Fenomena bahasa daerah terancam punah terjadi pada berbagai bahasa daerah di berbagai wilayah di... more Fenomena bahasa daerah terancam punah terjadi pada berbagai bahasa daerah di berbagai wilayah di Indonesia. Gejala-gejala yang menyebabkan penurunan jumlah penutur suatu bahasa tersebut ditengarai terjadi juga pada bahasa Oirata di Desa Oirata Barat dan Oirata Timur, Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Hampir semua masyarakat Oirata sudah tidak lagi menggunakan bahasa Oirata, baik di lingkungan sekolah, pertemuan-pertemuan bahkan ketika mereka berkomunikasi. Bahasa Oirata saat ini diduga hanya dituturkan oleh generasi yang berusia 30 tahun ke atas, sedangkan anak-anak mereka sudah berbahasa Melayu atau bahasa Indonesia. Kondisi ini sangat memungkinkan menjadikan bahasa Oirata menjadi bahasa yang terancam punah. Tujuan kajian ini mendeskripsikan vitalitas bahasa Oirata di Maluku. Metode kajian menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu studi pustaka, pengamatan, d...
This study is a lexicostatistical study that aims to classify words that are related statisticall... more This study is a lexicostatistical study that aims to classify words that are related statistically to classify similarities. This research is focused on Banggoi and Hoti languages spoken by the people in West Bula District, East Seram Regency, Maluku Province. The aim is to determine the kinship classification of Banggoi and Hoti languages and determine the time of separation between the two languages. The method used is quantitative and qualitative methods with data collection techniques using direct observation, listening, note-taking, and recording methods. The results showed that Banggoi language and Hoti language have kinship with percentage of 31.5%. Based on this percentage, the two languages are at the stok/family kinship level. The existence of this kinship is influenced by geographical proximity, while the time of separation of the two languages is estimated at 1,170 years ago. Kajian ini merupakan kajian leksikostatistik yang bertujuan mengelompokkan kata-kata yang berker...
Buku yang berjudul Fonologi Bahasa Sirisori ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh pe... more Buku yang berjudul Fonologi Bahasa Sirisori ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang ada di Kantor Bahasa Maluku. Buku ini selain mendokumentasikan bahasa Sirisori, juga dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai bahasa Sirisori. Bahasa Sirisori merupakan saiah satu bahasa daerah yang ada di Pulau Saparua. Bahasa ini merupakan bahasa daerah terancam punah karena jumlah penuturnya berkurang seiring dengan penggunaan bahasa Indonesia pada wilayah-wilayah yang seharusnya menggunakan bahasa Sirisori. Penelltlan, pelestarian, dan pengembangan bahasa Sirisori perlu dilaksanakan oleh semua pihakyangterkaitagar bahasa daerah initetap menjadi bahasa utama pada masyarakat pemiliknya.
GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, 2020
Abstrak: Bahasa Alune merupakan salah satu bahasa yang masih digunakan oleh masyarakat. Bahasa Al... more Abstrak: Bahasa Alune merupakan salah satu bahasa yang masih digunakan oleh masyarakat. Bahasa Alune merupakan bahasa yang memiliki penutur yang masih banyak. Oleh sebab itu, patut mendapat prioritas dan perhatian yang sama dengan bahasabahasa daerah lain. Bahasa ini digunakan oleh kelompok masyarakat yang tinggal di Pulau Seram Bagian Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Untuk memperoleh data, digunakan metode simak, yakni dengan menyimak bahasa secara langsung dari penutur. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah karakteristik fonem bahasa Alune dan distibusinya dalam kata. Tujuan penelitian ini adalah untuk menginventarisasi fonem bahasa Alune dan distribusinya dalam kata. Berdasarkan hasil kajian disimpulkan bahwa bahasa Alune memiliki 23 buah fonem segmental yang terdiri atas 15 konsonan, 7 vokal (monoftong), dan 3 diftong. Fonem-fonem tersebut, yaitu: /p/, /b/, /t/, /d/, /k/, /m/, /n/, /s/, /r/, /h/, /l/, /w/, /y/ , /G/, /?/, /a/...
UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra, 2020
The objective of this study is to describe the types of personal pronouns in the Ambonese Malay l... more The objective of this study is to describe the types of personal pronouns in the Ambonese Malay language. This research applies the qualitative descriptive method to analyze the language phenomenon objectively. The research data are oral data taken from communication between the people in Ambon City and its surroundings, which consists of all ages of the Ambonese Malay language speaker. The data are collected using the observation method, recording, and writing technique. The analysis of selected data is using a descriptive qualitative method. The results show that there are several pronouns of the Ambonese Malay language. They are first-singular personal pronouns, and first-plural personal pronouns; second-singular personal pronouns, and second-plural personal pronouns; third-singular personal pronoun, and third-plural personal pronouns; kinship lexeme personal pronouns.
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan, 2020
Abstrak Bahasa Wemale dipakai sebagai bahasa pertama oleh penutur asli masyarakat Suku Wemale di ... more Abstrak Bahasa Wemale dipakai sebagai bahasa pertama oleh penutur asli masyarakat Suku Wemale di Pulau Seram, Maluku, tepatnya di Negeri Hunitetu, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Bahasa Wemale memilki dua dialek yaitu dialek Wemale Utara dan Wemale Selatan.Hingga saaat ini, bahasa Wemale masih digunakan sebagai alat komunikasi secara lisan oleh kalangan tertentu dalam kehidupan masyarakat penuturnya. Meskipun demikian, bahasa Wemale dapat dikategorikan sebagai bahasa daerah yang hampir punah, karena tidak ada proses pewarisan kepada generasi mudanya. Untuk mencegah hal tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya penyelamatan yang salah satu diantaranya melalui penelitian.Penelitian ini memberikan gambaran tentang pola suku kata bahasa Wemale. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pola suku kata bahasa Wemale, dialek Wemale Selatan. Meode yang digunakan adalah meode kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari ucapan langsung penutur asli bahasa tersebut dan pe...
Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, 2017
Bahasa Melayu Ambon adalah bahasa yang tergolong sebagai rumpun atau dialek dari bahasa Melayu st... more Bahasa Melayu Ambon adalah bahasa yang tergolong sebagai rumpun atau dialek dari bahasa Melayu standar yang dituturkan wilayah Provinsi Maluku yang mencakup Kota Ambon, Pulau Ambon, Pulau-pulau Lease yaitu Saparua, Haruku dan Nusa Laut serta Pulau Buano,Pulau Manipa, Pulau Kelang Pulau Seram serta dipakai pula sebagai bahasa perdagangan di Kei, Banda, Kepulauan watubela, Pulau Buru, Maluku Tenggara sampai Maluku Barat Daya. Bahasa Melayu dialek Ambon memiliki 2-2,5 juta penutur yang tersebar di seluruh Kepulauan Maluku. Bahasa Melayu dialek Ambon termasuk dalam rumpun bahasa Melayu Polinesia. Untuk melestarikan bahasa Melayu dialek Ambon ini diperlukan penelitian tetntang karakteristik fonem Bahasa Melayu dialek Ambon dan pendistribusiannya dalam kata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah fonem bahasa Melayu dialek Ambon dan distribusinya dalam kata. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptip. Hasil analisis menunjukaan bahwa fonem yang terdapat pada Bahas...
This study examines the maintenance of Bugis language in the Wara neighborhood, Ambon City. As a ... more This study examines the maintenance of Bugis language in the Wara neighborhood, Ambon City. As a language brought by immigrants from South Sulawesi, the Bugis language is a minority language that is in the midst of the majority language, namely Ambonese Malay. According to experts that the existence of minority languages in an area will melt into the majority language but in fact the Bugis language remains used in daily communication among ethnic groups. The research problem is how is the defense of Bugis language in Ambon and what factors support this achievement. The purpose of this study was to see how far the Bugis language was preserved in Ambon City and what factors supported the defense. This study uses the method of observation and interviews with respondents. The results showed that the Bugis ethnic community in Ambon City, especially Bugis who lived in the Wara environment still used Bugis language in the family realm, the realm of neighboring, the realm of work, the realm...
