Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
AoSSaGCJ, Vol. 1, Issue 2, (2021) page 98-113 Academy of Social Science and Global Citizenship Journal ISSN: xxxx-xxxx (Print) – xxxx-xxxx (Online) Journal Homepage: https://jurnal.ucy.ac.id/index.php/AoSSaGCJ/index Peran Keraton Kasepuhan Cirebon sebagai Pusat Pemeliharaan dan Pembangunan Budaya Dian Lestaria,1, Heri Kurniab,2, Dina Nurayu Ningtyasc,3 Isrofiah Laela Khasanahd,4 a,b,c,d Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, , Umbulharjo, Kota Yogyakarta, 55161, Indonesia dynles87@gmail.com; 2 herikurnia312@gmail.com; 3 dinanurayun@gmail.com; 4 isrofiah75@gmail.com * Corresponding Author: dynles87@gmail.com INFO ARTIKEL ABSTRAK Sejarah Artikel: Keraton Kasepuhan Cirebon memainkan peran yang sangat penting Diterima: 17 September 2021 dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan di wilayah Direvisi: 17 Oktober 2021 Cirebon. Melalui upacara adat, pagelaran seni, dan perhelatan budaya, Disetujui: 10 November 2021 Keraton Kasepuhan Cirebon berfungsi sebagai pelindung dan Tersedia Daring: 1 Desember penggerak kehidupan budaya daerah. Selain itu, keraton juga 2021 berkontribusi dalam promosi dan pengembangan pariwisata budaya, Kata Kunci: yang pada gilirannya memberikan manfaat ekonomi kepada Keraton masyarakat setempat. Selain pelestarian tradisi dan seni budaya, Kesepuhan Keraton Kasepuhan Cirebon juga berperan sebagai lembaga pendidikan Cirebon budaya yang mendorong partisipasi aktif masyarakat, terutama Perkembangan generasi muda, dalam kegiatan budaya. Dengan mengajarkan nilai-nilai Budaya budaya, keraton berusaha untuk melestarikan warisan budaya dan membangun kesadaran budaya yang kuat di kalangan masyarakat. Secara keseluruhan, Keraton Kasepuhan Cirebon adalah pusat kebudayaan yang berperan penting dalam melestarikan, mempromosikan, dan mengembangkan budaya daerah Cirebon. Dengan menjadi pusat pembinaan dan pengembangan budaya, keraton ini berkontribusi pada pengayaan identitas budaya lokal, peningkatan kesadaran budaya, dan pembangunan daerah yang berkelanjutan. 1 Keywords: Palace Elder Cirebon Development culture ABSTRACT Keraton Kasepuhan Cirebon plays a crucial role in preserving and developing the culture in the Cirebon region. Through traditional ceremonies, cultural performances, and cultural events, Keraton Kasepuhan Cirebon acts as a protector and catalyst for regional cultural life. Additionally, the palace also contributes to the promotion and development of cultural tourism, which boosts the local economy. In addition to preserving traditions and cultural arts, Keraton Kasepuhan Cirebon also serves as an institution for cultural education that encourages active participation from the community, especially the younger generation, in cultural activities. By teaching cultural values, the palace aims to preserve cultural heritage and foster a strong cultural awareness among the people. Overall, Keraton Kasepuhan Cirebon is a cultural center that plays a significant role in preserving, promoting, and developing the local culture in the Cirebon region. By serving as a hub for cultural nurturing and development, this palace contributes to enriching the local cultural identity, enhancing cultural awareness, and fostering sustainable regional development. © 2021, Lestari, D., et.al This is an open access article under CC BY-SA license How to Cite: Lestari, D., Kurnia, H., Ningtyas, D., & Khasanah, I. (2021). Peran Keraton Kasepuhan Cirebon Sebagai Pusat Pemeliharaan dan Pembangunan Budaya. 10.47200/AoSSaGCJ.v1i2.1848 aossagcj@gmail.com 98 Academy of Social Science and Global Citizenship Journal Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113 Academy of Social Science and Global Citizenship Journal, 1(2), 98-113. https://doi.org/10.47200/aossagcj.v1i2.1848 1. Pendahuluan Keraton Kasepuhan Cirebon adalah keraton yang terletak di Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Sebagai Pusat Pemeliharaan dan Pembangunan Budaya, keraton ini memiliki peran penting dalam melestarikan warisan budaya dan mempromosikan kekayaan budaya Cirebon(Ahnaf et al., 2023). Didirikan pada abad ke-15, Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki nilai sejarah tinggi dan telah menjadi pusat kebudayaan di wilayah Cirebon. Keraton ini memiliki kekayaan budaya yang meliputi seni, tata ruang, dan tradisi. Seni tari dan musik tradisional Cirebon seperti tari topeng, tari lengger, gamelan Degung, tembang Cirebon, dan keroncong merupakan bagian penting dari budaya Cirebon yang dipertunjukkan dalam berbagai acara kebudayaan. Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan sebuah keraton yang terletak di Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Keraton ini memiliki desain dan arsitektur yang unik dengan perpaduan gaya Jawa, Sunda, dan Islam, mencerminkan harmoni budaya Cirebon. Di dalamnya, terdapat alunalun, pendopo, paviliun, museum, dan ruang penyimpanan benda-benda bersejarah serta kerajinan tangan warisan budaya Cirebon. Sebagai Pusat Pemeliharaan dan Pembangunan Budaya, Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga, memelihara, dan mengembangkan kebudayaan Cirebon. Melalui kegiatan pameran, pertunjukan seni, lokakarya, dan program edukasi, keraton ini berperan penting dalam mendukung keberlanjutan dan revitalisasi warisan budaya Cirebon. Selain itu, keraton ini juga berfungsi sebagai tempat pendidikan bagi generasi muda untuk mempelajari dan menghargai kekayaan budaya Cirebon (Lestari, 2020). Untuk melakukan pemeliharaan dan pembangunan budaya yang efektif, Keraton Kasepuhan Cirebon perlu memanfaatkan riset dan literatur yang relevan. Hal ini membantu dalam memahami dengan lebih mendalam tentang sejarah, seni, arsitektur, dan tradisi Cirebon. Dengan menggunakan gap riset dan literatur yang relevan, keraton ini dapat mengembangkan pendekatan yang lebih baik dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Cirebon secara berkelanjutan. Selain itu, keraton ini juga dapat menjalin kerja sama dengan lembaga riset, universitas, dan komunitas akademik dalam mengembangkan program-program penelitian dan pengembangan kebudayaan Cirebon. Dengan memanfaatkan riset dan literatur yang relevan, Keraton Kasepuhan Cirebon dapat memperkuat peran sebagai pusat yang menjaga, memelihara, dan mempromosikan kekayaan budaya Cirebon kepada dunia. Menurut buku "Sejarah Nasional Indonesia" oleh Slamet Muljana, Keraton Kasepuhan Cirebon didirikan pada tahun 1447 oleh Pangeran Cakrabuana. Hal ini dapat menjadi referensi yang relevan untuk latar belakang sejarah keraton ini.Keraton Kasepuhan Cirebon adalah salah satu keraton tertua di Indonesia, yang berasal dari abad ke-15. Pada masa itu, Cirebon merupakan pusat perdagangan dan pelabuhan yang penting di Jawa Barat. Keraton Kasepuhan Cirebon didirikan oleh Pangeran Cakrabuana, yang merupakan keturunan langsung dari Kerajaan Pajajaran (Hariyanto, 2016). Buku "Pusaka Seni Budaya Cirebon" oleh R. Soekmono menyajikan informasi tentang kekayaan budaya Keraton Kasepuhan Cirebon, termasuk seni tari Topeng Cirebon dan koleksi benda-benda bersejarah.Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki kekayaan budaya yang meliputi seni, tradisi, dan adat istiadat yang unik. Salah satu ciri khas keraton ini adalah seni tari Topeng Cirebon, yang merupakan salah satu seni tari tradisional Jawa Barat. Tari Topeng Cirebon menggambarkan berbagai karakter dan cerita tradisional, serta menggunakan topeng yang khas dan beragam. Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...) 99 Academy of Social Science and Global Citizenship Journal Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113 Selain itu, keraton ini juga memiliki koleksi benda-benda bersejarah seperti keris, lukisan, dan tekstil tradisional. Kekayaan budaya ini menjadi aset penting yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Artikel "Cirebon Royal Palace: A Cultural Heritage" yang dipublikasikan oleh Ministry of Tourism and Creative Economy of the Republic of Indonesia menyoroti peran penting Keraton Kasepuhan Cirebon dalam pemeliharaan budaya dan promosi pariwisata. Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki peran penting dalam pemeliharaan dan pelestarian budaya. Sebagai pusat kebudayaan, keraton ini berfungsi sebagai tempat untuk melestarikan seni, tradisi, dan adat istiadat yang ada di Cirebon. Melalui kegiatan seperti pertunjukan seni, pameran, dan workshop, keraton ini berusaha mengenalkan dan mempromosikan warisan budaya kepada masyarakat lokal dan wisatawan. Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki sejarah yang panjang dan kaya sebagai salah satu keraton tertua di Indonesia (Cagar et al., 2023). Riset sejarah dan literatur tentang Keraton Kasepuhan Cirebon dapat menyoroti pentingnya peran keraton ini sebagai pemelihara dan pengembang budaya lokal. Beberapa studi menyajikan data tentang keberlanjutan budaya, tradisi, dan warisan yang dilestarikan oleh Keraton Kasepuhan Cirebon selama berabad-abad. Studi tentang upaya pelestarian warisan budaya menunjukkan betapa pentingnya peran institusi seperti Keraton Kasepuhan Cirebon dalam menjaga dan mengembangkan tradisi budaya yang unik. Dalam konteks ini, riset dan literatur relevan dapat membahas kegiatan yang dilakukan oleh keraton untuk melestarikan seni, musik, tarian, dan kerajinan tradisional, serta peran mereka dalam meneruskan pengetahuan budaya kepada generasi muda. Keraton Kasepuhan Cirebon juga dapat berfungsi sebagai pusat pendidikan budaya dan penelitian. Riset dan literatur terkait dapat menggarisbawahi peran keraton dalam menyediakan program pendidikan budaya yang melibatkan masyarakat lokal dan pengunjung. Pusat penelitian yang terkait dengan budaya, sejarah, dan seni tradisional juga dapat didirikan di keraton untuk mendorong studi lebih lanjut dan menghasilkan pengetahuan baru yang dapat digunakan untuk memperkaya pemahaman tentang budaya Cirebon (Guntoro et al., 2022). Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki potensi besar sebagai daya tarik pariwisata budaya. Riset dan literatur yang relevan dapat menggambarkan dampak ekonomi dari pariwisata budaya dan bagaimana Keraton Kasepuhan Cirebon dapat berperan dalam mengembangkan ekonomi lokal melalui promosi budaya dan kerajinan tradisional. Studi tentang manajemen pariwisata budaya juga dapat memberikan wawasan tentang praktik terbaik untuk menjaga keseimbangan antara pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi. Dengan merujuk pada gap riset dan literatur yang relevan, penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang Peran Keraton Kasepuhan Cirebon sebagai Pusat Pemeliharaan dan Pembangunan Budaya. Dalam penelitian mendatang, aspek-aspek seperti program pendidikan budaya yang dilakukan oleh keraton, pengaruh ekonomi pariwisata budaya terhadap masyarakat lokal, dan manajemen warisan budaya dapat menjadi fokus utama untuk mengembangkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang peran keraton tersebut. 2. Metode Dalam artikel ini, kami menggunakan metode pembacaan artikel dan studi literatur yang tersedia di internet untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang Peran Keraton Kasepuhan Cirebon sebagai Pusat Pemeliharaan dan Pembangunan Budaya Metode studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan penelitian (Zed, 2008:3). Langkahlangkah dalam metode studi literatur meliputi identifikasi topik penelitian, pengumpulan sumber literatur yang relevan, pemilihan sumber-sumber yang sesuai dengan tujuan penelitian, dan analisis kritis terhadap informasi yang ditemukan. Proses analisis dapat meliputi sintesis informasi, perbandingan dan kontras, serta identifikasi pola atau temuan yang signifikan. Dalam konteks penelitian tentang Keraton 100 Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...) Academy of Social Science and Global Citizenship Journal Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113 Kasepuhan Cirebon sebagai pusat pemeliharaan dan pembangunan budaya, studi literatur memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang luas tentang sejarah, seni, adat istiadat, dan aktivitas budaya yang terkait dengan keraton tersebut. Melalui pencarian sumber-sumber literatur yang relevan, peneliti dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang peran dan kontribusi Keraton Kasepuhan Cirebon dalam memelihara dan mengembangkan budaya di wilayah Cirebon. Selama proses penelitian, peneliti akan melakukan analisis kritis terhadap informasi yang ditemukan, mengidentifikasi tren, tema, dan konsep penting yang terkait dengan peran keraton dalam pemeliharaan dan pembangunan budaya. Selain itu, peneliti juga akan memperhatikan validitas dan kredibilitas sumber-sumber literatur yang digunakan, serta menghubungkan temuan dengan teori-teori budaya yang relevan. Setelah sumber-sumber literatur terkumpul, peneliti akan membaca dan menganalisis isi dari setiap sumber secara kritis. Informasi yang diambil meliputi data tentang sejarah keraton, kegiatan budaya yang dilakukan di keraton, peran keraton dalam melestarikan tradisi dan adat istiadat, serta dampak yang dihasilkan oleh keraton dalam pengembangan budaya di wilayah Cirebon. Analisis tersebut akan mencakup sintesis informasi, perbandingan, kontras, dan identifikasi temuan yang relevan. Kelebihan dari metode studi literatur adalah bahwa ini memungkinkan peneliti untuk mengakses pengetahuan yang telah terpublikasi dan terverifikasi sebelumnya. Dalam konteks penelitian mengenai peran Keraton Kasepuhan Cirebon, studi literatur memungkinkan peneliti untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang aspek sejarah, budaya, dan aktivitas yang terkait dengan keraton tersebut. Namun, penting untuk mencatat bahwa studi literatur juga memiliki batasan. Terkadang, terdapat keterbatasan informasi yang tersedia, atau mungkin ada perbedaan pendapat dan interpretasi dalam sumber-sumber literatur yang digunakan. Oleh karena itu, penting bagi peneliti untuk melakukan analisis kritis terhadap sumber-sumber yang digunakan dan mencari kesepakatan atau bukti tambahan dari sumber-sumber lain. Dengan menggunakan metode studi literatur, artikel ini akan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang peran Keraton Kasepuhan Cirebon sebagai pusat pemeliharaan dan pembangunan budaya, berdasarkan informasi yang terdokumentasi dalam literatur yang ada. 3. Hasil dan Pembahasan Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki sejarah yang panjang sebagai salah satu keraton tertua di Indonesia. Didirikan pada abad ke-15 oleh Prabu Siliwangi, keraton ini telah menjadi pusat kekuasaan dan kebudayaan bagi Kerajaan Cirebon. Sebagai keraton tertua di antara tiga keraton di Cirebon, yaitu Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan, Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki peran sentral dalam menjaga tradisi dan kebudayaan Cirebon. Sejak didirikan, Keraton Kasepuhan Cirebon telah menjadi pusat pemerintahan dan tempat tinggal bagi raja dan keluarga kerajaan (Agustin, 2021). Selain itu, keraton ini juga menjadi lokasi di mana berbagai kegiatan budaya dan adat istiadat dilaksanakan. Upacara keagamaan, perayaan adat, pertunjukan seni, dan kegiatan sosial diadakan di dalam kompleks keraton ini. Seiring berjalannya waktu, Keraton Kasepuhan Cirebon mengalami berbagai perubahan dan transformasi. Namun, nilai-nilai budaya dan tradisi yang diwariskan oleh leluhur tetap dijaga dengan sungguh-sungguh. Para pemimpin dan penghuni keraton ini memiliki tanggung jawab besar dalam memelihara warisan budaya yang kaya dan memastikan bahwa kehidupan budaya Cirebon terus berkembang dan diperkaya. Sejarah panjang Keraton Kasepuhan Cirebon juga mencerminkan hubungan erat antara keraton dan masyarakat sekitarnya. Keraton ini berperan sebagai pusat kebudayaan yang tidak hanya melayani keluarga kerajaan, tetapi juga berinteraksi dengan masyarakat umum. Keraton Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...) 