ARSITEKTUR AUTOMASI
Egi Kussuma Prayogi1) Nina Sri Maulani2) Tika Hapsari3)
Jurusan Teknik Refrgerasi dan Tata Udara, Politeknik Negeri Bandung
Jln. Gegerkalong Hilir Ds.Ciwaruga, Bandung 40012, Kotak Pos 1234, Telepon (022)2013789
Homepage :www.polban.ac.id Email : polban@polban.ac.id
Abstrak—Seiring dengan perkembangan teknologi, sistem otomasi saat ini juga dapat diaplikasikan pada bangunan yang dirancang serba otomatis (Building Automation System). PLC saat ini juga dapat melakukan komunikasi baik dengan PC maupun sesama PLC melalui jaringan internet (Industrial Ethernet). Dengan menggunakan jaringan internet, melakukan konfigurasi, pemrograman ulang dan mendiagnosa kesalahan dapat dilakukan dengan lebih mudah, cepat dan praktis.
Keywords :Building automation system , PLC, DDC
Preface
Penggunaan sistem otomasi hingga saat ini, banyak digunakan pada industri-industri maju ataupun industri berkembang yang sistem produksinya menghasilkan ribuan produk.
Tetapi, seiring dengan perkembangan teknologi, sistem otomasi tersebut tidak hanya digunakan pada industri saja, tetapi juga dapat digunakan pada bangunan-bangunan perumahan yang dirancang untuk serba otomatis (Building Automation System).
Pada bangunan otomatis, sistem yang dapat di pantau atau diatur ataupun dikondisikan otomatisasinya antara lain sistem penerangan , sistem pengkondisian udara ,dan sistem keamanan bangunan tersebut.
Dengan adanya Building Automation System ini terapkan agar pemantauan /
pengkondisian variable - variable tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan terlaksana dengan praktis dimanapun dan kapanpun tanpa membuang banyak energi.
Dengan syarat adanya koneksi dengan Internet. sehingga keamanan bangunan dan kecepatan mendapatkan informasi dapat terjamin.
Paper ini disusun dengan sistematika sebagai berikut, bagian pendahuluan menjelaskan secara singkat latar belakang permasalahan. Kemudian bagian isi menjelaskan mengenai hal – hal apa saja yang mendasari mengenai Architecture Automation System beserta komponen dan struktur jaringan yang melengkapinya. Selanjutnya pada bagian contoh penggunaan sistem automasi pada bangunan mengangkat topik struktur jaringan dan fungsi komponen juga peng- aplikasiannya. Terakhir paper ini ditutup dengan kesimpulan.
Contents
Arsitektur sistem adalah istilah untuk menyatakan bagaimana mendefinisikan komponen komponen yang lebih spesifik secara terstruktur. Dengan tujuan agar struktur yang dirancang dapat menjawab kebutuhan saat ini dan nanti.
Sistem otomasi dapat didefinisikan sebagai suatu teknologi yang berkaitan dengan aplikasi mekanik, elektronik dan sistem yang berbasis komputer (komputer, PLC atau mikro). Semuanya bergabung menjadi satu untuk memberikan fungsi terhadap manipulator (mekanik) sehingga akan memiliki fungsi tertentu.
Selain itu, arsitektur sistem juga merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan jaringan area lokal secara keseluruhan atau struktur LAN, dimana interface Operator terhubung ke sistem dan bagaimana seseorang dapat berkomunikasi jarak jauh ke sistem. Hal tersebut merupakan peta layout dari sistem.
Jaringan atau LAN adalah media yang menghubungkan beberapa perangkat cerdas. Hal ini memungkinkan perangkat tersebut untuk berkomunikasi, berbagi informasi, mendisplay dan mencetak informasi, serta menyimpan data. Tugas yang paling dasar dari arsitektur sistem adalah untuk menghubungkan kontroler DDC sehingga informasi dapat dibagi (share) antara mereka.
