Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
EVALUASI PRGRAM MODEL STAKE (COUNTENANCE STAKE) Makalah Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Fauzy Mustamin Hamid 80400222017 Dosen Pengampu: Prof. Dr. Sitti Mania, M. Ag. PENDIDIKAN BAHASA ARAB PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR TAHUN AJARAN 2022-2023 KATA PRNGANTAR Assalaamu’alaikumWarahmatullaahiWabarakaatuhu Alhamdulillaah, pujisyukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanaahu Wata’ala, atas berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang insya Allah sesuai dengan yang diharapkan. Salawat dan salam selalu ter curahkan kepada Rasulullah Shallallaahu ‘alaihiwasallam, Nabi dan Rasul yang berhasil menyelamatkan umatnya dari tebing-tebing kehancuran menuju puncak-puncak kejayaan Makalah dengan pembahasan “Evaluasi Program Model Stake (Countenance Model)” disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran. Dalam penyusunan makalah ini, dengan tulus ikhlas penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan partisipasinya untuk keberhasilan dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih memiliki kekurangan dan memerlukan perbaikan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah berikutnya. Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Senin, 04 Desember 2023 Penyusun i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................. i DAFTAR ISI ................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2 C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3 A. Definisi Evaluasi Model Stake (Countenance Model) ...................... 3 B. Prosedur Pelaksanaan Model Stake (Countenance Model) .............. 9 C. Kelebihan dan Kelemahan Model Stake (Countenance Model) ....... 10 BAB III PENUTUP ..................................................................................... 12 A. Kesimpulan ....................................................................................... 12 B. Saran .................................................................................................. 12 DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 13 ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kajian dalam bidang evaluasi adalah evaluasi terhadap program pembelajaran maupun program pendidikan, program dapat diartikan sesuatu yang diaplikasikan berdasarkan kebijakan untuk mendatangkan hasil atau pengaruh. Sementara jika dihubungkan dengan evaluasi program maka dapat diartikan sebagai bentuk penyelidikan yang tersusun secara sistematis terhadap suatu program untuk memberikan dampak manfaat bagi program. Evaluasi program memiliki beberapa model yang dapat digunakan seperti model CIPP, four level, countenance stake, formatif-sumatif dan lain sebagainya, secara sepintas model-model tersebut terlihat berbeda satu sama lain akan tetapi tujuan awalnya sama yaitu mengumpulkan data atau informasi yang berkenaan dengan objek evaluasi, model-model dalam evaluasi program bertujuan memberikan acuan dalam pelaksanaan agar dapat memberikan hasil yang maksimal. Data yang dikumpulkan dapat berupa keadaan awal, proses pelaksanaan program, dampak ataupun hasil yang dicapai data tersebut berguna menyediakan bahan bagi pengambil keputusan dalam menentukan tindak lanjut suatu program dan juga dipergunakan untuk kepentingan penyusunan program berikutnya maupun penyusunan kebijakan yang terkait dengan program. Berdasarkan jenis-jenis model yang telah disebutkan sebelumnya tidak akan kami bahas secara keseluruhan dalam makalah ini tapi akan fokus pada model yang dikembangkan oleh Robert E. Stake yaitu countenance stake yang memiliki tiga jenis objek kajian antecedents, transaction, outcomes. 1 2 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Definisi Evaluasi Model Stake (Countenance Model)? 2. Bagaimana Prosedur Pelaksanaan Model Stake (Countenance Model)? 