encourage fighting for what you desire and believe in, especially in education, research, and capacity building. Our mission are for inspires innovative learners, educators, and professional by fostering community, personalizing learning, infusing technology, developing leadership, and advocating educational opportunities for all. Phone: (+62)-08588104554 Address: Komp. BULOGGATE Jakarta, Indonesia
The CWSHP Monitoring Framework is a results-based monitoring framework ie project progress and su... more The CWSHP Monitoring Framework is a results-based monitoring framework ie project progress and success is closely related to the achievement of specified targets. The CWSHP Monitoring Framework is based on the WSLIC2 monitoring framework. This has been necessary to facilitate rapid implementation of CWSHP. Therefore CWSHP shares many of the methodologies, forms and guidelines developed and in current usage by WSLIC2. The adoption of the WSLIC2 monitoring framework is also consistent with the national goal of harmonizing activities in the sector. In due course, as the Project progresses and results and learning are achieved, it is anticipated that the monitoring framework can be further refined and simplified.
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Self control, Self awareness, dan kejen... more ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Self control, Self awareness, dan kejenuhan belajar terhadap perilaku cyberloafing mahasiswa dalam pembelajaran daring terutama di masa pandemi Covid-19. Strategi penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model korelasi, dengan software SPSS 24. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa-mahasiswi perguruan tinggi swasta di Jakarta Timur Program Studi Manajemen yang telah melaksanakan perkuliahan daring, dengan sampel sebanyak 300 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan secara daring. Hasil penelitian menyatakan : Self control berpengaruh terhadap perilaku cyberloafing dengan arah korelasi negatif. Self awareness berpengaruh terhadap perilaku self awareness berpengaruh terhadap perilaku cyberloafing dengan arah korelasi negatif. Kejenuhan belajar berpengaruh dengan arah korelasi positif. Variabel self control, self awareness, kejenuhan belajar terhadap perilaku cyberloafing berpe...
Logistics transportation manages and provides transportation facilities and infrastructure for sm... more Logistics transportation manages and provides transportation facilities and infrastructure for smooth logistics distribution. Logistics activities or freight forwarding services refer to the management and distribution of logistics goods obtained from users, stored in logistics warehouses, sorted shipments, and transported and sent to the destination address. Logistics activities have an important role in a business company, but the important role of logistics transportation is also major in distributing goods. This activity aims to produce graduates of experts who are reliable and best in transportation and logistics and have a reputation for ready-to-use labor. The methods used are lectures, discussions, and questions and answers. The implementation of the training activities of the participants was no obstacle in conducting counseling, and the internet connection was not interrupted. In support of infrastructure, facilities are adequate, namely the availability of laptops or pers...
Indonesian Abstract: Informasi kemiskinan yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), b... more Indonesian Abstract: Informasi kemiskinan yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), belum ada secara khusus membahas perubahan ukuran kemiskinan menurut sektor kegiatan ekonomi. Dengan data susenas tahun 1999, 2004, 2009, dan 2011, peneliti menghitung besarnya perubahan ukuran kemiskinan agregat dan sektoral selama kebijakan Indonesia periode tahun 1999-2011 yaitu Propenas, RPJMN-I dan RPJMN-II, serta mengidentifikasi sektor-sektor yang berkontribusi terhadap perubahan ukuran kemiskinan agregatnya. Analisis yang digunakan adalah analisis dekomposisi kemiskinan sektoral. Hasil analasis diperoleh bahwa pada ketiga periode kebijakan terjadi penurunan ukuran kemiskinan agregat baik indeks P0, P1, maupun P2. Penyebab terjadinya penurunan ukuran kemiskinan agregat secara dominan pada Propenas diakibatkan oleh pengaruh intra-sektoral, sementara pada RPJMN-I dan RPJMN-II diakibatkan oleh pengaruh intrasektoral dan antar-sektoral. Pengentasan kemiskinan pada masa Propenas lebih merata diseluruh sector dimana penurunan tingkat kemiskinan agregatnya dikontribusi oleh seluruh sektor lapangan pekerjaan utama, sedangkan pada masa RPJMN-I dan RPJMN-II penurunan tingkat kemiskinan agregat secara signifikan hanya dikontribusi oleh empat sektor lapangan pekerjaan utama yaitu pada RPJMN-I oleh sector pertanian informal, perdagangan formal/informal, transportasi formal/informal, dan konstruksi formal/informal, sementara pada RPJMN-II oleh sektor pertanian formal, perdagangan formal, transportasi formal/informal, dan keuangan informal. Kata kunci: Dekomposisi kemiskinan sektoral; ukuran kemiskinan; Propenas; RPJMN-I; RPJMN-IIEnglish Abstract: The poverty information who published by Statistics Indonesia, there hasn't been reported the changes of poverty size by sector of economic activity. By