Disamping itu pada DDC juga dilengkapi dengan unit perangkat lunak:
Operating System Software
Communication Protocol
DDC Application Software
Gambar Distributed Control System (DCS)
DCS dilengkapi dengan unit Sistem DCS, yaitu
unit Peralatan Elektronik:
Peralatan Kontrol Proses
Peralatan Input dan Output
Peralatan Akuisisi Data
Peralatan Instrumentasi
Peralatan Interkoneksi
Unit Peralatan Jaringan Komputer (LAN):
Client&Server Computer
Peralatan Interkoneksi (NIC, Konektor, Saluran Transmisi, HUB, Modem)
Unit Perangkat Lunak:
Operating System Software (Computer&LAN)
Communication Protocol
DCS Application Software
Database & Information System Human-machine interfaces (HMI) atau computer human interfaces (CHI), yang kebih dikenal dengan man-machine interfaces, biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan PLC dan computer lainnya, seperti entering dan monitoring temperature atau tekanan untuk control otomatis atau untuk kebutuhan respon terhadap kondisi emergensi.
Orang yang bertugas dalam pelayanan monitor dan control interface tersebut sering disebut dengan operator stasiun. Bentuk lain pemanfaatan computer dalam bidang otomasi adalah pada peralatan tes otomatis, dimana otomatis control computer yang digunakan pada perlatan tes deprogram untuk mensimulasikan pekerjaan manusia sebagai penguji dalam tes manual biasanya dalam bentuk aplikasi.
Otomasi Kontrol Industri
Hal ini sering merupakan bentuk penyelesaian melalui penggunaan perlatan tes otomatis untuk menentukan urutan secara khusus (biasanya ditulis dalam program computer) dan sekaligus langsung mengendalikan peralatan tes untuk menyelesaikan tugas tes.
Sebagai bentuk akhir otomasi adalah dalam betuk otomasi software, yaitu pemanfaatan computer sebagai pencatat makro kegiatan harian pekerja (mouse dan keyboard) sebagai makro pemutaran balik pada waktu yang akan datang.
IV. KomponenAutomasi
Terdapat tiga elemen dasar yang menjadi syarat mutlak bagi sistem otomasi, yaitu power, program of instruction, kontrol sistem yang kesemuanya untuk mendukung proses dari sistem otomasi tersebut.
Power
Power atau bisa dikatakan sumber energi dari sistem otomasi berfungsi untuk menggerakan semua komponen dari sistem otomasi. Sumber energi bisa menggunakan energi listrik baterai ataupun Accu semuanya tergantung dari tipe sistem otomasi itu sendiri.
Program Of Instruction
Proses kerja dari sistem otomasi mutlak memerlukan sistem kontrol baik menggunakan mekanis, elektronik ataupun komputer. Untuk program instruksi / perintah pada sistem kontrol mekanis maupun rangkaian elektronik tidak menggunakan bahasa pemrograman dalam arti sesungguhnya, karena sifatnya yang analog. Untuk sistem kontrol yang menggunakan komputer dan keluarganya (PLC maupun mikrokontroler) bahasa pemrograman merupakan hal yang wajib ada.
Bahasa pemrograman seperti yang dilukiskan dalam gambar berikut akan memberikan perintah pada manipulator dengan perantara driver sebagai penguat. Perintah seperti “out”, “outport” ,”out32” sebenarnya hanya memberikan perintah untuk sekian millidetik berupa arus pada manipulator yang kemudian akan diperkuat.
Translasi/kompilasi bahasa (seperti Pascal, C, Basic, Fortran), memberi fasilitas pada programer untuk mengimplementasikan program aplikasi.Daerah ini merupakan antarmuka antara pengguna dengan sistem. Translator atau kompiler untuk bahasa pemrograman tertentu akan mengubah statemen-statemen dari pemrogram menjadi informasi yang dapat dimengerti oleh komputer.
