Teknik Mesin

Perpindahan kalor secara radiasi merupakan perpindahan kalor yang tidak memerlukan perantara apapun, misalnya ketika kita sedang duduk dekat dengan api maka kita akan merasakan hangat walaupun tanpa bersentuhan langsung dengan api tersebut. Atau perpindahan panas radiasi adalah proses dimana panas mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah bila benda-benda itu terpisah di dalam ruang hampa diantara benda-benda tersebut. Gambar 3. Perpindahan panas radiasi Energi radiasi dikeluarkan oleh benda karena temperature, yang dipindahkan melalui ruang antara, dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Bila energi radiasi menimpa suatu bahan, maka sebagian radiasi dipantulkan, sebagian diserap dan sebagian diteruskan seperti pada gambar (2.3), sedangkan besarnya energi: Q pancaran = σ AT 4 ……………………………………………… (8) Dimana: Q pancaran = laju perpindahan panas (W) σ = konstanta Boltzman (5,669.10-8 W/m 2 K 4) A = luas permukaan benda (m 2) T = suhu absolut benda (o C) Radiasi biasanya dalam bentuk gelombang elektromagnetik (GEM) yang berasal dari matahari. Matahari merupakan sumber cahaya di bumi yang sinarnya masuk ke bumi melewati filter yang disebut atmosfer, sehingga cahaya yang masuk ke bumi adalah cahaya yang tidak

Artikel ini membahas mengenai persoalan sampah atau limbah plastik yang ada di lautan khusunya lautan yang ada di wilayah Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terbesar di dunia dan sebagian besar atau dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan. Dengan wilayah perairan yang sangat luas maka kita dapat mengetahui bahwasanya wilayah perairan Indonesia merupakan tempat tinggal atau habitat banyak spesies makhluk hidup di laut. Namun, dengan banyaknya sampah plastic yang ada di lautan maka kelangsungan banyak spesies makhluk hidup akan terancam dan ekositem laut akan mengalami ketidakseimbangan karena pencemaran sampah plastic.
Tulisan ini akan sedikit  membuka wawasan kita mengenai bahayanya sampah plastik apabila tidak terkelola dengan baik. Banyaknya sampah plastik yang ada di daratan akan membuka peluang sampah plastik juga akan mencemari laut karena sebagian besar sampah plastik yang ada di lautan berasal dari daratan.
Dengan adanya tulisan ini, penulis berharap agar penggunaan sampah plastik kedepannya akan semakin berkurang karena seperti yang kita ketahui bahwa sampah plastik memerlukan waktu berpuluh hingga beratus-ratus tahun untuk dapat terurai dengan sempurna.

Artikel ini membahas mengenai persoalan sampah atau limbah plastik yang ada di lautan khusunya lautan yang ada di wilayah Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terbesar di dunia dan sebagian besar atau dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan. Dengan wilayah perairan yang sangat luas maka kita dapat mengetahui bahwasanya wilayah perairan Indonesia merupakan tempat tinggal atau habitat banyak spesies makhluk hidup di laut. Namun, dengan banyaknya sampah plastic yang ada di lautan maka kelangsungan banyak spesies makhluk hidup akan terancam dan ekositem laut akan mengalami ketidakseimbangan karena pencemaran sampah plastic.
Tulisan ini akan sedikit  membuka wawasan kita mengenai bahayanya sampah plastik apabila tidak terkelola dengan baik. Banyaknya sampah plastik yang ada di daratan akan membuka peluang sampah plastik juga akan mencemari laut karena sebagian besar sampah plastik yang ada di lautan berasal dari daratan.
Dengan adanya tulisan ini, penulis berharap agar penggunaan sampah plastik kedepannya akan semakin berkurang karena seperti yang kita ketahui bahwa sampah plastik memerlukan waktu berpuluh hingga beratus-ratus tahun untuk dapat terurai dengan sempurna.

Isi bacaan ini adalah menyangkut tentang illegal fishing yang terjadi di perairan Indonesia. Bacaan ini berisi tentang pencurian ikan ikan yang di lakukan oleh Negara lain yang memasuki kawasan Indonesia secara illegal dan pencurian ikan dengan cara yang illegal seperti pengeboman . illegal fishing masih sangat banyak terjadi di Indonesia sampai saat ini. Upaya Indonesia untuk mengatasi kegiatan illegal fishing yang bersifat lintas batas adalah tidak mudah dan juga tidak cukup dilakukan oleh pemerintah Indonesia semata. Kerja sama secara bilateral antara Indonesia dengan negaranegara tetangga di kawasan, terutama antara Indonesia dengan negara-negara di mana para nelayannya sering memasuki wilayah perairan Indonesia secara ilegal, juga perlu dibangun dan dikembangkan.

