Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

SENSASI DAN PERSEPSI PADA PSIKOLOGI KOMUNIKASI

2024, Imam Seto Satriaji

SENSASI DAN PERSEPSI PADA PSIKOLOGI KOMUNIKASI Imam Seto Satriaji NPM : 202210415278 Psikologi Komunikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Pendahuluan Latar Belakang Interaksi manusia dengan manusia lain memperlihatkan bahwa komunikasi telah terjadi semenjak dahulu kala, seiring keberadaan umat manusia di dunia. Komunikasi yang lahir dan berkembang secara dinamis ini menggugah berbagai upaya dalam memahami peranan komunikasi bagi kehidupan manusia. Berbagai pembahasan mengenai komunikasi oleh para ahli memperlihatkan bahwa komunikasi sungguh penting bagi terwujudnya tujuan hidup manusia. Misalnya pendapat yang mengemukakan “Communication is the whole process used to reach other minds, to make opinions, information, etc, known or understood by others” (Koffka, Kohler, Wertheimer, Freud, Kurt Lewin, Wilbur Schramm, 2011), “Komunikasi merupakan suatu ilmu sistematis, rumusan dan berbagai asas penyampaian informasi, pembentukan pendapat dan sikap seseorang maupun masyarakat” (Hovland, 2010, Pang, 2020). “Komunikasi mempermudah manusia menjalin hubungan di tengah masyarakat, dan membantu mewujudkan tujuan organisasi”. (Parang, 2020). Perilaku komunikasi antar manusia memperlihatkan indikasi bahwa manusia adalah mahluk sosial. Manusia merupakan mahluk sosial yang senantiasa berkeinginan untuk berjumpa, berbicara, saling bertukar gagasan, diskusi, mengirim dan menerima informasi, berbagi pengalaman, dan bekerja sama dengan orang lain dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Ini menjelaskan bahwa perilaku manusia dalam berinteraksi merupakan upaya melakukan komunikasi dengan orang lain dalam suatu sistem sosial tertentu. Interaksi manusia dengan manusia lainnya memperlihatkan tidak ada orang yang bisa berdiri sendiri. Komunikasi efektif bila pesan dapat diterima dan dimengerti sesuai dengan harapan pengirim pesan. Komunikasi juga efektif bila pesan dapat ditindak lanjuti dengan sebuah perilaku oleh penerima pesan. Komunikasi juga efektif bila dan tidak terjadinya hambatan dalam penerimaan pesan, dan juga Komunikasi efektif bila pesan diterima dan dimengerti seperti sebagaimana maksud pengirim pesan, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perilaku oleh penerima pesan, Pemahaman psikologi komunikasi ditengah kemajemukan latar belakang masyarakat dapat meminimalisir konflik akibat komunikasi, menyatukan pendapat dan tindakan dalam mewujudkan tujuan Di dalam psikologi, dikenal dua istilah pemrosesan informasi yang diterima dari pengamatan, yaitu sensasi dan persepsi. Dalam pengertian yang sempit kedua istilah ini tidak dibedakan karena kedua fungsi ini merupakan dua proses yang melibatkan pengamatan. Tetapi, secara fungsional kedua fungsi psikis ini sangat berbeda. Sensasi didefinisikan sebagai sistem yang mengoordinasi sejumlah peralatan untuk mengamati yang dirancang secara khusus. Oleh karenanya, secara sederhana proses sensasi ini diartikan sebagai alat penerima (reseptor) sejumlah rangsang yang akan diteruskan ke otak yang kemudian akan menyeleksi rangsangan yang diterima tersebut. Sedangkan persepi merupakan fungsi psikis yang dimulai dari proses sensasi, tetapi diteruskan dengan proses mengelompokkan, menggolong-golongkan, mengartikan, dan mengaitkan beberapa rangsangan sekaligus. Perkembangan komunikasi sepanjang kehidupan manusia menimbulkan perkembangan terminologi, teknologi sistematika, media, sumber, inovasi informasi, manajemen dan dampak yang terkait komunikasi Tujuan Penulisan Tujuan pertama adalah untuk memahami definisi dan konsep dasar tentang sensasi dan persepsi, serta bagaimana keduanya saling berhubungan dalam memahami lingkungan. dan untuk untuk mengidentifikasi berbagai macam sensasi dan persepsi, serta bagaimana mereka berbeda-beda dalam memahami informasi yang diterima. Dan juga untuk mengetahui pentingnya sensasi dan persepsi dalam proses komunikasi. Bagaimana persepsi kita terhadap pesan-pesan yang kita terima dapat mempengaruhi