ANAMNESE
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Anamnesa adalah cara pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien ( Auto anamnese ) atau pada orang tua atau sumber lain ( Allo anamnese ).
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk:
Mendapatkan keterangan sebanyak-banyaknya mengenai penyakit pasien
Membantu menegakkan diagnosa sementara.
Menetapkan diagnosa banding
Membantu menentukan penatalaksanaan selanjutnya
Referensi
Jonathan, Gleadle, (2007), Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik, Jakarta : Erlangga.
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Kebijakan
Dilakukan oleh Dokter/Perawat/Bidan pada waktu :
Klien yang baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk di rawat.
Secara rutin pada klien yang sedang di rawat.
Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien.
Persiapan :
Alat
Alat tulis
Lembar rekam medis
Lingkungan
Pastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan cukup penerangan. Misalnya menutup pintu/jendala atau skeren untuk menjaga privasi klien
Hal yang perlu diperhatikan :
Tunjukan sikap sopan dan ramah, menunjukkan niat membantu, menghargai, tanggap, dan menjaga privasi.
Prosedur
Pelaksanaan :
Ucapkan salam terapeutik pada pasien.
Tanyakan tentang :
identitas pasien dengan lengkap (Nama, Umur , Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Agama dan Suku Bangsa, Status Pernikahan, Alamat& No. telp, Nama Orang tua dan alamat)
Keluhan utama : yang menyebabkan penderita datang berobat kemudian ditanya keluhan tambahan
Riwayat perjalanan penyakit sekarang : Yakni sejak pasien menunjukkan gejala pertama sampai saat dilkuakan anamnesis
Riwayat penyakit terdahulu : Baik yang berkaitan langsung dengan penyakit sekarang maupun yang tidak ada kaitannya
Riwayat pasien ketika dalam kandungan ibu
Riwayat kelahiran
Riwayat makanan
Riwayat imunisasi
Riwayat tumbuh kembang dan riwayat keluarga
Unit terkait
UGD
Rawat Jalan
Rawat Inap
UPT PUSKESMAS AJUNG
ANAMNESE
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Flow Chart
Siapkan alat tulis,rekam medise
Ucapkan salam
Tanyakan tentang identitas pasien, keluhan utama,Riwayat penyakit sekarang ,dahulu, Riwayat kelahiran,Riwayat makanan,Riwayat imunisasi
Riwayat tumbuh kembang dan riwayat keluarga
Akhiri salam
PEMERIKSAAN FISIK
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Pemeriksaan fisik adalah metode pengumpulan data yang sistematik dengan memakai indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan rasa untuk mendeteksi masalah kesehatan klien.Untuk pemeriksaan fisik perawat menggunakan teknik inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. mengumpulkan dan memperoleh data dasar tentang kesehatan klien.
2.Untuk menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam
riwayat kesehatan.
3.Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa.
4. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan
penatalaksanaan.
5.Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari terapi.
Referensi
Kozie Barbara. 2000. Fundamental of Nursing : Concepts, Prosess and Practice : Sixth edition. Menlo Park : California.
Potter. 2000. Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa Ester Monica. Jakarta : EGC.
Priharjo, Robert. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta : EGC
Kebijakan
Dilakukan oleh Dokter/Perawat/Bidan pada waktu :
Klien yang baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk di rawat.
Secara rutin pada klien yang sedang di rawat.
Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien.
UPT PUSKESMAS AJUNG
PEMERIKSAAN FISIK
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Prosedur
Persiapan :
Alat
Meteran, Timbangan BB, Penlight, Steteskop, Tensimeter/ spighnomanometer, Thermometer, Arloji/stopwatch, Refleks Hammer, Otoskop, Handschoon bersih ( jika perlu), tissue, buku catatan.
Alat diletakkan di dekat tempat tidur klien yang akan di periksa.
Lingkungan
Pastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan cukup penerangan. Misalnya menutup pintu/jendala atau skerem untuk menjaga privacy klien
Klien (fisik dan fisiologis)
Bantu klien mengenakan baju periksa jika ada dan anjurkan klien untuk rileks.
Pelaksanaan :
Cuci tangan
Jelaskan prosedur
Lakukan pemeriksaan dengan berdiri di sebelah kanan klien dan pasang handschoen bila di perlukan
Gunakan metode pemeriksaan fisik berupa: Inspeksi, Palpasi, Perkusi, dan Auskultasi.
UPT PUSKESMAS AJUNG
PEMERIKSAAN FISIK
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Pemeriksaan fisik head to toe meliputi :
Penampilan umum
Tanda-tanda vital
Status mental
Kulit, rambut dan kuku
Kepala meliputi: mata, hidung, telinga dan mulut
Leher : posisi dan gerakan trachea, JVP
Dada : Jantung dan Paru
Abdomen: pemeriksaan dangkal dan dalam
Genetalia
Kekuatan otot /musculosekletal
Neurologi
6. Lepas handschoen, Cuci tangan& Dokumentasi
Unit terkait
UGD
Rawat Jalan
Rawat Inap
Flow Chart
Siapkan alat,lingkungan&klien
Cuci tangan
-jelaskan prosedur
-Lakukan pemeriksaan dengan berdiri di sebelah kanan klien dan pasang handschoen bila di perlukan
-Gunakan metode pemeriksaan fisik: Inspeksi, Palpasi, Perkusi, dan Auskultasi.
-Pemeriksaan fisik head to toe
-Lepas handschoen, Cuci tangan& Dokumentasi
PERAWATAN LUKA
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Perawatan luka adalah Tata cara perawatan luka yang dilakukan pada pasien yang berada di puskesmas
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan tindakan perawatan
luka
Referensi
Johnson dkk. 2005. Prosedur perawatan di rumah ;pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Kebijakan
Mengacu pada standar pelayanan medis yang berlaku di PUSKESMAS AJUNG
PERSIAPAN ALAT STERIL
Bak instrumen berisi :
Spurt irigasi 50 cc
Soft koteker / tobe feeding
Pinset anatomis
Pinset chirrugis
Gunting jaringan
Arteri klem
Knop sonde
Container untuk cairan irigasi
Korentang dengan tempatnya
Kassa dan depres dalam tromol
Handschone / gloves steril
Neerbeken (bengkok)
Kom kecil/ sedang
Pembalut sesuai kebutuhan
Kasa
Kasa gulung
Topical terapi
Betadine sol
Sutratol
Cairan pencuci luka dan disinfektan
Cairan NS / RL hangat sesuai suhu tubuh 34 0 -37 0 C
Alkohol 70 %
UPT PUSKESMAS AJUNG
PERAWATAN LUKA
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Prosedur
PERSIAPAN ALAT NON STERIL
Schort / gown
Perlak + alas perlak / underpad
Handschone / gloves bersih
Sketsel / tirai
Gunting verband
Neerbeken / bengkok
Plester (adhesive) atau hipafix micropone
Tas plastik kotoran / tempat sampah
Alat tulis
Form inform consern
Form UGD
PENATALAKSAAN :
Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan kepada klien +inform concern
Meletakakan perlak + alas dibawah tubuh klien
Menempatkan bengkok dibawah luka untuk menopang cairan irigasi luka
Membantu mengatur posisi klien agar cairan irigasi dapat mengalir dari ujung atas ke ujung bawah luka
Membuka dan menempatkan tas plastik kotoran didekat area kerja
Mencuci tangan dengan sabun
Mengenakan schort / gown plastik
Bila plester kotor, mengenkan gloves non steril,menyemprotkan alkohol 70 % pada plester yang menempel dikulit klien untuk melepaskannya.
Melepaskan / mengangkat pembalut kotor bila pembalut lengket pada luka, basahi dengan ns / rl steril sampai balutan dapat dilepas dengan mudah
Membuang pembalut lama / kotor kedalam tas plastik, kemudian lepaskan gloves (bagian luar berada didalam) dan buang kedalam tas plastik
Mengkaji jumlah , jenis dan bau cairan luka, observasi kondisi luka (warna dasar luka, ukur dalamnya goa luka, jaringan nekrotik, granulasi dan epitel, kontraksi luka, kulit sekitar luka)
Menuangkan solution irigasi steril yang hangat kedalam kom steril 200 – 500 ml atau tergantung luas dan kedalaman luka
Mengenakan hndschone steril
Menghisap solution irigasi RL/ NS hangat kedalam spuit 30 cc (sambungkan dengan soft koteler / baby feeding tube bila dipakai mengirigasi luka berongga dalam)
Jika luka berongga dalam masukan soft kateler / baby feeding tube kedalam luka sampai menyentuh dasar luka paling dalam
Menyemprotkan solution irigasi langsung kedalam luka secara perlatton. Jika luka tidak berongga, semprotkan cairan irigasi dan pertahankan ujung spuit 2,5 cm diatas luka
Melakukan irigasi beberapa kali sampai cairan irigasi tampak bening dan bersih
Mengeringkan sekitar luka dengan betadine sampai radius 4-5 cm dari tepi luka
Menutup luka dengan pembalut / topical terapi :
Menutup luka dengan kasa (ketebalan kassa disesuiakan dengan kebutuhan) dan rekatkan denga plester ( adhesive dan hipafix/ micrope untuk memfiksasi
Meletakan pinset dan gunting dalam bengkok yang berisi cairan desinfektan
Melepaskan gloves dengan bagian luar , kemudian buang kedalam tas plastik
Membereskan peralatan dan memberikan kenyamanan bagi klien ngan
UPT PUSKESMAS AJUNG
PERAWATAN LUKA
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Mencuci tangan
Mengecek pembalut dan area luka tiap shift, mencatat di chart tentang penggantian pembalut, penampilan luka dan gambaran cairan luka
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Meletakkan perlak+alas di bawah tubuh klien
Menjelaskan prosedur yg akan dilaksanakan&inform concern
Menyiapkan alat steril & non steril
Cuci tangan
Membuka&menempatkan tas plastic kotoran di dekat area kerja
Membantu mengatur posisi klien
Menempatkan bengkok di bawah luka
Mengenakan schort
Melepaskan gloves
Melepaskan & membuang pembalut kotor ke
dlm tas plastik
Mengenakan gloves non steril,menyemprotkan alcoho 70% pd plester
Menghisap solution irigasi hangat ke dlm spuit 30cc
Mengenakan handschon steril
Menuangkn solution irigasi yg hangat k dlm kom steril
Mengkaji jumlah,jenis,bau cairan luka,&obs.kondisi luka
Melakukan irigasi beberapa kali
Menyemprotkan solution irigasi
Jika luka berongga dalam,masukkan soft kateter ke dlm luka
Mengeringkan sekitar luka dg betadine
Menutup luka dg pembalut/topical terapi
Menutup luka dg kasa&rekatkan dg plester
Membereskan peralatan
Melepaskan gloves, buang kedalam tas plastik
Meletakan pinset& gunting dalam bengkok
Mengecek&mencatat di chart
Mencuci tangan
PEMBERIAN INJEKSI INTRAMUSKULER
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Pemberian injeksi intramuskuler adalah memberikan obat dengan cara memasukkan obat kedalam jaringan muscular (otot)
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan obat sesuai dengan program terapi melalui intra muscular untuk mendapatkan berbagai efek terapi yang diinginkan
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Mengacu pada standar pelayanan medis yang berlaku di PUSKESMAS AJUNG
Prosedur
Persiapan Alat (Didalam baki/meja suntkan berada)
Semprit dan jarum steril sesuai ukuran yang dibutuhkan
Obat – obatan yang dibutuhkan
Korentang steril dalam tempatnya
Kapas alkohol dalam tempatnya dan gergaji ampul
Cairan pelarut
Bak semprit steril steril yang tertutup, di dalamnya sudah diberi alas untuk tempat semprit
Pembendung vena
Bengkok berisi desinfektan, untuk tempat semprit dan jarum yang sudah dipakai
Bengkok
Perlak dan alasnya
Persiapan Pasien dan Lingkungan
Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan
Menyiapkan posisi pasien sesuai kebutuhan
Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman
Pelaksanaan
Petugas mencuci tangan,
Petugas menyiapkan alat – alat dan bahan dalam bak instrumen steril,
Petugas Memberi tahu maksud tindakan kepada pasien
Petugas melakukan aspirasi obat sesuai dosis dengan spuit injeksi
Petugas Mengatur posisi pasien
Petugas memilih area penusukan yang bebas dari lesi dan peradangan
Petugas membersihkan area penusukan menggunakan kapas alkohol
Petugas membuka tutup jarum
Petugas menusukkan jarum ke daerah penusukan dengan sudut 90 derajat, kira – kira sampai jaringan otot
Petugas meLakukan aspirasi spuit,
Petugas mengobservasi ada tidak darah dalam spuit
Jika ada darah tarik kembali jarum dari kulit,
Petugas menekan tempat penusukan dengan kapas alkohol
Petugas mengganti penusukan ke tempat lain
Jika tidak ada darah, masukkan obat perlahan – lahan hingga habis
Petugas mencabut jarum
Petugas menekan tempat penusukan dengan kapas alkohol
Petugas memberitahu kepada pasien bahwa tindakan sudah selesai
Petugas membuang sampah medis pada tempatnya
Petugas mencatat tindakan dalam rekam medis,
Petugas merapikan alat dan bahan,
Petugas mencuci tangan.