The language of Lisabata is used as the first language by native speakers of the Lisabata communi... more The language of Lisabata is used as the first language by native speakers of the Lisabata community on Seram Island, Maluku, precisely in the border area of West Seram and East Seram, West Lisabata Village, Nualiali Village, Desa Sukaraja, and Kawa Village. SIL (2006: 16—17) identified this language as the dialect of dialect, the dialect of the Eastern Lisabata, Nuniani, Sukaraja, and Kawa, Austronesian classes. Until now, the language of Lisabata has still been used as an oral communication tool by certain circles in life community speakers. Nevertheless, the language of Lisabata can be categorized as an almost extinct local language, since there has no inheritance process to the younger generation. To prevent this, it is necessary to make a variety of rescue efforts that one of them through research. This research provided an overview of the pattern of the Lisabata language syllables. This study aimed to describe the pattern of the Lisabata syllable, the Eastern Lisabata dialect....
Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, 2019
Kondisi bahasa-bahasa daerah di Maluku saat ini semakin berkurang penuturnya. Ini terjadi karena ... more Kondisi bahasa-bahasa daerah di Maluku saat ini semakin berkurang penuturnya. Ini terjadi karena adanya hubungan kausatif dengan sikap dan pilihan penutur terhadap bahasa dan eksistensi bahasa Melayu Ambon. bahasa Melayu Ambon adalah bahasa pengantar dalam komunikasi informal antaretnis di Maluku. bahasa Melayu Ambon sebagai suatu anasir yang terbentuk akibat proses asimilasi yang panjang dalam kurun waktu lama tak dapat dipungkiri turut menyerap sebagian besar kosakata dari bahasa Portugis, bahasa Belanda, serta bahasa-bahasa daerah setempat. Dalam perkembangannya, berbagai faktor eksternal seperti sikap bahasa, minat bahasa, preferensi, serta pewarisan register bahasa dalam berbagai tataran disinyalir telah menyebabkan semacam proses ‘arkaisme’ atau ‘penuaan’ terhadap kosakata tertentu, terutama kosakata yang berasal atau mendapat pengaruh dari bahasa-bahasa Eropa dan bahasa daerah. Ketika kebutuhan menyampaikan makna dalam leksikon, frasa, dan kalimat dalam satu bahasa tidak seba...
Bahasa Woirata hanya digunakan di dua desa di Pulau Kisar. Dari dua desa tersebut, sebagian pendu... more Bahasa Woirata hanya digunakan di dua desa di Pulau Kisar. Dari dua desa tersebut, sebagian penduduknya telah menjadi penutur pasif bahkan tidak mampu menggunakan bahasa itu lagi. Menyikapi kondisi kepunahan bahasa Woirata tersebut,Kantor Bahasa Maluku (Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) bergerak untuk segera menyusun Tata Bahasa Woirata. Tujuannya yakni agar bahasa tersebut dapat segera memiliki dokumen akademik berupa naskah Tata Bahasa Woirata. Naskah tersebut selain menjadi media pendokumentasi Tata Bahasa Woirata, juga dapat diacu sebagai bahan ajar untuk pengembangan dan pengajaran bahasa Woirata
For a long time, Maluku civilization has been heterogeneous. It can be seen in differences in eth... more For a long time, Maluku civilization has been heterogeneous. It can be seen in differences in ethnicity, beliefs, language, and culture, creating conflicts. This research intends to identify and resolve conflicts utilizing local wisdom, particularly regional language, and cultural viewpoints. It is a descriptive qualitative study that adopts an ethnolinguistic perspective to analyze data. Data was collected through participatory observation using an interview guide containing open-ended questions. Thirty participants comprised ten women and twenty men, aged 38 to 82 years; they were kings, traditional leaders, religious leaders, police, and conflict victims. Findings show that socio-cultural aspects, i.e., territorial disputes, different perspectives on culture, and youth delinquency, dominate conflicts in Maluku, Indonesia. However, using language in advice, proverbs, pela, gandong, molo, or nyelam as local wisdom can build peace. It indicates a new model for handling conflict in the regional language and culture to maintain security, continuity, and stability.