101 Academy of Social Science and Global Citizenship Journal Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113 Kasepuhan Cirebon menjadi tempat di mana masyarakat Cirebon memperoleh arahan, pedoman, dan inspirasi dalam menjaga adat istiadat serta kehidupan budaya mereka. Dengan demikian, sejarah panjang Keraton Kasepuhan Cirebon sebagai salah satu keraton tertua di Indonesia menegaskan peran sentralnya dalam melestarikan dan memperkaya budaya Cirebon (Purbodewi, 2018). Keraton ini menjadi penjaga warisan budaya yang berharga bagi masyarakat Cirebon, sekaligus menjadi simbol kebanggaan dan identitas budaya kota Cirebon. Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki nilai sejarah, seni, dan adat istiadat yang mencerminkan identitas budaya lokal dengan sangat baik. Sebagai salah satu keraton tertua di Indonesia, keraton ini menjadi saksi bisu dari perkembangan dan perubahan budaya Cirebon selama berabad-abad. Nilai sejarah yang dimiliki oleh Keraton Kasepuhan Cirebon terlihat dalam keberadaannya sebagai pusat kekuasaan dan pemerintahan Kerajaan Cirebon. Melalui berbagai peristiwa bersejarah yang terjadi di keraton ini, seperti prosesi penobatan raja, pernikahan kerajaan, dan pertemuan diplomatik, sejarah dan perkembangan kerajaan Cirebon tercermin dengan jelas. Selain itu, seni juga menjadi bagian integral dari budaya Keraton Kasepuhan Cirebon. Seni tradisional seperti tari, musik, seni ukir, dan seni kriya menjadi warisan yang dijaga dengan hati-hati di dalam keraton. Tari-tarian keraton seperti tari topeng Cirebon, tari bedhaya, dan tari golek menunjukkan keindahan dan kehalusan seni yang menggambarkan keanggunan dan kekayaan budaya Cirebon (Fauzi, 2015). Adat istiadat yang dipraktikkan di Keraton Kasepuhan Cirebon juga menjadi bagian penting dari identitas budaya lokal. Upacara adat seperti slametan, pengajian, dan selamatan dirayakan dengan penuh kekhidmatan dan menjadi sarana untuk mempererat hubungan antaranggota keluarga kerajaan serta masyarakat sekitar . Nilai-nilai sejarah, seni, dan adat istiadat yang dipegang teguh oleh Keraton Kasepuhan Cirebon mencerminkan identitas budaya lokal yang kaya dan unik. Melalui pemeliharaan dan penjagaan nilai-nilai ini, keraton ini berfungsi sebagai wadah yang memperkuat dan mempromosikan kebudayaan Cirebon kepada masyarakat lokal dan pengunjung dari luar. Dengan demikian, Keraton Kasepuhan Cirebon memainkan peran penting dalam menjaga dan melestarikan identitas budaya lokal. Nilai-nilai sejarah, seni, dan adat istiadat yang dipelihara oleh keraton ini menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, dan turut berkontribusi dalam membangun kesadaran dan kebanggaan terhadap budaya Cirebon di kalangan masyarakat (Kholisoh & Setiana, 2022). Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki signifikansi yang sangat penting dalam pelestarian warisan budaya tradisional dan menjadi saksi bisu dari kejayaan kerajaan Cirebon. Sebagai penjaga warisan budaya, keraton ini berperan aktif dalam melestarikan dan melindungi nilai-nilai budaya yang telah ada sejak zaman kerajaan. Keraton Kasepuhan Cirebon menjadi pusat pemeliharaan warisan budaya tradisional yang meliputi berbagai aspek kehidupan, seperti adat istiadat, seni, arsitektur, dan pengetahuan lokal. Melalui upaya pemeliharaan yang dilakukan oleh keraton ini, berbagai praktik dan tradisi yang telah ada sejak lama dapat terus hidup dan dilestarikan untuk generasi mendatang. Sebagai saksi bisu dari kejayaan kerajaan Cirebon, Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki nilai historis yang tak ternilai. Melalui keberadaannya yang masih kokoh hingga saat ini, keraton ini menjadi bukti fisik dari masa kejayaan kerajaan dan sejarah perkembangan kota Cirebon. Bangunan keraton yang megah, seni ukir yang indah, dan artefak bersejarah yang tersimpan di dalamnya memberikan gambaran yang jelas tentang kehidupan dan kebudayaan masa lampau. Peran keraton sebagai penjaga warisan budaya tradisional juga berdampak positif pada masyarakat Cirebon (Sarah, 2018). Keraton Kasepuhan Cirebon menjadi tempat di mana masyarakat dapat mempelajari, merasakan, dan menghargai budaya leluhur mereka. Kegiatan-kegiatan budaya yang diadakan 102 Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...) Academy of Social Science and Global Citizenship Journal Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113 di keraton, seperti pertunjukan seni tradisional, upacara adat, dan festival budaya, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam menjaga dan memperkaya warisan budaya mereka. Selain itu, keberadaan Keraton Kasepuhan Cirebon juga berpotensi sebagai daya tarik pariwisata. Wisatawan dari dalam dan luar negeri tertarik untuk mengunjungi keraton ini guna menyaksikan keindahan arsitektur tradisional, menyaksikan pertunjukan seni, dan mempelajari sejarah serta budaya lokal. Hal ini berkontribusi dalam pengembangan ekonomi lokal dan mempromosikan kekayaan budaya Cirebon kepada dunia. Dengan demikian, signifikansi Keraton Kasepuhan Cirebon sebagai penjaga warisan budaya tradisional dan saksi bisu dari kejayaan kerajaan Cirebon tidak bisa diabaikan. Peran aktif keraton ini dalam pelestarian budaya dan pengembangan kegiatan budaya memainkan peran penting dalam mempertahankan identitas budaya Cirebon serta memberikan manfaat bagi masyarakat dan pariwisata lokal. Pemeliharaan warisan budaya Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan tugas yang sangat penting dalam rangka melestarikan kekayaan budaya dan sejarah kota Cirebon (OCTORA & Sukirno, 2018). Keraton ini memiliki peran sentral dalam menjaga dan merawat berbagai aspek budaya tradisional yang ada di dalamnya. Salah satu upaya pemeliharaan yang dilakukan adalah menjaga kondisi fisik bangunan keraton itu sendiri. Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan bangunan bersejarah yang memiliki arsitektur khas Jawa dan Cirebon yang indah. Pemeliharaan reguler terhadap bangunan, termasuk perbaikan dan restorasi, dilakukan untuk menjaga keaslian dan kekuatan struktur bangunan. Selain itu, pemeliharaan warisan budaya di keraton ini juga melibatkan pelestarian seni dan kerajinan tradisional. Seni ukir, seni lukis, seni pahat, dan seni anyaman yang menjadi bagian dari budaya Cirebon dijaga dan diteruskan melalui pelatihan dan pendidikan kepada generasi muda. Dengan demikian, keterampilan dan teknik tradisional tetap terpelihara dan dapat diteruskan ke masa depan (Bakhrul, 2016). Pemeliharaan adat istiadat juga menjadi fokus penting dalam menjaga warisan budaya keraton ini. Upacara adat, ritual keagamaan, dan tradisi-tradisi lainnya terus dilakukan secara konsisten dan autentik. Peran para pemimpin keraton dan keluarga kerajaan sangat penting dalam menjaga dan meneruskan adat istiadat ini, serta mengajarkannya kepada masyarakat Cirebon. Pemeliharaan warisan budaya keraton ini juga melibatkan penyimpanan dan pengelolaan artefak bersejarah yang ada di dalam keraton. Artefak seperti pakaian adat, perhiasan, senjata tradisional, dan dokumen-dokumen bersejarah disimpan dengan baik dan dirawat agar tetap terjaga keasliannya. Pengelolaan yang baik juga termasuk pengaturan tata letak artefak yang tepat dalam ruang pameran agar dapat memberikan pemahaman yang komprehensif tentang sejarah dan budaya Cirebon. Tidak kalah pentingnya, pemeliharaan warisan budaya keraton ini juga melibatkan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat (Disuma, 2018). Melalui program-program edukasi dan kunjungan ke keraton, masyarakat Cirebon dan pengunjung dapat belajar dan memahami nilai-nilai budaya tradisional yang diwariskan oleh keraton. Ini juga membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan memelihara warisan budaya mereka. Dengan adanya upaya yang berkelanjutan dalam pemeliharaan warisan budaya Keraton Kasepuhan Cirebon, diharapkan kekayaan budaya dan sejarah yang dimilikinya dapat terus hidup dan diteruskan kepada generasi mendatang. Pemeliharaan yang baik juga berdampak positif pada pengembangan pariwisata budaya di kota Cirebon. Keraton Kasepuhan Cirebon memainkan peran sentral yang sangat penting dalam upaya melestarikan warisan budaya Cirebon. Sebagai salah satu keraton tertua di Indonesia, keraton ini menjadi penjaga dan pelindung nilai-nilai budaya yang kaya dan unik yang telah ada sejak zaman kerajaan. Pertama-tama, Keraton Kasepuhan Cirebon memegang peranan penting dalam menjaga dan melestarikan adat istiadat tradisional Cirebon. Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...) 103 Academy of Social Science and Global Citizenship Journal Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113 Berbagai upacara adat seperti slametan, pengajian, selamatan, dan prosesi keagamaan lainnya terus dilakukan dengan penuh pengabdian di dalam kompleks keraton. Hal ini tidak hanya menjaga keberlanjutan tradisi adat, tetapi juga memastikan bahwa pengetahuan dan nilai-nilai adat tersebut tetap hidup dan diteruskan kepada generasi mendatang. Keraton Kasepuhan Cirebon juga berperan dalam pelestarian seni dan budaya Cirebon. Berbagai seni tradisional seperti tari, musik, seni ukir, dan seni kriya dijaga dan dipersembahkan di dalam keraton. Pertunjukan seni yang dilakukan oleh para seniman keraton menjadi media untuk mempromosikan keindahan dan keunikan seni tradisional Cirebon kepada masyarakat dan pengunjung (Muzadi, 2019). Selain itu, keraton ini juga berfungsi sebagai pusat pengetahuan dan dokumentasi tentang sejarah Cirebon. Di dalamnya terdapat berbagai artefak bersejarah, dokumen, dan benda-benda peninggalan yang menjadi saksi bisu dari masa kejayaan kerajaan Cirebon. Dengan pengelolaan yang baik, keraton ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah dan perkembangan budaya Cirebon kepada masyarakat. Penting juga untuk mencatat bahwa Keraton Kasepuhan Cirebon berperan dalam pendidikan dan pengajaran tentang budaya Cirebon. Melalui program pendidikan, kunjungan sekolah, dan kegiatan pembelajaran lainnya, masyarakat, terutama generasi muda, dapat mempelajari dan menghargai kekayaan budaya Cirebon yang diwariskan oleh keraton. Hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian budaya mereka sendiri. Dalam kesimpulannya, peran sentral Keraton Kasepuhan Cirebon dalam melestarikan warisan budaya Cirebon sangat signifikan. Melalui pemeliharaan adat istiadat, seni, sejarah, dan pendidikan, keraton ini berkontribusi secara nyata dalam menjaga keberlanjutan dan kehidupan budaya Cirebon (Nurhikmah et al., 2020). Keraton Kasepuhan Cirebon bukan hanya menjadi tempat bersejarah, tetapi juga menjadi simbol penting dari identitas budaya kota Cirebon yang kaya dan beragam. Dengan melalui upaya pemeliharaan yang gigih, Keraton Kasepuhan Cirebon berhasil menjaga keaslian tradisi, adat istiadat, seni, dan kebudayaan yang menjadi ciri khas masyarakat Cirebon. Pemeliharaan yang dilakukan oleh keraton ini memiliki tujuan yang jelas yaitu melestarikan warisan budaya yang berharga dan memastikan bahwa nilai-nilai tersebut terus hidup dan diteruskan kepada generasi mendatang. Salah satu aspek penting dalam pemeliharaan ini adalah menjaga keaslian tradisi dan adat istiadat Cirebon. Keraton Kasepuhan Cirebon berperan sebagai pengawal dan pelindung tradisi-tradisi yang telah ada sejak zaman kerajaan. Upacara adat, perayaan keagamaan, dan praktik adat lainnya terus dijalankan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan. Hal ini membantu menjaga keaslian dan kesakralan tradisi tersebut serta memastikan bahwa pengetahuan tentang adat istiadat Cirebon tetap terpelihara dengan baik.Selain itu, pemeliharaan yang dilakukan oleh keraton ini juga berfokus pada seni dan kebudayaan. Keraton Kasepuhan Cirebon menjadi tempat di mana seni tradisional Cirebon berkembang dan dilestarikan. Seni tari, seni musik, seni ukir, dan seni kriya yang menjadi ciri khas budaya Cirebon dipersembahkan di dalam keraton, baik untuk kepentingan internal maupun untuk publik. Dengan demikian, seni tradisional Cirebon tetap hidup dan terus diperkaya, sehingga memperkuat identitas budaya kota Cirebon. Pemeliharaan yang dilakukan oleh Keraton Kasepuhan Cirebon juga melibatkan pelestarian kebudayaan secara umum. Ini termasuk pengawetan benda-benda bersejarah, dokumen, dan artefak yang terkait dengan sejarah keraton dan kerajaan Cirebon. Benda-benda tersebut dirawat dan dijaga dengan baik agar dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah dan perkembangan budaya Cirebon (Nuryadi & Juanim, 2018). Melalui upaya pemeliharaan yang berkelanjutan, Keraton Kasepuhan Cirebon telah berhasil menjaga keaslian tradisi, adat istiadat, seni, dan kebudayaan yang menjadi ciri khas masyarakat Cirebon. Pemeliharaan yang dilakukan oleh keraton ini sangat berarti bagi 104 Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...) Academy of Social Science and Global Citizenship Journal Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113 masyarakat Cirebon karena memastikan bahwa warisan budaya mereka tetap hidup dan diteruskan kepada generasi mendatang. Selain itu, pemeliharaan ini juga berdampak positif pada pengembangan pariwisata budaya, karena keraton menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik untuk mengenal dan menghargai kebudayaan Cirebon yang kaya dan beragam. Pemeliharaan warisan budaya Keraton Kasepuhan Cirebon dilakukan melalui praktik-tradisi yang dijaga secara ketat dan diteruskan dari generasi ke generasi. Praktik-praktik ini menjadi fondasi yang kuat dalam menjaga keaslian dan keberlanjutan budaya Cirebon yang kaya dan beragam. Salah satu cara penting dalam pemeliharaan ini adalah melalui pengawalan tradisi dan adat istiadat yang dijaga secara ketat. Praktik-praktik tradisional seperti upacara adat, ritual keagamaan, dan perayaan budaya terus dilakukan sesuai dengan aturan dan tata cara yang telah ditetapkan (Prasetyo, 2017). Pemeliharaan ini memastikan bahwa nilai-nilai budaya Cirebon yang diwariskan dari generasi sebelumnya tetap hidup dan tidak tergerus oleh perubahan zaman. Selain menjaga praktik-tradisi yang ada, keraton juga aktif dalam pengembangan kegiatan budaya. Ini melibatkan penyelenggaraan berbagai acara seni dan budaya seperti pertunjukan tari, konser musik tradisional, pameran seni, dan festival budaya. Melalui kegiatan ini, keraton berperan dalam mempromosikan kekayaan seni dan budaya Cirebon kepada masyarakat luas serta menarik minat wisatawan untuk mengunjungi kota Cirebon. Pengembangan kegiatan budaya juga melibatkan pelatihan dan pendidikan kepada masyarakat dan generasi muda. Keraton Kasepuhan Cirebon berperan sebagai lembaga pendidikan informal yang memberikan pelajaran tentang seni tradisional Cirebon, adat istiadat, dan kebudayaan lokal lainnya. Pelatihan ini membantu memperkuat pemahaman dan apresiasi terhadap warisan budaya serta mempersiapkan generasi mendatang untuk menjadi pelanjut dan pengawal budaya Cirebon. Melalui pemeliharaan yang ketat dan pengembangan kegiatan budaya, Keraton Kasepuhan Cirebon berperan sebagai pusat kehidupan budaya Cirebon yang aktif dan berkelanjutan. Praktik-tradisi yang dijaga dengan sungguh-sungguh dan kegiatan budaya yang berkembang membantu menjaga keberlanjutan dan relevansi budaya Cirebon di tengah perubahan zaman (Ramdani & Rochman, 2021). Pemeliharaan dan pengembangan ini juga berdampak positif pada identitas masyarakat Cirebon dan pembangunan pariwisata budaya di kota ini. Keraton Kasepuhan Cirebon juga memainkan peran penting dalam mengembangkan kegiatan budaya di wilayah Cirebon. Sebagai pusat kehidupan budaya, keraton ini menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi masyarakat setempat untuk aktif terlibat dalam berbagai kegiatan budaya. Pertama-tama, keraton ini menjadi pusat penyelenggaraan berbagai acara budaya seperti pertunjukan seni, pameran seni, dan festival budaya. Acara-acara ini tidak hanya melibatkan seniman dan budayawan dari dalam keraton, tetapi juga melibatkan komunitas seni dan budaya di wilayah Cirebon. Melalui kerjasama dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, keraton mendorong perkembangan dan peningkatan kualitas kegiatan budaya di wilayah tersebut. Selain itu, Keraton Kasepuhan Cirebon juga berperan dalam memberikan pelatihan dan pendidikan tentang budaya kepada masyarakat. Dengan mengadakan berbagai workshop, seminar, dan kegiatan edukatif lainnya, keraton memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mempelajari dan mengembangkan keterampilan dalam bidang seni tradisional Cirebon. Hal ini tidak hanya membantu melestarikan kebudayaan lokal, tetapi juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengembangkan potensi diri dan menciptakan karyakarya seni yang berkualitas (Ramdani & Ramdani, 2023). Selanjutnya, keraton ini juga berperan sebagai pusat penyebaran informasi dan pengetahuan tentang budaya Cirebon. Dengan memiliki perpustakaan, galeri, dan ruang dokumentasi, keraton menyediakan akses kepada masyarakat untuk mempelajari sejarah, seni, dan budaya Cirebon. Melalui penelitian dan studi yang dilakukan, keraton berkontribusi dalam mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang warisan budaya yang ada di wilayah tersebut. Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...) 105 Academy of Social Science and Global Citizenship Journal Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113 Dengan peran yang aktif dalam mengembangkan kegiatan budaya, Keraton Kasepuhan Cirebon turut mendorong pertumbuhan dan pengenalan budaya Cirebon secara lebih luas. Dampaknya dirasakan baik oleh masyarakat setempat maupun oleh pengunjung dari luar. Kegiatan budaya yang berkembang di wilayah Cirebon tidak hanya memberikan hiburan dan edukasi, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi dalam sektor pariwisata budaya. Secara keseluruhan, Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki peran penting dalam mengembangkan kegiatan budaya di wilayah Cirebon. Melalui penyelenggaraan acara budaya, pelatihan, pendidikan, dan penyebaran informasi, keraton ini berkontribusi dalam memperkuat identitas budaya lokal dan meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya Cirebon. Melalui pelaksanaan berbagai acara seperti pertunjukan seni tradisional, upacara adat, festival budaya, dan pameran seni, Keraton Kasepuhan Cirebon memainkan peran penting dalam mempromosikan kegiatan budaya kepada masyarakat. Acara-acara tersebut tidak hanya bertujuan untuk menghibur, tetapi juga untuk memperkenalkan kekayaan budaya Cirebon kepada khalayak yang lebih luas (Hidayat et al., 2020). Pertunjukan seni tradisional yang diselenggarakan oleh keraton menjadi ajang untuk menampilkan keindahan dan keunikan seni Cirebon. Tarian, musik, teater, dan pertunjukan seni lainnya memperlihatkan kecintaan dan dedikasi keraton dalam mempertahankan warisan seni tradisional. Melalui pertunjukanpertunjukan ini, masyarakat dapat menyaksikan langsung keahlian dan keindahan seni budaya Cirebon, sehingga meningkatkan apresiasi dan pemahaman mereka terhadap budaya tersebut. Upacara adat yang dilakukan di keraton juga menjadi momen yang berharga untuk memperkenalkan adat istiadat dan tradisi masyarakat Cirebon kepada masyarakat. Acara-acara seperti prosesi pernikahan adat, ritual keagamaan, dan perayaan tradisional memperlihatkan kekayaan budaya dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupan masyarakat Cirebon. Partisipasi masyarakat dalam upacara adat ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk terlibat dan memahami lebih dalam tentang kearifan lokal. Festival budaya dan pameran seni yang diselenggarakan oleh keraton merupakan ajang yang memungkinkan masyarakat untuk merasakan dan menikmati berbagai aspek budaya Cirebon (Nugraha, 2017). Festival budaya menghadirkan beragam kegiatan seperti pertunjukan seni, bazaar budaya, kuliner tradisional, dan lokakarya. Sementara itu, pameran seni memberikan ruang bagi seniman lokal untuk memamerkan karya-karya mereka yang mencerminkan kebudayaan Cirebon. Melalui festival dan pameran ini, masyarakat dapat berinteraksi langsung dengan budaya Cirebon, memperluas wawasan mereka, dan mengapresiasi keberagaman budaya yang ada di wilayah tersebut. Dengan mempromosikan kegiatan budaya melalui berbagai acara tersebut, Keraton Kasepuhan Cirebon memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengenal dan terlibat dalam warisan budaya yang dimiliki oleh kota Cirebon. Pemahaman dan apresiasi yang meningkat terhadap budaya Cirebon dapat menjadi pijakan untuk memperkuat identitas budaya lokal, mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam melestarikan warisan budaya, serta mengembangkan potensi pariwisata budaya di wilayah tersebut. Pengembangan kegiatan budaya yang dilakukan oleh Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki tujuan utama untuk memperkenalkan dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan budaya Cirebon. Melalui berbagai acara, pertunjukan, festival, dan pameran seni, keraton berupaya untuk menghadirkan pengalaman yang mendalam kepada masyarakat agar mereka dapat memahami, menghargai, dan merasakan keunikan budaya Cirebon. Salah satu tujuan pengembangan kegiatan budaya adalah memperkenalkan warisan budaya Cirebon kepada masyarakat. Keraton Kasepuhan Cirebon sebagai wadah yang kaya akan tradisi dan kebudayaan Cirebon, menjadi pusat pengetahuan dan sumber inspirasi bagi masyarakat. Melalui acara-acara budaya yang diselenggarakan, masyarakat dapat menyaksikan secara langsung seni, adat istiadat, dan kebudayaan yang menjadi ciri khas kota Cirebon. Hal ini membantu memperkenalkan aspek-aspek budaya yang mungkin belum diketahui oleh 106 Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...) Academy of Social Science and Global Citizenship Journal Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113 masyarakat luas, sehingga mereka dapat lebih memahami dan menghargai kekayaan budaya tersebut. Selain itu, pengembangan kegiatan budaya juga bertujuan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap budaya Cirebon (Atmadi & Surya, 2022). Dengan menyajikan pertunjukan seni tradisional, upacara adat, dan festival budaya, keraton berusaha menciptakan pengalaman yang memikat dan menginspirasi masyarakat. Melalui pengalaman langsung, masyarakat dapat merasakan keindahan, keunikan, dan makna yang terkandung dalam budaya Cirebon. Hal ini dapat memicu peningkatan apresiasi terhadap seni, kebudayaan, dan nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pengembangan kegiatan budaya juga berperan dalam menciptakan ikatan sosial dan rasa kebersamaan di antara masyarakat. Melalui partisipasi dalam acara-acara budaya, masyarakat dapat saling berinteraksi, berbagi pengetahuan, dan menikmati pengalaman bersama. Ini menciptakan ruang untuk mempererat hubungan antarwarga dan membangun kesadaran kolektif akan pentingnya melestarikan budaya Cirebon (Oktaviani et al., 2023). Dengan memperkenalkan dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan budaya Cirebon, pengembangan kegiatan budaya di Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki dampak yang luas. Selain mempertahankan identitas budaya lokal, ini juga dapat memberikan dorongan ekonomi melalui pengembangan pariwisata budaya, memperkaya kehidupan sosial masyarakat, dan membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan budaya untuk generasi mendatang. Peran Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan dan pembangunan di wilayah Cirebon. Beberapa dampak yang dapat dilihat adalah sebagai berikut: Pemeliharaan dan Pelestarian Budaya: Keraton Kasepuhan Cirebon berperan sebagai pusat pemeliharaan dan pelestarian warisan budaya Cirebon. Melalui upaya pemeliharaan yang ketat, keraton memastikan keaslian tradisi, adat istiadat, seni, dan kebudayaan yang menjadi ciri khas masyarakat Cirebon tetap terjaga. Dampaknya adalah peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya, serta memperkuat identitas budaya lokal(Nugraha, 2017). Pengembangan