Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
E Jurnal Medika Udayana, 2013
2021
Latar belakang: Sebanyak 95% penyakit kulit akibat kerja merupakan dermatitis kontak, yang mencakup dermatitis kontak alergi dan iritan. Beberapa jenis pekerjaan tertentu memiliki frekuensi lebih tinggi untuk terpajan dengan bahan atau aktivitas yang meningkatkan risiko kejadian dermatitis kontak akibat kerja, termasuk tenaga kesehatan. Tujuan: Menilai hubungan antara pekerjaan sebagai tenaga kesehatan dengan kejadian dermatitis kontak akibat kerja melalui pencarian informasi berbasis bukti. Metode: Pencarian artikel dilakukan menggunakan PubMed, Cochrane Library, Proquest dan Scopus dengan kata kunci yang sesuai dengan pertanyaan klinis. Artikel yang diperoleh diseleksi menurut kriteria inklusi dan eksklusi yang kemudian ditelaah kegunaannya berdasarkan nilai validity, importance, dan applicability. Hasil: Didapatkan dua artikel berupa studi kohort retrospektif dan studi kasus-kontrol. Pada studi kohort retrospektif didapatkan bahwa pekerjaan sebagai tenaga kesehatan memilik...
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health
The incidence of contact dermatitis in Indonesia varies greatly and affects most workers. Epidemiological studied showed the incidence of Occupational Contact Dermatitis (OCD) was 0.5–1.9 cases/1000 workers/year. Aircarft Filling Depot Project at Juanda Airport is a construction project that is working on hydrant system and topping up development. This study was aimed at identifying risk factors of OCD among the project workers. A cross sectional design was used on 47 workers whom randomly selected during period May-June 2017. Data was collected using a questionnaire with the researcher’s guide. Occupational Contact Dermatitis is diagnosed by general practitioner that located in Naval Hospital (RUMKITAL) dr. Soekantyo Jahja Surabaya. Occupational contact dermatitis risk factors were analyzed using Chi-square test, followed by multiple logistic regression test. Of 47 workers, 21 (43.8%) experienced OCD. The use of personal protective equipment (PPE), duration of contact, personal hyg...
Biomedika
Prevalensi dermatitis kontak akibat kerja (DKAK) di dunia terbilang tinggi. Kontak kulit terhadap iritan atau alergen di tempat kerja dapat mengakibatkan terjadinya DKAK.Petugas kesehatan merupakan salah satu profesi yang berisiko terjadinya DKAK. Hasil survei pendahuluan yang dilakukan di RS X, Tanjung, didapatkan 6 orang menderita DKAK dari 20 petugas kesehatan yang diwawancarai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pekerjaan basah dengan kejadian DKAK pada petugas kesehatan. Desain penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden penelitian sebanyak 80 petugas kesehatan. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Data primer dianalisis dengan uji Chi Square menggunakan program SPSS 17.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p = 0,001 (p < 0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan basah dengan kejadian DKAK.Terdapat hubungan yang bermakna antara p...
ABSTRAK Dermatitis kontak akibat kerja (DKAK) merupakan salah satu kelainan kulit yang sering dijumpai. Petani memiliki insiden tertinggi akan terjadinya DKAK. Hal ini dikarenakan pekerjaan petani yang berhubungan dengan banyak zat kimia, maupun wet works. DKAK dapat dibagi menjadi dua, yaitu Dermatitis Kontak Iritan (DKI) dan Dermatitis Kontak Alergik (DKA). Dari kedua jenis DKAK ini memiliki patogenesis yang berbeda, tetapi memiliki gejala klinis yang serupa. Beberapa penyakit lain dapat memberikan gejala yang serupa dengan DKAK. Oleh karena itu dibutuhkan kecermatan untuk menyingkirkan kemungkingan-kemungkinan diagnosis lainnya. Dermatitis kontak akibat kerja dapat diobati dengan standar baku pengobatan dermatitis, termasuk penghindaran dari alergen dan iritan. Pencegahan DKAK pada petani, yaitu eliminasi paparan alergen dan iritan; proteksi; identifikasi pekerja yang beresiko tinggi; serta lainnya. Kata Kunci : dermatitis kontak akibat kerja, alergi, iritan, petani ABSTRACT Occu...
