Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by EPrints UMPO PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT DASAR MENGGUNAKAN KOMIK DENGAN TOPIK TRANSPORTASI DI INDONESIA Oleh Ida Yeni Rahmawati, S.Pd., M.Pd. Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email: idayenir@gmail.com A. Pendahuluan Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing semakin hari semakin banyak diminati oleh berbagai institusi baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal tersebut tentunya merupakan suatu program yang strategis guna mengenalkan bahasa sekaligus budaya di Indonesia ke seluruh penjuru dunia. Di sisi lain, program tersebut tentunya masih memiliki kendala, khususnya di bidang pengajarannya, antara lain kurangnya inovasi bahan ajar, kurangnya variasi media pembelajaran, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dibutuhkan bahan ajar yang inovatif, menyenangkan, dan relevan bagi penutur asing. Bahan ajar untuk pembelajar Bahasa Indonesia bagi penutur asing pada hakikatnya sangat banyak dan bervariasi. Dalam makalah ini akan dibahas salah satu bahan ajar yang berupa komik dengan topik transportasi untuk pembelajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing tingkat dasar. Komik dipilih karena selama ini komik dihubungkan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal yang tidak serius, santai, hiburan ringan, lucu, gambarnya yang sering tidak proporsional tetapi mengena dan tidak terlalu memberatkan. Komik pada hakikatnya dapat dinikmati atau digunakan secara santai kapan pun dan di mana pun berada menurut, (Nurgiyantoro, 2005:409). Dengan tidak menghilangkan model pembelajaran yang santai, ringan, dan lucu namun pada dasarnya kehadiran komik tetap dapat memberikan banyak manfaat dengan berbagai informasi baik dari segi bahasa maupun budaya. Penggunaan komik sebagai bahan ajar diharapkan dapat memotivasi pembelajar untuk mempelajari bahasa Indonesia dengan suasana senang sehingga dapat menarik pembelajar untuk mempelajari Bahasa Indonesia secara lebih komprehensif. Dengan keterpaduan antara animasi gambar, cerita, dan kompetensi yang ingin dicapai, media pembelajaran komik bahasa Indonesia diharapkan mampu mengatasi kekurangan maupun kendala yang dihadapi pengajar dalam proses pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Tujuan dari artikel ini ialah untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing tingkat dasar dengan menggunakan komik dengan topik transportasi. Dengan demikian, komik dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bahan ajar dalam pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing yang menyenangkan, dan informatif. B. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini hanya mendiskripsikan penyelenggaraan pembelajar BIPA dengan menggunakan bahan ajar berupa komik yang teraktualisasi dalam aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian ini dilakukan secara intensif, terinci, dan mendalam terhadap penggunaan bahan ajar komik dengan topik transportasi bagi pembelajaran BIPA tingkat dasar selama 2 bulan, dimulai dari awal pelaksanaan penelitian pada tanggal 10 November 2011-18 Januari 2012. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi sebagai teknik utama, wawancara, dan studi hasil dokumentasi sebagai teknik penunjang. Data yang diperoleh adalah data verbal yang berupa dokumen, dan gambar. Data tersebut diperoleh dari kegiatan pengumpulan data berupa kegiatan observasi, kuesioner, wawancara, dan terakhir uji coba. Selanjutnya data yang bersifat komunikatif diproses dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase (Arikunto, 1996: 245), atau dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut. Persentase kelayakan (%) = Skor yang diobservasi x 100 % Skor yang diharapkan Gambar 1: Persentase Kelayakan Berdasarkan rumus persentase kelayakan tersebut maka dapat diuraikan sebagai berikut, skor yang diobservasi merupakan hasil dari uji lapangan baik dalam skala kecil maupun skala besar yang ditunjukkan dengan skor atau angka yang dipadukan dengan fakta atau kenyataan yang ada, dan dibandingkan dengan skor yang ideal. Dalam hal ini, skor yang diharapkan merupakan skor yang ideal atau bobot yang diinginkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif yang diungkapkan dalam distribusi skor dan persentase terhadap kategori skala penilaian yang telah ditentukan, kemudian disajikan dalam bentuk presentase. C. PEMBAHASAN Proses pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing tingkat dasar dengan menggunakan komik dengan topik transportasi ini diimplementasikan di Alam Bahasa Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini ialah mendeskripsikan perbedaan hasil pembelajaran dari yang hanya menggunakan buku materi saja dengan pembelajaran yang menggunakan komik. Proses pembelajaran dilakukan kepada pembelajar dari Amerika, Filipina, Singapura, Belanda, Swiss, dan Jerman. Proses yang dilakukan untuk mengimplementasikan komik tersebut dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama, peneliti mengobservasi pembelajaran di kelas dengan topik transportasi ketika tidak menggunakan komik selama satu jam empat puluh lima menit, tahap selanjutnya peneliti melihat hasil evaluasi pembelajar ketika belajar tidak menggunakan komik. Berdasarkan hasil observasi di kelas, ketika pembelajaran tidak menggunakan komik terkesan monoton, karena hanya sebatas bermain kartu gambar, membaca bacaan tanpa ada gambar situasi yang mendukung bacaan tersebut yang lebih otentik dan menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam buku saja. Tahap selanjutnya ialah pengimplementasian