Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
NASKAH, 2000
Hermeneutics is a theory that deals with text interpretation. This theory is commonly used as a method to understand a text although Hermeneutics itself does not explicitly formulate the practical steps to understand a text. Among the theories of interpretation, Hermeneutics has various subinterpretation theories. In the perspective of Hermeneutics, the initail stage of interpretation involves the objective interpretation of a text before symbolization is made. The message of the text is then related to the other elements of the texts such as the sender of the text, other related disciplines, and socio-cultural aspect of the text. The understanding of a text will eventually be identical with the quality improvement of the interpreter’s own self. However, in practice, Hermeneutics can be used to intrepret various texts. This paper will only discusses the text of artistic and literary work. These two different texts will be analyzed by using one of the perspectives of Hermeneutics in a simple and applicable formulation.
Hermeneutika Secara etimologi kata hermeneutika (hermeneutic) berasal dari Yunani, hermeneuein yang berarti menerjemahkan atau menafsirkan. Ia merupakan sebuah proses mengubah sesuatu dari situasi ketidak tahuan menjadi mengerti. Oleh sebab itu, tugas pokok hermeneutika adalah sebagaimana menafsirkan sebuah teks klasik dan asing menjadi milik kita yang hidup di zaman dan tempat berbeda. Menurut Schleirmacher meletakkan kaidah pemahaman teks pada dua aspek utama yaitu: aspek kebahasaan (penafsiran tata bahasa) dan aspek kemampuan menembus karakter psikis pengarang (penafsiran psikologi). Sehingga dalam hermeneutika Schleimacher ini diharapkan mampu memahami teks seperti halnya pengaragnya, dan memahami pengarang lebih dari dirinya sendiri. Menurut Dilthey hermeneutika bertujuan untuk memahami teks sebagai ekspresi sejarah, bukan ekspresi mental penggagas. Karena itu, yang perlu direkonstruksi dari teks menurut Dilthey, adalah makna dari peristiwa sejarah yang mendorong lahirnya teks. Hermeneutika Heidegger telah mengubah konteks dan konsepsi lama tentang hermeneutika yang berpusat pada analisa filologi interpretasi teks. Heidegger tidak berbicara pada skema subjek-objek, klaim objektivitas, melainkan melampaui itu semua dengan mengangkat hermeneutika pada tataran ontologis. Filsafat hermeneutika Gadamer meniscayakan wujud kita berpijak pada asas hermeneutis, dan hermeneutika berpijak pada asas eksistensial manusia. Ia menolak segala bentuk kepastian dan meneruskan eksistensialisme Heidegger dengan titik tekan logika dialektik antara aku (pembaca) dan teks/karya. Habermas sebagai penggagas hermeneutika kritis menempatkan sesuatu yang berada di luar teks sebagai problem hermeneutiknya. Sesuatu yang dimaksud adalah dimensi ideologis penafsir dan teks, sehingga dia mengandaikan teks bukan sebagai medium pemahaman, melainkan sebagai medium dominasi dan kekuasaan. Selanjutnya menurut Paul Richour Hermeneutika adalah proses penguraian yang beranjak dari isi dan makna yang nampak ke arah makna terpendam dan tersembunyi. Sederhananya, hermeneutika adalah ilmu penafsiran teks atau teori tafsir.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Legal Policy Implications for Democracy in Indonesia A Legal Analysis of Legislative Election Ethics Violations, 2024
História da Historiografia: International Journal of Theory and History of Historiography, 2010
Bulletin of University of Agricultural Sciences and Veterinary Medicine Cluj-Napoca: Horticulture, 2009
Biodiversity and Conservation, 2016
Journal of Allergy and Clinical Immunology, 2012
Biopolymers and Cell
Revista de Economía, Facultad de Economía, Universidad Autónoma de Yucatán, 2017
International Journal of Disability, Development and Education, 1991
WIT Transactions on Ecology and the Environment, 2008
Landscape Ecology in Forest Management and Conservation, 2011