MAKALAH MANAJEMEN RESIKO
“IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN RESIKO”
Dosen Pengampuh :
Abdul Azis, R, SE., MM
Di Susun Oleh :
Andi Wulan Sari
(215120162)
Wahyu Hidayat
(215120176)
Andhini khaerunnisya
(215120187)
Taufiqul Hakim
(215120169)
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) DATOKARAMA PALU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN RISIKO“ ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Bapak Abdul Azis, R, SE., MM pada mata kuliah Manajemen Resiko Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Identifikasi dan
Pengukuran Resiko bagi para pembaca dan juga bagi penyusun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul Azis, R, SE., MM
selaku dosen mata kuliah Manajemen Resiko yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Palu, 06 September 2023
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Identifikasi dan Pengukuran Resiko ....................................................... 3
B. Teknik dalam Pengukuran Resiko .......................................................... 4
C. Manfaat Pengukuran Resiko. .................................................................. 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 7
B. Saran........................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Resiko merupakan bagian dari kehidupan kerja individual maupun organisasi.
Berbagai macam resiko, seperti resiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain di
jalan, resiko terkena banjir di musim hujan dan sebagainya, dapat menyebabkan
kita menanggung kerugian jika resiko-resiko tersebut tidak kita antisipasi dari
awal. Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat
mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Resiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurang atau
tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang
tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Dalam
beberapa tahun terakhir, manajemen resiko menjadi trend utama baik dalam
perbincangan, praktik, maupun pelatihan kerja. Hal ini secara konkret
menunjukkan pentingnya manajemen resiko dalam bisnis pada masa kini. Setelah
kita mengidentifikasi resiko maka tindakan selanjutnya adalah mengukur
resiko.dengan mengukur resiko kita bisa mengetahui seberapa besar resiko itu.
Hal ini penting, karena sebelum kita menentukan sikap untuk mengendalikan
resiko terlebih dahulu kita mengetahui kadar resiko tersebut, hal inilah yang
mendorong penulis untuk mengangkat bagaimana cara mengukur resiko dengan
mudah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa
masalah, yaitu :
1. Apa pengertian identifikasi dan pengukuran resiko?
2. Apa saja teknik dalam pengukuran resiko?
3. Apa manfaat pengukuran resiko?
1
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan pentingnya identifikasi dan pengukuran
resiko.
2. Untuk mengetahui teknik dalam pengukuran resiko.
3. Untuk mengetahui manfaat pengukuran resiko.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identifikasi dan Pengukuran Resiko
1. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko adalah bagian dari manajemen risiko yang menyediakan
proses terstruktur yang mengidentifikasi bagaimana tujuan individu maupun
organisasi dapat dipengaruhi oleh risiko. Proses identifikasi risiko harus
mengidentifikasi kejadian yang tidak diinginkan, hasil yang tidak diinginkan,
ancaman yang muncul, serta peluang yang ada dan yang akan muncul
Identifikasi dapat dilakukan dengan dengan pertanyaan mendasar yaitu:
a. Apa yang kemungkinan dapat terjadi dan mengapa dapat terjadi dikarenakan
risiko tersebut?
b. Bagaimana tujuan individu maupun organisasi dapat terancam oleh risiko
tersebut?
c. Dampak buruk apa yang mungkin terjadi karena risiko tersebut yang dapat
menghambat individu maupun organisasi dalam mencapai tujuannya?
d. Berapa probabilitas atau kemungkinan terjadinya risiko tersebut di masa
depan?
e. Apakah ada faktor-faktor yang dapat meminimalisir atau menghindari dampak
dari risiko tersebut?
f. Apakah tingkat risiko tersebut masih dapat dapat diterima atau ditolerir?
Identifikasi risiko pada prinsipnya merupakan kegiatan analisis secara
terstrukur, sistematis, detail, akurat, dan berkesinambungan guna mengidentifikasi
berbagai kemungkinan terjadinya potensi kerugian yang akan dihadapi oleh
individu maupun organisasi.
Tahapan identifikasi risiko secara ringkas, yaitu:
a. Tentukan berbagai risiko yang perlu diidentifikasi.
3
4
b. Pelajari berbagai karakteristik dari setiap risiko tersebut karena akan
bermanfaat dalam merumuskan metode yang tepat guna menangani risiko
tersebut.
c. Menentukan prioritas dari setiap risiko mengingat penentuan prioritas risiko
menjadi hal penting guna mengukur tinggi rendahnya risiko dan dampak dari
risiko tersebut terhadap kinerja individu maupun organisasi
d. Memfokuskan pada risiko yang paling relevan dengan suatu kondisi yang
memiliki dampak paling besar dan probabilitas atau kemungkinan terjadinya
paling besar bagi individu maupun organisasi.
2. Pengukuran risiko
Pengukuran risiko merupakan tahapan lanjut melakukan identifikasi risiko
guna mengetahui besaran risiko tersebut. Hal ini dilakukan untuk melihat tingkat
risiko yang dihadapi oleh individu maupun organisasi sehingga dapat diperkirakan
dampak dari risiko terhadap kinerja individu maupun organisasi dan dapat
ditentukan prioritisas risiko dan relevansi risiko terhadap kondisi saat ini. Apabila
risiko tidak bisa diidentifikasi, maka risiko tersebut tidak dapat diukur dan pada
akhirnya tidak bisa dilakukan pengendalian risiko.1
B. Teknik dalam Pengukuran Resiko
1. Pengukuran risiko dengan menggunakan distribusi probabilitas
(kemungkinan)
Pengukuran risiko ini diigunakan dalam memberikan gambaran kualitatif
dari peluang atau frekuensi suatu kejadian. Probabilitas dari kejadian diukur
dengan rasio antara kejadian yang spesifik terhadap jumlah kemungkinan
kejadian. Nilai probabilitas berkisar antara angka dari 0 dan 1 dimana angka 0
menunjukkan kejadian atau hasil yang tidak mungkin terjadi sedangkan angka
1 menunjukkan kejadian yang pasti. Sample Space atau Set S merupakan suatu
set kejadian yang diamati. Ada lima kategori probabilitas risiko yaitu:
1
Aditya Wardhana, MANAJEMEN RISIKO Prinsip Dan Implementasi (Bandung: CV.
