Tugas
Kelompok
Diplomasi Publik Perancis
Diplomasi Publik Perancis
mengukuhkan Perancis
Sebagai destinasi Wisata
Dunia
Diplomasi Publik Perancis
Diplomasi Publik Perancis mengukuhkan
Perancis Sebagai destinasi Wisata Dunia
Disusun Oleh
Daftar Isi
Pendahuluan ..................................................................................................................................... 2
Pembahasan...................................................................................................................................... 2
Pengertian Diplomasi Publik .......................................................................................................... 2
Perancis Sebagai destinasi Wisata Dunia ........................................................................................ 4
Kebijakan Sustainable Tourism ...................................................................................................... 5
Pariwisata dengan Isu Lingkungan dalam Dilpomasi Publik ............................................................ 6
Film dan Diplomasi Publik Perancis di Indonesia .......................................................................... 10
Kesimpulan...................................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka ................................................................................................................................. 12
1|P ag e
Pendahuluan
Perkembangan situasi dunia, aktor, dan teknologi informasi membuat arah diplomasi
tradisional bergeser pada diplomasi yang lebih modern, dalam hal ini diplomasi publik.
Perkembangan teknologi informasi membuat pilihan-pilihan alat diplomasi menjadi beragam.
Jika sebelumnya diplomasi banyak diwarnai isu-isu yang terkait dengan `perang`, kini isu itu
semakin bergeser. Perang bukannya tidak ada, tapi kemunculan isu-isu lain seperti
lingkungan, pariwisata, terorisme, kesehatan, hak asasi manusia menjadi sasaran dari
diplomasi publik. Negara Perancis kami pilih karena kepopuleran negara ini menjual potensi
negaranya ke seluruh dunia. Karena itu, tujuan dari tulisan ini adalah melihat diplomasi
publik Perancis dalam konteks upaya dan strategi mereka.
Pembahasan
Pengertian Diplomasi Publik
Diplomasi publik dimaknai sebagai proses komunikasi pemerintah terhadap publik
mancanegara yang bertujuan untuk memberikan pemahaman atas negara, sikap, institusi,
budaya, kepentingan nasional, dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh negaranya (Tuch,
1990: 3; Gouveia, 2006: 7-8, dikutip J. Wang, 2006). Jay Wang (2006) melihat diplomasi
publik sebagai suatu usaha untuk mempertinggi mutu komunikasi antara negara dengan
masyarakat. Dampak yang ditimbulkan meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, dan dalam
pelaksanaannya tidak lagi dimonopoli oleh pemerintah. Sementara itu, Jan Mellisen (2006)
mendefinisikan diplomasi publik sebagai usaha untuk mempengaruhi orang atau organisasi
lain di luar negaranya dengan cara positif sehingga mengubah cara pandang orang tersebut
terhadap suatu negara. Berdasarkan semua definisi itu, dapat dikatakan bahwa diplomasi
publik berfungsi untuk mempromosikan kepentingan nasional melalui pemahaman,
2|P ag e
menginformasikan, dan mempengaruhi publik di luar negeri. Karenanya, diplomasi publik
merupakan salah satu instrumen soft power.1
Jika dibandingkan, ada tiga perbedaan antara diplomasi publik dengan diplomasi yang
sifatnya resmi (tradisional). Pertama, diplomasi publik bersifat transparan dan berjangkauan
luas, sebaliknya diplomasi tradisional cenderung tertutup dan memiliki jangkauan terbatas.
Kedua, diplomasi publik ditransmisikan dari pemerintah ke pemerintah lainnya. Ketiga, tema
dan isu yang diusung oleh diplomasi resmi (jalur pertama) ada pada prilaku dan kebijakan
pemerintah, sedangkan tema dan isu yang diangkat oleh diplomasi publik lebih ke arah sikap
dan perilaku publik.