Instruksi komputer merupakan antarmuka antara perumusan perangkat lunak program aplikasi dan perangkat keras komputer.
Komputer menggunakan instruksi tersebut untuk mendefinisikan urutan operasi yang akan dieksekusi. Penyajian Data membentuk antarmuka antara program aplikasi dan komputer. Daerah irisan dari ketiga lingkaran menyatakan sistem operasi. Sistem operasi ini yang akan mengkoor-dinasi
interaksi program, mengatur kerja dari perangkat lunak dan perangkat keras yang bervariasi, serta operasi dari unit masukan/keluaran. Komputer merupakan salah satu produk teknologi tinggi yang dapat melakukan hampir semua pekerjaan diberbagai disiplin ilmu, tetapi komputer hanya akan merupakan barang mati tanpa adanya bahasa pemrograman untuk menggambarkan apa yang kita kerjakan, sistem bilangan untuk mendukung komputasi, dan matematika untuk menggambarkan prosedur komputasi yang kita kerjakan.
Sistem Kontrol
Sistem kontrol merupakan bagian penting dalam sistem otomasi. Apabila suatu sistem otomasi dikatakan layaknya semua organ tubuh manusia seutuhnya maka sistem kontrol merupakan bagian otak / pikiran, yang mengatur dari keseluruhan gerak tubuh. Sistem kontrol dapat tersusun dari komputer, rangkaian elektronik sederhana, peralatan mekanik.
Hanya saja penggunaan rangkaian elektronik, perlatan meknik mulai ditinggalkan dan lebih mengedepankan sistem kontrol dengan penggunaan komputer dan keluarganya (PLC, mikrokontroller).
Sistem kontrol sederhana dapat ditemukan dari berbagai macam peralatan yang kita jumpai, diantaranya :
Setiap toilet memiliki mekanisme kontrol untuk mengisi ulang tangki air dengan pengisian sesuai dengan kapasitas dari tangki tersebut. Mekanisme sistem kontrol tersebut menggunakan peralatan mekanis yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sistem otomasi.
AC atau air conditioner merupakan sistem otomasi yang menggunakan sistem kontrol mikroelektronik atau yang sering disebut komputer sederhana.
Robot assembly contoh sistem otomasi yang menggunakan klntrol sistem komputer atau keluarganya. Sistem control tersebut akan memberikan pengaturan pada gerakan-gerakan tertentu untuk menyusun suatu peralatan pada industri.
V. Pengelompokan Sistem Otomasi
Sistem Otomasi berdasarkan konfigurasi sistem control, fasilitas dan cakupan kerjanya dikelompokkan menjadi:
Direct Digital Control (DDC), pada sistem ini, proses dikontrol langsung oleh kontroler elektronik/komputer. Sistem ini banyak diterapkan pada pabrik pengolahan dengan mesin prose sederhana (mesin pengemasan kosmetik, mesin pengolahan kayu, mesin pengemasan makanan, mesin pengemasan obat dan sebagainya). Pada level otomasi industri menempati Level-1 (Unit Control/Sell).
Distributed Control System (DCS), Sistem ini menerapkan kontrol terdistribusi, yaitu setiap proses dikontrol oleh masing-masing local controller. Sedangan masing-masing local controller tersebut dikendalikan oleh main controller atau supervisory computer. Sistem ini telah memanfaatkan teknologi jaringan komputer lokal (sering juga dilengkapi denganpanel MMI untuk memonitor proses) dan banyak dipakai pada pabrik pengolahan dengan jumlah proses yang banyak dalam satu jalur produksi (contoh: pabrik pengolahan bahan kimia, pabrik ban, pabrik baja, pabrik kertas dan sebagainya). Pada level otomasi industri menempati Level-1(Group Control).
Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA), Sistem ini dapat dikatakan sebagai DCS yang dilengkapi dengan fasilitas:
Display visualisasi proses yang sedang berjalan,
Display alarm and kejadian untuk gangguan (alarm log, logbook),
Display trend data (numerik dan grafik) dinamis dan hasil analisisnya,
Display handbook, datasheet, inventory, expert system (documentation),
Komunikasi dan sinkronisasi data dengan kantor pusat.
