Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
1999
…
217 pages
1 file
Metode MATRIX',/, Metode MEAN VALUE FIRST ORDER SECOND PRINT'{''Te kan <ENTER> untuk melanjutkan'')' pause C STATEMEN apakah Anda ruau menggunakan FILE INPUT ATAU TIDAK PRINT' (22 (/))' 49 WRITE(*,44) 44 FORMAT('Apakah Anda mau menggunakan FILE INPUT?? [ Y/N ] ',\) READ(*, '(A) ')INP c PRINT'(/)' IF(INP.NE. 'N'.AND.INP.NE. 'n'.AND.INP.NE. 'Y'.AND.INP.NE. 'y')THEN PRINT' {10{/))' PRINT' (14X, 4 8 (''*'')I I) ' WRITE (* I 4 6)
MUSTEK ANIM HA
Ketersediaan bahan pembangunan di lokasi pekerjaan dapat meminimalisir biaya pekerjaan konstruksi. Kayuumumnya mudah diperoleh di wilayah-wilayah tropis sehingga pemilihan bahan kayu berpengaruh terhadapefisiensi biaya bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat dari kayu Bus (Melaleucacajuputi) dan kayu Rahai (Acacia auriculiformis), yang banyak terdapat di wilayah Kabupaten Merauke, dankekuatan struktur rangka batang dengan menggunakan kayu Bus. Hasil penelitian pada konstruksi rangkabatang menunjukkan bahwa kegagalan konstruksi rangka batang dengan bentang 6 meter terjadi akibatterjadinya tekuk torsi lateral pada konstruksi rangka batang. Penambahan pengaku lateral pada lokasipembebanan dengan jarak 2,2 meter dari tumpuan (model-2) dibandingkan dengan pengaku lateral hanyapada kedua tumpuan (model-1) dapat meningkatkan kekuatan struktur rangka batang. Peningkatan kekuatanstruktur rangka batang model-2 terhadap model-1 adalah sebesar 186,16% dengan kekuatan ben...
Jurnal Ilmiah Media Engineering, 2011
Salah satu kriteria keselamatan penumpang pada kendaraan adalah besarnya defleksi yang terjadi ketika terjadi frontal impact pada rangka kendaraan. Besarnya defleksi ini erat hubungannya dengan distribusi energi pada rangka utama kendaraan. Material komposit merupakan material yang ringan dan memiliki kemampuan penyerapan energi yang baik. Penggunaaan material ini dapat diterapkan pada rangka sepeda. Pengujian kekuatan struktur rangka sepeda diperlukan untuk menentukan tingkat keamanan dimana tingkat keamanan tersebut mengacu pada standar EN1481. Salah satu langkah uji struktur rangka dapat dilakukan dengan metode dropmass impact. Metode drop mass impact sesuai dengan standar EN1481 merupakan standar yang dikembangkan oleh Jerman untuk menguji kelayakan sepeda balap. Pada standar ini sepeda balap dikatakan layak jika saat dijatuhkan beban seberat 22.5 kg dari ketinggian 212 mm, deformasi permanen yang terjadi pada fork stainless steel tidak melebihi 15 mm dan frame sepeda tidak mengalami keretakan. Metode yang dipilih dalam melakukan pengujian ini adalah dengan menggunakan metode numerik FEA (Finite element analysis) Explicit dynamics. Pada penelitian ini, frame sepeda standar akan dilakukan modifikasi pada head tube angle (HTA) dan top tube angle (TTA). Pada bagian HTA akan dibuat 6 variasi sudut yaitu 69°-76°, sedangkan pada TTA dilakukan variasi 6 sudut yang berkisar antara 70°-86°. Dari hasil simulasi diketahui bahwa defleksi maksimum pada bagian sambungan fork dengan head tube adalah 7.89 mm (HTA= 71.8°) dan pada variasi TTA didapatkan nilai maksimum defleksi sebesar 6.87 mm (TTA= 70°). Dari hasil simulasi juga diketahui bahwa perubahan sudut dibawah 20° baik pada HTA maupun TTA pada rangka sepeda relatif tidak mempengaruhi kekuatan dari rangka sepeda balap.
