BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia termasuk salah satu Negara yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi. Setiap wilayah memiliki tingkat kepadatan penduduk yang berbeda-beda. Di Indonesia daerah yang jumlah penduduknya paling padat adalah pulau Jawa. Telah banyak usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk meratakan jumlah penduduk di Indonesia, dengan cara transmigrasi. Struktur penduduk disuatu wilayah meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk di suatu wilayah tersebut selalu mengalami perubahan dari waktu kewaktu dikarenakan proses demografi yaitu kelahiran, kematian dan migrasi. Oleh karena itu struktur penduduk yang dinamis atau senantiasa mengalami perubahan dari waktu kewaktu maka perlu sekali untuk mengetahui komposisi penduduk disuatu wilayah. Hal ini dikarenakan komposisi penduduk dapat memberikan gambaran mengenai pengelompokan penduduk berdasarkan pegelompokkan kriteria tertentu.
Melalui komposisi penduduk yang didapat dari hasil sensus penduduk dapat kita olah datanya. Setiap wilayah komposisi penduduk berbeda karena memiliki karakteristik masing-masing wilayah termasuk wilayah NTB yang memiliki karakteristik tersendiri. Oleh karena itu, perlu diadakan pengelompokan atas dasar karakteristik tersebut. Hal ini akan memudahkan pemerintah disuatu Negara untuk mengambil kebijakan apa yang akan diambil ketika melakukan pembangunan.
1.2 Rumusan Masalah
Apa pengertian penduduk dan sesnsus penduduk?
Bagaimana kondisi geografis Provinsi Nusa Tenggara Barat?
Bagaimana kondisi sosial-politik Provinsi Nusa Tenggara Barat?
Bagaimana komposisi penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat
Berapa Sex Ratio Provinsi Nusa Tenggara Barat?
Berapa umur median Provinsi Nusa Tenggara Barat?
Berapa rasio beban ketergantungan Provinsi Nusa Tenggara Barat?
Bagaimana bentuk piramida penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat?
1.3 Tujuan Penulisan
Mengetahui pengertian penduduk dan sesnsus penduduk
Mengetahui kondisi geografis Provinsi Nusa Tenggara Barat
Mengetahui kondisi sosial-politik Provinsi Nusa Tenggara Barat
Mengetahui komposisi penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat
Mengetahui bagaimana cara menghitung Sex Ratio
Mengetahui berapa Sex Ratio Provinsi Nusa Tenggara Barat
Mengetahui bagaimana cara menghitung umur median
Mengetahui berapa umur median Provinsi Nusa Tenggara Barat
Mengetahui bagaimana cara menghitung rasio beban ketergantungan
Mengetahui berapa rasio beban ketergantungan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Mengetahui bentuk piramida penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat
Memenuhi tugas mata kuliah Geografi Penduduk
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penduduk dan Sensus Penduduk
2.1.1 Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan salingberinteraksi satu sama lain secara terus menerus (kontinu). Sedangkan menurut Bada Pusat Statistik Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.
Pengertian Sensus Penduduk
Salah satu metode untuk mengetahui jumlah penduduk adalah diadakan sensus penduduk. Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pencacahan (collecting), pengumpulan (compiling), penyusunan (tabulation) dan penerbitan (publishing) data demografi, ekonomi dan sosial yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau suatu wilayah tertentu (PBB, 1958 dalam Principles and Recommendations)
Berdasarkan peraturan pemerintah (No.6/1960; No.7/1960) Sensus penduduk dilaksanakan setiap sepuluh tahun. Dalam pelaksanaannya, sensus penduduk menggunakan dua tahap, yaitu pencacahan lengkap dan pencacahan sampel.informasi yang lebih lengkap dikumpulkan dalam pencacahan sampel.
Pendekatan de jure dan de facto diterapkan untuk mencakup semua orang dalam area pencacahan. Mereka yang mempunyai tempat tinggal tetap didekati dengan pendekatan de jure, dimana mereka dicatat sesuai dengan tempat tinggal mereka secara formal; sedangkan mereka yang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap didekati dengan pendekatan de facto dan dicatat dimana mereka berada. Semua anggota kedutaan besar dan keluarganya tidak tercakup dalam sensus. Selain sensus penduduk terdapat metode lain yaitu seperti registrasi penduduk.
Kondisi Geografis Provinsi Nusa Tenggara Barat
2.2.1 Luas dan batas wilayah administrasi
Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri atas 2 pulau besar yaitu Lombok dan Sumbawa dan dikelilingi oleh 280 pulau-pulau kecil. Luas wilayah Provinsi NTB mencapai 49.312,19km2 teriri dari daratan seluas 20.153,15 Km2 (40,87%) dan perairan laut seluas 29.159,04 Km2 (59,13%) dengan panjang garis pantai 2.333 km. Luas Pulau Sumbawa mencapai 15.414,5 km2 (23,51%)
2.2.2 Iklim
Berdasarkan data statistik dari lembaga meteorologi, temperatur maksimum pada tahun 2001 berkisar antara 30,9° – 32,1° C, dan temperatur minimum berkisar antara 20,6° - 24,5°C. Temperatur tertinggi terjadi pada bulan September dan terendah ada bulan Nopember. Sebagai daerah tropis, NTB mempunyai rata-rata kelembaban yang relatif tinggi, yaitu antara 48 - 95 %
2.2.4 Letak dan kondisi Geografis
Nusa Tenggara Barat Terletak Antara : Barat - Timur 115° 46' - 119? 5' Bujur Timur dan Utara - Selatan 8° 10' - 9? 5' Lintang Selatan
2.2.5 Batas Wilayah
Sebelah Utara Dengan : Laut Jawa dan Laut Flores
Sebelah Selatan Dengan : Samudra Indonesia
Sebelah Barat Dengan : Selat Lombok / Prop. Bali
Sebelah Timur Dengan : Selat Sape / Propinsi NTT
Luas Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat Dirinci
Tabel Menurut Kabupaten / Kota (Km2)
Kabupaten / Kota
Luas
Persentase
(1)
(2)
(3)
Lombok Barat
1.053,92
5,23
Lombok Utara
809,53
4,02
Lombok Tengah
1.208,40
6,00
Lombok Timur
1.605,55
7,97
Sumbawa Barat
1.849,02
9,17
Sumbawa
6.643,98
32,97
Dompu
2.324,60
11,53
Bima
4.389,40
21,78
Kota Mataram
61,30
0,30
Kota Bima
207,50
1,03
Jumlah / Total
20.153,20
100,00
Kondisi Sosial-Politik Provinsi Nusa Tenggara Barat
Jumlah penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 4.500.212 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 1.877.830 jiwa (41,73 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 2.622.382 jiwa (58,27 persen). Penduduk laki-laki Provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 2.183.646 jiwa dan perempuan sebanyak 2.316.566 jiwa.
Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 2,55 persen di Kabupaten Sumbawa Barat hingga yang tertinggi sebesar 24,57 persen di Kabupaten Lombok Timur. Nusa Tenggara Barat di pimpin oleh seorang gubernur Dr. Tgh. M. Zainul Majdi dengan wakil gubernur H. Muh. Amin, sh., M.Si. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar (Pasal 6 UU No. 20 tahun 2003). Berdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 7-15 tahun yang belum/tidak sekolah sebesar 3,23 persen dan yang tidak sekolah lagi sebesar 5,25 persen.
Fenomena kawin di usia muda masih menjadi potret masyarakat di NTB yang mana dapat berakibat Tingkat perceraian perkawinan penduduk di provinsi NTB menjadi tinggi. Berdasarkan data Susenas 2014, tercatat sekitar 6,18 persen penduduk menikah di usia muda kurang dari 15 tahun. Dampak perceraian dari kawin usia muda lebih banyak dirasakan oleh penduduk perempuan, yakni sekitar 13,12 persen berbanding 3,37 persen untuk penduduk laki-laki. Secara umum komposisi penduduk menurut status perkawinan hasil Susenas 2014 menunjukkan terdapat sekitar 58,76 persen telah berstatus kawin, sedangkan sekitar 32,62 persen berstatus belum kawin.
Di bidang kesehatan, kualitas kesehatan penduduk dapat ditentukan oleh
banyak hal, diantaranya perilaku penduduk memilih cara atau metode pengobatan. Pilihan cara atau metode pengobatan dapat dilakukan dengan “mengobati sendiri” atau dengan “berobat jalan”. Penduduk dengan pilihan “mengobati sendiri” untuk mengatasi keluhan sakit yang dirasakan lebih besar persentasenya dibandingkan dengan penduduk yang memilihi “berobat jalan”, yaitu 62,53 persen berbanding 42,77 persen. Meskipun demikian pilihan “berobat sendiri” bagi penduduk untuk mengatasi keluhan sakitnya tidak dilakukan dengan cara sembarang, melainkan pengobatan dengan memilih obat “modern”. Hal ini dapat ditunjukkan melalui besarnya persentase penduduk melakukan pengobatan dengan memilih obat “modern” sekitar 89,48 persen, dibanding obat “tradisional” sekitar 20,30 persen, dan “pengobatan lainnya” sekitar 1,80 persen.
Komposisi Penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat
2.4.1 Pengertian Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah pengelompokkan penduduk berdasarkan ciri-ciri tertentu. Maksud dan tujuan pengelompokkan penduduk berdasar ciri atau karakteristik tertentu.
Mengetahui sumber daya manusia yang ada baik menurut umur, jenis kelamin maupun karakteristik lainnya,
Mengambil suatu kebijakan yang berhubungan dengan pembangunan berwawasan kependudukan,
Membandingkan keadaan suatu penduduk dengan penduduk lainnya,
Menyediakan sarana dan prasarana serta fasilitas yang diperlukan,
Melalui penggambaran piramida penduduk dapat diketahui "proses demografi" yang telah terjadi pada penduduk tersebut.
Komposisi penduduk terbagi menjadi:
Biologis, meliputi umur, dan jenis kelamin. Sosial, antara lain meliputi tingkat pendidikan, status perkawinan, dan sebagainya. Ekonomi, antara lain meliputi kegiatan penduduk yang aktif secara ekonomi, lapangan usaha, status dan jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dan sebagainya. Letak Geografis, antara lain berdasarkan tempat tinggal, daerah perkotaan, pedesaan, propinsi, kabupaten, dan sebagainya.
Komposisi Penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat
Contoh Komposisi Penduduk Berdasarkan Ciri Biologis Provinsi Nusa Tenggara Barat
Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Kelompok Umur
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
0-4
244.270
231.156
475.426
5-9
239.727
227.596
467.323
10-14
235.000
223.592
458.592
15-19
212.380
214.328
426.708
20-24
176.334
212.187
388.521
25-29
183.596
220.731
404.327
30-34
164.847
192.545
357.392
35-39
159.370
178.673
338.043
40-44
132.789
147.179
279.968
45-49
113.315
122.483
235.798
50-54
98.517
105.117
203.634
55-59
69.875
69.236
139.111
60-64
58.336
61.770
120.106
65-69
39.243
42.182
81.425
70-74
28.577
32.244
60.821
75-79
13.270
16.047
29.317
80-84
8.338
11.190
19.528
85-89
3.240
4.338
7.578
90-94
1.403
2.123
3.526
95+
1.219
1.849
3.068
Jumlah
2.183.646
2.316.566
4.500.212
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa jumlah laki-laki lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah perempuan dengan selisih angka 132.920 Dengan jumlah usia muda (0-14 th) sebanyak 1.401.341, usia produktif (15-64 th) sebanyak 2.893.608 dan usia lanjut (>64) sebanyak 205.263. Dapat digunakan untuk penentuan kebijakan yang berkaitan dengan umur tunggal dan atau kelompok umur, contoh: dalam sektor pendidikan.
