Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

AKUNTANSI ISTISHNA

UINSI SAMARINDA AKUNTANSI ISTISHNA PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH MATA KULIAH AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH Rika Saputri 2231811003 rikasaputribts@gmail. com Latifah 2231811011 latifahputri683@gmail .com Ayu Annisa Salsabila 2231811012 ayuannisaslsabla04@g mail.com Siti Ayu Lusiana Sri Pangastuti 2231811014 2231811077 ayusiti182@gmail.com m p o o l k e k 3 lusianasp5@gmail.co m ISTISHNA UINSI SAMARINDA Akad jual beli antara al-mustashni (Pembeli) dan as-shani (produsen sebagai penjual). Pembeli memesan barang pada produsen kemudian produsen menyediakan al-mashnu (barang pesanan) sesuai spesifikasi yang disyaratkan pembeli dan menjualnya dengan harga yang disepakati di awal akad, dan harga tidak dapat berubah selama jangka waktu akad. Jika barang pesanan yang dikirimkan salah atau cacat maka produsen/penjual harus bertanggung jawab atas kelalaiannya. ISTISHNA PARALEL Bank dapat bertindak sebagai pembeli dan penjual. Jika bank sebagai penjual, lalu memesan pada pihak lain (sub-kontraktor) untuk menyediakan barang pesanan maka ini disebut dengan istishna paralel. ISTISHNA PARALEL UINSI SAMARINDA Istishna tidak dapat dibatalkan kecuali 1. kedua belah pihak setuju untuk menghentikannya; atau 2. akad batal demi hukum karena timbul kondisi hukum yang dapat menghalangi pelaksanaan atau penyelesaian akad. Pembeli mempunyai hak untuk memperoleh jaminan dari produsen/penjual atas: 1. jumlah yang telah dibayarkan; dan 2. penyerahan barang pesanan sesuai dengan spesifikasi dan tepat waktu. 3. harga yang disepakati akan dibayar tepat waktu. Syarat Melakukan Istishna Paralel 1. Pihak yang berakal cakap hukum dan mempunyai kekuasaan untuk melakukan jual beli 2. Ridha / kerelaan dua belah pihak dan tidak ingkar janji 3. Apabila isi akad disyaratkan Shani’ hanya bekerja saja, maka akad ini bukan lagi istishna, tetapi berubah menjadi akad ijarah 4. Pihak yang membuat menyatakan kesanggupann untuk mengadakan / membuat barang itu 5. Mashnu’ (barang / obyek pesanan) mempunyai kriteria yang jelas seperti jenis, ukuran (tipe), mutu dan jumlahnya 6. Barang tersebut tidak termasuk dalam kategori yang dilarang BIAYA ISTISHNA DAN ISTISHNA PARALEL UINSI SAMARINDA Terdapat 2 Dasar penilaian yang dipertimbangkan untuk mengukur aktiva bank syariah (al-sani) pada akhir periode laporan keuangan bank syariah 1. Baya historis dari assets Istishna dinyatakan oleh nilai buku dari perkiraan istishna dalam proses di dalam kontrak Istishna atau nilai buku dari perkiraan biaya istishna pada kasus Istishna Paralel. 2.Biaya historis, dapat dilakukan selama tidak melebihi nilai ekuivalen tunai. Metode kedua ini memungkinkan pengakuan yang tepat waktu dari kerugian yang diperkirakan di dalam pelaksanaan kontrak pada akhir periode laporan keuangan. PENGAKUAN PENDAPATAN & KEUNTUNGAN ISTISHNA DAN ISTISHNA PARALEL 1. Metode persentase penyelesaian. Menurut metode ini, bagian keuntungan Istishna disesuaikan dengan pekerjaan yang telah diselesaikannya dalam suatu jangka waktu tertentu dan diakui pada akhir periode tersebut. 2. Metode kontrak yang diselesaikan. Menurut metode ini, keseluruhan biaya dan pendapatan kontrak Istishna diakui pada akhir periode laporan keuangan saat kontrak diselesaikan. BANK SEBAGAI PENJUAL Penyatuan dan Segmentasi Akad UINSI SAMARINDA Apabila akad istishna mencakup aset, pengakuan suatu aset diperlakukan dengan akad yang terpisah jika : a)proposal terpisah telah diajukan untuk setiap aset. b)setiap aset telah dinegosiasikan secara terpisah dimana penjual dan pembeli dapat menerima atau menolak bagian akad yang berhubungan dengan masing-masing aset tersebut. c)biaya dan pendapatan masing-masing aset dapat diidentifikasikan. Pendapatan Istishna dan Istishna Paralel Istishna dengan Pembayaran Tangguh Pendapatan istishna didapat dengan menggunakan metode presentase penyelesaian atau metode akad selesai. Akad dikatakan selesai apabila jika proses pembuatan barang selesai dan diserahkan ke pembeli. Apabila metode presentase penyelesaian dan proses penyelesaian digunakan dalam periode lebih satu tahun dari barang pesanan, maka pengakuan pendapatan dibagi menjadi dua, yaitu: a)margin keuntungan pembuatan barang pesanan yang dihitung apabila istishna' dilakukan secara tunai diakui sesuai persentase penyelesaian. b)selisih antara nilai akad dan nilai tunai pada saat penyerahan diakui selama periode pelunasan secara proporsional sesuai dengan jumlah pembayaran BIAYA PEROLEHAN Istishna Biaya perolehan istishna' terdiri dari: a)biaya langsung yaitu bahan baku dan tenaga kerja langsung untuk membuat barang