Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN DAN STRATEGI MANAJEMEN WAKTU UNTUK MENGELOLA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN BATAS WAKTU YANG KETAT STUDI KASUS STADION LAGALIGO KOTA PALOPO OLEH : NAMA : MUH. ARDIAT NUR ALIF NIM : 21.023.22.201.003 KELAS : SIPIL 1 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDI DJEMMA 2024 ABSTRAK Proyek konstruksi sering menghadapi tantangan keterlambatan yang dapat berdampak signifikan pada biaya, kualitas, dan jadwal proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab keterlambatan dalam proyek konstruksi dan mengembangkan strategi manajemen waktu yang efektif untuk mengelola proyek dengan batas waktu yang ketat. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif dengan metode analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor utama penyebab keterlambatan meliputi perencanaan yang kurang matang, perubahan desain, kendala finansial, cuaca buruk, dan kekurangan tenaga kerja terampil. Berdasarkan temuan tersebut, strategi manajemen waktu yang direkomendasikan mencakup perencanaan yang lebih detail dan realistis, penggunaan teknologi manajemen proyek, peningkatan komunikasi antar pemangku kepentingan, serta fleksibilitas dalam penanganan perubahan desain. Implementasi strategi-strategi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi waktu dan mengurangi risiko keterlambatan pada proyek konstruksi dengan batas waktu yang ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, proyek konstruksi, baik yang dijalankan pemerintah maupun swasta semakin kompleks dan sulit karena pengelolaan dalam pelaksanaan dan pengawasan suatu proyek harus yang baik dan tepat waktu dari awal hingga akhir proyek diperlukan. Menurut W. Ervianto (2002), proyek konstruksi memiliki tiga dimensi yaitu melibatkan banyak sumber daya, unik dan membutuhkan organisasi. Didalam proyek konstruksi, tidak sedikit tuntutan yang diberikan oleh pengguna jasa kepada penyedia jasa konstruksi, salah satunya adalah kewajiban menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dalam perjanjian kontrak. Tentunya, ini merupakan tantangan yang signifikan bagi para penyedia layanan konstruksi (kontraktor). Dalam proses pembangunan, perlu diingat bahwa terdapat persyaratan kualitas pekerjaan yang harus dipenuhi. Semakin tinggi tingkat kesulitan pembangunan, berarti akan semakin panjang durasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. (Nurul aini, 2020). Keterlambatan dalam proyek konstruksi dapat disebabkan oleh kesalahan dalam estimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek selama tahap perencanaan, atau dapat juga disebabkan oleh berbagai masalah, seperti manajemen yang tidak tepat, masalah tenaga kerja, masalah bahan material, masalah keuangan, atau masalah lingkungan yang berada di lapangan sudah tidak mendukung. Semua faktor ini berpotensi menyebabkan keterlambatan proyek. Akibat-akibat dari keterlambatan dalam proyek konstruksi seperti, keterlambatan dalam penyelesaian proyek, kenaikan biaya, hilangnya produktivitas pekerja, klaim pihak ketiga, perselisihan antar pihak, dan penghentian proyek (Amur Ali Mussallam,2022). Dengan adanya penerapan manajamen waktu pada proyek konstruksi diharapkan dapat mendukung terciptanya hasil pekerjaan yang sesuai yang direncanakan secara maksimal. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa saja hambatan-hambatan yang mempengaruhi keterlambatan dalam proyek konstruksi? 2. Apa strategi yang dapat diberikan untuk mengatasi keterlambatan dan mengoptimalkan manajemen waktu pada proyek konstruksi dengan batas waktu yang ketat? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apa saja hamabatan utama yang menyebabkan keterlambatan dalam pelaksanaan proyek konstruksi 2. Untuk mengetahui dampak dari keterlambatan proyek terhadap biaya, kualitas, dan produktivitas pelaksanaan proyek konstruksi. 3. Untuk memberikan rekomendasi atau solusi praktis untuk mengatasi keterlambatan dan mengoptimalkan manajemen waktu pada proyek konstruksi dengan batas waktu yang ketat. 