using susenas data years of 1999, 2004, 2009, and 2011, this research aims to calculate the changes of poverty size that occurred over the period of Indonesia policy during the reign 1999-2011 i.e. Propenas, RPJMN-I, and RPJMN-II, and to identify the sectors that contribute to changes in size. This research used sectoral poverty decomposition analysis. The results of the study show that in third of policy period has decreased the size of aggregate poverty, either P0 index, P1 and P2. The decreasing of aggregate poverty predominantly on Propenas, caused by the influence of intra-sectoral, meanwhile at RPJMN-I and RPJMN-II caused by the influence of intra-sectoral and inter-sectoral. Poverty reduction during the Propenas more evenly throughout the sectors which is aggregate poverty reduction contributed by all major employment sectors. Meanwhile at the RPJMN-I and RPJMN-II era, aggregate poverty reduction significantly was contributed only by the four main employment sectors on RPJMN-I i.e the informal agricultural sector, formal/informal trade, formal/informal transportation, and formal/informal construction, and aggregate poverty reduction at the RPJMN-II was contributed by agricultural formal sector, formal trade, formal/informal transportation, and informal finance.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan-kegiatan Tim PKM STEI sebelumnya, yang ditujukan u... more Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan-kegiatan Tim PKM STEI sebelumnya, yang ditujukan untuk menumbuhkan minat berwirausaha masyarakat. UMKM menjadi sarana menumbuhkan serta mengembangkan minat dan bakat berwirausaha. Namun, membangun dan mengembangkan UMKM seringkali terkendala pada rendahnya kemampuan modal, dan rendahnya kemampuan mengakses pembiayaan baik dari Bank maupun lembaga keuangan lainnya. Oleh karena itu, Tim PKM STEI menginisiasi kegiatan ini yang bertujuan memberikan literasi alternatif pembiayaan bagi masyarakat yang berminat untuk membentuk UMKM secara bersama, termasuk juga UMKM yang sudah ada, namun mengalami kendala permodalan. Sehingga tujuan dari kegiatan ini adalah guna menambah pengetahuan peserta terhadap alternatif pembiayaan UMKM serta memberikan pemahaman mengenai aspek-aspek yang harus disiapkan untuk mengakses sumber-sumber pembiayaan baik dari Bank maupun lembaga keuangan lainnya.
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan, harga, dan kualitas pelaya... more ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan, harga, dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Temasline Jakarta Utara, Populasi dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu incidental sampling dengan sampel sebesar 111 pelanggan. Hasil menunjukan kepercayaan, harga, dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan sedangkan kepercayaan dan harga secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.Kata Kunci: Kepercayaan, Harga, Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pelanggan.ABSTRACTThis study aims to determine the effect of trust, price, and service quality on customer satisfaction at PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Temasline North Jakarta. The population in this study used a non-probability sampling technique, namely incidental sampling with a sample of 111 customers. The r...
Kegiatan ini bertujuan guna menambah pengetahuan peserta pelatihan tentang fotografi produk serta... more Kegiatan ini bertujuan guna menambah pengetahuan peserta pelatihan tentang fotografi produk serta dapat juga menambah keterampilan peserta pelatihan dalam berfotografi produk dengan memanfaatkan alat-alat fotografi sederhana yang tersedia seperti handphone, sehingga kegiatan ini diharapkan akan menciptakan manfaat bagi peserta berupa kemampuan menyusun materi promosi serta memasarkan produk, dalam upaya menumbuhkan daya kreasi dan inovasi serta wirausaha. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dalam bentuk pelatihan atau training singkat bagaimana cara melakukan photo produk untuk dapat digunakan dalam mempromosikan produknya dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab serta dilanjutkan dengan latihan/ praktek menata produk untuk diambil photonya dengan menggunakan smartphone.
Indonesian Abstract: Informasi kemiskinan yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), b... more Indonesian Abstract: Informasi kemiskinan yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), belum ada secara khusus membahas perubahan ukuran kemiskinan menurut sektor kegiatan ekonomi. Dengan data susenas tahun 1999, 2004, 2009, dan 2011, peneliti menghitung besarnya perubahan ukuran kemiskinan agregat dan sektoral selama kebijakan Indonesia periode tahun 1999-2011 yaitu Propenas, RPJMN-I dan RPJMN-II, serta mengidentifikasi sektor-sektor yang berkontribusi terhadap perubahan ukuran kemiskinan agregatnya. Analisis yang digunakan adalah analisis dekomposisi kemiskinan sektoral. Hasil analasis diperoleh bahwa pada ketiga periode kebijakan terjadi penurunan ukuran kemiskinan agregat baik indeks P0, P1, maupun P2. Penyebab terjadinya penurunan ukuran kemiskinan agregat secara dominan pada Propenas diakibatkan oleh pengaruh intra-sektoral, sementara pada RPJMN-I dan RPJMN-II diakibatkan oleh pengaruh intrasektoral dan antar-sektoral. Pengentasan kemiskinan pada masa Propenas lebih m...
