Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Momentum Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) telah berlalu sembilan pekan sejak 9 Desember 2015 lalu. Sebanyak 9 gubernur, 224 bupati, dan 36 wali kota telah terpilih. Merekalah putra dan putri terbaik yang dipilih oleh rakyat melalui pemilu langsung untuk memimpin daerah mereka masing-masing untuk masa waktu lima tahun kedepan. Di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), telah terpilih sembilan pasang mandataris rakyat yang tersebar di sembilan kabupaten, yakni Manggarai Barat, Manggarai, Ngada, Belu, Malaka, Timor Tengah Utara (TTU), Sabu Raijua, Sumba Barat, dan Sumba Timur. Walaupun belum dilantik, namun sesuai dengan hasil pemilu, mereka akan resmi menjadi nahkoda untuk melayarkan daerah mereka masig-masing menuju negeri harapan yang bergelimang kesejahteraan sesuai visi dan misi meraka saat kampanye. Mereka yang terpilih dalam Pilkada beberapa waktu lalau, adalah pemimpin. Terlepas dari apakah mereka lahir sebagai pemimpin atau karena belajar menjadi pemimpin, tetapi di tangan merekalah masa depan daerah di pertaruhkan. Menjadi lebih baik atau lebih buruk suatu daerah di bawah kepemimpinan (leadership) mereka tergantung dari gaya kepemimpinan (leadership style) mereka memimpin daerah. Gaya kepemimpinan ini menjadikan seorang pemimpin unik dalam menentukan hal-hal apa saja yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi atau daerah tersebut. Seorang pemimpin yang tidak memiliki gaya kepemimpinan hanya akan menjadi pemimpin yang ikut-ikutan, tidak memiliki pendirian, serta tidak memberikan 'nyawa' bagi organisasi yang dipimpinnya. Tulisan kecil ini, tidak hendak menggurui, melainkan hanya ingin membumikan gaya kepemimpinan transformational dalam aras kepemimpinan daerah. Sehingga darinya bisa menjadi passion dalam menggerakan orang-orang yang dipimpin menuju tujuan bersama yang telah ditetapkan. Dengan demikian tujuan yang ingin di capai tersebut bukan hanya menjadi tujuan saya, tetapi menjadi tujuan kita.
Uak Sena Publisher dan BDK Makassar, 2018
Kepemimpinan perubahan adalah sebuah upaya untuk menciptakan revolusi dalam perubahan organisasi, sehingga membawa perubahan yang menjadikan semua komponen dalam organisasi itu menyatu dan saling berempati untuk membawa perubahan agar lebih bermanfaat dan memiliki nilai positif terhadap organisasi. Kepala sekolah memiliki peran strategis untuk membuat perubahan di sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin dituntut memiliki alternatif solusi yang tepat untuk memperbaiki kondisi sekolah yang ada. Namun demikian, untuk melakukan perubahan memerlukan pertimbangan dan cara yang tepat. Jika seorang kepala sekolah melakukan perubahan di sekolah dengan cara yang tidak tepat, bisa menjadi sebuah masalah besar baik bagi kepala sekolah sendiri, guru, staf, dinas pendidikan dan masyarakat luas. Oleh karena itu, kepala sekolah perlu memadukan konsep, prinsip dan prosedur untuk melaksanakan perubahan di sekolah, sehingga perubahan itu bisa berjalan dengan baik dan alamiah. Perubahan di sekolah diarahkan pada 3 sasaran, yakni penguatan supervisi akademik di sekolah, pengembangan kapasitas tenaga kependidikan di sekolah dan pengembangan kurikulum di sekolah. Oleh karena itu materi kepemimpinan perubahan ini dipadukan dengan kepemimpinan pembelajaran.
Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional sebagai tugas mata kuliah Leadership
2014
This study was conducted to assess the effect of the transformational leadership toward Gapoktan independence. This study is a descriptive research, which is a type of research that aims to describe something. The analysis in this study is done by combining the quantitative approach that is supported by qualitative approach.The results showed that there are significant effect of transformational leadership against the Gapoktan independence. It is based on statistical tests were performed with simple linear regression. The above results confirm the contribution of the transformational leadership in support for Gapoktan independence realization. The implication is the extent to which the leader can actualize values in transformational leadership, then it will have an impact on the realization of Gapoktan independence. Keywords: the transformational leadership, g apoktan independence
2019
Modul Kepemimpinan Perubahan ini membekali kepala sekolah agar mampu memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumberdayasekolah/ madrasah secara optimal (Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007, kompetensi 2.3); dan mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi pembelajar yang efektif (Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007, kompetensi 2.4). Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal bagi masyarakat harus selalu melakukan perubahan untuk peningkatan mutu pendidikan. Kepemimpinan perubahan adalah sebuah upaya untuk menciptakan sebuah perubahan dalam organisasi, sehingga membawa perubahan yang menjadikan semua komponen dalam organisasi itu menyatu dan saling berempati untuk membawa perubahan yang dibuatnya agar lebih bermanfaat dan memiliki nilai positif terhadap organisasi. Kepala sekolah harus memiliki visi dan strategi yang jelas untuk memfasilitasi pembelajaran agar terjadi peningkatan prestasi belajar, kepuasan belajar, motivasi belajar, keingintahuan, k...
Атанасий Александрийски, Първо слово против арианите, т. 2, Изследвания, 2022
جريدة الوسط الجزائرية, 2022
Sociedad Chilena del Derecho de Autor
Teoría y Práctica de la Arqueología Histórica Latinoamericana, 2024
The Oxford Handbook of Maritime Archaeology (Chapter 12) edited by Alexis Catsambis, Ben Ford & Donny L. Hamilton, 2011
IEEE Access, 2020
Urticaria - Diagnosis and Management, 2021
Journal of clinical microbiology, 2014
Indian journal of pediatrics, 2005
Journal of Nepal Medical Association, 2010