Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
paper cover icon
Pengaruh Pemberian Tepung Tanaman Obat Sebagai Pengganti Feed Additive Komersial Terhadap Performa Broiler

Pengaruh Pemberian Tepung Tanaman Obat Sebagai Pengganti Feed Additive Komersial Terhadap Performa Broiler

2018
Urip  Santoso
Abstract
Dewasa ini permintaan daging broiler semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan juga kebutuhan akan protein hewani. Berkaitan dengan hal ini untuk meningkatkan performa broiler, antibiotika sering digunakan pada pemeliharaan ayam broiler. Penggunaan antibiotika dalam feed additive komersial pada pakan broiler dapat menyebabkan diakumulasikan dalam daging broiler. Residu antibiotika ini dapat membahayakan kesehatan para konsumen yang mengkonsumsi daging broiler tersebut, karena residu tersebut dapat meningkatkan resistensi mikroba patogen terhadap antibiotika dan obat-obatan. Penggunaan antibiotika saat ini sudah mulai dilarang penggunaanya dalam formulasi ransum unggas. Saat ini banyak peternak yang menggunakan pakan yang didalamnya terkandung feed additive, sedangkan didalam feed additive komersial hanya mengandung sejumlah vitamin, mineral mikro, antioksidan, dan antibiotik. Fungsi antibiotika itu sendiri salah satunya adalah untuk meningkatkan berat badan, efisiensi pakan dan menurunkan angka kematian. Berdasarkan fungsi penting antibiotika dan dampak negatif penggunaan antibiotika dalam feed additive komersial, maka feed additive perlu digantikan dengan bahan lain yang alami dan mempunyai fungsi sama dengan antibiotika. Bahan yang berpotensi adalah tanaman obat seperti daun katuk, daun salam daun kemangi, daun pepaya, daun kemangi, dan buah mengkudu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi beberapa tanaman obat sebagai pengganti feed additive komersial terhadap performa broiler. Penelitian ini telah dilaksanakan di Comersial Zone Animal Laboratury (CZAL) Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu pada bulan Maret – Mei 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 7 perlakuan 4 ulangan yaitu P0: Pakan mengandung 0,5% feed additive komersial, P1: Pakan mengandung 5% tepung daun katuk, P2: Pakan mengandung 5% tepung daun salam, P3: Pakan mengandung 5% tepung daun kemangi, P4: Pakan mengandung 5% tepung daun pepaya, P5: Pakan mengandung 5% tepung daun kelor, P6: Pakan mengandung 5% tepung buah mengkudu. Variabel yang diamati pada penelitian ini ialah konsumsi pakan, pertambahan berat badan, berat badan akhir, dan konversi pakan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian tepung tanaman obat berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, konversi pakan dan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan berat badan dan berat akhir. Rataan pertambahan berat badan P0, P1, P2, P3, P4, P5 dan P6 masing masing yaitu 581,04 gram, 468,79 gram, 477,08 gram, 461,67 gram, 449,38 gram, 549,79 gram dan 553,13 gram. Rataan berat akhir P0, P1, P2, P3, P4, P5 dan P6 berturut turut yaitu 1122,50 gram, 1008,75 gram, 998,75 gram, 1006,88 gram, 1000,63 gram, 1089,58 gram, dan 1102,50 gram. Dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung kelor dan buah mengkudu dalam taraf 5% dapat menggantikan feed additive komersial (Top Mix).

Urip Santoso hasn't uploaded this paper.

Let Urip know you want this paper to be uploaded.

Ask for this paper to be uploaded.