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja)
Banyaknya penggunaan komputerisasi dalam penyelesaian perencanaan konstruksi diperlukan sumber daya manusia yang handal dan akurat dalam mengoperasikan komputersisasi bidang teknik sipil. Metode mekanika teknik klasik merupakan salah satu cara yang relatif sederhana dan efektif untuk mengajarkan dasar-dasar mekanika teknik dan untuk melatih intuisi rekayasa atau engineering judgement yang diperlukan dalam mengevaluasi hasil dari program komputer canggih. Tujuan penelitian untuk mengetahui besar reaksi dan gaya-gaya serta besar perbedaaan hasil reaksi dan gaya-gaya dalam struktur rangka batang statis tertentu menggunakan metode mekanika klasik dan program (SAP 2000). Rancangan penelitian ini membandingkan antara metode mekanika klasik menggunakan metode titik simpul dengan program SAP 2000 struktur rangka batang statis tertentu yang meliputi rangka atap dan rangka jembatan. Data-data penelitian ini dilakukan dengan analisis frekuensi dan analisis uji t. Penyelesaian struktur statis t...
Jurnal Deformasi
Petunjuk Untuk Penulis A. Naskah Naskah yang di ajukan oleh peneliti harus diketik dengan komputer mengunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, menyertakan 1 (satu) soft copy dalam bentuk CD memakai program microsoft word dan ukuran kertas A4, jarak 1,15 spasi, mengunakan huruf Times New Roman dengan mencantumkan nomor HP/Telepon dan alamat e-mail. Naskah yang diajukan oleh peneliti merupakan naskah asli yang belum pernah diterbitkan maupun sedang dalam proses pengajuan ditempat lain untuk diterbitkan, dan diajukan minimal 1 (satu) bulan sebelum penerbitan. B. Format Penulisan Artikal Judul Judul ditulis dengan huruf besar, nama penulis tanpa gelar, mencantumkan instansi asal, e-mail dan ditulis dengan huruf kecil Abstrak Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia antara 100-250 kata, dan berisi pernyataan yang terdapat dalam isi tulisan, menyatakan tujuan dari penelitian, prosedur dasar (pemilihan objek yang diteliti, metode pengamatan dan analisis), ringkasan isi dan kesimpulan dari naskah, menggunakan huruf Times New Roman 10, spasi tunggal Kata Kunci Minimal 3 (tiga) kata kunci ditulis dalam bahasa Indonesia
2018
Jembatan merupakan salah satu sarana dan prasarana infrastruktur. Tipe jembatan rangka yang paling umum di Indonesia. adalah jembatan tipe warren (W-Truss). Dalam modelisasi jembatan, digunakan jembatan warren Soekarno-Hatta Malang. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan peeliti dalam menganalisis tanpa harus mendesain terlebih dahulu. Jembatan merupakan salah satu sarana dan prasarana infrastruktur. Dalam perencanaan struktur syarat yang harus dipenuhi adalah, kekakuan, kekuatan, dan daktilitas, struktur jembatan juga perlu memperhitungkan secara tepat total beban yang akan diterima oleh jembatan. Beban jembatan yang sukar diprediksi dan tidak terduga adalah beban gempa. Indonesia merupakan negara dengan tingkat resiko gempa yang cukup tinggi. Dalam menganalisis struktur jembatan akibat beban gempa terlebih dahulu memodelkan struktur jembatan pada software ABAQUS Student Edition dengan data jembatan menggunakan jembatan rangka eksisting di malang. Setelah struktur jembatan dimodel...
Jurnal Teknik Sipil Bandar Lampung, 2014
Jurnal Teknik Sipil, 2021
Selama ini sistem struktur rangka atap gedung rumah tinggal dan perkantoran didominasi oleh tipe rangka konvensional. Penggunaan sistem struktur pelengkung 3 sendi hanya familiar untuk bangunan gudang dan sejenisnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kelayakan penggunaan tipe pelengkung 3 sendi pada atap gedung rumah tinggal dengan bentang 9 m. Skenario penelitian difokuskan pada perhitungan dengan menggunakan SNI 7973-2013 yaitu Spesifikasi Desain untuk Konstruksi Kayu dan metode Analisa Struktur Statis Tertentu untuk Struktur Pelengkung 3 Sendi berdasarkan panjang model bentang kuda-kuda yaitu 9 m dengan kemiringan atap 30 0. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa 1). Tipe pelengkung 3 sendi layak digunakan karena tahanan tekan terkoreksi dan tariknya memenuhi kriteria keamanan 2). Jarak antara kuda-kuda rangka atap mempengaruhi stabilitas (dimensi) rangka batang. Implikasinya adalah bahwa pembangunan atap rumah tinggal dapat menggunakan sistem struktur pelengkung 3 sendi dengan bahan dasar material kayu Kode E20 dengan Mutu B.
