Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
Failure Mode And Effect Analysis adalah Sebuah metode analisis kesalahan yang muncul dari proses atau rancangan. Failur mode and effect analysis berupa sebuah lembar yang berisi point point penting dalam proses pembuatan rancangan yang... more
Failure Mode And Effect Analysis adalah Sebuah metode analisis kesalahan yang muncul dari proses atau rancangan. Failur mode and effect analysis berupa sebuah lembar yang berisi point point penting dalam proses pembuatan rancangan yang dapat berpotensi terjadinya kesalahan. Mesin slitting pada industry packaging plastic sangat dominan dalam menentukan hasil produksi sebelum dikirim ke customer , namun tidak jarang masih banyak kegagalan proses yang dihadapi dimesin slitting .
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis kecacatan apa saja yang terjadi pada proses produksi kemasan plastic khususnya mesin slitting , dari masalah tersebut penulis mencoba mencari tahu factor apa saja yang menjadi kegagalan proses di mesin slitting dengan metode failure mode and effect analysis atau di sebut FMEA, yaitu dengan mengambil data dari para karyawan yang berkompeten dibidangnya kemudian berdiskusi sesame karyawan lalu mengolah
data tersebut. Hasil perhitungan point point parameter yang ada dimesin slitting didapati hitungan setelah perbaikan dan sebelum perbaikan didapati hasilnya sebagai berikut putaran Rpm sebelum perbaikan 244.97 rpm sesudah perbaikan 489.95 rpm lalu kecepatan potong 69.22 m/min sebelum perbaikan dan 138.45 m/min sesudah perbaikan lalu efisiensi dan produktifitas produksi berjumlah 110% efisiensi sebelum perbaikan dan 70 % produktifitas sesudah perbaikan serta 120% efisiensi setelah perbaikan dan 140 % produktifitas produksi. Disimpulkan / Adapun hasil dari analisa yang penulis lakukan di PT XY yaitu berupa factor utama kegagalan tersebut berada di manusia itu sendiri lalu lingkungan kerja yang sering tidak informative sehingga sering terjadi kesalahan setelah itu dari mesin , masih kurangnya preventive maintenance mesin yang dilakukan di mesin slitting sehingga
mesin sering eror

Kata kunci: FMEA , Mesin slitting, Analisa kegagalan
Dengan bertambahnya populasi manusia untuk menetap disuatu daerah dan keharusan memiliki tempat tinggal yang layak huni. Kebutuhan air disebuah bangunan tergantung pada fungsi kegunaan bangunan dan jumlah penghuninya, penyuplai air bersih... more
Dengan bertambahnya populasi manusia untuk menetap disuatu daerah dan
keharusan memiliki tempat tinggal yang layak huni. Kebutuhan air disebuah
bangunan tergantung pada fungsi kegunaan bangunan dan jumlah penghuninya,
penyuplai air bersih untuk tempat tinggal adalah hal yang utama , yang dibutuhkan
manusia.
System pemipaan harus dirancang sedemikian rupa agar memenuhi syarat kualitas
dan kuantitas air. Dari hasil perancangan didapat hasil pompa yang digunakan
memiliki daya 0,75 kW dengan kebutuhan air untuk bangunan tersebut adalah 1800
liter/hari, volume rooftank 1100 liter, diameter pipa hisap 40mm, diameter pipa
tekan 25mm, nilai NPSH tersedia>NPSH di butuhkan.