1.4 Manfaat Penelitian Penulis membuat penelitian ini diharapkan dapat memeberikan pemahaman yang lebih luas mengenai apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan suatu proyek konstruksi ,serta bagaimana memanajemenkan waktu pada suatu proyek secara efektif sehingga, mengurangi risiko, dan meningkatkan kinerja proyek meningkatkan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian yang Relevan Berikut ini adalah hasil-hasil penelitian sebelumnya yang menjadi rujukan dari penulis: 1. (Randy Putra Agritama, Miftahul Huda,Titien Setyo Rini, 2018) melakukan penelitian pada pembangunan proyek konstruksi di Kota Surabaya yang bertujuan untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor-faktor keterlambatan dari suatu proyek konstruksi yang ada pada daerah tersebut. Analisa ini dilakukan dengan menggunakan metode program IBM SPSS 21. Dari hasil analisa ini didapatkan yang menjadi faktor-faktor keterlambatan dalam proyek konstruksi di Kota Surabaya adalah, kurangnya komunikasi antara pemilik dan penyedia jasa (kontraktor), kurangnya kelengkapan dari hasil detail-detail gambar yang diberikan , kurangnya pengalaman dari manajer lapangan, design rekayasa perencanaan yang kurang jelas, adanya perubahan material oleh owner, kurangnya penerepan K3 pada pekerja sehingga sering terjadi kecelekaan pada pekerja proyek, faktor administrasi keuangan yang ada pada kontraktor, rendahnya upah tenaga kerja, kedisiplinan tenaga kerja yang kurang, kurangnya keahlian tenaga kerja dalam mengoperasikan alat berat, kualitas bahan yang digunakan kurang bagus, harga bahan/material yang tinggi, kerusakan bahan di tempat penyimpanan, maraknya terjadi pencurian material, kualitas pengontrolan pekerjaan yang kurang, ketersediaan tenaga kerjayang kurang. 2. (M. Jepri, Yulisntini Eka Putri, Marinda Gusti Akhiria, 2022) melakukan analisa pada proyek Pembangunan Stadion Tipe B yang berada pada Kabupaten Oku Selatan. Didalam penelitian ini dilakukan teknik analisis data kuantitatif dan kuantitatif deskriptif. Pelaksanaan Pembangunan proyek ini memakan waktu selama 240 hari (kalender). Hasil dari penelitian yang dilakukan ini didapatkan Proyek Pembangunan Stadion Tipe B Kabupaten Oku Selatan mengalami keterlambatan selama 2,4 bulan dari hasil waktu yang sudah ditargetkan. Keterlambatan yang terjadi dalam proyek ini dipengaruhi oleh penjadwalan waktu proyek yang kurang tepat. Untuk mengatasi keterlambatan waktu yang terjadi pada proyek konstruksi pembangunan Stadion Tipe B di Kabupaten Oku Selatan maka dilakukan penambahan waktu (addendum Waktu). 2.2 Kerangka Teoritik 2.2.1 Definisi Manajemen proyek Secara umum, pengertian dari manajemen proyek adalah suatu metode pengelolaan maupun pengorganisasian berbagai aktivitas dari sebuah bisnis selama jangka waktu tertentu. Di mana, untuk mencapai tujuan tersebut banyak parameter yang harus dikerjakan mulai dari manajemen anggaran, resources, tim proyek, hingga operasional kerja. Menurut (Noerlina, 2008), manajemen proyek dibuat untuk meminimalisir atau menghindari kegagalan dan resiko proyek yang mungkin saja terjadi. Menurut (Herjanto, 2007:352), proyek adalah suatu rangkaian tugas yang telah dirancang secara khusus dengan tujuan dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya serta dengan sumber daya yang terbatas. Proyek memiliki beberapa ciri, yaitu: 1. Dinamis dalam pelaksanaannya 2. Berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas 3. Intensitas kegiatan yang berbeda-beda 4. Kegiatan harus diselesaikan sesuai dengan anggaran dan waktu yang telah ditetapkan 5. Melibatkan berbagai jenis kegiatan yang memerlukan tenaga yang beragam. 2.2.2 Definisi keterlambatan dalam proyek Pengertian keterlambatan menurut Ervianto (1998) adalah sebagai waktu pelaksanaan yang tidak dimanfaatkan sesuai dengan rencana kegiatan sehingga menyebabkan satu atau beberapa kegiatan mengikuti menjadi tertunda atau tidak diselesaikan tepat sesuai jadwal yang telah direncanakan. Keterlambatan pada suatu proyek konstruksi dapat disebabkan berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, seperti : 1. Masalah Manajemen: Perencanaan yang buruk, komunikasi yang buruk, atau koordinasi yang tidak efektif di antara tim proyek. 