Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Matematika Dalam Ilmu Perhitungan Kalender Hijriah

Makalah tentang bagaimana kita mengetahui cara menghitung kalender Hijriah dan sebaliknya, dan kapan tepatnya jatuh awal bulan

MATEMATIKA DALAM ILMU PERHITUNGAN KALENDER HIJRIAH UNTUK MELENGKAPI TUGAS MATAKULIAH SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA OLEH : CUT RITA ZAHARA 1206103020093 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA SEMESTER GENAP 2014/2015 LEMBAR PENGESAHAN Judul : Matematika Dalam Ilmu Perhitungan Kalender Hijriah Mata Kuliah : Seminar Pendidikan Matematika Penulis : Cut Rita Zahara NIM : 1206103020093 Makalah “Matematika Dalam Ilmu Perhitungan Kalender Hijriah” ini sudah disetujui untuk diseminarkan dalam mata kuliah seminar pendidikan matematika. Dosen Pembimbing Drs. Bainuddin Yani S., M.S., M.Pd NIP. 19550102 198403 1 001 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim… Alhamdulillah, kita ucapkan kepada sang Khaliq diiringi puji dan rasa syukur yang mendalam atas limpahan karunia-Nya kepada kita semua dalam meniti hidup dan kehidupan di permukaan bumi ini. Shalawat dan salam semoga selalu dicurahkan Allah kepada kekasihnya, Muhammad Rasulullah SAW, beserta sahabat dan para pengikutnya sekalian yang telah menebarkan kebaikan Islam dalam pendidikan dunia sekarang. Aamiin. Makalah ini merupakan hasil dari penulis dapatkan melalui membaca buku dan internet serta sumber referensi mendukung lainnya. Sesuai dengan judulnya Matematika dalam Ilmu Perhitungan Kalender Hijriah ini memberikan gambaran secara umum tentang menentukan kapan jatuhnya tanggal satu awal bulan Qamariyah. Hai itu terkait seperti waktu pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan, waktu Haji, dan sebagainya. Makalah ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Seminar Pendidikan Matematika. Di sini penulis diberikan kesempatan dan peluang oleh dosen pembimbing dan teman-teman seperjuangan yang terus mendukung terselesainya makalah ini hingga dipresentasikan. Penulis menyampaikan rasa terimakasih sangat banyak kepada pihak yang telah mendukung terutama bapak Drs. Bainuddin Yani S., M.S., M.Pd selaku dosen pembimbing penulis mata kuliah Seminar Pendidikan Matematika. Penulis menyadari bahwa di sana-sini dalam makalah ini terdapat kekurangan dan tidak kesesuaiannya yang tidak penulis sengaja. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran-saran yang membangun agar terciptanya makalah yang benar-benar bermanfaat untuk setiap pembaca. Akhirnya hanya kepada Allah jua, penulis mohon Taufiq, hidayah dan Inayah-Nya. Banda Aceh, Mei 2015 Penulis MATEMATIKA DALAM ILMU PERHITUNGAN KALENDER HIJRIAH PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Berbicara tentang aktivitas sehari-hari tentu saja pasti berhubungan dengan matematika, karena matematika itu sendiri menyangkut segala aspek dalam kehidupan dimanapun kita berada. Seperti yang akan penulis bahas dalam makalah ini mengenai tentang ilmu falak dalam perhitungan awal bulan, di mana adanya realitas pergantian dan pengulangan waktu telah mengilhami manusia untuk menciptakan suatu notasi yang ditandai