Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Revolusi industri 4.0 merupakan istilah bagi revolusi industri ke-4 setelah dunia sebelumnya mengalami 3 kali revolusi. Revolusi Industri 4.0 merupakan akibat dari perkembangan yang luar biasa mengenai teknologi robotika, machine learning dan kecerdasan buatan (AI), Internet of Things, serta 3D printing. Titik berat Industri 4.0 ada pada kolaborasi, interkonektifitas, serta keterbukaan data yang memungkinkan kolaborasi dilakukan tak hanya antar manusia namun juga antar mesin. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kajian kepustakaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjabarkan beberapa hal terkait dengan dampak yang diakibatkan oleh adanya revolusi industri 4.0. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa revolusi industri 4.0 telah mendorong inovasi-inovasi teknologi yang memberikan dampak disrupsi atau perubahan fundamental terhadap kehidupan masyarakat, salah satunya yaitu pada bidang teknologi informasi yang mencakup aspek teknosfer, infosfer, dan sosiosfer. Teknosfer atau pola lingkungan teknologi menyebabkan masyarakat di era revolusi industri 4.0 memiliki ketergantungan yang sangat besar terhadap teknologi informasi. Pernyataan ini diperkuat oleh data hasil survey yang dilakukan oleh perusahaan NOKIA yang menemukan bahwa hampir setiap enam setengah menit, seseorang mengecek ponselnya. Infosfer atau bentuk lingkungan informasi menyebabkan daya jangkau informasi semakin luas. Melalui internet, wirausahawan muda dapat memasarkan produknya hingga ke berbagai penjuru dunia. Sosiosfer adalah istilah yang berkaitan dengan pergeseran lingkungan komunikasi sosial. Hal ini dapat dilihat dari peran guru, kyai, ulama, pendeta dan politisi yang dulunya memiliki peran sebagai agen sosialisasi, kini peran tersebut telah diambil alih oleh media komputer dan smartphone.
2019 •
Lahirnya istilah industry 4.0 memasuki babak baru dalam ekosistem bisnis, pemanfaatan teknologi digital seperti Big Data, Autonomous Robots, Cybersecurity, Cloud, dan Augmented Reality. Menjadikan pabrik-pabrik berevolusi menjadi smart factory, adanya hal tersebut tentu mampu mendongkrak jumlah produksi serta menimbulkan kedinamisan bisnis. Tak hanya itu saja mau tidak mau pelaku industry tentunya harus menyiapkan strategi untuk menghadapi revolusi industry agar menjaga keberlangsungan bisnis salah satunya yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan gencarnya perubahan lini kehidupan menjadi serba digital, bukan tidak mungkin robot akan menggantikan pekerjaan manusia. Akan tetapi dominasi robot tidak akan terjadi di semua sektor. Oleh karena itu perusahaan perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang andal agar tetap mencapai kesuksesan. Industri 4.0 memiliki potensi ancaman baru dari segi keamanan data antara lain targeted attack, penyebaran ransomware, serta insider oleh karena itu baik pelaku bisnis maupun individu harus memiliki kesadaran untuk menjaga kerahasiaan data. Pentingnya peran pemerintah untuk menjamin keberlangsungan industry 4.0 sangat diperlukan. Sebagai contoh pemerintah harus menyediakan regulasi untuk perlindungan data pribadi. Dengan memiliki regulasi tersebut tentunya dapat menekan kebocoran data serta mendukung ekosistem industry 4.0 yang begerak secara dinamis. Kata Kunci : Industri 4.0, Keamanan Data, Teknologi Informasi, Regulasi, Smart Factory.
