Penelitian ini bertujuan untuk membuat analisis dan sintesis awal kehidupan Gereja di masa lalu y... more Penelitian ini bertujuan untuk membuat analisis dan sintesis awal kehidupan Gereja di masa lalu yang berpangkal pada kisah para tokoh awal jemaat di daerah Jali, Gayamharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan dengan keadaaan tertentu bertujuan untuk menginvestigasi dan mengkonstruksi imajinasi historis untuk memperoleh serta memahami wajah Gereja (tidak hanya sebagai isntitusi), melainkan seluruh dinamika gerak iman umat yang mengakar dan tumbuh secara organis.Setelah melakukan observasi lapangan dan membuat analisis eklesiologis mengenai jejak peziarahan iman dan dinamika hidup menggereja umat Katolik di Jali-Gayamharjo, penulis merumuskan tesis teologis demikian: dalam peziarahan mengikuti Yesus Kristus, Gereja Gayamharjo menghidupi semangat misionernya dengan setia, melalui keterlibatan kreatif dalam hidup menggereja dan memasyarakat. Gereja Gayamharjo lahir karena kerinduan umat yang denga...
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana orang Katolik Asahan berjalan bersama da... more Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana orang Katolik Asahan berjalan bersama dalam menghayati iman Katolik dan mewujudkan moderasi beragama. Dalam perjalanan selama ini, umat Katolik Asahan memiliki pemahaman yang kurang lengkap tentang Gereja, banyak yang tidak terlibat dalam kegiatan menggereja, ditemuinya berbagai tantangan untuk bisa berjalan bersama, banyak anggota Gereja yang belum ikut dalam berjalan bersama baik karena ‘meminggirkan diri sendiri’ atau karena ‘dipinggirkan’. Melihat situasi ini, umat Katolik Asahan diajak bersama-sama untuk dapat memperhatikan dinamika yang terjadi tersbut bahkan diajak untuk mencari solusi bersama dan membuat gerakan bersama untuk mewujudkannya. Bukankah konflik itu terjadi di internal suatu kelompok dan baru menyebar keluar? Gereja Katolik Asahan masih terus berjuang untuk bisa berjalan bersama bahkan jalannya masih tertatih-tatih dalam menggapai kesempurnaan. Gaung moderasi beragama tetap disuarakan di internal dalam Gereja Katolik Asahan supaya kelak bila sudah mantap mampu bahkan dapat dengan mudah berelasi dengan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode analisis-deskriptif dengan memakai analisa Sinode Para Uskup sedunia yaitu “Menuju Gereja Sinodal: Persekutuan, Pastisipasi, dan Misi”
Jesus Christ remains the same yesterday, today and forever but changed humans can not help but th... more Jesus Christ remains the same yesterday, today and forever but changed humans can not help but think of Him differently (cf. Heb 13:8). The appreciation of the Christian faith in Jesus Christ continues to change in line with the context in which Christianity is located. Change requires everyone, both the Church, theologians, and even the people to conceptualize and discuss Jesus Christ in a new way so that Jesus Christ can be preached to different people. Michael Amaladoss contribute ideas on how Jesus Christ can be understood by people according to the context in which they live. He explain who Jesus Christ is using different methodological approaches. Amaladoss describe Jesus using images found in Asia. Through images, Amaladoss wants to show the inclusiveness of Jesus who is present for all people in all aspects of Asian life. Amaladoss reflects that Jesus, which fits the Asian context, must have a dialogue with Asian realities, namely poverty, cultural plurality, and religious p...
Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero, 2022
This paper proposes a new way of understanding celibacy. The world offers that the most important... more This paper proposes a new way of understanding celibacy. The world offers that the most important thing is an active and free life, that is, one cannot be a complete and warm human being in a relationship without a genital sexual experience. The world underestimates celibacy and wants to prove that the choice of celibate life will result in compensation secretly, illegally, and will lead to destructive and manipulative relationships. The thoughts of John Paul II are relevant in an effort to offer a paradigm of sexual liberation, to develop, and to maintain for the creation of sexuality values and the call to life for the sake of the Kingdom of God. John Paul II's thoughts on celibacy for the sake of the Kingdom of God in the perspective of theology of the body become material for reflection and input for people who live celibate to live in harmony with all the complexities of their bodies.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat analisis dan sintesis awal kehidupan Gereja di masa lalu y... more Penelitian ini bertujuan untuk membuat analisis dan sintesis awal kehidupan Gereja di masa lalu yang berpangkal pada kisah para tokoh awal jemaat di daerah Jali, Gayamharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan dengan keadaaan tertentu bertujuan untuk menginvestigasi dan mengkonstruksi imajinasi historis untuk memperoleh serta memahami wajah Gereja (tidak hanya sebagai isntitusi), melainkan seluruh dinamika gerak iman umat yang mengakar dan tumbuh secara organis.Setelah melakukan observasi lapangan dan membuat analisis eklesiologis mengenai jejak peziarahan iman dan dinamika hidup menggereja umat Katolik di Jali-Gayamharjo, penulis merumuskan tesis teologis demikian: dalam peziarahan mengikuti Yesus Kristus, Gereja Gayamharjo menghidupi semangat misionernya dengan setia, melalui keterlibatan kreatif dalam hidup menggereja dan memasyarakat. Gereja Gayamharjo lahir karena kerinduan umat yang denga...
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana orang Katolik Asahan berjalan bersama da... more Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana orang Katolik Asahan berjalan bersama dalam menghayati iman Katolik dan mewujudkan moderasi beragama. Dalam perjalanan selama ini, umat Katolik Asahan memiliki pemahaman yang kurang lengkap tentang Gereja, banyak yang tidak terlibat dalam kegiatan menggereja, ditemuinya berbagai tantangan untuk bisa berjalan bersama, banyak anggota Gereja yang belum ikut dalam berjalan bersama baik karena ‘meminggirkan diri sendiri’ atau karena ‘dipinggirkan’. Melihat situasi ini, umat Katolik Asahan diajak bersama-sama untuk dapat memperhatikan dinamika yang terjadi tersbut bahkan diajak untuk mencari solusi bersama dan membuat gerakan bersama untuk mewujudkannya. Bukankah konflik itu terjadi di internal suatu kelompok dan baru menyebar keluar? Gereja Katolik Asahan masih terus berjuang untuk bisa berjalan bersama bahkan jalannya masih tertatih-tatih dalam menggapai kesempurnaan. Gaung moderasi beragama tetap disuarakan di internal dalam Gereja Katolik Asahan supaya kelak bila sudah mantap mampu bahkan dapat dengan mudah berelasi dengan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode analisis-deskriptif dengan memakai analisa Sinode Para Uskup sedunia yaitu “Menuju Gereja Sinodal: Persekutuan, Pastisipasi, dan Misi”
Jesus Christ remains the same yesterday, today and forever but changed humans can not help but th... more Jesus Christ remains the same yesterday, today and forever but changed humans can not help but think of Him differently (cf. Heb 13:8). The appreciation of the Christian faith in Jesus Christ continues to change in line with the context in which Christianity is located. Change requires everyone, both the Church, theologians, and even the people to conceptualize and discuss Jesus Christ in a new way so that Jesus Christ can be preached to different people. Michael Amaladoss contribute ideas on how Jesus Christ can be understood by people according to the context in which they live. He explain who Jesus Christ is using different methodological approaches. Amaladoss describe Jesus using images found in Asia. Through images, Amaladoss wants to show the inclusiveness of Jesus who is present for all people in all aspects of Asian life. Amaladoss reflects that Jesus, which fits the Asian context, must have a dialogue with Asian realities, namely poverty, cultural plurality, and religious p...
Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero, 2022
This paper proposes a new way of understanding celibacy. The world offers that the most important... more This paper proposes a new way of understanding celibacy. The world offers that the most important thing is an active and free life, that is, one cannot be a complete and warm human being in a relationship without a genital sexual experience. The world underestimates celibacy and wants to prove that the choice of celibate life will result in compensation secretly, illegally, and will lead to destructive and manipulative relationships. The thoughts of John Paul II are relevant in an effort to offer a paradigm of sexual liberation, to develop, and to maintain for the creation of sexuality values and the call to life for the sake of the Kingdom of God. John Paul II's thoughts on celibacy for the sake of the Kingdom of God in the perspective of theology of the body become material for reflection and input for people who live celibate to live in harmony with all the complexities of their bodies.
Uploads