dengan bentuk-bentuk bilangan, sehingga para ilmuwan melahirkan sebuah benda yang bertuliskan angka-angka yang berurutan di atas kertas yang dinamakan Kalender. Dalam Qur’an surat Yasin ayat 40 dijelaskan “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” Jelas bahwa Allah telah mengatur alam semesta ini dengan sebaik mungkin termasuk matahari dan bulan beredar pada garis edar masing-masing dan tidak mungkin keluar dari garis edarnya itu. Dan surat Al-Anbiya juga menjelaskan “…Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” Sehingga para ilmuwan muslim mencetuskan ilmu falak yang secara spesifik membahas tentang kedudukan matahari, bulan dan bumi serta benda-benda langit lain yang terkait dengan perhitungan arah qiblat, awal waktu shalat dan awal bulan. Dengan demikian, ilmu falak ini bukan sekedar ilmu, melainkan untuk kepentingan praktis dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban agama. Maka ilmu falak itu sendiri adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari lintasan-lintasan benda langit khususnya bumi, bulan dan matahari pada orbitnya masing-masing dengan tujuan untuk diketahui posisi benda langit antara satu dan lainnya agar dapat diketahui waktu-waktu dipermukaan bumi. “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, ketetapan Allah di waktu ia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram.” (At-Taubah: 36). Ayat tersebut menjabarkan tentang adanya bulan-bulan ketetapan Allah sehingga dewasa ini dikenal dengan dua sistem kalender atau penanggalan yang didasarkan pada waktu edar benda-benda langit dengan acuan yang digunakan untuk menyusun kalender tersebut adalah siklus pergerakan bulan dan matahari. Pertama, kalender Masehi yaitu penanggalan yang didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari (Syamsiah/Solar). Kedua, kelender Hijriah yaitu penanggalan yang didasarkan pada peredaran bulan mengelilingi bumi (Qamariah/Lunar). Islam menetapkan waktu-waktu ibadah tertentu dengan kelender Hijriah. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang yang telah dikemukakan maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah “Apakah melalui kalender Masehi dapat menentukan kapan jatuhnya awal bulan Qamariyah, dan begitu juga dengan kalender Hijriah dapatkah menentukan kapan jatuhnya awal bulan Syamsiah?” Tujuan Penulisan Tujuan yang diharapkan setelah selesainya makalah ini adalah sebagai berikut: Melalui makalah ini penulis berharap pembaca dapat menentukan sendiri kapan jatuhnya tanggal satu bulan Qamariyah. Pembaca mampu menerapkan ilmu ukur matematika ke dalam penanggalan penting seperti waktu pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan, waktu Haji, dan waktu-waktu ibadah lainnya. Mempercepat proses perhitungan dalam sistem penanggalan serta pemahaman pembaca untuk masalah kalender Hijriah. Manfaat Penulisan Manfaat yang diharapkan setelah selesainya makalah ini adalah sebagai berikut: Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pembaca bahwa matematika terdapat dimana saja, baik dalam penanggalan bulan, waktu terjadinya shalat, jual-beli, dan sebagainya. Dan di sini pembaca bisa menentukan sendiri