Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

PENGKAJIAN SISTEM PERNAFASAN PADA ANAK SECARA UMUM

PENGKAJIAN SISTEM PERNAFASAN PADA ANAK SECARA UMUM Hitung pernafasan dengan cara seperti pada pasien dewasa. Walaupun demikian pada bayi observasi pergerakan abdomen karena pernafasan bayi terutama adalah pernafasan diafragmatik. Karena pergerakan tersebut tidak teratur, hitung jumlahnya 1 menit penuh agar akurat. Frekuensi Pernafasan Normal Anak Umur Frekuensi ( Nafas / Menit ) Bayi baru lahir 1 tahun 2 tahun 4 tahun 6 tahun 8 tahun 10 tahun 12 tahun 14 tahun 16 tahun 18 tahun 35 30 25 23 21 20 19 19 18 17 16-18 Inspeksi : Observasi pergerakan pernafasan. Evaluasi kecepatan ( jumlah per menit ), irama ( teratur, tidak teratur, atau periodic ), kedalaman ( dalam atau dangkal ), dan kualitas pernafasan ( tanpa usaha, otomatis, sulit, atau dengan usaha ). Karakter bunyi nafas, seperti suara berisik, suara yang rendah dan kasar, mendengkur, atau berat. Palpasi : Evaluasi pergerakan pernapasan dengan meletakkan kedua telapak tangan mendatar pada bagian punggung atau dada dengan kedua ibu jari berada pada garis tengah sepanjang pinggir iga bagian bawah perut. Anak harus duduk selama prosedur ini dan jika kooperatif, anak harus menarik napas dalam beberapa kali selama pernapasan, tangan kita akan bergerak seiring dinding dada. Kaji jumlah dan kecepatan selama pernapsan dan perhatikan apakah adak ketidaksimestrisan pergerakan. Perkusi : Perkusi paru anterior dari bagian apeks ke basal paru, biasanya dengan anak pada posisi telentang atau posisi duduk. Setiap sisi dada diperkusi dengan urutan yang sesuai untuk membandingkan bunyinya. Ketika paru posterior diperkus, prosedur dan urutannya sama, walaupun anak harus duduk. Resonansi terdengar pada semua lobus paru yang tidak berada dekat dengan organ lain. Adanya deviasi suara dicatat dan dilaporkan. Auskultasi : Auskultasi melibatkan dalam penggunaan stetoskop untuk mengevaluasi suara napas. Suara napas yang paling baik didengar jika anak menarik napas dalam. Pada paru, suara napas diklasifikasikan sebagai vesicular, bronkovesikular, atau bronchial. Suara napas vesikular Suara napas bronkovesikular Suara napas Bronkial *Terdengar pada semua permukaan paru, dengan pengecualian pada area intraskapular bagian atas dan area di bawah menubrium. *Inpirasi terdengar lebih keras, lebih panjang, dan lebih tinggi bunyinya daripada ekspirasi. *Bunyinya lembut, seperti suara mendesir *Terdengar di atas manubrium dan di daerah intraskapular bagian atas tempt terdapat percabangan trakea dan brokuns. *Inspirasi lebih kuat dan lebih tinggi rodanya daripda pernapasan vesicular *Terdengar hanya pada trakea dekat takik suprasternal. * Fase insipirasi lebih pendek, dan fase ekspirasi lebih panjang Tidak ada atau menghilangnya suara napas selalu merupakan temuan abnormal yang memerlukan penyelidikan. Cairan, udara atau massa padat pada rongga pleural dapat mengganggu konduksi suara napas. Berbagai abnormalitas pulmonal menghasilkan suara napas tambahan yang normalnya terdengar pada dada. Suara ini dapat terjadi selain suara napas normal atau abnormal. Suara napas tambahan diklasifikasikan dalam dua kelompok besar, yaitu : ronki basah ( yang diakibatkan oleh aliran udara melalui cairan atau bagian yang lembab). Dan, mengi ( yang dihasilkan dari aliran udara melalui jalan napas yang menyempit, tanpa memerhatikan penyebabnya, seperti eksudat, inflamasi, spasme, atau tumor). Wong, Donna L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol. 1. Jakarta:EGC