2020 •
A. PENDAHULUAN Profesi keguruan merupakan profesi yang terus berkembang. Pemikiran tentang profesi keguruan kerap kali diperbincangkan. Bagi seorang guru, pengetahuan tentang profesi keguruan harus benar-benar dimiliki untuk dapat meningkatkan profesionalitas dalam melaksanakan tugas. Perkembangan profesi keguruan harus melihat perkembangan era yang terus berkembang di tengah kehidupan manusia. Era demi era telah dilalui oleh manusia secara sadar mapun tidak. Karena perkembangan era dalam kehidupan manusia terlihat dan dapat dirasakan oleh sebagian manusia yang terbuka diri untuk selalu mempelajari atau update mengenai perkembangan teknologi informasi yang dapat mempermudah kerja manusia itu sendiri. Perubahan era, dari era revolusi (mesin uap) 1.0, era elektrisity (listrik) 2.0, era komputerisasi (3.0), 4.0 (digitalisasi) dan 5.0 (society) memberikan dampak bagi perkembangan semua profesi yang ada dalam kehidupan, termasuk salah satunya dalam profesi keguruan yang mengalami perkembangan sesuai era yang terus berkembang. Era 4.0 adalah era yang sangat memberikan dampak bagi profesi keguruan karena di era ini digitalisasi tidak dapat ditutupi perkembangannya untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi guru yakni dapat lebih mempermudah kegiatan KBM dengan siswa, maupun untuk membuat perangkat kerja maupun tugasnya. Segala hal menjadi tanpa batas dan tidak terbatas akibat perkembangan internet dan digital di era 4.0. Oleh karena itu, makalah ini mengangkat judul pembahasan yang sesuai dengan era yang sudah ada dalam kehidupan walaupun kini telah memasuki era 5.0 mengenai pengembangan profesi keguruan di era 4.0 yang mana era ini memberi dampak bagi kegiatan tugas atau proses dalam menjalani profesi keguruan. Pendidikan di era revolusi industri 4.0 menuntut adanya penataan manajemen pendidikan yang baik dan professional. Guru yang profesional menekankan pada kemampuan guru dalam mentransfer ilmu pengetahuan, kemampuan guru dalam merancang strategi, dan kemampuan guru dalam mengimplemetasikan pembelajarannya. Bertitik pada latar belakang, maka penulis mencatat beberapa rumusan masalah untuk dijadikan sebagai bahan pembahasan. Rumusan masalah dalam makalah ini adalah : 1. Apa maksud dari era 4.0? 2. Bagaimana pengembangan guru profesional di era 4.0? 3. Bagaimana peranan profesi keguruan dalam menghadapi tantangan di era 4.0?
A.Pendahuluan Revolusi industri secara simpel artinya adalah perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia memproduksi barang. Setiap perubahan besar ini selalu diikuti oleh perubahan besar dalam bidang ekonomi, politik, bahkan militer dan budaya. Revolusi Industri 4.0 sebagai perkembangan peradaban modern telah kita rasakan dampaknya pada berbagai sendi kehidupan, penetrasi teknologi yang serba disruptif, menjadikan perubahan semakin cepat, sebagai konsekuensi dari fenomena Internet of Things (IoT), big data, otomasi, robotika, komputasi awan, hingga inteligensi artifisial (Artificial Intelligence). Fenomena disrupsi yang mewarnai perkembangan peradaban Revolusi Industri 4.0, dengan dukungan kemajuan pesat teknologi, akan membawa kita pada kondisi transisi revolusi teknologi yang secara fundamental akan mengubah cara hidup, bekerja, dan relasi organisasi dalam berhubungan satu sama lain. B.Latar Belakang Revolusi Industri 4.0 dalam prosesnya pasti memerlukan berbagai energi dari bumi,dibumi sebagai alam yang kita tempati memiliki berbagai macam sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menopang proses revolusi industri.Baik itu penggunaan langsung maupun dengan pengolahan terlebih dahulu. Sumber energi memiliki fungsi dan karakteristik tertentu dan tidak semua sumber energi alam memiliki karakterisitik yang sama,karakterisitik tersebut berupa fisik,sifat,struktur dan lainnya.,sumber energi fungsinya pun berbeda dalam dalam memenuhi kebutuhan industri.Tidak selamanya sumber energi di bumi ini akan terus tersedia,lama-lama sumber energi dibumi ini pun akan habis.
