Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

LAPORAN PRAKTIKUM MEMBUAT HERBARIUM

LAPORAN PRAKTIKUM MEMBUAT HERBARIUM Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah : Konsep Dasar Biologi SD Dosen Pengampu : Ipin Aripin, M.Pd Kelas/Smt : 6 IPA-3 / PGSD Kelompok : 2 Cici Royani (NIM 12.22.1.0080) Dikdik Somantri (NIM 12.22.1.0119) Dwinanda Deis Noerzannah (NIM 12.22.1.0131) Dyanra Purna Nugraha (NIM 12.22.1.0132) Enok Nela Rohayati (NIM 12.22.1.0157) Rani Octavia Khoerunnisa (NIM 12.22.1.0366) FAKULTAS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (FAPENDASMEN) PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (SD) UNIVERSITAS MAJALENGKA (UNMA) 2015 A. TUJUAN  Mahasiswa dapat membuat koleksi herbarium. B. LANDASAN TEORI Herbarium adalah sampel tumbuhan yang dikeringkan. Herbarium berguna di dalam pengenalan dan identifikasi jenis-jenis tumbuhan. Herbarium yang baik adalah yang memuat bagian-bagian tumbuhan yang representatif, yaitu organ-organ yang penting untuk identifikasi. Pada tumbuhan tingkat rendah organ-organ tersebut adalah spora atau kumpulan-kumpulan spora dan bagianbagian tertentu yang spesifik. Sedangkan untuk tumbuhan tingkat tinggi, bagian-bagian tersebut berupa bunga, buah, dan biji karena dasar klasifikasi tumbuhan tersebut adalah struktur bunga. Karenanya sampel yang berupa bunga adalah syarat utama untuk berhasilnya identifikasi sampai ke tingkat suku atau spesies. Sedangkan organ-organ lain seperti akar, batang, dan daun sifatnya adalah tambahan. C. ALAT DAN BAHAN Alat : Bahan : 1. Karton / duplek 1. Sample tanaman, batang / daun / akar 2. Kertas koran 3. Sasak dari bambu / tripleks 4. Alat tulis D. LANGKAH KERJA 1. Ambillah sampel, berupa bagian-bagian tumbuhan yang representatif (bunga, buah, dan biji). Bisa juga ditambahkan bagian-bagian lain yang mendukung misalnya daun, akar, dan batang yang memiliki perawakan yang khas. 2. Letakkan sampel tersebut di atas kertas koran, kemudian dipres dengan sasak.  Cara pengepresan adalah bagian paling bawah berupa sasak kemudian disusul dengan potongan kardus dan kertas koran di atasnya. Setiap sampel diberi pembatas berupa kertas koran, potongan kardus digunakan untuk membatasi setiap lima sampel. Satu set herbarium kit dapat digunakan untuk mengepres sampai 30 sampel, menyesuaikan dengan ukuran sampel-sampel tersebut.  Untuk menghindari tumbuhnya jamur pada sampel-sampel tersebut dapat dilakukan dengan menyemprotkan formalin atau alkohol.  Jangan lupa untuk memberikan etiket gantung pada setiap sampel, yaitu berisi keterangan mengenai nomor koleksi, tanggal pengambilan sampel, lokasi, dan nama jenisnya. Penulisan keterangan tersebut dilakukan dengan pensil. 3. Keringkan sampel-sampel tersebut dengan dijemur tau dikeringanginkan. (sampel masih dalam keadaan dipres dengan sasak). 4. Setelah tiga hari, umumnya sampel-sampel tersebut sudah cukup kering. Keluarkan sampel-sampel tersebut untuk ditempelkan pada kertas herbarium (A3). 5. Sampel yang telah dikeluarkan dari sasak harus segera ditempelkan pada kertas herbarium dengan hati-hati.  Bagian sampel yang akan direkatkan dengan selotip terlebih dahulu diberi sepotong kertas agar bagian lem dari selotip tidak bersentuhan langsung dengan sampel.  Apabila sampel terlalu besar untuk ditempelkan pada kertas A3, sampel dapat dilipat atau dipotong pada bagian-bagian tertentu dengan hati-hati sehingga tidak menghilangkan ciri-cirinya. 6. Lengkapi herbarium tersebut dengan etiket tempel yang berisi keterangan mengenai tanggal, habitatnya, klasifikasi tumbuhan tersebut dan catatan khusus (nama daerah, manfaat).  Penulisan keterangan tersebut dilakukan dengan pulpen. Etiket ini ditempelkan pada pojok kanan bawah dengan sedikit lem pada sisi kanannya. 