Kegiatan Budaya: Keraton Kasepuhan Cirebon juga berperan penting dalam mengembangkan kegiatan budaya di wilayah Cirebon. Melalui penyelenggaraan acara budaya, pelatihan, pendidikan, dan penyebaran informasi, keraton ini mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan budaya. Dampaknya adalah pertumbuhan dan pengenalan budaya Cirebon secara lebih luas, meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap kekayaan budaya, serta menciptakan peluang ekonomi dalam sektor pariwisata budaya. Peningkatan Ekonomi Lokal: Peran Keraton Kasepuhan Cirebon juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal. Sebagai pusat kegiatan budaya dan pariwisata, keraton ini menarik minat wisatawan dan pengunjung yang ingin menikmati keindahan budaya Cirebon. Dampaknya adalah berkembangnya sektor pariwisata, pertumbuhan usaha mikro dan kecil di sekitar keraton, serta peningkatan pendapatan masyarakat setempat yang terlibat dalam industri pariwisata. Pendidikan dan Pengetahuan Budaya: Keraton Kasepuhan Cirebon juga berperan sebagai pusat penyebaran informasi dan pengetahuan tentang budaya Cirebon. Dengan memiliki perpustakaan, galeri, dan ruang dokumentasi, keraton memberikan akses kepada masyarakat untuk mempelajari sejarah, seni, dan budaya Cirebon. Dampaknya adalah meningkatnya pemahaman masyarakat tentang warisan budaya, pengembangan penelitian dan studi tentang budaya Cirebon, serta peningkatan kualitas pendidikan budaya di wilayah tersebut (Junaedi, 2015). Penguatan Identitas Budaya: Melalui semua perannya, Keraton Kasepuhan Cirebon turut memperkuat identitas budaya lokal. Keberadaan keraton sebagai simbol keagungan dan kearifan budaya Cirebon menjadi cerminan yang kuat bagi masyarakat setempat. Dampaknya adalah terjaganya kesatuan dan keutuhan budaya Cirebon, peningkatan kebanggaan masyarakat terhadap identitas budaya lokal, serta pelestarian nilai-nilai tradisional yang Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...) 107 Academy of Social Science and Global Citizenship Journal Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113 menjadi landasan kehidupan masyarakat Peran keraton dalam pemeliharaan warisan budaya memiliki dampak penting dalam menjaga keberlanjutan tradisi dan mencegah hilangnya pengetahuan budaya yang berharga. Melalui upaya pemeliharaan yang dilakukan, keraton berperan dalam: Melestarikan Tradisi: Keraton berperan sebagai penjaga dan pelindung tradisi budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan menjaga praktik-tradisi yang dijaga secara ketat, keraton memastikan bahwa tradisi-tradisi penting, seperti upacara adat, tarian, musik, dan ritual, terus dipraktikkan dan diteruskan. Hal ini memungkinkan tradisi budaya Cirebon tetap hidup dan terus berkembang. Menjaga Pengetahuan Budaya: Keraton sebagai pusat pemeliharaan budaya memiliki peran penting dalam menjaga pengetahuan budaya yang berharga. Di dalam keraton, terdapat perpustakaan, arsip, dan sumber daya lainnya yang menyimpan informasi dan pengetahuan tentang tradisi, sejarah, seni, dan kebudayaan Cirebon. Dengan menjaga dan melestarikan pengetahuan ini, keraton memastikan bahwa generasi mendatang dapat mengakses dan mempelajari warisan budaya dengan baik. Mencegah Kehilangan Budaya: Melalui pemeliharaan yang ketat, keraton berperan dalam mencegah hilangnya aspek-aspek budaya yang berharga. Dengan mempertahankan praktiktradisi, keraton mencegah kehilangan pengetahuan, teknik, dan keterampilan yang terkait dengan budaya Cirebon. Ini melibatkan transfer pengetahuan dan keterampilan dari generasi yang lebih tua kepada generasi yang lebih muda, sehingga warisan budaya dapat terus dilestarikan. Menghidupkan Kembali Budaya yang Terancam Punah: Selain menjaga tradisi yang masih terpelihara dengan baik, keraton juga memiliki peran dalam menghidupkan kembali budaya yang terancam punah. Melalui upaya revitalisasi dan pemulihan, keraton dapat mengembalikan kehidupan kepada aspek-aspek budaya yang hampir punah atau terlupakan. Ini dapat dilakukan melalui penelitian, rekonstruksi, dan program-program pembelajaran yang bertujuan untuk menghidupkan kembali praktik dan pengetahuan budaya yang hampir hilang. Dalam keseluruhan, peran keraton dalam pemeliharaan warisan budaya berdampak penting dalam menjaga keberlanjutan tradisi, mencegah kehilangan pengetahuan budaya yang berharga, serta menghidupkan kembali budaya yang terancam punah. Dengan demikian, keraton memainkan peran yang krusial dalam mempertahankan kekayaan budaya Cirebon bagi generasi sekarang dan masa depan (Rosmalia, 2015). peran Keraton Kasepuhan Cirebon dalam pemeliharaan dan pembangunan budaya Cirebon memiliki dampak positif yang signifikan. Melalui upaya pemeliharaan, keraton berhasil menjaga keaslian tradisi, adat istiadat, seni, dan kebudayaan yang menjadi ciri khas masyarakat Cirebon. Selain itu, keraton juga berperan penting dalam mengembangkan kegiatan budaya di wilayah Cirebon dengan melaksanakan berbagai acara dan aktivitas yang mempromosikan kegiatan budaya kepada masyarakat. Pemeliharaan warisan budaya oleh keraton ini memiliki dampak yang luas, seperti melestarikan tradisi, menjaga pengetahuan budaya yang berharga, mencegah hilangnya budaya, dan menghidupkan kembali budaya yang terancam punah. Selain itu, keraton juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam menjaga dan mengembangkan budaya mereka sendiri (Mayangsari, 2014). Hal ini meningkatkan kesadaran, apresiasi, dan pemahaman masyarakat terhadap kekayaan budaya Cirebon. Namun, di masa depan, keraton dihadapkan pada tantangan globalisasi, perubahan sosial dan nilai, serta peningkatan pendidikan dan kesadaran budaya. Meskipun demikian, terdapat peluang yang dapat dimanfaatkan, seperti pariwisata budaya dan kolaborasi dengan pihak terkait, untuk menguatkan pemeliharaan dan pembangunan budaya Cirebon. Untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang tersebut, keraton perlu mengembangkan strategi yang komprehensif, termasuk memperhatikan keberlanjutan, partisipasi masyarakat, inovasi, dan pemanfaatan teknologi. Dengan demikian, peran keraton dalam pemeliharaan dan 108 Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...) Academy of Social Science and Global Citizenship Journal Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113 pembangunan budaya Cirebon akan semakin relevan dan efektif. Dalam kesimpulannya, keraton Kasepuhan Cirebon memiliki peran yang penting dalam memelihara, mengembangkan, dan mempromosikan budaya Cirebon (Febriyanto et al., 2022). Upaya pemeliharaan dan pembangunan budaya yang dilakukan oleh keraton memiliki dampak positif yang signifikan, termasuk dalam melestarikan tradisi, menjaga pengetahuan budaya, memperkuat identitas budaya lokal, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya mereka. Meskipun dihadapkan pada tantangan globalisasi dan perubahan sosial, keraton memiliki peluang dalam pariwisata budaya dan kolaborasi dengan pihak terkait. Dalam menghadapi masa depan, keraton perlu mengembangkan strategi yang komprehensif untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang, dengan memperhatikan keberlanjutan, partisipasi masyarakat, inovasi, dan pemanfaatan teknologi. Dengan demikian, keraton dapat terus memainkan peran yang relevan dalam pemeliharaan dan pembangunan budaya Cirebon. Keraton Kasepuhan Cirebon dalam pemeliharaan dan pembangunan budaya di wilayah Cirebon sangat penting. Meskipun keraton ini dihadapkan pada tantangan, upaya pemeliharaan dan pembangunan budaya yang dilakukan tetap memiliki dampak positif yang signifikan (Firmanyah & Fardani, 2021). Keraton Kasepuhan Cirebon memainkan peran sentral dalam menjaga keaslian tradisi, adat istiadat, seni, dan kebudayaan yang menjadi ciri khas masyarakat Cirebon. Melalui kegiatan budaya yang mereka selenggarakan, keraton berhasil mempromosikan kegiatan budaya kepada masyarakat dan meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya Cirebon. Pemeliharaan warisan budaya yang dilakukan oleh keraton