Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Rs. ok 2

We tested this page and blocked content that comes from potentially dangerous or suspicious sites. Allow this content only if you’re sure it comes from safe sites. Ilmu Keperawatan Home Kumpulan Skripsi dan KTI Anda pengunjung yang ke: Traffic Counter My Instagram Instagram Join This Site Join On Twitter Hamster Join On Facebook Feed Sperm STERILISASI, DESINFEKSI, ASEPTIK DAN ANTISEPTIK DESINFEKSI ² Desinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebanyakan kebanyakan organisme patogen pada benda atau instrumen dengan menggunakan campuran zat kimia cair. Hasil proses desinfeksi dipengaruhi oleh beberapa faktor: ü Beban organik (beban biologis) yang dijumpai pada benda. ü Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba. ü Pembersihan/dekontaminasi benda sbelumnya. ü Konsentrasi desinfektan dan waktu pajanan ü Struktur fisik benda ü Suhu dan PH dari proses desinfeksi. DEKONTAMINASI ² Membuang semua material yang tampak (debu,kotoran)pada benda,lingkungan,permukaan kulit dengan menggunakan sabun, air dan gesekan. Tujuan prosedur dekontaminasi: 1. Untuk mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau permukaan lingkungan. 2. Untuk membuang kotoran yang tampak. 3. Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat (Mikroorganisme). 4. Untuk menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung dengan alat pensteril atau desinfektan. 5. Untuk melindungi personal dan pasien. Terdapat 3 tingkat desinfeksi: ² Desinfeksi tingkat tinggi Membunuh semua organisme dengan perkecualian spora bakteri. ² Desinfeksi tingkat sedang Membunuh bakteri kebanyakan jamur kecuali spora bakteri. ² Desinfeksi tingkat rendah Membunuh kebanyakan bakteri beberapa virus dan beberapa jamur tetapi tidak dapat membunuh mikroorganisme yang resisten seperti basil tuberkel dan spora bakteri. STERILISASI ² Defenisi Secara komplit membunuh semua mikroorganisme termasuk spora bakteri pada benda yang telah didekontaminasi dengan tepat ² Tujuan Memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora, yang mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai. Hal-Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Memilih Metode Sterilisasi ² Sifat bahan yang akan disterilkan ² Metode yang paling mudah, murah namun cukup efektif. ² Bila terdapat beberapa fasilitas untuk melakukan sterilisasi, haruslah dipilih cara yang baik Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara: 1. Sterilisasi dengan pemanasan kering a. Pemijaran/flambir Cara ini dipakai langsung, cara ini sederhana, cepat dan dapat menjamin sterilisasinya,hanya penggunaannya terbatas pada beberapa alat saja, misalnya: - Benda-benda dari logam (instrument) - Benda-benda dari kaca. - Benda-benda dari porselen. ² Caranya: ü Siapkan : - Bahan yang disterilkan - Waskom besar yang bersih - Brand spritus - Korek api. ü Kemudian brand spritus dituangkan secukupnya ke dalam waskom tersebut. Selanjutnya dinyalakan dengan api. ü Alat-alat instrumen dimasukkan ke dalam nyala api. b. Dengan cara udara panas kering Cara ini pada dasarnya adalah merupakan suatu proses oksidasi, cara ini memerlukan suhu yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan sterilisasi pemanasan basah. Adapun alat yang dapat dilakukan dengan cara ini: ü Benda-benda dari logam. ü Zat-zat seperti bubuk, talk,vaselin,dan kaca. ² Caranya : ü Alat bahan harus dicuci, sikat dan desinfeksi terlebih dahulu ü Dikeringkan dengan lap dan diset menurut kegunaannya ü Berilah indikator pada setiap set ü Bila menggunakan pembungkus, dapat memakai kertas aluminium foil. ü Oven harus dipanaskan dahulu sampai temperatur yang diperlukan. ü Kemudian alat dimasukkan dan diperhatikan derajat pemanasannya. 