2. Sumber Daya yang Tidak Memadai: kekurangan pekerja dalam proyek, peralatan yang kurang memadai, atau kekurangan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu. 3. Faktor Eksternal: Bencana alam, cuaca yang buruk, atau regulasi dari pemerintah yang bisa saja menghambat pengerjaan proyek. 4. Masalah Teknis: Kesalahan dalam mendesain gambar kerja, perubahan , atau teknologi yang tidak berfungsi dengan baik. 5. Pembiayaan: Keterlambatan pengadaan dana atau masalah anggaran yang mengganggu proyek. 2.2.3 Dampak keterlambatan dalam proyek Keterlambatan dalam suatu proyek dapat berdampak signifikan pada berbagai aspek seperti kerugian materil yang dialami oleh pengguna jasa maupun penyedia jasa (kontraktor). Dampak yang sering terjadi akibat adanya keterlambatan proyek konstruksi, yaitu bertambahnya biaya dalam proyek, dimana jumlahnya akan menjadi lebih besar daripada biaya yang direncanakan pada awal proyek, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek lebih lama, penjadwalan ulang dari waktu yang ditentukan karena adanya gangguan dan masalah yang muncul, reputasi perusahaan juga meunurun, serta hilangnya efisiensi dan penurunan produktivitas tenaga kerja dalam menyelesaikan proyek. Ali et.al(2012). Dalam meminimalkan dampak-dampak yang diakibatkan dari keterlambatan perlu memerlukan perencanaan yang baik dan matang, komunikasi yang jelas dengan semua pihak-pihak yang terkait dalam proyek, serta kemampuan untuk merespon dan mengadaptasi tantangan yang muncul dalam pengerjaan proyek. 2.2.4 Manajemen waktu Secara umum manajemen waktu proyek adalah proses perencanaan, penyusunan, pengendalian jadwal kegiatan suatu proyek secara baik. Manajemen waktu dalam konstruksi sangat penting untuk memastikan proyek yang dikerjakan sudah rampung sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Menurut Haynes (1994), manajemen waktu merupakan suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu melalui analisis dan perencanaan yang baik. 2.2.5 Kendala-kendala dalam pelaksanaan manajemen waktu Pelaksanaan manajemen waktu pada pengerjaan proyek konstruksi tidak sedikit menemui kendala-kendala sehuigga dapat menghambat jalannya suatu proyek. Menurut (Andi,2003) kendala-kendala yang biasa dihadapi dalam pelaksanaan manajemen waktu pada proyek konstruksi adalah: 1. Koordinasi antara pelaksana dilapangan yang kurang 2. Kurangnya pengawasan terhadap pekerja dilapangan 3. Perubahan gambar kerja dan desain gambar kerja yang belum selesai 4. Kondisi alam yang tidak mendukung untuk jalannya proyek 5. Bahan material dan alat yang digunakan kurang 6. Kurangnya kesadaran dari para pekerja untuk mencatat setiap pekerjaan yang sudah rampung. 7. Pembayaran dari pengguna jasa kepada kontraktor yang lambat. Metode penelitian merupakan serangkaian langkah sistematis yang dirancang untuk mengumpulkan dan menganalisis data dalam suatu studi ilmiah. Tujuannya adalah untuk menemukan jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan, menguji hipotesis, atau mengembangkan pemahaman lebih dalam tentang fenomena. Metode ini bisa berbeda-beda tergantung pada bidang ilmu pengetahuan, objek studi, serta tujuan penelitian itu sendiri. Umumnya, metode penelitian dibagi menjadi dua kategori utama: kuantitatif, yang mengutamakan pengukuran numerik dan analisis statistik untuk menguji hubungan atau perbandingan antar variabel; dan kualitatif, yang menekankan pada pemahaman mendalam tentang pengalaman dan pandangan subjektif melalui observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Dalam penggunaannya, pemilihan metode penelitian harus disesuaikan dengan pertanyaan penelitian yang ingin dijawab. Misalnya, penelitian kuantitatif mungkin lebih cocok untuk proyek yang membutuhkan data konkret dan bisa diukur secara langsung, seperti efektivitas suatu intervensi medis atau tingkat kepuasan pengguna terhadap suatu produk. Sementara itu, penelitian kualitatif lebih sesuai untuk menjelajahi topik yang kompleks seperti dinamika sosial, persepsi masyarakat, atau pengalaman individu yang tidak dapat mudah diquantifikasi. Dalam banyak kasus, peneliti juga dapat memilih pendekatan mixed methods, yang mengkombinasikan kedua metode tersebut untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif dan multidimensional tentang suatu masalah. Pengumpulan data dalam penelitian dapat dilakukan melalui berbagai metode dan sumber, tergantung pada tujuan dan desain studi. Data primer dan data sekunder merupakan dua jenis sumber data yang umum digunakan. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari sumber aslinya untuk keperluan penelitian tertentu. Ini termasuk data yang diperoleh melalui survei, wawancara, observasi, dan eksperimen, yang memungkinkan peneliti mendapatkan informasi yang paling relevan dan spesifik terhadap pertanyaan penelitian yang sedang diteliti. Sebaliknya, data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh orang lain atau untuk tujuan lain yang tidak langsung terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan. Contoh dari penggunaan data sekunder termasuk analisis data yang dipublikasikan, seperti sensus populasi, laporan pemerintah, atau hasil penelitian sebelumnya yang dipublikasikan. Selain itu, pengumpulan data dengan pendekatan partisipatif merupakan strategi yang melibatkan interaksi langsung dengan komunitas atau kelompok yang diteliti (Marzaman dkk, 2021; Nurhijrah dkk, 2021; Fisu & Marzaman, 2018; Nurhijrah & Fisu, 2019, Fisu dkk, 2023; Marzaman dkk, 2019). Metode ini sering digunakan dalam penelitian sosial dan pembangunan, di mana peneliti bekerja bersama partisipan sebagai mitra dalam proses penelitian (Fisu, 2016; Fisu, 2018). Pendekatan ini tidak hanya memperoleh data melalui dialog dan diskusi tetapi juga melibatkan partisipan dalam merancang pertanyaan penelitian, menginterpretasi hasil, dan bahkan dalam beberapa kasus, dalam penulisan laporan penelitian. Pendekatan partisipatif ini menghargai pengetahuan lokal dan memperkuat kapasitas komunitas, sehingga sering dianggap lebih etis dan mendapatkan hasil yang lebih bermakna dan akurat dari sudut pandang subjek penelitian. Dengan perkembangan teknologi, pengumpulan data melalui perangkat smartphone responden telah menjadi semakin populer. Teknologi seperti Google Maps Timeline memanfaatkan GPS untuk melacak dan merekam lokasi dan pergerakan individu, yang dapat menjadi sumber data yang sangat berharga untuk studi tentang perilaku mobilitas dan pola perjalanan (Fisu, dkk, 2024). Peneliti dapat meminta partisipan untuk berbagi data lokasi mereka dari aplikasi ini, yang kemudian dapat digunakan untuk analisis dalam penelitian transportasi, perencanaan urban, epidemiologi, dan banyak bidang lainnya. Metode ini memungkinkan pengumpulan data yang sangat detail dan berkelanjutan tanpa intervensi yang signifikan dari peneliti atau responden, membuatnya ideal untuk studi jangka panjang dan dinamis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada proyek revitalisasi Stadion Lagaligo Kota Palopo, Sulawesi Selatan Gambar 1. Gambar peta lokasi penelitian (Sumber:, Google Earth,2024) 3.2 Jenis dan Sumber data Dalam melakukan penelitian ini, jenis data yang digunakan deskriptif kualitatif dengan metode analitis. Penelitian deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis, menurut Bogdan dan Taylor (2010). 3.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini dengan dua cara yakni: a. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan dari hasil pengamatan langsung sesuai lapangan yakni melalui wawancara pada penyedia layanan jasa (kontraktor) pelaksana mengenai manajemen waktu pelaksanaan proyek Stadion Lagaligo. Data primer yang dimaksud adalah jadwal pelaksanaan pekerjaan (Kurva S), RAB, bahan dan tenaga kerja. jadwal penggunaan alat, b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari data yang telah dikumpulkan dari orang atau institusi sebelumnya yang dapat mendukung penelitian ini. 3.4 Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis data perbandingan deskriptif kualitatif. Dalam hal manajemen waktu proyek konstruksi, dua perusahaan kontraktor dibandingkan. Sampel dikumpulkan melalui wawancara. Hanya satu jenis daftar pertanyaan dibuat, dan orang yang diwawancarai adalah orang yang dapat mengetahui secara keseluruhan atau yang terlibat langsung dalam penjadwalan, pelaksanaan, pengontrolan, dan pengupdatean jadwal pelaksanaan proyek. Daftar pertanyaan terdiri dari lima subkategori pertanyaan, yaitu: a. Daftar pertanyaan mengenai Time Schedule b. Daftar pertanyaan mengenai Monitoring c. Daftar pertanyaan mengenai Analysis d. Daftar pertanyaan mengenai Corrective Action e. Daftar pertanyaan mengenai Update Schedule 3.5 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang akan dilakukan antara lain : a. Pendahuluan Pendahuluan yakni dengan meninjau permasalahan yang ada dilapangan, kemudian dari hasil tinjauan tersebut kemudian dirumuskan sehingga memperoleh tujuan dari penelitian yang dimaksud. b. Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data tentang sistem manajemen waktu berdasarkan data yang diperoleh di lapangan yakni RAB, jadwal pelaksanaan pekerjaan (Kurva S), jadwal penggunaan alat, bahan dan tenaga kerja. c. Analisis Data Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dan dianalisis sehingga menjadi output dari penelitian berdasarkan penelitian yang ingin dicapai. Daftar pertanyaan terdiri dari sub pokok pertanyaan, yaitu : daftar pertanyaan mengenai schedule, monitoring, corrective action, analysis, update schedule d. Penutup Penutup berupa kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta sekaligus memuat saran atau masukan terhadap penelitian berikutnya. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, A., Fisu, A. A., & Didiharyono, D. (2019). Analisis Potensi Ekosistem Mangrove Sebagai Pengembangan Objek Wisata (Studi Kasus: Kabupaten Wakatobi). Prosiding, 4(1). Affandy, N. A. (2021). ANALISIS MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG PUSKESMAS A DI KABUPATEN LAMONGAN. Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja), 9(1), 9-20. Ariesty, N. P. M. (2023). MANAJEMEN RISIKO TERHADAP PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAMARA VILLAGE JIMBARAN HIJAU (Doctoral dissertation, Universitas Mahasaraswati Denpasar). Didiharyono, D., Syukri, M., Fisu, A. A., & Apriyanto, A. (2024). Modelling and mapping the poverty levels with applied spatial regression model in South Sulawesi province of Indonesia. Journal of Social Economics Research, 11(1), 32-44. Fisu, A. A., Syabri, I., & Andani, I. G. A. (2024). How do young people move around in urban spaces?: Exploring trip patterns of generation-Z in urban areas by examining travel histories on Google Maps Timeline. Travel Behaviour and Society, 34, 100686. Fisu, A. A., & Dahlan, A. (2021). Kanal Jongaya-Pannampu: Potensi Transportasi Alternatif di Makassar: Jongaya-Pannampu Canals: Alternative Transportation Potential in Makassar. Pena Persada CV. Fisu, A. A. (2016). Analisis dan Konsep Perencanaan Kawasan Pelabuhan Kota Penajam Sebagai Pintu Gerbang Kab. Penajam Paser Utara kalimantan Timur. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 1(2), 125-136. Fisu, A. A. (2016). Potensi Demand Terhadap pengembangan Kanal Jongaya & Panampu Sebagai Moda Transportasi (Waterway) di Kota Makassar. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTRANSLOG), 3(3), 285-298. Fisu, A. A. (2018). Analisis Lokasi Pada Perencanaan Terminal Topoyo Mamuju Tengah. PENA TEKNIK: jurnal ilmiah ilmu-ilmu Teknik, 3(1), 1-12. Fisu, A. A., Hafid, Z., Humang, W. P., & Natsir, R. (2022). Application of The PPP Scheme on The Tourism-Transportation, Case Study: The Concept Of Palopo City Tourism. PENA TEKNIK: jurnal ilmiah ilmu-ilmu Teknik, 7(1), 35-52. Fisu, A. A., & Marzaman, L. U. (2018). Pemetaan Partisipatif Kampung Pesisir Kelurahan Tallo Kota Makassar. To Maega: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 22-28. Fisu, A. A., Rakhman, A., & Saputri, A. (2020). Analisis Pengaruh Keberadaan Pelabuhan Terhadap Perekonomian Di Pulau Sulawesi. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 5(2), 54-63. Fisu, A. A., Hafid, Z. A., Marzaman, L. U., Didiharyono, D., Mappe, U. U., Hadi, A., & Manuhung, S. (2023). Community-Based Kambo Tourism Area Planning With a Participatory Planning Approach. To Maega: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 6(1), 174-188. Gerung, J. O., Dundu, A. K. T., & Mangare, J. B. (2016). Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Pembangunan Jaringan Daerah Irigasi Sangkup Kiri. Jurnal Sipil Statik, 4(7). Henong, S. B. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan Pada Proyek Pemerintahan Di Kota Kupang. Hidayat, A., & Ramadhany, C. (2022). Analisa Penerapan Manajemen Waktu pada Proyek Pembangunan Jembatan Gantung Lubuk Ulak dengan Metode CPM. Bearing: Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil, 7(2), 71-79. Jepri, M., Putri, Y. E., & Akhiria, M. G. (2022). Analisis Pengawasan Waktu Dan Biaya Dengan Menggunakan Metode Nilai Hasil Pada Proyek Pembangunan Stadion Tipe B Kabupaten Oku Selatan. Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil, 1(1), 6-17. Lumban Gaol, F. (2023). Analisis Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Pembangunan Apartemen Sukarame Medan (Doctoral dissertation, Universitas Medan Area). Marzaman, L. U., Hafid, Z. A., Fisu, A. A., & Nurhijrah, N. (2019). Place Making Workshop Batupasi Sub District Palopo City. To Maega: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 1-8. Marzaman, L. U., Hafid, Z., Fisu, A. A., & Nurhijrah, N. (2021). Planning Concept of Lalebbata: Combining Heritage, Policy and Participation. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 6(1), 39-47. MEGAWATI, L. A. (2021). Analisis faktor keterlambatan proyek konstruksi bangunan gedung. Jurnal Teknik| Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK, 21(2). Mulkan, M. M. (2018). Analisis Penerapan Manajemen Waktu pada Proyek Konstruksi Swalayan Suzuya (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Swalayan Suzuya Medan Sunggal oleh PT. Prima Abadi Jaya (PT. PAJ)) (Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara). Nabut, Y. V., Henong, S. B., & Pattiraja, A. H. (2021). Analisa Faktor-Faktor Yang Paling Dominan Penyebab Keterlambatan Proyek. Kupang: Universitas Katolik Widya Mandira Kupang. Nurhijrah, N., & Fisu, A. A. (2019). Place memory masyarakat pada bangunan cagar budaya di kota palopo. RUAS, 17(2), 63-70. Nurhijrah, N., Fisu, A. A., Marzaman, L. U., & Hafid, Z. (2021). KONSEP PENATAAN KAWASAN LALEBBATA SEBAGAI KAWASAN HERITAGE DI KOTA PALOPO. Jurnal Arsitektur ZONASI, 4(1), 62-72. Pinori, M., Sompie, B. F., & Willar, D. (2015). Analisis faktor keterlambatan penyelesaian proyek konstruksi gedung terhadap mutu, biaya dan waktu di dinas pekerjaan umum kota manado. Jurnal Ilmiah Media Engineering, 5(2). Roosdiyana, U. (2021). Analisis Faktor Keterlambatan Proyek Pembangunan Gedung DPRD Kabupaten Bangkalan (Doctoral dissertation, Untag Surabaya). Sianipar, H. B. (2013). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Penyelesaian Proyek Konstruksi Pengaruhnya Terhadap Biaya. Simorangkir, F., Harahap, M. A. K., & Damanik, D. (2021). Analisis Penerapan Manajemen Waktu Proyek KonstruksiPerumahan Subsidi Type 36 Di Sigambogambo Lobu Siregar II Kecamatan Siborong–Borong. Jurnal Santeksipil, 2(2), 96-102. Sirait, J. (2022). Analisis Penerapan Manajemen Waktu pada Proyek Pembangunan Gedung Rektorat dan Auditorium Akademi Pariwisata Medan (Doctoral dissertation, Universitas Medan Area). Tufail, D. N., Neowa, H. S., & Fisu, A. A. (2023). Identification of Fire Disaster Vulnerability in Karang Rejo Sub-District, Balikpapan Central District. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 8(1), 62-77. Widhiawati, I. R. (2009). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Konstruksi. Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Yustika, N. (2022). KENDALA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK KONSTUKSI (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Indonesia).