menunjukkan kemampuan dalam memanfaatkan bahan-bahan yang disediakan oleh alam. Awalnya segala peralatan untuk menunjang kehidupan manusia dibuat dengan sederhana sekedar memenuhi tujuan penggunaannya seperti kapak batu untuk berburu. Teknologi manusia pada tingkat awal mengutamakan segi praktis, makin lama makin meningkat sehingga bentuknya makin sempurna. Peralatan yang dibuat juga semakin variatif untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Tidak hanya senjata untuk berburu saja yang diciptakan, tetapi juga peralatan lain seperti pakaian dari kulit kayu, anyam-anyaman, serta tembikar untuk memasak dan menyimpan makanan. Ketika manusia sudah mengenal logam sebagai bahan, maka berbagai peralatan juga diciptakannya untuk menunjang kehidupannya, tidak hanya peralatan yang berfungsi praktis tetapi juga peralatan yang berfungsi sakral. Berbagai peralatan untuk sarana upacara relig...
Buku ini menjadi menarik, lantaran dimana terkini belum banyak kumpulan tulisan terkait pusaka budaya aceh - lebih - lebih tinjauan arkeologisnya . buku ini dapat diharapkan menginspirasi daerah-daerah lain untuk menggali pusaka budaya di... more
Buku ini menjadi menarik, lantaran dimana terkini belum banyak kumpulan tulisan terkait pusaka budaya aceh - lebih - lebih tinjauan arkeologisnya . buku ini dapat diharapkan menginspirasi daerah-daerah lain untuk menggali pusaka budaya di wilayah masing-masing, guna melengkapi mata rantai peradapan indonesia yang berkembang dinamis dari waktu ke waktu.
Abstract The dating often carried out through the approach on the basis of morphology and technology of the observed artifacts. While the carbon dating method is generally performed on ecofak samples found in the excavation. Determination... more
Abstract The dating often carried out through the approach on the basis of morphology and technology of the observed artifacts. While the carbon dating method is generally performed on ecofak samples found in the excavation. Determination of the dating of structure within a site is very helpful to inform the process of past activity. So, also on Hoabinhian site, the structured dating will greatly assist in the effort to understand the process of exploiting the area in the past which is also referred to chronicle events on your site. The dating is one of the methods in an attempt to reconstruct the history. Although the information generated is absolute, but it’s not yet able to disclose all aspects of the activities of the past, it’s only to provide various information that can be better.
Depictions of human reproduction is found in many megalithic buildings. The magical reproductive function is often equated between the phallus and the vulva. It tends to occur in communities that no longer has a cultural context that is... more
Depictions of human reproduction is found in many megalithic buildings. The magical reproductive function is often equated between the phallus and the vulva. It tends to occur in communities that no longer has a cultural context that is consistent with the idea of megalithic. For it is very important to do a review of reproductive function approach to the concept of the symbols and the binary opposition. This is done considering means of reproduction as a symbol that has a different function with each other. Moreover, the concept of binary opposition developed until now.
The folklore of the genealogical origin of an ethnicity is a very popular cultural treasure for the Gayo, Nias, and Batak Toba ethnic communities, especially those related to genealogy. The original characters of the ethnic community are... more
The folklore of the genealogical origin of an ethnicity is a very popular cultural treasure for the Gayo, Nias, and Batak Toba ethnic communities, especially those related to genealogy. The original characters of the ethnic community are depicted falling from a high place (heaven) to a low place (bumi). The events of the story characters coming down from the sky make the figure genetic, and the region has a very important power value in its supportive ethnic society. Folklore stories of the genealogical origins of these three ethnicities will be analysed through the meaning patterns that are the guidelines of life for the ethnic community. Given the folklore of the genealogical origins of the three ethnic groups, they are closely linked to the system of power in ethnic societies. The study aims to explore how meaning patterns are operated in order to safeguard, maintain, and stabilise the power of individuals as well as ethnic groups. As for the research methods used in this researc...