3. Bagaimana Kelebihan dan Kelemahan Model Stake (Countenance Model)? C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui Definisi Evaluasi Model Stake (Countenance Model) 2. Mengetahui Prosedur Pelaksanaan Model Stake (Countenance Model) 3. Mengetahui Kelebihan dan Kelemahan Model Stake (Countenance Model) BAB II PEMBAHASAN A. Devinisi Evaluasi Model Stake (Countenance Model) Model countenance stake pertama kali diperkenalkan oleh Robert E. Stake dari University of Illinois1. Stake pada awalnya tidak memberikan nama pada model evaluasi ini akan tetapi nama countenance disematkan berdasar pada judul artikel yang ditulis Stake2 yaitu the couhntenance of educational evaluation yang disumbit pada sage jorunal bulan April 1967 sehingga model ini dikenal dengan model countenance Stake3. Countenance berasal dari bahasa inggris yang berarti keseluruhan, dan menyetujui atau persetujuan. Sedangkan jika ditinjau dari segi evaluasi, countenance diartikan memfokuskan atau memusatkan suatu pelaksanaan pada deskripsi (description) dan pertimbangan (judgment), hubungan kedua penjelasan tersebut dapat dilihat ketika evaluator mengumpulkan data yang bersifat menyeluruh dengan berpatokan pada dua hal utama yaitu (description) dan (judgment) sehingga dapat memberikan pertimbangan yang dapat disetujui oleh klien4. Miftahul Fikri, dkk., Pelaksanaan Evaluasi Program Pendidikan (Cet. II; Jakarta: Nulis Buku, 2019), h. 66 1 Ahmad Talim, “Studi Evaluatif Sistem Pembelajaran Bahasa Arab di MA Putra Pondok Modern Darussalam Liabuku Kota Bau Bau”, Jurnal Inspiratif Pendidikan 9, no. 1 (Januari-Juni 2020): h. 100. 2 Nasarudin dan Ahmad Helwani Syafii, “Evaluasi Kurikulum Madrasah Inklusif pada Era Kenormalan Baru”, INKLUSI Journal of Disability Studies 9 no.1 (2022): h. 103. 3 Dina Mardiana, “Evaluasi Program Pelatihan Bagi Guru di SDN 2 Panarung dengan Model Countenance Stake”, Jurnal Pendidikan Udatama 10, no.1 (Januari, 2023): h. 166. 4 3 4 Model countenance stake muncul salah satu alasannya sebagaimana yang dikatakan Stake dalam Winaryati bahwa pendekatan konvensional dalam evaluasi dianggap tidak cukup memenuhi kebutuhan klien sehingga ia merekomendasikan agar evaluator terjun langsung ke lapangan menghadiri atau mengikuti kegiatan program untuk mencari informasi yang dapat digunakan untuk memberikan pandangan pada klien keberhasilan maupun kegagalan suatu program5. Berdasarkan alasan tersebut countenance evaluation model mengarah pada pendekatan responsif, Stake dalam Ambiyar dan Muharika mengatakan bahwa evaluasi dapat dikatakan responsif jika memenuhi tiga kriteria yaitu 1. Lebih menekankan pada aktivitas program dibandingkan tujuan program 2. Informasi dari peserta merupakan kebutuhan 3. Perbedaan informasi dari peserta dijadikan patokan atau laporan keberhasilan dan kegagalan suatu program6. Beberapa penjelasan sebelumnya menunjukkan bahwa countenance stake menekankan pada kepuasan klien karena dalam evaluasi yang memiliki pendekatan konvensional dianggap tidak cukup memenuhi kebutuhan tersebut sehingga Stake memberikan pendekatan yang responsif untuk menjawab kebutuhan klien. Model countenance stake banyak digunakan dalam proses pendidikan atau program pendidikan dengan menggunakan pendekatan informal dalam mengumpulkan data serta menggunakan studi kasus sebagai landasan utamanya, studi kasus digunakan karena pada dasarnya suatu program telah memiliki kriteria ideal dan pengaplikasiannya menggunakan pendekatan naturalistik7. Eny Winaryati, dkk., Model-Model Evaluasi, Aplikasi dan Kombinasinya (Cet. I; Jogjakarta: Penerbit KBM Indonesia, 2021), h. 16. 5 Ambiyar dan Muharika, Metodologi Penelitian Evaluasi Program (Bandung: Alfabeta, 2019), h. 185. 