Wilayah pesisir merupakan pertemuan antara wilayah laut dan wilayah darat, dimana daerah ini merupakan daerah interaksi antara ekosistem darat dan ekosistem laut yang sangat dinamis dan saling mempengaruhi, wilayah ini sangat intensif dimanfaatkan untuk kegiatan manusia seperti : pusat pemerintahan, permukiman, industri, pelabuhan,pertambakan, pertanian dan pariwisata. Pantai mempunyai keseimbangan dinamis yaitu cenderung menyesuaikan bentuk profil sedemikian sehingga mampu menghancurkan energi gelombang yang datang. Gelombang normal yang datang akan mudah dihancurkan oleh mekanisme pantai, sedangkan gelombang besar/badai yang mempunyai energi besar walaupun singkat akan menimbulkan erosi. Sejalan dengan perkembangan yang terjadi, maka wilayah pantai juga telah mengalami tekanan yang cukup berat, dan secara signifikan telah terjadi eskalasi degradasi kawasan pesisir yang cukup memprihatinkan. Kecendrungan meningkatnya degradasi lingkungan pesisir antara lain ditandai dengan meningkatnya kerusakan habitat (mangrove, terumbu karang, dan padang lamun), perubahan garis pantai yang diakibatkan oleh abrasi dan erosi serta pencemaran lingkungan. Abrasi merupakan salah satu masalah yang mengancam kondisi pesisir dan garis pantai sehingga mundur kebelakang, merusak tambak maupun lokasi persawahan yang di pinggir pantai, serta mengancam bangunan yang berbatasan langsung dengan air laut. Abrasi pantai didefinisikan sebagai mundurnya garis pantai dari posisi asalnya. Berbagai aktivitas atau pembangunan di daratan dan pesisir, seperti penebangan hutan, pembukaan jalan, pengerukan di pesisir, dan sebagainya, yang menyebabkan erosi tanah dan pasir akan menimbulkan sedimentasi atau pelumpuran.. Jika dilihat dari sumber (asal) kejadiaanya, jenis kerusakan lingkungan ada yang dari luar system wilayah pesisir dan juga dari dalam wilayah pesisir itu sendiri. Pencemaran berasal dari limbah yang dibuang oleh berbagai kegiatan pembangunan (seperti tambak, perhotelan, pemukiman dan industri) yang terdapat di dalam wilayah pesisir, dan juga berupa 1 Mahasiswa Prodi Mesin

Wilayah pesisir merupakan pertemuan antara wilayah laut dan wilayah darat, dimana daerah ini merupakan daerah interaksi antara ekosistem darat dan ekosistem laut yang sangat dinamis dan saling mempengaruhi, wilayah ini sangat intensif dimanfaatkan untuk kegiatan manusia seperti : pusat pemerintahan, permukiman, industri, pelabuhan,pertambakan, pertanian dan pariwisata. Pantai mempunyai keseimbangan dinamis yaitu cenderung menyesuaikan bentuk profil sedemikian sehingga mampu menghancurkan energi gelombang yang datang. Gelombang normal yang datang akan mudah dihancurkan oleh mekanisme pantai, sedangkan gelombang besar/badai yang mempunyai energi besar walaupun singkat akan menimbulkan erosi. Sejalan dengan perkembangan yang terjadi, maka wilayah pantai juga telah mengalami tekanan yang cukup berat, dan secara signifikan telah terjadi eskalasi degradasi kawasan pesisir yang cukup memprihatinkan. Kecendrungan meningkatnya degradasi lingkungan pesisir antara lain ditandai dengan meningkatnya kerusakan habitat (mangrove, terumbu karang, dan padang lamun), perubahan garis pantai yang diakibatkan oleh abrasi dan erosi serta pencemaran lingkungan. Abrasi merupakan salah satu masalah yang mengancam kondisi pesisir dan garis pantai sehingga mundur kebelakang, merusak tambak maupun lokasi persawahan yang di pinggir pantai, serta mengancam bangunan yang berbatasan langsung dengan air laut. Abrasi pantai didefinisikan sebagai mundurnya garis pantai dari posisi asalnya. Berbagai aktivitas atau pembangunan di daratan dan pesisir, seperti penebangan hutan, pembukaan jalan, pengerukan di pesisir, dan sebagainya, yang menyebabkan erosi tanah dan pasir akan menimbulkan sedimentasi atau pelumpuran.. Jika dilihat dari sumber (asal) kejadiaanya, jenis kerusakan lingkungan ada yang dari luar system wilayah pesisir dan juga dari dalam wilayah pesisir itu sendiri. Pencemaran berasal dari limbah yang dibuang oleh berbagai kegiatan pembangunan (seperti tambak, perhotelan, pemukiman dan industri) yang terdapat di dalam wilayah pesisir, dan juga berupa 1 Mahasiswa Prodi Mesin