PELUANG DAN TANTANGAN SDM PADA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.02021 •
Revolusi teknologi digital dalam era revolusi industri 4.0 akan menciptakan digitalisasi pada teknik-teknik Manajemen Sumber Daya Manusia, yaitu: 1. Organisasi akan mempraktikkan teknik-teknik terbaru berbasis teknologi digital dalam mengerjakan berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia seperti analisis jabatan, perencanaan karyawan, perekrutan dan seleksi karyawan, orientasi dan pelatihan karyawan, penggajian, pemberian insentif finansial dan tunjangan, serta penilaian kinerja. 2. Memudahkan manajemen sumberdaya manusia untuk memotivasi kerja karyawan melalui perumusan strategi dan kebijakan manajemen sumberdaya manusia yang diperlukan untuk memperbaiki motivasi kerja karyawan.
2021 •
Revolusi /Perindustrian ke-4 bermula di Jerman, sebagai salah satu "mercu tanda" kejayaan ekonomi Jerman pada Abad ke-21.
Revolusi industri merupakan suatu perubahan besar yang cepat dan radikal yang mempengaruhi corak kehidupan manusia. Sejarah mencatat sekitar tahun 1800-1900 merupakan periode Revolusi Industri 1.0. Inggris merupakan negara yang mempelopori terjadinya Revolusi Industri. Saat itu secara politik Inggris memiliki masyarakat yang stabil dan merupakan negara kolonial terbesar di dunia. Dengan terjadinya revolusi industri, maka negara-negara koloni Inggris berperan sebagai sumber bahan baku industri dan merupakan wilayah pemasaran barang-barang hasil manufaktur. Faktor kunci terjadinya Revolusi Industri juga dipengaruhi oleh timbulnya revolusi di bidang ilmu pengetahuan yang mulai berkembang sejak pertengahan abad ke16. Saat itu muncul banyak ilmuwan yang mengembangkan ilmu pengetahun dengan melakukan riset dan penelitian Sektor industri yang mengawali Revolusi Industri 1.0 , diantaranya : a. Industri Tekstil Di awal era industrialisasi dan mekanisasi, inovasi di sektor industri tekstil mengalami perkembangan yang luar biasa. Hal ini diawali dengan pembuatan mekanisasi mesin pintal. Mesin pintal merupakan temuan inovasi yang mengubah corak sektor industri tekstil. Produksi tekstil yang sebelumnya menggunakan tenaga manusia berubah menggunakan tenaga mesin yang tentu bisa lebih efisien dan efektif. Produktivitas produksi tekstil mengalami peningkatan berlipat-lipat .Tumpuan industri tekstil yang semula menggunakan tenaga manusia berubah menjadi tenaga mesin. b. Industri Besi dan Baja Perkembangan inovasi di sektor pertambangan juga mengalami kemajuan pesat. Dengan ditemukannya inovasi produksi, proses pembuatan besi dan baja bisa lebih murah. Biaya proses pembuatan besi dan baja murah merupakan`PENGEMBANGAN
Archeologické rozhledy
Nové poznatky o ostatcích z hrobů K1 a K2 z rotundy sv. Víta na Pražském hraděMedical Principles and Practice
Estrogen Receptor Profiles: Changes in Mouse and Rat Mammary Tumors by Treatment with Selective Estrogen Receptor Modifiers2004 •
Information Impact: Journal of Information and Knowledge Management
Information Dissemination and Poverty Alleviation for Sustainable Development: Role of the ChurchProceedings of the 14th Participatory Design Conference: Full papers - Volume 1
A hermeneutic inquiry into user-created personas in different Namibian locales2016 •
2016 •
2017 •
2013 •