Struktur rangka batang merupakan bentuk: struktur yang relatif sederhana dalam penganalisaannya Hal ini disebabkan pada struktur rangka batang asumsi yang dapat dipakai adalah pada ujung-ujung batang stuk:tur rangka batang hanya terdapat perpindahan translasi saja dan gerakan rotasi diabaikan. Dalam penganalisaan struktur rangka batang asumsi lain yang digunakan adalah pada setiap ujung-ujung batang atau titik simpulnya dikondisikan sendi tanpa geseran. Hal ini untuk memudahkan penganalisaan dalam hal perpindahan, gaya-gaya ujung batang setiap batang serta reaksi pada joint I titik simpul struktur rangka batang Dewasa ini perancangam struktur mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan metode analisa struktur yang juga semakin bertambah pesat. Menganalisa struk:tur rangka batang dapat dijadikan tahap awa/ dalam mendesain struktur. Hal ini disebabkan basil-basil yang diperoleh dalam analisa struktur rangka batang dapat dijadikan sebagai pijakan dalam analisa struktur yang lebih komplek. Hal ini disebabkan analisa struktur rangka batang yang relatif lebih sederhana dibandingkan dengan struktur lainnya Perencanaan segala aspek yang berhubungan dengan struktur merupakan suatu hal yang harus dipikirkan dan dilakukan dengan sebaik-baiknya, baik dalam hal keselamatan, kekuatan, kestabilan dan lain sebagainya Hal ini untuk: menjamin 1 -1 bahwa struktur yang dirancang tersebut akan bekerja dengan tingkat keamanan dan keselamatan yang memadai apabila dioperasikan di lapangan yang sesungguhnya.
Struktur yang dirancang untuk berfungsi pada tempat dan waktu tertentu dalam kenyataannya akan menghadapi beberapafaktor ketidakpastian, yaitu ketidakpastian phisik, statistik dan model. Dengan adanya faktor-faktor ketidakpastian tersebut, maka akan timbul resiko kegagalan I ketidakandalan.
Keandalan merupakan suatu pendekatan untuk mengkondisikan adanya faktor ketidakpastian-ketidakpastian yang ada Oleh sebab itu pembahasan keandalan mengarahkan pembabasan faktor-faktor ketidakpastian ikut dibabas didalamnya.
Dalam analisa keandalan, peluang struktur dalam memenuhi tugas yang telab direncanakan tanpa mengalami kegagalan selama kurun waktu tertentu apabila dioperasikan dengan benar dalam lingkungan tertentu dapat diketahui, sehingga keandalan dapat dijadikan salab satu kriteria yang dipertimbangkan selain kriteria lain yang sudah ada, seperti kekuatan, kekakuan, biaya fabrikasi, biaya pemeliharaan dan sebagainya.
Indeks keandalan merupakan suatu harga untuk mengetahui informasi mengenai harga keandalan suatu sistem tertentu yang memuat parameter-parameter statistik. Dengan indeks keandalan peluang keberhasilan serta peluang kegagalan suatu sistem akan dapat diketahui. Begitu pentingya informasi harga indeks keandalan sehingga untuk mengetahui keandalan suatu sistem tertentu harus mengetahui indeks keandalan suatu sistem tertentu.
Pada struktur rangka batang 3-D yang terdiri dari banyak batang penyusun struktur, indeks keandalan dapat diaplikasikan terhadap setiap komponen batang 1 -2 penyusun struktur. Apabila indeks keandalan setiap batang penyusun struktur diketahui, maka peluang keberhasilan serta peluang kegagalan setiap batang penyusun struktur akan dapat diperkirakan dengan pasti. Informasi peluang kegagalan setiap batang penyusun merupakan hal yang sangat penting, karena peluang kegagalan berhubungan erat dengan peluang keberhasilan yang pada akhirnya berdampak besar terhadap faktor keselamatan. Oleh sebab itu dengan adanya informasi indeks keandalan yang memberikan informasi peluang keberhasilan dan kegagalan maka dalam perancangan struktur apabila suatu batang mempunyai peluang kegagalan yang besar, maka perancangan perlu di re-design untuk menghindari kegagalan yang besar tersebut Disinilah indeks keandalan mempunyai peranan yang sangat penting.
