EKOBIS Jurnal Pendidikan, Ekonomi dan Bisnis
Vol.2 No. 2 Oktober 2016
ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI
KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA BERDAMPAK PADA
KINERJA KARYAWAN RSUD KOTA TANGERANG
1
TUTUG SRI JATMIKO, 2 IMAN FAUZI
1
Dosen Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Pamulang
2
Dosen Tidak Tetap UMT
ABSTRAK
Latar belakang dan tujuan penelitian untuk mengetahui fenomena, serta
kesimpulan mengenai pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap
Kepuasan Kerja dan Kinerja di lingkungan kerja RSUD Kota Tangerang.
Metode Penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif Kuantitatif, teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : uji kualitas data validitas
dan reliabilitas, analisis deskriptif, uji asumsi klasik normalitas, multikolinieritas
dan heterokendatisitas, analisis regresi yaitu regresi sederhana dan berganda,
parsial t, simultan F dan koefesien determinasi. Pengambilan sampel
menggunakan Rumus Slovin dengan signifikan 0.05. Responden dalam penelitian
ini 231 karyawan RSUD Kota Tangerang.
Hasil penelitian sebagai berikut: Hipotesis pertama terdapat pengaruh signifikan
Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan kerja. Hipotesis kedua terdapat pengaruh
signifikan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja. Hipotesis ketiga terdapat pengaruh
signifikan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja. Hipotesis keempat terdapat
pengaruh signifikan Motivasi terhadap Kinerja. Hipotesis kelima terdapat
pengaruh signifikan secara bersama Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap
Kepuasan Kerja. Hipotesis keenam terdapat pengaruh signifikan secara besama
Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja. Dan Hipotesis ketujuh
terdapat pengaruh signifikan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di
RSUD Kota Tangerang.
Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Kepuasan Kerja, Kinerja.
76
77
memiliki tugas untuk tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih
bermutu
dan
terjangkau
oleh
masyarakat agar terwujud dengan
banyak keterbatasan. Adapun visi
Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tangerang adalah “Menjadi Rumah
Sakit Pilihan Masyarakat
Kota
Tangerang
dengan
Pelayanan
terbai k
dan
Paripurna“.
Dan
mempunyai
misi
antara
lain:
memberikan pelayanan kesehatan
yang
prima,
memenuhi
meningkatkan
pengetahuan,
kemampan dan ketrampilan sumber
daya rumah sakit baik medis,
paramedis
dan
non
medis,
meningkatkan kualitas manajemen
RS. Pegawa i bagi RSUD Kota
Tangerang adalah aset yang paling
penting yang harus dimiliki oleh
perusahaan dan sangat diperhatikan
oleh manajemen. manusia bermuara
dari kenyataan bahwa orang -orang
(manusia) merupakan elemen yang
senantiasa ada di dalam organisasi.
Ishak arep dan hendri tanjung
(2002:235)
Kepemimpinan
(leadership) adalah kemampuan
seseorang untuk menguasai atau
mempengaruhi orang lain atau
masyarakat yang saling berbedabeda menuju kepada pencapaian
tujuan tertentu. Jadi kepemimpinan
atau
Leadership
ini
adalah
merupakan “sifat-sifat” yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin
(Leader), yang dalam penerapannya
mengandung konsekuensi terhadap
diri sipemimpin.
Konsep Gaya Kepemimpinan
di RSUD Kota Tangerang cendrung
lebih
mengerucut
pada
gaya
kepemimpinan
demokratis
sifat
kepemimpinannya
lebih terbuka.
Hal ini ditandai oleh perumusan
PENDAHULUAN
Tidak ada lingkungan bisnis
organisasi
yang bersifat statis,
karena
semua
pasti
akan
mengalami perubahan. Perubahan
yang diakibatkan oleh keadaan
lingkungan
yang dinamis
dan
kompetitif tersebut akan membawa
dampak pada perubahan yang lebih
besar
lagi.
Tanpa
adanya
kompetensi yang didukung oleh
sumber daya manusia yang handal,
maka organisasi akan mengalami
kesulitan untuk dapat bersaing
dengan organ isasi -organisasi lain.
Kondisi tersebut berlaku juga
bagi lembaga pemerintah, semakin
tingginya
tuntutan
terhadap
akuntabilitas di era reformasi ini.