UPT PUSKESMAS AJUNG
PEMBERIAN INJEKSI INTRAMUSKULER
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Unit terkait
Rawat Jalan
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
PEMBERIAN OBAT SECARA INTRAVENA
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Pemberian obat secara intravena adalah memberikan obat injeksi dengan cara memasukkan obat langsung kedalam pembuluh darah vena
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan obat sesuai dengan program terapi melalui intra vena untuk mendapatkan berbagai efek terapi yang diinginkan
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan pemberian obat intra vena disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan didasarkan pada program terapi
Alat (Didalam baki/meja suntkan berada)
Semprit dan jarum steril sesuai ukuran yang dibutuhkan
Obat – obatan yang dibutuhkan
Korentang steril dalam tempatnya
Kapas alkohol dalam tempatnya dan gergaji ampul
Cairan pelarut
Bak semprit steril steril yang tertutup, di dalamnya sudah diberi alas untuk tempat semprit
Pembendung vena
Bengkok berisi desinfektan, untuk tempat semprit dan jarum yang sudah dipakai
Bengkok
Perlak dan alasnya
Pasien dan Lingkungan
Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan
Menyiapkan posisi pasien sesuai kebutuhan
Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman
Pelaksanaan
Membebaskan alat-alat ke dekat pasien sesuai dengan kebutuan
Mencuci tangan
Membaca kembali daftar obat pasien
Mengambil semprit & jarum pada tempatnya
Melarutkan obat yang diperlukan
Membaca kembali daftar pemberiannya obat dan mencocokan dengan papan nama pasien/Tanya pasien
Semprit dan kapas alcohol dimasukkan ke dalam bak semprit yang tersedia dan langsung dibawa ke pasien
Prosedur
Membaca kembali daftar pemberian obat dan mencocokkan dengan papan nama pasien/Tanya pasien
Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
Menentukan tempat/vena,pilih vena bagian ujung terlebih dahulu
Pasang torniket 3-5 inci dari vena yang dipilih
Menusukkan jarum dengan lubang menghadap ke atas dan membuat sudut antara 30 derajat dengan permukaan kulit
Penghisap ditarik sedikit (bila ada darah,lepas torniket )
Obat disemprotkan perlahan – lahan
Setelah obat masuk seluruhnya, jarum ditarik dengan cepat
Kulit ditahan dengan kapas alcohol sambil dilakukan massage
Evaluasi
Posisi suntikan tepat
Sterilitas alat tetap terjaga
UPT PUSKESMAS AJUNG
PEMBERIAN OBAT SECARA INTRAVENA
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Unit terkait
Rawat Jalan
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Mengambil semprit&jarum
Membaca kembali daftar obat pasien
Cuci tangan
Membaca kembali&mencocokkan dg papan nama pasien
Membebaskan daerah yang akan disuntik
Melarutkan obat
Menusukkan jarum,
dg sudut 30 derajat
Pasang torniket 3-5 inci
Menentukan tempat/vena
Penghisap ditarik sedikit (bila ada darah,lepas torniket)
PEMBERIAN OBAT SECARA SUBCUTAN
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Pemberian obat secara subcutan adalah memberikan/memasukkan obat sesuai program terapi kepada pasien melalui jaringan subcutan
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memasukkan obat kedalam jaringan subcutan
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan pemberian obat subcutan disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan didasarkan pada program terapi
Prosedur
Jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan :
Nama obat, dosis, tujuan dan efek samping yang mungkin timbul
Rasa nyeri saat obat dimasukkan
Beri lembar informed Concent pada pasien atau keluarga untuk ditandatangani
Atur posisi yang nyaman sesuai area yang akan diinjeksi (lengan atas bagian luar, paha depan, perut, dorsogluteal, ventrogluteal atau scapula)
Persiapkan alat – alat :
Obat dalam vial atau ampul
Spuit 1 cc/3 cc dan jarum 25 gauge
Kapas dalam kom
Alcohol 70%
Bak injeksi
Sarung tangan
Baki
Bengkok
Dekatkan alat disamping pasien
Cuci tangan dan pakai sarung tangan
Cek label obat dan sesuaikan dengan catatan pemberian obat pasien serta dosis obat
Kaji ulang identitas pasien
Masukkan obat dari vial atau ampul kedalam tabung spuit dengan cara yang benar sesuai dosis yang ditentukan
Beritahu pasien dan atur posisi yang nyaman sesuai area yang akan diinjeksi atau ditusuk
Usap area yang akan ditusuk dengan kapas antiseptik dari tengah keluar melingkar 5 cm menggunakan tangan yang tidak untuk menginjeksi
Siapkan spuit, lepaskan kap/penutup jarum secara tegak lurus sambil menunggu antiseptik kering dan keluarkan udara dari spuit
Gunakan tangan yang tidak memegang spuit untuk mengangkat atau merentangkan kulit, lalu secara hati – hati tangan yang lain menusukkan jarum dengan posisi 450-900
Lakukan aspirasi, bila muncul darah maka segera cabut spuit untuk dibuang dan lakukan prosedur dari awal. Bila tidak ada darah maka pelan-pelan dorong kedalam jaringan.
Cabut spuit lalu tekan area injeksi dengan kapas alcohol sampai dengan perdarahan berhenti
Rapikan pasien dan alat yang sudah digunakan
Buka sarung tangan dan cuci tangan
Dokumentasikan respon pasien dan obat yang diberikan (nama obat, dosis, rute, tanggal dan jam pemberian)
Observasi adanya perdarahan dan kemungkinan adanya alergi dan efek samping.
UPT PUSKESMAS AJUNG
PEMBERIAN OBAT SECARA SUBCUTAN
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Unit terkait
Rawat Jalan
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Jelaskan pd pasien tindakan yg akan dilakukan
Atur posisi pasien&persiapkan alat
informed Concent
Cek label,sesuaikan dg catatan&dosis obat pasien
Kaji ulang identitas pasien
Cuci tangan&pakai sarung tangan
Beritahu&atur posisi pasien
usap area yang akan ditusuk dengan kapas antiseptik
Masukkan obat ke spuit
Siapkan spuit&menusukan jarum dg posisi 45o-90o
Lakukan aspirasi
Ada darah dlm spuit
Cabut spuit untuk dibuang
y ya
Cabut spuit,tekan area injeksi dg kapas alkohol
tidak
Rapikan pasien&alat
Masukan obat k jaringan
Obs. Perdarahan,alergi&efek samping
Buka sarung tangan&cuci tangan
Dokumentasi
PEMBERIAN OBAT SECARA INTRACUTAN
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Pemberian obat intracutan adalah memberikan obat sesuai program terapi kepada pasien melalui jaringan intracutan
Tujuan
Sebagai acuanpenerapan langkah-langkah untuk
- Memasukkan obat dibawah kulit
- Untuk test diagnostic alergi atau adanya penyakit tertentu
- Memberikan vaksin imunisasi
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan pemberian obat intracutan disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan didasarkan pada program terapi
Jelaskan pada pasien/keluarga tindakan yang akan dilakukan
Jelaskan pada pasien/keluarga mengenai
Nama obat
Tujuan pemberian obat
Hal-hal yang mungkin dialami pasien setelah injeksi intracutan (nyeri, rasa terbakar dll)
Memberikan lembar informed consent untuk ditandatangani pasien/keluarga
Siapkan peralatan dan dekatkan ke pasien:
Obat untuk injeksi intra cutan
Spuit 1 cc
Kapas dalam kom kecil
Alcohol 70%
Aquabidest
Bak injeksi/bengkok
Sarung tangan
Cuci tangan dan pakai sarung tangan
Cek label obat dan sesuaikan dengan catatan pemberian obat pasien serta dosis obat
Beri tahu tentang lokasi penusukan yang akan dilakukan .
Lakukan disinfeksi pada area penusukan menggunakan kapas alcohol dengan arah melingkar keluar sekitar 5 cm tunggu hingga kering. Pastikan area injeksi tidak berbulu atau lecet
Pegang (dukung) lengan bawah pasien dan meregangkan kulit dengan tangan non dominan perawat
Tangan dominan perawat memegang spuit dan tusukkan ke kulit
Prosedur
Dengan sudut 100 - 150 dengan ujung menghadap ke atas
Masukkan jarum hingga 0,3 cm dibawah kulit, jika ujung jarum sudah tampak dibawah kulit masukkan obat secara perlahan hingga muncul tonjolan/undulasi di bawah kulit, jika tonjolan/undulasi tidak muncul ulangi prosedur
Tarik jarum dengan sudut yang sama saat memasukkan. Area injeksi jangan dipijat atau digosok
Lingkari dengan balpoint daerah undulasi dengan diameter 2,5 cm dan tulis obat yang diberikan
Jelaskan pada pasien untuk tidak mencuci area injeksi
Buang spuit dalam bengkok
Lepas sarung tangan dan cuci tangan
Pantau hasil injeksi dan respon pasien (skin test setelah 15-30 menit, untuk test tuberkulin setelah 48 – 72 jam)
Bersihkan alat dan rapikan pasien
Dokumentasikan hasil observasi dan tindakan yang telah dilakukan
UPT PUSKESMAS AJUNG
PEMBERIAN OBAT SECARA INTRACUTAN
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Unit terkait
Rawat Jalan
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Jelaskan pd pasien tindakan yg akan dilakukan
Atur posisi pasien&persiapkan alat
informed Concent
Cek label,sesuaikan dg catatan&dosis obat pasien
Memberi tahu tentang lokasi penusukan
Cuci tangan&pakai sarung tangan
Memegang lengan bawah&meregangkan kulit pasien
Melakukan desinfeksi
Menusukkan spuit dg sudut 10o-15o
Memasukkan jarum hingga 0,3cm d bawah kulit hingga muncul tonjolan
Menarik jarum&lingkari dg bolpoint daerah undulasi
Menjelaskan pd pasien&membuang spuit dlm bengkok
Memantau hsl injeksi&respon pasien
Membuka sarung tangan&cuci tangan
Bersihkan alat&rapikan pasien
Dokumentasikan
PEMBERIAN OBAT ORAL
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Pemberian obat oral adalah memberikan obat sesuai program terapi kepada pasien melalui mulut
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan efek sistemik dan local terhadap pencernaan
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan pemberian obat oral disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan didasarkan pada program terapi
Jelaskan pada pasien/keluarga tentang pemberian obat oral
Nama obat, dosis dan waktu pemberian
Tujuan pemberian obat oral
Ketidaknyamanan dan efek samping yang muncul seperti mual, pusing dan pahit.
Kaji riwayat medis pasien, riwayat alergi, riwayat medikasi, dan riwayat diet
Tetapkan keinginan pasien dan toleransi terhadap cairan untuk menyertai medikasi
Periksa keakuratan dan kelengkapan setiap pesanan medikasi : pastikan nama pasien, nama dan dosis obat, rute pemberian dan waktu pemberian (ingat 5 T)
Atur nampan, cangkir, atau kartu obat.
Siapkan medikasi untuk satu pasien dalam satu waktu
Pilih medikasi yang tepat dari stok atau laci dosis unit dan bandingkan dengan catatan pemberian obat. Pastikan medikasi benar dan membaca label
Cek label medikasi tiga kali sebelum pemberian obat yaitu cek ketika mengambil obat dari tempat penyimpanan obat, saat menempatkan ke mangkok obat dan saat mengembalikan obat ketempat pemyimpanan obat
Hitung dosis dengan tepat dan cek penghitungannya
Untuk menyiapkan tablet/kapsul dari botol tuangkan jumlah yang diinginkan ke dalam mangkok obat. Jangan menyentuh obat dengan jari. Jika obat kelebihan, kembalikan ke botol obat
Untuk menyiapkan tablet atau kapsul dalam kemasan, maka jangan melepaskan kemasan, langsung masukkan ke dalam mangkok obat.
Prosedur
Semua tablet atau kapsul untuk memberikan kepada pasien pada waktu yang bersamaan ke dalam satu mangkok obat kecuali pasien yang membutuhkan pengkajian sebelum pemberian obat seperti frekuensi,nadi atau tekanan darah.
Untuk menyiapkan obat cair lepaskan penutup botol dalam posisi terbalik. Pegang botol dengan label diatas ketika menuangkannya. Pegang cangkir obat (takaran dosis) setinggi mata dan isi sampai tanda yang diinginkan. Ukuran harus sejajar dengan cairan pada dasar meniskus
Jangan tinggalkan obat tanpa perhatian
Berikan obat pada pasien pada waktu yang tepat
Bantu pasien untuk mengambil posisi duduk atau berbaring miring untuk mencegah aspirasi
Bila pasien tidak dapat memegang obat tempatkan cangkir obat pada bibir pasien dan tuangkan obat ke dalam mulut dengan perlahan
Dampingi pasien sampai setiap obat ditelan semua. Bila tidak yakin apakah obat ditelan, minta pasien membuka mulut.
Catat semua pemberian obat pada catatan pemberian obat
Setelah prosedur selesai rapikan pasien dan bereskan obat dan alat
UPT PUSKESMAS AJUNG
PEMBERIAN OBAT ORAL
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Unit terkait
Rawat Jalan
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Menetapkan keinginan pasien&toleransi terhadap cairan
Menjelaskan pd pasien/keluarga
Mengkaji riwayat medis,alergi,medikasi&diet pasien
Menyiapkan medikasi,memastikan medikasi benar&membaca label
Mengatur nampan,cangkir/kartu obat
Memeriksakeakuratan&kelengkapan medikasi
Menyiapkan tablet/kapsul ke dlm mangkok obat&memberikan pd pasien
Mengecek label,menghitung dosis&mengecek penghitungannya
Jangan meninggalkan obat tanpa perhatian
Memberikan obat tepat waktu,&bantu pasien mengambil posisi duduk/berbaring miring
Mendampingi pasien sampai setiap obat ditelan semua&catat semua pemberian obat
Merapikan pasien&membereskan obat&alat
ORIENTASI KEPADA PASIEN
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Orientasi kepada pasien adalah memberikan informasi yang mudah kepada klien dan keluarga tentang ruangan yang ditempati klien
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan kemudahkan klien dan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh ruangan yang bersangkutan
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Tindakan kebersihan tangan harus dilakukan oleh petugas kesehatan:
Sebelum:
Memeriksa (kontak langsung) dengan pasien.
Sebelum memakai sarung tangan bedah steril atau DTT sebelum pembedaaan atau sarung tangan pemeriksaan untuk tindakan rutin (mengambil sampel darah, memeriksa tanda-tanda vital)
Menyiapkan dan mengkonsumsi makanan
Setelah:
Memegang instrument yang kotor dan alat lainnya.
Menyentuh selaput lender, darah atau cairan tubuh lainnya
Kontak yang lama dan intensif dengan pasien
Melepaskan sarung tangan
Prosedur
Perhatian: sebelum melakukan tindakan kebersihan tangan, perhiasan (cincin) harus dilepas
Menggunakan sabun dan air bersih mengalir:
Basahi kedua telapak tangan dengan air mengalir lalu tuangkan sabun cair ke telapak tangan usap dan gosok dengan lembut pada ke dua telapak tangan.
Gosok masing-masing punggunng tangan secara bergantian
Jari jemari saling masuk untuk membersihkan sela-sela jari
Gosokkan ujung jari (buku-buku) dengan mengatupkan jari tangan kanan terus gosokkan ke telapak tangan kiri bergantian
Gosok dan putar ibu jari
Unit terkait
Rawat Jalan
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
KEBERSIHAN TANGAN
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Kebersihan tangan adalah suatu prosedur tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan:
Sabun/antiseptic di bawah air bersih yang mengalir 9bila terkontaminasi darah atau cairan tubuh)
Handrub berbasis alcohol (bila tidak tampak kotor)
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Menghalau mikroba kontaminasi yang diperoleh karena kontak dengan
pasienterinfeksi/kolonisasi, kontak dengan lingkungan
3.Menghilangkan bahan organic dari tangan.
Referensi
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Tindakan kebersihan tangan harus dilakukan oleh petugas kesehatan:
Sebelum:
Memeriksa (kontak langsung) dengan pasien
Sebelum memakai sarung tangan bedah steril atau DDT sebelum pembedahan atau sarung tangan pemeriksaan untuk tindakan rutin (mengambil sample darah, memeriksa tanda-tanda vital)
Menyiapkan dan mengkonsumsi makanan
Setelah:
Memegang instrument yang kotor dan alat lainnya
Menyentuh selaput lender, darah atau cairan tubuh lainnya.