Contoh Komposisi Penduduk Berdasarkan Ciri Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tingkat Pendidikan
Penduduk Berumur 5 Tahun Keatas Menurut Kelompok Umur dan Status Sekolah (Perkotaan | Laki-laki + Perempuan)
Kelompok Umur
Status Sekolah
Masih sekolah
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
5-6
9.000
9.285
18.285
7-12
107.300
102.469
209.769
13-15
47.328
47.102
94.430
16-18
35.085
34.193
69.278
19-24
31.389
31.906
63.295
25-29
4.361
3.285
7.646
30-34
1.101
1.084
2.185
35-39
693
693
1.386
40-44
498
360
858
45-49
332
267
599
50-54
152
106
258
55-59
37
27
64
60-64
10
1
11
65-69
3
1
4
70-74
0
0
0
75-79
0
0
0
80-84
0
0
0
85-89
0
0
0
90-94
0
0
0
95+
0
0
0
Jumlah
237.289
230.779
468.068
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Kelompok Umur
Status Sekolah
Tidak/belum pernah sekolah
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
5-6
27.333
25.376
52.709
7-12
4.080
3.289
7.369
13-15
669
519
1.188
16-18
842
684
1.526
19-24
1.937
2.623
4.560
25-29
2.768
4.516
7.284
30-34
3.285
6.906
10.191
35-39
4.419
11.305
15.724
40-44
6.735
15.864
22.599
45-49
8.812
18.437
27.249
50-54
10.343
19.301
29.644
55-59
8.094
13.745
21.839
60-64
8.205
15.078
23.283
65-69
5.948
10.989
16.937
70-74
5.255
9.505
14.760
75-79
2.626
5.023
7.649
80-84
1.818
3.907
5.725
85-89
722
1.475
2.197
90-94
344
799
1.143
95+
323
696
1.019
Jumlah
104.558
170.037
274.595
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Kelompok Umur
Status Sekolah
Tidak bersekolah lagi
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
5-6
0
0
0
7-12
2.035
1.718
3.753
13-15
6.494
6.156
12.650
16-18
19.009
21.371
40.380
19-24
67.507
84.144
151.651
25-29
71.617
85.124
156.741
30-34
65.954
73.293
139.247
35-39
61.141
62.196
123.337
40-44
48.419
45.428
93.847
45-49
37.786
32.106
69.892
50-54
29.698
23.389
53.087
55-59
20.480
14.715
35.195
60-64
14.499
10.350
24.849
65-69
9.323
6.286
15.609
70-74
5.761
3.668
9.429
75-79
2.597
1.745
4.342
80-84
1.394
980
2.374
85-89
525
380
905
90-94
194
161
355
95+
146
106
252
Jumlah
464.579
473.316
937.895
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Kelompok Umur
Status Sekolah
Tidak Ditanyakan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
5-6
3
15
18
7-12
169
287
456
13-15
1.393
1.328
2.721
16-18
992
989
1.981
19-24
793
401
1.194
25-29
370
53
423
30-34
210
48
258
35-39
192
30
222
40-44
157
33
190
45-49
83
14
97
50-54
60
10
70
55-59
32
5
37
60-64
19
17
36
65-69
22
26
48
70-74
14
11
25
75-79
9
12
21
80-84
6
0
6
85-89
0
0
0
90-94
3
0
3
95+
1
0
1
Jumlah
4.528
3.279
7.807
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Kelompok Umur
Status Sekolah
Masih sekolah
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
5-6
15.082
15.016
30.098
7-12
164.795
157.688
322.483
13-15
68.527
66.248
134.775
16-18
42.017
37.687
79.704
19-24
18.260
14.603
32.863
25-29
3.976
3.352
7.328
30-34
1.514
1.305
2.819
35-39
1.105
688
1.793
40-44
771
419
1.190
45-49
331
174
505
50-54
166
51
217
55-59
39
9
48
60-64
10
2
12
65-69
6
0
6
70-74
0
0
0
75-79
0
0
0
80-84
0
0
0
85-89
0
0
0
90-94
0
0
0
95+
0
0
0
Jumlah
316.599
297.242
613.841
Penduduk Berumur 5 Tahun Keatas Menurut Kelompok Umur dan Status Sekolah (Perdesaan | Laki-laki + Perempuan)
Kelompok Umur
Status Sekolah
Tidak/belum pernah sekolah
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
5-6
41.284
37.469
78.753
7-12
8.089
6.925
15.014
13-15
1.881
1.421
3.302
16-18
2.372
2.174
4.546
19-24
5.912
8.784
14.696
25-29
8.359
14.346
22.705
30-34
9.943
19.084
29.027
35-39
12.402
27.264
39.666
40-44
16.722
34.554
51.276
45-49
20.838
36.811
57.649
50-54
23.459
37.466
60.925
55-59
17.457
25.958
43.415
60-64
17.836
26.071
43.907
65-69
12.300
18.674
30.974
70-74
10.380
15.301
25.681
75-79
4.899
7.606
12.505
80-84
3.269
5.361
8.630
85-89
1.300
2.151
3.451
90-94
570
1.028
1.598
95+
502
930
1.432
Jumlah
219.774
329.378
549.152
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Kelompok Umur
Status Sekolah
Tidak Ditanyakan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki+Perempuan
5-6
53
45
98
7-12
123
126
249
13-15
129
131
260
16-18
163
155
318
19-24
196
147
343
25-29
129
88
217
30-34
107
106
213
35-39
108
112
220
40-44
119
72
191
45-49
81
45
126
50-54
53
34
87
55-59
24
11
35
60-64
16
7
23
65-69
12
2
14
70-74
6
3
9
75-79
1
0
1
80-84
3
1
4
85-89
0
0
0
90-94
0
0
0
95+
1
2
3
Jumlah
1.324
1.087
2.411
Kelompok Umur
Status Sekolah
Tidak bersekolah lagi
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki+Perempuan
5-6
0
0
0
7-12
3.430
2.808
6.238
13-15
11.093
9.935
21.028
16-18
28.480
30.976
59.456
19-24
88.197
111.510
199.707
25-29
92.016
109.967
201.983
30-34
82.733
90.719
173.452
35-39
79.310
76.385
155.695
40-44
59.368
50.449
109.817
45-49
45.052
34.629
79.681
50-54
34.586
24.760
59.346
55-59
23.712
14.766
38.478
60-64
17.741
10.244
27.985
65-69
11.629
6.204
17.833
70-74
7.161
3.756
10.917
75-79
3.138
1.661
4.799
80-84
1.848
941
2.789
85-89
693
332
1.025
90-94
292
135
427
95+
246
115
361
Jumlah
590.725
580.292
1.171.017
Status Sekolah
Konsep Definisi
Tidak/belum pernah sekolah adalah status sekolah bagi mereka yang sama sekali belum pernah sekolah, termasuk mereka yang telah tamat atau belum tamat Taman Kanak-Kanak tetapi tidak/belum melanjutkan ke Sekolah Dasar.