Dukungan
undang -undang
dan
peraturan
pemerintah
terhadap
Standar Akuntabilitas Pemerintah
(SAP
2005)
mengg ambarkan
keseriusan pemerintah pusat dalam
upaya
mentrasformasi
sistem
akuntansi pemerintah ke sistem
akuntansi yang lebih informatif,
lebih dapat dipercaya dan lebih
dapat diperbandingkan untuk semua
instansi dan lembaga pemerintah
pusat maupun
daerah. Kinerja
pegawai merupakan salah satu tolok
ukur
dari
kinerja
organisasi,
sehingga dalam hal ini perlu selalu
mengevaluasi prestasi kerja tersebut
dalam
rangka
untuk
mempertahankan
atau
meningkatkan
kinerja organisasi
dan sebaliknya prestasi kerja yang
sudah baik harus dipertahankan atau
bahkan selalu ditingkatkan. RSUD
Kota Tangerang adalah institusi
pelayanan
kesehatan
di bawah
naungan Pemerintah Daerah Kota
Tangerang Propinsi Banten dengan
jumlah SDM 247 ora ng yang
77
EKOBIS Jurnal Pendidikan, Ekonomi dan Bisnis
Vol.2 No. 2 Oktober 2016
kebijakan ataupun kegiatan yang
dilakukan
secara
bersama
(musyawarah) kepada kepada divisi ,
oleh karena itu seorang pemimpin
lebih banyak memberi semangat
dan mendorong
anggota
agar
berprestasi
melalui
reward
(penghargaan)
berdasarkan
sikap
objektifitas dan berdasarkan fakta
yang ada, sehingga dengan kondisi
tersebut setiap anggota lebih banyak
berpeluang untuk mengemukakan
ide, pikiran serta kreatifitasnya
did alam mendukung kebijakan dan
untuk
mencapai
hasil
yang
maksimal
dalam
rangka
mewujudkan
tujuan yang telah
ditetapkan. Selain itu, karena situasi
kepemimpinan
demokratis
lebih
terbuka
maka
setiap
pegawai
menjadi lebih leluasa pula untuk
bekerjasama dengan siapapun tanpa
adanya
batasan -batasan
dari
pemimpin.
Veithzal Rifai (2003:455)
Motivasi adalah serangkaian sikap
dan nilai-nilai yang mempengaruhi
individu untuk mencapai hal yang
spesifik
sesuai dengan tujuan
individu. Sikap dan nilai tersebut
merupakan sesuatu kekuatan yang
mampu mendorong individu untiuk
bertingkah laku mencapai tujuan.
Secara
umum
tujuan
kompensasi
adalah
untuk
memotivasi
pegawai
dalam
membantu perusahaan mencapai
keberhasilan.
Pemberian
kompensasi ini perlu dikelola
dengan baik oleh perusahaan, karena
akan memhubungani produktivitas
kerja pegawai. Dimana, perusahaan
menyadari bahwa motivasi kerja
pegawai
akan
memberikan
kontribusi
yang
baik
untuk
perusahaan. Dalam kenyataannya
pemberian kompensasi tidak selalu
berjalan dengan baik, hal ini masih
terjadi
ketidakadilan
dalam
pemberian kompensasi terhadap
pegawai RSUD Kota Tangerang.
Hal ini kiranya yang perlu perhatian
bagi
banyak
instansi
atau
perusahaan
dalam
pemberian
kompensasi kepada pegawai.
Hasibuan (2007:89) Kepuasan
kerja adalah sikap emosional yang
menyenangkan
dan
mencintai
pekerjaannya. Kepuasan kerja (job
statisfaction)
pegawai
harus
diciptakan sebaik-baiknya supaya
moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan
kedisiplinan pegawai meningkat.
Sikap ini dicerminkan oleh moral
kerja, kedisiplinan, dan prestasi
kerja.
Kepuasan kerja dinikmati
dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan
kombinasi dalam dan luar pekerjaan.
Kepuasan kerja dalam pekerjaan
adalah
kepuasan
kerja
yang
dinikmati dalam pekerjaan dengan
memperoleh pujian hasil kerja,
penempatan, perlakuan, peralatan,
dan suasana lingkungan kerja yang
baik. Pegawai yang lebih suka
menikmati kepuasan kerja dalam
pekerjaan akan lebih mengutamakan
pekerjaannya daripada balas jasa
walaupun
balas
jasa
itu
pentingsebagai respon sikap atau
emosi terhadap berbagai segi
pekerjaan seseorang.
