Tonsur
Tonsur [ton-sur] adalah amalan pemotongan dan pencukuran rambut tumbuh di kepala yang dilakukan para paderi Kristian tertentu terutamanya dalam mazhab gereja Katolik sebagai tanda penerimaan golongan mereka pada ordo-ordo tertentu sesuai panggilan masing-masing untuk mengabdi diri kepada Tuhan dan gereja.[1] Pada upacara ini para uskup memotong dan mencukur sedikit rambut sebagai lambang meninggalkan urusan dan kerja-kerja duniawi.[1]
Di beberapa negara, upacara ini dilakukan dengan rambut dipotong habis-habisan sampai pada ubun-ubun sebesar lingkaran 2 sm atau semuanya.[1] Pada masa sekarang seseorang masuk menjadi klerus dengan menerima tahbisan.[1]
Sejarah pengamalan
[sunting | sunting sumber]Muasal
[sunting | sunting sumber]Amalan mengikut mazhab
[sunting | sunting sumber]Mazhab Timur
[sunting | sunting sumber]Mazhab Ortodoks Timur yang mengamalkan ritus Byzantine melakukan pemotongan rambut ini untuk beberapa tujuan tertentu:
- Sebagai kewajiban semasa upacara pembaptisan dijalankan baik semasa kecil atau dewasa sebagai tanda "pengorbanan" pertama,
- Sebagai tanda penyerahan harta kebendaan dan hal duniawi ketika masuk sebagai seorang rahib,
- Sebagai tanda dinaikkan pangkat sebagai seorang pembaca kitab suci liturgi.[2]
Ia dilakukan dengan memeotong segumpal ramput di empat bahagian utama mengikut turutan tertib hadapan, belakang dan kedua-dua sisi kepala sambil ucapan mengkhusus kepada Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Roh Kudus dibacakan pengunting. In all cases, the hair is allowed to grow back; the tonsure as such is not adopted as a hairstyle.
Mazhab Barat
[sunting | sunting sumber]Jenis
[sunting | sunting sumber]Tiga varian utama Tonsur dikembangkan menurut berbagai tujuan:[3]
- Gaya Timur - cara pencukuran keseluruhan rambut kepala dicukurkan sesuai dengan gaya yang berkait rapat dengan Paulus
- Gaya Rom - hanya bahagian mercu kepala sahaja yang dicukur, gaya ini berkait rapat dengan amalan Santo Petros.[3]
- Gaya Celt (gaya St. John) - dikembangkan di Kepulauan British.[3] dalam kalangan biarawan Celt mencukur bajagian depan kepala mereka dari telinga yng satu hingga ke telinga yang satunya tetapi menyisakan rambut bagian belakang agak panjang.[3] Beberapa biarawan Celtic menarik rambut mereka memutar menjadi setengah lingkaran dari satu telinga ke teliga satunya.[3]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3595
- ^ In the West, the minor orders were those of porter, lector, exorcist and acolyte, and the major orders were subdiaconate, diaconate and priesthood, with the rank of bishop usually being considered a fuller form of priesthood. In the East, the minor orders are those of reader and subdeacon, (and, in some places, acolyte); the orders of doorkeeper (porter) and exorcist (catechist) now having fallen into disuse.
- ^ a b c d e (Inggeris)Victoria Sherrow., Encyclopedia of Hair: A Cultural History,: Greenwood Publishing Group, 2006. hal. 272