7. Kumpulkan herbarium dari berbagai jenis tumbuhan (lumut, paku, dan tumbuhan berbiji (tumbuhan obat/herbal)), dengan komposisi minimal satu spesies untuk tiap jenis tumbuhan. 8. Kumpulkan pekerjaan kalian sebagai pelengkap laboratorium sehingga dapat digunakan untuk kegiatan belajar selanjutnya. Contoh herbarium kering yang telah selesai proses pembuatannya E. PEMBAHASAN Herbarium berasal dari kata “Horcus dan Botanicus”, artinya kebun botani yang dikeringkan. Secara sederhana yang dimaksud herbarium adalah suatu koleksi spesimen tumbuhan yang umumnya telah dikeringkan, agar mudah di transportasi di bandingkan basah dan biasanya disusun berdasarkan klasifikasi.. Herbarium juga biasanya disebut sebagai gedung, institusi atau lembaga yang menyimpan berbagai jenis tumbuhan. Herbarium merupakan suatu bukti autentik perjalanan dunia tumbuhtumbuhan selain berfungsi sebagai acuan identifikasi untuk mengenal suatu jenis pohon. Istilah herbarium adalah pengawetan spesimen tumbuhan dengan berbagai cara untuk kepentingan koleksi dan ilmu pengetahuan. Material herbarium sangat penting artinya sebagai kelengkapan koleksi untuk kepentingan penelitian dan identifikasi, hal ini dimungkinkan karena pendokumentasian tanaman dengan cara diawetkan dapat bertahan lama. Pusat Penelitian Biologi membawahi satu bagian tata usaha dan empat Bidang yaitu Bidang Botani (Herbarium Bogoriense, Treub dsb.), Zoologi (Museum Zoologicum Bogoriense), Mikrobiologi dan Bidang Sarana dan Pengelolaan Koleksi. Fungsi Pusat Penelitian Biologi berkaitan dengan herbarium secara umum antara lain: 1. Sebagai pusat koleksi herbarium tumbuhan sebagai data otentik kegiatan penelitian di bidang botani, ekologi, taksonomi tumbuhan dan etnobotani. 2. Sebagai pelayanan identifikasi tumbuhan kepada pihak yang memerlukan. 3. Sebagai pelatihan untuk mengenal tumbuhan dan memberikan saran mengenai herbarium kepada instansi lain dan perguruan tinggi. 4. Sebagai pusat referensi, yang merupakan sumber utama untuk identifikasi tumbuhan bagi para ahli taksonomi, ekologi, petugas yang menangani jenis tumbuhan langka, pecinta alam, para petugas yang bergerak dalam konservasi alam. 5. Sebagai lembaga dokumentasi, koleksi yang mempunyai nilai sejarah, seperti tipe dari taksa baru, contoh penemuan baru, tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi dan lain-lain. 6. Sebagai pusat penyimpanan data, ahli kimia memanfaatkannya untuk mempelajari alkaloid, ahli farmasi menggunakan untuk mencari bahan ramuan untuk obat kanker dan sebagainya. 7. Sebagai material peraga pelajaran botani. 8. Sebagai material pertukaran antar herbarium diseluruh dunia. 9. Sebagai bukti tentang keberadaan dan keanekaragaman suatu jenis tumbuhan di suatu pulau atau wilayah atau suatu tempat. 10. Sebagai spesimen acuan untuk publikasi spesies baru. 11. Sebagai bahan penelitian di bidang botani/taksonomi tumbuhan penamaan atau cukup hanya di kompilasi, dan ada karakter-karakter tumbuhan di Indonesia maupun di negara lain. F. KESIMPULAN 1. Herbarium adalah koleksi spesimen yang telah dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistem klasifikasi 2. Pengawetan tanaman dapat dilakukan secara basah maupun kering G. SARAN Dalam pembuatan herbarium kering, sebaiknya tidak dikeringkan terpapar langsung di bawah sinar matahari, sebaiknya ditutup atasnya menggunakan kertas karena struktur yang dihasilkan akan lebih bagus dan wanranya tidak terlalu “gosong” H. DAFTAR PUSTAKA   http://www.badikhut.com/3e734a2ef4ccb7706ab716d77fba7ac8-artikelherbarium-sebagai-acuan-penanaman-pohon.htm  http://ardiawan-1990.blogspot.com/2010/10/ koleksi- membuat-herbarium.html.  Press. Triharso, 1996. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Yogyakarta: UGM Van Steenis, C. G. G. J. 1972. Flora Untuk Sekolah Di Indonesia. Jakarta: PT Pradnya Paramita