VI. Implementasi Automasi Pada Sistem Refrigerasi Dan Tata Udara
6.1 RANCANG BANGUNCOLD STORAGE BERBASIS PLC
PLC (Programmable Logic Controller) adalah salah satu teknik pengontrolan yang sangat berkembang dengan pesat. Penggunaan PLC banyak digunakan di industri refrigerasi karena memiliki banyak kelebihan, yaitu dapat digabungkan dengan alat kontrol lainnya dengan mudah, menyederhanakan sistem kontrol dan mudah dalam pemrograman.
PLC yang dirancang digunakan sebagai alat kontrol kelistrikanpadatiga buah kompresor atau multi rak yang digunakan pada cold storage.Kelemahan dari rancangbangun ini yaitu biaya instalasi awal sedikit lebih mahal dibandingkan dengan yang tidak mengguakan PLC dan hanya satu kompresor. Tujuan dari rancangbangun ini untuk memperoleh sistem kontrol pada cold storage yang lebih mudah dioperasikan, efisien, hemat listrik, murah biaya operasional dan sederhana.
Cold storage adalah suatu ruangan yang digunakan untuk menyimpan produk yang akan didinginkan (Dossat, 1981). Sering dijumpai di supermarket, restoran, hotel, dan tempat lainnya yang dimanfaatkan untuk menyimpan dan mengawetkan bahan makanan. Salah satu penggunaan cold storage dalam kasus ini digunakan untuk menyimpan produk berkapasitas besar yaitu penyimpanan es krim.
PLC (Programmable Logic Controller) adalah salah satu teknik pengontrolan yang kita tahu saat ini sangat berkembang dengan pesat. Industriyang berkaitan dengan pendinginan banyak yang menggunakan PLC. Hal tersebut karena PLC memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sistem kelistrikan manual. Kelebihannya antara lain dapat digabungkan dengan alat kontrol lainnya dengan mudah dan dapat menyederhanakan sistem kontrol yang komplek. Selain itu, dapat mengurangi pemakaian komponen kelistrikan sehingga biaya perawatan lebih ringan serta pemrogramannya mudah. Pengaplikasian PLC dalam sistem refrigerasi adalah sebagai alat kontrol kelistrikan.
PLC pada cold storage ini dirancang untuk mengontrol proses pendinginan. Sistem kelistrikan berbasis PLC mempermudah perancangan kelistrikan cold storage. Saat terjadi masalah, PLC akan langsung mendeteksi dan memberikan solusi.
Solusi tersebut tentunya sesuai dengan pemrograman yang telah terlebih dahulu dibuat. Sehingga tidak diperlukan sumber daya manusia yang banyak. Perawatan PLC pun lebih mudah karena PLC tahan lama dan tahan terhadap getaran. Saat ini PLC telah mengalami perkembangan yang sangat luar biasa, baik dari ukuran, kepadatan komponen serta dari segi fungsionalnya. PLC memiliki karakteristik sebagai berikut:
Kokoh dan dirancang untuk tahan terhadap getaran, suhu, kelembaban, dan kebisingan.
Antarmuka untuk input dan outputtelah tersedia secara built-indi dalamnya.
Mudah diprogram dan menggunakan sebuah bahasa pemrograman yang mudah dipahami.
Umumnya, sebuah sistem PLC memiliki lima komponen dasar. Komponenini adalah unit prosesor, memori, unit catu daya, bagian antarmuka input/output, dan perangkat pemrograman.