pesanan. b)biaya tidak langsung adalah biaya overhead, termasuk biaya akad dan praakad. Biaya pra-akad diakui sebagai beban tangguhan dan diperhitungkan sebagai biaya istishna' jika akad disepakati. Namun jika akad tidak disepakati, maka biaya tersebubebankan pada periode berjalan. Biaya perolehan istishna' yang terjadi selama periode laporan keuangan, diakui sebagai aset istishna' dalam penyelesaian pada saat terjadinya. Beban umum dan administrasi, beban penjualan, serta biaya riset dan pengembangan tidak termasuk dalam biaya istishna'. UINSI SAMARINDA Istishna Paralel Biaya istishna' paralel terdiri dari: a)biaya perolehan barang pesanan sebesar tagihan produsen atau kontraktor kepada entitas. b)biaya tidak langsung adalah biaya overhead, termasuk biaya akad dan praakad. c)semua biaya akibat produsen atau kontraktor tidak dapat memenuhi kewajibannya, jika ada. Biaya perolehan istishna' paralel diakui sebagai aset istishna' dalam penyelesaian pada saat diteri AKIBAT PERUBAHAN PESANAN DAN TAGIHAN TAMBAHAN a)nilai dan biaya akibat perubahan pesanan yang disepakati oleh penjual dan pembeli ditambahkan kepada pendapatan istishna' dan biaya istishna' b)jika kondisi pengenaan setiap tagihan tambahan yang dipersyaratkan dipenuhi, maka jumlah biaya setiap tagihan tambahan yang diakibatkan oleh setiap tagihan akan menambah biaya istishna'; sehingga pendapatan istishna' akan berkurang sebesar jumlah penambahan biaya akibat klaim tambahan c)perlakuan akuntansi (a) dan (b) juga berlaku pada istishna' paralel, akan tetapi biaya perubahan pesanan dan tagihan tambahan ditentukan oleh produsen atau kontraktor dan disetujui penjual berdasarkan akad istishna' paralel. UINSI SAMARINDA PENGAKUAN TAKSIRAN RUGI Apabila kemungkinan terjadi dimana total biaya perolehan isthisna melebihi pendapatan isthisna, maka taksiran kerugian harus diakui. Jumlah kerugian tersebut ditentukan tanpa melihat : a)Apakah pekerjaan isthisna telah dilakukan atau belum. b)Tahap penyelesaian pembuatan barang. c)Juumlah laba yang diharapkan dari akad lain yang tidak diperlakukan sebagai suatu akad tunggal PERLAKUAN AKUNTANSI ISTHISNA DENGAN CARA PEMBAYARAN ANGSURAN SELAMA DALAM PROSES Dalam PSAK nomor 104 tentang akuntansi istishna, pengakuan dan pengukuran biaya istishna diatur sebagai berikut : 1. Biaya perolehan istishna' terdiri dari: a) biaya langsung yaitu bahan baku dan tenaga kerja langsung untuk membuat barang pesanan. b) biaya tidak langsung adalah biaya overhead, termasuk biaya akad dan praakad. 2. Biaya pra akad diakui sebagai beban tangguhan dan diperhitungkan sebagai biaya istishna jika akad disepakati. Namun jika akad tidak disepakati, maka biaya tersebut di bebankan pada periode berjalan. 3. Biaya perolehan istishna' yang terjadi selama periode laporan keuangan, diakui sebagai aset istishna' dalam penyelesaian pada saat terjadinya. 4. Beban umum dan administrasi, beban penjualan, serta biaya riset dan pengembangan tidak termasuk dalam biaya istishna. BANK SEBAGAI PEMBELI UINSI SAMARINDA 1.Pembeli mengakui aset isthisna dalam penyelesaian sebesar jumlah termin yang di tagih oleh penjual dan sekaligus mengakui hutang isthisna kepada penjual. 2.Aset isthisna yang diperoleh melalui transaksi isthisna dengan pembayaran tangguh lebih dari satu tahun diakui sebesar biaya perolehan tunai. Selisih antara harga beli yang disepakati dalam akad isthisna tangguh dan biaya perolehan tunai diakui sebagai beban isthisna tangguhan. 3.Beban isthisna tangguhan diamortisasi secara proposional sesuai dengan porsi pelunasan hutang isthisna. CARA PEMBAYARAN SETELAH PENERIMAAN BARANG DALAM AKUNTANSI SITISHNA UINSI SAMARINDA 1.Pembayaran Setelah Penyelesaian Barang :yaitu ketika pembeli telah menerima barang yang sesuai dengan spesifikasi dan kualitas yang diharapkan. 2. Pembayaran Saat Penyerahan : yaitu ketika penjual menyerahkan barang yang dipesan kepada pembeli. 3. Pembayaran Dengan Angsuran Selama Proses Pembuatan :yaitu dengan pembayaran yang dilakukan secara terpisah sesuai dengan kemajuan pembuatan aset istishna. PERUBAHAN DAN PESANAN KLAIM DALAM TRANSAKSI ISTISHNA 1.Pengakuan Perubahan Pesanan :yaitu dilakukan jika terjadi perubahan spesifikasi atau kualitas barang yang dipesan. 2. Klaim Tambahan : dapat terjadi jika terjadi perubahan harga atau biaya yang tidak terduga. 3. Pengakuan Biaya : Biaya perubahan pesanan dan klaim tambahan diakui sebagai biaya langsung yang berhubungan dengan akad istishna 4. Pengakuan Pendapatan : Pendapatan istishna diakui menggunakan metode persentase penyelesaian dan metode akad selesai. Pendapatan istishna diakui seiring dengan proses penyelesaian berdasarkan akad istishna. UINSI SAMARINDA TERIMA KASIH Selesai