Kristologi merupakan doktrin yang secara khusus mempelajari mengenai Kristus. Kitab Ibrani juga s... more Kristologi merupakan doktrin yang secara khusus mempelajari mengenai Kristus. Kitab Ibrani juga secara utuh memotret Kristus yang paling utama di antara segala yang dibandingkan dengan-Nya, bahwasanya Ia lebih unggul dari nabi-nabi, malaikat, imam-imam, ritual, dan korban. Kristologi dalam bingkai biblikal ini memiliki tiga nilai paling penting, yaitu hubungan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, kekuasaan tertinggi Kristus, dan signifikansi pragmatik. Secara umum surat Ibrani memiliki nilai Kristologi yang kental dan sangat tinggi sehingga menjadi keutamaan bagi isi surat. Doktrin ini merupakan dasar yang paling fundamental dalam ajaran kekristenan, dan begitu penting bagi iman Kristen. Pemahaman doktrin Kristologi berperan penting dalam membangun dedikasi iman, dan kontribusi doktrin tersebut secara pragmatis dalam kehidupan orang percaya memberikan pemahaman iman yang berdedikasi dalam pengorbanan, pikiran, tenaga, dan waktu yang tertuju kepada Kristus.
Gereja adalah komunitas orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, dan komunitas ini tidak da... more Gereja adalah komunitas orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, dan komunitas ini tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia yang selalu berubah. Perubahan yang terjadi dan harus disikapi adalah transisi menuju era baru yang dikenal dengan Society 5.0. Gereja tidak bisa acuh tak acuh dalam menghadapi era baru ini. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan peluang dan ancaman gereja. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif berdasarkan literatur dan observasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa gereja perlu meningkatkan sumber dayanya untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman, sehingga tidak mati karena memiliki antisipasi yang baik. Gereja harus mengikuti perkembangan agar tetap relevan dengan orang-orang yang hidup di Era Society 5.0.
Dalam hidup bermasyarakat yang sangat beragam, kita dituntut untuk dapat mengendalikan emosi seca... more Dalam hidup bermasyarakat yang sangat beragam, kita dituntut untuk dapat mengendalikan emosi secara benar. Namun pada praktiknya, banyak yang mengalami kesulitan mengendalikan emosinya. Sebenarnya Allah memberi kemampuan kepada manusia untuk mereka dapat mengendalikan emosi, karena Allah juga yang menciptakan emosi tersebut untuk kepentingan manusia. Dalam I Korintus 14:4 Rasul Paulus membahas tentang bahasa roh di mana fungsi bahasa roh adalah untuk membangun diri, termasuk di dalamnya menjadi orang yang dapat mengendalikan emosi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui praktik bahasa roh membangun diri sebagai upaya mengendalikan emosi. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, di mana penulis mewawancarai 10 partisipan yang adalah aktivis GBIS Kepunton, Surakarta, dengan batas usia 25 sampai 75 tahun. Hasil dari penelitian yang didapat cukup bervariatif dan menunjukkan adanya praktik bahasa roh membangun diri da...
Guru-guru palsu yang mengajarkan ajaran sesat atau palsu sudah ada sejak berdirinya gereja mula-m... more Guru-guru palsu yang mengajarkan ajaran sesat atau palsu sudah ada sejak berdirinya gereja mula-mula dan upaya penyesatan mereka terjadi di luar maupun di dalam gereja. Pengajaran yang menyimpang dan tidak sesuai dengan firman Tuhan merupakan bentuk perlawanan Iblis kepada Allah yang bertujuan agar manusia hidup jauh dari Tuhan dan orang-orang percaya dipengaruhi untuk hidup tidak taat kepada Tuhan. Peringatan akan kewaspadaan terhadap guru-guru palsu yang disampaikan oleh rasul Petrus, juga telah disampaikan oleh Yesus sebagai peringatan kepada murid-murid-Nya. Seperti serigala berbulu domba, demikianlah gambaran yang Yesus berikan kepada guru-guru palsu itu.Hal ini menjadi tantangan serius bagi gereja masa kini, bagaimana gereja harus bersikap dan langkah antisipasi apa yang harus diambil gereja maupun orang percaya dalam menghadapi merebaknya ajaran sesat yang berpotensi melemahkan kerohanian jemaat Tuhan? Melalui artikel ini, penulis mencoba memberikan jawaban atas tantangan te...