Unit prosesor atau central processing unit (CPU) adalah unit yang berisi mikroprosesor yang menginterpretasikan sinyal input dan melaksanakan tindakan pengontrolan. Fungsi dari CPU adalah mengatur semua proses yang terjadi di PLC. Ada tiga komponenutama penyusun CPU ini, yaitu: Prosesor, Memori, Power Supply
Gambar 2. Blok Diagram CPU pada PLC
Unit catu daya diperlukan untuk mengonversikan tegangan AC menjadi tegangan rendah DC (5V) yang dibutuhkan oleh prosesor dan rangkaian di dalam modul antarmuka input dan output.
Perangkat pemrograman dipergunakan untuk memasukkan program yang dibutuhkan ke dalam memori PLC.
Unit memori adalah tempat penyimpanan program yang digunakan untuk melaksanakan tindakan pengontrolan oleh mikroprosesor.
Bagian input dan output adalah antarmuka prosesor menerima informasi dari dan mengomunikasikan informasi kontrol ke perangkat eksternal. Perangkat input dan output dapat digolongkan menjadi perangkat yang menghasilkan sinyal diskrit atau digital, dan yang menghasilkan sinyal analog. Perangkat yang menghasilkan sinyal diskrit atau sinyal digital adalah perangkat yang hanya mengindikasikan kondisi mati off atau hidup on.
Pada dasarnya, operasi PLC ini relatif sederhana, peralatan luar dikoneksikan dengan modul input/output PLC yang tersedia. Peralatan ini dapat berupa sensor analog, push button, limit switch, motor starter, solenoid, lampu dan sebagainya.
Gambar 3. Sistem PLC
PLC yang digunakan dalam rancangbangun ini adalah Direct Digital Control (DDC) dengan tipe sinyal discreet. Sistem modern dari DDC ini dibuat untuk mengontrol semua hal yang desainnya bervariasi untuk bangunan komersial yang besar (Setiawan, 2006). DDC ini dapat diatur untuk mengontrol temperatur apakah pemanasan atau pendinginan, laju udara, kualitas udara, dan alarm untuk asap dan api. DDC dapat mengontrol dari jarak jauh, dan set point dapat diprogram di panel kelistrikan.
Gambar 4. Proses diagram untuk sistem DDC
Set point (SP) adalah temperatur yang diinginkan pada tempat yang akan dikondisikan. Process variable (PV) adalah sinyal dari sensor, jadi PV menyensor temperatur sesungguhnya di lokasi sensor ditempatkan. Summing junction adalah tempat sistem kontrol (di dalam DDC controller) yang akan membandingkan SP dengan PV.
Error adalah perbedaan nilai antara SP dan PV. Error bernilai positif jika SP lebih besar dari PV, dan akan bernilai negatif jika PV lebih besar dari SP. Pengontrol menggunakan algorithm untuk perhitungan kontrolnya. Algorithm menggunakan gain, reset, dan rate untuk mengatur sinyal keluaran dalam respon dengan jumlah error. Gain, reset, dan rate disebut juga proportional, integral, dan derivative (PID).
Pengontrol mengirimkan sinyal output ke amplifier untuk mengontrol sebuah katup (Kissell, 2003). Amplifier diatur dari 0 – 100% dengan sinyal 0 – 10 V DC dan pengontrol mengirim 0 – 10 V sebagai sinyal output ke amplifier. Saat pengontrol mengirim sinyal 1 V berarti 10%, maka katup membuka 10%. Jika katup akan dibuka 50% maka pengontrol mengirim sinyal 5 V ke amplifier. Jika sinyal diatur untuk 100%, maka pengontrol mengirim sinyal 10 V untuk katup. Sinyal dari sistem DDC memiliki tiga tipe sinyal, yaitu:
On-offataudiscreet.
Contoh dari tipe on-off adalah saklar lampu, jika posisi on maka lampu akan menyala, jika off lampu akan mati. Ketika sistem DDC menggunakan discreet, seperti thermostat, hanya memberi tanda ke pengontrol bahwa thermostat membuka atau menutup saja.
