Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

KALEM

Kalem adalah suatu hal yang dilakukan dengan santai tetapi dapat terselesaikan dengan cepat.

AKU YAKIN

Karena keyakinan itu yang membuat diriku ini selalu semangat dan mengerti jalan hidup ini, serta yakin kepada kuasaNya

AKU BISA

Karena bisa itu terbiasa, dari keterbiasaan dari bawah kemudian perlahan naik, serta bisa melakukan yang terbaik di kehidupan

AKU SUKSES

Karena kesuksesan itu dibangun dari diri kita sendiri, yakin bahwa sukses itu karena orang lain, yakinlah pada dirimu sediri.

AKU YAKIN AKU BISA AKU SUKSES

Berangkat dari keyakinan itulah kita dapat terbiasa untuk bisa sukses.

Tampilkan postingan dengan label Jawa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jawa. Tampilkan semua postingan

Minggu, 20 Mei 2012

Falsafah Jawa, Kejawen dan Islam

JAWA dan kejawen seolah tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Kejawen bisa jadi merupakan suatu sampul atau kulit luar dari beberapa ajaran yang berkembang di Tanah Jawa, semasa zaman Hinduisme dan Budhisme. Dalam perkembangannya, penyebaran islam di Jawa juga dibungkus oleh ajaran-ajaran terdahulu, bahkan terkadang melibatkan aspek kejawen sebagai jalur penyeranta yang baik bagi penyebarannya. Walisongo memiliki andil besar dalam penyebaran islam di Tanah Jawa. Unsur-unsur dalam islam berusaha ditanamkan dalam budaya-budaya jawa semacam pertunjukan wayang kulit, dendangan lagu-lagu jawa , ular-ular ( putuah yang berupa filsafat), cerita-cerita kuno, hingga upacara-upacara tradisi yang dikembangkan,khususnya di Kerjaan Mataram (Yogya/Solo).
Dalam pertunjukan wayang kulit yang paling dikenal adalah cerita tentang Serat Kalimasada (lembaran yang berisi mantera/sesuatu yang sakral) yang cukup ampuh dalam melawan segala keangkaramurkaan dimuka bumi. Dalam cerita itu dikisahkan bahwa si pembawa serat ini akan menjadi sakti mandraguna. Tidak ada yang tahu apa isi serat ini. Namun diakhir cerita, rahasia dari serat inipun dibeberkan oleh dalang. Isi serat Kalimasada berbunyi "Aku bersaksi tiada Tuhan Selain Allah dan Aku bersaksi Muhammad adalah utusan-Nya" ,isi ini tak lain adalah isi dari Kalimat Syahadat.

Minggu, 11 Desember 2011

Khasiat Laku Puasa Mutih

Puasa Mutih?
Puasa dari makan daging, ikan dan sayur? tidak makan kecuali nasi putih dan air putih?
Bukan, ini bukan laku yang diatas itu, ini puasa mutih yang lain, puasa mutih yang nyunah bukan yang nganeh..
Puasa pada hari-hari putih, yaitu hari-hari yang pada waktu malamnya bulan bersinar terang atau purnama, yaitu tanggal 13-14 dan 15 setiap bulan qamariah, dikenal juga dengan puasa hari-hari Baidh.

Jadi apa saja khasiat laku mutih yang nyunah ini? Diantaranya:

1- Setara dengan puasa setahun/ sebulan
Dalam beberapa riwayat disebut setara puasa setahun dan dalam riwayat lainnya disebut setara puasa sebulan. Maksudnya kalau puasa hanya tiga hari saja (satu bulan qamariah saja) maka setara dengan puasa sebulan, sedangkan kalau puasa tiga hari selama 12 bulan maka setara dengan puasa setahun, karena pahala puasa satu hari dilipatgandakan menjadi seperti puasa sepuluh hari.