Seperti yang kita ketahui Indonesia 2/3 wilayahnya adalah perairan laut. Laut yang luas tersebut menyimpan banyak potensi, seperti potensi sumber daya ikan yang melimpah, potensi wisata, serta potensi sumber energi alternatif. Seiring dengan berkembangnya kehidupan manusia, semakin meningkat konsumsi energi listrik dan juga bahan bakar secara nasional pun semakin besar. Keadaan pesisir di sebagian wilayah Indonesia sangat memprihatinkan seperti didaerah pulau yang berstatus 3T yang sangat minim dengan fasilitas listrik sehingga banyak nelayan harus menempuh puluhan kilometer demi mencari / membeli es. Mereka memerlukan pendingin untuk mengawetkan hasil tangkapan mereka. Didaerah seperti inilah, pengembangan energi laut punya peluang dan kesempatan yang besar. (Alfansuri,Zulianri.2014).
Berdasarkan dari hasil proyeksi dari kebutuhan listrik pada perusahaan listrik Negara (PLN) dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2020, menghasilkan bahwa setiap per tahun, Indonesia memiliki kebutuhan listrik rerata sebesar 6,5%. Peningkatan tersebut membuat masyarakat untuk mencari energy alternatif lain agar dapat memenuhi kebutuhan listriknya. (Safitri,2016). 
Proyek pembangunan pembangkit listrik oleh PLN sebesar 10.000 MW yang hanya terfokus di pulau Jawa, membuat kebutuhan listrik di daerah luar pulau Jawa, seperti Sumatra, belum secara signifikan diperhatikan sehingga keandalan penyediaan energi listrik di Sumatra sangatlah kurang. Banyak daerah-daerah terpencil di pelosok Sumatra yang belum terjangkau oleh jaringan listrik. Sistem dengan kapasitas yang besar di atas 100 kW, khususnya terdiri dari gen-set AC, sumber energi terbarukan, beban dan terkadang dilengkapi subsistem penyimpanan energi. Di bawah 100 kW, kombinasi antara komponen AC dan DC umum digunakan untuk penyimpanan energi. Sistem pembangkit hybrid yang kecil hanya melayani beban DC, khususnya beban dengan kapasitas kurang dari 5 kW, digunakan secara komersial pada stasiun repeater telekomunikasi dan aplikasi dengan kapasitas rendah lainnya di daerah terisolir. (Arif,Sasongko.2012).
Oleh karena itu dibutuhkan suatu studi atau penelitian yang mendalam mengenai penggunaan energi alternatif yang dapat terbarukan. Selain dapat terbarukan energi alternatif tersebut harus ramah lingkungan dan biaya murah. Penelitian ini dimulai dari pengumpulan data sekunder dari BMKG dan kemudian dianalisa dengan berbagai persamaan seperti menganalisa besaran energi potensial dan energi kinetikdi gelombang laut tersebut. Dengan adanya penelitian dimaksudkan untuk mengevaluasi pemanfaatan dalam minimnya kondisi fasilitas listrik di kawasan tersebut. (Alfansuri,Zulianri.2014).