Media sains Indonesia, 2021), 79-87
5
a. Paling kecil kemungkinan terjadinya (very rare)
b. Jarang (rare)
c. Mungkin (possible)
d. Sangat mungkin (likely)
e. Hampir pasti (almost certain).
2. Pengukuran risiko dengan menggunakan notional.
Pengukuran risiko ini diukur berdasarkan nilai eksposur (objek yang rentan
terhadap risiko). Contohnya adalah pengukuran risiko kredit dengan metode
notional. Jika Bank meminjamkan uang kepada pihak lain senilai 1 milyar
rupiah, maka besarnya risiko kredit Bank berdasarkan pendekatan notional
adalah 1 milyar rupiah.
3. Pengukuran risiko dengan menggunakan sensitivitas.
Pengukuran risiko ini diukur berdasarkan seberapa sensitif suatu eksposur
(objek yang rentan terhadap risiko) terhadap perubahan faktor penentu.
Contohnya adalah degree of operating leverage (DOL) yang mengukur
sensitivitas laba operasi terhadap perubahan penjualan. DOL dapat digunakan
sebagai ukuran risiko bisnis.
4. Pengukuran risiko dengan menggunakan volatilitas.
Diukur berdasarkan seberapa besar nilai eksposur (objek yang rentan
terhadap risiko) berfluktuasi. Ukuran yang umum adalah standar deviasi
(penyimpangan). Semakin besar standar deviasi suatu eksposur, semakin
berfluktuasi nilai eksposur tersebut yang berarti semakin berisiko eksposur atau
aset tersebut.
5. Pengukuran risiko dengan pendekatan value at risk (VAR).
Pengukuran risiko ini diukur berdasarkan kerugian maksimum yang terjadi
pada suatu aset atau investasi selama periode tertentu dengan tingkat keyakinan
(level of confidence) tertentu. Untuk mengukur risiko dengan pendekatan VAR,
diperlukan data standar deviasi dan skor Z dari tabel distribusi normal.
6
6. Pengukuran risiko dengan menggunakan matriks frekuensi dan
signifikansi risiko.
Teknik pengukuran yang cukup sederhana dengan mengelompokkan risiko
berdasarkan dua dimensi yaitu jumlah frekuensi kejadian dan signifikansi
(keyakinkan). Terdapat dua hal dalam proses tersebut yaitu mengembangkan
standar risiko dan menerapkan standar tersebut untuk risiko yang telah
diidentifikasi.
7. Pengukuran risiko dengan menggunakan analisis skenario.
Adalah kemampuan manajer atau pimpinan organisasi untuk memprediksi
apa yang akan terjadi, dan berapa besarnya kerugian yang diperoleh.
Contohnya, teknik pengukuran yang berbeda tingkat kecanggihannya yang
mengandung pengertian bahwa berbeda tipe risiko maka berbeda juga teknik
yang digunakan.2
C. Manfaat Pengukuran Resiko
1. Untuk menentukan kepentingan relatif dari suatu risiko yang dihadapi.
2. Untuk mendapatkan informasi yang sangat diperlukan oleh manajer risiko
dalam menentukan berbagai metode atau cara yang paling baik dalam
penanganan risiko.3
2
3
Ibid., 89-92
Ibid., 88
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Identifikasi risiko adalah bagian dari manajemen risiko yang menyediakan
proses terstruktur yang mengidentifikasi bagaimana tujuan individu maupun
organisasi dapat dipengaruhi oleh risiko. Pengukuran risiko merupakan
tahapan lanjut melakukan identifikasi risiko guna mengetahui besaran risiko
tersebut.
2. Teknik dalam pengukuran risiko dapat dilakukan dengan berbagai cara, di
antaranya:
1.Pengukuran
Resiko
Dengan
Distribusi
Probabilitas
(Kemungkinan) 2.Notional Risiko 3.Sensitivitas Risiko 4.Volatilitas Risiko
5.Value at risk (VaR) 6.Pengukuran risiko dengan menggunakan matriks
frekuensi dan signifikansi risiko 7.Pengukuran risiko dengan menggunakan
analisis skenario.
3. Manfaat pengukuran resiko untuk menentukan kepentingan relatif dari suatu
risiko yang dihadapi dan untuk mendapatkan informasi yang sangat
diperlukan oleh manajer risiko dalam menentukan berbagai metode atau cara
yang paling baik dalam penanganan risiko.
B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki
dipertanggung
makalah
jawabkan
dengan
mengacu
nantinya.
Oleh
kepada
sebab
sumber
itu,
yang
penulis
bisa
sangat
mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah di atas.
7
DAFTAR PUSTAKA
Aditya Wardhana. MANAJEMEN RISIKO Prinsip Dan Implementasi. Bandung:
CV. Media sains Indonesia, 2021.
8