6 Rusydi Ananda dan Tien Rafida, Pengantar Evaluasi Program Pendidikan (Medan: Perdana Publishing, 2017), h. 39 7 5 Countenance evaluation model dalam melaksanakan evaluasi menekankan pada dua hal dasar yang harus ada yaitu deskripsi (description) dan pertimbangan (judgment)8 dari kedua hal dasar tersebut dibagi lagi menjadi tiga objek kajian dalam evaluasi yaitu antecedents, transaction, outcomes9. a. Antecedents Antecedents adalah keadaan awal sebelum mengimplementasikan suatu program, kondisi awal ini akan memberikan dampak atau pengaruh pada pengaplikasiannya10 yang termasuk dalam kategori di antaranya, sumber, model dan input yang meliputi tenaga, keuangan, karakteristik peserta, tujuan yang ingin dicapai dan lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap hasil11. b. Transactions Transaction merupakan bentuk pelaksanaan program yang mencakup rencana, proses, jadwal kegiatan, model, cara penilaian dan lain sebagainya12, dapat juga dikatakan transaction sebagai bentuk eksekusi program berdasarkan rencana awal dan pengamatan fenomena yang terjadi selama pelaksanaan program13. c. Outcomes Outcomes adalah hasil akhir dari pelaksanaan program yang dirasakan oleh peserta, reaksi terhadap sistem program, dampak dari sistem yang bersangkutan, serta dampak dari pengalaman instruksional14. Nadrah, “Model Pendidikan Inklusif”, Innovatif: Journal Of Sicial Science Reaserch 3 no.2 (2023): h. 1741 8 9 Eny Winaryati, dkk., Model-Model Evaluasi, Aplikasi dan Kombinasinya, h. 57. 10 Ambiyar dan Muharika, Metodologi Penelitian Evaluasi Program, h. 185. 11 Eny Winaryati, dkk., Model-Model Evaluasi, Aplikasi dan Kombinasinya, h. 57. 12 Eny Winaryati, dkk., Model-Model Evaluasi, Aplikasi dan Kombinasinya, h. 57. 13 Ambiyar dan Muharika, Metodologi Penelitian Evaluasi Program, h. 187. 14 Eny Winaryati, dkk., Model-Model Evaluasi, Aplikasi dan Kombinasinya, h. 57. 6 Ketiga objek kajian dalam evaluasi countenance stake harus memiliki sifat contingencies dan congruence. Contingencies merupakan hubungan logis antara ketiga objek kajian tersebut seperti hubungan tujuan, strategi, dan hasil baik dalam rencana maupun di lapangan. Sementara Congruence merupakan kesesuaian antara yang diharapkan (standard) dengan yang terjadi baik rencana, proses dan hasil. Stake menciptakan kerangka evaluasi tersebut untuk memudahkan evaluator dalam mengumpulkan, mengorganisir dan menerjemahkan data dalam menjelaskan keberhasilan dan kegagalan program15. Objek kajian tersebut dapat dituliskan di antara dua matriks atau tabel untuk menentukan sasaran evaluasi Keterangan: 1) Rational, menjelaskan pentingnya suatu penyelenggaraan program. 2) Anteccedent, kondisi-kondisi sebelum penyelenggaraan program. 3) Transaction, proses selama program berlangsung. 4) Outcome, hasil yang diperoleh dari penyelenggaraan. 5) Judgement, menilai atau mempertimbangkan. 6) Intent, tujuan yang diharapkan dari suatu program. 7) Observation, pengamatan penyelenggaraan program. 15 Eny Winaryati, dkk., Model-Model Evaluasi, Aplikasi dan Kombinasinya, h. 58. 7 8) Descriptions matrix menunjukkan intent dan observation dan judgement matrix menunjukkan standard dan Judgement Matriks pertama adalah deskripsi yang mencakup dua hal yang menjadi sasaran dalam evaluasi yaitu (intens) tujuan yang diharapkan oleh program, dan (observation) yang sesungguhnya terjadi, setelah proses pada matriks pertama selesai maka selanjutnya evaluator pindah pada matriks kedua yaitu matriks pertimbangan yang berdasar pada standar16. Stake dalam Winaryati menjelaskan alasan pembagian kedua matriks tersebut adalah untuk memudahkan evaluator mengecek tujuan dengan kejadian sebenarnya begitu pula pada matriks kedua untuk mengecek apakah mereka mengacu pada standar dalam membuat pertimbangan17. Berdasarkan hal tersebut dalam model countenance stake evaluator memiliki tugas untuk memberikan keputusan terhadap suatu program dengan benar, akurat dan lengkap dengan didukung data antecedent, transaction dan outcomes18. Hal tersebut dituntutkan kepada evaluator karena Stake dalam model evaluasinya mengharapkan evaluator terus hadir pada saat, sedang dan akhir dari program19. Dari data-data yang dikumpulkan tidak hanya digunakan untuk memperlihatkan kesenjangan antara tujuan dengan kenyataan, tetapi juga dibandingkan dengan standar untuk mengetahui manfaat program20. Bahkan lebih lanjut Stake mengatakan bahwa jika ingin menilai program pendidikan, maka harus Rabiatul Adawiah, Evaluasi Program Pendidikan Karakter Kajian Empiris di Sekolah Percontohan (Banjarmasin: Tahura Media, 2020), h. 25. 