Input modules
Input untuk DDC dapat ditempatkan langsung di pengontrol atau pun dengan jarak jauh dan memiliki lampu indikator tiap input. Beberapa alat yang dapat dijadikan input adalah kontak dan relay, kontak push-button, limit switch, proximity switch.
Output modules
Sama halnya dengan input, output juga dapat ditempatkan langsung di pengontrol atau ditempatkan di jarak yang jauh. Prosesor akan mengirimkan digital 1 untuk on dan digital 0 untuk off kepada output.
VII. Simpulan
Arsitektur sistem adalah istilah untuk menyatakan bagaimana mendefinisikan komponen-komponen yang lebih spesifik secara terstruktur. Dengan tujuan agar struktur yang dirancang dapat menjawab kebutuhan saat ini dan nanti.
Direct Digital Control (DDC), pada sistem ini, proses dikontrol langsung oleh kontroler elektronik/komputer. Sistem ini banyak diterapkan pada pabrik pengolahan dengan mesin prose sederhana (mesin pengemasan kosmetik, mesin pengolahan kayu, mesin pengemasan makanan, mesin pengemasan obat dan sebagainya). Pada level otomasi industri menempati Level-1 (Unit Control/Sell).
Sistem kontrol merupakan bagian penting dalam sistem otomasi. Apabila suatu sistem otomasi dikatakan layaknya semua organ tubuh manusia seutuhnya maka sistem kontrol merupakan bagian otak / pikiran, yang mengatur dari keseluruhan gerak tubuh. Sistem kontrol dapat tersusun dari komputer, rangkaian elektronik sederhana, peralatan mekanik. Hanya saja penggunaan rangkaian elektronik, perlatan meknik mulai ditinggalkan dan lebih mengedepankan sistem kontrol dengan penggunaan komputer dan keluarganya (PLC, mikrokontroller).
PLC yang digunakan dalam rancangbangun ini adalah Direct Digital Control (DDC) dengan tipe sinyal discreet. Sistem modern dari DDC ini dibuat untuk mengontrol semua hal yang desainnya bervariasi untuk bangunan komersial yang besar.DDC ini dapat diatur untuk mengontrol temperatur apakah pemanasan atau pendinginan, laju udara, kualitas udara, dan alarm untuk asap dan api. DDC dapat mengontrol dari jarak jauh, dan set point dapat diprogram di panel kelistrikan.
DAFTAR PUSTAKA
Ashrae. (2006). The 2006 Ashrae Handbook. Atalanta: Ashrae Inc.
Dossat, Roy J. (1981). Principles of Refrigeration. Second Edition. Canada: John Wiley & Sons Inc.
lubizz.blogspot.com/2012/01/arsitektur-arsitektur-sistem-adalah.html
http://tboymaster.wordpress.com/2008/04/30/sistem-otomasi/
http://kanakgunungsasak.blogspot.com/2012/09/sistem-otomasi-dan-plc.html
PERTANYAAN
Miftah Nursari (Kelompok 7)
Apa kelebihan dan kekurangan penggunaan PLC pada Cold Storage. Sebutkan!
Jawaban: Tika Hapsari (Kelompok 10)
a. Kelebihan :
PLC dapat mengontrol beban cold storage. Sehingga saat beban berkurang salah satu kompresor mati dan menghemat daya listrik yang dipakai kompresor.
Sistem PLC mudah digabungkan langsung dengan alat kontrol lainnya.
Tidak diperlukan sumber daya manusia yang banyak, karena PLC bekerja secara otomatis.
Tidak diperlukan komponen kelistrikan yang banyak, karena sistem wiring PLC lebih sederhana.
Biaya perawatan lebih murah karena PLC tahan lama.
b. Kekurangan :
Biaya investasi awal lebih mahal.
Dibutuhkan teknisi yang mengetahui sistem kelistrikan PLC.