Kontak yang lama dan intensif dengan pasien
Melepaskan sarung tangan
Prosedur
Perhatian: sebelum tindakan kebersihan tangan, perhiasan (cincin) harus dilepas
Menggunakan sabun dan air bersih mengalir
Basahi kedua telapak tangan dengan air mengalir lalu tuangkan sabun cair ke telapak tangan usap dan gosok dengan lembut pada kedua telapak tangan
Gosok masing-masing pungggung tangan secara bergantian
Jari jemari saling masuk untuk membersihkan sela-sela jari
Gosokkan ujung jari (buku-buku)dengan mengatubkan jari tangan kanan terus gosokkan ke telapak tangan kiri bergantian
Gosok dan putar ibu jari secara bergantian
Gosokkan ujung jari pada telapak tangan secara bergantian setelah itu bilas dengan menggunakan air bersih mengalir, lalu keringkan dengan tissue, sebelum tissue dibuang gunakan untuk menutup kran air
Handrup berbasis alcohol
Tuangkan cairan handrup (alcohol gliserin) ke telapak tangan usap dan gosok dengan lembut pada kedua telapak tangan
Gosok masing-masing punggung tangan secara bergantian
Jari jemari saling masuk untuk membersihkan sela-sela jari
Gosokkan ujung jari (buku-buku) dengan mengatupkan jari tangan kanan terus gosokkan ke telapak tangan kiri bergantian
Gosok dan putar ibu jari secara bergantian
Gosokkan ujung jari pada telapak tangan secara bergantian
Unit terkait
Rawat Jalan
UGD
Rawat Inap
UPT PUSKESMAS AJUNG
KEBERSIHAN TANGAN
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Flow Chart
Menggunakan sabun dan air bersih mengalir
Menggosokkan ujung jari(buku2) ke telapak tangan bergantian
Gosok masing2punggung tangan,kmdian jari jemari saling masuk
Basahi ke-2 telapak tangan&tuang kan sabun,usap&gosok pd ke-2 telapak tangan
Menggosokkan ujung jari ke telapak tangan bergantian
Bilas dg air bersih mengalir,keringkan dg tissue&menutup kran air
Gosok&putar ibu jari scr bergantian
Handrup berbasis alkohol
Tuangkan cairan handrup k telapak tangan,uasap&gosok
Gosok masing2punggung tangan,kmdian jari jemari saling masuk
Menggosokkan ujung jari(buku2) ke telapak tangan bergantian
Gosok&putar ibu jari scr bergantian
Menggosokkan ujung jari pd telapak tangan scr bergantian
MENGUKUR SUHU TUBUH
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Mengukur suhu tubuh adalah mengukur derajad panas tubuh pasien dengan menggunakan thermometer badan
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Mengetahui abnormalitas suhu
2.Mengetahui suhu tubuh
3.Mengetahui status kesehatan pasien
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan pengukuran suhu tubuh disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Persiapkan alat-alat
Thermometer (jenis sesuai kebutuhan)
Kassa/tissue lembut
Pelumas (untuk thermometer kaca rectal)
Alat tulis, lembar pencatatan
Sarung tangan sekali pakai
Pembungkus plastic atau pembungkus probe sekali pakai
Jelaskan bagaimana cara mengukur suhu tubuh tersebut dan petingnya posisi yang tepat sampai pembacaan lengkap
Ketika mengukur suhu oral, tunggu 20 sampai 30 menit sebelum mengukur suhu, jika pasien merokok atau makan atau minum yang panas atau dingin
Suhu oral (thermometer elektronik)
Jelaskan pada pasien bahwa tindakan akan dilakukan, bantu pasien dalam mengambil posisi nyaman untuk memudahkan akses ke mulut
Gunakan sarung tangan sekali pakai
Keluarkan pak thermometer dari unit charging. Pastikan bahwa probe oral (ujung biru) melekat pada unit thermometer. Genggannm bagian atas probe, hati-hati jangan menekan tombol ejeksi
Pasangkan pembungkus probe plastic sekali pakai pada probe thermometer sampai terkunci pada tempatnya
Minta pasien untuk membuka mulut dan dengan lembut letakkan probe di bawah lidah pada kantung sub lingual posterior lateral terhadap bagian tengah rahang.
Minta pasien untuk menjepit thermometer dengan bibir tertutup
Biarkan probe ditempatnya sampai tanda bunyi terdengar. Suhu akan terlihat pada layar digital
Ambil probe dari bawah lidah dan diberi tahu suhunya pada pasien
Tekan segera tombol ejeksi untuk membuang pembungkus plastic probe ke dalam wadah
Kembalikan probe pemeriksaan ke tempat penyimpanan dari unit pencatatan
Kembalikan probe pemeriksaan ke tempat penyimpanan dari unit pencatatan
Buka dan buang sarung tangan. Cuci tangan.
Kembalikan thermometer ke tempatnya
Dokumentasikan hasil tindakan dan reaksi pasien.
Suhu oral (thermometer kaca)
Bantu pasien untuk memperoleh posisi yang memudahkan akses ke mulut
Gunakan sarung tangan sekalimpakai
Pegang bagian ujung thermometer kaca yang berkode warna (blue tip) dengan ujung jari.
Buka thermometer disimpan pada tempat yang mengandung larutan desinfektan, cuci dengan air dinngin sebelum digunakan
Ambil tissue lembut dan seka bagian pentolan thermometer dengan gerakan rotasi. Buang tissue
Baca derajad air raksa ketika memegang thermometer secara horizontal dan putar thermometer dengan lembut
Jika air raksa berada di atas derajat yang diinginkan, pegang ujung thermometer dengan baik dengan berdiri agak jauh dari benda-benda keras
Kemudian kibaskan tangan kearah bawah dengan kuat seprti memukul dengan cambuk. Tetap dilakukan sampai derajat air raksa di bawah 35,5 0C
Masukkan thermometer ke dalam bungkus plastik
Minta pasien untuk membuka mulut dengan lembut letakkan thermometer di bawah lidah kantung sub lingual posterior mendatar terhadap bagian tengah rahang bawah
Minta pasien menahan thermometer dengan bibir tertutup. Hati-hati tertusuk
Biarkan thermometer di bawah lidah selama 3 menit sesuai aturan
Ambil thermometer dengan hati-hati dan lepaskan serta buang pembungkus plastic. Baca thermometer sejajar mata dengan posisi horizontal
Beri tahu pasien hasil bacaan suhu tersebut
Seka sekresi dari thermometer dengan tissue lembut. Seka dalam gerakan rotasi dari jari ke arah pentolan. Buang tissue. Simpan thermometer dalam wadah di samping tempat tidur
Lepaskan dan buang sarung tangan, dan cuci tangan
Dokumentasikan hasil tindakan dan reaksi pasien.
Suhu Aksila (thermometer elektronik)
Pasang gorden di sekeliling tempat tidur
Tempatkan pasien pada posisi terlentang atau duduk
Singkirkan pakaian atau gaun dari bahu atau lengan
Hubungan bagian rectal (merah) ke unit thermometer. Siapkan thermometer elektronik seprti yang digambarkan di bawah
Masukkan kebagian tengah aksila turunkan lengan di atas thermometer dan letakkan dengan menyilang pada dada pasien
Biarkan probe tersebut sampai terdenngar tanda bunyi. Baca suhu pada tampilan digital
Ambil probe dari aksila dan beri tahu pasien hasil bacaan suhunya
Tekan tombol ejeksi untuk membuang plastic probe ke dalam wadah pembuangan
Kembalikan probe elektronik ke tempat penyimpanan yang benar.
Bantu pasien dalam mengenakan pakaian atau gaun
Cuci tangan
Dokumentasikan hasil tindakan dan reaksi pasien.
Suhu aksila (termometer kaca)
Pasang gorden di sekeliling tempat tidur atau tutup pintu kamar
Tempatkan pasien pada posisi terlentang atau duduk
Biarkan thermometer selama 5 – 10 menit atau sesuai ketentuan
Ambil thermometer dan seka area basah dengan tissue seka dengan caea memutar dari jari kea rah pentolan. Buang tissue
Baca thermometer sejajar mata
Beri tahu pasien berapa suhunya
Cuci thermometer dalam air hangat bersabun, cuci di air dingin, keringkan dan taruh kembali di tempat penyimpanan
Bantu pasien memasang gaun atau baju kembali
Cuci tangan dan lepas sarung tabgan
Dokumentasikan hasil tindakan dan reaksi pasien.
Suhu rectal (thermometer elektronik)
Lakukan langkah persiapan 1-5
Pasang gorden di sekeliling tempat tidur dan atau tutup pintu. Tutup bagian atas tubuh pasien dan ekstremitas bawahnya dengan kain atau selimut
Bantu pasien dengan posisi sim. Dengan fleksi bagian atas. Tarik linen tempat tidur untuk hanya memaparkan area anal
Ambil set thermometer dari tempatnya. Yakinkan bahwa probe untuk rectal (ujung merah) bersambung dengan unit thermometer. Genggam bagian atas probe, hati-hati jangan menekan tom bol ejeksi
Pasang pembungkus plastic sekali pakai tepat ke probe thermometer
Kenakan sarung tangan sekali pakai
Dengan tangan non dominan, renggangkan bokong untuk melihat anus
Minta pasien untuk bernapas perlahan dan rileks
Masukkan probe ke dalam anus dengan lembut kea rah umbilicus. Masukkan 1,2 cm untu7k anak-anak dan 3,5 cm untuk dewasa. Jangan mendorong paksa thermometer. Jika tersa ada tekanan saat mendorong, tarik kembali thermometer segera dan jangan memaksa
Pegang probe sampai tanda bunyi terdengar. Baca suhu pada tampilan digital
Ambil probe dari rectum dengan hati-hati dan ber tahu pasien hasil bacaan suhunya
Tekan tombol ejeksi untuk melepaskan pembungkus plastic probe tersebut ke dalam wadah
Kembalikan probe ke tempatnya
Seka area anal untuk membuang feses
Bantu pasien kembali ke posisi yang nyaman
Buka dan buang sarung tang dan cuci tangan
Dokumentasikan hasil tindakan dan reaksi pasien.
Suhu rectal (termometer kaca)
pasang gorden di sekeliling tempat tidur dan atau tutup pintu kamar, tutup bagian atas tubuh pasien dan ekstremitas bawah dengan kain atau selimut
Bantu pasien untuk posisi sim dengan fleksi kaki bagian atas. Tarik linen tempat tidur untuk hanya memaparkan area anal
Siapkan thermometer seprti yang digambarkan pada ‘suhu oral thermometer kaca’
Beri pelumas secukupnya di atas tissue. Celupkan ujung
Thermometer pada pelumas, 2,5 sampai 3,5 cm untuk dewasa atau 1,2 sampai 2,5 cm untuk anak-anak.
Pakai sarung tangan sekali pakai
Dengan tangan non dominan renggangkan bokong untuk memaparkan anus
Minta pasien untuk tarik napas dan rileks
Masukkan thermometer dengan lembut ke dalam anus kea rah umbilicus. Masukkan 1,2 cm untuk anak anak dan 3,5 cm untuk dewasa. Jangan mendorong paksa thermometer. Jika terasa ada tahanan saat memasukkan, tarik segera thermometer, jangan paksakan
Biarkan thermometer selama kira-kira 3 menit sesuai ketentuan
Keluarkan thermometer dengan hati-hati dan seka sekresi dengan tissue, seka dengan gerakan memutar dari jari ke arah pentolan. Buang tissue
Baca thermometer sejajar mata
Ber tahu pasien hasil pembacaan suhunya
Seka area anal untuk membuang pelumas atas feses
Bantu pasien kembali ke posisi nyaman
Basuh thermometer dengan menggunakan air hangat bersabun, cuci dengan air dingin, kemudian keringkan dan taruh kembali pada tempatnya
Buang darung tangan dan cuci tangan
Dokumentasikan hasil tindakan dan reaksi pasien
Unit terkait
Rawat Jalan
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Suhu oral (thermometer elektronik)
Keluarkan pak thermometer dr unit charing
Menggunakan sarung tangan
Menjelaskan pd pasien
Minta pasien untuk buka mulut&letakkan probe bawah lidah
Minta pasien untuk menjepit thermometer dg bibir tertutup
Biarkan probe sampai tanda bunyi terdengar
Ambil probe&beri tahu suhunya pd pasien
Buang probe plastic&kembalikan k tempat penyimpanan
Dokumentasikan
Buka&buang sarung tangan.Cuci tangan
Suhu oral (thermometer kaca)
Pegang bagian ujung thermometer kaca
Bantu pasien memperoleh posisi yg mudah
Menggunakan sarung tangan
Pastikan derajat air raksa sampai 35,5oC,masukkan thermometer k dlm plastik
Cuci thermometer dg air,seka bagian pentolan dg tissu
Bersihkan thermometer dg tissue,simpan dlm wadah
Ambil thermometer,beri tahu hasil bacaan suhu pd pasien
Letakkan thermometer d bwh lidah selama 3 mnt
Dokumentasikan
Buka&buang sarung tangan.Cuci tangan
Suhu aksila (thermometer elektronik)
Pasang gorden d sekeliling tempat tidur
Tempatkan pasien pd posisi terlentang&dududk
Singkirkan pakaian dr lengan/bahu
Biarkan probe sampai terdengar tanda bunyi,baca suhu pd tampilan digital
Beri tahu hsl bacaan pd pasien,bantu pasien menggunakan pakaian
Letakkan thermometer k bagian tengah aksila
Dokumentasikan
Cuci tangan bunyi,baca suhu pd tampilan digital
MENGUKUR FREKUENSI NAFAS
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Mengukur frekuensi nafas adalah menghitung jumlah frekuensi dan irama selama satu menit, serta kesimetrisan gerak dada yang didasakan pada naik dan turunnya dada
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Mengetahui abnormalitas pernapasan
2.Mengetahui frekuensi dan irama pernapasan
3.Mengetahui status kesehatan pasien
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan pengukuran frekuensi napas disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Jelaskan pada pasien tujuan tindakan yang akan dilakukan
Atur posisi pasien berbaring atau duduk
Kaji faktor yang secara normal mempengaruhi karakter pernapasan
Jika pasien sedang aktif, tunggu 5 sampai 10 menit
Pastikan bahwa pasien ada dalam posisi nyaman,lebih disukai duduk atau berbaring dengan bagian kepala tempat tidur ditinggikan 45 sampai 60 derajat
Siapkan peralatan
Cuci tangan dan pakai sarung tangan
Pastikan dada pasien dapat dilihat, jika perlu buka baju atau gaun dari dada
Letakkan tangan pasien pada posisi rileks yang tidak menghalangi pandangan terhadap dada pasien, atau letakkan tangan perawat langsung di atas abdomen pasien
Observasi siklus pernapasan komplet (satu inspirasi dan satu ekspirasi)
Setelah mengobservasi siklus, lihat detik jam tangan atau tampilan digital pada jam dan hitung frekuensi, mulai menghitung satu pada satu siklus penuh pernapasan
Dokumentasikan hasil tindakan dan reaksi pasien
Unit terkait
Rawat Jalan
UGD
Rawat Inap
UPT PUSKESMAS AJUNG
MENGUKUR FREKUENSI NAFAS
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Flow Chart
Menyiapkan peralatan
Atur posisi pasien
Menjelaskan pd pasien
Meletakkan tangan perawat d atas abdomen pasien
Memastikan dada pasien dpt dilihat
Cuci tangan&memakai sarung tangan
Mengobservasi siklus pernapasan komplet
Menghitung satu siklus pernafasan
Dokumentasikan
MENGHITUNG DENYUT NADI
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Menghitung denyut nadi adalah mengukur jumlah pulsasi nadi perifer atau denyut apeks jantung dalam satu menit
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Mengetahui abnormalitas denyut nadi tubuh
2.Mengetahui denyut nadi tubuh
3.Mengetahui status kesehatan pasien
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan menghitung denyut nadi disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Jelaskan pada pasien tujuan tindakan yang akan dilakukan
Atur posisi pasien berbaring atau duduk
Persiapkanalat-alat:
Jam tangan
Handschoen
Alat tulis
Cuci tangan dan pakai sarung tangan
Letakkan ujung dua jari pertama di atas alur sekitar bagian radial atau ibu jari bagian dalam pergelangan tangan klien