Dalam diplomasi publik, perlu dipahami bahwa proses diplomasinya tidak hanya di luar
negeri tapi juga di dalam negeri. Evan Potter (2006) mengatakan bahwa permasalahan
diplomasi publik tidak hanya tantangan terhadap kebijakan luar negeri, tetapi juga merupakan
tantangan nasional. Esensi dari diplomasi publik adalah `membuat orang lain berada di pihak
anda`, sedangkan permasalahan dalam diplomasi publik adalah bagaimana mempengaruhi
opini dan perilaku orang lain. Dalam hal ini, yang dimaksud orang bukan hanya pemangku
kebijakan, tetapi juga khalayak atau publik.
Sebagai instrumen soft power, perkembangan diplomasi publik tergolong pesat. Pesatnya
perkembangan ini dipicu oleh kenyataan bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah
dalam diplomasi jalur pertama dianggap telah gagal mengatasi konflik-konflik antarnegara.
Kegagalan diplomasi jalur pertama telah mengembangkan pemikiran untuk meningkatkan
diplomasi publik sebagai cara alternatif untuk menyelesaikan konflik-konflik antarnegara
(McDonald, 1991: 220-221). Hal ini terjadi karena diplomasi publik memiliki ciri sebagai
kelompok bukan pemerintah, bentuknya yang informal efektif dalam menurunkan tensi
ketegangan, menghilangkan ketakutan, dan meningkatkan saling ketergantungan di antara
para pihak (Fulton, 1998 dikutip Djelantik, 1994).
Meski diplomasi tradisional telah gagal, diplomasi publik tidak lantas menggantikan
diplomasi jalur pertama itu, tetapi melengkapi upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah
dalam diplomasi tradisional. Idealnya, diplomasi publik harus membuka jalan bagi negosiasi
yang dilakukan antarpemerintah, memberi masukan melalui informasi-informasi penting, dan
1
Fisip Unair 2010 “Diplomasi Publik dalam Politik Luar Negeri” Web. Acessed April 25, 2015
http://mkp.fisip.unair.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=101:diplomasi-publik-dalampolitik-luar-negeri&catid=34:mkp&Itemid=61
3|P ag e
memberikan cara pandang yang berbeda terhadap suatu masalah. Untuk itu, diperlukan
kerjasama aktor negara dan non-negara yang ditujukan untuk meningkatkan nilai tawar
pemerintah. Aktor non-negara ini misalnya dapat berinteraksi dengan rekanan mereka dalam
mempengaruhi, memberikan masukan, dan menerapkan kebijakan luar negeri.2
Diplomasi publik kembali dibicarakan terutama pasca tragedi 911 pada 2001. Akan
tetapi, sebenarnya diplomasi publik telah dipraktekkan jauh hari sebelumnya. Diplomasi
publik muncul setelah Perang Dunia I dan mendominasi pada masa Perang Dingin. Istilah
yang digunakan saat itu adalah `democratic diplomacy` (Fisher, 1972: 4 dikutip J. Wang,
2006). Pasca 1945, negara-negara Eropa banyak menerapkan diplomasi publik. Negaranegara di benua ini merupakan negara-negara yang paling awal dan paling banyak
menggunakan model diplomasi publik. Beberapa contoh misalnya pada saat kemunculan
negara-negara Bahkan tahun 1990, atau jika ditarik ke belakang contoh kemunculan Republik
Federal Jerman tahun 1949. Perancis menerapakan diplomasi politique d`influence dengan
sasaran pada publik luar negeri guna pemulihan citra setelah kekalahannya pada dua perang
dunia. Belanda menerapkan publieksdiplomatie avant-la-lettre dalam mengusung isu-isu
moral jauh sebelum perang dingin berakhir. Penyebutan diplomasi publik sendiri muncul
pada tahun 1965 oleh Edmund Gullion dari Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts
University dalam penelitiannya mengenai program-program internasional dan budaya
Amerika Serikat (Fisher, 1972: 4 dikutip J. Wang, 2006).3
Perancis Sebagai destinasi Wisata Dunia
Perancis merupakan negara tujuan wisata nomor satu dunia4yang dikunjungi 83 juta
wisatawan mancanegara setiap tahunnya. Dengan demikian, Perancis tetap memimpin di
peringkat pertama dunia, sementara sektor pariwisata, yang menghasilkan surplus dan
dinamis, bertransformasi dengan cepat berkat dampak gabungan dari munculnya wisatawan
baru dan penawaran wisata internasional yang semakin meluas. Sejak tahun 1999, sektor ini
menjadi sektor pertama yang menghasilkan surplus neraca pembayaran. Belanja neraca
Ibid.