Intan Rizki Pratiwi (Kelompok 9)
Apa perngertian dari Unit Perangkat Lunak:
Operating System Software (Computer&LAN)
Communication Protocol
DCS Application Software
Database & Information System
Jawaban: Tika Hapsari (Kelompok 10)
Operating System Software (Computer&LAN): Perangkat lunak sistem yang bertugas melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar dari suatu sistem komputer.
Communication Protocol : Satu set aturan yang dibuat untuk mengontrol pertukaran data antar node (misalkan komputer), termasuk proses inisialisasi, verifikasi, cara berkomunikasi, dan cara memutuskan komunikasi. Jaringan komunikasi ini memungkinkan adanya komunikasi antarpengguna komputer, baik melalui email,chating,voice atau video.
DCS Application Software : Perangkat aplikasi yang digunakan untuk suatu sistem yang mendistribusikan berbagai fungsi yang digunakan untuk mengendalikan berbagai variabel proses dan unit operasi proses menjadi suaru pengendalian yang terpusat pada suatu control room dengan berbagai fungsi pengendalian, monitoring dan optimasi. http://miraclesphysics.blogspot.com/2012/10/distributed-control-system-dcs.html?m=1
Database&Information System : Suatu susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang dikelola secara ter-integrasi dengan menggunakan metode tertentu, dengan menggunakan komputer, sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal diperlukan pemakainya. Untuk, sistem informasi adalah sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat digunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.
http://leories-qita.blogspot.com/?m=1
apa yg dimaksud dengan DCS dan DDC? apa kelebihan dan kekurangannya?
Penanya:
(Aindri Yuliane, kelompok 9)
Jawab :
(Nina Sri Maulani, Kelompok 10)
Sistem kontrol digital yang menempatkan komputer digital di dalam jaringan pengontrolan/pengendalian untuk melakukan pemerosesan sinyal di dalam suatu pola yang diinginkan disebut direct digital control (DDC, kontrol digital langsung).
Penggunaan pengendali digital pada suatu proses maupun pada suatu kendalian memiliki keuntungan sebagai berikut:
Pemerosesan data pada pengendali digital dapat dilakukan secara langsung dan kalkulasi yang rumit dapat dilakukan dengan mudah.
Program pengendali dapat diubah dengan mudah jika diperlukan.
Pengendali digital lebih mampu dibandingkan dengan pengendali analog dilihat dari sudut pandang gangguan dari dalam seperti derau dan panas.
Pengendali digital juga mempunyai kelemahan yaitu:
Proses cuplik dan kuantisasi cenderung menimbulkan galat (error) yang akan mengurangi performa sistem.
Perancangan untuk memperbaiki degradasi performa tersebut lebih rumit jika dibandingkan dengan sistem analog untuk skala yang sama.
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/sistem-kontrol-digital/
Sebuah sistem kontrol terdistribusi (DCS) adalah sistem kontrol untuk proses atau tumbuhan, dimana elemen kontrol didistribusikan di seluruh sistem.Hal ini berbeda dengan sistem non-terdistribusi, yang menggunakan pengontrol tunggal di lokasi pusat.Dalam DCS, hirarki kontroler dihubungkan oleh jaringan komunikasi untuk perintah dan pengawasan.
kinerja yang lebih baik karena data ditempatkan di tempat yang sesuai dengan kebutuhan dan komputer-komputer dalam sistem dapat bekerja secara paralel, sehingga pembebanan pada komputer (server) menjadi seimbang.
alasan ekonomis, yaitu bahwa merancang sistem yang terdiri atas jaringan komputer-komputer kecil (sederhana) dibandingkan dengan mengimplementasikan komputer tunggal yang canggih.
alasan modularitas, yaitu bahwa sistem-sistem yang bekerja dalam basis data terdistribusi dapat dimodifikasi, ditambah, atau dikurangi tanpa memengaruhi modul lain (sistem lain dalam basis data terdistribusi). Dengan pembagian lokasi data, jika terjadi masalah atau musibah pada sistem, tidak semua data terancam, melainkan hanya data pada tempat-tempat tertentu.
alasan organisasi dan otonomi pada sistem-sistem yang berpartisipasi, misalnya pada suatu kantor perusahaan, terdapat beberapa departemen. Dengan pengolahan data terdistribusi, data-data perusahaan dapat disebar ke tiap-tiap departemen yang bertanggung jawab atasnya.