16 17 Eny Winaryati, dkk., Model-Model Evaluasi, Aplikasi dan Kombinasinya, h. 58. 18 Ambiyar dan Muharika, Metodologi Penelitian Evaluasi Program, h. 185. 19 Eny Winaryati, dkk., Model-Model Evaluasi, Aplikasi dan Kombinasinya, h. 59. 20 Ambiyar dan Muharika, Metodologi Penelitian Evaluasi Program, h. 185. 8 melakukan perbandingan antara satu program dengan program lainnya21 dengan cara a) Membandingkan kondisi hasil evaluasi program dengan yang terjadi diprogram lain dengan objek sasaran yang sama. b) Membandingkan kondisi hasil pelaksanaan program dengan standar program yang bersangkutan dengan berdasarkan pada tujuan yang akan dicapai22. Berdasarkan beberapa penjelasan sebelumnya dapat dikatakan bahwa model ini merupakan suatu sistem dalam evaluasi sehingga harus memperhatikan beberapa hal penting di antaranya 1. Jenis model ini menekankan pada sistem sebagai suatu keseluruhan yang menjadikan objek evaluasi tidak hanya berfokus pada hasil saja. 2. Perbandingan tujuan dengan kenyataan menjadi inti dalam evaluasi. 3. Evaluasi tidak hanya berfokus pada deskripsi berdasarkan keadaan yang dinilai akan tetapi harus memberikan keputusan terhadap suatu program23. Countenance Stake dengan kekompleksitasannya dalam evaluasi program memberikan beberapa manfaat di antaranya a. Memberikan data atau gambaran yang rinci mulai dari data Antecedent, Transaction dan Outcomes b. Komprehensif c. Matriks pertimbangan tidak hanya menjadi acuan dalam mengukur keterlaksanaan program tapi juga memberikan gambaran ketercapaian standar Misykat Malik Ibrahim, Penelitian Bidang Evaluasi Pendidikan Pendekatan Kualitatif (Makassar: Alauddin University Press, 2018), h. 36. 21 Rabiatul Adawiah, Evaluasi Program Pendidikan Karakter Kajian Empiris di Sekolah Percontohan, h. 25. 22 Haryanto, Evaluasi Pembelajaran Konsep dan Manajemen (Cet. I; Yogyakarta: UNY Press, 2020), h. 93. 23 9 d. Evaluator dapat meminta pertimbangan pada orang yang memiliki kualifikasi dibidang evaluasi untuk mengetahui hambatan dalam ketercapaian program24 B. Prosedur Pelaksanaan Model Stake (Countenance Model) Prosedur Pelaksanaan model Stake (Countenance Model) dapat dilihat pada gambar tabel di bawah ini Berdasarkan tabel langkah-langkah evaluasi mode countenance ctake tersebut dapat dilihat bahwa 1. Bagian rasional, memaparkan pentingnya suatu prgram. Munawiroh, dkk, Evaluasi Model Countenance Stake Pada Pendidikan Dasar Pesantren Salafiyah (Sleman : CV. Bintang Surya Madani, 2021), h. 58-59. 24 10 2. Pengumpulan data intens dengan menganalisis tujuan pada antecedents, transactions, dan outputs. 3. Pengumpulan data observation dengan melihat sesungguhnya terjadi di lapangan berdasarkan antecedents, transactions, dan outputs. 4. Menganalisis contingency logis dan contingency empiric dari data intens dan obeservation terkait antecedents, transactions dan outputs. 5. Analisis congruence (kesesuaian) yaitu membandingkan antara tujuan (inten) dengan yang terjadi dalam kegiatan (observation) 6. Analisis standar dengan data hasil evaluasi yang dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan (judgement)25. Perlu diperhatikan dalam model countenance ctake matriks dibagi menjadi dua yaitu matrix desription dan matrix judgement sehingga dalam mengolah data hasil semuanya diolah berdasarkan matriks26 agar data dapat diuraikan dan dirinci berdasarkan kebutuhan dan pertimbangan program. C. Kelebihan dan Kelemahan Model Stake (Countenance Model) Model countenance stake memiliki beberapa kelebihan di antaranya 1. Bersifat kompleks karena data dikumpulkan mulai dari antecedents, transactions, dan outputs 2. Evaluator berhak memutuskan cara yang tepat untuk mengumpulkan data dan mendeskripsikan hasil evaluasi 3. Berpeluang memunculkan wawasan baru Selain memiliki kelebihan, evaluasi countenance stake juga memiliki kelemahan sebagai berikut: Rabiatul Adawiah, Evaluasi Program Pendidikan Karakter Kajian Empiris di Sekolah Percontohan, h. 25-26. 