This study aims to identify the phonemes of the Teon language and distribute them in words. The d... more This study aims to identify the phonemes of the Teon language and distribute them in words. The data collection method was carried out using an instrument containing basic Indonesian vocabulary and then translated into Teon language. The data analysis of this research was started by transcribing the data phonetically, classified, then distributing the phonemes into words. After that, the syllables of the Teon language were carried out. The results show that the Teon language has eight vowel phonemes and eighteen consonant phonemes. The vowel phonemes are
Fenomena bahasa daerah terancam punah terjadi pada berbagai bahasa daerah di berbagai wilayah di... more Fenomena bahasa daerah terancam punah terjadi pada berbagai bahasa daerah di berbagai wilayah di Indonesia. Gejala-gejala yang menyebabkan penurunan jumlah penutur suatu bahasa tersebut ditengarai terjadi juga pada bahasa Oirata di Desa Oirata Barat dan Oirata Timur, Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Hampir semua masyarakat Oirata sudah tidak lagi menggunakan bahasa Oirata, baik di lingkungan sekolah, pertemuan-pertemuan bahkan ketika mereka berkomunikasi. Bahasa Oirata saat ini diduga hanya dituturkan oleh generasi yang berusia 30 tahun ke atas, sedangkan anak-anak mereka sudah berbahasa Melayu atau bahasa Indonesia. Kondisi ini sangat memungkinkan menjadikan bahasa Oirata menjadi bahasa yang terancam punah. Tujuan kajian ini mendeskripsikan vitalitas bahasa Oirata di Maluku. Metode kajian menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu studi pustaka, pengamatan, d...
This study is a lexicostatistical study that aims to classify words that are related statisticall... more This study is a lexicostatistical study that aims to classify words that are related statistically to classify similarities. This research is focused on Banggoi and Hoti languages spoken by the people in West Bula District, East Seram Regency, Maluku Province. The aim is to determine the kinship classification of Banggoi and Hoti languages and determine the time of separation between the two languages. The method used is quantitative and qualitative methods with data collection techniques using direct observation, listening, note-taking, and recording methods. The results showed that Banggoi language and Hoti language have kinship with percentage of 31.5%. Based on this percentage, the two languages are at the stok/family kinship level. The existence of this kinship is influenced by geographical proximity, while the time of separation of the two languages is estimated at 1,170 years ago. Kajian ini merupakan kajian leksikostatistik yang bertujuan mengelompokkan kata-kata yang berker...
Buku yang berjudul Fonologi Bahasa Sirisori ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh pe... more Buku yang berjudul Fonologi Bahasa Sirisori ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang ada di Kantor Bahasa Maluku. Buku ini selain mendokumentasikan bahasa Sirisori, juga dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai bahasa Sirisori. Bahasa Sirisori merupakan saiah satu bahasa daerah yang ada di Pulau Saparua. Bahasa ini merupakan bahasa daerah terancam punah karena jumlah penuturnya berkurang seiring dengan penggunaan bahasa Indonesia pada wilayah-wilayah yang seharusnya menggunakan bahasa Sirisori. Penelltlan, pelestarian, dan pengembangan bahasa Sirisori perlu dilaksanakan oleh semua pihakyangterkaitagar bahasa daerah initetap menjadi bahasa utama pada masyarakat pemiliknya.
GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, 2020
Abstrak: Bahasa Alune merupakan salah satu bahasa yang masih digunakan oleh masyarakat. Bahasa Al... more Abstrak: Bahasa Alune merupakan salah satu bahasa yang masih digunakan oleh masyarakat. Bahasa Alune merupakan bahasa yang memiliki penutur yang masih banyak. Oleh sebab itu, patut mendapat prioritas dan perhatian yang sama dengan bahasabahasa daerah lain. Bahasa ini digunakan oleh kelompok masyarakat yang tinggal di Pulau Seram Bagian Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Untuk memperoleh data, digunakan metode simak, yakni dengan menyimak bahasa secara langsung dari penutur. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah karakteristik fonem bahasa Alune dan distibusinya dalam kata. Tujuan penelitian ini adalah untuk menginventarisasi fonem bahasa Alune dan distribusinya dalam kata. Berdasarkan hasil kajian disimpulkan bahwa bahasa Alune memiliki 23 buah fonem segmental yang terdiri atas 15 konsonan, 7 vokal (monoftong), dan 3 diftong. Fonem-fonem tersebut, yaitu: /p/, /b/, /t/, /d/, /k/, /m/, /n/, /s/, /r/, /h/, /l/, /w/, /y/ , /G/, /?/, /a/...
UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra, 2020
The objective of this study is to describe the types of personal pronouns in the Ambonese Malay l... more The objective of this study is to describe the types of personal pronouns in the Ambonese Malay language. This research applies the qualitative descriptive method to analyze the language phenomenon objectively. The research data are oral data taken from communication between the people in Ambon City and its surroundings, which consists of all ages of the Ambonese Malay language speaker. The data are collected using the observation method, recording, and writing technique. The analysis of selected data is using a descriptive qualitative method. The results show that there are several pronouns of the Ambonese Malay language. They are first-singular personal pronouns, and first-plural personal pronouns; second-singular personal pronouns, and second-plural personal pronouns; third-singular personal pronoun, and third-plural personal pronouns; kinship lexeme personal pronouns.
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan, 2020
Abstrak Bahasa Wemale dipakai sebagai bahasa pertama oleh penutur asli masyarakat Suku Wemale di ... more Abstrak Bahasa Wemale dipakai sebagai bahasa pertama oleh penutur asli masyarakat Suku Wemale di Pulau Seram, Maluku, tepatnya di Negeri Hunitetu, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Bahasa Wemale memilki dua dialek yaitu dialek Wemale Utara dan Wemale Selatan.Hingga saaat ini, bahasa Wemale masih digunakan sebagai alat komunikasi secara lisan oleh kalangan tertentu dalam kehidupan masyarakat penuturnya. Meskipun demikian, bahasa Wemale dapat dikategorikan sebagai bahasa daerah yang hampir punah, karena tidak ada proses pewarisan kepada generasi mudanya. Untuk mencegah hal tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya penyelamatan yang salah satu diantaranya melalui penelitian.Penelitian ini memberikan gambaran tentang pola suku kata bahasa Wemale. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pola suku kata bahasa Wemale, dialek Wemale Selatan. Meode yang digunakan adalah meode kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari ucapan langsung penutur asli bahasa tersebut dan pe...
Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, 2017
Bahasa Melayu Ambon adalah bahasa yang tergolong sebagai rumpun atau dialek dari bahasa Melayu st... more Bahasa Melayu Ambon adalah bahasa yang tergolong sebagai rumpun atau dialek dari bahasa Melayu standar yang dituturkan wilayah Provinsi Maluku yang mencakup Kota Ambon, Pulau Ambon, Pulau-pulau Lease yaitu Saparua, Haruku dan Nusa Laut serta Pulau Buano,Pulau Manipa, Pulau Kelang Pulau Seram serta dipakai pula sebagai bahasa perdagangan di Kei, Banda, Kepulauan watubela, Pulau Buru, Maluku Tenggara sampai Maluku Barat Daya. Bahasa Melayu dialek Ambon memiliki 2-2,5 juta penutur yang tersebar di seluruh Kepulauan Maluku. Bahasa Melayu dialek Ambon termasuk dalam rumpun bahasa Melayu Polinesia. Untuk melestarikan bahasa Melayu dialek Ambon ini diperlukan penelitian tetntang karakteristik fonem Bahasa Melayu dialek Ambon dan pendistribusiannya dalam kata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah fonem bahasa Melayu dialek Ambon dan distribusinya dalam kata. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptip. Hasil analisis menunjukaan bahwa fonem yang terdapat pada Bahas...
This study examines the maintenance of Bugis language in the Wara neighborhood, Ambon City. As a ... more This study examines the maintenance of Bugis language in the Wara neighborhood, Ambon City. As a language brought by immigrants from South Sulawesi, the Bugis language is a minority language that is in the midst of the majority language, namely Ambonese Malay. According to experts that the existence of minority languages in an area will melt into the majority language but in fact the Bugis language remains used in daily communication among ethnic groups. The research problem is how is the defense of Bugis language in Ambon and what factors support this achievement. The purpose of this study was to see how far the Bugis language was preserved in Ambon City and what factors supported the defense. This study uses the method of observation and interviews with respondents. The results showed that the Bugis ethnic community in Ambon City, especially Bugis who lived in the Wara environment still used Bugis language in the family realm, the realm of neighboring, the realm of work, the realm...