kapan jatuhnya praktek ibadah dengan sistem kalender Hijriah. Bermanfaat bagi guru-guru terutama matematika dan falak dalam menentukan sistem penanggalan. Bagi penulis berguna untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dari bangku kuliah, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan. B. PEMBAHASAN Implementasi Ilmu Falak dalam Kehidupan Dalam khazanah intelektual Islam, ilmu astronomi merupakan salah satu ciri kemajuan peradaban Islam. Namun dalam perjalanannya ilmu astronomi ini hanya mengkaji masalah-masalah ibadah seperti awal bulan, penentuan waktu shalat, arah kiblat, dan lain sebagainya. Dewasa ini, ilmu astronomi lebih cenderung banyak dikenal oleh orang-orang sebagai ilmu Falak atau ilmu Hisab, karena kajian yang paling menonjol dalam ilmu tersebut yang akan dipelajari oleh umat Islam hal-hal yang berkaitan dengan masalah ibadah dengan dilakukan hitung-menghitung contohnya dalam penanggalan kalender Hijriah, penentuan bulan ramdhan, dan sebagainya. Ilmu hisab dalam bahasa Inggris disebut Arithmetic, suatu ilmu pengetahuan yang membahas tentang seluk-beluk perhitungan. Tarekh Penamaan Hijriah Dalam catatan sejarah, nama tahunnya belum mereka tetapkan namun nama-nama bulannya telah mereka berikan sesuai dengan keadaan-keadaan yang telah terjadi di sekitar mereka, yaitu : a. Muharram : Dilarang serbu-menyerbu dan serang-menyerang. b. Shafar : Mengikuti nama pasar-pasar perdagangan yang disebut dengan Shafariyah di Yaman, yang selalu mereka kunjungi selama bulan tersebut. c. Rabi’ul Awal dan Rabi’ul Akhir : Selesai dengan musim gugur, dimana orang Arab menamakannya dengan Rabi’. d. Jumadil Awal dan Jumadil Akhir : Orang Arab menyesuaikan dengan nama musimnya yaitu musim dingin. Dalam bahasa arab artinya es atau salju. e. Rajab : Perilaku mereka yang menahan diri dari melakukan perang atau permusuhan. f. Sya’ban : Bertebaran dan berkeliaran untuk mencari nafkah atau makanan. g. Ramadhan : Mereka berada dalam keadaan musim panas terik. Bumi menjadi sangat kering serta rumput-rumput menjadi hangus dan mati. h. Syawal : Waktu itu masanya unta-unta mengangkat ekornya. Entah apa sebabnya sehingga bangsa Arab memandang bulan Syawal sebagai bulan yang penuh dengan kesialan, sehingga mereka tidak sekali-kali melakukan perkawinan dalam bulan itu. Takhayul ini berlangsung hingga sampai masuknya Islam ke Arab. i. Zulqa’idah : Bangsa Arab yang terbiasa menjauhkan diri dari peperangan dan pertengkaran, dimana mereka mengambil dari nama Qa’adu yang artinya menahan diri dari berperang. j. Zulhijjah : Mereka melakukan ibadah Haji dan sekarang lebih dikenal sebagai bulan musim Haji. Besar kemungkinan bahwa bangsa Arab telah memperhitungkan bulan dari tahun itu berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi. Sehingga dalam satu tahun telah ditetapkan 12 bulan yang dengan diberi nama tahun Qamariah. Namun rupanya pada saat itu telah ada juga sistem penanggalan lain yang dikenal sebagai tahun Syamsiah. Yaitu perhitungan berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari. Tarekh Penetapan Hijriah Kalender Hijriah dicetuskan pada masa Umar bin Khatab ra. setelah diangkat menjadi