Sebuah struktur rangka batang 3D terdiri dari banyak komponen batang yang menyusunnya Bagaimana menentukan indeks keandalan masing-masing komponen struktur akibat beban yang bekeija dengan parameter-parameter struktur yang dinyatakan secara statistik.
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah menentukan indeks keandalan masing-masing batang struktur rangka batang 3-D bila diketahui data statistik (harga rata-rata dan simpangan baku) beban yang bekeija pada sruktur. l. NELEM (Jumlah batang) 2. NPOIN (Jumlah simpul) 3. NBOUN (Jumlah simpul terkekang) 4. NJLCOR (Jumlah loaded joint) 1 Membaca dan mendefinisik.an : l. Koordinat setiap simpul (sesuai NPOIN) 2. Simpul-simpul Aksi I gaya-gaya yang bekerja pada rangka batang 3-D boleh berarah sembarang, tetapi vektor momen suatu kopel yang bekerja pada suatu batang harus tegak lurus terhadap sumbu batang tersebut. Syarat ini disebabkan batang rangka batang 3-D tidak ada momen puntir , yang ada hanya deformasi aksial/searah sumbu batang saja Arah gaya beban pada struktur umumnya terjadi pada joint I simpul dengan arab yang sesuai sumbu XYZ (sumbu global). [William Weaver, Jr dan James MGere (1980)] Setiap aksi I gaya yang bekerja pada struktur akan menyebabkan timbulnya reaksi dari setiap komponen penyusun sturktur. Reaksi yang terdapat pada struktur biasanya berupa perpindahan yang umumnya terjadi padajoint I simpul serta gaya-gaya internal dari setiap komponen batang.
Perpindahan yang terjadi pada rangka batang 3-D adalah perpindahan translasi pada tiap simpul. Translasi menunjukkan jarak perpindahan titik simpul pada struktur.
Derajad kebebasan perpindahan pada setiap titi.k simpul rangka batang 3-D adalah translasi dalam arah X, Y dan Z. Jadi pada setiap titik sirnpul ada tiga derajad kebebasan. Terlihat bahwa elemen bukan nol dalam matrik tersebut berkaitan dengan perpindahan pada kolom 1 dan 4 yang searah X 111 pada ujtmgj dan lc pada batang-i.
Jadi matrik kekakuan batang rangka batang ruang tidak tergantung pada pemilihan arah swnbu y,. dan z,. . Hal ini disebabkan pembatasan pada struktur rangka batang ruang yang memperhitungkan perpindahan hanya yang searah dengan sumbu batang.
Pada umumnya, struktur merupakan sistem yang terdiri dari banyak elemenlbatang yang dihubungkan satu dengan lainnya sehingga menjadi satu Tiga elemen yang merupakan kosinus arah untuk batangnya sendiri (A. 11 = C.x, A.12 = Cy, A. 13 = Cz) dapat dicari dari koordinat ujung batang, yaitu ...... 2-9L -e; -CyCx -CzCx c; CyCx CzCx -CxCy -C2 y -C:r.Cy CxCy C2 y C:r.Cy -CxC; -CyCz -C2 z CxCz CyCz C2 z
Matrik kekakuan struktur bisa dipcrolch dcngan mCflgbJUnakan pnns1p supcrposisi. Supcrposisi mt-wpakan pcnggabtmgan S<.,'Tilua matrik kekakuan global setiap batang dengan mempcrhatikan vcktor-vektor dcrajad kebebasan tiap batang yang sesuai sehingga didapatkan matn"k kekakuan struktur secara lengkap. Supcrposisi dalam hal ini dapat dilakukan karena memakai satu swnbu yang sama, yaitu swnbu global.
Persamaan matematis superposisi matrik kekakuan adalah
------------------Penyusunan matrik total semua beban titik simpul dapat dilihat dibawah ini : Proses perhitungan displasemen yang berbentuk matrik seperti yang dihmjukkan pada pcrs (2-14) dapat dilakukan dengan metode GAUSS.
