Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

MAKALAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang. Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat keuntungan , tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan beberapa hal : Menentukan dengan jelas tujuan analisis Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan dan rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan tersebut. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang berkaitan dengan perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan. Sebelum melakukan analisis seorang analis harus memahami ketiga langkah diatas,baru kemudian melakukan analisis dengan menggunakan alat-alat analisis seperti rasio-rasio keuangan atau rasio-rasio lainnya. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut : Arti penting laporan keuangan ? Apakah tujuan analisis laporan keuangan ? Bagaimana metode analisis laporan keuangan ? Siapa saja pengguna laporan keuangan dan tujuan penggunaannya ? Tujuan Mengetahui arti penting laopran keuangan; Mengetahui tujuan analisis laporan keuangan; Mengetahui metode analisis laporan keuangan; Mengetahui pengguna laporan keuangan dan tujuan penggunaannya. BAB II PEMBAHASAN Arti penting Laporan Keuangan Laporan Keuangan dibuat untuk mengetahui gambaran tentang posisi suatu keuangan pada perusahaan serta hasil-hasil yang diperoleh oleh perusahaan. Laporan Keuangan pada dasarnya adalah hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi data keuangan antara pengelola perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data tersebut. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam data-data keuangan perusahaan adalah :   Pemilik perusahaan   Manajer Perusahaan   Para Investor dan kreditor   Pemerintah   Buruh Laporan Keuangan yang dibutuhkan:   Neraca   Laporan Rugi laba, dan   laporan perubahan ekuitas/Modal Analisis Laporan Keuangan mencakup tiga karakteristik dalam suatu perusahaan yaitu, aspek likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas dan ada pula rentabilitas. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya. Likuiditas diukur dengan rasio aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar. Perusahaan yang memiliki likuiditas sehat paling tidak memiliki rasio lancer sebesar 100%. Ukuran likuiditas perusahaan yang lebih menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan ditunjukkan dengan rasio kas (kas terhadap kewajiban lancar).Rasio likuiditas antara lain terdiri dari: Current Ratio : adalah membandingkan antara total aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Quick Ratio: adalah membandingkan antara (total aktiva lancar – inventory) dengan kewajiban lancar. Profitablitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Angka profitabilitas dinyatakan antara lain dalam angka laba sebelum atau sesudah pajak, laba investasi, pendapatan per saham, dan laba penjualan. Nilai profitabilitas menjadi norma ukuran bagi kesehatan perusahaan. Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Hal ini sesungguhnya jarang terjadi kecuali perusahaan mengalami ke pailitan. Kemampuan operasi perusahaan dicerminkan dari aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio Rentabilitas betujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya. Keterbatasan Laporan keuangan Laporan keuangan yang dibuat periodik pada dasarnya bersifat intern report, dan bukan laporan yang bersifat final. Laporan keuangan menunjukan angka rupiah yang keliatananya pasti dan tepat tetapi sebenarnya penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah. Laporan keuangan disusun berdasarcatatan transaksi keuangan dengan nilai rupiah waktu atau tanggal lalu tanpa memperhatikan daya beli uang yang semakin menurun. Laporan keuangan tidak mencerminkan berbagai factor yang tidak dapat dinyatakan dengan uang tetapi mempengaruhi posisi dan keadaan perusahaan, seperti prestasi dan reputasi perusahaan. Perlunya Pemeriksaan oleh Akuntan Publik Laporan keuangan adalah ringkasan transaksi keuangan sehingga datanya tidak terperinci bahkan mungkin tidak asli lagi karena sudah diolah dengan sedemikian rupa sehingga kelihatan baik karena itu perlu pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang akuntan umum yang independent agar dapat dipercaya keasliannya. Analisa keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek. Analisa keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya disajikan kepada pimpinan puncak suatu usaha sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan perusahaan. Berdasarkan hasil analisa ini maka manajemen dapat memutuskan berbagai keputusan manajemen misalnya : Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari suatu usaha. Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi. Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi. Melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh pinjaman bank guna meningkatkan modal kerja perseroan. Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang tepat terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan. Tujuan Analisa Keuangan Analisa keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan : Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan. Solvabilitas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas Likuiditas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Stabilitas adalah kemampuan perseroan dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian. Untuk menilai stabilitas perseroan digunakan laporan laba rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perseroan serta berbagai indikator keuangan dan non keuangan lainnya. Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Meyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali harga saham. Metode Analisis Laporan Keuangan Analisa keuangan seringkali menggunakan rasio keuangan dari tingkat solvabilitas , profitabilitas, pertumbuhan usaha. Kinerja masa lalu untuk suatu masa tertentu misalnya selama 5 tahun Kinerja mendatang: menggunakan figur kinerja masa lalu dan teknik matematika serta statistik, termasuk nilai sekarang dan nilai mendatang. Metode perhitungan ini adalah merupakan penyebab dari kesalahan analisa keuangan dimana statistik masa lalu dapat menyebabkan rendahnya prediksi masa mendatang. Perbandingan kinerja yaitu membandingkan kinerja antara beberapa perusahaan dalam industri sejenis. Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu : Dapat dipahami Relevan Keandalan Dapat diperbandingkan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang. Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Contoh Laporan Keuangan Di bawah ini adalah contoh laporan rugi/laba pada perusahaan perdagangan pada umumnya. Laporan rugi/laba PT. ABCD Untuk periode berakhir 31 Desember 1999 Pendapatan: Penjualan Rp. 10,000,000,00 Harga pokok penjualan: Persediaan awal Rp. 2,000,000,00 Pembelian Rp. 7,000,000,00 Tersedia untuk dijual Rp. 9,000,000,00 Persediaan akhir Rp. 3,000,000,00 Harga pokok penjualan Rp. 6,000,000,00 Laba kotor Rp. 4,000,000,00 Biaya operasional: Biaya komisi Rp. 500,000,00 Biaya transportasi Rp. 100,000,00 Biaya listrik, telpon, air Rp. 600,000,00 Biaya gaji pegawai Rp. 1,200,000,00 Biaya penyusutan bangunan Rp. 300,000,00 Biaya penyusutan inventaris Rp. 200,000,00 Total Rp. 2,900,000,00 Laba operasi Rp. 1,100,000,00 Biaya bunga Rp. 100,000,00 Laba sebelum pajak Rp. 1,000,000,00 Biaya pajak Rp. 200,000,00 Laba/(rugi) bersih Rp. 800,000,00 Di bawah ini adalah contoh neraca pada perusahaan dagang pada umumnya. Neraca PT. ABCD Per 31 Desember 1999 Aktiva   Aktiva lancar: Kas Rp. 1,000,000,00 Piutang usaha Rp. 5,000,000,00 Uang muka pembelian Rp. 500,000,00 Persediaan barang Rp. 3,000,000,00 Total aktiva lancar Rp. 9,500,000,00   Aktiva tetap: Tanah Rp. 50,000,000,00 Bangunan Rp. 20,000,000 ,00 Akumulasi penyusutan-bangunan (5,000,000) Rp. 15,000,000,00 Inventaris kantor Rp. 2,000,000 ,00 Akumulasi penyusutan-inventaris (500,000) Rp. 1,500,000,00 Total aktiva tetap Rp. 66,500,000,00 Total aktiva Rp. 76,000,000,00 Hutang   Hutang lancar: Hutang dagang Rp. 2,000,000,00 Hutang gaji Rp. 500,000,00 Biaya yang masih harus dibayar Rp. 1,000,000,00 Total hutang lancar Rp. 3,500,000,00   Hutang jangka panjang: Hutang bank Rp. 20,000,000,00 Total hutang jangka panjang Rp. 20,000,000,00 Total hutang Rp. 23,500,000,00   Modal Modal disetor Rp. 40,000,000,00 Laba ditahan Rp. 12,500,000,00 Total modal Rp. 52,500,000,00 Total hutang dan modal Rp. 76,000,000,00 Pengguna Laporan Keuangan Dan Tujuan Penggunaannya Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~ menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan kerja. Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan. Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung pada perusahaan. Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan statisti lainnya. Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara. Misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya. BAB III PENUTUP Kesimpulan Analisis keuangan sangat penting untuk diterapkan dalam sistem suatu perusahaan. Karena dengan menggunakan analisis keuangan ini perusahaan dapat mengetahui keuntungan dan kerugian yang dicapai perusahaan dalam suatu periode. Seorang analis dalam melakukan analisis keuangan harus melakukan beberapa langkah, yaitu: Menentukan tujuan dari analisis keuangan. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan. Memahami kondisi ekonomi dan bisnis yang mempengaruhi usaha perusahaan tersebut. Saran Saran saya sebuah perusahaan harus menggunakan Analisis Laporan Keuangan dalam sistem operasional perusahaannya,dan juga perusahaan tersebut harus memilih seorang analis yang mampu untuk menganalisis data perusahaan. DAFTAR PUSTAKA http://mariajhyun.blogspot.com/2013/06/makalah-analisis-keuangan.html http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/06/makalah-analisis-laporan-keuangan.html amosfikarr.blogspot.com/2012/12/makalah-analisis-laopran-keuangan.html 13