MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir, 2019
Penelitian mengenai biodiversitas ikan telah dilakukan selama tiga bulan (Juli sampai September 2... more Penelitian mengenai biodiversitas ikan telah dilakukan selama tiga bulan (Juli sampai September 2009) di areal padang lamun Taman Wisata Perairan Laut Banda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi spesies, keanekaragaman, keseragaman dan dominansi ikan. Lokasi penelitian dibagi dalam tiga stasiun. Stasiun 1 di pantai Lonthoir, stasiun 2 di pantai Waling, keduanya di Pulau Banda Besar, dan stasiun 3 di pantai Tirta, Pulau Naira. Pengambilan sampel ikan di ketiga stasiun dilakukan dengan metode sapuan (swept area method) menggunakan jaring pantai (beach seine). Selama penelitian, ikan yang berhasil dikumpulkan berjumlah 12.558 ekor, terdiri dari 20 spesies yang mewakili 11 famili. Kelompok Mullidae memiliki jumlah jenis terbanyak (4 jenis), kemudian Siganidae dan Lutjanidae (3 jenis), Lethrinidae dan Carangidae masing-masing terdiri atas 2 jenis ikan. Hasil perhitungan terhadap indeks keanekaragaman (H’) berkisar antara 2.16-2.72; indeks keseragaman (E) berkisar antara 0,75 hingga 0,82; nilai dominansi 0.12- 0.17 dan indeks Sorensen (Ss) 91.9%-97.4%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komunitas ikan yang dijumpai di ketiga lokasi pengamatan dapat dipandang sebagai satu komunitas yang sama. Kata Kunci: Biodiversitas ikan, TWP Laut Banda
Sumber daya ikan di perairan Indonesia merupakan salah satu modal menuju kemakmuran bagi bangsa, ... more Sumber daya ikan di perairan Indonesia merupakan salah satu modal menuju kemakmuran bagi bangsa, apabila dikelola secara berkelanjutan.Kajian potensi dan tingkat pemanfaatan tahun 2015, merupakan salah satu dasar utama dalam merumuskan pengelolaan tersebut menuju pemanfaatan sumber daya yang lestari bagi kesejahteraan bangsa. Secara keseluruhan komposisi jenis sumber daya ikan di perairan Indonesia didominasi kelompok ikan pelagis kecil sebesar 36 % dan ikan pelagis besar sebesar 25 %. Potensi sumber daya ikan di perairan Indonesia adalah sebesar 9,931 juta ton per tahun dengan potensi tertinggi terdapat di WPP 718 (Laut Arafura) sebesar 1,992 juta ton/tahun (20%), di WPP 572 (Samudera Hindia sebelah barat Sumatera dan Selat Sunda) sebesar 1,228 juta/tahun (12 %) dan di WPP 711 (Selat Karimata, Laut Natuna dan Laut Cina Selatan) sebesar 1,143 juta ton/tahun (12 %). Tingkat pemanfaatan secara keseluruhan terlihat didominasi kondisi overfishing (indikator warna merah) sekitar 49 %, di...
NERITIC; Terbitan berkala Ilmiah Ilmu Kelautan dan Perikanan, 2013
Tripneustes gratilla is a one of regular sea urchin (Echinoidea) that use seagrass bed as a grazi... more Tripneustes gratilla is a one of regular sea urchin (Echinoidea) that use seagrass bed as a grazing area. In the high density, the presence of this echinoid could create the bare area of seagrass bed and it will be disturbing the important role of this ecosystem. The research objectives were to determine the grazing rate of Tripneuster gratilla and its implication on seagrass of Thalassia hemprichii at seagrass bed of Hatta Island, Banda Archipelago, Maluku. Determination of T. gratilla and T. hemrpichii density using quadrat transect method, while grazing rate of T. gratilla was determinated by using aquarium and cage experiment. The results showed that the density of T. gratilla and T. hemrpichii were 4.22 to 5.89 ind/25 m2 and 220.4 to 364.0 ind/m2. In the aquarium, grazing rate of T. gratilla were 12.26 to 13.54 g/day, while in the the cage grazing rate were 1.76 to 3.00 ind/day. This research concludes that there were not significant implication of grazing activity of T. gratilla to seagrass T. hemprichii on study sites.