Seperti yang kita ketahui Indonesia 2/3 wilayahnya adalah perairan laut. Laut yang luas tersebut menyimpan banyak potensi, seperti potensi sumber daya ikan yang melimpah, potensi wisata, serta potensi sumber energi alternatif. Seiring dengan berkembangnya kehidupan manusia, semakin meningkat konsumsi energi listrik dan juga bahan bakar secara nasional pun semakin besar. Keadaan pesisir di sebagian wilayah Indonesia sangat memprihatinkan seperti didaerah pulau yang berstatus 3T yang sangat minim dengan fasilitas listrik sehingga banyak nelayan harus menempuh puluhan kilometer demi mencari / membeli es. Mereka memerlukan pendingin untuk mengawetkan hasil tangkapan mereka. Didaerah seperti inilah, pengembangan energi laut punya peluang dan kesempatan yang besar. (Alfansuri,Zulianri.2014).
Berdasarkan dari hasil proyeksi dari kebutuhan listrik pada perusahaan listrik Negara (PLN) dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2020, menghasilkan bahwa setiap per tahun, Indonesia memiliki kebutuhan listrik rerata sebesar 6,5%. Peningkatan tersebut membuat masyarakat untuk mencari energy alternatif lain agar dapat memenuhi kebutuhan listriknya. (Safitri,2016). 
Proyek pembangunan pembangkit listrik oleh PLN sebesar 10.000 MW yang hanya terfokus di pulau Jawa, membuat kebutuhan listrik di daerah luar pulau Jawa, seperti Sumatra, belum secara signifikan diperhatikan sehingga keandalan penyediaan energi listrik di Sumatra sangatlah kurang. Banyak daerah-daerah terpencil di pelosok Sumatra yang belum terjangkau oleh jaringan listrik. Sistem dengan kapasitas yang besar di atas 100 kW, khususnya terdiri dari gen-set AC, sumber energi terbarukan, beban dan terkadang dilengkapi subsistem penyimpanan energi. Di bawah 100 kW, kombinasi antara komponen AC dan DC umum digunakan untuk penyimpanan energi. Sistem pembangkit hybrid yang kecil hanya melayani beban DC, khususnya beban dengan kapasitas kurang dari 5 kW, digunakan secara komersial pada stasiun repeater telekomunikasi dan aplikasi dengan kapasitas rendah lainnya di daerah terisolir. (Arif,Sasongko.2012).
Oleh karena itu dibutuhkan suatu studi atau penelitian yang mendalam mengenai penggunaan energi alternatif yang dapat terbarukan. Selain dapat terbarukan energi alternatif tersebut harus ramah lingkungan dan biaya murah. Penelitian ini dimulai dari pengumpulan data sekunder dari BMKG dan kemudian dianalisa dengan berbagai persamaan seperti menganalisa besaran energi potensial dan energi kinetikdi gelombang laut tersebut. Dengan adanya penelitian dimaksudkan untuk mengevaluasi pemanfaatan dalam minimnya kondisi fasilitas listrik di kawasan tersebut. (Alfansuri,Zulianri.2014).

Bacaan saya kali ini yaitu tentang teknologi alat tangkap kepiting, dimana Laut adalah wilayah yang mempunyai banyak sumber daya yang dapat di manfaatkan dan sangat di butuhkan untuk keberlangsungan hidup manusia.terkhusus di Indonesia wilayah lautan lebih banyak dari pada daratanya oleh karena itu tak heran Indonesia banyak memiliki spesies-spesies bawah laut yang tidak dimiliki negara lain. Disini saya mengkhususkan tentang kepiting dimana kepiting adalah biota laut yang banyak di buru oleh nelayan kecil,tetapi harganya mahal serta banyak pembeli kepiting, seperti halnya pada daerah Pajjukukang, kanupaten Maros, disana banyak nelayan yang memilih untuk menangkap kepiting karena adanya pembeli( pengepul ) yang siap membeli berapapun hasil tangkapan para nelayan sehingga para nelayan bisa menjual hasil tangkapanya dengan mudah. Kepiting memang banyak di manfaatkan oleh masyarakat untuk dfi jadikan menu hidangan di tempat makan ataupun restauran.hal ini menurut saya pemerintah harus mengabil langkah jauh seperti memberikan penyuluhan ataupun bantuan alat tangkap kepiting modern untuk memudahkan nelayan serta meningkatkan hasil prodiktivitas.serta membudidayakan atau membuat tambak penangkaran kepiting di daerah berpotensial baik. Hal ini dapat membuat Indonesia bisa mengekspor kepiting ke luar negeri dengan jumlah yang banyak. Ini juga dapat membuat kehidupan para nelayan kecil bias lebih baik mngingat harga kepiting yang mahal.