Masih bersekolah adalah status sekolah bagi mereka yang terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di suatu jenjang pendidikan formal.
Tidak bersekolah lagi adalah status sekolah bagi mereka yang pernah terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di suatu jenjang pendidikan formal, tetapi pada saat pencacahan tidak lagi terdaftar dan tidak lagi aktif.
Keterangan
Bagi mahasiswa yang sedang cuti dianggap masih bersekolah.
Bagi siswa SD, SLTP dan SLTA yang baru dinyatakan lulus pada saat pencacahan dianggap masih bersekolah.
Mereka yang sedang mengikuti program paket A/B/C setara dikategorikan sebagai tidak bersekolah lagi.
Program Diploma I yang masuk kriteria bersekolah hanya program diploma pada pendidikan formal yang dikelola oleh suatu perguruan tinggi.
Berdasarkan tabel diatas kita dapat mengetahui kelompok umur dan status sekolah. Kelompok umur tertinggi baik di perdesaan maupun di perkotaan yang tidak/belum pernah sekolah ada pada umur 5-6 tahun dengan jumlah kelompok umur tidak/belum pernah sekolah laki-laki yang lebih banyak, ini menunjukan bahwa laki-laki pada usia tersebut cenderung sulit diatur untuk mengeyam pendidikan dan keinginan bermain masih tinggi. Sedangkan untuk pada anak perempuan cendrung penurut.
Berdasarkan kelompok umur yang masih bersekolah cendrung masih banyak laki-laki dibanding perempuan baik di pedesaan maupun di perkotaan. Perbedaannya pun tidak terlalu beda jauh tetapi mengapa tingkat masih sekolah pada perempuan lebih rendah pada usia 7-12 tahun , karena cendrung mainset orang tua masih berfikiran perempuan didapur dan hal hain kemungkinan anak perempuan pada usia tersebut sudah mampu momong dan diandalkan tenaganya untuk membantu pekerjaan dirumah.
Berdasarkan kelompok umur yang tidak sekolah di perkotaan relatif perempuan yang lebih banyak tidak sekolah pada usia 25-29 tahun, karena pada usia ini adalah usia produktif dimana bukan hanya bekerja tetapi perempuan lebih memilih berkeluarga atau menikah, perbandingan dengan jumlah banyaknya laki-laki yang tidak bersekolah lagi hanya sedikit, bereti pada usia ini rata-rata lelaki maupun perempuan tidak bersekolah lagi. Tetapi memilih untuk mengembangkan diri untuk lebih dewasa dengan mandiri. Sedangkan di desa, perempuan tidak bersekolah lagi pada usia 19-24 tahun karena di desa dengan budaya dan sosial yang berbeda, cendrung perempuan menikah diusia yang muda.
Tingkat pendidikan yang tidak ditanyakan maksudnya adalah status pendidikan yang tidak jelas, tingkat yang paling tinggi pada perkotaan pada usia 13-15 tahun, karena pergaulan yang sangat kompleks, maka remaja pada usia sekolah cendrung malas dan status pendidikannya tidak jelas dan juga karna faktor orang tua karier yang jarang memerhatikan perilaku dan tingkah laku anaknya, terutama laki-laki. Sedangkan pada perdesaan laki-laki pada usia 19-24 dan perempuan pada usia 16-18. Status tidak ditanyakan disini bisa saja karena kedua orang tua yang membutuhkan anaknya sebagai penghasil rezeki untuk keluarganya dan pada usia sekolah sudah tidak jelas lagi status sekolahnya.
Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Perkotaan | Laki-laki + Perempuan
Kelompok Umur
Status Perkawinan
Belum Kawin
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
10-14
93,180
88,999
182,179
15-19
90,016
83,897
173,913
20-24
58,110
48,449
106,559
25-29
24,716
17,440
42,156
30-34
7,528
7,666
15,194
35-39
3,103
4,700
7,803
40-44
1,368
2,916
4,284
45-49
798
1,695
2,493
50-54
497
1,155
1,652
55-59
291
719
1,010
60-64
228
560
788
65-69
158
415
573
70-74
111
293
404
75-79
45
159
204
80-84
23
113
136
85-89
1
34
35
90-94
2
18
20
95+
3
7
10
Jumlah
280,178
259,235
539,413
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Kegunaan Data diatas adalah, penentuan kebijakan berkaitan dengan akses dan pemerataan pendidikan. Informasi yang diperoleh meliputi penduduk yang tidak/belum pernah sekolah, penduduk yang sedang sekolah dan penduduk yang tidak bersekolah lagi khususnya dikaitkan dengan kelompok usia sekolah.
Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Perkotaan | Laki-laki + Perempuan
Kelompok Umur
Status Perkawinan
Kawin
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
10-14
200
112
312
15-19
1,884
11,360
13,244
20-24
24,399
47,010
71,409
25-29
52,226
70,694
122,920
30-34
60,772
68,053
128,825
35-39
61,187
62,943
124,130
40-44
52,512
50,845
103,357
45-49
44,554
40,435
84,989
50-54
37,927
30,604
68,531
55-59
26,677
18,213
44,890
60-64
20,438
12,691
33,129
65-69
13,189
7,270
20,459
70-74
8,780
3,685
12,465
75-79
3,948
1,616
5,564
80-84
2,226
780
3,006
85-89
786
254
1,040
90-94
321
105
426
95+
266
56
322
Jumlah
412,292
426,726
839,018
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Status Perkawinan
Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan (Perkotaan | Laki-laki + Perempuan)
Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Perkotaan | Laki-laki + Perempuan
Kelompok Umur
Status Perkawinan
Cerai Hidup
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
10-14
12
18
30
15-19
111
710
821
20-24
749
2,672
3,421
25-29
1,729
4,386
6,115
30-34
1,852
4,667
6,519
35-39
1,704
4,877
6,581
40-44
1,315
4,620
5,935
45-49
941
3,921
4,862
50-54
807
3,373
4,180
55-59
567
2,190
2,757
60-64
510
1,925
2,435
65-69
357
1,248
1,605
70-74
303
853
1,156
75-79
143
421
564
80-84
112
293
405
85-89
32
104
136
90-94
12
45
57
95+
15
31
46
Jumlah
11,271
36,354
47,625
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Perkotaan | Laki-laki + Perempuan
Kelompok Umur
Status Perkawinan
Cerai Mati
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
10-14
3
4
7
15-19
14
49
63
20-24
48
184
232
25-29
121
433
554
30-34
202
910
1,112
35-39
271
1,685
1,956
40-44
473
3,281
3,754
45-49
642
4,762
5,404
50-54
968
7,668
8,636
55-59
1,079
7,366
8,445
60-64
1,545
10,267
11,812
65-69
1,582
8,369
9,951
70-74
1,832
8,352
10,184
75-79
1,095
4,583
5,678
80-84
853
3,701
4,554
85-89
428
1,463
1,891
90-94
203
792
995
95+
186
708
894
Jumlah
11,545
64,577
76,122
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Perkotaan | Laki-laki + Perempuan
Kelompok Umur
Status Perkawinan
Tidak Ditanyakan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
10-14
116
226
342
15-19
240
372
612
20-24
494
187
681
25-29
324
25
349
30-34
196
35
231
35-39
180
19
199
40-44
141
23
164
45-49
78
11
89
50-54
54
6
60
55-59
29
4
33
60-64
12
3
15
65-69
10
0
10
70-74
4
1
5
75-79
1
1
2
80-84
4
0
4
85-89
0
0
0
90-94
3
0
3
95+
0
0
0
Jumlah
1,886
913
2,799
Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Perdesaan | Laki-laki + Perempuan
Kelompok Umur
Status Perkawinan
Belum Kawin
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
10-14
141,049
133,966
275,015
15-19
116,046
97,172
213,218
20-24
55,475
34,549
90,024
25-29
23,349
14,908
38,257
30-34
6,286
6,029
12,315
35-39
2,436
3,509
5,945
40-44
1,275
2,181
3,456
45-49
866
1,495
2,361
50-54
612
1,155
1,767
55-59
330
689
1,019
60-64
299
614
913
65-69
205
392
597
70-74
164
297
461
75-79
61
134
195
80-84
41
105
146
85-89
12
41
53
90-94
3
17
20
95+
3
16
19
Jumlah
348,512
297,269
645,781
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan (Perdesaan | Laki-laki + Perempuan)
Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Perdesaan | Laki-laki + Perempuan
Kelompok Umur
Status Perkawinan
Kawin
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
10-14
414
195
609
15-19
3,794
19,484
23,278
20-24
35,389
74,368
109,757
25-29
77,897
105,385
183,282
30-34
84,898
97,277
182,175
35-39
87,754
91,915
179,669
40-44
73,379
73,036
146,415
45-49
63,192
58,801
121,993
50-54
55,018
46,398
101,416
55-59
38,523
28,089
66,612
60-64
32,104
20,026
52,130
65-69
20,755
11,939
32,694
70-74
14,048
6,247
20,295
75-79
6,070
2,713
8,783
80-84
3,523
1,298
4,821
85-89
1,290
428
1,718
90-94
541
146
687
95+
408
118
526
Jumlah
598,997
637,863
1,236,860
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Perdesaan | Laki-laki + Perempuan
Kelompok Umur
Status Perkawinan
Cerai Hidup
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
10-14
17
59
76
15-19
227
1,214
1,441
20-24
1,470
4,459
5,929
25-29
2,916
6,799
9,715
30-34
2,724
6,508
9,232
35-39
2,223
6,522
8,745
40-44
1,577
5,710
7,287
45-49
1,181
4,838
6,019
50-54
1,041
4,255
5,296
55-59
729
2,675
3,404
60-64
679
2,422
3,101
65-69
525
1,485
2,010
70-74
447
1,077
1,524
75-79
212
477
689
80-84
147
312
459
85-89
52
116
168
90-94
20
52
72
95+
23
45
68
Jumlah
16,210
49,025
65,235
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Perdesaan | Laki-laki + Perempuan
Kelompok Umur
Status Perkawinan
Cerai Mati
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
10-14
9
13
22
15-19
26
69
95
20-24
95
300
395
25-29
244
656
900
30-34
333
1,395
1,728
35-39
478
2,499
2,977
40-44
713
4,560
5,273
45-49
1,041
6,522
7,563
50-54
1,581
10,502
12,083
55-59
1,645
9,291
10,936
60-64
2,517
13,262
15,779
65-69
2,457
11,064
13,521
70-74
2,887
11,439
14,326
75-79
1,695
5,943
7,638
80-84
1,409
4,588
5,997
85-89
639
1,898
2,537
90-94
298
948
1,246
95+
315
868
1,183
Jumlah
18,382
85,817
104,199
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Perdesaan | Laki-laki + Perempuan
Kelompok Umur
Status Perkawinan
Tidak Ditanyakan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
10-14
0
0
0
15-19
22
1
23
20-24
105
9
114
25-29
74
5
79
30-34
56
5
61
35-39
34
4
38
40-44
36
7
43
45-49
22
3
25
50-54
12
1
13
55-59
5
0
5
60-64
4
0
4
65-69
5
0
5
70-74
1
0
1
75-79
0
0
0
80-84
0
0
0
85-89
0
0
0
90-94
0
0
0
95+
0
0
0
Jumlah
376
35
411
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Status Perkawinan
Konsep Definisi :
Belum kawin adalah status belum/tidak terikat dalam perkawinan.
Kawin adalah status terikat dalam perkawinan, baik tinggal bersama maupun terpisah (kawin sah, secara hukum/adat, agama, negara dan sebagainya, juga hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai suami istri).
Cerai hidup adalah status hidup berpisah sebagai suami istri karena bercerai dan belum kawin lagi. Cerai walaupun belum resmi secara hukum dianggap cerai. Sebaliknya sementara hidup terpisah tidak dianggap bercerai, misalnya suami/istri yang ditinggalkan oleh istri/suami ke tempat lain karena sekolah, bekerja, mencari pekerjaan, atau sedang cekcok.