Tekan sedikit pada radius, abaikan nadi awalnya kemudian rilekskan tekanan sehingga nadi dapat diraba dengan mudah
Setelah nadi dapat dirasakan secara teratur, lihat detik pada jam tangan untuk menghitung frekuensi, jika jarum panjang sampai pada angka tertentu mulai menghitung dengan nol, kemudian satu dan seterusnya
Jika nadi teratur hitung frekuensi selama waktu minimal 15 – 20 detik. Jika nadi tyak teratur hitung frekuensi selama 60 detik
Kaji frekuensi dan pola serta ketidakteraturan
Tentukan kekuatan nadi
Bantu klien untuk kembali ke posisi yang nyaman
Lepas sarung tangan dan cuci tangan
Dokumentasikan hasil tindakan dan reaksi pasien
Unit terkait
Rawat Jalan
UGD
Rawat Inap
UPT PUSKESMAS AJUNG
MENGHITUNG DENYUT NADI
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Flow Chart
Mengatur posisi pasien
Mempersiapkan alat-alat
Menjelaskan pd pasien
Meletakkan ujung dua jari pertama d bagian radial
Nadi teraba
Cuci tangan&memakai sarung tangan
Nadi teratur hitung minimal 15-20 dtk
Nadi tdk teratur hitung slm 60 dtk
Mengkaji frekuensi,pola&kekuatan nadi
Dokumentasikan
Melepas sarung tangan&cuci tangan
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Pengukuran tekanan darah adalah pengukuran tekanan aliran darah yang dikeluarkan oleh jantung melalui dinding arteri dengan menggunakan alat tensimeter
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Mengetahui tekanan darah pasien secara non invasif
2.Mengetahui tekanan rata-rata arteri
3.Mengetahui status kesehatan pasien
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan pengukuran tekanan darah disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Jelaskan pada pasien tujuan tindakan yang akan dilakukan
Atur posisi pasien berbaring atau duduk
Usahakan lengan kanan, tidak ada hambatan (tidak terpasang infuse, VP shunt, daerah mastectomy, baju)
Cuci tangan dan pakai sarung tangan
Cek alat tensimeter (pilih ukuran manset yang sesuai)
Jika pasien posisi duduk maka letakkan lengan pada meja/standar lain, posisi lengan atas sejajar dengan jantung, punggung bersandar pada kursi kaki tidak boleh melipat
Pada anak posisi kaki tidak boleh menggantung (harus menapak di lantai) dan rileks(tidak boleh bicara) pada lansia sebaiknya diukur dalam posisi duduk
Jika pasien posisi berbaring maka posisi tangan lurus sejajar dengan jantung
Letakkan tensimeter di tempat datar, mudah dilihat, sejajar dengan mata observer
Cek kondisi air raksa, jumlah dan letaknya
Pompa cuff dengan sampai nadi arteri tak teraba tambahkan 30 mmhg setelah nadi tak teraba
Pasang stetoskop dan letakkan diatas pulsasi arteri
Lepaskan pompa(diflasi) dengan kecepatan 2-3 mmhg/detik
Perhatikan pada level berapa pulse menghilang sambil mendengarkan bunyi korotkoff 1-V
Setelah bunyi korotkoff I-V menghilang, kecepatan deflasi secara perlahan minimal 10 mmhg untuk meyakinkan tidak ada bunyi tambahan
Tekanan sistolik (fase I) dan diatolik (fase V) harus segera dicatat
Pengukuran dapat dilakukan 2X dengan interval 30 detik, pastikan kembali posisi air raksa dalam posisi 0
Lepas manset dan ra pikan instrument
Lepas sarung tangan dan cuci tangan
Dokumentasikan hasil tindakan dan reaksi pasien
Unit terkait
Rawat Jalan
UGD
Rawat Inap
UPT PUSKESMAS AJUNG
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Flow Chart
Mengatur posisi paien
Menjelaskan pd pasien
Cuci tangan&pakai sarung tangan
Mengecek alat tensimeter
MEMBERIKAN KOMPRES DINGIN
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Memberikan kompres dingin adalah suatu tindakan pemberian kompres dingin bagi pasien yang memerlukan, dengan menggunakan kirbat es yang telah diisi potongan-potongan es atau waslap (handuk kecil) yang dibasahi dengan air dingin
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Membantu menurunkan suhu tubuh
2.Mengurangi rasa sakit/.nyeri
3.Membantu mengurangi perdarahan
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan memberikan kompres dingin disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Jelaskan pada pasien tentang prosedur dan manfaat tindakan
Persiapan alat-alat:
Kirbat es dan sarungnya
Perlak kecil san alasnya
Mangkok berisi potongan es secukupnya
Waslap/handuk kecil
Baskom berisi air dingin
Alat dibawa kedekat pasien
Cuci tangan
Kenakan sarung tangan
Pasang perlak dan alasnya
Bila menggunakan kirbat es:
Masukkan potongan es kedalam air (untuk menghilangkan ujung es yang runcing)
Masukkan potongan es kedalam kirbat es kira-kira 2/3 bagian
Udara didalam kirbat dikeluarkan kemudian kirbat es ditutup
Periksa apakah ada yang bocor, jika tidak kirbat es bisa di beri sarung
Kirbat es dipasang pada daerah yang membutuhkan
Bila menggunakan washlap/handuk kecil:
Celupkan handuk ke dalam baskom berisi air dingin
Peras jangan terlalu kering
Letakkan di daerah lipatan-lipatan (ketiak, pangkal paha, belakang kepala) atau seka pasien dengan handuk basah ke seluruh tubuh
Basahi lagi handuk bila sudah mulai mongering, lakukan berulang-ulang
Lakukan observasi vital sign secara berkala
Bereskan alat
Lepas sarung tangan dan cuci tangan
Dokumentasikan hasil tindakan: reaksi pasien, penurunan/peningkatan skala nyeri, penurunan atau peningkatan suhu pasien.
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
PEMASANGAN INFUS
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Pemasangan infus adalah Penusukan dan memasukkan IV catheter ke dalam pembuluh darah vena untuk memasukkan cairan parenteral ke dalam tubuh untuk memenuhi kebutuhan cairan dan memasukkan obat. Biasanya lokasi vena yang digunakan adalah : vena cephalica dan vena basílica.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit
2.Memenuhi kebutuhan nutrisi parenteral
3.Memberikan kebutuhan cairan yang diperlukan secara cepat (kondisi darurat}
4.Memenuhi kebutuhan pengobatan yang memerlukan pengenceran dan dalam waktu
yang lama
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan pemasangan infuse disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang tujuan yang akan dilakukan
Tanda tangan informed consent
Siapkan suasana lingkungan pasien yang nyaman
Posisi pasien nyaman sesuai dengan tindakan dan area pemasangan infuse
Penerangan cukup
Persiapan alat-alat:
Infuset steril
Cairan infuse yang dibutuhkan
Standart infus
IV Cath (abocath,venflon,surflow,medicath,troge) dengan berbagai ukuran atau sesuai kebutuhan
Tourniquet.
Kapas alkohol
Bidai dan verband
Perlak dan alasnya, Bengkok
Korentang pada tempatnya
Baki dan troli kecil
Kassa steril dan tempatnya.
Handscoend steril pada tempatnya.
Hansaplast, betadin, gunting verband.
Handuk / waslap.
Alat cukur, jam tangan untuk menghitung tetesan
Plester/Hipafik 5x7cm (diberi tanggal dan jam)
Alat tulis / catatan
Perawat cuci tangan
Membawa alat – alat ke dekat pasien.
Membuka pakaian pada area yang akan dipasang infus
UPT PUSKESMAS AJUNG
PEMASANGAN INFUS
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Memasang pengalas di bawah anggota badan yang akan di pasang infus, jika diperlukan cukur daerah yang akan dipasang infus.
Memasang botol infus pada standart infus dan masukkan ujung dari plasma slang pada botol infus dan kemudian alirkan cairan untuk mengeluarkan udara dalam plasma slang
Mencari vena yang besar.Stuwing dengan menggunakan tourniquet diatas lokasi yang di pasang infus.
Desinfektan area secara menyeluruh menggunakan kapas alcohol 70 % mulai dari titik yang akan ditusuk dan lanjutkan dengan gerakan memutar menjauhi titik tersebut kemudian kapas alcohol dibuang di bengkok.
Buka IV catheter dari bungkusnya. Gunakan ibu jari dan jari tengah yang tidak dominan untuk menarik kulit menjauhi daerah penusukan. Posisikan jarum sekitar 15 – 30 pada tusukan. Tusuk kulit secara hati – hati pada area yang dipilih. Ketika jarum sudah melalui kulit, turunkan sudut sampai mendekati sejajar dengan kulit dan masukkan dalam vena. Ketika darah keluar ke dalam selang, masukkan jarum hampir seluruhnya kemudian jarum dikeluarkan sedangkan IV catheter tetap didalam lalu ujung plasma slang disambungkan dengan abocath
Tahan selang dan lepaskan torniquet dengan tangan lainnya .
Tutup pada area tusukan dengan hansaplast, kemudian fiksasi silang dengan plester dan tutup keseluruhan dengan hipafik yang sudah diberi keterangan tanggal dan jam pemasangan.
Pasang bidai bila penderita non kooperatif (bayi dan anak – anak)
Hitung tetesan sesuai dengan program terapi dan catat pada status penderita mengenai macam cairan yang digunakan, tetesan dan reaksi penderita.
Observasi penderita
Mengembalikan alat ke tempat semula.
Mencuci tangan
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan:
Tanggal dan jam pemasangan
Nama pemasang
Jenis cairan dan tambahan obat (jika ada)
Jumlah tetesan /menit
Respon pasien
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
MELAKUKAN PEREKAMAN EKG 12 LEAD
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Melakukan perekaman EKG 12 LEAD adalah suatu tindakan merekam aktivitas listrik melalui elektrode yang ditempatkan pada titik-titik tertentu pada ekstremitas dan dada yang kemudian akan direkam oleh sebuah mesin EKG
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui:
Kelainan-kelainan dan irama jantung (aritmia/disritmia)
Kelainan-kelainan miokardium seperti infark, hipertropi atrial dan ventrikel
Pengaruh/efek obat-obat jantung
Adanyan gangguan-gangguan elektrolit
Adanya perikarditis
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan perekaman EKG 12 lead disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
Persiapkan alat-alat:
Baki beralas dan bertutup berisi:
Jelly electrode
Tissue
Kapas alcohol/gaas
Kertas grafik EKG
Alat tulis arde
Mesin EKG yang dilengkapi:
Kabel untuk sumber listrik
Kabel untuk bumi (‘ground’)
Kabel electrode: ekstremitas&dada
Plat electrode ekstremitas/karet pengikat
Balon penghisap electrode
Jaga privasi pasien, pasang sampiran
Cuci tangan
Instruksikan pada pasien untuk membuka bajunya, terutama di bagian dada, pergelangan tangan dan mata kaki
Instruksikan pada pasien untuk tetap berbaring, tidak bergerak, batuk, atau berbicara selama proses pencatatan EKG
Pastikan daerah tempat pemasangan elektroda (lead) membersihkan daerah tempat pemasangan elektroda tersebut menggunakan kapas alkohol kemudian oleskan jelly.
Pasang elektroda pada tubuh pasien sesuai dengan urutannya:
Kabel RA (right arm, merah) dihubungkan dengan elektroda di pergelangan lengan kanan
Kabel LA (left arm, kuning) dihubungkan dengan elektroda di pergelangan lengan kiri
UPT PUSKESMAS AJUNG
MELAKUKAN PEREKAMAN EKG 12 LEAD
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Kabel LL (left leg, hijau) dihubungkan dengan elektroda di pergelangan kaki kiri
Kabel RL (right leg< hitam) dihubungakan dengan elektroda di pergelangan kaki kanan
Lead V1: di ruang interkosta (ICS) 4 kanan, ditepi kanan sternum
Lead V2: di ruang interkosta (ICS) 4 kiri, ditepi kiri sternum
Lead V3: di pertengahan V2 dan V4
Lead V4: di perpotongan antara linea midklavikula kiri dengan ICS 5 kiri
Lead V5: di perpotongan antara linea axilaris media kiri dengan ICS 5 kiri
Lead V6: di perpotongan antara linea axilaris anterior kiri dengan ICS 5 kiri
Hidupkan mesin EKG (power on). Periksa kembali standarisasi dari EKG antara lain: kalibrasi I mv, kecepatan 25 mm/detik setelah itu dilakukan kalibrasi 3 kali berturut-turut
Lakukan oencatatan/perekaman
Dengan memindahkan lead selector kemudian dibuat pencatatan EKG secara berturut-turut yaitu I,II,III, aVL,aVR, aVF dan VI s/d V6
Rekam setiap lead 3-4 beat
Selesai pencatatan pindahkan lagi ke lead selector kalibrasi dan dilakukan kalibrasi 3 kali
Beritahu pasien bahwa perekaman telah selesai
Semua electrode dilepas , jelly dibersihkan
Matikan mesin EKG
Atur kembali posisi pasien
Rapikan peralatan (membersihkan jelly pada elektroda)
Evaluasi respon pasien setelah tindakan
Beritahu klien bahwa hasil pemeriksaan akan diberikan setelah dilakukan interpretasi
Cuci tangan
Dokumentai : waktu perekaman, tanggal/jam dan tekanan darah klien saat dilakukan perekaman EKG
Catat identitas pasien: nama, umur, No. RM di kertas EKG
Tulis nama setiap lead pada hasil rekaman
Tanda tangan dan nama perawat
Unit terkait
Rawat jalan
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
MEMBERIKAN TERAPI OKSIGEN
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Memberikan terapi oksigen adalah suatu tindakan untuk meningkatkan tekanan parsial oksigen pada inspirasi
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
1.Memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksia
2.Terapi terhadap hipoksia
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan pemberian oksigen disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Persiapan alat :
Nasal kanul (konsentrasi 24%-32%, aliran O2 2 – 4 LPM)
masker oksigen (konsentrasi 35%- 60%,aliran O2 6 – 8 LPM)
Humidifier dan air steril
Tabung oksigen atau oksigen sentral lengkap dengan manometernya.
Oksigen flow meter
Persiapan Pasien:
Identifikasi kebenaran pasien
Menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
Mengatur posisi pasien dengan nyaman.
Pelaksanaan :
Perawat cuci tangan
Pilih peralatan untuk pemberian oksigen sesuai dengan perintah dokter lalu isi tabung di periksa kemudian selang dihubungkan.
Periksa lingkungan sekitar, kemungkinan adanya sumber api.
Atur posisi pasien setengah duduk / sesuai kebutuhan untuk kenyamanan pasien
Sambungkan nasal kanul atau masker dengan sumber oksigen dan lakukan pengecekan aliran oksigen.
Cek ketersediaan air di humidifier sesuai batas/ level air
Atur aliran oksigen sesuai instruksi dokter, biasanya 1-6 ltr/mnt.
Pasang alat bantu dan atur elastis atau plastik pada kepala pasien dan letakkan masker pada mulut dan hidung pasien atau kanul pada lubang hidung pasien dengan tepat dan nyaman.
Observasi fungsi alat bantu panghantaran oksigen :
Nasal kanul, alat ini dipasang pada lubang hidung
Masker non rebreathing, kantong resevoir harus mengembang saat ekshalasi dan mengempis saat inhalasi
Masker rebreathing, kantong resevoir harus mengembang saat ekhalasi dan mengempis saat inhalasi
Periksa flow mater dan sumber oksigen untuk diatur sesuai instruksi dokter
UPT PUSKESMAS AJUNG
MEMBERIKAN TERAPI OKSIGEN
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Monitor respon pasien dan tanyakan tentang kecukupan aliran oksigen
Penderita dirapikan dan alat dibereskan.