Keywords : Grazing rates, T. gratilla, T. hemprichii, Banda Archipelago
Munggai; Jurnal Ilmu Perikanan & Masyarakat Pesisir, 2019
Penelitian mengenai biodiversitas ikan telah dilakukan selama tiga bulan (Juli sampai September 2... more Penelitian mengenai biodiversitas ikan telah dilakukan selama tiga bulan (Juli sampai September 2009) di areal padang lamun Taman Wisata Perairan Laut Banda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi spesies, keanekaragaman, keseragaman dan dominansi ikan. Lokasi penelitian dibagi dalam tiga stasiun. Stasiun 1 di pantai Lonthoir, stasiun 2 di pantai Waling, keduanya di Pulau Banda Besar, dan stasiun 3 di pantai Tirta, Pulau Naira. Pengambilan sampel ikan di ketiga stasiun dilakukan dengan metode sapuan (swept area method) menggunakan jaring pantai (beach seine). Selama penelitian, ikan yang berhasil dikumpulkan berjumlah 12.558 ekor, terdiri dari 20 spesies yang mewakili 11 famili. Kelompok Mullidae memiliki jumlah jenis terbanyak (4 jenis), kemudian Siganidae dan Lutjanidae (3 jenis), Lethrinidae dan Carangidae masing-masing terdiri atas 2 jenis ikan. Hasil perhitungan terhadap indeks keanekaragaman (H’) berkisar antara 2.16-2.72; indeks keseragaman (E) berkisar antara 0,75 hingga 0,82; nilai dominansi 0.12- 0.17 dan indeks Sorensen (Ss) 91.9%-97.4%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komunitas ikan yang dijumpai di ketiga lokasi pengamatan dapat dipandang sebagai satu komunitas yang sama. Kata Kunci: Biodiversitas ikan, TWP Laut Banda
Yellowstripe trevally is an economic pelagic fishes that most catched in Kai Islands. Besides the... more Yellowstripe trevally is an economic pelagic fishes that most catched in Kai Islands. Besides the economical advantages, utilization of this species could be negative impact on the population of fish. The objectives of this research are to determine length frequencies, cohort and length-weight relationship. Sampling were carried out during November to December 2014 at Sathean, Kai islands, Maluku Tenggara. Determination of length frequencies using “sturgess law” separation of size group (cohort) using NORMSEP method, while analysis of length-weight relationship using W=aLb. The result showed that the length of yellowstripe trevally was 110 to 190 mm with dominant catch ranged from 134 to 141 mm and 150 to 157 mm. The length-weight relationship by equation: W=0,000013L2,955. Growth index is isometric. This study concluded that the population of yellowstripe trevally in this area consisted of two cohort with the catch size support for sustainability.