Peristiwa pandemi Covid-19 yang mulai melanda dunia sejak akhir 2019 tidak hanya berdampak pada k... more Peristiwa pandemi Covid-19 yang mulai melanda dunia sejak akhir 2019 tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia. Peraturan pemerintah di berbagai negara termasuk Indonesia untuk membatasi kegiatan masyarakat telah memberikan dampak sosial lainnya. Pembatasan kegiatan ibadah sedikit banyak berpengaruh terhadap religiositas seseorang, tidak menutup kemungkinan religiositas pelayan perjamuan kudus GBIS Kepunton juga terdampak. Penelitian ini berusaha menjawab bagaimana aktivitas religius pelayan-pelayan perjamuan kudus GBIS Kepunton selama pembatasan kegiatan ibadah, dan bagaimana religiositas pelayan-pelayan perjamuan kudus GBIS Kepunton pada masa pandemi Covid-19. Dengan pendekatan fenomenologi, penelitian ini mengambil data primer berupa hasil wawancara 8 orang dari 20 orang pelayan perjamuan kudus GBIS Kepunton. Fokus penelitian ini adalah religiositas para pelayan perjamuan kudus GBIS Kepunton, dengan sub-fokus pada empat dimensinya, yaitu keyakinan religius, praktik religius, p...
Everyone faces difficult times all the time according to the times. In suffering and trouble ofte... more Everyone faces difficult times all the time according to the times. In suffering and trouble often arise questions, cries and complaints to God. How much longer Lord? Where is your justice? The author takes the book of Habakkuk which teaches today's believers to be a guide to face difficult times. This study aims to determine the views and attitudes of the prophet when facing difficult times can be an example that can be applied in everyday life for believers today. The name Habakkuk means one who hugs or embraces. In accordance with the meaning of his name, he is someone who embraces, embraces God and dares to argue to get answers to his questions, screams and complaints until he gets answers. Allah's answer made the prophet's faith strong and at the end of his sentence, the prophet said that it was precisely through this struggle that Allah made the prophet strong, like the feet of a deer that trod on the hills.Setiap orang menghadapi masa sulit sepanjang masa sesuai p...
Dalam Kekristenan, pertumbuhan rohani menjadi prioritas para pemimpin gereja orang percaya maupun... more Dalam Kekristenan, pertumbuhan rohani menjadi prioritas para pemimpin gereja orang percaya maupun para pelayan. Pertumbuhan rohani tidak lepas dari tantangan, dan hal itu merupakan ujian kualitas iman dalam menghadapi tantangan. Harapan dari pertumbuhan rohani adalah orang Kristen yang dengan imannya mampu menghadapi dan mengatasi tantangan yang dihadapi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pertumbuhan rohani berdasarkan 1 Petrus 2:1-4, dan harapan yang dapat dicapai bila pertumbuhan rohani iman Kristen ini diaplikasikan dalam hidup orang percaya. Peneliti menggunakan metode penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa orang-orang percaya dan pemimpin gereja harus memahami bahwa indikasi pertumbuhan rohani berdasarkan surat 1 Petrus 2:1-4 adalah hidup dalam kesucian, rasa haus dan lapar akan firman Tuhan, dan hidup bergantung kepada Tuhan dalam persekutuan. Agar pertumbuhan rohani teraplikasi dalam kehidupan orang...
Pertumbuhan merupakan satu di antara indikator kesehatan gereja. Ditemukannya gereja yang tidak b... more Pertumbuhan merupakan satu di antara indikator kesehatan gereja. Ditemukannya gereja yang tidak bertumbuh mengindikasikan bahwa ada yang kurang sehat dalam gereja tersebut. Hal ini dijumpai pada Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) Klasis Jawa Barat. Berdasarkan observasi awal, diduga salah satu penghambat pertumbuhan adalah kepemimpinan gembala sidang. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan bagaimanakah kepemimpinan gembala sidang berdasarkan 1 Petrus 5 dan bagaimanakah pengaruhnya terhadap pertumbuhan gereja, khususnya di GIDI Klasis Jawa Barat? Penelitian ini menggunakan metode kuatitatif dengan dua variabel. Variabel bebas adalah kepemimpinan gembala sidang berdasarkan 1 Petrus 5, dan variabel terikat adalah pertumbuhan GIDI Klasis Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh kepemimpinan gembala sidang berdasarkan surat 1 Petrus terhadap pertumbuhan jemaat, dan pengaruhnya adalah tinggi. Kata kunci: kepemimpinan gembala; pertumbuhan gereja; GIDI Abstract Growth is an indicator of church health. The finding of a church that is not growing indicates something unwell in the church. This is found ini the Evangelical Church in Indonesia (GIDI) West Java Classes. Based on preliminary observations, it is suspected that one of the obstacles to growth was the leadership of the pastors. This research was conducted to answer, how is the leadership of the pastor according to 1 Peter 5, and how does the pastor's leadership influence the church growth, especially in GIDI West Java Classes. This research uses quantitative methods with two variables. The independent variables is the leadership of the pastors according to 1 Peter 5, the dependent variable is growth of GIDI West Java Classes. The results shows that there is an influence of the leadership of the pastors according to 1 Peter 5 on church growth, and the effect was high. I. Pendahuluan Gereja adalah persekutuan orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, yaitu mereka yang dipanggil dari dalam gelap kepada terang. Karena di dalam gereja ada orang-orang yang menyatukan diri dalam sebuah persekutuan, maka gereja memerlukan pemimpin untuk mengarahkan, membina, mengatur, menuntun, menunjukkan, dan memengaruhi orang-orang tersebut. Itulah sebabnya gereja memerlukan pemimpin. Pemimpin adalah seorang nakhoda bagi gereja untuk menentukan arah dalam mencapai tujuan gereja tersebut.