Basil displasemen yang diperoleh di.atas merupakan displasemen yang terdapat pada tiap joint/simpul yang berorientasi pada swnbu global.
Untuk gambaran yang lebih jelas, lihat gambar dibawah ini :
Dcngan menyelesaikan pcrs.(2-16), gaya-gaya ujung batang pada joint 3 dan 9 dapat diketahui.
2.6.2. Gaya-gaya ujung batang searah sumbu lokal I gaya internal batang Gaya-gaya ujung batang yang berorientasi pada swnbu lokal dapat ditentukan mentransfonnasi gaya-gaya ujung batang yang berorientasi pada sumbu global. Untuk proses tersebut diperlukan matrik transfonnasi yang dapat lihat pada pers.(2-7). Persamaan matematis untuk mcndapatkan gaya-gaya ujung batang yang berorientasi pada swnbu lokal yaitu :
Aplikasi dari pers.(2-17) dengan mengarnbil contoh batang pad.1 pers.(2-16) dalam bentuk matrik adalah
Dari gambar 2-4, dapat ditcntukan load effect (a) sbb : a 11 adalah gay a internal batang 1 akibat be ban P 1 satu satuan t~z 1 adalah gay a internal batang 2 akibat be ban P 1 satu satuan 3:J1 adalah gaya internal batang 3 akibat hehan 1\ satu satuan a41 adalah gaya intcmal batang 4 akibat be ban P 1 satu satuan ~2 adalah gay a internal batang I akibat be ban P 2 satu satuan ~ adalah gay a internal batang 2 akibat bcban P 2 satu satuan ~2 adalah gay a internal batang 3 akibat be ban P 2 satu satuan a42 adalah gaya internal batang 4 akibat beban P 1 satu satuan a13 sampai dengan a.c 3 didef1nisikan sama dengan di.atas
Apabila pada suatu struktur tcrdapat n -bcban yang bekelja, maka load effect pada tiap batang dapat diperolch d<-ilgan cara yang sama diatas. Load effect tersebut dapat disustm dalam bcntuk matrik, yaitu :
Apabila S dan L merupakan varia bel acak yang indepcndcn maka oleh Faulkner F 1 peluang kegagalan dirumuskan sebagai berikut:
""
Dalam upaya mengatasi adanya kegagalan dari struktur, maka perlu dipakai sebuah teknik yang sudah mapan yaitu Safety Margin (Margin Keselamatan).
Untuk memudahkan pengertian margin keselamatan, dimisalkan pada gambar (3-2) ditentukan suatu fungsi sederhana fts,l) sebagai fungsi keadaan batas.
Perumusan margin keselamatan adalah sebagai berikut : Bcntuk fungsi kinerja sistem tersehut diatas adalah sbh : Contoh pengisian elemen-elemen ESTIF(6,6) adalah :
Gambar 4-1 struktur sederluma
Dari gambar 4-1, beban bekerja pada simpul 4 dalarn arab swnbu X, Y dan Z.
Sedangkan pada simpul 1,2 dan 3 tidak ada beban luar yang bekerja. Sesuai dengan persamaan (4-2), maka pengisian input data beban adalah RLOAD(4,1) = 39, RLOAD(4,2) = 10, RLOAD(4,3) = 0 Karena pada simpul 1,2,3 tidak dikenai beban luar, maka harga beban pada simpul tersebut adalah nol. Selanjutnya ASLOD dibentuk dengan penempatan beban luar yang bekerja pada simpul yang bersesuaian pada matrik total beban sbb :
39 4x 10 4,y 34 4,z
2. Matrik K(n x n+ 1) yang terbentuk pada pers.( 4-9) diselesaikan dengan metode eliminasi GAUSS sehingga diperoleh hasil seperti dibawah :
Dalam program, proses no.(l) dan (2) terletak pada SUBROUTINE GREDUC (GAUSS REDUCTION).
3. Setelah pers.(4-10) sebagai basil eliminasi dengan metode GAUSS, maka displasemen pada baris terakhir bisa ditentukan dengan : Tahapan perhitungan gaya internal batang dalam program dilakukan secara berurutan yaitu :
1. melakukan proses looping pada semua batang yang ada ( dari input data).
2. menghitung gaya-gaya ujung batang setiap batang pada semua batang.
(dijelaskan pada sub bah 4.5.2).