Keywords: Yellowstripe trevally, length frequencies, kai islands
Maluku Tenggara merupakan salah satu dari wilayah Kabupaten dan Kota di Maluku yang berada di ant... more Maluku Tenggara merupakan salah satu dari wilayah Kabupaten dan Kota di Maluku yang berada di antara dua WPP yaitu WPP 714 Laut Banda dan WPP 715 Laut Arafura. Kabupaten Maluku Tenggara kaya akan potensi sumberdaya perikanan, salah satunya sumberdaya ikan tongkol. Dalam mendukung kebijakan pengelolaan sumberdaya tongkol (A. thazard) yang berkelanjutan, tentunya sangat dibutuhkan tentang informasi data potensi dan tingkat pemanfaatannya. Tujuan penelitian adalah untuk mengestimasi potensi lestari atau maximum sustainable yield (MSY) dan effot optimum serta tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan tongkol (A. thazard) di perairan Maluku Tenggara. Penelitian dilaksanakan di wilayah perairan Kabupaten Maluku Tenggara pada tahun 2013, data yang digunakan merupakan data hasil tangkapan dan upaya penangkapan sumberdaya ikan tongkol (A. thazard) secara time series dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012. Pendekatan yang digunakan adalah model surplus produksi yang berbasis pada data time series dari hasil tangkapan dan upaya penangkapan, dengan beberapa model analisis yaitu : 1) Model Equilibrium Shaefer, 2) Model Fox, 3) Model Shcnute, 4) Model Disequilibrium Shaefer dan 5) Model Walter Hilbron. Berdasarkan hasil analisis di peroleh hasil bahwa potensi lestari atau maximum sustainable yield dari sumberdaya ikan tongkol (A. thazard) di Kabupaten Maluku Tenggara sebesar 757,44 ton per tahun, dengan effort optimum sebesar 1.869 unit pancing tonda per tahun, sedangkan tingkat pemanfaatan baru mencapai 94% dari potensi lestarinya. Namun bila dilihat dari effort penangkapan aktual sebesar 2.695 unit, yang jauh di atas effort optimumnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan yang terjadi sudah berada pada sisi kanan kurva MSY. Rekomendasi dari penelitian ini bahwa perlu dilakukan rasionalisasi jumlah effort penangkapan, namun mempertimbangkan dampak sosial pengurangan unit penangkapan, hal tersebut dapat dilakukan dengan kebijakan pengurangan jumlah trip penangkapan.
Kata kunci: Potensi, MSY, Ikan Tongkol, Maluku Tenggara.
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir, 2019
Penelitian mengenai biodiversitas ikan telah dilakukan selama tiga bulan (Juli sampai September 2... more Penelitian mengenai biodiversitas ikan telah dilakukan selama tiga bulan (Juli sampai September 2009) di areal padang lamun Taman Wisata Perairan Laut Banda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi spesies, keanekaragaman, keseragaman dan dominansi ikan. Lokasi penelitian dibagi dalam tiga stasiun. Stasiun 1 di pantai Lonthoir, stasiun 2 di pantai Waling, keduanya di Pulau Banda Besar, dan stasiun 3 di pantai Tirta, Pulau Naira. Pengambilan sampel ikan di ketiga stasiun dilakukan dengan metode sapuan (swept area method) menggunakan jaring pantai (beach seine). Selama penelitian, ikan yang berhasil dikumpulkan berjumlah 12.558 ekor, terdiri dari 20 spesies yang mewakili 11 famili. Kelompok Mullidae memiliki jumlah jenis terbanyak (4 jenis), kemudian Siganidae dan Lutjanidae (3 jenis), Lethrinidae dan Carangidae masing-masing terdiri atas 2 jenis ikan. Hasil perhitungan terhadap indeks keanekaragaman (H’) berkisar antara 2.16-2.72; indeks keseragaman (E) berkisar antara 0,75 hingga 0,82; nilai dominansi 0.12- 0.17 dan indeks Sorensen (Ss) 91.9%-97.4%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komunitas ikan yang dijumpai di ketiga lokasi pengamatan dapat dipandang sebagai satu komunitas yang sama. Kata Kunci: Biodiversitas ikan, TWP Laut Banda
Sumber daya ikan di perairan Indonesia merupakan salah satu modal menuju kemakmuran bagi bangsa, ... more Sumber daya ikan di perairan Indonesia merupakan salah satu modal menuju kemakmuran bagi bangsa, apabila dikelola secara berkelanjutan.Kajian potensi dan tingkat pemanfaatan tahun 2015, merupakan salah satu dasar utama dalam merumuskan pengelolaan tersebut menuju pemanfaatan sumber daya yang lestari bagi kesejahteraan bangsa. Secara keseluruhan komposisi jenis sumber daya ikan di perairan Indonesia didominasi kelompok ikan pelagis kecil sebesar 36 % dan ikan pelagis besar sebesar 25 %. Potensi sumber daya ikan di perairan Indonesia adalah sebesar 9,931 juta ton per tahun dengan potensi tertinggi terdapat di WPP 718 (Laut Arafura) sebesar 1,992 juta ton/tahun (20%), di WPP 572 (Samudera Hindia sebelah barat Sumatera dan Selat Sunda) sebesar 1,228 juta/tahun (12 %) dan di WPP 711 (Selat Karimata, Laut Natuna dan Laut Cina Selatan) sebesar 1,143 juta ton/tahun (12 %). Tingkat pemanfaatan secara keseluruhan terlihat didominasi kondisi overfishing (indikator warna merah) sekitar 49 %, di...