The purpose of this research is to know how to influence quality service and food quality towards... more The purpose of this research is to know how to influence quality service and food quality towards customer loyalty through customer satisfaction on Double'b Bellas Bananas Tangerang either directly or indirectly. The population in this study was all the customers of Double'b Bellas Bananas Tangerang. The samples used in this study use the Slovin formula so that the sample obtained as much as 100 respondents. The data collection methods used are observations and questionnaires. The data analysis techniques used in this research are Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS) analysis using SmartPLS version 3 software. The results showed significant service quality of customer loyalty. The better quality of service provided by Double ‘ B Bellas Bananas the higher the customer loyalty as well. Food quality has significant effect on customer loyalty. The better the quality of the food the higher the customer loyalty on Double ‘ B Bellas Bananas. Satisfaction has ...
Dengan menggunakan data susenas tahun 2004, 2009, 2014, dan 2017, penelitian ini bertujuan untuk ... more Dengan menggunakan data susenas tahun 2004, 2009, 2014, dan 2017, penelitian ini bertujuan untuk menghitung besarnya ukuran kemiskinan agregat dan sektoral selama periode kebijakan pembangunan pada tiga masa pemerintahan Indonesia tahun 2004-2017, serta mengidentifikasi sektor apa saja yang berkontribusi terhadap perubahan kemiskinan agregat di Indonesia. Analisis yang digunakan adalah analisis dekomposisi kemiskinan sektoral. Hasil analisis diperoleh bahwa pada ketiga periode kebijakan terjadi penurunan kemiskinan agregat (P0), sedangkan kedalaman kemiskinan (P1) dan keparahan kemiskinan (P2) penurunan hanya terjadi pada masa kebijakan RPJMN-I dan II akan tetapi pada masa kebijakan RPJMN-III mengalami peningkatan. Pada masa kebijakan RPJMN-I kemiskinan P0 menurun 2.53 dari 16.68 menjadi 14.15, P1 menurun 0.57 dari 3.06 menjadi 2.49, dan P2 menurun 0.23 dari 0.90 menjadi 0.67, pada masa kebijakan RPJMN-II kemiskinan P0 menurun 2.9 dari 14.15 menjadi 11.25, P1 menurun 0.74 dari 2.49 ...
The poverty information who published by Statistics Indonesia, there hasn't been reported the cha... more The poverty information who published by Statistics Indonesia, there hasn't been reported the changes of poverty size by sector of economic activity. By using social economic survey (susenas) data years of 1999, 2004, 2009, and 2011, this research aims to calculate the changes of poverty size that occurred over the period of Indonesia policy during the reign 1999-2011 i.e. Propenas, RPJMN-I, and RPJMN-II, and to identify the sectors that contribute to changes in size. This research used sectoral poverty decomposition analysis. The results of the study show that in third of policy period has decreased the size of aggregate poverty, either P0 index, P1 and P2. The decreasing of aggregate poverty predominantly on Propenas, caused by the influence of intra-sectoral, meanwhile at RPJMN-I and RPJMN-II caused by the influence of intra-sectoral and inter-sectoral. Poverty reduction during the Propenas more evenly throughout the sectors which is aggregate poverty reduction contributed by all major employment sectors. Meanwhile at the RPJMN-I and RPJMN-II era, aggregate poverty reduction significantly was contributed only by the four main employment sectors on RPJMN-I i.e. the informal agricultural sector, formal/informal trade, formal/informal transportation, and formal/informal construction, and aggregate poverty reduction at the RPJMN-II was contributed by agricultural formal sector, formal trade, formal/informal transportation, and informal finance.
