Kota Padang memiliki destinasi wisata pantai yang potensial. Hal ini berdampak pada banyaknya akt... more Kota Padang memiliki destinasi wisata pantai yang potensial. Hal ini berdampak pada banyaknya aktivitas pembangunan permukiman di kawasan pesisir terutama di kawasan sempadan pantai. Setiap pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang mempunyai sempadan pantai wajib untuk menetapkan batas wilayah sempadan pantainya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran lahan terbangun di kawasan sempadan pantai Kota Padang menggunakan citra resolusi tinggi dan foto udara. Penelitian ini menggunakan analisis spasial dengan pemanfaatan data penginderaan jauh dan foto udara. Metode analisis yang digunakan yaitu buffer dan overlay. Hasil penelitian menunjukkna bahwa lahan terbangun yang berada di dalam kawasan sempadan pantai di Kota Padang seluas 423.493,8656 m² atau 42,35 ha. Lahan terbangun yang tersebar di kawasan sempadan pantai Kota Padang didominasi oleh permukiman penduduk, selain itu berupa bangunan fasilitas pariwisata, fasilitas umum dan bangunan ruko. Meskipun persentase luasan la...
Kota Padang memiliki destinasi wisata pantai yang potensial. Hal ini berdampak pada banyaknya akt... more Kota Padang memiliki destinasi wisata pantai yang potensial. Hal ini berdampak pada banyaknya aktivitas pembangunan permukiman di kawasan pesisir terutama di kawasan sempadan pantai. Setiap pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang mempunyai sempadan pantai wajib untuk menetapkan batas wilayah sempadan pantainya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran lahan terbangun di kawasan sempadan pantai Kota Padang menggunakan citra resolusi tinggi dan foto udara. Penelitian ini menggunakan analisis spasial dengan pemanfaatan data penginderaan jauh dan foto udara. Metode analisis yang digunakan yaitu buffer dan overlay. Hasil penelitian menunjukkna bahwa lahan terbangun yang berada di dalam kawasan sempadan pantai di Kota Padang seluas 423.493,8656 m² atau 42,35 ha. Lahan terbangun yang tersebar di kawasan sempadan pantai Kota Padang didominasi oleh permukiman penduduk, selain itu berupa bangunan fasilitas pariwisata, fasilitas umum dan bangunan ruko. Meskipun persentase luasan lahan terbangun di kawasan sempadan pantai di Kota Padang hanya mencapai 5,8 persen, namun hal ini juga rentan terhadap kerusakan lingkungan dan mengurangi fungsi konservasi dari sempadan pantai Kata kunci: sempadan pantai, lahan terbangun, citra satelit, buffer
Abstrak: Selain ikan tangkap yang ada, kegiatan yang dilaksanakan sebagian penduduk sekitar Danau... more Abstrak: Selain ikan tangkap yang ada, kegiatan yang dilaksanakan sebagian penduduk sekitar Danau Maninjau adalah pemanfaatan sebagai Keramba Jaring Apung (KJA).Peningkatan jumlah keramba jaring apung merupakan salah satu bukti sektor perikanan merupakan sektor yang komersial di Kawasan Danau Maninjau. Sebelum tahun 1992, masyarakat sekitar Danau Maninjau mengandalkan potensi keindahan hamparan danau sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung.Namun, sejak tahun 1992 masyarakat mulai beralih memanfaatkan danau ke sektor perikanan budidaya keramba jaring apung sampai sekarang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perubahan sebaran budidaya keramba jaring apung Danau Maninjau dari tahun 1996 sampai tahun 2013. Metode yang digunakan untuk melihat perubahan sebaran keramba jaring apung dilakukan pada tiga hasil klasifikasi independen dengan waktu yang berbeda dengan teknik penginderaan jauh dan GIS denganmetode Kernel Density.Hasil analisis menunjukkan bahwa pola perubahan sebaran KJA selama jangka waktu 17 tahun menunjukkan bahwa lokasi KJA dengan density perubahan yang tinggi berada di lokasi yang berdekatan dengan akses jalan, sungai dan permukiman. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah KJA berorientasi terhadap keterjangkauan akses untuk kemudahan pengangkutan sarana produksi dan distribusi produksi dari budidaya ikan keramba jaring apung.
