Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
dodo junaedi

    dodo junaedi

    UNINDRA, Teknik informatika, Graduate Student
    Sejarah adalah gambaran tentang semua peristiwa yang telah terjadi, yang berfungsi sebagai pengungkap segala sesuatu sesuai dengan fakta yang ada tanpa adanya distorsi sedikitpun. Untuk itu, perlu adanya upaya yang sungguh-sungguh serta... more
    Sejarah adalah gambaran tentang semua peristiwa yang telah terjadi, yang berfungsi sebagai pengungkap segala sesuatu sesuai dengan fakta yang ada tanpa adanya distorsi sedikitpun. Untuk itu, perlu adanya upaya yang sungguh-sungguh serta tanggung jawab moral dan akademik dalam pemaparan sejarah. Sejarah perkembangan ilmu berkembang sangat pesat, luas dan dengan tempo yang sangat panjang. Perkembangan dan kemajuan peradaban manusia tidak bisa dilepaskan dari peran ilmu, bahkan perubahan pola hidup manusia dari waktu ke waktu sesungguhnya berjalan seiring dengan sejarah kemajuan dan perkembangan ilmu. Perkembangan ilmu terus berkembang menjadi beberapa periode, mulai dari zaman zunani terus berkembang hingga sampai zaman post modern yang masing-masing memiliki karakteristik dan para filosof yang berbeda. Perbedaan karakteristik perkembangan ilmu pengetahuan di setiap periode dikarenakan adanya pola pikir manusia yang mengalami perubahan dari mitos-mitos menjadi lebih rasional. Manusia menjadi lebih proaktif dan kreatif menjadikan alam sebagai objek penelitian dan pengkajian. Oleh Karena itu, dalam makalah ini, penulis akan memaparkan tentang perkembangan ilmu pengetahuan masa modern. BAB II PEMBAHASAN Salah satu ciri perkembangan keilmuan modern yang begitu berkembang pada abad XX (abad kedua puluh), yaitu lahirnnya ilmu-ilmu baru yang tampaknya bebas, seperti logika formal, Linguistik (ilmu bahasa), teori tanda, Ilmu perilaku (Behaviour science) yang menggabungkan berbagai ilmu seperti, sosiologi dan antropologi untuk menelaah perilaku manusia, serta ilmu anatoni sosial (Social anatomy Science), Antropologi ragawi, dan Ethology (ilmu tentang pola perilaku organisme). Terlihat, bahwa desakan pemisahan ilmu-ilmu modern dari filsafat karena perbedaan ciri-cirinya yang sangat menyolok. Filsafat, pada dirinya bersifat (berciri) spekulatif, sementara ilmu-ilmu modern berciri empiris, dengan menerapkan metode empiris, eksperimental, induktif, dan positivistik. Ciri empiris itulah yang membentuk ciri umum dunia keilmuan modern. Akibatnya, dunia keilmuan modern cenderung menganggap, bahwa ilmu-ilmu sosial dan psikologi, untuk diakui kebahasaannya secara ilmiah maka harus pula menggunakan metode-metode empiris eksperiental, yang isinya terbatas pada data-data yang dapat dibuktikan dengan fakta pengamatan serta generalisasi dan aplikasi.