Cuci tangan
Dokumentasi tindakan, catat volume O2 mulai dari dan sampai dengan selesai serta:
Tanggal dan waktu pemberian oksigen
Frekuensi aliran oksigen
Alat yang digunakan
Reaksi pasien
Nama dan tanda tangan perawat
Pemeriksaan sebelum pemberian :
Periksa tanda dan gejala dari hipoksia
Periksa instruksi dokter, biasanya dokter menulis flow rate, konsentrasi oksigen dan tanggal waktu pemberian serta jenis alat yang dipakai
Jika tersedia, lihat hasil pemeriksaan gas darah dan nilai oksimetri, bila hasilnya melebihi atau kurang dari normal laporkan dokter, nilai normal : pH;7,35-7,45 nmol/l, pO2; 80-100 mmhg, pCO2 ; 35-45mmhg, HCO3; 22-26 mmol/l, Base excess; -2 -- +2 mmol/l.
Identifikasi peralatan untuk pemberian oksigen dan sumber oksigen yang ada dirumah sakit
Unit terkait
Rawat jalan
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
PEMASANGAN INDWELLING KATETER URINE
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Pemasangan indwelling kateter adalah tindakan keperawatan dengan cara memasukkan folley kateter ke dalam kandung kemih melalui urethra dan memasang balon fiksasi di dalam kandung kemih
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1.Memenuhi kebutuhan eliminasi urine
2.Mengetahui residual urine setelah miksi
3.Mengukur/memonitor output urine secara akurat
4.Untuk irigasi kandung kemih
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan pemasangan indwelling kateter disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Mintakan tanda tangan pada lembar informed consent
Persiapkan alat-alat:
Handschoen steril dan bersih
Folley kateter seril sesuai kebutuhan dan urobag
Doek lubang steril
Jelly
Larutan antiseptic+kassa steril
Perlak dan pengalas
Pinset anatomis dan bengkok
Spuit 10 cc dan cairan steril
Plester dan gunting
Atur posisi pasien senyaman mungkin (dorsal recumbent)
Siapkan alat disamping tempat tidur pasien
Siapkan ruangan dan pasang penyekat
Cuci tangan
Pasang pengalas
Pasang selimut, daerah genitalia terbuka
Pasang handschoen bersih
Letakkan beengkok diantara dua paha
Lepas sarung tangan bersih dan ganti sarung tangan steril
Pasien pria :
Pasang doek lubang steril
Sambungkan urobag dengan folley kateter
Pegang penis dengan tangan yang tidak dominan lalu preputium ditarik kepangkalnya dan bersihkan dengan kassa dan antiseptic
Masukkan jelly pada lubang urethra (10 cc) dengan spuit tanpa jarum
Ujung urethra ditekan dengan ibu jari ±3-5 menit
Masukkan kateter pelan-pelan, sambil anjurkan untuk menarik napas dalam, batang penis diarahkan tegak lurus dengan bidang horizontal teruskan pemasangan sampai percabangan kateter di muara urethra
UPT PUSKESMAS AJUNG
PEMASANGAN INDWELLING KATETER URINE
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Externa
Jika ada tahanan, hentikan pemasangan untuk beberapa detik, lakukan motivasi kemudian lanjutkan pemasangan dengan perlahan bila tetap tidak berhasil jangan dipaksa lepas kateter dan konsul dokter
Setelah kateter masuk, biarkan urine keluar, kemudian isi balon kateter dengan cairan steril
Fiksasi kateter dengan plester dip aha atas pasien (9000 ke arah yang sehat dengan agak mengendur
Gantungkan urobag disamping tempat tidur dengan posisi lebih rendah dari pasien, pastikan tidak terdapat obstruktif atau lipatan pada slang
Pasien perempuan:
Atur posisi dengan telentang dan paha agak abduksi
Perawat berdiri disebelah bed pasien
Pasang handschoen bersih
Pasang pengalas, pasang selimut, daerah genitalia dibuka
Letakkan bengkok diantara dua paha
Bersihkan vulva dengan kassa dan larutan antiseptic dari atas ke bawah, buka labia mayor dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, bersihkan bagian dalam
Lepas sarung tangan dan ganti sarung tangan steril
Pasang doek lubang steril
Sambungkan kateter dengan urobag
Oleskan jelly pada ujung kateter, lalu masukkan pela-pelan ujung kateter pada meatus urethra 2,5 – 5 cm atau hingga urine keluar sambil pasien dianjurkan menarik napas
Setelah kateter masuk isi balon dengan cairan steril
Tarik kateter sampai balon tertahan, pastikan slang lancer dan tidak melipat
Fiksasi kateter disebelah paha bagian dalam pasien, biarkan agak mengendur
Gantungkan urobag disamping tempat tidur dengan posisi lebih rendah dari pasien dari pasien, pastikan tidak terdapat obstruktif atau lipatan pada slang
Perhatikan respon pasien dan rapikan alat
Lepas sarung tangan dan cuci tangan
Dokumentasikan (tanggal pemasangan, ukuran kateter, jumlah, warna dan karakter urine serta toleransi pasien)
Ajarkan pasien tentang cara berbaring ditempat tidur dengan kateter, miring menghadap system drainase kateter, slang tidak melipat, telentang dengan kateter slang diplester dip aha dalam, miring menjauh dari system kateter dan slang diantara kaki, ingatkan pasien agar tidak menarik kateter.
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
PELEPASAN INDWELLING KATETER URINE
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Pelepasan indwelling kateter urine adalah tindakan keperawatan dengan cara melepaskan folley kateter dari kandung kemih
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melepaskan folley kateter dari kandung kemih
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan melepas indwelling kateter urine disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Beritahu dan jelaskan pada pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan dan lihat respon pasien
Pasien sampiran, tutup jendela
Persiapan alat-alat:
Handschoen bersih
Kassa
Spuit 10 cc
Bengkok
Sampiran
aceton
Bawa alat ke dekat pasien
Cuci tangan dan pasang handschoen
Keluarkan isi balon dengan spuit sampai benar-benar habis
Basahi plester dengan aceton, lepaskan plester
Tarik kateter pelan-pelan sambil menganjurkan pasien napas dalam. Amati respon psien, kemudian buang kateter pada bengkok
Rapikan pasien
Bereskan alat dan lepaskan handschoen
Cuci tangan
Dokumentasikan tindakan
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
PEMBERIAN NEBULIZER
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Pemberian nebulizer adalah proses pelembaban yang membentuk aerosol, kabut butir-butir kecil air (diameter ± 5 – 10 mikron) pada saluran nafas
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1.Mengencerkan secret dengan jalan memancarkan butir-butir air melalui
jalan napas
2.Pemberian obat-obat aerosol
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan pemberian nebulizer disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan oleh petugas
Atur posisi sesuai dengan kondisi
Siapkan alat-alat:
Nebulizer dan perlengkapan (jet nebulizer atau ultrasonic nebulizer)
Obat-obat untuk terapi aerosol
Stetoskop
Aquadest
Selang oksigen
Masker transparan
Bengkok
Tissue
Sarung tangan bersih
Dekatkan alat-alat ke pasien
Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
Pakai sarunng tangan bersih
Masukkan obat-obat untuk terapi aerosol ke dalam alat nebulizer bila diperlukan
Kaji suara nafas pasien
Hubungkan nebulizer, pasang di daerah hidung pasien
Hidupkan nebulizer
Waktu dari kelembapan disetel sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien
Instruksikan pada pasien untuk nafas panjang dan menghisap udara dari hidung dan dikeluarkan melalui mulut
Sepuluh kali pernapasan pasien disuruh batuk dan mengeluarkan dahak
Nebulizer tanda stop, pasien dilakukan clapping untuk mempermudah pengeluaran secret
Dengarkan suara napas lagi, apabila masih terdengar suara ronchi dapat dilakukan clapping lagi.
Prosedur
Bersihkan mulut pasien dengan tissue
Rapikan pasien
Alat – alat dibereskan
Lepas sarung tangan dan cuci tangan
Dokumentasi tindakan : tulis nama dan tanda tangan perawat, tulis waktu jam berapa dilakukan tindakan, kaji respon pasien
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
SUCTIONING
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Suctioning adalah mengeluarkan cairan atau lendir dari mulut dan atau hidung pasien yang tidak dapat dikeluarkan secara spontan
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1.Mempertahankan jalan napas tetap bebas
2.Membersihkan secret pada pasien yang batuk tidak adekuat
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan suctioning disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan oleh petugas
Siapkan alat-alat:
Alat suction
Tabung oksigen/oksigen sentral lengkap dengan regulator, flowmeter dan humidifier
Trolly yang berisi :
Kom berisi air bersih
Kateter suction
Kasa steril 2 – 3 lembar
Stetoskop
Bengkok
Sarung tangan steril
Cuci tangan
Atur pasien sesuai kebutuhan
Set kekuatan suction diatur sesuai kebutuhan pasien:
Dewasa 80-120 mmhg
Anak 60-80 mmhg
Bayi 40-60 mmhg
Memeriksa fungsi vital dan auskultasi paru-paru
Pakai sarung tangan
Ambil kateter suction
Lakukan pre oksigenasi bila diperlukan
Kateter suction dimasukkan ke dalam mulut atau hidung dalam keadaan tidak menghisap
Setelah kateter suction masuk, kateter suction ditarik pada posisi menghisap
Kateter suction diusap dengan kassa alkohol lalu dibilas dengan air bersih
Lakukan penghisapan sampai secret bersih (suara nafas bersih)
Setelah dilakukan penghisapan, lakukan oksigenasi kembali
Penghisapan dilakukan berulang-ulang sampai suara nafas bersih
UPT PUSKESMAS AJUNG
SUCTIONING
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Dengarkan suara nafas dengan stetoskop
Kalau perlu cek :foto thorak dan blood gas
Bereskan alat-alat
Buka sarung tangan dan cuci tangan
Kaji respon pasien
Dokumentasi:
Tulis nama dan tanda tangan perawat
Tulis waktu (jam) saat dilakukan tindakan
Kaji warna, jumlah, produksi sekret sebelum dan sesudah melakukan tindakan
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE [NGT]
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Pemasangan nasogastric tube [NGT] adalah tindakan pemasangan selang lambung (NGT) pada saluran esofagus menuju gaster
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Memberikan nutrisi lewat jalur gastro intestinal
2.Memberikan obat-obatan yang harus diabsorbsi melalui saluran
pencernaan
3.Mengeluarkan cairan dan udara dari saluran pencernaan
4.Kumbah lambung
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan pemasangan NGT disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Beritahu pasien atau keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan dan tujuan serta tindakan pemasangan NGT
Mintakan tanda tangan informed consent
Siapkan alat-alat:
Selang NGT (ukuran sesuai kebutuhan pasien)
Spuit ukuran 10 atau 50 cc
Plester, guntinng perban
Bengkok
Stetoskop
Kapas lembab, jeli, senter dan tali fiksasi
Duk/kain pengalas
Gelas dengan air minum
Dekatkan alat-alat kesamping pasien
Atur posisi pasien dengan semifowler atau telentang
Cuci tangan dan pakai sarung tangan bersih
Letakkan bengkok didekat pasien
Kaji lubang hidung (patensi nasal)
Bersihkan hidung jika tampak kotor dengan menggunakan kapas basah
Lakukan pengukuran panjang selang NGT: ukur jarak dari puncak lubang hidung kedaun telinga bawah dan ke prosesus xiphoideus di sternum (dada), beri tanda
Beri jelly pada ujung selang sepanjang 10 – 20 cm
Pasang spuit yang telah diisi udara 10 cc-20 cc pada selang lambung
Masukkan selang melalui hidung secara perlahan-lahan sambil dianjurkan pada pasien untuk menelannya, dorong selang setiap kali pasien menelan sampai selang masuk sesuai dengan hasil pengukuran bila pasien sadar, bila ada hambatan diputar perlahan sambil didorong.untuk pasien tidak sadar
UPT PUSKESMAS AJUNG
PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE [NGT]
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Lakukan fleksi kepala saat mendorong slang.
Segera cabut slang bila terjadi perubahan status pernapsan
Periksa letak selang dengan 2 cara:
Lakukan aspirasi dengan spuit 50 cc secara perlahan untuk mendapatkan isi lambung, bila NGT masuk lambung akan keluar cairan
Pasang stetoskop diatas perut bagian kiri atas lambung dibawah kosta. Masukkan udara kira-kira 10 cc pada anak dan 20 cc pada dewasa dari spuit, dengarkan adanya dorongan udara melalui stetoskop
Jika bertujuan untuk pemberian obat atau makanan tutup ujung NGT, jika NGT bertujuan untuk dekompresi hubungkan ujung NGT dengan tempat penampung
lakukan fiksasi
jelaskan pada pasien bahwa perasat telah selesai dilakukan
bereskan alat-alat, kembalikan posisi pasien senyaman mungkin
Buka sarung tangan dan cuci tangan
Dokumentasi dan catat hasil dan respon pasien selama tindakan dilakukan
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
KUMBAH LAMBUNG
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Kumbah lambung adalah membersihkan lambung dengan cara memasukkan air/cairan tertentu ke dalam lambung dan mengeluarkan kembali dengan menggunakan selang penduga lambung (NGT)
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membersihkan dan mengeluarkan racun/darah dari dalam lambung
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan kumbah lambung disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Beritahu pasien atau keluarga tentang tujuan tindakan yang akan dilakukan
Atur posisi dengan semi fowler, bila pasien shock posisi datar
Siapkan alat-alat:
Selang NGT (ukuran sesuai kebutuhan pasien) dan corongnya
Perlak dan alasnya
Bengkok besar/ember penampung
Air matang hangat/dingin 1-2 liter/NaCl 0,9% sesuai kebutuhan, gelas ukur
Stetoskop, tensimeter, pengukur waktu/jam, celemek karet
Spuit ukuran besar, kassa / tissue
Sarung tangan bersih
Set terapi oksigen lengkap dan siap pakai
Norit / susu bila diperlukan
Lembar observasi dan alat tulis
Alat-alat disiapkan diatas trolli tindakan
Pasang perlak dan alasnya di dada pasien
Letakkan bengkok dibawah dagu pasien
Letakkan ember yang diberi alas kain pel kedekat pasien
Pastikan selang penduga masuk lambung dengan cara : memasukka ujung slang penduga sampai terendam dalam mangkok berisi air dan tidak tampak gelembung udara dalam air, atau dengan cara spool slang dengan udara memakai spuit kosong dan dengarkan suara udara di daerah lambung memakai stetoskop
Atur posisi pasien miring kiri tanpa bantal dan letak kepala lebih rendah
Pasang corong pada pangkal slang dengan posisi lebih tinggi dari lambung pasien, kemudian buka klem dan masukkan air/cairan. Tunggu sampai air masuk semua
Kemudian posisikan pangkal selang lebih rendah dari lambung pasien sampai air/cairan lambung keluar dari slang dan tampung dalam ember
UPT PUSKESMAS AJUNG
KUMBAH LAMBUNG
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Prosedur
Lakukan bilas lambung seperti diatas berulang kali sampai air / cairan yang keluar dari lambung berwarna jernih/tidak bau.