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika, 2021
Spiritualitas memiliki definisi yang beragam, dalam lingkup kekristenan spiritualitas dikaitkan d... more Spiritualitas memiliki definisi yang beragam, dalam lingkup kekristenan spiritualitas dikaitkan dengan roh yang merupakan unsur terdalam dari manusia, yang mana roh manusia ini memiliki relasi dengan Allah yang adalah roh. Pada umumnya spiritualitas merujuk kepada hubungan individu tersebut dengan Tuhan; penelitian ini memaparkan sisi lain yang belum banyak dibahas, yaitu sisi sosial dari spiritualitas. Efesus 5:18-21 membahas spiritualitas dalam ibadah, tetapi beberapa kata yang digunakan dalam nas ini mengandung unsur relasional sehingga muncul pertanyaan bagaimana keterkaitan spiritualitas dalam ibadah dengan hubungan antarwarga jemaat. Hasil penelitian eksegesis menunjukkan bahwa spiritualitas orang Kristen adalah kondisi seorang Kristen yang mampu menguasai diri karena rohnya ada dalam kendali Roh Kudus; spiritualitas dalam peribadahan yang didasari penuh dengan Roh akan membentuk relasi yang baik antarwarga jemaat, dan pada akhirnya menghasilkan keharmonisan umat Allah.
Kristologi merupakan doktrin yang secara khusus mempelajari mengenai Kristus. Kitab Ibrani juga s... more Kristologi merupakan doktrin yang secara khusus mempelajari mengenai Kristus. Kitab Ibrani juga secara utuh memotret Kristus yang paling utama di antara segala yang dibandingkan dengan-Nya, bahwasanya Ia lebih unggul dari nabi-nabi, malaikat, imam-imam, ritual, dan korban. Kristologi dalam bingkai biblikal ini memiliki tiga nilai paling penting, yaitu hubungan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, kekuasaan tertinggi Kristus, dan signifikansi pragmatik. Secara umum surat Ibrani memiliki nilai Kristologi yang kental dan sangat tinggi sehingga menjadi keutamaan bagi isi surat. Doktrin ini merupakan dasar yang paling fundamental dalam ajaran kekristenan, dan begitu penting bagi iman Kristen. Pemahaman doktrin Kristologi berperan penting dalam membangun dedikasi iman, dan kontribusi doktrin tersebut secara pragmatis dalam kehidupan orang percaya memberikan pemahaman iman yang berdedikasi dalam pengorbanan, pikiran, tenaga, dan waktu yang tertuju kepada Kristus.
Gereja adalah komunitas orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, dan komunitas ini tidak da... more Gereja adalah komunitas orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, dan komunitas ini tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia yang selalu berubah. Perubahan yang terjadi dan harus disikapi adalah transisi menuju era baru yang dikenal dengan Society 5.0. Gereja tidak bisa acuh tak acuh dalam menghadapi era baru ini. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan peluang dan ancaman gereja. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif berdasarkan literatur dan observasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa gereja perlu meningkatkan sumber dayanya untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman, sehingga tidak mati karena memiliki antisipasi yang baik. Gereja harus mengikuti perkembangan agar tetap relevan dengan orang-orang yang hidup di Era Society 5.0.