Ibid.
4
Alpiadi P. 2013 “Analisa Kebijakan Publik di Perancis” Blogspot.com Web acessed. April 25, 2015
http://alpiadiprawiraningrat.blogspot.com/2013/12/analisa-kebijakan-publik-di-prancis.html.
2
3
4|P ag e
pariwisata meningkat secara signifikan hingga mencapai sekitar 13 miliar euro di tahun 2012,
sementara pada tahun 2011 hanya mencapai 7,5 miliar euro. Perpanjangan masa tinggal dan
penambahan waktu menginap dapat meningkatkan pengeluaran wisatawan mancanegara di
Perancis hingga mencapai 35,8 miliar euro.5
Kebijakan Sustainable Tourism
Diplomasi publik Perancis daalam menjual pariwisata mereka ditunjang oleh kebijakan
Sustainable Tourism dengan beberapa program yaitu Excellence in Energy for the Tourism
Industry, Green Passport, Quality Tourism, Qualité Tourism dan The National Holiday
Vouchers Agency (ANCV) Implementasi kebijakan dalam sektor pariwisata tersebut menjadi
daya tarik dalam politik luar negeri Perancis untuk melakukan kerjasama bilateral dengan
beberapa negara, termasuk dengan Indonesia. Oleh karena itu, dengan menggunakan teori
soft power yang dikemukakan oleh Joseph S. Nye yang salah satu aspeknya menekankan
kepada daya tarik yang dimiliki suatu negara, termasuk daya tarik pariwisata sebagai suatu
alat diplomasi kerjasama luar negeri.6
Pengembangan industri pariwisata yang dilakukan oleh pemerintah Perancis didasarkan
pada kenyataan bahwa Perancis telah sejak lama menjadi tujuan pariwisata yang paling
diminati di dunia dan posisi Perancis sebagai negara teratas survey tujuan yang diminati
sebagai destinasi pariwisata. Dengan 81.9 juta turis asing tahun 2007, Perancis menduduki
posisi pertama sebagai tujuan turis terbaik di dunia, di atas dengan angka 58.5 juta dan
dengan angka 51.1 juta.7 Jumlah 81.9 juta ini tidak termasuk orang yang menetap kurang dari
24 jam di Perancis, seperti orang Eropa Utara yang melintasi Perancis dalam perjalanan ke
Spanyol atau Italia selama Musim Panas.8 Terdapat hal yang menarik dari fenomena di atas
adalah bagaimana Perancis dapat tetap konsisten untuk mempertahankan daya tarik
wisatawan dunia terhadap pariwisatanya. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika setiap
tahun selalu mengalami peningkatan yang signifikan. Terdapat beberapa aspek yang
dilakukan oleh pemerintah Perancis secara konsisten sebagai upaya mempertahankan kualitas
dari pariwisata Perancis, yaitu memperkuat Perancis dari segi internal agar dapat
Joko Widodo. Analisis Kebijakan Publik: Konsep dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik (Malang:
Bayumedia Publishing, 2007), hlm. 10.
6
Alpiadi P. 2013 “Analisa Kebijakan Publik di Perancis” Blogspot.com Web acessed. April 25, 2015
http://alpiadiprawiraningrat.blogspot.com/2013/12/analisa-kebijakan-publik-di-prancis.html.
7
Ibid.
8
Ministère des Affaires étrangères et européennes / Ministry of Foreign and European Affairs
5
5|P ag e
meningkatkan kunjungan wisatawan, memperhatikan permintaan dari para wisatawan secara
umum, serta memperbaiki promosi wisata terkhusus dihari libur.