pemahaman kita, respons kita, dan interaksi komunikatif secara keseluruhan. Tujuan penelitian ini tidak hanya bertujuan untuk memperluas pengetahuan tentang sensasi dan persepsi di bidang psikologi komunikasi, tetapi juga untuk memberikan wawasan yang bermanfaat bagi aplikasi praktis dalam berbagai situasi komunikasi di kehidupan sehari-hari. Tinjauan Pustaka Definisi dan Konsep Dasar A. SENSASI Sensasi adalah proses menangkap stimuli dan tahap awal dalam menerima informasi, sensasi berasal dari kata “sense”, yang berarti alat pengindraan, yang menhubungkan organisme dan lingkunganya. “sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera,” tulis bunyamin B. Wolman (1973:343) Terjadinya proses sensasi ini disebabkan ketika alat pengindra kita merangsang sesuatu yang dirasakan atau dilihat kemudian dipahami di otak kita apa yang dirasakan atau dilihat dan didengar. Inilah yang dinamakan sensasi. Dalam proses kerjanya sistem sensasi ini dikerjakan dalam sebuah proses mendeteksi sejumlah rangsang sebagai bahan informasi yang diubah menjadi implus saraf dan dikirim ke otak melalui benang-benang saraf. Jadi secara sederhana proses sensasi ini diartikan sebagai alat penerima (reseptor) sejumlah rangsang yang akan diteruskan ke otak yang kemudian akan menyeleksi rangsang yang diterima tersebut. Apa pun definisi sensasi, fungsi alat indra dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Melalui alat indra, manusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya. Lebih dari itu, melalui alat indralah, manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemapuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Tanpa alat indra, manusia sama, bahkan mungkin rendah lebih dari rumput-rumputan, karena rumput dapat juga mengindra cahaya dan humiditas  (Lefrancois, 1974, dalam rahmat, 1994 ).    Konsep Dasar Sensasi Sensasi memiliki 3 konsep dasar, yaitu : Stimuli (rangsang) aspek dari dunia luar yang secara langsung berpengarub pada perilaku / kesadaran manusia Syarat stimuli agar dapat direspons atau dipersepsi dan disadari oleh individu yang menjadi sasarannya adalah stimuli harus cukup kekuatannya. Dengan demikian stimulus atau perangsang tersebuat dapat diamati atau direspon oleh alat indera. Tranduksi proses perubahan pada suatu bentuk energi ke dalam bentuk energi yang lain Tranduksi menghasilkan potensial aksi yang mengalirkan informasi mengenai rangsangan melalui sistem syaraf ke otak. Ketika rangsangan ini sampai ke otak, Informasi bergerak ke bagian yang berhubungan pada korteks serebrum. Ambang Ambang adalah batas minimal rangsang agar pengalaman sensoris bisa terjadi.  Ambang terbagi menjadi dua yaitu : Ambang Threshold (ambang batas absolute) Ambang batas absolute adalah tingkat terdeteksi terkecil dari stimulus.Setiap sistem sensoris harus dapat mendeteksi tingkat energi yang berbeda.Energi ini dapat berbentuk rangsangan cahaya, suara, kimia atau mekanis. Difference threshold (ambang batas perbedaan) Ambang batas perbedaan adalah perbedaan pada rangsangan yang diperlukan untuk membedakan satu rangsangan dengan rangsangan yang lain. Ambang batas perbedaan ini juga disebut sebagai ”just noticeable difference” atau perbedaan yang dapat dilihat. Sebagai contoh, ketika musik dimainkan dengan pelan, anda akan dapat menyadari ketika teman anda menaikkan volumenya bahkan pada jumlah yang kecil. Akan tetapi pada saat ia menaikkan volume dengan jumlah yang sama ketika musik dimainkan dengan keras, itu merupakan contoh ambang batas perbedaan. Adaptasi Sensorik Adaptasi sensori adalah proses di mana alat indera tidak lagi dapat merasakan stimulus karena terpapar oleh stimulasi yang berulang-ulang atau terus-menerus. Dalam proses ini, respon atau kepekaan alat indera menurun ketika alat indera terus menerima stimulasi yang sama. makanan yang kita makan awalnya mempunyai rasa tetapi karena lama kelamaan dilakukan secara berulang maka makanan tersebut tidak lagi mempunyai rasa. Jenis – Jenis sensasi Sensasi yang berasal dari kata “sense” yang artinya pengindraan. lat indera adalah organ yang berfungsi untuk