A.A Anwar Prabu dalam
Mangkunegara
(2006:9)
mengemukakan bahwa Kinerja
pegawai (prestasi kerja) adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuntitas
yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam
melaksanakan
tugasnya
sesuai dengan anggung jawab yang
diberikan kepadanya.
78
EKOBIS Jurnal Pendidikan, Ekonomi dan Bisnis
Vol.2 No. 2 Oktober 2016
Berdasarkan pendapat di atas
Kinerja pegawai adalah prestasi
kerja atau hasil kerja (output) baik
kualitas maupun kuantitas yang
dicapai pegawai persatuan periode
waktu dalam melaksanakan tugas
kerjanya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya.
Fakta kinerja pegawai RSUD
Kota Tangerang sebagai berikut dari
beberapa divisi semua sistem kerja
atau SOP sudah berjalan dengan
baik, seperti bersih dan sehatnya
lingkungan rumah sakit dengan hasil
itu bahwa divisi kebersihan sudah
menjalankan tugas nya sesuai
dengan prosedur, dan pelayanan
perawat
dan
dokter
yang
memuaskan,
penulis
dapat
mengambil kesimpulan berdasarkan
tidak
adanya
komplai
dari
masyarakat perihal pelayanan rumah
sakit, hal ini menunjukan kinerja
pegawai kontrak atau tetap sudah
cukup baik.
Berikut
Fenomena
Gaya
Kepemimpinan
di RSUD Kota
Tangerang. Penguasaan manajerial
salah
satu
indikator
gaya
kepemimpinan,
dengan itu agar
pegawai maksimal dalam bertugas
perlu diada kan pelatihan
atau
training secara rutin dan terjadwal,
berikut absensi pelatihan
yang
penulis
peroleh
dari
biro
kepegawaian
RSUD
kota
Tangerang.
Berdasarkan dari table 1.1
perihal absensi pelatihan pegawai,
terlihat masih adanya perolehan
fenomena
penurun an kehadiran
dalam
memenuhi
undangan
pelatihan, pelatihan itu sangatlah
penting bagi pegawai RSUD kota
Tangerang dikarenakan pelatihan
tersebut dapat menunjang sekali
dalam
melaksanakan pekerjaan
sehari -hari.
Rasa aman adalah salah satu
dari indikator motivasi, dengan
adanya rasa aman pegawai dapat
bekerja dengan tenang sehingga
menghasilkan
kinerja
yang
maksimal, berikut uraian fasilitas
umum atau personal yang diterima
pegawai RSUD kota Tangerang.
Berdasarkan dari table 1.2
fasilitas umum/personal
pegawai
RSUD kota Tangerang dapat dilihat
fasilitas yang diberikan kepada
pegawai sudah cukup baik hanya
saja penerimaan dana pension dan
kendaraan operasional hanya sesuai
keriteria,
dengan
ini pegawai
lainnya mengalami
sedikit rasa
cemburu
social
dari seba gian
pegawai RSUD kota Tangerang.
Fenomena
kepuasan
kerja
yang
ada pada RSUD kota
tangerang adalah, ketidak puasan
ditunjukkan
melalui
perilaku
diarahkan
pada
meninggalkan
organisasi, termasuk mencari posisi
baru atau mengundurkan diri.
Dengan kata lain banyak pegawai
yang
mengundurkan
diri
dikarenakan
ketidak
cocokan
dengan pimpinannya. Berikut daftar
pegawai resign di RSUD Kota
Tangerang pada tahun 2015.
Tabel 1.3
Data Pegawai Resign
79
No
Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Jumlah
Pegawai Keluar
1
0
3
0
1
10
0
2
1
EKOBIS Jurnal Pendidikan, Ekonomi dan Bisnis
10
11
12
Oktober
November
Desember
Total 2015
Vol.2 No. 2 Oktober 2016
ini perlu kiranya penulis melakukan
penelitian
lebih
lanjut
untuk
mencari pemecahan masalah perihal
kedisiplinan,
agar absensi pada
RSUD kota Tangerang menjadi
lebih baik.
Dalam hal ini peneliti ingin
mengetengahkan tiga faktor, yaitu
faktor disiplin kerja, faktor gaya
kepemimpinan,
faktor pelatihan.