عن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما قال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم: وَإِنَّ بِحَسْبِكَ أَنْ تَصُومَ كُلَّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فإن لك بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا فإن ذلك صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
Dari Abdullah bin Amru radhiallahuanhuma Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadaku: “Dan sesungguhnya cukup bagimu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan,karena sesungguhnya bagimu pada setiap kebaikan mendapat sepuluh kali lipat, maka itu sama dengan berpuasa setahun penuh.” (HR.Bukhari:1874,Muslim:1159).

من صام ثلاثة أيام من كل شهر فقد تم صوم الشهر أو فله صوم الشهر
"Barang siapa berpuasa tiga hari setiap bulan maka sudah berpuasa selama sebulan atau maka baginya pahala puasa sebulan" (HR Nasa'i)

2- Menghilangkan Kekeruhan Hati
... ألا أخبركم بما يذهب وحر الصدر صوم ثلاثة أيام من كل شهر.
"… Apakah kalian mau aku beritahu apa yang menghilangkan kekeruhan hati*, puasa tiga hari setiap bulan" (HR. Nasa'I Al-Albani berkata: Shohih Nasa'i)
*Kekeruhan hati terjemahan dari وَحَرَ الصَّدْرِ dalam buku-buku diterangkan artinya sebagai berikut:
- kekeruhan dan kekerasan hati.
- kelemahan hati, godaan-godaaan hati.
- kedengkian.
- tipuan hati.
- kemarahan.
- permusuhan.
- puncak kemarahan.

3- Tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah
كان رسول اللَّهِ صلى اللَّهُ عليه وسلم لا يَدَعُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيضِ في سَفَرٍ وَلا حَضَرٍ
“Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan puasa pada hari-hari putih, baik diwaktu bepergian maupun disaat mukim.” (HR. At-thabarani dishahihkan Al-Albani dalam shahihul jami :4848).

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ صِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ من كل شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قبل أَنْ أَنَامَ.
“Dari Abu Hurairah Radhiallahuanhu berkata: Teman setiaku Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam memberi wasiat kepadaku untuk berpuasa tiga hari dalam setiap bulan,mengerjakan shalat dua raka’at dhuha,dan agar aku mengerjakan shalat witir sebelum aku tidur.” (HR.Bukhari:1180)

Selamat menjalankan laku mutih, semoga bias menghilangkan kekeruhan hari dan mendapatkan pahala puasa setahun..