Observasi tekanan darah, nadi, pernapasan, pupil dan respon pasien, k/p beri oksigen
Rapikan pasien
Bereskan peralatan dan kembalikan ke tempat semula
Cuci tangan dan pakai sarung tangan bersih
Dokumentasi dan catat hasil dan respon pasien selama tindakan dilakukan
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
LAVEMENT
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Lavement adalah memasukkan cairan melalui anus (rektum) sampai kolon asenden
Lavement adalah memasukkan cairan ke dalam rectum guna membuang feses (gas) dari colon dan rectum
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1.Membantu mengeluarkan feses akibat konstipasi atau impaksi fekal
2.Membantu defekasi normal sebagai bagian dari program latihan defekasi
(bowel training program)
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan memberikan lavement disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Persiapan alat :
Selimut / kain penutup.
Alas bokong dan perlak.
Irrigator lengkap dengan kanule recti.
Cairan hangat sebanyak kurang lebih 100 cc bisa :
air sabun 1 – 1,5%
Nacl 0,9%
Bengkok berisi larutan desinfektan dengan klem
Pelumas / vaselin atau jelly.
Stekpan.
Sketsel
Persiapan pasien dan lingkungan :
Memberitahu pasien .
menjelaskan tujuan.
Memasang sketsel.
Mengatur posisi pasien miring ke kiri.
Pelaksanaan :
Perawat cuci tangan dan pakai handscoen.
Alas bokong dan perlak dipasang.
Pasang selimut / kain penutup, pakaian bawah pasien di keataskan atau di buka.
Irrigator diisi cairan hangat sesuai dengan kebutuhan.
Kanule recti dipasang pada ujung slang dan diberi pelumas, udara dikeluarkan , slang dijepit dan klem.
Dengan perlahan regangkan bokong dan cari letak anus, instruksikan pasien rileks dengan menghembuskan napas perlahan melalui mulut
UPT PUSKESMAS AJUNG
LAVEMENT
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Prosedur
Masukkan ujung selang rectal secara perlahan dengan mengarahkan kea rah umbilicus pasien panjang insersi 7,4 – 10 cm (dewasa), 5 – 7,5 (anak-anak), 2,5 – 3,5 (bayi)
Tarik selang dengan segera jika ditemukan obstruksi
Naikkan irrigator secara perlahan sampai pada ketinggian diatas anus (30-45 cm untuk huknah dan 30 cm untuk huknah rendah dan 7,5 cm untuk bayi),
buka klem dan alirkan secara perlahan, waktu pengaliran sesuai dengan pemberian volume larutan (1 liter dalam 10 menit)
bila pasien mengeluh kram, rendahkan irrigator atau klem selama 30 detik, kemudian alirkan kembali secara lambat
klem sedang setelah larutan habis
beritahu pasien untuk menahan napas ketika selang di tarik
letakkan tissue pada sekitar anus dan tarik selang anus secara perlahan
buang tissue pada bengkok
jelaskan pada pasien bahwa perasaan distensi adalah normal. Minta pasien untuk menahan larutan selama mungkin saat berbaring di tempat tidur, untuk bayi dan anak-anak dengan perlahan pegang kedua bokong selama beberapa menit.
Kembalikan irrigator set dan selang pada tempat yang sudah disediakan
Atur posisi telentang
Bantu pasien ke kamar mandi atau pasang pispot di bawah bokong
Observasi karakter feses dan larutan (beritahukan pasien jangan menyiram toilet sebelum feses diobservasi oleh perawat)
Lepaskan perlak dari bawah bokong
Bantu/anjurkan pasien untuk membersihkan daerah anal dengan air hangat dan sabun
Lepaskan sarung tangan (teknik melepas sarung tangan dengan menarik bagian dalam keluar), cuci tangan dan lepas skort
Catat hasil enema pada lembar observasi
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
MEMBANTU PASIEN BAK DAN BAB
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Membantu pasien BAK dan BAB adalah Suatu tindakan untuk menberikan bantuan pada pasien yang tidak mampu BAB/BAK sendiri diatas tempat tidur / sedang bedrest.
Tujuan
Sebagi acuan penerapan langkah-langkah untuk
1.Mengurangi pergerakan pasien.
2.Membantu pasien dalam rangka memenuhi kebutuhan eliminasi karena bedrest
total/ belum dapat berjalan sendiri ke WC.
3.Mengetahui adanya kelainan faeces atau urine secara langsung.
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan membantu BAB/BAK disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Persiapan alat :
Pispot atau stekpan bertutup dan urinal.
Alas pispot.
Botol berisi air cebok / membilas.
Kertas kloset.
Bengkok.
Sampiran / sketsel
Selimut atau kain penutup
Persiapan Pasien:
Memberi salam dan mengenalkan diri pada pasien / keluarga.
Memberi penjelasan terhadap tindakan yang akan dilakukan.
Pelaksanaan :
Sampiran dipasang.
Pakaian pasien bagian bawah ditanggalkan ,dan bagian terbuka ditutup dengan selimut.
Pasien dianjurkan menekuk lutut dan mengangkat bokong.
Pasang alas pispot dan diletakkan dibawah bokong pasien.
Bila telah selesai BAB / BAK anus dan bagian genetalia di bersihkan dengan air dan kertas kloset lalu dibuang ke dalam pispot di ulang beberapa kali sampai bersih .
Pispot diangkat dan feses diamati bila ada kelainan segera dilaporkan dan dicatat.
Bokong pasien dikeringkan dengan pengalas.
Pasien dirapikan, alat dibersihkan dan alat dikembalikan pada tempatnya.
Perawat mencuci tangan.
Mencatat kegiata dalam dokumen keperawatan.
Prosedur
Perhatian:
Bila urine akan ditampung untuk bahan pemeriksaan, lebih dahulu tuangkan ke dalam bengkok, lalu pispot atau urinal dipasang kembali.
Pispot atau urinal yang diberikan harus dalam keadaan bersih dan kering.
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
AMBULASI DINI
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Ambulasi dini adalah melatih secepat mungkin dapat melakukan aktivitas / gerak bagi pasien dengan tidak ada kontraindikasi.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Agar pasien dapat mandiri.
2.Untuk mempercepat proses pemulihan.
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan ambulasi dini disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Persiapan alat :
Kruk
Kursi roda
Persiapan Pasien :
Beritahu pada pasien dengan tindakan yang akan dilakukan.
Mengatur posisi pasien.
Pelaksanaan :
Memberi penjelasan kepada pasien pentingnya ambulasi dini.
Alat bantu didekatkan.
Perawat berdiri di sisi tempat tidur.
Membantu pasien menggeser kakinya ke samping tempat tidur.
Meminta pasien untuk menggerakkan kakinya / diayun.
Membantu pasien turun dari tempat tidur / berdiri.
Hitung nadi, perhatikan respon pasien.
Membantu pasien berjalan pelan – pelan.
Pasien diawasi saat menggunakan alat Bantu.
Amati respon pasien dan catat dalam catatan perawat.
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
PENERAPAN LUKA BERSIH
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Penerapan luka bersih adalah suatu penanganan yang terdiri atas membersihkan dan menutup luka yang dianggap tidak mengandung kuman/belum terkontaminasi
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menutup luka untuk melindungi luka dengan drainase minimal terhadap kontaminasi mikroorganisme
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan merawat luka disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Meminta tanda tangan persetujuan pasien pada lembar persetujuan
Siapkan pasien dengan posisi yang sesuai dengan kebutuhan
Persiapkan alat/dressing card berisi:
Set balutan steril:
Sarung tangan steril
Pinset anatomi/chirugi dan gunting,menyesuaikan kondisi luka
Kassa steril
Cucing
Sarung tangan bersih
Gunting verban
Larutan NaCl 0,9%
Obat topical sesuai dengan kondisi luka
Aceton/alcohol 70%
Bengkok
Kom berisi larutan dekontaminasi klorin 0,5%
Pengalas, plester hypoalergenik
Lidi kapas
Dekatkan peralatan ke pasien
Letakkan bengkok didekat pasien
Tutup ruangan/tirai disekitar tempat tidur pasien
Bantu pasien pada posisi nyaman
Instruksikan pasien untuk tidak menyentuh area luka/peralatan steril
Petugas cuci tangan
Pasang perlak pengalas
Gunakan sarung tangan bersih
Lepaskan plester dengan aceton/alcohol 70%
Angkat balutan kassa secara hati-hati, jaga jangan sampai menarik/melepas drain
UPT PUSKESMAS AJUNG
PENERAPAN LUKA BERSIH
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Dengan sarung tangan/pincet angkat balutan
Jika balutan lengket pada luka, lepaskan dengan memberikan larutan NaCl 0,9%
Observasi kondisi luka dan jumlah drainase pada balutan
Lepas sarung tangan
Buka set balutan steril
Jika penutup/kemasan kasa steril menjadi basah akibat larutan antiseptic, ulangi persiapan bahan steril
Kenakan sarung tangan steril
Inspeksi luka, kondisinya, letak drain, integritas jahitan/penutupan kulit dan karakter drainase
Palpasi luka jika perlu (dengan bagian tangan non dominan yang tidak akan menyentuh bahan steril), palpasi pada tepi luka secara perlahan untuk mendeteksi adanya drainase local, tekan daerah sepanjang tepi luka dengan ujung jari secara lembut
Bersihkan dengan larutan NaCl 0,9% pegang kassa yang dibasahi larutan tersebut dengan pinset, gunakan 1 kassa untuk setiap kali usapan, bersihkan dari area kurang kontaminasi ke area terkontaminasi
Gunakan kassa untuk mengeringkan luka, usap dengan cara seperti no.19
Lepaskan sarung tangan, rendam alat-alat dalam larutan clorin 0,5% selama 10 menit
Buang semua bahan dan bantu pasien ke posisi nyaman
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
Dokumentasikan hasil tindakan: penggantian balutan, respon pasien, kondisi luka, drainase dan balutan.
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
PERAWATAN LUKA INFEKSI
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Perawatan luka infeksi adalah suatu luka yang sudah mengandung kuman dan di dalam luka tersebut kuman yang sudah berkembang biak, membuat toksin yang menyebar ke jaringan sekitarnya sehingga menimbulkan radang
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1.Membersihkan luka terinfeksi dan nekrotik
2.Mengabsorbsi semua eksudat dan debris luka
3.Menjaga kelembaban luka
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan merawat luka disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Meminta tanda tangan persetujuan pasien pada lembar persetujuan
Siapkan pasien dengan posisi yang sesuai dengan kebutuhan
Persiapkan alat/dressing card berisi:
Set balutan steril:
Sarung tangan steril
Pinset anatomi/chirugi dan gunting,menyesuaikan kondisi luka
Kassa steril
Cucing
Sarung tangan bersih
Gunting verban
Larutan NaCl 0,9%
Obat topical : bubuk tablet metronidazole
Aceton/alcohol 70%
Bengkok
Kom berisi larutan dekontaminasi klorin 0,5%
Pengalas, plester hypoalergenik
Spuit 10 cc
Dekatkan peralatan ke pasien
Petugas cuci tangan
Pasang perlak
Pakai sarung tangan bersih dan lepaskan plester
Angkat balutan dengan pinset secara berhati-hati
Jika balutan lengket pada luka, lepaskan dengan memberikan larutan NaCl 0,9% jangan sampai terjadi trauma perdarahan pada luka, khusus untuk luka infeksi balutan yang melekat pada jaringan di bawahnya jangan dibasahi, perlahan dibebaskan balutan (observasi nyeri dan
UPT PUSKESMAS AJUNG
PERAWATAN LUKA INFEKSI
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Ketidaknyamanan pada pasien)
Observasi karakter dan jumlah eksudat pada balutan (warna, bau, jumlah)
Buang balutan kotor pada bengkok. Lepaskan sarung tangan bersih
Kenakan sarung tangan steril
Inspeksi luka, perhatikan kondisinya, luka drain, integitras jaringan atau penutupan kulit, dan karakter drainase (kalau perlu palpasi luka)
Bersihkan luka dengan kassa yang dibasahi larutan NaCl 0,9% dengan pinset (gunakan satu kassa untuk satu kali usapan) bersihkan dari area kurang kontaminasi ke area terkontaminasi, gerakan dengan tekanan progesif menjauh dari insisi/tepi luka
Untuk luka terkontaminasi beri salep antibiotika yang diindikasi/dengan kompres kassa NaCl 0,9% lembab saja.
Untuk luka terkontaminasi tapi ada jaringan granulasi hindari pemakaian betadin karena merusak vibroblast, tutup luka dengan salep antibiotika/sufratulle/tutup dengan kassa NaCl 0,9% lembab
Untuk luka dengan eksudat, dibrace, benda asing dan luka sembuh lakukan irigasi luka dengan larutan NaCl 0,9%/cairan bethadin 5%, kalau perlu necrotomi jaringan yang necrosis, beri topical terapi/tutup kassa NaCl 0,9% lembab
Setelah luka bersih dan diberi topical terapi tutup dengan kassa NaCl 0,9% lembab. Pasang kassa steril kering diatasnya.Gunakan plester diatas atau fiksasi dengan balutan kassa
Lepaskan sarung tangan, dekontaminasikan alat-alat dengan klorin 0,5% selama 5 – 10 menit
Buang semua bahan kotor dan bantu pasien pada posisi yang nyaman
Cuci tangan
Dokumentasikan hasil tindakan: penggantian balutan, respon pasien, kondisi luka, drainase dan balutan.
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
MELAKUKAN ANGKAT JAHITAN
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Melakukan angkat jahitan adalah suatu tindakan keperawatan untuk melepaskan heating/jahitan pada kulit, yang biasanya dilakukan pada hari ke 5 – 7 (disesuaikan dengan daerah luka : wajah,hari ke 4-5, leher hari ke 4-5, kulit kepala hari ke 7, badan hari ke 6_10, anggota gerak hari ke 6-10, dan daerah sendi/daerah sekitarnya hari ke 8-12)
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1.Mempercepat proses penyembuhan luka
2.Mencegah terjadinya infeksi akibat adanya korpus alienum
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan melakukan angkat jahitan disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Jelaskan pada pasien dan keluarga prosedur tindakan yang akan dilakukan
Siapkan alat-alat:
Satu set AJ steril (2 pinset chirurgis, 1 pinset anatomi, gunting AJ, kassa dala baki steril, 2 cucing)
Korentang steril pada tempatnya
Gunting plester
Plester/hypavik
Kapas dan alcohol 70% (dalam spray)
Antiseptic (betadin 10%)
Kantong plastic,
Baskom berisi larutan klorin 0,5%
Bengkok
Dekatkan alat ke dekat pasien
Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
Bantu pasien mengatur posisi sesuai kebutuhan sehingga lika mudah dirawat
Cuci tangan dan kenakan handschoen steril
Buka set AJ secara aseptic
Basahi plester verban dengan alcohol agar mudah dibuka
Buka balutan dengan hati-hati menggunakan pinset anatomis dan balutan kotor dimasukkan ke dalam kantong plastic
Letakkan pinset anatomis yang sudah digunakan dalam bengkok yang berisi larutan klorin 0,5%
Bersihkan bekas plester dengan kapas alcohol
Desinfeksi sekitar luka dengan alcohol dan olesi luka dengan larutan betadin 10%
UPT PUSKESMAS AJUNG
MELAKUKAN ANGKAT JAHITAN
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Lepaskan jahitan satu per satu selang seling dengan cara menjepit simpul jahitan dengan pinset chirurgis dan ditarik sedikit ke atas kemudian menggunting benang tepat di bawah simpul yang berdekatan dengan kulit/pada sisi yang tidak ada simpul. Perhatikan ekspresi pasien sambil menganjurkan nafas dalam
Olesi luka dan sekitarnya dengan betadin 10%
Tutup luka dengan kassa steril
Pasang plester/hypavik
Rapikan pasien dan bereskan alat-alat dan mengembalikan pada tempatnya
Lepaskan handschoen dan cuci tangan
Dokumentasikan hasil tindakan dan kondisi luka
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
MEMBERIKAN PENYULUHAN SECARA INDIVIDUAL
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Memberikan penyuluhan secara individual adalah memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien atau keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatannya
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1.Memberi pengetahuan kepada pasien dan keluarga
2.Pasien dan keluarga akan merasa lebih merasa di perhatikan dan di layani
sehingga lebih kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan terhadap
pasien.