Dalam hidup bermasyarakat yang sangat beragam, kita dituntut untuk dapat mengendalikan emosi seca... more Dalam hidup bermasyarakat yang sangat beragam, kita dituntut untuk dapat mengendalikan emosi secara benar. Namun pada praktiknya, banyak yang mengalami kesulitan mengendalikan emosinya. Sebenarnya Allah memberi kemampuan kepada manusia untuk mereka dapat mengendalikan emosi, karena Allah juga yang menciptakan emosi tersebut untuk kepentingan manusia. Dalam I Korintus 14:4 Rasul Paulus membahas tentang bahasa roh di mana fungsi bahasa roh adalah untuk membangun diri, termasuk di dalamnya menjadi orang yang dapat mengendalikan emosi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui praktik bahasa roh membangun diri sebagai upaya mengendalikan emosi. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, di mana penulis mewawancarai 10 partisipan yang adalah aktivis GBIS Kepunton, Surakarta, dengan batas usia 25 sampai 75 tahun. Hasil dari penelitian yang didapat cukup bervariatif dan menunjukkan adanya praktik bahasa roh membangun diri da...
Guru-guru palsu yang mengajarkan ajaran sesat atau palsu sudah ada sejak berdirinya gereja mula-m... more Guru-guru palsu yang mengajarkan ajaran sesat atau palsu sudah ada sejak berdirinya gereja mula-mula dan upaya penyesatan mereka terjadi di luar maupun di dalam gereja. Pengajaran yang menyimpang dan tidak sesuai dengan firman Tuhan merupakan bentuk perlawanan Iblis kepada Allah yang bertujuan agar manusia hidup jauh dari Tuhan dan orang-orang percaya dipengaruhi untuk hidup tidak taat kepada Tuhan. Peringatan akan kewaspadaan terhadap guru-guru palsu yang disampaikan oleh rasul Petrus, juga telah disampaikan oleh Yesus sebagai peringatan kepada murid-murid-Nya. Seperti serigala berbulu domba, demikianlah gambaran yang Yesus berikan kepada guru-guru palsu itu.Hal ini menjadi tantangan serius bagi gereja masa kini, bagaimana gereja harus bersikap dan langkah antisipasi apa yang harus diambil gereja maupun orang percaya dalam menghadapi merebaknya ajaran sesat yang berpotensi melemahkan kerohanian jemaat Tuhan? Melalui artikel ini, penulis mencoba memberikan jawaban atas tantangan te...
Peristiwa pandemi Covid-19 yang mulai melanda dunia sejak akhir 2019 tidak hanya berdampak pada k... more Peristiwa pandemi Covid-19 yang mulai melanda dunia sejak akhir 2019 tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia. Peraturan pemerintah di berbagai negara termasuk Indonesia untuk membatasi kegiatan masyarakat telah memberikan dampak sosial lainnya. Pembatasan kegiatan ibadah sedikit banyak berpengaruh terhadap religiositas seseorang, tidak menutup kemungkinan religiositas pelayan perjamuan kudus GBIS Kepunton juga terdampak. Penelitian ini berusaha menjawab bagaimana aktivitas religius pelayan-pelayan perjamuan kudus GBIS Kepunton selama pembatasan kegiatan ibadah, dan bagaimana religiositas pelayan-pelayan perjamuan kudus GBIS Kepunton pada masa pandemi Covid-19. Dengan pendekatan fenomenologi, penelitian ini mengambil data primer berupa hasil wawancara 8 orang dari 20 orang pelayan perjamuan kudus GBIS Kepunton. Fokus penelitian ini adalah religiositas para pelayan perjamuan kudus GBIS Kepunton, dengan sub-fokus pada empat dimensinya, yaitu keyakinan religius, praktik religius, p...
Everyone faces difficult times all the time according to the times. In suffering and trouble ofte... more Everyone faces difficult times all the time according to the times. In suffering and trouble often arise questions, cries and complaints to God. How much longer Lord? Where is your justice? The author takes the book of Habakkuk which teaches today's believers to be a guide to face difficult times. This study aims to determine the views and attitudes of the prophet when facing difficult times can be an example that can be applied in everyday life for believers today. The name Habakkuk means one who hugs or embraces. In accordance with the meaning of his name, he is someone who embraces, embraces God and dares to argue to get answers to his questions, screams and complaints until he gets answers. Allah's answer made the prophet's faith strong and at the end of his sentence, the prophet said that it was precisely through this struggle that Allah made the prophet strong, like the feet of a deer that trod on the hills.Setiap orang menghadapi masa sulit sepanjang masa sesuai p...