2. Sterilisasi dengan pemanasan basah. Ada beberapa cara : a) Dimasak dalam air biasa. Suhu tertinggi 100 ºC, tapi pada suhu ini bentuk vegetatif dapat dibinasakan tetapi bentuk yang spora masih bertahan. Oleh karna itu agar efektif membunuh spora maka dapat ditambahkan natrium nitrat 1% dan phenol 5%. ² Caranya : ü Alat atau bahan instrumen dicuci bersih dari sisa-sisa darah, nanah atau kotoran lain. ü Kemudian dimasukkan langsung ke dalam air mendidih. ü Tambahkan nitrit 1% dan phenol 5%, agar bentuk sporanya mati ü Waktu pensterilan 30-60 menit (menurut pharmacope –Rusia). ü Seluruh permukaan harus terendam. b) Dengan uap air. Cara ini cukup efektif dna sangat sederhana. Dapat dipakai dengan dandang yang bagiannya diberi lubang/sorongan, agar uap air dapat mengalir bagian alat yang akan disterilkan.waktu sterilisasi 30 menit. ² Caranya : ü Alat-alat yang akan disterilkan: dicuci, dibersihkan, disikat serta didesinfeksi. ü Kemudian dibungkus dan dimasukkan dalam dandang c) Sterilisasi dengan uap air bertekanan tinggi. Jenis sterilisasi dengan cara ini merupakan cara yang paling umum digunakan dalam setiap rumah sakit.menggunakan alat yang disebut autoclave. ² Caranya : ü Alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterilkan dicuci, disikat, dan didesinfeksi. ü Kemudian diset menurut penggunaannya dan diberi indikator. ü Kemudian dibungkus kain/kertas. ü Masukkan alat/bahan yang telah dibungkus ke dalam autoclave. 3.Sterilisasi dengan penambahan zat-zat kimia ² Cara ini tidak begitu efektif bila dibandingkan dengan cara pemanasan kering. Cara ini dipergunakan pada bahan-bahan yang tidak tahan pemanasan atau cara lain tidak bisa dilaksanakan karena keadaan. Contoh zat kimia : Formaldehyda, hibitane, Cidex. 4. Sterilisasi dengan radiasi. ² Radiasi ultraviolet Karena disemua tempat itu terdapat kuman2x, maka dilakukan sterilisasi udara dan biasanya dilakukan di tempat-tempat khusus. Misalnya: di kamar operasi, kamar isolasi, dsb. udaranya harus steril.Hal ini dapat dilakukan dengan sterilisasi udara (air sterilization) yang memakai radiasi ultraviolet. 5. Sterilisasi dengan filtrasi ² Cara ini digunakan untuk udara atau bahan-bahan berbentuk cairan. Filtrasi udara disebut HEPA (Hight Efficiency Paticulate Air). ² Tujuannya : Filtrasi cairan secara luas hanya digunakan dalam produksi obat-obatan atau pada sistem irigasi dalam ruang operasi, maupun dalam perawatan medik lainnya yang membutuhkan adanya cairan steril. Jenis filternya yang penting ialah pori-porinya harus lebih kecil dari jenis kuman. Pori-pori filter ukurannya minimal 0,22 micron. ASEPTIK/ASEPSIS ² Aseptik tidak adanya patogen penyebab sakit. ² Teknik aseptik adalah usaha mempertahankan klien sedapat mungkin bebas dari mikroorganisme. ² Asepsis ada 2 macam: 1. Asepsis medis Tehnik bersih, termasuk prosedur yang digunakan untuk mencegah penyebaran mikroorganisme. ex: mencuci tangan,mengganti linen tempat tidur, dan menggunakan cangkir untuk obat. 2. Asepsis bedah Teknik steril, termasuk prosedur yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme dari suatu daerah. Prinsip-Prinsip Tindakan Asepsis Yang Umum ² Semua benda yang menyentuh kulit yang merekah atau diamsukkan ke dalam kulit untuk menyuntikkan sesuatu ke dalam tubuh, atau yang dimasukkan ke dalam rongga badan yang dianggap steril, haruslah steril. ² Jangan sekali-kali menjauhi atau membelakangi tempat yang steril. ² Peganglah objek-objek yang steril, setinggi atas pinggang dengan demikian objek-objek itu selalu akan terlihat jelas dan ini mencegah terjadinya kontaminasi diluar pengawasan. ² Hindari berbicara, batuk, bersin atau menjangkau suatu objek yang steril ² Jangan sampai menumpahkan larutan apapun pada kain atau kertas yang sudah steril. ² Bukalah bungkusan yang steril sedemikian rupa, sehingga ujung pembungkusnya tidak mengarah pada si