khalifah tepatnya pada tahun ke 17 Hijriah yang bertepatan dengan 622 Masehi, atau setelah hijrahnya Rasulullah SAW yaitu sejak munculnya persoalan menyangkut sebuah dokumen yang tidak bertahun yang terjadi pada bulan Sya’ban muncul pertanyaan dari Abu Musa Al-Asy’ari bulan Sya’ban yang dimaksud tahun yang lalu, tahun ini atau tahun yang akan datang. Atas peristiwa itu Umar bin Khatab menganggap perlu adanya hitungan tahun dalam Islam. Berdasarkan usulan dari Ali bin Abi Thalib maka penanggalan hijriah dihitung mulai tahun di dalamnya terjadi hijrah nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah, dengan awal bulannya dimulai Muharram. Kemudian para ahli Hisab menetapkan 1 Muharram tahun 1 Hijriah, jatuh pada hari Kamis bertetapan dengan tanggal 15 Juli 622 Masehi. Umur Kalender Bulan mengelilingi bumi selama 12 kali sama dengan 12 bulan dalam satu tahun Qamariyah. Para ahli telah menentukan umur bulan secara berganti-ganti antara 30 hari (bulan ganjil) dan 29 hari (bulan genap), kecuali bulan 12 Zulhijjah. Sehingga dalam satu daur atau siklus ada 30 tahun, yaitu : 11 tahun × 355 hari = 3905 hari tahun panjang/kabisah 19 tahun × 354 hari = 6726 hari + tahun pendek/basithah 30 tahun = 10631 hari Rumus : SALMAN ALI ANTAR AMBAL DARI ARABIAH hari dalam kabisah Tahun-tahun kabisah pada setiap daur ditetapkan dengan dasar yang tidak jelas, tetapi diakui secara tradisional, pada tahun-tahun ke 2, 5, 7, 10, 13, 16, 18, 21, 24, 26, dan 29. Sedangkan tahun-tahun basithah selain yang ada pada tahun kabisah. Pada Masehi, satu daur atau siklus ada 4 tahun = 1461 hari yang didapatkan dengan 4×365+1 atau (3×365) + (1×366). Perhitungan Masehi Sebelum melakukan perhitungan Penanggalan masehi, terdapat ketentuan-ketentuan umum yang perlu diperhatikan dan sistem penanggalan Masehi, diantaranya yaitu : 1 tahun Masehi berumur 365 hari ( Basithah, umur Februari 28 hari) atau 366 hari ( Kabisah, umur Ferbruari 29 hari) Tahun Kabisah adalah bilangan tahun yang habis dibagi 4 (misalnya, 1992, 1996, 2000, 2004), kecuali bilangan abad yang tidak habis dibagi 4 (misalnya, 1700,1800, 1900, 2100 dst), selain itu adalah basithah. 1 daur atau siklus = 4 tahun ( 1461 hari) Penyesuaian akibat anggaran Gregorius sebanyak 10 hari sejak 15 Oktober 1582 M, serta penambahan 1 hari pada setiap bilangan abad yang tidak habis dibagi 4 sejak tanggal tersebut, sehingga sejak tahun 1900 sampai 2099 ada penambahan koreksi 13 hari (10+3). Contoh: 29 Oktober 1994 1994 tahun + 9 bulan + 29 hari 1994 tahun × 365,25 hari = 728308 hari 9 bulan + 29 hari = 302 hari + 728610 hari – 13 hari = 728597 hari hari = 104085 sisanya 0,2857 0,2857× 7 = 1,9 2 (Sabtu) Sesuai dengan hasil perhitungan tersebut, maka tanggal 29 Oktober 1994 jatuh pada hari Sabtu. Ketentuan itu berlaku hingga sampai saat ini. Perhitungan Hijriah dengan Hisab Urfi 1 Muharram 1436 H 1435 tahun + 1 hari tahun = 47 daur + 25 tahun + 1 hari 47 daur × 10631 hari = 499657 hari 25 tahun × hari = 8859 hari 1 hari = 1 hari + 508517 hari hari = 72645 sisanya 0,2857 0,2857 × 7 = 1,9 2 (Sabtu) 508517 hari + 13 hari + 227016 hari = 735546 hari hari = 503 daur + 663 hari 503 daur × 4 