NERITIC; Terbitan berkala Ilmiah Ilmu Kelautan dan Perikanan, 2013
Tripneustes gratilla is a one of regular sea urchin (Echinoidea) that use seagrass bed as a grazi... more Tripneustes gratilla is a one of regular sea urchin (Echinoidea) that use seagrass bed as a grazing area. In the high density, the presence of this echinoid could create the bare area of seagrass bed and it will be disturbing the important role of this ecosystem. The research objectives were to determine the grazing rate of Tripneuster gratilla and its implication on seagrass of Thalassia hemprichii at seagrass bed of Hatta Island, Banda Archipelago, Maluku. Determination of T. gratilla and T. hemrpichii density using quadrat transect method, while grazing rate of T. gratilla was determinated by using aquarium and cage experiment. The results showed that the density of T. gratilla and T. hemrpichii were 4.22 to 5.89 ind/25 m2 and 220.4 to 364.0 ind/m2. In the aquarium, grazing rate of T. gratilla were 12.26 to 13.54 g/day, while in the the cage grazing rate were 1.76 to 3.00 ind/day. This research concludes that there were not significant implication of grazing activity of T. gratilla to seagrass T. hemprichii on study sites.
Keywords : Grazing rates, T. gratilla, T. hemprichii, Banda Archipelago
Munggai; Jurnal Ilmu Perikanan & Masyarakat Pesisir, 2019
Penelitian mengenai biodiversitas ikan telah dilakukan selama tiga bulan (Juli sampai September 2... more Penelitian mengenai biodiversitas ikan telah dilakukan selama tiga bulan (Juli sampai September 2009) di areal padang lamun Taman Wisata Perairan Laut Banda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi spesies, keanekaragaman, keseragaman dan dominansi ikan. Lokasi penelitian dibagi dalam tiga stasiun. Stasiun 1 di pantai Lonthoir, stasiun 2 di pantai Waling, keduanya di Pulau Banda Besar, dan stasiun 3 di pantai Tirta, Pulau Naira. Pengambilan sampel ikan di ketiga stasiun dilakukan dengan metode sapuan (swept area method) menggunakan jaring pantai (beach seine). Selama penelitian, ikan yang berhasil dikumpulkan berjumlah 12.558 ekor, terdiri dari 20 spesies yang mewakili 11 famili. Kelompok Mullidae memiliki jumlah jenis terbanyak (4 jenis), kemudian Siganidae dan Lutjanidae (3 jenis), Lethrinidae dan Carangidae masing-masing terdiri atas 2 jenis ikan. Hasil perhitungan terhadap indeks keanekaragaman (H’) berkisar antara 2.16-2.72; indeks keseragaman (E) berkisar antara 0,75 hingga 0,82; nilai dominansi 0.12- 0.17 dan indeks Sorensen (Ss) 91.9%-97.4%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komunitas ikan yang dijumpai di ketiga lokasi pengamatan dapat dipandang sebagai satu komunitas yang sama. Kata Kunci: Biodiversitas ikan, TWP Laut Banda
Yellowstripe trevally is an economic pelagic fishes that most catched in Kai Islands. Besides the... more Yellowstripe trevally is an economic pelagic fishes that most catched in Kai Islands. Besides the economical advantages, utilization of this species could be negative impact on the population of fish. The objectives of this research are to determine length frequencies, cohort and length-weight relationship. Sampling were carried out during November to December 2014 at Sathean, Kai islands, Maluku Tenggara. Determination of length frequencies using “sturgess law” separation of size group (cohort) using NORMSEP method, while analysis of length-weight relationship using W=aLb. The result showed that the length of yellowstripe trevally was 110 to 190 mm with dominant catch ranged from 134 to 141 mm and 150 to 157 mm. The length-weight relationship by equation: W=0,000013L2,955. Growth index is isometric. This study concluded that the population of yellowstripe trevally in this area consisted of two cohort with the catch size support for sustainability.