petugas. ² Objek yang steril menjadi tercemar, jika bersentuhan dengan objek yang tidak steril. ² Cairan mengalir menurut arah daya tarik bumi, jika forcep dipegang sehingga cairan desinfektan menyentuh bagian yang steril, maka forcep itu sudah tercemar. ANTISEPTIK ² Anti Septik yaitu suatu zat atau bahan yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. ² Tujuan : Memusnahkan semua kuman-kuman patogen, tetapi spora dan virus yang mempunyai daya tahan yang sangat kuat masih tetap hidup. Macam-macam bahan yang sering digunakan untuk antiseptik dan kegunaanya: Ethyl alkohol Larutan alkohol yang dipakai sebaiknya 65-85% karena daya kerjanya akan menurun bila dipakai konsentrasi yang lebih rendah atau lebih tinggi. Jodium Tinctura. Larutan 2% jodium dalam alkohol 70% adalah suatu desinfeksi yang sangat kuat. Larutan ini dipakai untuk mendisinfeksi kulit dengan membasmi kuman-kuman yang ada pada permukaan kulit. Penggunaan desinfektan/antiseptic : ² Desinfeksi kulit secara umum (Pre Operasi). Larutan savlon 1:30 dalam alkohol 70%. Hibiscrup 0,5% dalam alkohol 70%. ² Desinfeksi tangan dan kulit Chlorrhexidine 4% (hibiscrup) minimal 2 menit ² Untuk kasus Obgin (persiapan partus,vulva hygiene, neonatal hygiene). Hibiscrup 0,5% dalam Aquadest Savlon 1:300 dalam aqua hibiscrup. Tidak ada komentar: Poskan Komentar ™Komentar Anda Bisa Membuat Perubahan™ Link ke posting ini Buat sebuah Link Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Kategori Anatomi Fisiologi (11) Artikel Kesehatan (24) Astronomi (1) Info Kesehatan (10) Kategori Obat (3) Kebidanan (24) Kebutuhan Dasar Manusia (9) Kesehatan (9) Kesehatan Wanita (11) KESPRO Pria (13) Kumpulan ASKEB (1) Kumpulan Satuan Penyuluhan (1) Kumpulan Software (3) Manajemen (3) Penyakit dan Diagnosa (14) Penyakit Kelamin (1) Penyakit Mata (1) Pertolongan pertama (1) Protap Pelayanan di Unit Gawat Darurat (UGD) (3) Seksualitas (3) SKRIPSI (1) Sterillisasi (3) Tanaman Obat dan Khasiat Buah (57) Video (3) Entri Populer Cairan Infus (Komposisi, Indikasi) ILMU OBAT ANALGETIK BERDASARKAN FARMAKOLOGI Susunan Organ Tubuh Manusia Secara Lengkap Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan Manusia ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SENSORI PERSEPSI : MATA Blog Archive TRAFFIC widgets Free Music Online Free Music Online free music at divine-music.info [AdF.ly - shorten links and earn money!] Get paid to share your links! Template by : Rq Baraik-template.blogspot.com Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) : http://ow.ly/KNICZ KUMPULAN SOP: CARA MEMINDAHKAN PASIEN DARI BRANKARD KE TEMPAT TIDUR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit : Unit Kerja : Pengertian : Memindahkan pasien yang mengalami ketidakmampuan, keterbatasan, tidak boleh melakkukan sendiri, atau tidak sadar dari brankard ke tempat tidur yang dilakukan oleh dua atau tiga orang perawat. Tujuan : Memindahkan pasien dari brankard ke tempat tidur dengan tujuan untuk perawatan atau tindakan medis lainnya. Kebijakan : -        Pertahankan agar kasur yang digunakan memberikan suport yanng baik bagi tubuh. -        Yakinkan bahwa alas tidur tetap bersih dan kering, karena alas tidur yang lembab atau terlipat akan meningkatkan resiko terjadinya ulkus dekubitus. -        Letakkan alat bantu ditempat yang membutuhkan, sesuai dengan jenis posisi -        Jangan letakkan satu bagian tubuh diatas bagian tubuh yang lain, terutama daerah tonjolan tulang. Prosedur : A.  PERSIAPAN 1.      Persiapan Alat :       Tempat tidur pasien dan brankar       Sarung tangan jika perlu 2.      Persiapan Pasien :       Pasien berada di brankar       Jelaskan prosedur pada pasien A.  PELAKSANAAN 1.      Atur brankar dalam posisi terkunci dengan sudut 90 derajat terhadap tempat tidur 2.      Dua atau tiga orang perawat menghadap ke brankar/pasien 3.      