Kata Kunci = pompa pemipaan, plambing, NPSH, PVC
Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari bentuk kampuh mana yang paling efisien digunakan dalam pengelasan dengan melibatkan material yang relatif tebal. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian tarik, pengujian tekuk, pengujian... more
Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari bentuk kampuh mana yang paling efisien digunakan dalam pengelasan dengan melibatkan material yang relatif tebal. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian tarik, pengujian tekuk, pengujian Vickers dan peninjauan struktur mikro. Adapun hasil yang didapatkan adalah: pada hasil pengujian tarik semua spesimen patah pada bagian base yang mana ini menandakan kualitas las yang bagus, kemudan dalam pengujian tekuk didapatkan hasil untuk kampuh I terdapat retak pada bagian las, sedangkan kampuh V dan X tanpa ada retak, dari sini bisa diketahui bahwa kampuh I tidak disarankan untuk pengelasan material yang relatif tebal. Kemudian pada uji kekerasan dapatkan hasil bahwa pada logam induk mempunyai nilai kekerasan yang sama yaitu 124 HV 0,3 hal ini di karenakan pada logam induk tidak terdampak panas pengelasan yang dapat mempengaruhi nilai kekerasan material, Dan pada daerah HAZ nilai kekerasan tertinggi di dapatkan oleh kampuh I dan kampuh X dengan nilai kekerasan kampuh I sebesar 157 HV 0,3 dan 154 HV 0,3 dan pada kampuh X memiliki nilai kekerasan 154 HV 0,3 dan 161 HV 0,3. Sedang pada daerah HAZ kampuh V hanya memiliki nilai kekerasan 147 HV 0,3 dan 148 HV 0,3.Dan pada daerah lasan nilai kekerasan tertinggi berada pada kampuh x dengan nilai kekerasan 161 HV 0,3, sedang pada kampuh I mempunyai nilai kekerasan 158 HV 0,3 dan pada kampuh x mempunyai nilai kekerasan 154 HV 0,3
Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari bentuk kampuh manakah yang paling efisien digunakan dalam pengelasan dengan melibatkan material yang relatif tebal. pengujian yang dilakukan menliputi pengujian tarik, tekuk, pengujian vickers, dan... more
Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari bentuk kampuh manakah yang paling efisien digunakan dalam pengelasan dengan melibatkan material yang relatif tebal. pengujian yang dilakukan menliputi pengujian tarik, tekuk, pengujian vickers, dan peninjauan struktur mikro. Adapun hasil yang didapatkan adalah: Pada hasil pengujian tarik seluruh spesimen patah pada bagian base, yang mana ini menandakan  kualitas lasan yang bagus, kemudian dalam pengujian tekuk didapatkan hasil untuk kampuh I terdapat retak pada bagian las, sedangkan pada kampuh V dan X tanpa ada retak, dari pengujian tersebut diketahui bahwa kampuh I tidak disarankan untuk pengelasan material yang relatif tebal. kemudian pada uji kekerasan didapatkan hasil bahwa pada logam induk mempunyai nilai kekerasan yang samayaitu 124 HV 0,3 hal ini dikarenakan pada logam induk tidak terdampak  panas pengelasan yang dapat mempengaruhi nilai kekerasan material. Dan pada daerah HAZ nilai kekerasan tertinggi didapatkan oleh kampuh I dan X  dengan nilai kekerasan pada kampuh I sebesar 157 HV 0,3, dan 154 HV 0,3 dan kampuh X memiliki nilai kekerasan 154 HV 0,3 dan 161 HV 0,3  sedangkan pada daerah HAZ kampuh V hanya memiliki nilai kekerasan 147 HV 0,3 dan 148 HV 0,3, dan pada daerah lasan nilai kekerasan tertinggi berada pada kampuh X dengan nilai kekerasan 161 HV 0,3, sedangkan pada kampuh I mempunyai nilai kekerasan 158 HV 0,3 dan pada kapuh X mempunyai nilai kekerasan 154 HV 0,3.