menerima jenis rangsangan tertentu.semua organisme memiliki reseptor sebagai alat penerima informasi. Informasi tersebut dapat berasal dari luar dan dari dalam dirinya. Alat indera yang kita kenal ada 5 macam , yaitu indera penglihatan, indera pendengaran, peraba, pengecap, dan penciuman. Indera Penglihatan (mata) Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Dalam proses penglihatan, kita membutuhkan cahaya untuk menerjemahkan hasil penglihatan. Cahaya adalah satu bagian kecil dari bentuk energi yang kita ketahui sebagai radiasi elektromagnetik. Indera Pendengaran (telinga) Telinga merupakan indera pendengar dan alat keseimbangan.Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan rongga telingga dalam.Telinga berfungsi untuk mendengar suara-suara yang ada disekitar kita. Indera Peraba (kulit) Kulit adalah bagian paling luar dari jaringan tubuh kita lapisan terluar tubuh manusia.Kulit membungkus tubuh kita.Pada saat kulit terkelupas, rasa perih   menyengat.Hal itu menunjukkan betapa kulit, selain membungkus tubuh, juga memberikan perlindungan bagi jaringan jaringan di bawahnya.Pada kulit terdapat ujung-ujung saraf sensorik sebagai reseptor khusus untuk sentuhan tekanan, temperature serta rasa sakit.Sebagian besar reseptor terletak pada lapisan dermis dan ada juga yang terletak pada lapisan epidermis Indera Penciuman (hidung) Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau zat kimia yang berupa gas.di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau.Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya dandiliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.Epithellium olfactorypada bagian meial rongga hidung memiliki fungsi dalam penerimaan sensasi bau. Indera Pengecap ( lidah) Lidah dalah kumpulan tot rangkapada bagian lantai ulut ang dapat membantu encernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera engecap yang banyak memiliki struktur unas pengecap.Lidah juga turut membantu dalam indakan bicara.Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut. B. PERSEPSI Persepsi berasal dari bahasa Latin perception: dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil. Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana cara seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (Leavitt, 1978). Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi. Secara sederhana persepsi adalah ketika individu memahami sesuatu atau memberikan informasi tentang suatu stumukus. Persepsi juga berarti proses memahami atau memahami informasi tentang suatu stimulus. Gairah yang dihasilkan dari pendeteksian objek, peristiwa, atau hubungan antar gejala kemudian diproses oleh otak. Melalui kesadaran ini, proses kognitif dimulai. Persepsi ini memulai proses kognisi. tentunya ada persepsi ketika berkomunikasi. Tanda persepsi, komunikasi yang efektif mungkin terjadi. Persepsi sangat penting ketika memilik pesan dan mngabaikan. Komunikasi tidak dapat berjalan efektif apabila persepsi tidak ada. Persepsilah yang menentukan dalam memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lainnya. Jenis Persepsi Perseption Visual (Persepsi Visual) Suatu proses melihat Dimana pengalaman – pengalaman individu dihubungkan dengan benda yang sedang dilihat. Masalah utama dalam persepsi visual adalah bahwa yang orang liat adalah bukan hanya terjemahan rangsangan retina (pada retina). Jadi orang yang tertarik dalam persepsi telah lama berjuang untuk menjelaskan apa visual yang pengolahan lakukan untuk membuat apa yang benar-benar melihat. Ada berbagai cara menyusun stimuli yang dikenal dengan hukum Gestalt, artinya  keseluruhan atau konfigurasi. Ide dasarnya adalah bahwa stimuli dikelompokkan manjadi pola yg paling sederhana yg memiliki arti. Prinsip utamanya adalah : Wujud dan latar Obyek-obyek yang kita amati disekitar kita selalu muncul sebagai wujud (figure) dengan hal lainnya sebagai latar (ground). Kedekatan Hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat cenderung dianggap atau dipersepsikan sebagai suatu totalitas atau kelompok. Ketertutupan Hal – hal cenderung menutup akan membentuk kesan