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 2018
ABSTRAKDermatitis kontak akibat kerja yang merupakan salah satu penyakit kelainan kulit sering timbul pada industri tidak terkecuali industri pada pabrik tahu rumahan yang dapat menurunkan produktifitas pekerja. Pemaparan zat kimia yang digunakan dalam proses penggumpalan dapat menyebabkan dermatitis kontak, mengakibatkan iritasi dan gangguan kulit lainnya dalam bentuk gatal-gatal, kulit kering dan pecah-pecah, kemerah-merahan, serta koreng yang tidak sembuh-sembuh. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan cross sectional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif . Penelitian ini dilakukan pada bulan maret – desember 2016 pada pekerja pembuat tahu yang berada di wilayah RT: 6 RW: 2 Desa Joho Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan total populasi sebanyak 25 orang. Beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab dermatitis kontak adalah faktor eksternal (lama kontak, frekuensi kontak, suhu dan kelembaban) dan faktor internal (usia, riwayat penyakit kulit, riwa...
PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nelayan ialah orang-orang dengan risiko utama PAK yang dikarenakan adanya faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Dermatitis menduduki pringkat tertinggi sebagai PAK dengan persentase 50-60%. Pada kelurahan Bagan Deli mayoritas masyarakatnya bekerja sebegai nelayan. Bekerja sebagai nelayan tidak dapat kita hindari dari bahan-bahan iritan yang memiliki risiko terpapar dermatitis. Jenis penilitin yang dipakai menggunakan jenis penelitian deskriptifiianalitik, studiiiobservasional dengan menggunakaniipenelitianiicrossiisectional. Dimana populasi yang diambil yaitu para nelayan Bagan Deli. Teknik pengumpulan data didapatkan dari data primer (hasil prolehan wawancara secara langsung) Pada distribusi kelompok Hygiene. Penelitian ini dilakukan selama 2 hari. Higiene perorangan di Kelurahan Bagan Deli cukup baik namun tetap masih ada yang kurang. Pada distrubusi APD mayoritas nelayan sudah memakai sarung tangan dan topi saat bekerja, distribusi riwayat alergi penyakit pekerj...
Makara Seri Kesehatan, 2007
Factors Related to Contact Dermatitis on Workers at PT Inti Pantja Press Industri. PT Inti Pantja Press Industri (IPPI) is an automotive manufacturing industry for car pressing body and car chassis. In the manufacturing process, its uses a variety of chemicals which may cause contact dermatitis for workers. There are other factors which may cause the contact dermatitis to workers worsen including indirect causes. The objective of this research is to investigate factors related to contact dermatitis in workers at PT IPPI. Research is conducted using a cross sectional design with quantitative approach which describe factors affecting the development of workers contact dermatitis. Research subjects are all the worker who uses chemicals during the work process (80 workers) consists from 4 (four) different sections: production (handwork), maintenance (plant service and die shop), quality control, and inventory finish part. Methodology used for data collection was using a questionnaire in...
مجلة جامعة الاستقلال للأبحاث, 2022
Islamic Thought and the Art of Translation (texts in honor of William Chittick and Sachiko Murata), 2023
Perspectivas em Análise do Comportamento, 2019
International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC), 2024
Μεσαιωνικά και Νέα Ελληνικά 15/ Medievalia et Neohellenica 15, 2024
Armeniaca. International Journal of Armenian Studies, 2022
Afriques, 2018
AL-FIKR: Jurnal Pendidikan Islam, 2019
Ext Revista De Extension De La Unc, 2012
Proceedings of the 16th International Conference on Applied Computing 2019, 2019
Proceedings of the Proceedings of 1st Workshop on Environmental Science, Society, and Technology, WESTECH 2018, December 8th, 2018, Medan, Indonesia, 2019
Transplantation, 2018
Journal of Molecular Medicine, 2000