in the beginning, phenomenology was a philosophy popularized by Edmund Husserl. Phenomenology ess... more in the beginning, phenomenology was a philosophy popularized by Edmund Husserl. Phenomenology essentially teaches people to interact and learn more about phenomena so that observers can capture their meaning and essence. Phenomenology is currently being developed as a fundamental research method based on understanding the uniqueness of people and their subjective experiences. Phenomena experienced by people consciously are analyzed using two descriptions: textual descriptions and biblical descriptions. This article attempts to explore how phenomenological research projects are created.
Tulisan ini mencoba menelusuri pemikiran mistiko-filosofi, atau tasawuf-falsafi Ḥamzah Fanṣūrī, s... more Tulisan ini mencoba menelusuri pemikiran mistiko-filosofi, atau tasawuf-falsafi Ḥamzah Fanṣūrī, seorang ulama-sufi kenamaan asal Aceh yang disebut-sebut sebagai pelopor Tasawuf Nusantara. Di balik perjalanan hidupnya yang menyisakan banyak misteri, Ḥamzah Fanṣūrī tetap dipandang sebagai sufi yang pengaruhnya terasa di kancah pemikiran Islam Nusantara. Dengan metode deskriptif analitis bersumber dari berbagai literatur yang sifatnya terbatas, pemikiran mistiko-filosofi Ḥamzah Fanṣūrī dipandang sebagai “kelanjutan” dari ajaran tasawuf wujudiyah Ibn ‘Arabī yang dikenal luas dengan waḥdah al-wujūd. Sebuah paham tentang kesatuan wujud khāliq-makhlūq. Ḥamzah Fanṣūrī menggambarkan wujud Tuhan bagaikan lautan dalam yang tak bergerak. Sedangkan alam semesta ini merupakan gelombang lautan wujud Tuhan. Keyword: Ḥamzah Fanṣūrī, Mistiko-filosofi, Tasawuf, Nusantara
Kajian ini mencoba menelusuri bagaimana pandangan orientalis terhadap Hadis dari studi yang merek... more Kajian ini mencoba menelusuri bagaimana pandangan orientalis terhadap Hadis dari studi yang mereka lakukan. Dalam konteks ini akan diangkat pandangan beberapa tokoh yang dianggap sebagai orientalis Hadis generasi awal; Aloys Sprenger, William Muir, Ignaz Goldziher, Joseph Schacht dan William Montgomery Watt. Dalam hal ini bisa dilihat bahwa kajian Hadis di kalangan orientalis menghasilkan banyak teori, khususnya teori pembuktian otentisitas Hadis melalu kritik sanad. Meskipun pandangan mereka menuai banyak hujatan dan kritikan dari umat Islam, namun paling tidak, kajian mereka telah memberi warna baru dalam kajian Hadis dan membuka “rangsangan” akademik agar kajian Hadis terus digalakan oleh para sarjana Muslim.
in the beginning, phenomenology was a philosophy popularized by Edmund Husserl. Phenomenology ess... more in the beginning, phenomenology was a philosophy popularized by Edmund Husserl. Phenomenology essentially teaches people to interact and learn more about phenomena so that observers can capture their meaning and essence. Phenomenology is currently being developed as a fundamental research method based on understanding the uniqueness of people and their subjective experiences. Phenomena experienced by people consciously are analyzed using two descriptions: textual descriptions and biblical descriptions. This article attempts to explore how phenomenological research projects are created.
Tulisan ini mencoba menelusuri pemikiran mistiko-filosofi, atau tasawuf-falsafi Ḥamzah Fanṣūrī, s... more Tulisan ini mencoba menelusuri pemikiran mistiko-filosofi, atau tasawuf-falsafi Ḥamzah Fanṣūrī, seorang ulama-sufi kenamaan asal Aceh yang disebut-sebut sebagai pelopor Tasawuf Nusantara. Di balik perjalanan hidupnya yang menyisakan banyak misteri, Ḥamzah Fanṣūrī tetap dipandang sebagai sufi yang pengaruhnya terasa di kancah pemikiran Islam Nusantara. Dengan metode deskriptif analitis bersumber dari berbagai literatur yang sifatnya terbatas, pemikiran mistiko-filosofi Ḥamzah Fanṣūrī dipandang sebagai “kelanjutan” dari ajaran tasawuf wujudiyah Ibn ‘Arabī yang dikenal luas dengan waḥdah al-wujūd. Sebuah paham tentang kesatuan wujud khāliq-makhlūq. Ḥamzah Fanṣūrī menggambarkan wujud Tuhan bagaikan lautan dalam yang tak bergerak. Sedangkan alam semesta ini merupakan gelombang lautan wujud Tuhan. Keyword: Ḥamzah Fanṣūrī, Mistiko-filosofi, Tasawuf, Nusantara
Kajian ini mencoba menelusuri bagaimana pandangan orientalis terhadap Hadis dari studi yang merek... more Kajian ini mencoba menelusuri bagaimana pandangan orientalis terhadap Hadis dari studi yang mereka lakukan. Dalam konteks ini akan diangkat pandangan beberapa tokoh yang dianggap sebagai orientalis Hadis generasi awal; Aloys Sprenger, William Muir, Ignaz Goldziher, Joseph Schacht dan William Montgomery Watt. Dalam hal ini bisa dilihat bahwa kajian Hadis di kalangan orientalis menghasilkan banyak teori, khususnya teori pembuktian otentisitas Hadis melalu kritik sanad. Meskipun pandangan mereka menuai banyak hujatan dan kritikan dari umat Islam, namun paling tidak, kajian mereka telah memberi warna baru dalam kajian Hadis dan membuka “rangsangan” akademik agar kajian Hadis terus digalakan oleh para sarjana Muslim.
Uploads
Papers by Puad Hasan