Pemilihan
ini didasarkan pada
kenyataan
bahwa ketiga faktor
tersebut paling sering muncul dalam
teori yang membicarakan faktor faktor yang berpengaruh terhadap
kinerja pegawai.
Gambaran
bahwa
kepala
bagian yang memberikan dorongan
bagi
pekerja,
terlihat
adanya
hubungan yang erat antara motivasi
dan pemuasan
kebutuhan
dari
dalam diri pegawai. Im plikasinya
adalah berbentuk perilaku perilaku
orang per orang dalam organisasi.
Simpulan
dari table 1.5
penelitian
sebelumnya,
bahwa
terjadi perbedaan pada tiap peneliti,
dengan ini penulis akan melakukan
penelitian
lebih
lanjut
guna
menjawab pengaruh sebe rapa besar
pada tiap -tiap variable, berguna
untuk perusahaan dan para peneliti
dimasa mendatang.
Dari uraian tersebut diatas
dapat dikatakan bahwa motivasi
adalah sebagai salah satu faktor
pendorong prestasi kerja pegawai,
yang harus mendapat perhatian
khu sus
dari
pimpinan
jika
menghendaki kinerja pegawainya
meningkat sehingga tujuan yang
diharapkan bisa tercapai. Proses
memotivasi sangat tergantung pada
kemampuan
pemimpin
dalam
mempengaruhi bawahannya dalam
upaya untuk mewujudkan tujuan
3
2
1
24
Sumber : biro kepegawaian
RSUD kota Tangerang (2015)
Berdasarkan dari tabel 1.3
terlihat terjadi tingkat turnover
pegawai RSUD Kota Tangerang
pada tahun 2015 mengalami
peningkatan. Akibat
terjadinya
turnover manajemen Rumah sakit
akan mengeluarkan biaya lebih
untuk melakukan proses penerimaan
pegawai serta pelatihannya, dengan
ini
pihak
manajemen
harus
memperhatikan kepuasan kerja
pegawainya untuk menekan angka
pegawai yang mengundurkan diri
dan mencoba mencari pekerjaan
lain.
Jumlah pegawai yang besar
tersebut
merupakan
salah satu
potensi yang besar bagi RSUD Kota
Tangerang.
Peningkatan
hasil
produksi
yang
berkelanju tan
menuntut adanya Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkinerja
tinggi. Pegawai yang memiliki
sikap pengabdian,
disiplin, dan
kemampuan
profesional
sangat
mungkin mempunyai prestasi kerja
dalam melaksanakan tugas sehingga
lebih berdaya guna dan berhasil
guna . Pegawai yang profesional
dapat diartikan sebagai sebuah
pandangan untuk selalu perpikir,
kerja keras, bekerja sepenuh waktu,
disiplin, jujur, loyalitas tinggi, dan
penuh
dedikasi
demi
untuk
keberhasilan pekerjaannya.
Berdasarkan dari absensi pada
table 1.4 menunjukan kinerja pada
indikator kedisiplinan menunjukan
fenomena
penurunan
tingkat
absensi pada tahun 2015. Dengan
80
EKOBIS Jurnal Pendidikan, Ekonomi dan Bisnis
Vol.2 No. 2 Oktober 2016
organisasi.
Keberha silan
atau
kegagalan yang dialami sebagian
besar organisasi ditentukan oleh
kualitas
kepemimpinan
yang
dimiliki oleh orang -orang yang
diserahi tugas memimpin organisasi
tersebut.
Pendapat
tersebut
mencerminkan betapa besar peran
kepemimpinan
dalam
suatu
organisasi,
sehingga
seorang
pemimpin diharapkan mempunyai
kemampuan memimpin yang dapat
dihandalkan agar tujuan organisasi
dapat
tercapai.
Adapun
yang
dimaksud
dengan
kemampuan
seorang
pemimpin
adalah
kemampuan
untuk
memotivasi,
mempengaruhi, mengarahkan dan
berkomunikasi
dengan
bawahannya.
Disamping
itu
pemimpin juga harus mempunyai
perilaku atau cara kepemimpinan
yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi organisasi, bersifat fleksibel
artinya mampu menyesuaikan atau
beradaptasi
dengan
lingkungan
bawahan nya.
Demikian
berpengaruhnya
kepemimpinan
dalam
suatu
organisasi sehingga biasa dikatakan
bahwa
kepemimpinan
adalah
merupakan faktor penentu berhasil
tidaknya suatu organisasi.