Kota padang telah mengalami pertumbuhan penduduk dan diprediksi akan terus meningkat pada rentang... more Kota padang telah mengalami pertumbuhan penduduk dan diprediksi akan terus meningkat pada rentang tahun 2010-2025. Sebagai konskuensi dari pertumbuhan penduduk secara langsung akan merubah tutupan alami yang berakibat meningkatnya suhu permukaan daratan akibat konversi vegetasi menjadi non vegetasi (lahan terbangun, lahan pertanian, lahan kosong dsb). Fenomena peningkatan suhu kota ini dikenal dengan pulau panas perkotaan atau Urban Heat Island (UHI), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial suhu permukaan daratan yang berhubungan dengan UHI kota Padang. Pada penelitian ini citra Landsat tahun 2007 2013 dan 2016 digunkan untuk menghasilkan suhu permukaan daratan dan NDVI. Hasilnya menunjukkan bahwa suhu maksimum kota padang tahun 2007 berada pada nilai 30.25 0 C, kemudian mengalami peningkatan di tahun 2013 menjadi nilai 34.35 0 C, untuk tahun 2016 nilai suhu maksimum turun mencapai 33.23 0 C,. Sedangkan wilayah UHI berada pada suhu +30 0 . Lebih lanjut penelitian i...
Pengembangan Infrastruktur Berkelanjutan untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa, 2017
Abstrak: Selain ikan tangkap yang ada, kegiatan yang dilaksanakan sebagian penduduk sekitar Danau... more Abstrak: Selain ikan tangkap yang ada, kegiatan yang dilaksanakan sebagian penduduk sekitar Danau Maninjau adalah pemanfaatan sebagai Keramba Jaring Apung (KJA).Peningkatan jumlah keramba jaring apung merupakan salah satu bukti sektor perikanan merupakan sektor yang komersial di Kawasan Danau Maninjau. Sebelum tahun 1992, masyarakat sekitar Danau Maninjau mengandalkan potensi keindahan hamparan danau sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung.Namun, sejak tahun 1992 masyarakat mulai beralih memanfaatkan danau ke sektor perikanan budidaya keramba jaring apung sampai sekarang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perubahan sebaran budidaya keramba jaring apung Danau Maninjau dari tahun 1996 sampai tahun 2013. Metode yang digunakan untuk melihat perubahan sebaran keramba jaring apung dilakukan pada tiga hasil klasifikasi independen dengan waktu yang berbeda dengan teknik penginderaan jauh dan GIS denganmetode Kernel Density.Hasil analisis menunjukkan bahwa pola perubahan sebaran KJA selama jangka waktu 17 tahun menunjukkan bahwa lokasi KJA dengan density perubahan yang tinggi berada di lokasi yang berdekatan dengan akses jalan, sungai dan permukiman. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah KJA berorientasi terhadap keterjangkauan akses untuk kemudahan pengangkutan sarana produksi dan distribusi produksi dari budidaya ikan keramba jaring apung.