Pariwisata dengan Isu Lingkungan dalam Dilpomasi Publik
Salah satu upaya nyata dari pemerintah Perancis dalam pengembangan sektor pariwisata
dapat dilihat dari pengambilan kebijakan pariwisata yang memang berasal dari kebutuhan
yang diinginkan publik. Terdapat beberapa cara Perancis dalam memajukan pariwisatanya,
salah satu yang populer adalah diberlakukanya Sustainable Tourism. 9 Kebijakan pariwisata
Perancis ini dilakukan oleh kementerian negara, kementerian perekonomian dan kementerian
pemberdayaan tenaga kerja, dimana kolaborasi beberapa kementerian ini dianggap pilihan
yang terbaik untuk menghasilkan kinerja yang efektif dan menyeluruh dalam sektor
pariwisata Perancis. Kebijakan publik dalam sektor pariwisata Perancis ini mengikutkan isu
lingkungan hidup yang memang menjadi perhatian banyak pihak, yang dalam kisaran
tujuannya mengharapkan adanya wisata Perancis yang berorientasi ramah lingkungan.
Sebelum tahun 2006, kebijakan pariwisata Perancis lebih bersifat umum, yang berkiblat pada
Maison de la France, satu rangkaian mekanisme yang sudah terbentuk sejak 1987.
Kebijakan Sustainable Tourism yang dilakukan oleh Perancis tersebut didasarkan dari
dua hal utama, yaitu
1. Perancis telah menduduki peringkat pertama dalam pariwisata dunia, namun secara
ekonomi pendapatan yang diperoleh masih kalah berada di urutan ketiga,10 sehingga
dengan dimplementasikanya kebijakan Sustainable Tourism ini diharapkan dapat
meningkatakan daya tarik serta simpati wisatawan dunia secara luas serta berdampak
terhadap peningkatan pendapatan negara;
2. Mekanisme Uni Eropa yang memposisikan dirinya sebagai pihak ‘polisi dunia’
dalam isu lingkungan hidup memberikan tuntutan untuk negara-negara anggotanya,
termasuk Perancis untuk memperhatikan lebih serius terkait dengan isu lingkungan
hidup.
9
Alpiadi P. 2013 “Analisa Kebijakan Publik di Perancis” Blogspot.com Web acessed. April 25, 2015
http://alpiadiprawiraningrat.blogspot.com/2013/12/analisa-kebijakan-publik-di-prancis.html.
10
World Tourism Organization. Key Fact of Tourism 2008 Edition dalam
http://www.dgcis.gouv.fr/files/files/directions_services/etudes-et-statistiques/stats-tourisme/chiffrescles/chiffres_cles08_gb.pdf hlm. 8.
6|P ag e
Sustainable Tourism hanyalah salah satu cara dan kebijakan pemerintah diantara banyak
kebijakan yang lain. Kebijakan Pariwisata Perancis yang lain adalah launching semacam
standar dan pelabelan “Qualité TourismeTM” dan juga kebijakan pemberlakuan Voucher
Libur Nasional11.
Sumber : World Tourism Organization
Studi dari Oxford University menjelaskan bahwa analisa dari kebijakan pariwisata
suatu negara menjadi layak untuk dilakukan sebab pariwisata di hari-hari ini semakin banyak
mempengaruhi perekonomian suatu negara secara signifikan. Sejauh ini, studi tersebut
memperlihatkan bahwa kesuksesan sektor pariwisata satu negara sangat dipengaruhi oleh
komitmen negara dalam menerapkan kebijakan-kebijakan yang dapat mendukung dan
memajukan sektor tersebut yang kemudian menentukan keberhasilan diplomasi publik
mereka. Pendekatan yang tepat digunakan adalah pendekatan empiris dimana mengarahkan
pada kondisi nyata yang ada, baik sebelum dan paska penerapan kebijakan.12 Namun lebih
jauh, harus dipahami bagaimana analisa kebijakan publik secara umum.
Jika dikembalikan pada beberapa langkah dari kebijakan publik secara umum, maka
kebijakan publik Perancis dalam bidang pariwisata ini telah mencapai tahap evaluasi
sehingga selain memberikan pandangan secara menyeluruh akan kebijakan ini, akan
disertakan pula fokus khusus analisanya yang diarahkan pada bagaimana ada hasil dan
dampak yang muncul setelah penerapan dari kebijakan tersebut, terutama dalam hal
keuntungan ekonomi. Dalam kasus kebijakan publik sektor pariwisata ini ada beberapa hal
11
Ministère des Affaires étrangères et européennes / Ministry of Foreign and European Affairs.