Pelatihan merupakan bagian
dari pengembangan pegawai dalam
suatu
organisasi.
Ha l
ini
dikarenakan pelaksanaannya nanti
akan
menguntungkan
individu
pegawai khususnya dan organisasi
pada umumnya. Sehingga nantinya
pegawai
akan
mampu
melaksanakan
tugas -tugas yang
diberikan.
Pelatihan
dapat
meningkatkan
kinerja
seorang
pegawai baik dalam penanganan
pekerjaan yang ada saat ini maupun
pekerjaan yang ada pada masa yang
akan datang sesuai bidang tugas
yang diemban dalam organisasi.
Oleh
karena
itu
pada
penelitian ini akan diangkat tema
tentang kinerja pegawai, motivasi
dan gaya kepemimpinan di RSUD
Kota Tangerang merupakan faktor faktor yang diduga mempunyai
pengaruh pada kinerja pegawai.
Sehingga perlu diteliti agar dapat
diketahui tingkat signifikansinya
terhadap kinerja pegawai pada
organisasi.
Adapun judul pada
penelitian ini adalah “Pengar uh
Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi
Terhadap Kepuasan Kerja Yang
Berdampak Pada Kinerja Pegawai
Di Rsud Kota Tangerang.”
Perumusan Masalah
1. Seberapa besar pengaruh gaya
kepemimpinan
terhadap
kepuasan kerja pegawai RSUD
kota Tangerang?
2. Seberapa besar pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap kinerja
pegawai
RSUD
kota
Tangerang?
3. Seberapa
besar
pengaruh
motivasi
terhadap
kepuasan
kerja pegawai RSUD kota
Tangerang?
4. Seberapa
besar
pengaruh
motivasi
terhadap
kinerja
pegawai
RSUD
kota
Tanger ang?
5. Seberapa besar pengaruh gaya
kepemimpinan
dan motivasi
secara
simultan
terhadap
kepuasan kerja pegawai RSUD
kota Tangerang?
6. Seberapa besar pengaruh gaya
kepemimpinan
dan motivasi
secara simultan terhadap kinerja
81
EKOBIS Jurnal Pendidikan, Ekonomi dan Bisnis
Vol.2 No. 2 Oktober 2016
pegawai
RSUD
kota
Tangerang?
7. Seberapa
besar
pengaruh
kepuasan kerja terhadap kinerja
pegawai
RSUD
kota
Tangerang?
dengan
anggung
jawab
diberikan kepadanya.
yang
METOTOLOGI PENELITIAN
Metode
Penelitian
ini
menggunakan penelitian asosiatif
Kuantitatif, teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu
: uji kualitas data validitas dan
reliabilitas, analisis deskriptif, uji
asumsi
klasik
normalitas,
multikolinieritas
dan
heterokendatisitas, analisis regresi
yaitu
regresi
sederhana
dan
berganda, parsial t, simultan F dan
koefesien determinasi. Pengambilan
sampel menggunakan Rumus Slovin
dengan signifikan 0.05. Responden
dalam penelitian ini 231 karyawan
RSUD Kota Tangerang.
KAJIAN TEORI
Gaya Kepemimpinan
Ishak arep dan hendri tanjung
(2002:235) Gaya Kepemimpinan
merupakan sekumpulan ciri yang
digunakan pemimpin baik yang
tampak maupun tidak tampak untuk
mempengaruhi bawahannya tercapai
tujuan organisasi.
Motivasi
Diartikan sebagai kondisi atau energi
yang menggerakan diri pegawai yang
terarah atau tertuju untuk mencapai
tujuan perusahaan menurut A.A
Anwar Prabu Mangkunegara
Kepuasan Kerja
Hasibuan (2007) Kepuasan kerja
adalah sikap emosional yang
menyenangkan
dan
mencintai
pekerjaannya. Kepuasan kerja (job
statisfaction)
pegawai
harus
diciptakan sebaik-baiknya supaya
moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan
kedisiplinan pegawai meningkat.
Sikap ini dicerminkan oleh moral
kerja, kedisiplinan, dan prestasi
kerja. Kepuasan kerja dinikmati
dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan
kombinasi dalam dan luar pekerjaan.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Uji Validitas
Hasil uji validitas dengan
jumlah 40 pernyataan dari empat
variabel bahwa menunjukkan butir
pernyataan
variabel
Gaya
Kepemimpinan (X1 ) dan Motivasi
(X2 ) Kepuasan Kerja (Y) Kinerja
(Z) dalam penelitian ini mempunyai
nilai corrected item-total correlation
lebih besar dari 0.129.