ABSTRAK – Kerusakan akibat pertambangan dapat terjadi selama kegiatan pertambangan maupun pasca p... more ABSTRAK – Kerusakan akibat pertambangan dapat terjadi selama kegiatan pertambangan maupun pasca pertambangan. Dampak lingkungan sangat terkait dengan teknologi dan teknik pertambangan yang digunakan. Sementara teknologi dan teknik pertambangan tergantung pada jenis mineral yang ditambang dan kedalaman bahan tambang, misalnya pada penambangan batubara yang dilakukan dengan sistem tambang terbuka yakni sistem dumping (cara penambangan batubara dengan mengupas permukaan tanah). Kota Sawahlunto mulai memproduksi batubara sejak tahun 1892. Seiring dengan itu, kota ini mulai menjadi kawasan pemukiman pekerja tambang, dan terus berkembang menjadi sebuah kota kecil dengan penduduk yang intinya adalah pegawai dan pekerja tambang. Penelitian ini melakukan kegiatan monitoring perubahan luas tutupan lahan tambang di Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto melalui interpretasi visual data penginderaan jauh. Data penginderaan jauh yang digunakan adalah Citra Landsat TM5 tahun 1995, Citra Landsat ETM7 tahun 2005, dan Citra Landsat 8 Oli tahun 2016. Selanjutnya, melakukan klasifikasi pada citra satelit dengan metode klasifikasi supervised. Berdasarkan hasil pengolahan citra satelit pada tahun 1995, luas tutupan lahan tambang batu bara adalah 573,3 Hektar. Luas tutupan lahan tambang batu bara pada tahun 2005 adalah 670,86 Hektar. Sementara itu, pada tahun 2016 luas tutupan lahan tambang batu bara adalah 376,02 Hektar. Berdasarkan hasil luas lahan tambang batu bara dari tahun 1995 menuju tahun 2005, luasan tersebut mengalami peningkatan sebesar 84,42 Hektar (16,18%) dan pada tahun 2005 menuju tahun 2016 luas tersebut mengalami penurunan sebesar 294,84 Hektar (43,95%). Kata kunci: penginderaan jauh, tambang batu bara, klasifikasi supervised ABSTRACT-Damage caused by mining can occur during mining and post-mining activities. Environmental impact is related to technology and mining techniques used. While the technology and mining techniques depending on the type of mineral that is mined and depth of mining, for example in coal mining, which is conducted with an open pit mine that dumping system (coal mining method with peeling the ground). Sawahlunto started producing coal since 1892. Along with it, the city is starting to become a residential area miners, and continues to develop into a small town with a population that essentially was an employee and mine workers. This research conduct comprehensive monitoring changes in land cover mining in the District Talawi Sawahlunto through visual interpretation of remote sensing data. Remote sensing data used is Landsat TM5 1995, Landsat ETM7 2005, and Landsat 8 Oli 2016. Furthermore, Doing classification In supervised image classification method. Based on the results of image processing, In 1995, the area of land cover Coal Mine is 573.3 hectares, Land Cover Size Coal Mine in 2005 was 670,86 hectares. Meanwhile, in 2016 the area covered Coal Mine Land is 376,02 hectares. Based on the results of land area coal mines from 1995 to the year 2005, the area experienced an increase of 84,42 hectares (16,18%) and in 2005 towards the comprehensive 2016 decreased by 294,84 hectares (43,95%).