totalitas tersendiri Kesamaan Hal-hal yang mirip satu sama lain, cenderung kita persepsikan sebagai suatu kelompok atau suatu totalitas. Kesinambungan Orang akan cenderung mengasumsikan pola kontinuitas pada obyek-obyek yang ada. Depth Perception (persepsi kedalaman Depth Perception adalah kemampuan memersepsi objek secara tiga dimensi,sedangkan gambar yang ada di retina kita berbentuk dua dimensi. Ini mencakup bagaimana mata kita dan otak bekerja sama untuk mengukur jarak antara objek, serta mengenali objek mana yang lebih dekat atau lebih jauh dari kita. Persepsi kedalaman sangat penting dalam navigasi sehari-hari, seperti saat kita mengemudi, berjalan kaki, atau melakukan aktivitas lain di lingkungan yang kompleks. Ada dua macam informasi untuk melihat kedalaman pemandangan dan objek yang kita lihat yaitu: Isyarat monocular isyarat monokular adalah isyarat kedalaman yang tersedia pada gambar dari satu mata,baik kiri maupun kanan. Isyarat ini sangat kuat dalam situasi normal dan dapat memberikan kesan kedalaman yang sangat kuat. Isyarat binocular Binocular cues atau isyarat binocular adalah isyarat kedalaman yang bergantung pada kombinasi gambar pada mata kiri dan mata kanan dan cara kedua mata bekerja sama. Gambar yang dihasilkan sedikit berbeda karena kedua mata berada pada posisi yang berbeda. KESIMPULAN Saya menyimpulkan bahwa proses penerimaan dan pengolahan informasi dalam diri individu dimulai dari proses informasi yang paling awal, yaitu sensasi, kemudian diikuti dengan proses persepsi sampai proses penyimpanan dan penggunaan kembali informasi tersebut, Jadi persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi. Dengan melakukan persepsi manusia memperoleh pengetahuan baru. Persepsi mengubah sensasi menjadi informasi Jika sensasi adalah proses kerja idera kita maka persepsi adalah cara kita memproses  data inderawi tadi menjadi informasi agar dapat kita artikan. Proses penginderaan berlangsung setiap saat, pada waktu individu menerima stimulus melalui alat indera, yaitu melalui mata sebagia alat penglihatan, telinga sebagai alat pendengar, hidung sebagai alat pembau, lidah sebagai alat pengecapan, kulit pada telapak tangan sebagai alat perabaan. Persepsi stimulus dapat datang dari luar, tetapi juga dapat datang dalam diri individu sendiri.Tetapi sebagian besar stimulus datang dari luar individu yang bersangkutan. Karena persepsi merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan aktif dalam persepsi.serta dapat dikemukakan karena perasaan, sedangkan sensasi dapat ditemukan pada waktu proses menagkapnya stimuli. DAFTAR PUSTAKA Jurnal Novinggi, V. (2019). Sensasi dan Persepsi Pada Psikologi Komunikasi. Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial Dan Kebudayaan, 10(1), 40-51. Diwyarthi, N. D. M. S., Ningsih, D. R., Larassati, P. A. A., Pratama, I. W. A., Sendra, E., & Supriyadi, A. (2022). Psikologi komunikasi. Syahputra, A., Putra, H. R., Bagansiapiapi, S. A. R., & Meulaboh, S. T. D. (2020). Persepsi masyarakat terhadap kegiatan kuliah pengabdian masyarakat (Kpm). At-Tanzir: Jurnal Ilmiah Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, 1(2), 1-20. Dania, I. A., & Novziransyah, N. (2021). Sensasi, Persepsi, Kognitif. Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, 20(1), 14-21. Musdhalifa, D., & Syaifudin, M. (2023). Persepsi dan komunikasi dalam organisasi pendidikan. Jurnal Al-Kifayah: Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 2(1), 69-83. Anggraini, C., Ritonga, D. H., Kristina, L., Syam, M., & Kustiawan, W. (2022). Komunikasi interpersonal. Jurnal Multidisiplin Dehasen (MUDE), 1(3), 337-342. Buku Rakhmat, J., & Surjaman, T. (1999). Psikologi komunikasi. Remaja Rosdakarya. Nevid, J. S., & Chozim, M. (2021). Sensasi dan Persepsi: Konsepsi dan Aplikasi Psikologi. Nusamedia. Maryam, E. W., & Paryontri, R. A. (2020). Buku Ajar Psikologi Komunikasi. Umsida Press, 1-124 Zulkarnain, I., Si, M., & Asmara, S. (2020). Membentuk Konsep Diri Melalui Budaya Tutur: Tinjauan Psikologi Komunikasi. Puspantara. Arbi, A. (2012). Psikologi komunikasi dan tabligh. Penerbit AMZAH.