Oxford Economics Company “Tourism Economic An Oxford Economics Company” Web. Acessed April 25,
2015 http://www.tourismeconomics.com/services-policy-analysis.php.
12
7|P ag e
yang khas dan berusaha diungkap adalah bagaimana kebijakan itu efektif mendatangkan
banyak wisatawan luar, bagaimana kebijakan itu juga memberi pengaruh pada investor asing,
dan bagaimana pemerintah memanfaatkan media massa untuk melakukan kebijakannya.13
Berangkat dari paparan Langbein, analisa kebijakan publik di tahap evaluasi dibagi menjadi
dua macam yaitu riset proses dan riset hasil. Dalam riset proses akan digunakan metode
deskriptif yang berusaha menjawab apakah implementasi kebijakan sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun dengan matang sebelumnya. Sedangkan dalam riset hasil,
digunakan metode kausal yaitu bagaimana ada hasil signifikan yang ditemukan serta didalami
seberapa tepat hasil tersebut sesuai dengan perencanaan. Pembahasan disini akan
menggunakan pilihan riset hasil dengan metode kausal yang lebih menekankan pada hasil
signifikan dan tepat tidaknya hasil tersebut dengan perencanaan. Isu Lingkungan didalam
konsep Sustainable Tourism yang berhasil diterapkan Perancis dan juga kebijakan-kebijakan
lain dipertajam dengan program tujuan berikut :
1. Program “Excellence in Energy for the Tourism Industry” yang memberlakukan
aturan bagi pelaku bisnis pariwisata Perancis terkhusus hotel, destinasi wisata dan
pemangku bisnis dibalik layar yang dituntut memberikan pasokan barang dengan
orientasi ramah lingkungan. Masalah pendapatan yang sempat dibahas sebelumnya mulai
terjawab melalui kebijakan ini, sebab dengan memberlakukan program ini maka
pengeluaran energy dapat ditekan dan sekaligus memperbesar pemasukan negara, selain
itu berdampak pula pada wisatawan yang menggunakan layanan tersebut;
2. Program “Green Passport”14
Green Passport merupakan sebuah kampanye berbasis Internet yang bertujuan
meningkatkan kesadaran isu lingkungan hidup serta sekaligus mengambil simpatik bagi
mereka untuk memilih Perancis sebagai destinasi wisata yang memang ramah
lingkungan. Ide awal paspor hijau ini dicetuskan oleh UNEP (United Nations
Environment Programme) diadopsi oleh Perancis namun dengan kekhasan khusus, yaitu
penekanan dalam keanekaragaman hayati. Langkah strategis nyata yang dilakukan oleh
perancis adalah penyebarluasan semacam poster, di bandara internasional dan secara
13
Ministère des Affaires étrangères et Européennes or Ministry of Foreign and European Affairs
International Union for Conservation of Nature. “Green passport for sustainable tourism in France overseas“
Web Acessed April 25, 2015 http://iucn.org/about/union/secretariat/offices/oceania/?9119/Green-passportfor-sustainable-tourism-in-France-overseas.
14
8|P ag e
privat semacam selebaran bagi penumpang pesawat yang memiliki destinasi menuju
Perancis;
3. Penerapan label “Qualité TourismeTM ”
Penerapan label “Qualité TourismeTM ” menunjukkan dampak yang signifikan sebab
sejak di tahun 2006 diberlakukan, terdapat peningkatan kepercayaan wisatawan bagi
tempat-tempat yang telah berlabel “Qualité TourismeTM ” sehingga kini telah mencapai
lebih dari 2600 perusahaan yang telah menggunakan label ini guna menarik wisatawan
dengan jaminan kualitas yang lebih dipercaya oleh para wisatawan tersebut
4. The National Holiday Vouchers Agency (ANCV) atau Agen Voucher Hari Libur,
Agen Voucher Hari Libur adalah suatu kebijakan yang mengikutsertakan aktor-aktor
penting di setiap kota. Bentuk kebijakannya adalah memberikan layanan khusus bagi
manula, orang cacat, dan keluarga miskin. Hal ini menjadi bentuk dedikasi pemerintah
untuk menyediakan anggaran khusus.