Kota padang telah mengalami pertumbuhan penduduk dan diprediksi akan terus meningkat pada rentang... more Kota padang telah mengalami pertumbuhan penduduk dan diprediksi akan terus meningkat pada rentang tahun 2010-2025. Sebagai konskuensi dari pertumbuhan penduduk secara langsung akan merubah tutupan alami yang berakibat meningkatnya suhu permukaan daratan akibat konversi vegetasi menjadi non vegetasi (lahan terbangun, lahan pertanian, lahan kosong dsb). Fenomena peningkatan suhu kota ini dikenal dengan pulau panas perkotaan atau Urban Heat Island (UHI), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial suhu permukaan daratan yang berhubungan dengan UHI kota Padang. Pada penelitian ini citra Landsat tahun 2007 2013 dan 2016 digunkan untuk menghasilkan suhu permukaan daratan dan NDVI. Hasilnya menunjukkan bahwa suhu maksimum kota padang tahun 2007 berada pada nilai 30.25 0 C, kemudian mengalami peningkatan di tahun 2013 menjadi nilai 34.35 0 C, untuk tahun 2016 nilai suhu maksimum turun mencapai 33.23 0 C,. Sedangkan wilayah UHI berada pada suhu +30 0. Lebih lanjut penelitian ini mengungkapkan bahwa wilayah yang memiliki suhu tinggi berada pada nilai NDVI yang rendah. Artinya kerapatan vegetasi mempengaruhi suhu permukaan daratan. Kata-kata kunci : UHI, suhu permukaan daratan, NDVI
Abstrak: Selain ikan tangkap yang ada, kegiatan yang dilaksanakan sebagian penduduk sekitar Danau... more Abstrak: Selain ikan tangkap yang ada, kegiatan yang dilaksanakan sebagian penduduk sekitar Danau Maninjau adalah pemanfaatan sebagai Keramba Jaring Apung (KJA).Peningkatan jumlah keramba jaring apung merupakan salah satu bukti sektor perikanan merupakan sektor yang komersial di Kawasan Danau Maninjau. Sebelum tahun 1992, masyarakat sekitar Danau Maninjau mengandalkan potensi keindahan hamparan danau sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung.Namun, sejak tahun 1992 masyarakat mulai beralih memanfaatkan danau ke sektor perikanan budidaya keramba jaring apung sampai sekarang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perubahan sebaran budidaya keramba jaring apung Danau Maninjau dari tahun 1996 sampai tahun 2013. Metode yang digunakan untuk melihat perubahan sebaran keramba jaring apung dilakukan pada tiga hasil klasifikasi independen dengan waktu yang berbeda dengan teknik penginderaan jauh dan GIS denganmetode Kernel Density.Hasil analisis menunjukkan bahwa pola perubahan sebaran KJA selama jangka waktu 17 tahun menunjukkan bahwa lokasi KJA dengan density perubahan yang tinggi berada di lokasi yang berdekatan dengan akses jalan, sungai dan permukiman. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah KJA berorientasi terhadap keterjangkauan akses untuk kemudahan pengangkutan sarana produksi dan distribusi produksi dari budidaya ikan keramba jaring apung.
Kota Padang memiliki destinasi wisata pantai yang potensial. Hal ini berdampak pada banyaknya akt... more Kota Padang memiliki destinasi wisata pantai yang potensial. Hal ini berdampak pada banyaknya aktivitas pembangunan permukiman di kawasan pesisir terutama di kawasan sempadan pantai. Setiap pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang mempunyai sempadan pantai wajib untuk menetapkan batas wilayah sempadan pantainya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran lahan terbangun di kawasan sempadan pantai Kota Padang menggunakan citra resolusi tinggi dan foto udara. Penelitian ini menggunakan analisis spasial dengan pemanfaatan data penginderaan jauh dan foto udara. Metode analisis yang digunakan yaitu buffer dan overlay. Hasil penelitian menunjukkna bahwa lahan terbangun yang berada di dalam kawasan sempadan pantai di Kota Padang seluas 423.493,8656 m² atau 42,35 ha. Lahan terbangun yang tersebar di kawasan sempadan pantai Kota Padang didominasi oleh permukiman penduduk, selain itu berupa bangunan fasilitas pariwisata, fasilitas umum dan bangunan ruko. Meskipun persentase luasan la...