25 Munawiroh, dkk, Evaluasi Model Countenance Stake Pada Pendidikan Dasar Pesantren Salafiyah, h. 61. 26 11 Kelemahan a. Bersifat subjektif dalam pendekatannya b. Dapat meminimalisir pengumpulan data kuantitatif c. Memakan biaya yang besar27 Beberapa kelebihan dan kekurangan yang disebutkan sebelumnya dapat dijadikan sebagai pertimbangan oleh evaluator dalam melaksanakan evaluasi program pembelajaran dan pendidikan serta menjadi rambu-rambu pengontrol dalam memaksimalkan pengaplikasian model evaluasi countenance stake sehingga hasil yang didapatkan mampu memberikan manfaat berupa perbaikan ataupun pertimbangan dan memberikan kepuasan terhadap klien. 27 Hendro Widodo, Evaluasi Pendidikan (Cet. I; Yogyakarta: UAD Press, 2021), h. 43 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Evaluasi model stake (countenance model) adalah model dengan menekankan pada dua matriks yang harus ada dalam proses evaluasi yaitu description dan judgment, matriks tersebut dibagi menjadi tiga tahapan yang menjadi objek evaluasi model Stake yaitu antecedents, transaction, outcomes. 2. Prosedur pelaksanaan model stake (countenance model) mengikuti kedua matriks dalam mengolah dan menerjemahkan data dari ketiga objek kajian evaluasi model stake dalam mengolah data harus memperhatikan contingencies dan congruence agar dapat memberikan pertimbangan yang maksimal. 3. Model stake (countenance model) memiliki beberapa kelebihan seperti, bersifat menyeluruh dalam mengumpulkan data, evalautor memiliki kebebasan cara mengumpulkan data dan menerjemahkannya dan dapat memunculkan teori-teori baru berkaitan dengan kejadian di lapangan. Sementara kelemahannya adalah terlalu subjektif dalam pendekatannya dalam mengumpulkan data, kebanyakan data bersifat kualitatif dan membutuhkan biaya yang besar. B. Saran Berdasarkan apa yang telah dipaparkan, penulis berharap pembahasan Evaluasi Program Model Stake (Countenance Model) memberikan wawasan dan pemahaman kepada pembaca. Penulis berharap pembahasan tersebut tidak hanya sampai di sini saja akan tetapi bisa dikembangkan lagi untuk menambah khazanah tentang evaluasi program pembelajaran khususnya Model Stake (Countenance Model) serta jika ada masukan dari pembaca baik itu dalam penulisan maupun isi materi, akan kami terima dengan sangat baik untuk penulisan-penulisan ke depannya. 12 DAFTAR PUSTAKA Adawiah, Rabiatul. Evaluasi Program Pendidikan Karakter Kajian Empiris di Sekolah Percontohan (Banjarmasin: Tahura Media, 2020) Ambiyar dan Muharika. Metodologi Penelitian Evaluasi Program. Bandung: Alfabeta, 2019. Ananda, Rusydi dan Tien Rafida. Pengantar Evaluasi Program Pendidikan. Medan: Perdana Publishing, 2017. Fikri, Miftahul, dkk. Pelaksanaan Evaluasi Program Pendidikan. Cet. II; Jakarta: Nulis Buku, 2019. Haryanto. Evaluasi Pembelajaran Konsep dan Manajemen. Cet. I; Yogyakarta: UNY Press, 2020. Ibrahim, Misykat Malik. Penelitian Bidang Evaluasi Pendidikan Pendekatan Kualitatif. Makassar: Alauddin University Press, 2018. Mardiana, Dina. “Evaluasi Program Pelatihan Bagi Guru di SDN 2 Panarung dengan Model Countenance Stake”, Jurnal Pendidikan Udatama 10, no.1 (Januari, 2023): h. 163-176. Munawiroh, dkk, Evaluasi Model Countenance Stake Pada Pendidikan Dasar Pesantren Salafiyah. Sleman : CV. Bintang Surya Madani, 2021. Nadrah. “Model Pendidikan Inklusif”, Innovatif: Journal Of Sicial Science Reaserch 3 no.2 (2023): h. 1737-1745. Nasarudin dan Ahmad Helwani Syafii, “Evaluasi Kurikulum Madrasah Inklusif pada Era Kenormalan Baru”, INKLUSI Journal of Disability Studies 9 no.1 (2022): h. 100-124. Talim, Ahmad. “Studi Evaluatif Sistem Pembelajaran Bahasa Arab di MA Putra Pondok Modern Darussalam Liabuku Kota Bau Bau”, Jurnal Inspiratif Pendidikan 9, no. 1 (Januari-Juni 2020): h. 94-108. Widodo, Hendro. Evaluasi Pendidikan. Cet. I; Yogyakarta: UAD Press, 2021. Winaryati, Eny, dkk. Model-Model Evaluasi, Aplikasi dan Kombinasinya. Cet. I; Jogjakarta: Penerbit KBM Indonesia, 2021. 13