3. mendefmisikan nomor simpul yang terdapat pada ke-dua ujung batang.
Pendefisian nomor simpul tersebut dilakukan pada semua batang.
4. mendefmisikan matrik transformasi setiap batang pada semua batang.
dimana : a y; = tegangan ijin batang kei (input data)
J.layi = harga rata-rata tegangan ijin batang ke-i (input data)
a ayi = simpangan baku tegangan ijin batang kei (input data) Pi = beban kej yang bekerja pada simpul-simpul struktur (input data) J.lPJ = harga rata-rata beban kej (input data) C5PJ = simpangan baku beban kej (input data) a iJ = gaya internal batang ke-i akibat beban satu satuan ke:f ( dihitung) = elemen-elemen Load Effect Matrik
Tabcl 5-10 file input : B3.DAT
Environmental Index bi.~a diperoleh dari data tabel 5-7, 5-8, 5-9 dan 5-10 dengan mensubstitusi ke pent( 5-1). Sehingga diperoleh tabel untuk struktur B sebagai berikut: ...
Matrik kekakuan batang (searah swnbu _gl_oball FIXED 150_ Petnnjuk Displascrnen terkekang (Disp
~~a ujung suatu batang (acuan sumbu global)
•--GALOK(80 6) idem FOCAL ICODE 3Petnnjuk suatu simpul terkekllrtg_(l = terkekang dan 0-= bebas) IFPRE 150
Jwnlah perpindahan scmua simpul RDMIU(SO 3)
Harga rata-rata bcban luar
harga rata-rata bc~_ an _l_ uar ---=-to :-:
PRINT' (/14X, 48 ( "* "))'
PRINT'(75(''=''))' DO 72 JDOFN=l, NDOFN ijcol=jdofn if(ijcol.eq.1)then write (6
TRANSF(4 1 1) =TRANSF(4,2) =TRANSF(4,3) =0.0 TRANSF(4,4)=CX TRANSF(4 1 5) =CY TRANSF(4,6) =CZ TRANSF (5, 1) =TRANSF (5, 2) =TRANSF (5, 3) == 0. 0 TRANSF(5,4) =TRANSF(5,5) =TRANSF(5,6) =0.0 TRANSF(6,1) =TRANSF(6,2) =TRANSF(6,3) =0.0 TRANSF(6,4) =TRANSF(6,5) =TRANSF(6,6) =0.0 SUBROUTINE COFGEN(NPOIN,NELEM,NDOFN,NNODE,NEVAB,NSVAB,FIXED,IFPRE, lCOORD,LNODS,RLOAD,XAREA,YG,ELENG,NCOUNT,'rRLOAD,TRANSF, 2FOCAL,FOMEM FORMAT(20X'E',32('I'), '»',2(/ 20X' 0 ' 32 X' 0 ' ) , 2/20X' 0 '3X'PROGRAM WILL BE RUNNING'3X' 0 ' , 22(/20X' 0 '32X' 0 ' ) , 3/20X'E',32('i'), '"a') PRINT' (7 (/))' PRINT*, ' C===========~===== ========== ===========~=====""========~===~=========== c DIMENSION SRLOAD{l50 1 1) 1 XAREA(80) 1 ELENG{80) 1 COEFLD{80 1 150) 1 1SAFMAR(00 11) 1RELIND{fl0 1 l) 1 EFLOAD{80 1 l) 1 VARIAN(80 1 l) 1 DENOM(80) 1 2SMIU(80) 1SSIGMA{80),RLOAD{50 1 3) 1 HOSIGM{50 1 3) 1 SHLOD{l50) 1 SDA l50
Table 2
PRINT' (6(/))' PRINT* 1 'Tekan <EN'l'ER> untuk mendapatkan hasil akhir' pause print'(20(/))' 00 3 0 JELEM= 1 I NELEM RELIND(JELEM 1 1)=0. SAFMAR(JELEM 1 1)=0. DO 20 JCOUNT=1 1 1 EFLOAD(JELEM 1 JCOUNT)=O. VARIAN(JELEM 1 JCOUNT)=O. 5750000.00 575000.00 7 5750000.00 575000.00 8 5750000.00 575000.00 9 5750000.00 575000.00 10 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 12 5750000.00 575000.00 13 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 16 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 18 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 r ,:c :;, "!( " 5750000.00 575000.00 4 5750000.00 575000.00 5 5750000.00 575000.00 6 5750000.00 575000.00 7 5750000.00 575000.00 8 5750000.00 575000.00 9 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000 . 