Uji Reliabilitas
Kinerja
A.A
Anwar
Prabu
dalam
Mangkunegara (2006:9) Kinerja
pegawai (prestasi kerja) adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuntitas
yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai
Variabel
(X1)
(X2)
(y)
(z)
Cronbach’s
Alpha
0.826
0.800
0.835
0.819
N Of Item
Berdasarkan tabel di atas, variabel
Gaya Kepemimpinan dengan nilai
82
10
10
10
10
EKOBIS Jurnal Pendidikan, Ekonomi dan Bisnis
Vol.2 No. 2 Oktober 2016
0.826 adalah sangat reliabel, variabel
Motivasi dengan nilai 0.800 adalah
sangat realibel, variabel Kepuasan
Kerja 0.835 adalah sangat realibel
dan Kinerja 0.819 adalah sangat
reliabel dapat disimpulkan semua
variabel dalam penelitian ini adalah
sangat stabil dan konsisten.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
yang nilainya lebih dari 95%. hasil
perhitungan nilai variance inflation
factor (VIF) juga menunjukan hal
yang sama tidak ada satu variabel
independen yang memiliki nilai VIF
yang lebih dari 10, jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolonieritas antara variabel
independen dalam model regresi.
Uji Heterokendatisitas
Melihat tampilan grafik normal
probability plot di atas, dapat
disimpulkan bahwa pada grafik
normal probability plot terlihat titiktitik menyebar di sekitar garis
diagonal
dan
penyebarannya
mengikuti arah garis diagonal,
sehingga dapat disimpulkan bahwa
data yang diuji berdistribusi normal.
Dari grafik scatterplots terlihat
bahwa titik-titik menyebar secara
acak serta tersebar baik diatas
maupun dibawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa
tidak
terjadi
heteroskedastisitas
pada
model
regresi, sehingga model regresi layak
dipakai untuk memprediksi Kinerja
berdasarkan masukan dari Gaya
Kepemimpinan dan Motivasi.
Uji Multikolinieritas
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda
diperlukan
guna
mengetahui
koefisien-koefisien regresi serta
signifikansi
sehingga
dapat
dipergunakan
untuk
menjawab
hipotesis.
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
(Constant)
X1
0.823
1.083
1
X2
0.678
1.475
Y
0.655
1.527
Hasil perhitungan nilai Tolerance
menunjukan tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai
Tolerance kurang dari 0,10 yang
berarti tidak ada korelasi atau
hubungan antara variabel independen
Model
1
83
(Cons
tant)
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
t Sig.
Std.
B
Error
15.41
2.360
9
EKOBIS Jurnal Pendidikan, Ekonomi dan Bisnis
X1
X2
.153
.494
Vol.2 No. 2 Oktober 2016
.036
.047
1
Model
(Consta
nt)
X1
X2
1
Mod
el
1
t
Mod
el
1
R
.193
1
Mod
el
R
R
.170
Model Summary b
R
Adjusted
Squa
R Square
re
.029
.025
Std. Error
of the
Estimate
3.682
R
.408
Model Summary b
R
Adjusted
Squa
R Square
re
.166
.163
Std. Error
of the
Estimate
3.412
b
Mod
el
1
R
.587
Model Summary
R
Adjusted
Squa
R Square
re
.345
.339
Std. Error
of the
Estimate
3.402
Kontribusi pengaruh secara bersama
Gaya
Kepemimpinan
Motivasi
terhadap Kepuasan Kerja sebesar
33.9%
Mod
el
1
R
.452
Model Summary b
R
Adjusted
Squa
R Square
re
.204
.197
Std. Error
of the
Estimate
3.340
Kontribusi pengaruh secara bersama
Gaya
Kepemimpinan
Motivasi
terhadap Kinerja sebesar 19.7%
Std. Error
of the
Estimate
4.115
Mod
el
1
Kontribusi
pengaruh
Gaya
Kepemimpinan terhadap Kepuasan
Kerja sebesar 3.3%
Model Summary b
R
Adjusted
Squa
R Square
re
3.525
Kontribusi pengaruh secara bersama
Gaya
Kepemimpinan
Motivasi
terhadap Kinerja sebesar 16.3%
Pengaruh Secara Parsial t
Uji t dilakukan untuk mengetahui
besarnya pengaruh masing-masing
variabel
independen
secara
individual
terhadap
variabel
dependen. Pengujian pengaruh antara
variabel Gaya Kepemimpinan (X1)
Motivasi (X2) Kepuasan Kerja (Y)
terhadap Kinerja (Z) dapat dilakukan
dengan uji statistik t (uji parsial).