Silangkan tangan pasien ke depan dada 4.      Tekuk lutut anda , kemudian masukkan tangan anda ke bawah tubuh pasien 5.       Perawat pertama meletakkan tangan dibawah leher/bahu dan bawah pinggang, perawat kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien, sedangkan perawat ketiga  meletakkan tangan dibawah pinggul dan kaki. 6.      Pada hitungan ketiga, angkat pasien bersama-sama dan pindahkan ke tempat tidur pasien. 7.      Lakukan gerakan mengangkat pasien dengan gerakan yang anatomis, tidak membungkuk secara berlebihan 8.      Posisikan pasien pada posisi yang nyaman. 9.      Rapikan pasien dan bereskan alat-alat. Cuci tangan  MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE BRANGKAR Posted on 19 Juni 2009 by andaners MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE BRANGKAR Pengertian: Adalah memindahkan pasien yang mengalami ketidakmampuan, keterbatasan, tidak boleh melakkukan sendiri,  atau tidak sadar dari tempat tidur ke brankar yang dilakukan oleh dua atau tiga orang perawat. Tujuan: memindahkan pasien antar ruangan untuk tujuan tertentu (misalnya pemeriksaan diagnostik, pindah ruangan, dll.) Alat dan Bahan : Brankar Bantal bila perlu Prosedur : Ikuti protokol standar Atur brankar dalam posisi terkunci dengan sudut 90 derajat terhadap tempat tidur Dua atau tiga orang perawat menghadap ke tempat tidur/pasien Silangkan tangan pasien ke depan dada Tekuk lutut anda , kemudian masukkan tangan anda ke bawah tubuh pasien Perawat pertama meletakkan tangan dibawah leher/bahu dan bawah pinggang, perawat kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien, sedangkan perawat ketiga  meletakkan tangan dibawah pinggul dan kaki. Pada hitungan ketiga, angkat pasien bersama-sama dan pindahkan ke brankar Atur posisi pasien, dan pasang pengaman. Lengkapi akhir protokol Sumber; CUCI TANGAN (BIASA DAN ANTISEPTIK) STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGERTIAN Menggosok tangan dari kotoran dengan sabun atau antiseptic dan dibilas dengan air mengalir TUJUAN Menjaga kebersihan perorangan Mencegah terjadinya infeksi silang KEBIJAKAN Sebelum dan sesudah melakukan tindakan PETUGAS Perawat PERALATAN Bak cuci dan air mengalir Sabun atau antiseptic Handuk atau pengering PROSEDUR PELAKSANAAN Tahap Pra Interaksi Kuku dalam keadaan pendek Tahap Kerja Melepaskan semua aksesoris pada tangan dan gulung lengan baju sampai siku Melakukan inspeksi tangan dan jari, adanya luka / sayatan Menjaga agar tangan dan pakaian tidak menyentuh wastafel (jika tangan menyentuh wastafel cuci tangan diulang) Mengalirkan air, hindari percikan pada pakaian Membasahi tangan dan lengan bawah, mempertahankannya lebih rendah dari siku Menaruh sedikit sabun / antiseptic (2 – 4 cc). Untuk sabun batang, pegang dan gosok sampai berbusa Menggosok kedua lengan dengan cepat, selama 10 – 15 detik Menggosok punggung tangan, sela-sela jari Menggosok sela-sela jari secara melingkar minimal 5 kali Menggosok ujung-ujung jari ke telapak tangan yang lain Membilas lengan dan tangan sampai bersih Menutup kran dengan siku. (Bila kran harus ditutup dengan tangan, cuci kran dengan sabun terlebih dahulu sebelum membilas tangan) Mengeringkan tangan dengan handuk atau pengering PROSEDUR MENGENAKAN & MELEPAS SARUNG TANGAN STERIL A. PERSIAPAN ALAT & BAHAN Sarung tangan steril sesuai ukuran yang diinginkan Alat - alat untuk mencuci tangan Bengkok B. PROSEDUR KERJA Handscoon Lepaskan jam tangan, cincin dan lengan pakaian panjang di tarik ke atas Inspeksi kuku dan permukaan kulit apakah ada luka Perawat mencuci tangan Buka pembungkus bagian luar dari kemasan sarung tangan dengan memisahkan sisi - sisinya Jaga agar sarung tangan tetap di atas permukaan bagian dalam pembungkus Identifikasi sarung tangan kiri dan kanan, gunakan sarung tangan pada