Kata Kunci: SMAW, Uji Tarik, Uji Tekuk, Vickers, Struktur Mikro
1 | proses ekspansi dalam turbin uap-agung sudarsono PROSES EKSPANSI DI DALAM TURBIN UAP Sebelum kita memulai membahas masalah diatas, tahukan Anda apa itu turbin uap? Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial... more
1 | proses ekspansi dalam turbin uap-agung sudarsono PROSES EKSPANSI DI DALAM TURBIN UAP Sebelum kita memulai membahas masalah diatas, tahukan Anda apa itu turbin uap? Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi energi kinetik dan energi kinetic dirubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros turbin. Alat ini bekerja dengan mengandalkan uap yang masuk ke dalam turbin melalui nozel, dalam nozel tersebut energy panas dari uap akan dirubah menjadi energy kinetis kemudian uap mengalami pengembangan yang selanjutnya tekanan uap pada saat keluar dari nozel akan mengecil namun memiliki kecepatan yang besar dari saat memasuki nozel. Uap yang keluar dari nozel diarahkan ke setiap sudu turbin yang berbentuk airfoil dan dipasang di sekeliling roda turbin yang mana uap yang mengalir melalui celah-celah antara sudu turbin tersebut dibelokan kearah mengikuti bentuk airfoil dari turbin, dari perubahan kecepatan aliran uap ini menimbulkan force yang mendorong dan kemudian memutar dan roda dan poros dari turbin. Di dalam turbin, uap air panas mengalir masuk kedalam turbin pada timgkat keadaan tertentu. Setelahmengalami proses ekspansi sehingga turbin menghasilkan daya poros. Besarnya daya yang dihasilkan turbin dapat dihitung dengan melakukan analisis Termodinamika serta penerapan sifat-sifat uap air selama berlangsungnya proses berlangsung nya ekspansi uap air dalam turbin. dari gambar tersebut kita tahu, aliran yang masuk ke dalam turbin memiliki energy total sebesar E3. Kemudian, setelah mengalami proses ekspansi di dalam turbin, aliran uap air meninggalkan turbin dengan membawa energy total sebesar E4. Selama turbin menjalankan proses ekspansinya, terjadi kerugian energy aliran akibat friksi antara aliran uap air dengan sudu-sudu di dalam turbin, dan besarnya besarnya rugi aliran karena friksi tersebut dianggap sama dengan dFf. selanjut nya ada juga energy panas yang hilang melalui dinding turbn selama proses berlangsung dan besarnya tersebut dianggap sama dengan dq dan total energy mekanik yang berupa daya poros adalah Wt. Maka apan=bila kita terapkan prinsip hokum termodinamika ke-satu pada system diatas, maka persamaannya adalah sebagai berikut: í µí°¸3 = í µí±‘í µí°¸í µí±‘í µí±‡ + í µí°¸4 + í µí±‘í µí±ž + í µí±‘í µí°¸í µí±“ Asumsi-asumsi agar persoalan dari rumus tersebut nudah difahami: 1. Tentang kondisi aliran uap air yang mengalir secaa kontinyu ke dalam turbin. Dalam kebanyakan waktu, pengoprasian aliran uap air dapat dianggap stasioner dibanding dengan kondisi tidak stasioner yang hanya berlangsung selama kurun waktu tertentu yang terbatas, yaitu: beberapa saat setelah dioprasikan.jika aliran nya stasioner maka í µí±‘í µí°¸ í µí±‘í µí±‡ = 0
titik berat
pengujian kekerasan pada material mata kulaih mr. Ir. Iwan setiadi MT diketik ulang oleh Agung Sudarsono
Agung Sudarsono. 2018. mesin bubut dan waktu pemakaian mesin terhadap pemakanan benda kerja.
A pump is a device used to move a liquid (fluid) from one place to another through a pipe (channel) medium by adding energy to the fluid being moved and taking place continuously. The selection of the right pump in the building is... more
A pump is a device used to move a liquid (fluid) from one place to another through a pipe (channel) medium by adding energy to the fluid being moved and taking place continuously. The selection of the right pump in the building is adjusted to the use of water needs. As for the water needs for a 5story building with a building area of 2200 m2 from the calculation results, the water requirement is 31,680 liters/day. A pump capacity of 150 liters/minute is required with a power of 2.2 kW