Kota Padang memiliki destinasi wisata pantai yang potensial. Hal ini berdampak pada banyaknya akt... more Kota Padang memiliki destinasi wisata pantai yang potensial. Hal ini berdampak pada banyaknya aktivitas pembangunan permukiman di kawasan pesisir terutama di kawasan sempadan pantai. Setiap pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang mempunyai sempadan pantai wajib untuk menetapkan batas wilayah sempadan pantainya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran lahan terbangun di kawasan sempadan pantai Kota Padang menggunakan citra resolusi tinggi dan foto udara. Penelitian ini menggunakan analisis spasial dengan pemanfaatan data penginderaan jauh dan foto udara. Metode analisis yang digunakan yaitu buffer dan overlay. Hasil penelitian menunjukkna bahwa lahan terbangun yang berada di dalam kawasan sempadan pantai di Kota Padang seluas 423.493,8656 m² atau 42,35 ha. Lahan terbangun yang tersebar di kawasan sempadan pantai Kota Padang didominasi oleh permukiman penduduk, selain itu berupa bangunan fasilitas pariwisata, fasilitas umum dan bangunan ruko. Meskipun persentase luasan lahan terbangun di kawasan sempadan pantai di Kota Padang hanya mencapai 5,8 persen, namun hal ini juga rentan terhadap kerusakan lingkungan dan mengurangi fungsi konservasi dari sempadan pantai Kata kunci: sempadan pantai, lahan terbangun, citra satelit, buffer
Abstrak: Selain ikan tangkap yang ada, kegiatan yang dilaksanakan sebagian penduduk sekitar Danau... more Abstrak: Selain ikan tangkap yang ada, kegiatan yang dilaksanakan sebagian penduduk sekitar Danau Maninjau adalah pemanfaatan sebagai Keramba Jaring Apung (KJA).Peningkatan jumlah keramba jaring apung merupakan salah satu bukti sektor perikanan merupakan sektor yang komersial di Kawasan Danau Maninjau. Sebelum tahun 1992, masyarakat sekitar Danau Maninjau mengandalkan potensi keindahan hamparan danau sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung.Namun, sejak tahun 1992 masyarakat mulai beralih memanfaatkan danau ke sektor perikanan budidaya keramba jaring apung sampai sekarang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perubahan sebaran budidaya keramba jaring apung Danau Maninjau dari tahun 1996 sampai tahun 2013. Metode yang digunakan untuk melihat perubahan sebaran keramba jaring apung dilakukan pada tiga hasil klasifikasi independen dengan waktu yang berbeda dengan teknik penginderaan jauh dan GIS denganmetode Kernel Density.Hasil analisis menunjukkan bahwa pola perubahan sebaran KJA selama jangka waktu 17 tahun menunjukkan bahwa lokasi KJA dengan density perubahan yang tinggi berada di lokasi yang berdekatan dengan akses jalan, sungai dan permukiman. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah KJA berorientasi terhadap keterjangkauan akses untuk kemudahan pengangkutan sarana produksi dan distribusi produksi dari budidaya ikan keramba jaring apung.
Kota padang telah mengalami pertumbuhan penduduk dan diprediksi akan terus meningkat pada rentang... more Kota padang telah mengalami pertumbuhan penduduk dan diprediksi akan terus meningkat pada rentang tahun 2010-2025. Sebagai konskuensi dari pertumbuhan penduduk secara langsung akan merubah tutupan alami yang berakibat meningkatnya suhu permukaan daratan akibat konversi vegetasi menjadi non vegetasi (lahan terbangun, lahan pertanian, lahan kosong dsb). Fenomena peningkatan suhu kota ini dikenal dengan pulau panas perkotaan atau Urban Heat Island (UHI), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial suhu permukaan daratan yang berhubungan dengan UHI kota Padang. Pada penelitian ini citra Landsat tahun 2007 2013 dan 2016 digunkan untuk menghasilkan suhu permukaan daratan dan NDVI. Hasilnya menunjukkan bahwa suhu maksimum kota padang tahun 2007 berada pada nilai 30.25 0 C, kemudian mengalami peningkatan di tahun 2013 menjadi nilai 34.35 0 C, untuk tahun 2016 nilai suhu maksimum turun mencapai 33.23 0 C,. Sedangkan wilayah UHI berada pada suhu +30 0 . Lebih lanjut penelitian i...