00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750 00 0.00 575000.00 38 575000 0.00 575000.00 575 0000.00 575000.00 23,5.75E6,575E3 24,5.75E6,575E3 25,5.75E6,575E3 26,5.75E6,575E3 27,5.75E6,575E3 28,5.75E6,575E3 29,5.75E6,575E3 30,5.75E6,575E3 31,5.75E6,575E3 32,5.75E6,575E3 33,5.75E6,575E3 34,5.75E6,575E3 35,5.75E6,575E3 36,5.75E6,575E3 37,5.7SE6,575E3 38,5.75E6,575E3 39,5.75E6,575E3 40,5.75E6,575E3 41,5.75E6,575E3 42,5.75E6,575E3 43,5.75E6,575E3 44,5.75E6,575E3 45,5.75E6,575E3 46,5.75E6,575E3 47,5.75E6,575E3 48,5.75E6,575E3 INPUT DATA (1) ==========================-==================== 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 15 5750000.00 575000.00 16 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 19 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 21 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 24 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 31 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 34 5750000.00 575000.00 57 50000.00 575000.00 575 0000.00 575000.00 5750000 .00 575000.00 5750000. 00 575000.00 57500 00.00 575 000.00 57 50000.00 575000.00 41 5750000. 00 57 5000.00 57500 00.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 =================================================================-=-5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 11 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 575 0000.00 575000.00 1 5750000. 00 575000.0 0 5750000 .00 575000.00 1 575 0000 . 00 575000.00 17 5750000.00 575000.00 18 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 22 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 2 5750000.00 575000.00 25 5750000.00 575000.00 2 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 28 5750000.00 575000.00 2 5750000.00 575000.00 30 5750000.00 575000.00 31 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 33 5750000.00 575000.00 34 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000 . 00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 38 5750000.00 575000.00 S7 5000 0.00 575000. 00 5750000 .00 57 5000.00 41 57 500 00 . 00
~75 000.00 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 44 5750000.00 575000.00 5750000.00 575000.00 37,13,14,0.0300,210E9 38,13,16,0.0300,210E9 39,14,15,0.0300,210E9 40,15,16,0.0300,210E9 13 1500000,300000 0,0 0,0 275E6,275E4 2,275E6,275E4 3,275E6,275E4 4,275E6,275E4 5,275E6,27SE4 6,27SE6,275E4 7,275E6,275E4 8,275E6,275E4 9,275E6,275E4 10,275E6,27SE4 11,275E6,275E4 12,275E6,27SE4 13,275E6,27SE4 14,275E6,27SE4 15,275E6,275E4 16,275E6,275E4 17,275E6,275E4 18,275E6,275E4 19,275E6,275E4 20,275E6,275E4 21,275E6,275E4 22,275E6,275E4 23,275E6,275E4 24,275E6,275E4 25,275E6,275E4 26,275E6,275E4 27,275E6,275E4 28,275E6,275E4 29,275E6,275E4 30,275E6,275E4 31,275E6,275E4 32,275E6,275E4 33,275E6,275E4 34,275E6,275E4 35,275E6,275E4 36,275E6,275E4 37,275E6,275E4 38,275E6,27SE4 39,275E6,275E4 40,275E6,275E4 INPUT 13,14,0.0300,210E9 38,13,16,0.0300,210E9 39,14,15,0.0300,210E9 40,15,16,0 275E6, 275E4 2,275E6,275E4 3,275E6,275E4 4,275E6,275E4 5,275E6,275E4 6,275E6,275E4 7,275E6,275E4 