Akan tetapi, di samping kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, pengolahan data terdistribusi juga memiliki kendala, antara lain :
masalah kompleksitas, yaitu bukan pekerjaan yang mudah untuk membuat pengolahan data yang tersebar terlihat sebagai satu kesatuan. Administrator basis data mempunyai tugas ekstra untuk menjaga agar basis data yang tersebar di berbagai lokasi terlihat transparan. Di samping itu, pemeliharaan sistem-sistem yang berlainan lebih kompleks ketimbang pemeliharaan sistem besar yang utuh sebagai satu kesatuan. Tingginya kompleksitas juga dapat menyebabkan pembengkakan biaya.
masalah desain, yaitu bahwa desain yang dibuat harus memperhatikan arsitektur komputer yang terdiri atas sistem-sistem yang terpisah, selain itu juga memperhatikan data yang difragmentasi (dipecah-pecah) ke dalam lokasi berlainan. Perubahan dari pengolahan data terpusat menjadi terdistribusi juga menjadi masalah karena belum ada standar metodologi dalam konversi DBMS terpusat menjadi DBMS terdistribusi.
keamanan data, yaitu bukan hanya satu sistem yang harus diberi proteksi keamanan data, melainkan juga fragmen-fragmennya yang tersebar di berbagai lokasi, juga jalur komunikasi antarsistem.
kendala mempertahankan integritas karena dalam menjaga integritas sistem melalui jaringan juga dapat memakan resource yang besar dari jaringan.
http://ada-masada.blogspot.com/2012/04/kelebihan-dan-kekurangan-pengolahan.html
apa saja perangkat yang digunakan pada arsitektur automasi?
Penanya :
(Lizawati banjarnahor, kelompok 4)
Jawab :
(Nina Sri Maulani, Kelompok 10)
Terdiri dari beberapa bagian utama yaitu ;
intelligent controller:
sebuah controller dgital untuk mengontrol unit individual. Semenjak controller ini secara otomatis mengontrol operasi,operasi akan tetap terjaga bahkan jika bagian lain dari sistem berhenti.
Intelligent digital controller .yang digunakan pada sistembas adalah infilex GC.
Modul I/O .penghubung antara perangkat yang akan dikontrol pada gedung dengan controller infilex GC pada panel DDC.
SCS (system core server) adalah sebuah controller yang terintegrasi dengan DDC dan RS (remote stasion).
3. MIS (management integration server) merupakan interface antara DDC dengan PC client,komponen ini merubah bahasa program dari PC operator menjadi digital.
4. HUB berfungsi sebagai connector komunikasi antara controller ke controller dari PC
5. UPS (uninteruptible power supply) berfungsi sebagai buffer antara power supply dengan peralatan elektronik yang digunakan.
6. PC klien adalah seperangkat PC (personal computer)yang ditempatkan pada ruang kendali pusat untuk men-supervisi keseluruhan bangunan.
7. sensor berfungsi untuk mendeteksi suatu besaran fisis untuk diolah datanya menjadi suatu besaran listrik. Sensor yang digunakan pada sistem BAS antara lain:
Pressure transmitter untuk mengukur tekanan dari gas, cair , dan cairan rata rata.
Roon temperature. Sensor yang dikordinasikan sesuai persyaratan dlam desain dengan neostat elektrik temperature controller.
Pipe insertion sensor. Prinsip kerjanya yaitu memberikan perubahan resistansi yang sebanding dengan perubahan suhu. Tegangan keluarannya dapat diperoleh dengan mengalirkan arus konstan melaliu pipa.
[ARSITEKTUR AUTOMASI]
?