Adapun tingkat hubungan secara
parsial yaitu mengunakan analisis
koefesien
determinasi,
sebagai
berikut:
Mod
el
.290
Kontribusi pengaruh secara bersama
Gaya
KepemimpinanMotivasi
terhadap Kinerja sebesar 2.5%
Sig.
Berdasarkan
hasil
perhitungan
regresi linier pada tabel diatas, maka
diperoleh persamaan regresinya
yaituZ = 24.109 + 0.118 X1 + 0.332
X2.
Model Summary b
R
Adjusted
Squa
R Square
re
.037
.033
.293
Kontribusi
pengaruh
Motivasi
terhadap Kepuasan Kerja sebesar
29%
Berdasarkan
hasil
perhitungan
regresi linier pada tabel diatas, maka
diperoleh persamaan regresinya
yaituY = 15.419 + 0.153 X1 + 0.494
X2.
Coefficientsa
Unstandardize
d Coefficients
Std.
B
Error
24.10
2.317
9
.118
.036
.332 .047
.54
2
R
.528
Model Summary b
R
Adjusted
Squa
R Square
re
.279
.275
Std. Error
of the
Estimate
3.174
Kontribusi pengaruh Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja sebesar 27.5%
Pengujian Hipotesis
Uji Parsial t
Pengaruh Gaya Kepemimpinan
terhadap Kepuasan Kerja
Std. Error
of the
Estimate
84
EKOBIS Jurnal Pendidikan, Ekonomi dan Bisnis
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Cons)
36.009
1.535
X1
.130
.044
Vol.2 No. 2 Oktober 2016
t
Si
g.
23.4
60
.00
0
2.980
.003
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan dan positif Gaya
Kepemimpinan terhadap Kinerja.
Pengaruh
Kinerja
Nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel
sebesar 2.980 > 1.1970 dan taraf
signifikansi t lebih kecil sebesar
0.000 < 0.05.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan dan positif Gaya
Kepemimpinan terhadap Kepuasan
Kerja.
Pengaruh
Motivasi
Kepuasan Kerja
Model
(Con
s)
1
X2
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
21.224
.481
Model
1
(Con
s)
X1
.102
10.6
57
.000
.049
9.750
.000
.039
.048
t
Sig.
14.817
.000
6.756
.000
Pengaruh
Kepuasan
terhadap Kinerja
Model
(Con
s)
Y
t
Coefficients a
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
22.44
2.037
5
.470
.050
Kerja
t
Sig.
11.020
.000
9.404
.000
Nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel
sebesar 9.404 > 1.970 dan taraf
signifikansi t lebih kecil sebesar
0.000 < 0.05.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan dan positif
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan
terhadap Kinerja
1
.323
X2
Nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel
sebesar 9.750 > 1.970 dan taraf
signifikansi t lebih kecil sebesar
0.000 < 0.05.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan dan positif
Motivasi terhadap Kepuasan Kerja.
Model
Coefficients a
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
28.56
1.928
3
Sig.
1.992
Coefficients a
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
37.9
1.37
68
4
terhadap
Nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel
sebesar 6.756 > 1.970 dan taraf
signifikansi t lebih kecil sebesar
0.000 < 0.05.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan dan positif
Motivasi terhadap Kinerja.
terhadap
t
(Con
s)
Motivasi
Sig.
Uji Simultan F
27.641
2.610
.000
.010
Nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel
sebesar
2.610> 1.970 dan taraf
signifikansi t lebih kecil sebesar
0.000 < 0.05.
1
Model
Regression
Residual
Total
ANOVA a
Mean Square
2
694.689
228
11.572
df
F
60.033
230
Nilai F hitung lebih besar dari Ftabel sebesar 60.033> 2.65 dengan
signifikansi F sebesar 0,000 < 0,05.
85
Sig.