tahun = 2012 tahun hari = 1 tahun + 298 hari 298 hari = 2013 tahun + 9 bulan + 25 hari Jadi, 25 Oktober 2014 M 1 Muharram 1436 H 1 Shafar 1436 H 1435 tahun + 1 bulan + 1 hari tahun = 47 daur + 25 tahun + 1 bulan + 1 hari 47 daur × 10631 hari = 499657 hari 25 tahun × hari = 8859 hari 1 bulan = 30 hari 1 hari = 1 hari + 508547 hari hari = 72649 sisanya 0,5714 0,5714 × 7 = 3,9 4 (Senin) 508547 hari + 13 hari + 227016 hari = 735576 hari hari = 503 daur + 693 hari 503 daur × 4 tahun = 2012 tahun hari = 1 tahun + 328 hari 328 hari = 2013 tahun + 10 bulan + 24 hari Jadi, 24 November 2014 M 1 Shafar 1436 H 1 Rabi’ul Awal 1436 H 1435 tahun + 2 bulan + 1 hari tahun = 47 daur + 25 tahun + 2 bulan + 1 hari 47 daur × 10631 hari = 499657 hari 25 tahun × hari = 8859 hari 2 bulan = 59 hari 1 hari = 1 hari + 508576 hari hari = 72653 sisanya 0,7142 0,7142 × 7 = 4,9 5 (Selasa) 508576 hari + 13 hari + 227016 hari = 735605 hari hari = 503 daur + 722 hari 503 daur × 4 tahun = 2012 tahun hari = 1 tahun + 357 hari 357 hari = 2013 tahun + 11 bulan + 23 hari Jadi, 23 Desember 2014 M 1 Rabi’ul Awal 1436 H 1 Rabi’ul Akhir 1436 H 1435 tahun + 3 bulan + 1 hari tahun = 47 daur + 25 tahun + 3 bulan + 1 hari 47 daur × 10631 hari = 499657 hari 25 tahun × hari = 8859 hari 3 bulan = 89 hari 1 hari = 1 hari + 508606 hari hari = 72658 sisanya 0 0 × 7 = 0 0 (Kamis) 508606 hari + 13 hari + 227016 hari = 735635 hari hari = 503 daur + 752 hari 503 daur × 4 tahun = 2012 tahun hari = 2 tahun + 22 hari 22 hari = 2014 tahun + 1 bulan + 22 hari Jadi, 22 Januari 2015 M 1 Rabi’ul Akhir 1436 H 1 Jumadil Awal 1436 H 1435 tahun + 4 bulan + 1 hari tahun = 47 daur + 25 tahun + 4 bulan + 1 hari 47 daur × 10631 hari = 499657 hari 25 tahun × hari = 8859 hari 4 bulan = 118 hari 1 hari = 1 hari + 508635 hari hari = 72662 sisanya 0,1428 0,1428 × 7 = 0,9 1 (Jum’at) 508635 hari + 13 hari + 227016 hari = 735664 hari hari = 503 daur + 781 hari 503 daur × 4 tahun = 2012 tahun hari = 2 tahun + 51 hari 51 hari = 2014 tahun + 1 bulan + 20 hari Jadi, 20 Februari 2015 M 1 Jumadil Awal 1436 H 1 Jumadil Akhir 1436 H 1435 tahun + 5 bulan + 1 hari tahun = 47 daur + 25 tahun + 5 bulan + 1 hari 47 daur × 10631 hari = 499657 hari 25 tahun × hari = 8859 hari 5 bulan = 148 hari 1 hari = 1 hari + 508665 hari hari = 72666 sisanya 0,4286 0,1486 × 7 = 3,0 3 (Minggu) 508665 hari + 13 hari + 227016 hari = 735694 hari hari = 503 daur + 811 hari 503 daur × 4 tahun = 2012 tahun hari = 2 tahun + 81 hari 81 hari = 2014 tahun + 2 bulan + 22 hari Jadi, 22 Maret 2015 M 1 Jumadil Akhir 1436 H 1 Rajab 1436 H 1435 tahun + 6 bulan + 1 hari tahun = 47 daur + 25 tahun + 6 bulan + 1 hari 47 daur × 10631 hari = 499657 hari 25 tahun × hari = 8859 hari 6 bulan = 177 hari 1 hari = 1 hari + 508694 hari hari = 72670 sisanya 0,5714 0,5714 × 7 = 3,9 4 (Senin) 508694 hari + 13 hari + 227016 hari = 735723 hari hari = 503 daur + 840 hari 503 daur × 4 tahun = 2012 tahun hari = 2 tahun + 110 hari 110 hari = 2014 tahun + 3 bulan + 20 hari Jadi, 20 April 2015 M 1 Rajab 1436 H 1 Sya’ban 1436 H 1435 tahun + 7 bulan + 1 hari tahun = 47 daur + 25 tahun + 7 bulan + 1 hari 47 daur × 10631 hari = 499657 hari 25 tahun × hari = 8859 hari 7 bulan = 206 hari 1 hari = 1 hari + 508723 hari hari = 72674 sisanya 0,7143 0,7143 × 7 = 5,0 5 (Selasa) 508723 hari + 13 hari + 227016 hari = 735752 hari hari = 503 daur + 869 hari 503 daur × 4 tahun = 2012 tahun hari = 2 tahun + 139 hari 139 hari = 2014 tahun + 4 bulan + 19 hari Jadi, 19 Mei 2015 M 1 Sya’ban 1436 H 1 Ramadhan 1436 H 1435 tahun + 8 bulan + 1 hari tahun = 47 daur + 25 tahun + 8 bulan + 1 hari 47 daur × 10631 hari = 499657 hari 25 tahun × hari = 8859 hari 8 bulan = 236 hari 1 hari = 1 hari + 508753 hari hari = 72679 sisanya 0 0 × 7 = 0 0 (Kamis) 508753 hari + 13 hari + 227016 hari = 735782 hari hari = 503 daur + 899 hari 503 daur × 4 tahun = 2012 tahun hari = 2 tahun + 169 hari 169 hari = 2014 tahun + 5 bulan + 18 hari Jadi, 18 Juni 2015 M 1 Ramadhan 1436 H 1 Syawal 1436 H 1435 tahun + 9 bulan + 1 hari tahun = 47 daur + 25 tahun + 9 bulan + 1 hari 47 daur × 10631 hari = 499657 hari 25 tahun × hari = 8859 hari 9 bulan = 265 hari 1 hari = 1 hari + 508782 hari hari = 72683 sisanya 0,1428 0,1428 × 7 = 0,9 1 (Jum’at) 508782 hari + 13 hari + 227016 hari = 735811 hari hari = 503 daur + 928 hari 503 daur × 4 tahun = 2012 tahun hari = 2 tahun + 198 hari 198 hari = 2014 tahun + 6 bulan + 17 hari Jadi, 17 Juli 2015 M 1 Syawal 1436 H 1 Zulqa’idah 1436 H 1435 tahun + 10 bulan + 1 hari tahun = 47 daur + 25 tahun + 10 bulan + 1 hari 47 daur × 10631 hari = 499657 hari 25 tahun × hari = 8859 hari 10 bulan = 295 hari 1 hari = 1 hari + 508812 hari hari = 72687 sisanya 0,4286 0,4286 × 7 = 3,0 3 (Minggu) 508812 hari + 13 hari + 227016 hari = 735841 hari hari = 503 daur + 958 hari 503 daur × 4 tahun = 2012 tahun hari = 2 tahun + 228 hari 228 hari = 2014 tahun + 7 bulan + 16 hari Jadi, 16 Agustus 2015 M 1 Zulqa’idah 1436 H 1 Zulhijjah 1436 H 1435 tahun + 11 bulan + 1 hari tahun = 47 daur + 25 tahun + 11 bulan + 1 hari 47 daur × 10631 hari = 499657 hari 25 tahun × hari = 8859 hari 11 bulan = 325 hari 1 hari = 1 hari + 508842 hari hari = 72691 sisanya 0,7143 0,7143 × 7 = 5,0 5 (Selasa) 508842 hari + 13 hari + 227016 hari = 735871 hari hari = 503 daur + 988 hari 503 daur × 4 tahun = 2012 tahun hari = 2 tahun + 258 hari 258 hari = 2014 tahun + 8 bulan + 15 hari Jadi, 15 September 2015 M 1 Zulhijjah 1436 H Contoh Perhitungan Hijriah 29 Syawal 1436 H 1435 tahun + 9 bulan + 29 hari 1435 tahun × hari = 508516 hari 9 bulan + 29 hari = 295 hari + 508811 hari hari = 72687 sisanya 0,2857 0,2857 × 7 = 1,9 2 (Sabtu) 508811 hari + 13 hari + 227016 hari = 735840 hari hari = 503 daur + 957 hari 503 daur × 4 tahun = 2012 tahun hari = 2 tahun + 226 hari 226 hari = 2014 tahun + 7 bulan + 14 hari Jadi, 14 Agustus 2015 M 29 Syawal 1436 H 10 Rajab 1436 H 1435 tahun + 6 bulan + 10 hari 1435 tahun × hari = 508516 hari 6 bulan + 10 hari = 187 hari + 508703 hari hari = 72671 sisanya 0,8571 0,8571 × 7 = 5,9 6 (Rabu) 508703 hari + 13 hari + 227016 hari = 735732 hari hari = 503 daur + 849 hari 503 daur × 4 tahun = 2012 tahun hari = 2 tahun + 119 hari 119 hari = 2014 tahun + 3 bulan + 29 hari Jadi, 29 April 2015 M 10 Rajab 1436 H 17 Agustus 2015 Hari Kemerdekaan RI 2014 tahun + 7 bulan + 17 hari 2014 tahun × 365,25 hari = 