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan memberikan penyuluhan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Persiapan alat :
Alat tulis , materi pernyuluhan.
Alat peraga jika di perlukan.
Persiapan Pasien:
Menyiapkan pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan.
Pelaksanaan :
Komunikasi dengan pasien.
Menggunakan cara diskusi / demonstrasi.
Menggunakan alat bantu jika di perlukan.
Mengadakan evaluasi.
Memberikan feed back
Perencanaan lanjutan.
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
MERAWAT LUKA BAKAR
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Merawat luka bakar adalah kerusakan atau kematian dari kulit, mukosa jaringan yang lebih dalam yang dapat disebabkan oleh panas baik, panas api, matahari, arus listrik maupun bahan kimia
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1.Pembersihan luka
2.Pencegahan infeksi
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan merawat luka disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Meminta tanda tangan persetujuan pasien pada lembar persetujuan
Siapkan pasien dengan posisi yang sesuai dengan kebutuhan
Persiapkan alat/dressing card berisi:
Set balutan steril:
Sarung tangan steril
Pinset anatomi/chirugi dan gunting,menyesuaikan kondisi luka
Kassa steril
Cucing
Verban gulung
Gunting verban
Larutan NaCl 0,9%
Obat topical sesuai dengan kondisi luka
Silver sulfadiazine
Bubuk tab. Metronidazole
Povidone iodine 10%
bengkok
Kom berisi larutan dekontaminasi klorin 0,5%
Pengalas, sampiran
Obat analgetika sesuai advis
20 menit sebelum perawatan luka berikan analgetik sesuai resep dokter
Dekatkan peralatan pada pasien
Tutup tirai sekitar pasien
Pasang perlak pengalas
Basahi kassa/balutan luka dengan Nacl 0,9% sampai basah
Cuci tangan
Gunakan sarung tangan steril untuk membuka balutan
UPT PUSKESMAS AJUNG
MERAWAT LUKA BAKAR
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Prosedur
Bila balutan masih lengket pada luka lepaskan dengan meneteskan NaCl 0,9% hindari perdarahan pada jaringan yang sudah bergranulasi
Bersihkan luka dengan NaCl 0,9% bila ada bulla lakukan bulectomy/necrotomy sesuai indikasi
Keringkan luka dengan kassa secara hati-hati
Berikan salep silver sulfadiazine setebal 1-2mm, bila perlu tambahkan bubuk tablet metronidazole secukupnya
Tutup luka dengan kassa lembab dengan NaCl 0,9%, kassa betadine 10% kassa kering
Ganti sarung tangan
Balut luka dengan kassa verban secara baik dan rapi
Balut dengan kassa tebal sesuai indikasi
Atur kembali posisi yang nyaman bagi pasien
Lepaskan sarung tangan, rendam alat-alat dalam larutan clorin 0,5% selama 10 menit
Dokumentasikan hasil tindakan: penggantian balutan, respon pasien, kondisi luka, drainase dan balutan
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
PASIEN MENINGGAL
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Pasien meninggal adalah pasien yang dikarenakan suatu alasan medis meninggal di Instalasi Rawat Inap
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan pelayanan administratif pasien meninggal di Instalasi Rawat Inap
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Mengacu pada standar pelayanan medis yang berlaku di Instalasi Rawat Inap
Prosedur
Perawat/bidan memberitahu keluarga pasien yang telah dinyatakan meninggal oleh dokter
Semua perlengkapan seperti infuse, sensor dan lain-lain dilepas
Dokter jaga/ perawat mengisi formulir kematian
Perawat jaga menghubungi dokter jaga
Ditunggu selama 2 jam sebelum peetugas menyerahkan kepada keluarga
Perawat menyerahkan surat kematian yang sudah disahkan oleh dokter.
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Rawat jalan
Flow Chart
Tanyakan tentang
PEMULANGAN PASIEN
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Pemulangan pasien adalah pemulangan pasien rawat inap yang sudah diijinkan oleh dokter atau pulang paksa dari Instalasi Rawat Inap ke rumah
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk memberikan pelayanan administrasi pasien pulang dari Instalasi Rawat Inap
Referensi
Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kebijakan
Mengacu pada standar pelayanan medis yang berlaku di Instalasi Rawat Ina
Prosedur
Perawat/ bidan jaga memberitahu keluarga pasien yang sudah diijinkan pulang dan keluarga diminta ke bagian kasir
Untuk pasien/ keluarga pasien yang minta pulang paksa perawat/ bidan meminta keluarga ke Instalasi Rawat Inap
Perawat/bidan memberitahu tempat penbayaran bahwa pasien diijinkan pulang/ pulang paksa
Petugas membuat perincian biaya. Perincian rawat inap dibuat oleh petugas rawat inap
Perincian biaya diberikan kepada keluarga pasien dan diminta untuk melunasi seluruh tagihan biaya perawatan
Keluarga pasien tidak mampu/ keluarga miskin mengikuti prosedur yang berlaku di Puskesmas
Keluarga pasien yang belum bisa melunasi tagihan biaya membuat perjanjian pelunasan kekurangan biaya Puskesmas berdasarkan prosedur yang ada di Puskesmas tersebut
Petugas memberikan formulir lunas/perjanjian/tidak mampu kepada keluarga
Keluarga menyerahkan surat dari kassa kepada perawat/ bidan jaga
Bidan/ perawat memulangkan pasien
Catatan medis diserahkan kepada dokter yang merawat untuk dilengkapi dalam tempo 2 x 24 jam
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Rawat jalan
Flow Chart
Tanyakan tentang
INFORMED CONSENT
SOP
No. Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS AJUNG
Ttd.Ka.Puskesmas
dr.Titis Sulistyowati
NIP.19690331 200604 2 003
Pengertian
Informed consent adalah permintaan persetujuan tindakan medis yang dilakukan oleh dokter kepada pasien/ wali.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1.Meminta ijin kepada pasien atau keluarga pasien untuk dilakukannya suatu
tindakan medis oleh dokter.
2.Aspek legalitas sebagai perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan
Referensi
-
Kebijakan
Undang-undang Republik Indonesia No.23 tahun 1992, tentang kesehatan.
Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Undang-undang Republik Indonesia No.8 tahun 1999, tentang perlindungan Konsumen.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 585/ Men.Kes/ Per/ IX/ 1989, tentang Informed Consent.
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medis No. HK. 00.06.3.5.1866. Tanggal 21 April 1999, tentang Informed Consent.
Surat Edaran Dirjen Yan.Med DEPKES RI No : YN.02.04.3.5.2504. Tanggal 10 Juni 1997, tentang Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit.
Kode Etik Kedokteran Indonesia.
Prosedur
Panggil pasien/ wali, saksi, penterjemah (bila diperlukan) untuk mendapakan penjelasan tentang informed consent.
Jelaskan informasi tentang tindakan medis yang akan dilakukan kepada pasien.
Jelaskan manfaat dan resiko yang dapat ditimbulkan jika tindakan tersebut dilakukan.
Berikan formulir informed consent untuk dibaca dan dimengerti
Tandatangani formulir informed consent oleh pasien/ wali, saksi, penterjemah (jika diperlukan).
Tanda tangan dokter, sebagai bukti sudah menjelaskan kepada pasien/ wali, saksi dan penterjemah (jika diperlukan)
Tulis nama, alamat dan tanda tangan saksi
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Rawat jalan
Flow Chart
Tanyakan tentang
UPT PUSKESMAS AJUNG
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
ASUHAN GIZI RUANG RAWAT INAP
SOP
No. Dokumen :
DITETAPKAN
KEPALA
UPT PUSKESMAS AJUNG
dr. TITIS SULISTYOWATI
NIP. 19690331 200604 2 003
Terbitan :
No. Revisi :
Tanggal Mulai Berlaku :
Pengertian
Asuhan gizi ruang rawat inap adalah serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan dimulai dari perencanaan diet hingga evaluasi rencana diet pasien di ruang rawat inap
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap agar memperoleh gizi yang sesuai dengan kondisi penyakit, dalam upaya mempercepat upaya penyembuhan
Referensi
-
Kebijakan
Adanya kebijakan pelayanan gizi Puskesmas
Pengkajian status gizi
Penentuan kebutuhan gizi sesuai dengan status gizi dan penyakit
Penentuan macam atau jenis diet sesuai dengan penyakit dan cara pemberian makan
Konseling gizi
Evaluasi tindak lanjut
Prosedur
Pengkajian status gizi
Ahli gizi mengambil data di rekam medis/mengukur data antropometri berupa tinggi badan, berat badan, tinggi badan, tinggi lutut, tebal lemak bawah kulit, linngkar kepala, lingkar lengan atas sesuai kebutuhan dan kondisi pasien.
Ahli gizi mengambil data dari rekam medis/memeriksa data pemeriksaan fisik meliputi kesan keadaan gizi (kurus, pucat, bengkak, gemuk/obesitas), jaringan lemak subkutan, atrofi otot dan defisiensi zat gizi lain, system kardiovaskuler, system pernafasan, system gastrointestinal, system metabolic/endokrin, system neorologik/psikiatrik
Ahli gizi mengambil data dari rekam medis/memeriksa data pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi kelainan biokimia yang berhubungan dengan masalah gizi
Ahli gizi menganalisa dan menyimpulkan status gizi pasien
Pengkajian riwayat gizi
Ahli gizi mengambil data kebiasaan makan, asupan zat gizi, bentuk dan frekuensi makan
Ahli gizi menghitung asupan zat gizi dengan menggunakan model makanan/food model, dengan menggunakan daftar bahan makanan penukar atau dapat menggunakan perangkat lunak (software) ‘nutri Clin’
Ahli gizi membandingkan asupan gizi dengan kebutuhan
Kebutuhan zat gizi
Kebutuhan zat gizi diberikan berdasarkan status gizi, pemeriksaan klinis, data laboratorium, dengan mempertimbangkan kebutuhan tambahan akibat loss dan untuk penyembuhan
Ahli gizi menghitung kebutuhan gizi
Penentuan macam dan jenis diet
Penentuan macam dan jenis diet setelah dokter menentukan diet
Dietesien mempelajari, menyusun rencana diet dan menterjemahkan kedalam menu, porsi dan frekuensi makan
Dietesien menentukan jenis diet, bentuk makanan dan rute pemberian makan
Konseling dan penyuluhan gizi
Ahli gizi menetapkan rencana konseling yang meliputi: tujuan, strategi, materi, metode, penilaian dan tindak lanjut.
Ahli gizi melakukan konseling
Terutama diberikan kepada pasien yang memperoleh diet khusus. Sedangkan pasien yang memperoleh diet biasa diberikan motivasi gizi
Pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut
Pemantauan dan evaluasi pemberian makan dilakukan secara berkesinambungan untuk menilai proses penyembuhan dan status gizi pasien
Pemantauan meliputi perubahan berat badan, perubahan diet, bentuk makanan, asupan makan, toleransi terhadap makanan yang diberikan, keadaan klinis defekasi dan hasil laboratorium
Tindak lanjut yang dilaksanakan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan hasil evaluasi pelayanan gizi antara lain perubahan diet dengan mengubah preskipsi diet sesuai kondisi pasien.
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
UPT PUSKESMAS AJUNG
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
ASUHAN GIZI RUANG RAWAT JALAN
SOP
No. Dokumen :
DITETAPKAN
KEPALA
UPT PUSKESMAS AJUNG
dr. TITIS SULISTYOWATI
NIP. 19690331 200604 2 003
Terbitan :
No. Revisi :
Tanggal Mulai Berlaku :
Pengertian
Asuhan gizi ruang rawat jalan adalah serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan dimulai dari perencanaan diet, pelaksanaan konseling diet hingga evaluasi rencana diet pasien di ruang rawat jalan
Tujuan
Sebagai acuan penerapan lngkah-langkah untuk memberikan pelayanan kepada pasien rawat jalan agar memperoleh asupan makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Referensi
-
Kebijakan
Adanya kebijakan pelayanan gizi Puskesmas tentang mekanisme pelayanan asuhan gizi rawat jalan sebagai berikut: Ahli Gizi Ruang Rawat Jalan mengkaji data subyektif, obyektif untuk memperoleh data status gizi, merencanakan diet, merencanakan konseling dan merencanakan monitoring evaluasi.
Pengkajian status gizi
Penentuan kebutuhan gizi sesuai dengan status gizi dan penyakit
Penentuan macam atau jenis diet sesuai dengan penyakit dan cara pemberian makan
Konseling gizi
Evaluasi tindak lanjut
Prosedur
Pengkajian status gizi
Ahli gizi mengukur data antropometri berupa tinggi badan, berat badan, tinggi badan, tinggi lutut, tebal lemak bawah kulit, linngkar kepala, lingkar lengan atas sesuai kebutuhan dan kondisi pasien.
Ahli gizi memeriksa data pemeriksaan fisik untuk mendeteksi adanya kelainan klinis yang berhubungan dengan gangguan gizi atau untuk menentukan hubungan sebab akibat antara status gizi dengan kesehatan. Pemeriksaan fisik meliputi kesan keadaan gizi (kurus, pucat, bengkak, gemuk/obesitas), jaringan lemak subkutan, atrofi otot dan defisiensi zat gizi lain, system kardiovaskuler, system pernafasan, system gastrointestinal, system metabolic/endokrin, system neorologik/psikiatrik
Ahli gizi memeriksa data pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi kelainan biokimia dalam rangka mendukung diagnose penyakit serta menegakkan masalah gizi.
Pengkajian riwayat gizi
Ahli gizi melakukan anamnesis riwayat gizi secara kualitatif dan kuantitatif. Anamnesis riwayat gizi secara kualitatif dilakukan untuk memperoleh gambaran kebiasaan makan/pola makan sehari berdasarkan frekuensi penggunaan bahan makanan. Anamnesis riwayat gizi secara kualitatif dilakukan untuk memperoleh gambaran asupan zat gizi sehari, dengan cara recall 24 jam yang diukur menggunakan food model.
Ahli gizi menganalisis asupan gizi menggunakan Daftar penukar Bahan Makanan atau menggunakan software untuk mendapatkan informasi asupan zat gizi dalam sehari.
Kebutuhan zat gizi
Kebutuhan zat gizi diberikan berdasarkan status gizi, pemeriksaan klinis, data laboratorium, dengan mempertimbangkan kebutuhan tambahan akibat loss dan untuk penyembuhan.
Penentuan Jenis Diet
Dokter menentukan jenis diet apabila pasien dikirim oleh dokter. Apabila pasien datang atas kemauan sendiri, jenis diet ditentukan ahli gizi,
Ahli gizi mempelajari, menyusun rencaca diet dan menterjemahkan kedalam menu, porsi dan frekuensi makan,
Ahli gizi menentukan bentuk makanan dan rute pemberian makan.
Konseling Gizi
Ahli gizi menetapkan rencana konseling yang meliputi: tujuan, strategi, materi, metode, penilaian dan tindak lanjut
Ahli gizi melakukan konseling.