tangan yang dominan terlebih dahulu Dengan ibu jari dan telunjuk serta jari tangan yang non dominan pegang tepi mancet sarung tangan untuk menggunakan sarung tangan dominan Dengan tangan yang dominan dan bersarung tangan selipkan jari - jari ke dalam mancet sarung tangan kedua Kenakan sarung tangan kedua pada tangan yang non dominan Jangan biarkan jari -jari tangan yang sudah bersarung tangan menyentuh setiap bagian atau benda yang terbuka Setelah sarung tangan kedua digunakan mancet biasanya akan jatuh ke tangan setelah pemakaian sarung tangan Setelah kedua tangan bersarung tangan tautkan kedua tangan ibu jari adduksi ke belakang Pastikan setelah pemakaian sarung tangan steril hanya memegang alat - alat steril Melepaskan Sarung tangan Sarung tangan Pegang bagian luar dari satu mancet dengan tangan bersarung tangan, hindari menyentuh pergelangan tangan Lepaskan sarung tangan dengan dibalik bagian luar kedalam, buang pada bengkok Dengan ibu jari atau telunjuk yang tidak memakai sarung tangan, ambil bagian dalam sarung tangan lepaskan sarung tangan kedua dengan bagian dalam keluar, buang pada bengkok  C. HASIL Sarung tangan terpakai dengan baik Tidak terjadi kontaminasi Sarung tangan sesuai ukuran Sarung tangan tidak robek Lingkungan rapih dan bersih emakai Sarung Tangan Steril MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL By Eny Retna Ambarwati a. Pengertian Menggunakan sarung tangan merupakan komponen kunci dalam meminimalkan penularan penyakit serta mempertahankan lingkungan bebas infeksi. b. Tujuan 1) Mengurangi resiko petugas terkena infeksi bakterial dari klien 2) Mencegah penularan flora kulit petugas pada klien 3) Mengurangi kontaminasi tangan petugas dengan mikroorganisme yang dapat berpindah dari klien satu ke klien yang lainnya c. Persiapan alat 1) Sarung tangan steril 2) Wastafel/air mengalir untuk cuci tangan 3) Handuk bersih 4) Sabun d. Prosedur 1) Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan 2) Lepaskan cincin, jam tangan dan gelang 3) Lakukan cuci tangan 4) Buka pembungkus kemasan bagian luar dengan hati-hati menyibakkannya ke samping 5) Pegang kemasan bagian dalam dan taruh pada permukaan datar yang bersih tepat diatas ketinggian pergelangan tangan. 6) Buka kemasan, pertahankan sarungtangan pada permukaan dalam pembungkus. 7) Identifikasi sarung tangan kanan dan kiri. Setiap sarung tangan mempunyai manset kurang lebih 5 cm (2 inci). Kenakan sarung tangan pada sarung tangan yang lebih dominan. 8) Dengan ibu jari dan dua jari lainnya dari tangan non dominan, pegang tepi manset sarung tangan untuk tangan dominan. Sentuh hanya pada permukaan dalam sarung tangan. 9) Tarik sarung tangan pada tangan yang dominan, lebarkan manset, pastikan bahwa manset tidak menggulung pada tangan, pastikan juga ibu jari dan jari-jari anda pada posisi yang tepat. 10) Dengan tangan yang telah memakai sarung tangan, masukkan jari di bawah manset sarung tangan kedua. 11) Tarik sarung tangan kedua pada tangan yang non dominan. Jangan biarkan jari-jari dan ibu jari sarung tangan yang dominan menyentuh bagian tangan non dominan yang terbuka. Pertahankan ibu jari sarung tangan non dominan abduksi ke belakang 12) Jika sarung tangan kedua telah terpasang cakupkan kedua tangan, manset biasanya terbuka saat pemasangan. Pastikan untuk menyentuh bagian yang steril. Mencuci tangan steril (pra bedah) Definisi Mencuci tangan steril adalah mencuci tangan secara steril khususnya jika akan melakukan tindakan steril. Tujuan       Mencegah infeksi silang       Membebaskan kuman dan mencegah kontaminasi tangan Konsep dasar cuci tangan       Perawat yang bekerja dalam area steril seperti ruang operasi, ruang bersalin harus melakukan cuci tangan persiapan bedah.       Tekniknya memerlukan upaya lebih dari mencuci tangan rutin.       