Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Revisi spo

112 paper

ANAMNESE SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Anamnesa adalah cara pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien ( Auto anamnese ) atau pada orang tua atau sumber lain ( Allo anamnese ). Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk: Mendapatkan keterangan sebanyak-banyaknya mengenai penyakit pasien Membantu menegakkan diagnosa sementara. Menetapkan diagnosa banding Membantu menentukan penatalaksanaan selanjutnya Referensi Jonathan, Gleadle, (2007), Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik, Jakarta : Erlangga. Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Kebijakan Dilakukan oleh Dokter/Perawat/Bidan pada waktu : Klien yang baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk di rawat. Secara rutin pada klien yang sedang di rawat. Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien. Persiapan : Alat Alat tulis Lembar rekam medis Lingkungan Pastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan cukup penerangan. Misalnya menutup pintu/jendala atau skeren untuk menjaga privasi klien Hal yang perlu diperhatikan : Tunjukan sikap sopan dan ramah, menunjukkan niat membantu, menghargai, tanggap, dan menjaga privasi. Prosedur Pelaksanaan : Ucapkan salam terapeutik pada pasien. Tanyakan tentang : identitas pasien dengan lengkap (Nama, Umur , Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Agama dan Suku Bangsa, Status Pernikahan, Alamat& No. telp, Nama Orang tua dan alamat) Keluhan utama : yang menyebabkan penderita datang berobat kemudian ditanya keluhan tambahan Riwayat perjalanan penyakit sekarang : Yakni sejak pasien menunjukkan gejala pertama sampai saat dilkuakan anamnesis Riwayat penyakit terdahulu : Baik yang berkaitan langsung dengan penyakit sekarang maupun yang tidak ada kaitannya Riwayat pasien ketika dalam kandungan ibu Riwayat kelahiran Riwayat makanan Riwayat imunisasi Riwayat tumbuh kembang dan riwayat keluarga Unit terkait UGD Rawat Jalan Rawat Inap UPT PUSKESMAS AJUNG ANAMNESE SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Flow Chart Siapkan alat tulis,rekam medise Ucapkan salam Tanyakan tentang identitas pasien, keluhan utama,Riwayat penyakit sekarang ,dahulu, Riwayat kelahiran,Riwayat makanan,Riwayat imunisasi Riwayat tumbuh kembang dan riwayat keluarga Akhiri salam PEMERIKSAAN FISIK SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Pemeriksaan fisik adalah metode pengumpulan data yang sistematik dengan memakai indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan rasa untuk mendeteksi masalah kesehatan klien.Untuk pemeriksaan fisik perawat menggunakan teknik inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1. mengumpulkan dan memperoleh data dasar tentang kesehatan klien. 2.Untuk menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat kesehatan. 3.Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa. 4. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan penatalaksanaan. 5.Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari terapi. Referensi Kozie Barbara. 2000. Fundamental of Nursing : Concepts, Prosess and Practice : Sixth edition. Menlo Park : California. Potter. 2000. Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa Ester Monica. Jakarta : EGC. Priharjo, Robert. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta : EGC Kebijakan Dilakukan oleh Dokter/Perawat/Bidan pada waktu : Klien yang baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk di rawat. Secara rutin pada klien yang sedang di rawat. Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien. UPT PUSKESMAS AJUNG PEMERIKSAAN FISIK SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Prosedur Persiapan : Alat Meteran, Timbangan BB, Penlight, Steteskop, Tensimeter/ spighnomanometer, Thermometer, Arloji/stopwatch, Refleks Hammer, Otoskop, Handschoon bersih ( jika perlu), tissue, buku catatan. Alat diletakkan di dekat tempat tidur klien yang akan di periksa. Lingkungan Pastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan cukup penerangan. Misalnya menutup pintu/jendala atau skerem untuk menjaga privacy klien Klien (fisik dan fisiologis) Bantu klien mengenakan baju periksa jika ada dan anjurkan klien untuk rileks. Pelaksanaan : Cuci tangan Jelaskan prosedur Lakukan pemeriksaan dengan berdiri di sebelah kanan klien dan pasang handschoen bila di perlukan Gunakan metode pemeriksaan fisik berupa: Inspeksi, Palpasi, Perkusi, dan Auskultasi. UPT PUSKESMAS AJUNG PEMERIKSAAN FISIK SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Pemeriksaan fisik head to toe meliputi : Penampilan umum Tanda-tanda vital Status mental Kulit, rambut dan kuku Kepala meliputi: mata, hidung, telinga dan mulut Leher : posisi dan gerakan trachea, JVP Dada : Jantung dan Paru Abdomen: pemeriksaan dangkal dan dalam Genetalia Kekuatan otot /musculosekletal Neurologi 6. Lepas handschoen, Cuci tangan& Dokumentasi Unit terkait UGD Rawat Jalan Rawat Inap Flow Chart Siapkan alat,lingkungan&klien Cuci tangan -jelaskan prosedur -Lakukan pemeriksaan dengan berdiri di sebelah kanan klien dan pasang handschoen bila di perlukan -Gunakan metode pemeriksaan fisik: Inspeksi, Palpasi, Perkusi, dan Auskultasi. -Pemeriksaan fisik head to toe -Lepas handschoen, Cuci tangan& Dokumentasi PERAWATAN LUKA SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Perawatan luka adalah Tata cara perawatan luka yang dilakukan pada pasien yang berada di puskesmas Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan tindakan perawatan luka Referensi Johnson dkk. 2005. Prosedur perawatan di rumah ;pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Kebijakan Mengacu pada standar pelayanan medis yang berlaku di PUSKESMAS AJUNG PERSIAPAN ALAT STERIL Bak instrumen berisi : Spurt irigasi 50 cc Soft koteker / tobe feeding Pinset anatomis Pinset chirrugis Gunting jaringan Arteri klem Knop sonde Container untuk cairan irigasi Korentang dengan tempatnya Kassa dan depres dalam tromol Handschone / gloves steril Neerbeken (bengkok) Kom kecil/ sedang Pembalut sesuai kebutuhan Kasa Kasa gulung Topical terapi Betadine sol Sutratol Cairan pencuci luka dan disinfektan Cairan NS / RL hangat sesuai suhu tubuh 34 0 -37 0 C Alkohol 70 % UPT PUSKESMAS AJUNG PERAWATAN LUKA SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Prosedur PERSIAPAN ALAT NON STERIL Schort / gown Perlak + alas perlak / underpad Handschone / gloves bersih Sketsel / tirai Gunting verband Neerbeken / bengkok Plester (adhesive) atau hipafix micropone Tas plastik kotoran / tempat sampah Alat tulis Form inform consern Form UGD PENATALAKSAAN : Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan kepada klien +inform concern Meletakakan perlak + alas dibawah tubuh klien Menempatkan bengkok dibawah luka untuk menopang cairan irigasi luka Membantu mengatur posisi klien agar cairan irigasi dapat mengalir dari ujung atas ke ujung bawah luka Membuka dan menempatkan tas plastik kotoran didekat area kerja Mencuci tangan dengan sabun Mengenakan schort / gown plastik Bila plester kotor, mengenkan gloves non steril,menyemprotkan alkohol 70 % pada plester yang menempel dikulit klien untuk melepaskannya. Melepaskan / mengangkat pembalut kotor bila pembalut lengket pada luka, basahi dengan ns / rl steril sampai balutan dapat dilepas dengan mudah Membuang pembalut lama / kotor kedalam tas plastik, kemudian lepaskan gloves (bagian luar berada didalam) dan buang kedalam tas plastik Mengkaji jumlah , jenis dan bau cairan luka, observasi kondisi luka (warna dasar luka, ukur dalamnya goa luka, jaringan nekrotik, granulasi dan epitel, kontraksi luka, kulit sekitar luka) Menuangkan solution irigasi steril yang hangat kedalam kom steril 200 – 500 ml atau tergantung luas dan kedalaman luka Mengenakan hndschone steril Menghisap solution irigasi RL/ NS hangat kedalam spuit 30 cc (sambungkan dengan soft koteler / baby feeding tube bila dipakai mengirigasi luka berongga dalam) Jika luka berongga dalam masukan soft kateler / baby feeding tube kedalam luka sampai menyentuh dasar luka paling dalam Menyemprotkan solution irigasi langsung kedalam luka secara perlatton. Jika luka tidak berongga, semprotkan cairan irigasi dan pertahankan ujung spuit 2,5 cm diatas