Keywords: Yellowstripe trevally, length frequencies, kai islands
Maluku Tenggara merupakan salah satu dari wilayah Kabupaten dan Kota di Maluku yang berada di ant... more Maluku Tenggara merupakan salah satu dari wilayah Kabupaten dan Kota di Maluku yang berada di antara dua WPP yaitu WPP 714 Laut Banda dan WPP 715 Laut Arafura. Kabupaten Maluku Tenggara kaya akan potensi sumberdaya perikanan, salah satunya sumberdaya ikan tongkol. Dalam mendukung kebijakan pengelolaan sumberdaya tongkol (A. thazard) yang berkelanjutan, tentunya sangat dibutuhkan tentang informasi data potensi dan tingkat pemanfaatannya. Tujuan penelitian adalah untuk mengestimasi potensi lestari atau maximum sustainable yield (MSY) dan effot optimum serta tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan tongkol (A. thazard) di perairan Maluku Tenggara. Penelitian dilaksanakan di wilayah perairan Kabupaten Maluku Tenggara pada tahun 2013, data yang digunakan merupakan data hasil tangkapan dan upaya penangkapan sumberdaya ikan tongkol (A. thazard) secara time series dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012. Pendekatan yang digunakan adalah model surplus produksi yang berbasis pada data time series dari hasil tangkapan dan upaya penangkapan, dengan beberapa model analisis yaitu : 1) Model Equilibrium Shaefer, 2) Model Fox, 3) Model Shcnute, 4) Model Disequilibrium Shaefer dan 5) Model Walter Hilbron. Berdasarkan hasil analisis di peroleh hasil bahwa potensi lestari atau maximum sustainable yield dari sumberdaya ikan tongkol (A. thazard) di Kabupaten Maluku Tenggara sebesar 757,44 ton per tahun, dengan effort optimum sebesar 1.869 unit pancing tonda per tahun, sedangkan tingkat pemanfaatan baru mencapai 94% dari potensi lestarinya. Namun bila dilihat dari effort penangkapan aktual sebesar 2.695 unit, yang jauh di atas effort optimumnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan yang terjadi sudah berada pada sisi kanan kurva MSY. Rekomendasi dari penelitian ini bahwa perlu dilakukan rasionalisasi jumlah effort penangkapan, namun mempertimbangkan dampak sosial pengurangan unit penangkapan, hal tersebut dapat dilakukan dengan kebijakan pengurangan jumlah trip penangkapan.
Kata kunci: Potensi, MSY, Ikan Tongkol, Maluku Tenggara.
Uploads
Keywords : Grazing rates, T. gratilla, T. hemprichii, Banda Archipelago
Kata Kunci: Biodiversitas ikan, TWP Laut Banda
Keywords: Yellowstripe trevally, length frequencies, kai islands
Kata kunci: Potensi, MSY, Ikan Tongkol, Maluku Tenggara.
Keywords : Grazing rates, T. gratilla, T. hemprichii, Banda Archipelago
Kata Kunci: Biodiversitas ikan, TWP Laut Banda
Keywords: Yellowstripe trevally, length frequencies, kai islands
Kata kunci: Potensi, MSY, Ikan Tongkol, Maluku Tenggara.