Kajian Analisis Regresi Linier menggunakan software aplikasi SPSS Statistik pada penelitian Penga... more Kajian Analisis Regresi Linier menggunakan software aplikasi SPSS Statistik pada penelitian Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Return Saham: Studi empirik terhadap 23 perusahaan “consumer goods” yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013. Secara simultan Informasi akuntansi Laba kotor, Arus kas infestasi, Arus kas operasi, dan Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Return Saham perusahaan consumer goods. Pada kajian ini teknik yang dibahas merupakan teknik analisis statistik inferensial kajian analisis regresi linier, yaitu teknik yang mendasarkan pada pemanfaatan data yang diperoleh dari suatu sampel acak, sehingga hasilnya merupakan gambaran keadaan populasi dari mana sampel acak tersebut diambil. Teknik statistik semacam ini memberikan jaminan bahwa kesimpulan dan penafsiran dibuat dengan tingkat kesalahan yang rendah,1 biasanya dipakai 0.05 (5 %) atau 0.1 (10%). Teknik analisis statistik yang dibahas dalam kajian ini bersumber pada SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) yang difokuskan hanya pada teknik yang dapat menjelaskan hubungan atau kaitan antara beberapa variabel, baik hubungan antara dua variabel (bivariate) maupun banyak variabel (multivariate). Pembahasan diutamakan pada cara membaca dan menafsirkan arti dari parameter yang diperoleh dari hasil pengolahan data yang terdapat pada output SPSS. Kata kunci: Informasi akuntansi, Return saham, Analisis regresi, SPSS, Consumer goods. JEL Classification: C4, D63, I32
The poverty information who published by Statistics Indonesia, there hasn't been reported the cha... more The poverty information who published by Statistics Indonesia, there hasn't been reported the changes of poverty size by sector of economic activity. By using susenas data years of 1999, 2004, 2009, and 2011, this research aims to calculate the changes of poverty size that occurred over the period of Indonesia policy during the reign 1999-2011 i.e. Propenas, RPJMN-I, and RPJMN-II, and to identify the sectors that contribute to changes in size. This research used sectoral poverty decomposition analysis. The results of the study show that in third of policy period has decreased the size of aggregate poverty, either P0 index, P1 and P2. The decreasing of aggregate poverty predominantly on Propenas, caused by the influence of intra-sectoral, meanwhile at RPJMN-I and RPJMN-II caused by the influence of intra-sectoral and inter-sectoral. Poverty reduction during the Propenas more evenly throughout the sectors which is aggregate poverty reduction contributed by all major employment sectors. Meanwhile at the RPJMN-I and RPJMN-II era, aggregate poverty reduction significantly was contributed only by the four main employment sectors on RPJMN-I i.e. the informal agricultural sector, formal/informal trade, formal/informal transportation, and formal/informal construction, and aggregate poverty reduction at the RPJMN-II was contributed by agricultural formal sector, formal trade, formal/informal transportation, and informal finance.
This study is to examine the appropriate econometric modeling for national savings and investment... more This study is to examine the appropriate econometric modeling for national savings and investment issues in the post-financial crisis of 1997. The empirical analysis performed an aggregate basis ie the total investment and savings in the state budget. With econometric approach, simultaneous equation model of the annual data Indonesia from 1983 to 2007, obtained that: Structural Equation Model (simultaneously) based on the statistical test good to be applied because the level of bias is low, where this is indicated by the value of the U-Theil is almost close to zero, ie 0.02 for the National Savings equation and 0.03 for the National Investment equation. According to the model equations obtained in this study, the economic crisis of 1997 did not affect on the increase or reduction in the level of government savings and government investment. Analisis Pengarauh Krisis 1997 terhadap Hubungan diantara Tabungan dan Investasi Nasional (Suatu kajian Model Simultan terhadapa Data Indonesia: 1983-2007) Abstrak Studi kajian ini adalah untuk menelaah pemodelan ekonometrika yang sesuai bagi masalah tabungan dan investasi nasional didalam kondisi pasca krisis moneter 1997. Analisis empiris dilakukan secara agregat yaitu terhadap total investasi dan tabungan didalam APBN. Dengan pendekatan ekonometrik model persamaan simultan terhadap data tahunan indonesia mulai dari tahun 1983 s/d 2007 diproleh bahwa: Model persamaan struktural (simultan) ini secara nilai uji statistik baik untuk diterapkan atau dengan kata lain tingkat biasnya rendah, dimana hal ini ditunjukan oleh nilai U-Theil nya yang hampir mendekati nol yaitu 0.02 untuk persamaan Tabungan Nasioal dan 0.03 untuk persamaan Investasi Nasional. Sesuai model persamaan yang diperoleh dalam kajian analisis ini maka terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 tidak berpengaruh terhadap peningkatan maupun pengurangan tingkat Tabungan dan Investasi pemerintah.
Uploads
Macro Economics. by Ginanjar Syamsuar
Descriptive Statistics by Ginanjar Syamsuar
Kata kunci: Informasi akuntansi, Return saham, Analisis regresi, SPSS, Consumer goods.
JEL Classification: C4, D63, I32