The language of Lisabata is used as the first language by native speakers of the Lisabata communi... more The language of Lisabata is used as the first language by native speakers of the Lisabata community on Seram Island, Maluku, precisely in the border area of West Seram and East Seram, West Lisabata Village, Nualiali Village, Desa Sukaraja, and Kawa Village. SIL (2006: 16—17) identified this language as the dialect of dialect, the dialect of the Eastern Lisabata, Nuniani, Sukaraja, and Kawa, Austronesian classes. Until now, the language of Lisabata has still been used as an oral communication tool by certain circles in life community speakers. Nevertheless, the language of Lisabata can be categorized as an almost extinct local language, since there has no inheritance process to the younger generation. To prevent this, it is necessary to make a variety of rescue efforts that one of them through research. This research provided an overview of the pattern of the Lisabata language syllables. This study aimed to describe the pattern of the Lisabata syllable, the Eastern Lisabata dialect....
Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, 2019
Kondisi bahasa-bahasa daerah di Maluku saat ini semakin berkurang penuturnya. Ini terjadi karena ... more Kondisi bahasa-bahasa daerah di Maluku saat ini semakin berkurang penuturnya. Ini terjadi karena adanya hubungan kausatif dengan sikap dan pilihan penutur terhadap bahasa dan eksistensi bahasa Melayu Ambon. bahasa Melayu Ambon adalah bahasa pengantar dalam komunikasi informal antaretnis di Maluku. bahasa Melayu Ambon sebagai suatu anasir yang terbentuk akibat proses asimilasi yang panjang dalam kurun waktu lama tak dapat dipungkiri turut menyerap sebagian besar kosakata dari bahasa Portugis, bahasa Belanda, serta bahasa-bahasa daerah setempat. Dalam perkembangannya, berbagai faktor eksternal seperti sikap bahasa, minat bahasa, preferensi, serta pewarisan register bahasa dalam berbagai tataran disinyalir telah menyebabkan semacam proses ‘arkaisme’ atau ‘penuaan’ terhadap kosakata tertentu, terutama kosakata yang berasal atau mendapat pengaruh dari bahasa-bahasa Eropa dan bahasa daerah. Ketika kebutuhan menyampaikan makna dalam leksikon, frasa, dan kalimat dalam satu bahasa tidak seba...
Bahasa Woirata hanya digunakan di dua desa di Pulau Kisar. Dari dua desa tersebut, sebagian pendu... more Bahasa Woirata hanya digunakan di dua desa di Pulau Kisar. Dari dua desa tersebut, sebagian penduduknya telah menjadi penutur pasif bahkan tidak mampu menggunakan bahasa itu lagi. Menyikapi kondisi kepunahan bahasa Woirata tersebut,Kantor Bahasa Maluku (Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) bergerak untuk segera menyusun Tata Bahasa Woirata. Tujuannya yakni agar bahasa tersebut dapat segera memiliki dokumen akademik berupa naskah Tata Bahasa Woirata. Naskah tersebut selain menjadi media pendokumentasi Tata Bahasa Woirata, juga dapat diacu sebagai bahan ajar untuk pengembangan dan pengajaran bahasa Woirata
For a long time, Maluku civilization has been heterogeneous. It can be seen in differences in eth... more For a long time, Maluku civilization has been heterogeneous. It can be seen in differences in ethnicity, beliefs, language, and culture, creating conflicts. This research intends to identify and resolve conflicts utilizing local wisdom, particularly regional language, and cultural viewpoints. It is a descriptive qualitative study that adopts an ethnolinguistic perspective to analyze data. Data was collected through participatory observation using an interview guide containing open-ended questions. Thirty participants comprised ten women and twenty men, aged 38 to 82 years; they were kings, traditional leaders, religious leaders, police, and conflict victims. Findings show that socio-cultural aspects, i.e., territorial disputes, different perspectives on culture, and youth delinquency, dominate conflicts in Maluku, Indonesia. However, using language in advice, proverbs, pela, gandong, molo, or nyelam as local wisdom can build peace. It indicates a new model for handling conflict in the regional language and culture to maintain security, continuity, and stability.
This study aims to identify the phonemes of the Teon language and distribute them in words. The d... more This study aims to identify the phonemes of the Teon language and distribute them in words. The data collection method was carried out using an instrument containing basic Indonesian vocabulary and then translated into Teon language. The data analysis of this research was started by transcribing the data phonetically, classified, then distributing the phonemes into words. After that, the syllables of the Teon language were carried out. The results show that the Teon language has eight vowel phonemes and eighteen consonant phonemes. The vowel phonemes are
Uploads
Papers by Erniati Erniati