Cerai mati adalah status suami/istrinya telah meninggal dunia dan belum kawin lagi.
Berdasarkan data pada status perkawinan belom kawin tercatat bahwa perdesaan dan perkotaan sama pada umur 10-14 merupakan umur belum kawin yang paling tinggi karena masih usia sekolah.
Pada status kawin pada perkotaan memiliki perbedaan yaitu pada laki-laki tinggi pada umur 35-39 sedangkan perempuan pada 25-29, dimana status kawin pada usia tersebut adalah usia yang ideal karena dimana pada masa produktif. Beda halnya dengan di perdesaan status kawin laki-laki dengan perempuan pada usia yang sama tetapi perbedaanya adalah jumlah yang kawin di desa lebih banyak dibanding di kota. Karena di dorong oleh faktor sosial ekonomi maupun budaya pada lingkungan. Masyarakat kota lebih cendrung mengapai karier lebih dulu ketimbang kawin.
Berdasarkan data sensus yang ada, status cerai hidup kota dan desa memiliki perbedaan, dimana pada lakai-laki cerai hidup banyak pada usia 30-34 dan perempuan pada 35-39 sedangkan di perdesaan sama sama pada umur 25-29 dengan perempuan yang lebih dominan, hal tersebut menarik untuk di analisis karena dilihat dari segi Sumber Daya Manusia, yaitu biasanya wilayah desa warga lingkungan yang masih kuat akan budaya dan ego yang tinggi, dan ditambah lagi dengan pendidikan yang kurang. sama halnya dengan cerai mati, perempuan lebih dominan karena laki-laki cendrung kerja berat dan lebih beresiko. Pada status ditanyakan dikatakan sebagai status yang tidak jelas akan statusnya, entah kawin
atau cerai.
Contoh Komposisi Penduduk Berdasarkan Ciri Ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat
Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Lapangan Pekerjaan Utama
Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Lapangan Pekerjaan Utama
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Perkotaan + Perdesaan | Laki-laki + Perempuan
Pendidikan tertinggi yang ditamatkan
Lapangan Usaha
Pertanian Tanaman Padi dan Palawija
Peternakan
Kehutanan
Pertambangan dan Penggalian
Konstruksi/Bangunan
Perdagangan
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan
Lainnya
Jumlah
Tidak/Belum Pernah Sekolah
231,426
27,946
1,451
7,883
9,918
48,886
189
445
2,900
449,075
Tidak/Belum Tamat SD
72,713
7,828
582
3,599
8,563
24,561
252
165
1,323
171,574
SD/MI/Sederajat
254,014
17,938
1,500
11,512
30,474
71,574
777
363
4,054
564,899
SLTP/MTs/Sederajat
101,425
7,169
529
4,270
18,280
47,019
1,263
440
2,507
281,427
SLTA/MA/Sederajat
70,568
4,053
422
5,018
14,311
63,852
21,322
3,581
3,689
324,459
SM Kejuruan
2,490
195
23
517
1,245
3,996
2,276
818
376
22,480
Diploma I/II
1,298
105
15
93
169
1,437
19,338
1,153
110
28,728
Diploma III
592
59
8
201
269
1,710
4,773
4,730
164
18,753
Diploma IV/Universitas
2,241
382
101
983
1,754
5,740
47,241
3,438
608
96,487
S2/S3
41
14
8
57
68
116
2,485
336
18
5,567
Tidak Terjawab
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Jumlah
736,808
65,689
4,639
34,133
85,051
268,891
99,916
15,469
15,749
1,963,449
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Pendidikan tertinggi yang ditamatkan
Konsep Definisi
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan adalah jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh seseorang, yang ditandai dengan sertifikat/ijazah.
Tamat sekolah adalah telah menyelesaikan pelajaran pada kelas/tingkat terakhir suatu jenjang pendidikan di sekolah negeri maupun swasta dengan mendapatkan tanda tamat/ijazah. Seorang yang belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi tetapi jika ia mengikuti ujian dan lulus maka dianggap tamat. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan adalah jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh seseorang, yang ditandai dengan sertifikat/ijazah.
SD meliputi Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah dan sederajat (termasuk paket A setara SD).
SMP meliputi jenjang pendidikan SMP Umum, Madrasah Tsanawiyah, SMP Kejuruan dan sederajat (termasuk paket B setara SMP).
SM meliputi jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menegah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah dan sederajat (termasuk paket C setara SM).
PT meliputi jenjang pendidikan Diploma I, II, III dan IV dan sederajat.
Kegunaan
Penentuan kebijakan yang berkaitan dengan sektor lapangan usaha dimana dengan informasi pendidikan yang dimiliki penduduk, pemerintah akan lebih dapat menyediakan lapangan usaha yang sesuai dengan pendidikan penduduk umumnya.
Mengetahui kualitas sumber daya manusia (SDM) dikaitkan dengan program kebijakan lainnya seperti bidang kesehatan, penuntasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan.
Lapangan Usaha
Konsep Definisi
Lapangan usaha adalah bidang kegiatan atau bidang usaha yang dilakukan perusahaan/usaha/lembaga tempat seseorang bekerja. Seseorang yang mempunyai lebih dari satu pekerjaan selama seminggu yang lalu, maka lapangan pekerjaan utamanya
Berdasarkan data diatas, dapat dijelaskan bahwa pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang tinggi adalah jasa pendidikan dengan tingkat pendididkan S2/S3. Dan pada lapangan pekerjaan yang tidak atau belum pernah sekolah yang paling tinggi adalah lapangan pekerjaan pertanian palawija. Pendidikan yang ditamatkan merupakan kualifikasi seseorang untuk dapat masuk kedalam dunia kerja yang telah tersedia. Bahkan justru kita harus mampu berinovasi dengan SDM yang berkualitas untuk SDA yang berkualitas.