8,275E6,275E4 9,275E6,275E4 10,275E6,275E4 11,275E6,275E4 12,275E6,275E4 13,275E6,275E4 14,275E6,275E4 15,275E6,275E4 16,275E6,275E4 17,275E6,275E4 18,275E6,275E4 19,275E6,275E4 20,275E6,275E4 21,275E6,275E4 22,275E6,275E4 23,275E6,275E4 24,275E6,275E4 25,275E6,275E4 26,275E6,275E4 27,275E6,275E4 28,275E6,275E4 29,275E6,275E4 30,275E6,275E4 31,275E6,275E4 32,275E6,275E4 33,275E6,275E4 34,275E6,275E4 35,275E6,275E4 36,275E6,275E4 37,275E6,275E4 38,275E6,275E4 39,275E6,275E4 40,275E6,275E4 INPUT DATA ( 1 37,13,14,0.0300, 2 10E9 38,13,16,0.0300,210E9 39,14,15,0.0300,210E9 40,15,16,0.0300,210E9 13 3295500,659100 0,0 0,0 9 2197000,439400 0,0 0,0 5 1098500,219700 0,0 0,0 16 3295500,659100 0,0 0,0 12 2197000,439400 0,0 0,0 275E6,275E4 3,275E6,275E4 4,275E6,275E4 5,275E6,275E4 6,275E6,27SE4 7,275E6,275E4 8,27SE6,275E4 9,27SE6,275E4 10,275E6,275E4 11,275E6,275E4 12,275E6,275E4 13,275E6,275E4 14,275E6,275E4 15,275E6,275E4 16,275E6,275E4 17,275E6,275E4 18,275E6,275E4 19,275E6,275E4 20,275E6,275E4 21,275E6,275E4 22,275E6,275E4 23,275E6,275E4 24,275E6,275E4 25,275E6,275E4 26,275E6,275E4 27,275E6,275E4 28,275E6,275E4 29,275E6,275E4 30,275E6,275E4 31,275E6,275E4 32,275E6,27SE4 33,275E6,27SE4 34,275E6,275E4 35,275E6,275E4 36,275E6,275E4 37,275E6,275E4 38,275E6,275E4 39,275E6,275E4 40,275E6,275E4 INPUT 37,13,14,0.0300,210E9 38,13,16,0.0300,210E9 39,14,15,0.0300,210E9 40,15,16,0 275E4 10,275E6,275E4 11 I 275E6, 275E4 12,275E6,275E4 13,275E6,275E4 14, 275E6, 275E4 15,275E6,275E4 16,275E6,275E4 17,275E6,275E4 18,275E6,275E4 19,275E6,275E4 20,275E6,275E4 21,275E6,275E4 22,275E6,275E4 23,275E6,275E4 24,275E6,275E4 25,275E6 1 275E4 26,275E6,275E4 27,275E6,275E4 28,275E6,275E4 29,275E6,275E4 30,275E6,275E4 31,275E6,275E4 32,275E6,275E4 33,275E6,275E4 34,275E6,275E4 35,275E6,275E4 36,275E6,275E4 37,275E6,275E4 38,275E6,275E4 39,275E6,275E4 40,275E6,275E4 37,13,14,0.0300, 210E9 38,13,16,0.0300,210E9 39,14,15,0.0300,210E9 40,15,16,0 197E7,4.394E6 0,0 1,275E6,275E4 2,275E6,275E4 3,275E6,275E4 4,275E6,275E4 5,275E6,275E4 6,275E6,275E4 7,275E6,275E4 8,275E6,275E4 9,275E6,275E4 10,275E6,275E4 11,275E6,275E4 12,275E6,275E4 13,275E6,275E4 14,275E6,275E4 15,275E6,275E4 16,275E6,275E4 17,275E6,275E4 18,275E6,275E4 19,275E6,275E4 20,275E6,275E4 21,275E6,275E4 22,275E6,275E4 23,275E6,275E4 24,275E6,275E4 25,275E6,275E4 26,275E6,275E4 27,275E6,275E4 28,275E6,275E4 29,275E6,275E4 30,275E6,275E4 31,275E6,275E4 32,275E6,275E4 33,275E6,275E4 34, 275E6,275E4 35,275E6,275E4 36,275E6,275E4 37,275E6,275E4 38,275E6,275E4 39,275E6,275E4 40,275E6,275E4
Catalogo Elementos de transmision, 2019
Biosemiotics, 2013
Azania: Archaeological Research in Africa, 2022
Humanités numériques, 2024
International Journal of Advanced Trends in Computer Science and Engineering, 2023
ICBEMM 2020 (Oxford) 11th International Conference on Business, Economics, Management and Marketing, 2020
Metallurgical and Materials Transactions A, 2002
Scientific Reports
Hokuriku Shin'etsu Shibu Sokai, koenkai koen ronbunshu, 2010
European Geriatric Medicine, 2015