komik dalam proses pembelajaran di kelas yang sama. Berdasarkan hasil pengamatan pada proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan media komik selama satu jam empat puluh lima menit, maka diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan reaksi yang positif dari para pembelajar. Berdasarkan hasil angket dan wawancara terbuka pembelajar merasa senang belajar menggunakan komik. Bentuknya yang simpel mudah dibawa ke mana-mana, dengan gambar-gambar yang berwarna-warni, pengenalan tentang budaya masyarakat terkait penggunaan transportasi di Indonesia yang kontekstual, serta penggunaan kosa kata yang mudah dipahami, dapat memudahkan pembelajar dalam memahami isi komik. Dengan demikian berdasarkan hasil angket kebermanfaatan komik, maka dapat disimpulkan bahwa komik ini sangat bermanfaat bagi para penutur asing yang sedang belajar bahasa Indonesia khususnya tentang topik transportasi di Indonesia. Sebagai contoh gambar transportasi yang terdapat di dalam komik adalah sebagai berikut. Gambar 2. Nama-nama transportasi di Indonesia dan percakapan ketika di jalan Dalam komik sudah disediakan latihan berbicara, sebagai contoh pembelajar praktik latihan berbicara untuk menjelaskan rute perjalanan dari Yogyakarta menuju ke Malang. Dalam proses ini, pembelajar terkadang masih mengalami kendala, antara lain struktur kata yang terbolak-balik sehingga harus pelan-pelan dalam berbicara. Untuk selanjutnya tahap pengulangan, peneliti menggunakan semua latihan yang ada di dalam komik, yang terdiri dari empat jenis latihan dengan masing-masing variasi keterampilan berbahasa, yakni keterampilan mendengarkan, berbicara, menulis, dan membaca. Pada saat latihan mendengarkan, guru membacakan bacaan sedangkan aktivitas siswa adalah melengkapi bagian-bagian yang belum diisi. Pada proses pengenalan, praproduksi, produksi, dan pengendapan juga tidak mengalami kendala yang berarti. Semua latihan yang terdapat dalam komik pun dapat dikerjakan dengan baik. Hal ini dipengaruhi oleh standar komik yang sudah disesuaikan dengan standart pencapaian kosakata yang dimiliki oleh pembelajar tingkat dasar. Dengan demikian, para pembelajar tidak begitu sulit untuk memahami konsep di dalam komik. Di sisi lain, komik ini dapat membantu, baik guru maupun pembelajar sendiri untuk belajar lebih mandiri. Di dalam komik tersebut sudah dilengkapi dengan materi maupun latihan sebagai pengayaan mandiri. Di sisi lain berdasarkan bentuknya yang kecil dan praktis, akan memudahkan pembelajar dalam belajar kapan pun dan di mana pun berada. Setelah proses pembelajaran selesai, peneliti memberikan lembar kuesioner akhir kebermanfaatan media komik kepada pembelajar. Hasil kuesioner kebermanfaatan komik terhadap pembelajaran dapat dijelaskan bahwa 93% pembelajar merasa senang dengan adanya komik, menurut mereka komik sangat membantu dalam memperkaya informasi terkait tentang topik transportasi, bahasa yang digunakan pun mudah dipahami, soal latihan yang terdapat dalam komik juga sudah bervariasi, untuk melatih keterampilan menulis, berbicara, membaca, dan mendengarkan. Gambar 3. Proses pembelajaran menggunakan komik Berdasarkan hasil pembelajaran, 6 pembelajar tersebut memberikan respon kebermanfaatan komik dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing tingkat dasar. Hal tersebut dapat disimpulkan, sebagai berikut: (1) para pembelajaran bahasa Indonesia mayoritas berpendapat bahwa komik yang digunakan untuk mengenalkan bahasa Indonesia kepada penutur asing ini merupakan bahan pembelajaran yang baru diketahuinya, (2) para pembelajar bahasa Indonesia mayoritas juga merasa terbantu dengan adanya gambar dan informasi nama-nama transportasi dalam bahasa Indonesia yang terdapat pada komik tersebut. Dengan demikian berdasarkan hasil angket kebermanfaatan komik, maka dapat disimpulkan bahwa komik ini sangat bermanfaat bagi para penutur asing yang sedang belajar bahasa Indonesia khususnya tentang topik transportasi. Di sisi lain komik ini juga sangat bermanfaat bagi para guru. Hal ini dikarenakan bentuknya komik yang kecil dan praktis, sehingga dapat digunakan untuk proses pembelajaran kapan pun dan di mana pun berada. D. Penutup A. Simpulan Berdasarkan hasil dari proses pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan komik ini dapat disimpulkan bahwa komik merupakan salah satu alternatif bahan ajar yang menyenangkan, dengan tidak mengenyampingkan empat aspek keterampilan berbahasa, dan dengan bentuknya yang kecil maka dapat dengan mudah dibawa kemana-mana, sehingga dapat memudahkan pembelajar dalam belajar Bahasa Indonesia kapan pun dan di mana pun berada. B. Saran Penelitian ini tentunya masih terdapat kekurangan, dan keterbatasan, antara lain ialah terbatasnya subjek penelitian sehingga, seharusnya dapat lebih dikembangkan dan diimplementasikan lagi kepada pembelajar BIPA yang lain dengan skala lebih besar dengan topik yang bervariasi. E. Daftar Pustaka Majid, Abdul. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Rosidah, Nahdiyatur.2013. Studi tentang penggunaan baha ajar mata pelajaran ekonomi materi akuntansi pada kelas XI IPS SMAN 1 Kota Mojokerto. Skripsi. Universitas Negeri Surabaya. Subyakto, Utari dan Nababan. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Yeni Rahmawati, Ida. 2012. Pengembangan Bahan Ajar Komik Dengan Topik Transportasi Di Indonesia Bagi Penutur Asing Tingkat Dasar Di Lembaga All Plus Alam Bahasa Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. BIODATA PENULIS: Nama : Ida Yeni Rahmawati, S.Pd., M.Pd. Institusi : Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email : idayeni@gmail.com No. HP/Wa : 0857354118785