Contoh Komposisi Penduduk Berdasarkan Ciri Geografis Provinsi Nusa Tenggara Barat
Penduduk Menurut Wilayah, Daerah Perkotaan/Perdesaan, dan Jenis Kelamin
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Nama Kabupaten/Kota
Klasifikasi Perkotaan/Perdesaan
Perkotaan
Perdesaan
Perkotaan + Perdesaan
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
01
Lombok Barat
141,310
146,564
287,874
152,218
159,894
312,112
293,528
306,458
599,986
02
Lombok Tengah
116,876
130,988
247,864
290,203
322,142
612,345
407,079
453,130
860,209
03
Lombok Timur
260,066
295,496
555,562
255,082
294,938
550,020
515,148
590,434
1,105,582
04
Sumbawa
64,667
63,355
128,022
147,518
140,249
287,767
212,185
203,604
415,789
05
Dompu
21,133
20,907
42,040
89,532
87,401
176,933
110,665
108,308
218,973
06
Bima
17,133
17,187
34,320
201,626
203,282
404,908
218,759
220,469
439,228
07
Sumbawa Barat
17,015
16,660
33,675
41,259
40,017
81,276
58,274
56,677
114,951
08
Lombok Utara
16,316
17,184
33,500
82,351
84,221
166,572
98,667
101,405
200,072
71
Kota Mataram
199,332
203,511
402,843
0
0
0
199,332
203,511
402,843
72
Kota Bima
54,707
57,423
112,130
15,302
15,147
30,449
70,009
72,570
142,579
Provinsi Nusa Tenggara Barat
908,555
969,275
1,877,830
1,275,091
1,347,291
2,622,382
2,183,646
2,316,566
4,500,212
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Klasifikasi Perkotaan/Perdesaan
Konsep Definisi
Klasifikasi didasarkan pada skor yang dihitung dari kepadatan penduduk, persentase rumah tangga yang bekerja di bidang pertanian, dan tersedianya fasilitas kota seperti sekolah, pasar, rumah sakit, jalan aspal, dan listrik.
Berdasarkan Data sensus penduduk, Provinsi Nusa tenggara Barat terdapat sejumlah 4.500.212 jiwa. Pada bagian Lombok Timur adalah wilayah yang paling banyak penduduknya berdasarkan data diatas, setelah itu lombok tengah, lalu disusul lombok barat. Kesimpulannya jika Suatu wilayah terdapat jumlah penduduk yang paling banyak, berarti wilayah tersebut adalah pusat kota. Dimana semua orang berbondong tinggal disana untuk memperbaiki perekonomian. Selain itu dari data diatas dapat disimpukan bahwa persebaran penduduk yang ada di NTB cukup Merata hanya pada lombok timur yang jumlahnya hingga jutaan. Tapi secara keseluruhan NTB persebarannya cukup merata. Pada daerah perdesaan jumlah penduduk tercatat 1.877.830 jiwa sedangkan pada perkotaan 2.622.382 jiwa. itu menandakan kepadatan penduduk di kota lebih banyak daripada di desa.
2.5 Sex Ratio Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) adalah rasio yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan.
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Penduduk Menurut Umur Tunggal, Daerah Perkotaan/Perdesaan, dan Jenis Kelamin
Kelompok Umur
Klasifikasi Perkotaan/Perdesaan
Perkotaan
Perdesaan
Perkotaan + Perdesaan
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
0-4
97,601
91,864
189,465
146,669
139,292
285,961
244,270
231,156
475,426
5-9
93,782
89,606
183,388
145,945
137,990
283,935
239,727
227,596
467,323
10-14
93,511
89,359
182,870
141,489
134,233
275,722
235,000
223,592
458,592
15-19
92,265
96,388
188,653
120,115
117,940
238,055
212,380
214,328
426,708
20-24
83,800
98,502
182,302
92,534
113,685
206,219
176,334
212,187
388,521
25-29
79,116
92,978
172,094
104,480
127,753
232,233
183,596
220,731
404,327
30-34
70,550
81,331
151,881
94,297
111,214
205,511
164,847
192,545
357,392
35-39
66,445
74,224
140,669
92,925
104,449
197,374
159,370
178,673
338,043
40-44
55,809
61,685
117,494
76,980
85,494
162,474
132,789
147,179
279,968
45-49
47,013
50,824
97,837
66,302
71,659
137,961
113,315
122,483
235,798
50-54
40,253
42,806
83,059
58,264
62,311
120,575
98,517
105,117
203,634
55-59
28,643
28,492
57,135
41,232
40,744
81,976
69,875
69,236
139,111
60-64
22,733
25,446
48,179
35,603
36,324
71,927
58,336
61,770
120,106
65-69
15,296
17,302
32,598
23,947
24,880
48,827
39,243
42,182
81,425
70-74
11,030
13,184
24,214
17,547
19,060
36,607
28,577
32,244
60,821
75-79
5,232
6,780
12,012
8,038
9,267
17,305
13,270
16,047
29,317
80-84
3,218
4,887
8,105
5,120
6,303
11,423
8,338
11,190
19,528
85-89
1,247
1,855
3,102
1,993
2,483
4,476
3,240
4,338
7,578
90-94
541
960
1,501
862
1,163
2,025
1,403
2,123
3,526
95+
470
802
1,272
749
1,047
1,796
1,219
1,849
3,068
Jumlah
908,555
969,275
1,877,830
1,275,091
1,347,291
2,622,382
2,183,646
2,316,566
4,500,212
2.6 Umur Median Provinsi Nusa Tenggara Barat
Umur Median (Median Age) adalah umur yang membagi penduduk menjadi dua bagian dengan jumlah yang sama, bagian yang pertama lebih muda dan bagian yang kedua lebih tua daripada median age.