menjaga keberlanjutan tradisi dan mencegah hilangnya pengetahuan budaya yang berharga. Selain itu, pembangunan kegiatan budaya oleh keraton memberikan ruang bagi masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam menjaga dan mengembangkan budaya mereka sendiri. Dampak positif yang dihasilkan dari peran keraton ini meliputi pelestarian tradisi, identitas budaya lokal, dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap budaya Cirebon. Namun, keraton juga dihadapkan pada tantangan seperti globalisasi, perubahan sosial, pendidikan, dan nilai-nilai yang dapat mempengaruhi pemeliharaan budaya. Meskipun demikian, keraton memiliki peluang dalam pariwisata budaya dan kolaborasi dengan pihak terkait untuk mengatasi tantangan tersebut. Dalam menghadapi masa depan, keraton perlu mengembangkan strategi yang komprehensif dengan memperhatikan keberlanjutan, partisipasi masyarakat, inovasi, dan pemanfaatan teknologi. Kolaborasi dengan pihak terkait dan dukungan dari masyarakat dan pemerintah juga penting dalam menjaga dan mengembangkan budaya Cirebon. Dengan demikian, peran Keraton Kasepuhan Cirebon dalam pemeliharaan dan pembangunan budaya Cirebon memiliki dampak positif yang signifikan. Upaya pemeliharaan dan pembangunan budaya yang dilakukan oleh keraton perlu terus ditingkatkan dan disesuaikan dengan tantangan dan peluang di masa depan guna memastikan keberlanjutan dan kelestarian warisan budaya yang berharga. Tantangan dalam mempertahankan budaya tradisional meliputi pengaruh modernisasi, perubahan sosial, dan kurangnya sumber daya. Pengaruh modernisasi seperti perkembangan teknologi dan globalisasi dapat mempengaruhi pola pikir dan gaya hidup masyarakat, sehingga nilai-nilai budaya tradisional menjadi terpinggirkan (Nursinggih, 2001). Perubahan sosial, seperti mobilitas yang tinggi, urbanisasi, dan perubahan struktur keluarga, juga dapat mengubah cara hidup dan praktik budaya yang sudah ada. Selain itu, kurangnya sumber daya seperti dana, tenaga kerja, dan infrastruktur menjadi hambatan dalam upaya mempertahankan budaya tradisional. Pemeliharaan dan pelaksanaan kegiatan budaya memerlukan sumber daya yang cukup untuk mengorganisir acara, merawat tempat-tempat budaya, dan melibatkan masyarakat secara aktif (Purnama & Hermawan, 2022). Dalam menghadapi tantangan ini, perlu dilakukan langkah-langkah yang efektif. Salah satunya adalah Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...) 109 Academy of Social Science and Global Citizenship Journal Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113 meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mempertahankan budaya tradisional dan nilai-nilainya. Pendidikan dan kampanye budaya dapat menjadi sarana untuk mengajarkan generasi muda tentang kekayaan budaya yang dimiliki dan pentingnya menjaga warisan tersebut. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, lembaga budaya, dan komunitas lokal juga diperlukan untuk mengembangkan program pemeliharaan dan pembangunan budaya yang berkelanjutan. Pendanaan yang memadai dan penggunaan teknologi yang tepat juga dapat membantu memperkuat upaya pemeliharaan budaya tradisional. Dengan kesadaran, kolaborasi, dan dukungan yang tepat, dapat diatasi tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan budaya tradisional. Dalam prosesnya, penting untuk menemukan keseimbangan antara mempertahankan nilai-nilai budaya yang sudah ada dengan mengakomodasi perubahan sosial yang terjadi. Dengan demikian, budaya tradisional dapat terus hidup dan berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman. Terlepas dari tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan budaya tradisional, terdapat peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi tantangan tersebut. Kolaborasi dengan pihak terkait, seperti pemerintah, lembaga budaya, dan komunitas lokal, dapat menjadi langkah yang efektif dalam menjaga dan mengembangkan budaya Cirebon. Dengan bekerja sama, sumber daya dan keahlian yang berbeda dapat digabungkan untuk merancang programprogram pemeliharaan dan pembangunan budaya yang lebih holistik dan berkelanjutan. Pendidikan budaya juga memiliki peran penting dalam mempromosikan kesadaran dan apresiasi terhadap budaya Cirebon (Suparno, 2015). Melalui pendidikan budaya, generasi muda dapat memahami nilai-nilai budaya, tradisi, dan sejarah yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui kurikulum sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan program-program edukatif yang melibatkan keraton dan komunitas lokal. Selain itu, penggunaan teknologi juga dapat menjadi sarana efektif untuk mempromosikan budaya Cirebon secara lebih luas (Ningrum, 2020). Dengan memanfaatkan media sosial, platform digital, dan teknologi informasi lainnya, keraton dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan memperkenalkan kekayaan budaya Cirebon kepada masyarakat global. Pameran virtual, tur digital, dan konten multimedia dapat menjadi sarana interaktif yang memungkinkan orang dari berbagai belahan dunia untuk mengenal dan mengapresiasi budaya Cirebon. Dengan kolaborasi yang kuat, pendidikan budaya yang memadai, dan pemanfaatan teknologi secara bijak, peluang untuk mempromosikan budaya Cirebon secara lebih luas dapat terwujud. Langkah-langkah ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat, menginspirasi partisipasi aktif dalam kegiatan budaya, dan mendorong pemeliharaan dan pengembangan budaya tradisional yang berkelanjutan di wilayah Cirebon (Zulhardi et al., 2013). 4. Kesimpulan Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki sejarah yang panjang sebagai salah satu keraton tertua di Indonesia. Didirikan pada abad ke-15 oleh Prabu Siliwangi, keraton ini telah menjadi pusat kekuasaan dan kebudayaan bagi Kerajaan Cirebon. Sebagai keraton tertua di antara tiga keraton di Cirebon, yaitu Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan, Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki peran sentral dalam menjaga tradisi dan kebudayaan Cirebon. Sejak didirikan, Keraton Kasepuhan Cirebon telah menjadi pusat pemerintahan dan tempat tinggal bagi raja dan keluarga kerajaan. Selain itu, keraton ini juga menjadi lokasi di mana berbagai kegiatan budaya dan adat istiadat dilaksanakan. Upacara keagamaan, perayaan adat, pertunjukan seni, dan kegiatan sosial diadakan di dalam kompleks keraton ini. Seiring berjalannya waktu, Keraton Kasepuhan Cirebon mengalami berbagai perubahan dan transformasi. Namun, nilai-nilai budaya dan tradisi yang diwariskan oleh leluhur tetap dijaga dengan sungguh-sungguh. Peran keraton sebagai penjaga warisan budaya tradisional juga 110 Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...) Academy of Social Science and Global Citizenship Journal Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113 berdampak positif pada masyarakat Cirebon. Keraton Kasepuhan Cirebon menjadi tempat di mana masyarakat dapat mempelajari, merasakan, dan menghargai budaya leluhur mereka. Kegiatan-kegiatan budaya yang diadakan di keraton, seperti pertunjukan seni tradisional, upacara adat, dan festival budaya, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam menjaga dan memperkaya warisan budaya mereka. Selain itu, keberadaan Keraton Kasepuhan Cirebon juga berpotensi sebagai daya tarik pariwisata. Wisatawan dari dalam dan luar negeri tertarik untuk mengunjungi keraton ini guna menyaksikan keindahan arsitektur tradisional, menyaksikan pertunjukan seni, dan mempelajari sejarah serta budaya lokal. Hal ini berkontribusi dalam pengembangan ekonomi lokal dan mempromosikan kekayaan budaya Cirebon kepada dunia. Dengan demikian, signifikansi Keraton Kasepuhan Cirebon sebagai penjaga warisan budaya tradisional dan saksi bisu dari kejayaan kerajaan Cirebon tidak bisa diabaikan. Pertunjukan seni yang dilakukan oleh para seniman keraton menjadi media untuk mempromosikan keindahan dan keunikan seni tradisional Cirebon kepada masyarakat dan pengunjung. Selain itu, keraton ini juga berfungsi sebagai pusat pengetahuan dan dokumentasi tentang sejarah Cirebon. Di dalamnya terdapat berbagai artefak bersejarah, dokumen, dan benda-benda peninggalan yang menjadi saksi bisu dari masa kejayaan kerajaan Cirebon. Dengan pengelolaan yang baik, keraton ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah dan perkembangan budaya Cirebon kepada masyarakat. Penting juga untuk mencatat bahwa Keraton Kasepuhan Cirebon berperan dalam pendidikan dan pengajaran tentang budaya Cirebon. Melalui program pendidikan, kunjungan sekolah, dan kegiatan pembelajaran lainnya, masyarakat, terutama generasi muda, dapat mempelajari dan menghargai kekayaan budaya Cirebon yang diwariskan oleh keraton. Hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian budaya mereka sendiri. 