Dalam Kekristenan, pertumbuhan rohani menjadi prioritas para pemimpin gereja orang percaya maupun... more Dalam Kekristenan, pertumbuhan rohani menjadi prioritas para pemimpin gereja orang percaya maupun para pelayan. Pertumbuhan rohani tidak lepas dari tantangan, dan hal itu merupakan ujian kualitas iman dalam menghadapi tantangan. Harapan dari pertumbuhan rohani adalah orang Kristen yang dengan imannya mampu menghadapi dan mengatasi tantangan yang dihadapi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pertumbuhan rohani berdasarkan 1 Petrus 2:1-4, dan harapan yang dapat dicapai bila pertumbuhan rohani iman Kristen ini diaplikasikan dalam hidup orang percaya. Peneliti menggunakan metode penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa orang-orang percaya dan pemimpin gereja harus memahami bahwa indikasi pertumbuhan rohani berdasarkan surat 1 Petrus 2:1-4 adalah hidup dalam kesucian, rasa haus dan lapar akan firman Tuhan, dan hidup bergantung kepada Tuhan dalam persekutuan. Agar pertumbuhan rohani teraplikasi dalam kehidupan orang...
Pertumbuhan merupakan satu di antara indikator kesehatan gereja. Ditemukannya gereja yang tidak b... more Pertumbuhan merupakan satu di antara indikator kesehatan gereja. Ditemukannya gereja yang tidak bertumbuh mengindikasikan bahwa ada yang kurang sehat dalam gereja tersebut. Hal ini dijumpai pada Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) Klasis Jawa Barat. Berdasarkan observasi awal, diduga salah satu penghambat pertumbuhan adalah kepemimpinan gembala sidang. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan bagaimanakah kepemimpinan gembala sidang berdasarkan 1 Petrus 5 dan bagaimanakah pengaruhnya terhadap pertumbuhan gereja, khususnya di GIDI Klasis Jawa Barat? Penelitian ini menggunakan metode kuatitatif dengan dua variabel. Variabel bebas adalah kepemimpinan gembala sidang berdasarkan 1 Petrus 5, dan variabel terikat adalah pertumbuhan GIDI Klasis Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh kepemimpinan gembala sidang berdasarkan surat 1 Petrus terhadap pertumbuhan jemaat, dan pengaruhnya adalah tinggi. Kata kunci: kepemimpinan gembala; pertumbuhan gereja; GIDI Abstract Growth is an indicator of church health. The finding of a church that is not growing indicates something unwell in the church. This is found ini the Evangelical Church in Indonesia (GIDI) West Java Classes. Based on preliminary observations, it is suspected that one of the obstacles to growth was the leadership of the pastors. This research was conducted to answer, how is the leadership of the pastor according to 1 Peter 5, and how does the pastor's leadership influence the church growth, especially in GIDI West Java Classes. This research uses quantitative methods with two variables. The independent variables is the leadership of the pastors according to 1 Peter 5, the dependent variable is growth of GIDI West Java Classes. The results shows that there is an influence of the leadership of the pastors according to 1 Peter 5 on church growth, and the effect was high. I. Pendahuluan Gereja adalah persekutuan orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, yaitu mereka yang dipanggil dari dalam gelap kepada terang. Karena di dalam gereja ada orang-orang yang menyatukan diri dalam sebuah persekutuan, maka gereja memerlukan pemimpin untuk mengarahkan, membina, mengatur, menuntun, menunjukkan, dan memengaruhi orang-orang tersebut. Itulah sebabnya gereja memerlukan pemimpin. Pemimpin adalah seorang nakhoda bagi gereja untuk menentukan arah dalam mencapai tujuan gereja tersebut.
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika, 2021
Spiritualitas memiliki definisi yang beragam, dalam lingkup kekristenan spiritualitas dikaitkan d... more Spiritualitas memiliki definisi yang beragam, dalam lingkup kekristenan spiritualitas dikaitkan dengan roh yang merupakan unsur terdalam dari manusia, yang mana roh manusia ini memiliki relasi dengan Allah yang adalah roh. Pada umumnya spiritualitas merujuk kepada hubungan individu tersebut dengan Tuhan; penelitian ini memaparkan sisi lain yang belum banyak dibahas, yaitu sisi sosial dari spiritualitas. Efesus 5:18-21 membahas spiritualitas dalam ibadah, tetapi beberapa kata yang digunakan dalam nas ini mengandung unsur relasional sehingga muncul pertanyaan bagaimana keterkaitan spiritualitas dalam ibadah dengan hubungan antarwarga jemaat. Hasil penelitian eksegesis menunjukkan bahwa spiritualitas orang Kristen adalah kondisi seorang Kristen yang mampu menguasai diri karena rohnya ada dalam kendali Roh Kudus; spiritualitas dalam peribadahan yang didasari penuh dengan Roh akan membentuk relasi yang baik antarwarga jemaat, dan pada akhirnya menghasilkan keharmonisan umat Allah.
Uploads
Papers by Joseph Christ Santo