Berdasarkan pemaparan kebijakan tersebut, sebagian besar dapat dinilai berhasil dan
terimplementasi dengan baik. Keberhasilan beberapa kebijakan pariwisata Perancis dapat
dilihat sebagai bentuk hasil kerjasama secara optimal dan menyeluruh yang dilakukan oleh
beberapa aktor, baik kementerian, pemerintah kota bahkan memanfaatkan ide yang berasal
dari luar pemerintahan, seperti UNEP dan Uni Eropa. Keunggulan lain yang dimiliki oleh
Perancis adalah bagaimana negara ini peka terhadap isu-isu yang diprediksikan mampu
menambah daya tarik wisatawan. Keseluruhan program kerja di bidang pariwisata Perancis
akhirnya membuahkan beberapa hal, yaitu:
1.
Pengaturan-pengaturan khusus. Seperti standar khusus pelayanan (harus dipenuhi
sebelum mendapatkan “Qualité TourismeTM”) serta memunculkan mekanisme
dan sertifikasi;
2.
Kedua, melahirkan suatu gerakan kesadaran kolektif yang merupakan suatu hal
penting yang tidak terabaikan dari pemerintah Perancis karena tidak hanya
berfokus pada upaya-upaya teknis namun juga memberikan satu pemahaman
umum yang sama, bahwa pariwisata Perancis adalah tanggung jawab bersama
dan akan membawa keuntungan bersama bagi masyarakat Perancis.
9|P ag e
3.
Mengimplementasiakan poin kedua diatas merupakan suatu upaya yang efektif.
Oleh karena itu, pemerintah Perancis tidak lupa menyediakan e-learning khusus
bagi pemangku kepentingan bisnis wisata di perancis untuk memahami apa-apa
saja yang perlu dikembangkan dalam sektor pariwisata di Perancis;
4.
Pemanfaatan Corporate Social Responsibility (CSR). Pemerintah Perancis
memberlakukan dan menganjurkan para perusahaan mengalihkan rencana CSR
dalam bentuk transformatif yaitu CSER (Corporate Social Environment
Responsibility). Hal ini menurut penulis secara pribadi, salah satu langkah yang
strategis sebab dapat memanfaatkan pihak luar untuk bergerak sesuai dengan
kepentingan publik;
5.
Terfasilitasinya pembentukan jaringan relasi melalui promosi pariwisata. Konsen
pemerintah melalui kebijakannya secara langsung memfasilitasinya dengan
penguatan jaringan. Dari media internet, pariwisata Perancis termuat dalam
www.franceguide.com dan untuk promosi pariwisata berbasis lingkungan melalui
situs www.veilleinfotourisme.fr/taskforce. Jaringan kerja sama selain internet
yang dibentuk oleh pemerintah Perancis adalah dengan partnership dengan
beberapa negara, salah satunya Indonesia.
Film dan Diplomasi Publik Perancis di Indonesia
Selain green konsep diatas Perancis juga memiliki strategi khusus menarik visitors
dari Indonesia terutama Prancis sengaja memanfaatkan film sebagai medium diplomasi dan
promosi negara dan masyarakatnya kepada publik internasional, demikian disampaikan
Konselor Kerjasama dan Kebudayaan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia dan Timor
Leste, Bertrand de Hartingh. "Film menjadi strategi diplomasi karena kami terbuka terhadap
semua kebudayaan di dunia yang multikultur," kata de Hartingh, selepas jumpa pers Festival
Sinema Perancis 2012 di Jakarta, Kamis. Direktur Institut Prancis di Indonesia (Institut
Français Indonesia/IFI) itu mengatakan festival film Cannes menjadi pusat diplomasi utama
Prancis lewat film karena hampir seluruh pelaku perfilman dunia datang ke perhelatan
setahun sekali itu. "Kami punya industri film yang besar. Bukan berarti kami terbaik, tapi
kami tahu bagaimana melakukan itu karena kami punya berbagai jurusan terkait film di
10 | P a g e
sejumlah pendidikan tinggi seperti sutradara, penulis skenario, atau pos-produksi," kata de
Hartingh.