5. Daftar Pustaka Agustin, A. (2021). Pengembangan Objek Wisata Religi Bagi Peningkatan Ekonomi Masyarakat (Studi Pada Keraton Kesepuhan Kota Cirebon). repository.syekhnurjati.ac.id. https://repository.syekhnurjati.ac.id/5186/ Ahnaf, M., Rukmi, W. I., & Siregar, J. P. (2023). Bentuk Kawasan Keraton Kasepuhan Cirebon sebagai Kawasan Cagar Budaya. Planning for Urban Region and Environment, 12(2), 189–198. Atmadi, B. S. P., & Surya, R. (2022). MENGHIDUPKAN KEMBALI KAWASAN KOTA TUA CIREBON DENGAN EKOWISATA. Jurnal Sains, Teknologi, Urban …. https://journal.untar.ac.id/index.php/jstupa/article/view/22135 Bakhrul, A. (2016). SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH KERATON KASEPUHAN DI KOTA CIREBON (SUATU KAJIAN TERHADAP PUTUSAN MA NO. 1825 K/PDT/2002). eprints.undip.ac.id. http://eprints.undip.ac.id/57756/ Cagar, P., Dan, B., & Heritage, B. D. (2023). Pengembangan cagar budaya dan pariwisata berbasis digital heritage. 5(1), 12–24. Disuma, A. (2018). Strategi Pengembangan Wisata Syariah berbasis Budaya di Kota Cirebon. Inklusif (Jurnal Pengkajian Penelitian Ekonomi …. https://www.jurnal.syekhnurjati.ac.id/index.php/inklusif/article/view/2872 Fauzi, E. (2015). Kedudukan Tanah Adat Keraton Kesepuhan Cirebon Dihubungkan Dengan Hukum Adat Dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok …. repository.unpas.ac.id. http://repository.unpas.ac.id/28413/ Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...) 111 Academy of Social Science and Global Citizenship Journal Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113 Febriyanto, F., Pramudya, F., Sokibi, S., Kusnadi, K., & ... (2022). Sosialisasi Penerapan Sistem Informasi dan Pendataan Pengunjung Pada Keraton Kasepuhan Kota Cirebon. Jurnal Pengabdian …. https://jpucic.id/index.php/jpucic/article/view/11 Firmanyah, F., & Fardani, I. (2021). Revitalisasi Koridor Bersejarah Kawasan Keraton Kanoman Kota Cirebon. In Prosiding Seminar Nasional …. prosiding.unimus.ac.id. https://prosiding.unimus.ac.id/index.php/semnas/article/viewFile/871/880 Guntoro, M., Kurniawan, Z., & ... (2022). Cultural Heritage And Creative Arts Development. … 45: Jurnal Ilmu …. Hariyanto, O. I. B. (2016). Destinasi Wisata Budaya dan Religi di Cirebon. Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen, Dan Bisnis, 4(2), 214–222. https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica/article/view/830 Hidayat, A. A., Arifin, F., Dais, T. R., & ... (2020). Dari Orang Belanda Sampai Elit Bumiputera: Kajian Sejarah Freemasonry di Kota Cirebon 1900-1942. Agastya: Jurnal Sejarah …. http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JA/article/view/5402 Junaedi, D. (2015). Perbaikan Kualitas Pelayanan Jasa Kepariwisataan dengan Metode Servqual dan QFD (Studi Kasus di Keraton Kasepuhan Kota Cirebon). Jurnal Operations Excellence: Journal of Applied …. https://www.neliti.com/publications/268840/perbaikan-kualitas-pelayanan-jasakepariwisataan-dengan-metode-servqual-dan-qfd Kholisoh, S., & Setiana, D. S. (2022). Learning About Measurements from Videos of Keraton Kesepuhan Cirebon for Local Primary Students. Ethnomathematics Journal. https://journal.uny.ac.id/index.php/ethnomath/article/view/46126 Lestari, N. Y. (2020). Penerapan konsep Baluwarti pada arsitektur Keraton Kasepuhan Kanoman dan Kacirebonan di Cirebon. repository.unpar.ac.id. Mayangsari, E. (2014). TRADISI UPACARA PANJANG JIMAT KERATON KASEPUHAN SEBAGAI ASET BUDAYA LOKAL KOTA CIREBON DALAM PELESTARIAN BUDAYA BANGSA. repository.upi.edu. http://repository.upi.edu/7296 Muzadi, A. (2019). PERAN PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA DI KOTA CIREBON. Conference on Public Administration and …. http://proceedings.undip.ac.id/index.php/copas/article/view/32 Ningrum, K. I. (2020). Wisata religi dan pemberdayaan ekonomi pedagang di kawasan Keraton Kasepuhan kota Cirebon. IAIN Pekalongan. Nugraha, A. F. (2017). Pola komunikasi pemangku jabatan keraton kasepuhan dengan pejabat pemerintah Kota Cirebon. repository.uinjkt.ac.id. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/35326 Nurhikmah, A., SHODIQ, M., & Ag, S. (2020). “TARI DAKWAH DI BUMI WALI” KESENIAN SINTREN DI KOTA CIREBON TAHUN 1970-2018. eprints.iainsurakarta.ac.id. http://eprints.iain-surakarta.ac.id/401/1/ALFIN NURHIKMAH.pdf Nursinggih, H. (2001). Kajian Komponen Penawaran dan Permintaan Wisata sebagai Penunjang Kepariwisataan Budaya Kota Cirebon. In Semarang: Tesis-Universitas Diponegoro. core.ac.uk. https://core.ac.uk/download/pdf/11712329.pdf Nuryadi, A., & Juanim, H. (2018). … QUALITY TERHADAP TOURIST SATISFACTION SERTA IMPLIKASINYA PADA REVISIT INTENTION (Studi Wisatawan Keraton Kasepuhan Kota Cirebon). repository.unpas.ac.id. 112 Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...) Academy of Social Science and Global Citizenship Journal Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113 http://repository.unpas.ac.id/38587/5/SA 3 PDF.pdf OCTORA, Y. T., & Sukirno, S. (2018). PENYELESAIAN SENGKETA ATAS TANAH BEKAS SWAPRAJA ANTARA KERATON KESEPUHAN DENGAN PEMERINTAH KOTA CIREBON BERBASIS KEADILAN. eprints.undip.ac.id. http://eprints.undip.ac.id/70934/ Oktaviani, A. P., Rukmi, W. I., & ... (2023). PERSEPSI WARGA DAN WISATAWAN TERHADAP PLACE IDENTITY KERATON KASEPUHAN KOTA CIREBON. Planning for Urban …. https://purejournal.ub.ac.id/index.php/pure/article/view/574 Prasetyo, A. (2017). STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI KOTA CIREBON. repository.upi.edu. http://repository.upi.edu/id/eprint/28242 Purbodewi, D. S. (2018). Perkembangan tata ruang dan massa pada Keraton Kesepuhan Cirebon. repository.unpar.ac.id. https://repository.unpar.ac.id/handle/123456789/8616 Purnama, I., & Hermawan, K. T. (2022). Digital Heritage Menuju Pengembangan Pariwisata dan Budaya Kota Cirebon. Jurnal …. http://ejournal.bappeda.cirebonkota.go.id/index.php/jdp/article/view/28 Ramdani, A., & Ramdani, M. A. (2023). Analisis Keterikatan Emosi dan Hubungan Liniasi para Pemangku Kepentingan dalam Pelestarian Cagar Budaya Keraton di Kota Cirebon. Bandung Conference Series …. https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSURP/article/view/6261 Ramdani, A., & Rochman, G. P. (2021). Analisis Ruang Interaksi Sosial: Studi dari Keraton-Keraton di Kota Cirebon. In Prosiding Seminar Nasional …. prosiding.unimus.ac.id. https://prosiding.unimus.ac.id/index.php/semnas/article/download/874/883 Rosmalia, D. (2015). Identifikasi Elemen Fisik Kebudayaan Kraton sebagai Pembentuk Ruang Lanskap Budaya Kota Cirebon. Media Matrasain. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmm/article/view/10653 Sarah, Y. (2018). Komunikasi Ritual Dalam Tradi si Kliwonan di Keraton Kesepuhan Kota Cirebon. Bandung: UNIKOM. Suparno, I. (2015). Implementasi Strategi Pemasaran Wisata Keraton Kasepuhan Dalam Membangun Daya Tarik Wisata Kota Cirebon. repository.syekhnurjati.ac.id. http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/175 Zulhardi, R., Hidayat, R., & Kurniawati, I. (2013). Strategi Humas Keraton Kasepuhan dalam Meningkatkan Citra Objek Wisata di Kota Cirebon. Journal Signal. http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/Signal/article/view/684 Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...) 113