Adapun uraian dari kajian dimaksud diawali dengan bahasan Andri Restyadi menyangkut jejak teknik pahatan relief di Biaro Mangaledang, Kab. Padang Lawas, Sumatera Utara yang ditemukan pada batu untuk dibandingkan dengan relief... more
Adapun uraian dari kajian dimaksud diawali dengan bahasan Andri Restyadi menyangkut jejak teknik pahatan relief di Biaro Mangaledang, Kab. Padang Lawas, Sumatera Utara yang ditemukan pada batu untuk dibandingkan dengan relief Karmawibangga pada Candi Borobudur. Selanjutnya uraian pada Prasasti Sitopayan 1 & 2 dalam aspek ekstrinsik dan intrinsik disampaikan oleh Churmatin Nasoichah. Deni Sutrisna menguraikan aspek heterogenitas pada masyarakat di Kota Medan dilihat dari bangunan berupa Jembatan Kebajikan dengan berbagai unsur yang dikandungnya. Uraian dalam kaitannya dengan binatang mitologi yang disebut lasara di Nias menjadi kajian Dyah Hidayati. Kajian simbol pada binatang mitos dalam kaitannya dengan struktur sosial dan religi. Eny Christyawaty menguraikan aspek kuliner masa kolonial yang hingga kini masih menjadi andalan menu restoran TipTop di Kota Medan. Ery Soedewo menguraikan aspek religi dari keragaman objek ideofak pada masyarakat di Kota Cina dalam kisaran abad ke -11 hi...
Sangkhakalaterdiri dari dua kata yaitu Sangkhadan Kala. Sangkhaadalah sebutan dalam Bahasa Sansekerta untuk jenis kerang atau siput laut. Sangkhadalam mitologi Hindhu digunakan sebagai atribut dewa dalam sekte Siwa dan Wisnu. Sedangkan... more
Sangkhakalaterdiri dari dua kata yaitu Sangkhadan Kala. Sangkhaadalah sebutan dalam Bahasa Sansekerta untuk jenis kerang atau siput laut. Sangkhadalam mitologi Hindhu digunakan sebagai atribut dewa dalam sekte Siwa dan Wisnu. Sedangkan Kalaberarti waktu, ketika atau masa. Jadi Sangkhakalamerupakan alat dari keranglaut yang mengeluarkan suara sebagai tanda bahwa waktu telah tiba untuk memulai suatu tugas atau pekerjaan. Berkenaan dengan itu, BERKALA ARKEOLOGI SANGKHAKALA merupakan istilah yang dikiaskan sebagai terompet ilmuwan arkeologi dalam menyebarluaskan arti dan makna ilmu arkeologi sehingga dapat dinikmati oleh kalangan ilmuwan khususnya dan masyarakat luas umumnya. Selain itu juga merupakan wadah informasi bidang arkeologi yang ditujukan untuk memajukan arkeologi maupun kajian ilmu lain yang terkait. Muatannya adalah hasil penelitian,tinjauan arkeologi dan ilmu terkait. Dalam kaitannya dengan penyebarluasan informasi dimaksud, redaksi menerima sumbangan artikel dalam BahasaIn...
Adapun uraian dalam kajian dimaksud terbagi atas dua bagian yaitu bahasan yang merupakan hasil penelitian dan bahasan yang merupakan tinjauan. Adapun bahasan yang merupakan hasil penelitian diawali dengan bahasan Andri Restiyadi melalui... more
Adapun uraian dalam kajian dimaksud terbagi atas dua bagian yaitu bahasan yang merupakan hasil penelitian dan bahasan yang merupakan tinjauan. Adapun bahasan yang merupakan hasil penelitian diawali dengan bahasan Andri Restiyadi melalui pembacaan desain komunikasi visual pada relief cerita Kṛṣṇa di Candi Lara Jonggrang. Kajian aspek desain visual sangat jarang dijadikan topik bahasan pada relief candi secara umum. Kajian ini sangat penting dilakukan dalam kaitannya dengan pemahaman akan proses kreatif seniman. Selanjutnya Churmatin Nasoichah menguraikan verklaring dalam kaitannya dengan tanda bukti melakukan perpindahan atau mobilitas sosial yang berbeda pada awal abad ke-20. Dalam kajian etnoarkeologi, Dyah Hidayati membahas perihal ―Kotak Emas‖ yang dalam istilah lokal masyarakat Dairi, Sumatera Utara menyebut bangunan megalitik yang berkaitan dengan fungsinya dengan penguburan dalam tradisi megalitik. Selanjutnya Ketut Wiradnyana, membahas budaya hoabinh dalam kaitannya dengan hu...
277 hal. + abstrac
xviii + 318 hlm.; 14,5 x 21 c
The Nias Island is known to possess many relics in the megalithic tradition, in various forms – decorative and non decorative motifs, that emerged some questions about the material of megalithic relics, how to bring the large objects,... more
The Nias Island is known to possess many relics in the megalithic tradition, in various forms – decorative and non decorative motifs, that emerged some questions about the material of megalithic relics, how to bring the large objects, where they did, what kind of tool they used. The process of making megalithic objects is a system who finally becaming as culture until now a megalithic.

And 82 more