Jumat, 22 April 2011

UPACARA TEDAK SITEN

Bagi pasangan suami-istri, kelahiran anak baik pria maupun wanita dalah anugrah dari Tuhan Yang Maha Mulia. Semenjak kelahiran si anak setiap orang tua selalu mempunyai harapan agar anaknya kelak menjadi orang yang berguna bagi keluarga khususnya dan bagi nusa bangsa umumnya.tak seorang pun mempunyai pengharapan agar anaknya menjadi orang yang kurang berkenan di hati masyarakat.
Pengharapan orang tua terhadap anak-anaknya ini dimanifestasikan dalam bentuk upacara adat yang dimulai dari anak masih dalam kandungan sang ibu, sampai anak itu lahir. Salah satu bentuk manifestasi pengharapan itu adalah adanya upacara yang kita kenal dengan tedak siten atau turun tanah.
Bilamana si anak sudah berumur tujuh lapan yaitu 7 x 35 hari, biasanya diadakan upacara yang dinamakan tedak sinten atau turun tanah. Upacara memperkenalkan si anak untuk yang pertama kalinya pada tanah/ bumi. Diharapkan agar anak tersebut setelah dewasa nanti kuat atau mampu berdiri sendiri dalam menempuh kehidupan yang penuh tantangan yang harus dihadapinya untuk mencapai apa yang dicita-citakan.
Biasanya upacara tedak siten dilangsungkan pada pagi hari di halaman rumah tepat pada hari kelahirannya (misalnya anak tersebut lahir pada hari Selasa Kliwon, maka upacara tedak siten dilangsungkan pagi hari Selasa Kliwon). Perlengkapan-perlengkapan yang perlu disiapkan :
1. Sesaji selamatan yang terdiri dari :
·nasi tumpeng dengan sayur mayurnya,
·jenang (bubur) merah dan putih,
·jenang boro-boro,
·jajan pasar selengkap-lengkapnya.
2. Juwadah (uli) tujuh macam warna yaitu merah, putih, hitam, kuning, biru, jambon (jingga), ungu
3. Sekar (bunga) setaman yang ditempatkan di dalam bokor besar dan tanah.
4. Tangga yang dibuat dari batang tebu merah hati.
5. Sangkar ayam (kurungan ayam) yang dihiasi janur kuning atau kertas hias warna-warni.
6. Padi, kapas sekar telon (tiga macam bunga misalnya melati, mawar dan kenanga)
7. Beras kuning, berbagai lembaran uang.
8. Bermacam-macam barang berharga seperti gelang, kalung, peniti, dan lain-lain)
9. Barang yang bermanfaat (misalnya buku, alat-alat tulis dan sebagainya) yang dimasukkan ke dalam bokor kencana.
Jalannya Upacara :
1. Anak yang bersangkutan dibimbing berjalan (dititah) dengan kakinya menginjak-injak juwadah yang berjumlah tujuh warna seperti yang telah disebutkan di atas.
2. Setelah selesai kemudian anak tersebut dinaiki ke tangga yang terbuat dari tebu merah hati.
3. Selanjutnya anak itu dimasukkan ke dalam kurungan ayam. Di dalam kurungan ayam tersebut telah dimasukan bokor yang berisikan padi, gelang, cincin, alat- alat tulis, kapas dal lain sebagainya.
4. Bokor yang berisi macam-macam tadi didekatkan kepada anak itu, dengan maksud agar anak tersebut mengambil isi yang ada di dalam bokor itu.
5. Setelah anak itu mengambil salah satu benda dari dalam bokor misalnya gelang emas, pertanda anak tersebut kelak akan menjadi orang kaya. Apabila anak itu mengambil alat-alat tulis pertanda anak bahwa anak itu kelak akan menjadipegawai kantor dan atau orang pandai
6. Selanjutnya setelah selesai, beras kuning dan bermacam-macam uang logam ditaur-taburkan. Saling berebut uang oleh para undanga ini, merupakan tambahan acara yang menyemarakan suasana.
7. Setelah selesai, anak itu dimandikan dengan air bunga setaman agar anak itu sehat dan membawa nama harum bagi keluarga di kemudian hari.
8. Setelah selesai dimandikan, anak itu dikenakan pakaian baru yang bagus agar sedap dan menyenangkan orang tua dan para undangan.
9. Selanjutnya bila telah selesai memakaikan pakaian, anak itu didudukan di dalam rumah di atas tikar, karpet atau lampit dan didekatkan lagi pada bokor yang berisi beras kuning, uang , barang-barang berharga dengan maksud agar diambil lagi isinya.
10. Untuk menggairahkan anak agar mengambil barang yang ada di dalam bokor maka bapak ibu anak itu memberi aba-aba dengan suara kur-kur-kur seperti memanggil ayam disertai dengan ditaburi beras kuning dan bermacam-macam uang serta barang-barang yang berharga.
Demikianlah serangakaian upacar tradisional tedak siten yang banyak mengandung arti simbolis.
Makna perlengkapan yang dipakai :
1. Tangga “ debu” arti dalam bahasa Jawa anteping kalbu ketetapan hati dalam mengejar cita-cita gar lekas tercapai.
2. Juwadah tujuh macam warna agar anak dapat menganggulangi bermacam-macam kesulitan/kesukaran.
3. Kurungan ayam mengandung maksud agar anak tersebut kelak dapat masuk ke dalam masyarakat luas dengan baik den mematuhi segala peraturan dan adat istiadat setempat.