Selain Film, Perdana Menteri Prancis Francois Fillon juga kerap mengunjungi negaranegara lain untuk membangun hubungan bilateral. Di Indonesia pada Juli 2011 merupakan
tonggak baru dalam kerja sama bilateral kedua negara. kedua negara sepakat untuk
meningkatkan tingkat hubungan bilateral menjadi hubungan kemitraan strategis atau strategic
partnership. Kemitraan strategis yang mencakup bidang perdagangan dan investasi,
pendidikan, industri pertahanan, kebudayaan dan pariwisata, serta perubahan iklim ini telah
memberikan peluang besar bagi terjalinnya hubungan yang saling menguntungkan antar
kedua negara. Setidaknya hal ini ditandai dengan terus meningkatnya hubungan perdagangan
kedua negara meski Eropa sedang didera krisis ekonomi. Jumlah wisatawan Prancis ke Tanah
Air juga terus bertambah meski belum ada direct flight Jakarta-Paris, akan tetapi pariwisata
sebagai salah satu sektor yang menjadi fokus perhatian dalam kemitraan strategis ini menjadi
suatu kajian analisa yang menarik sebagai bentuk kerjasama bilateral di antara Perancis dan
Indonesia. 15
Kesimpulan
Diplomasi Publik Perancis berhasil karena disebabkan oleh kebijakan pariwisatanya
yang menggunakan isu hijau atau lingkungan sesuai saran dari Uni Eropa untuk menarik para
wisatawan dunia. Mekanisme Uni Eropa yang memposisikan dirinya sebagai pihak ‘polisi
dunia’ dalam isu lingkungan hidup justru dimanfaatkan dengan baik oleh Perancis dengan
berbagai konsep seperti Sustainable Tourism, dengan Kampanye Green Passport di Internet
serta program Excellence in Energy for the Tourism Industry serta penggunaan Qualité
TourismeTM”, dan Di Indonesia sendiri Perancis gencar melakukan promo dengan
keunggulan Teknologi Industri, Pendidikan serta Festival Film Cannesnya yang terkenal
didukung juga oleh hubungan bilateral seperti kunjungan Perdana Menterinya.
15
Alpiadi P. 2013 “Analisa Kebijakan Publik di Perancis” Blogspot.com Web acessed. April 25, 2015
http://alpiadiprawiraningrat.blogspot.com/2013/12/analisa-kebijakan-publik-di-prancis.html.
11 | P a g e
Daftar Pustaka
Alpiadi P. 2013 “Analisa Kebijakan Publik di Perancis” Blogspot.com Web acessed. April 25, 2015
http://alpiadiprawiraningrat.blogspot.com/2013/12/analisa-kebijakan-publik-di-prancis.html.
http://alpiadiprawiraningrat.blogspot.com/2013/12/analisa-kebijakan-publik-di-prancis.html.
Fisip Unair “Diplomasi Publik dalam Politik Luar Negeri”
http://mkp.fisip.unair.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=101:diplomasi-publik-dalampolitik-luar-negeri&catid=34:mkp&Itemid=61
International Union for Conservation of Nature. “Green passport for sustainable tourism in France overseas“
Web Acessed April 25, 2015 http://iucn.org/about/union/secretariat/offices/oceania/?9119/Green-passportfor-sustainable-tourism-in-France-overseas.
Joko Widodo. Analisis Kebijakan Publik: Konsep dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik (Malang:
Bayumedia Publishing, 2007), hlm. 10.
Ministère des Affaires étrangères et Européennes or Ministry of Foreign and European Affairs
Oxford Economics Company “Tourism Economic An Oxford Economics Company” Web. Acessed April 25, 2015
http://www.tourismeconomics.com/services-policy-analysis.php.
World Tourism Organization. Key Fact of Tourism 2008 Edition dalam
http://www.dgcis.gouv.fr/files/files/directions_services/etudes-et-statistiques/stats-tourisme/chiffrescles/chiffres_cles08_gb.pdf hlm. 8.
12 | P a g e