Keterangan:
1Md = batas bawah kelompok umur yang mengandung N/2
N = jumlah penduduk total
fx = jumlah penduduk kumulatif sampai sebelum kelompok
umur yang mengandung N/2
fMd = jumlah penduduk pada kelompok umur dimana
terdapat nilai N/2
i = adalah class interval umur
Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Kelompok Umur
Jenis Kelamin
Kumulatif
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
0-4
244,270
231,156
475,426
475,426
5-9
239,727
227,596
467,323
942,749
10-14
235,000
223,592
458,592
1,401,341
15-19
212,380
214,328
426,708
1,828,049
20-24
176,334
212,187
388,521
2,166,570
25-29
183,596
220,731
404,327
2,570,879
30-34
164,847
192,545
357,392
2,928,271
35-39
159,370
178,673
338,043
3,266,314
40-44
132,789
147,179
279,968
3,546,282
45-49
113,315
122,483
235,798
3,782,080
50-54
98,517
105,117
203,634
3,985,714
55-59
69,875
69,236
139,111
4,124,825
60-64
58,336
61,770
120,106
4,244,931
65-69
39,243
42,182
81,425
4,326,356
70-74
28,577
32,244
60,821
4,387,177
75-79
13,270
16,047
29,317
4,416,494
80-84
8,338
11,190
19,528
4,436,022
85-89
3,240
4,338
7,578
4,443,600
90-94
1,403
2,123
3,526
4,447,126
95+
1,219
1,849
3,068
4,450,194
Jumlah
2,183,646
2,316,566
4,500,212
Umur Median penduduk menurut Kelompok umur dan jenis kelamin Provinsi NTB,diketahui dari data :
Interval = 5
fx = 2.166.570
fmd = 404.327
lmd = 25
N = 4.500.212
Berdasarkan data perhitungan umur mediannya adalah 26,03 yaitu termasuk produktif. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat termasuk kategori menengah. Penduduk suatu wilayah dikategorikan penduduk muda bila median umur < 20, penduduk menengah jika median umur 20-30, dan penduduk tua jika median umur > 30 tahun.
2.7 Beban Ketergantungan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Beban Ketergantungan Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif (umur 15-64 tahun).
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Penduduk Menurut Umur Tunggal, Daerah Perkotaan/Perdesaan, dan Jenis Kelamin
Kelompok Umur
Klasifikasi Perkotaan/Perdesaan
Perkotaan
Perdesaan
Perkotaan + Perdesaan
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
0-4
97,601
91,864
189,465
146,669
139,292
285,961
244,270
231,156
475,426
5-9
93,782
89,606
183,388
145,945
137,990
283,935
239,727
227,596
467,323
10-14
93,511
89,359
182,870
141,489
134,233
275,722
235,000
223,592
458,592
15-19
92,265
96,388
188,653
120,115
117,940
238,055
212,380
214,328
426,708
20-24
83,800
98,502
182,302
92,534
113,685
206,219
176,334
212,187
388,521
25-29
79,116
92,978
172,094
104,480
127,753
232,233
183,596
220,731
404,327
30-34
70,550
81,331
151,881
94,297
111,214
205,511
164,847
192,545
357,392
35-39
66,445
74,224
140,669
92,925
104,449
197,374
159,370
178,673
338,043
40-44
55,809
61,685
117,494
76,980
85,494
162,474
132,789
147,179
279,968
45-49
47,013
50,824
97,837
66,302
71,659
137,961
113,315
122,483
235,798
50-54
40,253
42,806
83,059
58,264
62,311
120,575
98,517
105,117
203,634
55-59
28,643
28,492
57,135
41,232
40,744
81,976
69,875
69,236
139,111
60-64
22,733
25,446
48,179
35,603
36,324
71,927
58,336
61,770
120,106
65-69
15,296
17,302
32,598
23,947
24,880
48,827
39,243
42,182
81,425
70-74
11,030
13,184
24,214
17,547
19,060
36,607
28,577
32,244
60,821
75-79
5,232
6,780
12,012
8,038
9,267
17,305
13,270
16,047
29,317
80-84
3,218
4,887
8,105
5,120
6,303
11,423
8,338
11,190
19,528
85-89
1,247
1,855
3,102
1,993
2,483
4,476
3,240
4,338
7,578
90-94
541
960
1,501
862
1,163
2,025
1,403
2,123
3,526
95+
470
802
1,272
749
1,047
1,796
1,219
1,849
3,068
Jumlah
908,555
969,275
1,877,830
1,275,091
1,347,291
2,622,382
2,183,646
2,316,566
4,500,212
Berdasarkan data diatas bahwa pada perdesaan banyak usia yang produktif. menunjukkan beban ketergantungan usia produktif sebesar 60% terhadap usia non produktif.
Berdasarkan data diatas bahwa pada perkotaan banyak usia yang produktif. menunjukkan beban ketergantungan usia produktif sebesar 51,1% terhadap usia non produktif.
Berdasarkan data diatas bahwa pada perkotaan dan desa di NTB banyak usia yang produktif. menunjukkan beban ketergantungan usia produktif sebesar 56,3% terhadap usia non produktif.
2.8 Piramida Penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat
Dalam penggambaran sebuah piramida penduduk, beberapa hal berikut harus diperhatikan :
Sumbu vertikal untuk umur, baik menurut kelompok umur satu tahunan (single year) ataupun lima tahunan (5 year age group)
Sumbu horizontal untuk jumlah penduduk, dapat menggunakan jumlah absolut maupun prosentase (dengan total 100% untuk kedua kelompok umur)
Dasar piramida dimulai dengan kelompok umur termuda dan dilanjutkan keatas untuk kelompok umur yang lebih tua, misalnya dalam kelompok umur 5 tahunan akan dimulai dengan 0-4 tahun, 5-9 tahun, dan seterusnya sampai umur tertua
Puncak piranida untuk kelompok umur tua sering dibuat dengan sistem umur terbuka (open-ended interval). Misalnya untuk umur 75, 76, 78, dan seterusnya cukup dituliskan 75+.
Besarnya balok diagram untuk masing-masing kelompok umur harus sama.
Bagian sebelah kiri piramida digunakan untuk mewakili penduduk laki-laki dan sebelah kanan piramida untuk penduduk perempuan.
Faktor yang mempengaruhi Bentuk Piramida Penduduk :
Fertilitas tercermin pada jumlah kelahiran
Mortalitas tercermin dari perubahan angka kematian menurut umur atau perubahan tingkat kematian bayi
Migrasi meliputi migrasi masuk maupun keluar. Migrasi biasanya terjadi pada kelompok umur dewasa
Piramida diatas merupakan piramida muda dimana tingkat kematian lebih rendah dibandingkan dengan kelahiran. Serta angka harapan hidup yang rendah. Piramida penduduk dengan distribusi seperti ini umumnya dijumpai di negara miskin karena kurangnya akses dan insentif untuk mengendalikan jumlah penduduk (keluarga berencana), faktor-faktor lingkungan yang rendah (seperti ketiadaan air bersih) serta sulitnya akses terhadap layanan kesehatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
PAGE \* MERGEFORMAT 1