Selama penyikatan atau scrub bedah, perawat mencuci area yang lebih luas, dari ujung jari ke siku.       Biasanya lama penyikatan 5-10 menit untuk memastikan bahwa semua permukaan kulit dibersihkan dengan menyeluruh. Alat dan bahan Alat dan bahan yang dibutuhkan :       Bak cuci tangan dengan kran air mengalir       Sabun antimicrobial       Sikat tangan       Handuk steril Prosedur pelaksanaan       Lepaskan perhiasan       Kenakan masker wajah, pastikan bahwa masker menutupi hidung dan mulut dengan baik       Bila memungkinkan atur aliran air pada suhu hangat       Alirkan air. Hidupkan kran dengan siku atau tangan dengan sebelumnya bagian atas kran ditutupi handuk atau tisu       Hindari memercikan air keseragam atau baju       Basahi tangan dan lengan bawah secara menyeluruh dibawah air mengalir. Pertahankan tangan atas berada setinggi siku selama seluruh prosedur. Pertahankan baju atau seragam dalam keadaan kering.       Alirkan 2-5 ml sabun cair ke tangan dan gosok tangan serta lengan sampai 5 cm di atas siku.       Besihkan kuku dibawah air mengalir dengan pengikir, selanjutnya tempatkan pengikir pada tempatnya       Basahi sikat dan oleskan sabun antimikrobial. Sikat ujung jari, tangan, lengan dengan cara sebagai berikut : o   Sikat kuku tangan 15 kali gosokan o   Lakukan gerakan sirkular, sikat telapak tangan dan permukaan anterior jari, 10 kali gosokan. o   Sikat bagian samping ibu jari 10 kali gosokan dan bagian posterior ibu jari, 10 kali o   Sikat bagian samping dan belakang tiap jari, 10 gosokan tiap area. o   Sikat punggung tangan 10 kali gosokan.       Cuci sikat, oleskan sabun kembali       Bayangkan anda membagi lengan menjadi 3 bagian. Sikat setiap pemukaan bagian bawah lengan dengan gerakan sirkular selama 10 kali gosokan, sikat bagian tengah dan atas lengan bawah dengan cara yang sama. Letakan sikat pada tempatnya.       Keringkan tangan secara menyeluruh, usap dari jari turun kepergelangan tangan dan lengan bawah       Letakan handuk ke dalam wadah yang telah disediakan       Hentikan aliran air menggunakan siku atau pedal kran dari kaki atau gunakan handuk bersih dan kering atau tisu bersih kering untuk menutup kran tersebut. Mencuci tangan umumnya dilakukan :       saat sebelum makan,       sebelum menyiapkan makanan,       setelah memegang daging mentah,       sebelum dan setelah menyentuh orang sakit,       sesudah menggunakan kamar mandi,       setelah batuk atau bersin atau membuang ingus,       setelah mengganti popok atau pembalut,       sebelum dan setelah mengobati luka,       setelah membersihkan atau membuang sampah,       setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan, dll.   MEMAKAI GAUN OPERASI (GOWNING) 1.      PENGERTIAN Gowning adalah suatu istilah yang merupakan suatu teknik/ seni dalam menggunakan gaun operasi steril. 2.      TUJUAN  Mencegah terjadinya kontaminasi dari perawat.  Mencegah pindahnya mikroorganisme dari perawat (teknik pertahanan). 3.      ALAT-ALAT  Pengering tangan (handuk/waslap steril)  Gaun operasi 4.      PROSEDUR KERJA Menyiapkan alat: pengering tangan (handuk/waslap steril), gaun operasi Cuci tangan steril  Mengeringkan tangan dengan handuk/waslap steril  Mengambil baju dengan cara mengambil baju pada bangian leher dengan tangan kiri sedang tangan kanan diangkat setinggi bahu.  Masukkan tangan kanan dengan posisi membentang ke lubang lengan baju  Setelah itu menyusul masukkan tangan kiri ke lubang lengan baju berikutnya tanpa menyentuh bagian luar baju.  Perawat yang menggunakan gaun steril maju dan kemudian tali baju yang ada di leher dan pinggang bagian belakang  ditalikan oleh orang kedua (asisten) dengan hati-hati, jangan sampai menyentuh baju bagian depan serta menalikannya dengan simpul sederhana agar mudah melepasnya.  Menghindari menyentuh benda lain di sekitarnya.