Pengembangan Infrastruktur Berkelanjutan untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa, 2017
Abstrak: Selain ikan tangkap yang ada, kegiatan yang dilaksanakan sebagian penduduk sekitar Danau... more Abstrak: Selain ikan tangkap yang ada, kegiatan yang dilaksanakan sebagian penduduk sekitar Danau Maninjau adalah pemanfaatan sebagai Keramba Jaring Apung (KJA).Peningkatan jumlah keramba jaring apung merupakan salah satu bukti sektor perikanan merupakan sektor yang komersial di Kawasan Danau Maninjau. Sebelum tahun 1992, masyarakat sekitar Danau Maninjau mengandalkan potensi keindahan hamparan danau sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung.Namun, sejak tahun 1992 masyarakat mulai beralih memanfaatkan danau ke sektor perikanan budidaya keramba jaring apung sampai sekarang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perubahan sebaran budidaya keramba jaring apung Danau Maninjau dari tahun 1996 sampai tahun 2013. Metode yang digunakan untuk melihat perubahan sebaran keramba jaring apung dilakukan pada tiga hasil klasifikasi independen dengan waktu yang berbeda dengan teknik penginderaan jauh dan GIS denganmetode Kernel Density.Hasil analisis menunjukkan bahwa pola perubahan sebaran KJA selama jangka waktu 17 tahun menunjukkan bahwa lokasi KJA dengan density perubahan yang tinggi berada di lokasi yang berdekatan dengan akses jalan, sungai dan permukiman. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah KJA berorientasi terhadap keterjangkauan akses untuk kemudahan pengangkutan sarana produksi dan distribusi produksi dari budidaya ikan keramba jaring apung.
ABSTRAK – Kerusakan akibat pertambangan dapat terjadi selama kegiatan pertambangan maupun pasca p... more ABSTRAK – Kerusakan akibat pertambangan dapat terjadi selama kegiatan pertambangan maupun pasca pertambangan. Dampak lingkungan sangat terkait dengan teknologi dan teknik pertambangan yang digunakan. Sementara teknologi dan teknik pertambangan tergantung pada jenis mineral yang ditambang dan kedalaman bahan tambang, misalnya pada penambangan batubara yang dilakukan dengan sistem tambang terbuka yakni sistem dumping (cara penambangan batubara dengan mengupas permukaan tanah). Kota Sawahlunto mulai memproduksi batubara sejak tahun 1892. Seiring dengan itu, kota ini mulai menjadi kawasan pemukiman pekerja tambang, dan terus berkembang menjadi sebuah kota kecil dengan penduduk yang intinya adalah pegawai dan pekerja tambang. Penelitian ini melakukan kegiatan monitoring perubahan luas tutupan lahan tambang di Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto melalui interpretasi visual data penginderaan jauh. Data penginderaan jauh yang digunakan adalah Citra Landsat TM5 tahun 1995, Citra Landsat ETM7 tahun 2005, dan Citra Landsat 8 Oli tahun 2016. Selanjutnya, melakukan klasifikasi pada citra satelit dengan metode klasifikasi supervised. Berdasarkan hasil pengolahan citra satelit pada tahun 1995, luas tutupan lahan tambang batu bara adalah 573,3 Hektar. Luas tutupan lahan tambang batu bara pada tahun 2005 adalah 670,86 Hektar. Sementara itu, pada tahun 2016 luas tutupan lahan tambang batu bara adalah 376,02 Hektar. Berdasarkan hasil luas lahan tambang batu bara dari tahun 1995 menuju tahun 2005, luasan tersebut mengalami peningkatan sebesar 84,42 Hektar (16,18%) dan pada tahun 2005 menuju tahun 2016 luas tersebut mengalami penurunan sebesar 294,84 Hektar (43,95%). Kata kunci: penginderaan jauh, tambang batu bara, klasifikasi supervised ABSTRACT-Damage caused by mining can occur during mining and post-mining activities. Environmental impact is related to technology and mining techniques used. While the technology and mining techniques depending on the type of mineral that is mined and depth of mining, for example in coal mining, which is conducted with an open pit mine that dumping system (coal mining method with peeling the ground). Sawahlunto started producing coal since 1892. Along with it, the city is starting to become a residential area miners, and continues to develop into a small town with a population that essentially was an employee and mine workers. This research conduct comprehensive monitoring changes in land cover mining in the District Talawi Sawahlunto through visual interpretation of remote sensing data. Remote sensing data used is Landsat TM5 1995, Landsat ETM7 2005, and Landsat 8 Oli 2016. Furthermore, Doing classification In supervised image classification method. Based on the results of image processing, In 1995, the area of land cover Coal Mine is 573.3 hectares, Land Cover Size Coal Mine in 2005 was 670,86 hectares. Meanwhile, in 2016 the area covered Coal Mine Land is 376,02 hectares. Based on the results of land area coal mines from 1995 to the year 2005, the area experienced an increase of 84,42 hectares (16,18%) and in 2005 towards the comprehensive 2016 decreased by 294,84 hectares (43,95%).