Evaluasi dan tindak lanjut
Evaluasi diperoleh melalui kemajuan ulang. Evaluasi meliputi: rencana diet dan kepatuhan menjalankan rencana diet, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, status gizi,
Tindak lanjut tergantung dari hasil evaluasi pelayanan gizi yang diperoleh di rumah.
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
UPT PUSKESMAS AJUNG
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DISTRIBUSI MAKANAN KE PASIEN
SOP
No. Dokumen :
DITETAPKAN
KEPALA
UPT PUSKESMAS AJUNG
dr. TITIS SULISTYOWATI
NIP. 19690331 200604 2 003
Terbitan :
No. Revisi :
Tanggal Mulai Berlaku :
Pengertian
Distribusi makanan ke pasien adalah serangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan pasien yang dilayani
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mempermudah pasien mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku
Referensi
-
Kebijakan
Tersedianya standart pemberian makanan Puskesmas
Tersedianya standar porsi yang ditetapkan ahli gizi Puskesmas
Adanya peraturan pengambilan makanan
Adanya catatan permintaan makanan dari ruang rawat inap
Adanya daftar makan pasien yang mencantumkan kelas perawatan, nama kamar, nama pasien, jenis diet dan keterangan yang berkenaan dengan dietnya
Tersedianya makanan sesuai ketentuan diet
Tersedianya kelengkapan peralatan makanan
Tersedianya sarana untuk distribusi makanan
Adanya jadwal distribusi makanan
Prosedur
Distribusi makanan pasien
Ahli gizo jasa boga menyalin daftar menu pasien (DMP) sesuai daftar menu pasien yang telah ditentukan
Petugas pramusaji membagi/memorsi makanan sesuai standar porsi dan jenis diet ke dalam plato pasien berdasarkan DMP dari masing-masing ruang rawat inap
Petugas pramusaji menutup alat saji yang terisi makanan dengan plastic kemas
Petugas pramusaji menuliskan label berisi nama pasien, jenis diet, nomer kamar / tempat tidur dan ruangan
Ahli gizi jasa boga mengecek nama pasien, porsi dan jenis diet pasien
Petugas pramusaji mengantar makanan ke pasien sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
Petugas pramusaji menyerahkan diet/ makanan hingga sampai ke pasien
Petugas pramusaji menyampaikan ke pasien tentang kelengkapan alat makan ke pasien kelas I dan II
Petugas pramusaji meminta tanda tangan kepada kepala ruangan pada DMP
Serah terima makan pasien
Pramusaji menyerahkan makanan dan form daftar Menu Makanan Pasien (DMP) kepada Kepala Ruangan
Kepala Ruangan mengecek jumlah dan jenis diet sesuai DMP, selanjutnya menandatangani DMP bila sudah sesuai
Apabila makanan tidak sesuai dengan DMP, kepala ruangan langsung meminta kepada pramusaji untuk segera memperbaiki sesuai DMP.masalah yang ditemui.
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
UPT PUSKESMAS AJUNG
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYIAPAN MAKANAN
SOP
No. Dokumen :
DITETAPKAN
KEPALA
UPT PUSKESMAS AJUNG
dr. TITIS SULISTYOWATI
NIP. 19690331 200604 2 003
Terbitan :
No. Revisi :
Tanggal Mulai Berlaku :
Pengertian
Penyiapan makanan adalah serangkaian kegiatan penyusunan kebutuhan bahan makanan yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencapai usulan anggaran dan kebutuhan bahan makanan untuk pasien dalam satu tahun anggaran
Referensi
-
Kebijakan
Adanya kebijakan pelayanan gizi Puskesmas
Adanya data peraturan pemberian makanan puskesmas
Semua pasien mendapatkan makan sesuai dengan kebutuhan gizi dan jenis penyakitnya
Adanya standar makan untuk pasien
Adanya standar harga bahan makanan
Tersedianya siklus menu
Tersedia jumlah pasien
Prosedur
Menentukan jumlah pasien dengan mengacu pada Daftar Makan Pasien
Menentukan standar porsi tiap bahan makanan dan menentukan berat kotor
Menghitung berapa kali pemakaian bahan makanan setiap siklus menu
Unit terkait
UGD
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
UPT PUSKESMAS AJUNG
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYIMPANAN MAKANAN DAN BAHAN MAKANAN
SOP
No. Dokumen :
DITETAPKAN
KEPALA
UPT PUSKESMAS AJUNG
dr. TITIS SULISTYOWATI
NIP. 19690331 200604 2 003
Terbitan :
No. Revisi :
Tanggal Mulai Berlaku :
Pengertian
Penyiapan makanan dan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan menyimpan bahan makanan bahan makanan sebelum diolah dan dibagi ke pasien
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk mempermudah pasien dapat memperoleh makanan yang berkualitas dengan kandungan gizi yang terjamin
Referensi
-
Kebijakan
Adanya kebijakan pelayanan gizi Puskesmas
Adanya data peraturan penyimpanan bahan makanan puskesmas
Semua pasien mendapatkan makan sesuai dengan kebutuhan gizi dan jenis penyakitnya
Adanya standar makan untuk pasien
Adanya standar harga bahan makanan
Tersedianya Daftar Menu Pasien
Prosedur
Memantau tanggal kadaluwarsa bahan makanan, buang bahan yang sudah kadaluwarsa
Jika menyimpan bahan makanan pada freezer, jaga suhu freezer tetap rendah yaitu sekitar minus 0 0C
Cek keadaan freezer secara teratur. Jika terdapat banyak bunga es pada freezer simpan makanan dan bahan makanan beku di feezer yang lain
Jangan dibekukan kembali makanan atau bahan makanan yang sudah dicairkan kecuali makanan dan bahan makanan tersebut sudah dimasak
Jangan simpan makanan mentah dan daging mentah di atas makanan yang sudah melalui proses persiapan
Simpan makanan kaleng dan bahan-bahan makanan kering dalam kondisi kering
Beri label dan tanggal untuk semua bahan makanan dan makanan kering
Lakukan pencatatan dan pengukuran suhu ruangan secara teratur
Simpan semua bahan makanan dan makanan di dalam bungkus dan tempat bersih
Jangan menyimpan makanan yang diambil dari tempat yang berbahan/berlapis seng seperti wadah kaleng kecuali terbuat dari stainless steel karena berpotensi menjadi racun.
Unit terkait
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
UPT PUSKESMAS AJUNG
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBERIAN NUTRISI PADA PASIEN RAWAT INAP
SOP
No. Dokumen :
DITETAPKAN
KEPALA
UPT PUSKESMAS AJUNG
dr. TITIS SULISTYOWATI
NIP. 19690331 200604 2 003
Terbitan :
No. Revisi :
Tanggal Mulai Berlaku :
Pengertian
Pemberian nutrisi pada pasien rawat inap adalah merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara mandiri. Biasanya terjadi pada pasien yang memiliki gangguan pada mulutnya
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
Referensi
-
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan pemberian nutrisi disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Persiapan Alat dan Bahan
Piring
Sendok
Garpu
Gelas
Serbet
Mangkok cuci tangan
Pengalas
Jenis diet
Pelaksanaan
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
Atur posisi pasien
Pasang pengalas
Anjurkan pasien untuk berdoa sebelum makan
Bantu untuk melakukan makan dengan menyuapkan makanan sedikit demi sedikit dan berikan minum sesudah makan
Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sebentar
Catat hasil atau respon pemenuhan terhadap makan
Cuci tangan
Unit terkait
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
UPT PUSKESMAS AJUNG
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBERIAN EDUKASI BILA KELUARGA MENYEDIAKAN MAKANAN
SOP
No. Dokumen :
DITETAPKAN
KEPALA
UPT PUSKESMAS AJUNG
dr. TITIS SULISTYOWATI
NIP. 19690331 200604 2 003
Terbitan :
No. Revisi :
Tanggal Mulai Berlaku :
Pengertian
Pemberian edukasi bila keluarga menyediakan makanan adalah merupakan kegiatan pemberian pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang diet pasien yang dianjurkan dengan benar
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar keluarga dan pasien mau bekerja sama dalam program diet yang ditetapkan
Referensi
-
Kebijakan
Terlaksananya tindakan keperawatan pemberian edukasi disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur
Kaji pengetahuan pasien dan keluarga tentang diet yang dianjurkan
Tentukan persepsi pasien tentang diet dan harapan tentang tingkat pemenuhan diet
Berikan penjelasan tentang diet yang ditentukan pada pasien dan keluarga
Jelaskan tujuan diet makanan
Berikan penjelasan tentang berapa lama diet yang harus dilakukan
Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang bagaimana membuat agenda makan secara tepat
Instruksikan pasien untuk mengikuti diet yang dianjurkan dan menghindari makanan yang merupakan pantangan
Bantu pasien dan keluarga untuk mengakomodasi pilihan makanan dalam diet yang ditentukan
Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga cara membaca label makanan dan memilih makanan dengan tepat
Berikan penjelasan kepada keluarga tentang waktu makan pasien
Unit terkait
Rawat Inap
Flow Chart
Tanyakan tentang
UPT PUSKESMAS AJUNG
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMAKAIAN STERILISATOR KERING
( MEMMERT )
SOP
No. Dokumen :
DITETAPKAN
KEPALA
UPT PUSKESMAS AJUNG
dr. TITIS SULISTYOWATI
NIP. 19690331 200604 2 003
Terbitan :
No. Revisi :
Tanggal Mulai Berlaku :
Pengertian
Pemakaian sterilisator kering adalah Cara penggunaan dan pemakaian Memmert dengan benar
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. memmert dapat digunakan dengan baik.
2.Mencegah terjadinya kerusakan dini.
3.Untuk memperoleh hasil steril yang benar.
Referensi
-
Kebijakan
Mengacu pada standar pelayanan medis yang berlaku di PUSKESMAS AJUNG.
Prosedur
Sambungkan kabel pada listrik 220 Volt.
Persiapkan instrument / alat ( dari logam ) sesuai kebutuhan.
Masukkan alat / instrument kedalam memmert.
Tekan tombol Power On / Off
Tekan tombel Set Time yang ditunjukkan dengan angka
(120 menit).
Tekan tombol Set Temperatur yang ditunjukkan dengan angka
(200 ºC).
Matikan tombol Power On / Off setelah selesai.
Jangan membuka memmert bila instrument / alat tidak digunakan.
Unit terkait
Rawat Inap
UGD
Flow Chart
Tanyakan tentang
UPT PUSKESMAS AJUNG
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
CARA PERAWATAN INSTRUMEN / ALAT
SOP
No. Dokumen :
DITETAPKAN
KEPALA
UPT PUSKESMAS AJUNG
dr. TITIS SULISTYOWATI
NIP. 19690331 200604 2 003
Terbitan :
No. Revisi :
Tanggal Mulai Berlaku :
Pengertian
Cara perawatan instrument /alat adalah Cara merawat instrumen / alat dengan benar
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1.Instrumen / alat dapat digunakan dengan baik.
2.Mencegah terjadinya kerusakan dini.
3.Untuk memperoleh hasil steril yang benar
4.Mencegah infeksi nosokomial
Referensi
-
Kebijakan
Mengacu pada standar pelayanan medis yang berlaku di PUSKESMAS AJUNG
Prosedur
Dekontaminasi : setelah dipakai, instrumen direndam dalam larutan chlorine 2500 ppm selama 15 menit.
Pencucian ( pre cleaning ) : instrumen dicuci dan disikat dengan menggunakan air hangat. Selanjutnya dikeringkan.
Sterilisasi ( DTT ) : Atur instrumen sesuai kebutuhan (Basic Set). Kemudian masukkan dalam sterilisator kering ( memmert ) Lihat SOP Penggunaan Memmert.
Unit terkait
Rawat Inap
UGD
Flow Chart
Tanyakan tentang
UPT PUSKESMAS AJUNG
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMELIHARAAN RUANGAN
SOP
No. Dokumen :
DITETAPKAN
KEPALA
UPT PUSKESMAS AJUNG
dr. TITIS SULISTYOWATI
NIP. 19690331 200604 2 003
Terbitan :
No. Revisi :
Tanggal Mulai Berlaku :
Pengertian
Pemeliharaan ruangan adalah cara pemeliharaan ruang bersalin dan alat medis keperawatan didalamnya secara rutin dan berkala agar siap pakai
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menjaga atau menjamin terpeliharanya ruangan beserta alat-alat didalamnya agar siap pakai
Referensi
-
Kebijakan
Mengacu pada standar pelayanan medis yang berlaku di PUSKESMAS AJUNG
Prosedur
Pemeliharaan harian
Sebelum dan sesudah tindakan semua peralatan dibersihkan dengan disinfektan
Dilakukan pengepelan lantai sebelum dan sesudah tindakan dengan disinfektan
Pemeliharaan mingguan
Lantai dipel dengan disinfektan dan dikeringkan
Dindingdan pintu di lap dengan disinfektan kemudian dikeringkan
Pemeliharaan setelah dipakai pasien menular
Dilakukan ozonisasi oleh petugas sanitasi
Sebelum dilakukan fogging ruangan ditutup dan alat-alat tidak perlu dikeluarkan Setelah fogging ruangan dibuka setelah batas waktu yang ditentukan oleh petugas sanitasi
Alat-lat diruangan dibersihkan dan ditata kembali oleh petugas
Pemeriksaan angka kuman dilakukan sebelum dan sesudah tindakan ozonisasi dilakukan oleh petugas sanitasi rumah sakit (waktu insidentil/tiap bulan
Unit terkait
Rawat Inap
UGD
Instalasi sanitasi
Poli rawat jalan
Flow Chart
Tanyakan tentang
UPT PUSKESMAS AJUNG
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN KELUHAN
SOP
DITETAPKAN
KEPALA
UPT PUSKESMAS AJUNG
dr. TITIS SULISTYOWATI
NIP. 19690331 200604 2 003
Pengertian
Identifikasi dan penanganan keluhan adalah cara pemeliharaan ruang bersalin dan alat medis keperawatan didalamnya secara rutin dan berkala agar siap pakai
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menjaga atau menjamin terpeliharanya ruangan beserta alat-alat didalamnya agar siap pakai
Referensi
-
Kebijakan
Mengacu pada standar pelayanan medis yang berlaku di PUSKESMAS AJUNG
Prosedur
Pemeliharaan harian
Sebelum dan sesudah tindakan semua peralatan dibersihkan dengan disinfektan
Dilakukan pengepelan lantai sebelum dan sesudah tindakan dengan disinfektan
Pemeliharaan mingguan
Lantai dipel dengan disinfektan dan dikeringkan
Dindingdan pintu di lap dengan disinfektan kemudian dikeringkan
Pemeliharaan setelah dipakai pasien menular
Dilakukan ozonisasi oleh petugas sanitasi
Sebelum dilakukan fogging ruangan ditutup dan alat-alat tidak perlu dikeluarkan Setelah fogging ruangan dibuka setelah batas waktu yang ditentukan oleh petugas sanitasi
Alat-lat diruangan dibersihkan dan ditata kembali oleh petugas
Pemeriksaan angka kuman dilakukan sebelum dan sesudah tindakan ozonisasi dilakukan oleh petugas sanitasi rumah sakit (waktu insidentil/tiap bulan
Unit terkait
Rawat Inap
UGD
Instalasi sanitasi
Poli rawat jalan
Flow Chart
Tanyakan tentang
[Type text]