.000
EKOBIS Jurnal Pendidikan, Ekonomi dan Bisnis
Vol.2 No. 2 Oktober 2016
Dari hasil uji Simultan (F) diatas
maka terjawab H0 ditolak dan H5
diterima.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel
Gaya Kepemimpinan dan Motivasi
secara bersama-sama berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
Kepuasan Kerja.
Uji Simultan F
Residual
Total
1
Regression
df
2
11.158
Nilai F hitung lebih besar dari Ftabel sebesar 29.299> 2.41 dengan
signifikansi F sebesar 0,000 < 0,05.
ari hasil uji Simultan (F) diatas maka
terjawab H0 ditolak dan H6 diterima.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel
Gaya Kepemimpinan dan Motivasi
secara bersama-sama berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
Sig. Kinerja.
ANOVA a
Model
228
230
Mean
Square
F
326.904
29.
29
9
.000
Saran
Kriteria jawaban responden dari
masing-masing variabel menunjukan
perolehan skor yang baik, namun
kiranya manajemen RSUD Kota
Tangerang harus secara rutin
melakukan evaluasi kinerja ditiaptiap bagian agar terciptanya kinerja
yang maksimal terhadap instansi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hasil analisis uji regresi, bahwa secara
parsial maupun simultan variabel
Gaya Kepemimpinan dan Motivasi
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja,
begitu pula variabel kepuasan kerja
terhadap kinerja.
Foster Bill, 2001, Pembinaan Untuk
Meningkatkan Kinerja Karyawan,
PPM, Jakarta.
George R. Terry, 2010, Prinsip
prinsip Manajemen, Bumi aksara,
Jakarta.
Ghozali, 2005, Analisis Multivariant
dengan Program SPSS, UNDIP,
Semarang.
Handoko,
2003,
Manajemen,
BPFEUGM, Yogyakarta.
Hariandja, 2002, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Grasindo, Jakarta.
Hasibuan, 2003, Manajemen Sumber
Daya Manusia, PT Bumi Aksara,
Jakarta.
Husein Umar. 2008, Metode Riset
Bisnis, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, 2001, Manajemen Sumber
Daya
Manusia
Keunggulan,
BPFEUGM, Yogyakara.
Anwar Prabu Mangkunegara, 2006,
Evaluasi Kinerja SDM, Refika
Aditama, Bandung.
Ardana, Mujiati dan Utama, 2012,
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia, Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur
Penelitian
suatu
pendekatan
Praktik, Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Asri,1986, Manajemen Perusahaan
dan Pendekatan Operasional,
BPFEUGM,Yogyakarta.
Abraham
H.
Maslow,
2010,
Motivation
and
Personality.
Rajawali, Jakarta.
86
EKOBIS Jurnal Pendidikan, Ekonomi dan Bisnis
Vol.2 No. 2 Oktober 2016
Wirawan, 2012, Profesi dan Standar
Evaluasi, Yayasan & UHAMKA
PRESS, Jakarta.
Ishak Arep dan Tanjung, 2002,
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia, Trisakti, Jakarta.
Muchdarsyah. 2005. Produktivitas :
Apa dan Bagaimana. Edisi Kedua.
Bumi Aksara. Silalahi, Ulber.
2009.
Effendy,Onong Uchjana. 2003. Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek.
Cetakan
kesembilanbelas.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Profil RSUD Kota Tangerang Tahun
2015
Robbins
dan
Coulter,
2007,
Manajemen Jilid Satu, Rineka
Cipta, Jakarta
Sondang P. Siagian, 2003, Teori dan
Praktek Kepemimpinan, Rineka
Cipta, Jakarta
Silalahi, Ulber. 2009. Metode
Penelitian Sosial. Bandung; PT.
Refika Aditama
Sugiyono,2008, Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
Alfabeta, Bandung.
Simamora, Henry, 2006, Manajemen
Sumber
Daya
Manusia,
Yogyakarta : STIE YPKN.
Sutrisno, Edy, 2010, Budaya
Organisasi, Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Tella, Adeyinka, 2007, Work
Motivation, Job Satisfaction, and
Organisational Commitment of
Library Personnel in Academic
and Research Libraries in Oyo
State, Nigeria, Library Philosophy
and Practice 2007 (April).
Tohardi, Ahmad. 2002. Pemahaman
Praktis Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bandung: Mandar Maju.
Veithzal Rivai. 2004. Manajemen
Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan Dari Teori Ke Praktik.
PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta
87