Kota padang telah mengalami pertumbuhan penduduk dan diprediksi akan terus meningkat pada rentang... more Kota padang telah mengalami pertumbuhan penduduk dan diprediksi akan terus meningkat pada rentang tahun 2010-2025. Sebagai konskuensi dari pertumbuhan penduduk secara langsung akan merubah tutupan alami yang berakibat meningkatnya suhu permukaan daratan akibat konversi vegetasi menjadi non vegetasi (lahan terbangun, lahan pertanian, lahan kosong dsb). Fenomena peningkatan suhu kota ini dikenal dengan pulau panas perkotaan atau Urban Heat Island (UHI), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial suhu permukaan daratan yang berhubungan dengan UHI kota Padang. Pada penelitian ini citra Landsat tahun 2007 2013 dan 2016 digunkan untuk menghasilkan suhu permukaan daratan dan NDVI. Hasilnya menunjukkan bahwa suhu maksimum kota padang tahun 2007 berada pada nilai 30.25 0 C, kemudian mengalami peningkatan di tahun 2013 menjadi nilai 34.35 0 C, untuk tahun 2016 nilai suhu maksimum turun mencapai 33.23 0 C,. Sedangkan wilayah UHI berada pada suhu +30 0. Lebih lanjut penelitian ini mengungkapkan bahwa wilayah yang memiliki suhu tinggi berada pada nilai NDVI yang rendah. Artinya kerapatan vegetasi mempengaruhi suhu permukaan daratan. Kata-kata kunci : UHI, suhu permukaan daratan, NDVI
Abstrak: Selain ikan tangkap yang ada, kegiatan yang dilaksanakan sebagian penduduk sekitar Danau... more Abstrak: Selain ikan tangkap yang ada, kegiatan yang dilaksanakan sebagian penduduk sekitar Danau Maninjau adalah pemanfaatan sebagai Keramba Jaring Apung (KJA).Peningkatan jumlah keramba jaring apung merupakan salah satu bukti sektor perikanan merupakan sektor yang komersial di Kawasan Danau Maninjau. Sebelum tahun 1992, masyarakat sekitar Danau Maninjau mengandalkan potensi keindahan hamparan danau sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung.Namun, sejak tahun 1992 masyarakat mulai beralih memanfaatkan danau ke sektor perikanan budidaya keramba jaring apung sampai sekarang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perubahan sebaran budidaya keramba jaring apung Danau Maninjau dari tahun 1996 sampai tahun 2013. Metode yang digunakan untuk melihat perubahan sebaran keramba jaring apung dilakukan pada tiga hasil klasifikasi independen dengan waktu yang berbeda dengan teknik penginderaan jauh dan GIS denganmetode Kernel Density.Hasil analisis menunjukkan bahwa pola perubahan sebaran KJA selama jangka waktu 17 tahun menunjukkan bahwa lokasi KJA dengan density perubahan yang tinggi berada di lokasi yang berdekatan dengan akses jalan, sungai dan permukiman. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah KJA berorientasi terhadap keterjangkauan akses untuk kemudahan pengangkutan sarana produksi dan distribusi produksi dari budidaya ikan keramba jaring apung.
Uploads
Papers by Dwi Marsiska