735613 hari 7 bulan + 17 hari = 229 hari + 735842 hari – 13 hari = 735829 hari hari = 105118 sisanya 0,4286 0, 4286 × 7 = 3,0 3 (Senin) 735829 hari 227016 hari = 508813 hari hari = 47 daur + 9155 hari 47 daur × 30 tahun = 1410 tahun hari = 25 tahun + 305 hari – 9 hari 296 hari = 1435 tahun + 10 bulan + 1 hari Jadi, 2 Zulqa’idah 1436 H 17 Agustus 2015 M 24 September 2015 Hari Raya Idul Adha 1436 H 2014 tahun + 8 bulan + 24 hari 2014 tahun × 365,25 hari = 735613 hari 8 bulan + 24 hari = 267 hari + 735880 hari – 13 hari = 735867 hari hari = 105123 sisanya 0,8571 0,8571 × 7 = 5,9 6 (Rabu) + 1 hari = 7 (Kamis) 735867 hari 227016 hari = 508851 hari hari = 47 daur + 9194 hari 47 daur × 30 tahun = 1410 tahun hari = 25 tahun + 344 hari – 9 hari 335 hari = 1435 tahun + 11 bulan + 10 hari Jadi, 10 Zulhijjah 1436 H 24 September 2015 M C. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa : Ilmu falak adalah ilmu yang mempelajari lintasan benda-benda langit, terutama matahari, bulan dan bumi untuk mengetahui posisi dan kedudukan benda langit yang satu dengan benda langit lainnya. Kegunaan mempelajari ilmu falak ini secara teoretis dimaksudkan untuk penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga diharapkan lahir para ilmuan dan astronom muslim, sementara secara praktis adalah untuk keperluan yang terkait dengan masalah ibadah, seperti awal bulan, penentuan waktu shalat, arah kiblat, dan lain sebagainya. Saran Berdasarkan pembahasan dan simpulan di atas, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut: Diharapakan bagi pembaca dapat lebih mengkhususkan pembahasannya secara detail dengan disertai contoh-contoh dan gambaran yang tepat agar pemahaman bagi pembaca dapat lebih bermanfaat. Para peminat perhitungan kalender Hijriah diharapkan mampu menjabarkan penerapan matematika secara nyata dan dapat diaplikasikan langsung dalam pemecahan masalah penetapan tanggal Qamariyah sehari-hari. Para peminat menulis diharapkan mampu menyediakan alamanak atau data emphiris terkait perhitungan dengan ijtima’, menghitung saat terjadinya ghurub, dan menentukan tingginya Hilal sebagai lampiran dalam isi makalah ini. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, T. Mahmud. 2013. Ilmu Falak. Banda Aceh: Yayasan PeNA. Al-Atsary, Abu Yusuf. Pilih Hisab atau Ru’yah. Solo: Darul Muslim. Harun, M. Yusuf. 2008. Pengantar Ilmu Falak. Banda Aceh: Yayasan PeNA. Jamil, A. 2011. Ilmu Falak (Teori dan Aplikasi). Jakarta: Amzah. Musonnif, Ahmad. 2011. Ilmu Falak. Yogyakarta: Teras. Yusuf, Muchtar. 2010. Ilmu Hisab dan Rukyah. Banda Aceh: Al-Washliyah University Press (AUP). LAMPIRAN No. Nama Bulan Awal Bulan Tanggal Hari 1. Muharram 1436 H 25 Oktober 2014 Sabtu 2. Shafar 1436 H 24 November 2014 Senin 3. Rabi’ul Awal 1436 H 23 Desember 2014 Selasa 4. Rabi’ul Akhir 1436 H 22 Januari 2015 Kamis 5. Jumadil Awal 1436 H 20 Februari 2015 Jum’at 6. Jumadil Akhir 1436 H 22 Maret 2015 Minggu 7. Rajab 1436 H 20 April 2015 Senin 8. Sya’ban 1436 H 19 Mei 2015 Selasa 9. Ramadhan 1436 H 18 Juni 2015 Kamis 10. Syawal 1436 H 17 Juli 2015 Jum’at 11. Zulqa’idah 1436 H 16 Agustus 2015 Minggu 12. Zulhijjah 1436 H 15 September 2015 Selasa