luka Melakukan irigasi beberapa kali sampai cairan irigasi tampak bening dan bersih Mengeringkan sekitar luka dengan betadine sampai radius 4-5 cm dari tepi luka Menutup luka dengan pembalut / topical terapi : Menutup luka dengan kasa (ketebalan kassa disesuiakan dengan kebutuhan) dan rekatkan denga plester ( adhesive dan hipafix/ micrope untuk memfiksasi Meletakan pinset dan gunting dalam bengkok yang berisi cairan desinfektan Melepaskan gloves dengan bagian luar , kemudian buang kedalam tas plastik Membereskan peralatan dan memberikan kenyamanan bagi klien ngan UPT PUSKESMAS AJUNG PERAWATAN LUKA SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Mencuci tangan Mengecek pembalut dan area luka tiap shift, mencatat di chart tentang penggantian pembalut, penampilan luka dan gambaran cairan luka Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Meletakkan perlak+alas di bawah tubuh klien Menjelaskan prosedur yg akan dilaksanakan&inform concern Menyiapkan alat steril & non steril Cuci tangan Membuka&menempatkan tas plastic kotoran di dekat area kerja Membantu mengatur posisi klien Menempatkan bengkok di bawah luka Mengenakan schort Melepaskan gloves Melepaskan & membuang pembalut kotor ke dlm tas plastik Mengenakan gloves non steril,menyemprotkan alcoho 70% pd plester Menghisap solution irigasi hangat ke dlm spuit 30cc Mengenakan handschon steril Menuangkn solution irigasi yg hangat k dlm kom steril Mengkaji jumlah,jenis,bau cairan luka,&obs.kondisi luka Melakukan irigasi beberapa kali Menyemprotkan solution irigasi Jika luka berongga dalam,masukkan soft kateter ke dlm luka Mengeringkan sekitar luka dg betadine Menutup luka dg pembalut/topical terapi Menutup luka dg kasa&rekatkan dg plester Membereskan peralatan Melepaskan gloves, buang kedalam tas plastik Meletakan pinset& gunting dalam bengkok Mengecek&mencatat di chart Mencuci tangan PEMBERIAN INJEKSI INTRAMUSKULER SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Pemberian injeksi intramuskuler adalah memberikan obat dengan cara memasukkan obat kedalam jaringan muscular (otot) Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan obat sesuai dengan program terapi melalui intra muscular untuk mendapatkan berbagai efek terapi yang diinginkan Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Mengacu pada standar pelayanan medis yang berlaku di PUSKESMAS AJUNG Prosedur Persiapan Alat (Didalam baki/meja suntkan berada) Semprit dan jarum steril sesuai ukuran yang dibutuhkan Obat – obatan yang dibutuhkan Korentang steril dalam tempatnya Kapas alkohol dalam tempatnya dan gergaji ampul Cairan pelarut Bak semprit steril steril yang tertutup, di dalamnya sudah diberi alas untuk tempat semprit Pembendung vena Bengkok berisi desinfektan, untuk tempat semprit dan jarum yang sudah dipakai Bengkok Perlak dan alasnya Persiapan Pasien dan Lingkungan Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan Menyiapkan posisi pasien sesuai kebutuhan Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman Pelaksanaan Petugas mencuci tangan, Petugas menyiapkan alat – alat dan bahan dalam bak instrumen steril, Petugas Memberi tahu maksud tindakan kepada pasien Petugas melakukan aspirasi obat sesuai dosis dengan spuit injeksi Petugas Mengatur posisi pasien Petugas memilih area penusukan yang bebas dari lesi dan peradangan Petugas membersihkan area penusukan menggunakan kapas alkohol Petugas membuka tutup jarum Petugas menusukkan jarum ke daerah penusukan dengan sudut 90 derajat, kira – kira sampai jaringan otot Petugas meLakukan aspirasi spuit, Petugas mengobservasi ada tidak darah dalam spuit Jika ada darah tarik kembali jarum dari kulit, Petugas menekan tempat penusukan dengan kapas alkohol Petugas mengganti penusukan ke tempat lain Jika tidak ada darah, masukkan obat perlahan – lahan hingga habis Petugas mencabut jarum Petugas menekan tempat penusukan dengan kapas alkohol Petugas memberitahu kepada pasien bahwa tindakan sudah selesai Petugas membuang sampah medis pada tempatnya Petugas mencatat tindakan dalam rekam medis, Petugas merapikan alat dan bahan, Petugas mencuci tangan. UPT PUSKESMAS AJUNG PEMBERIAN INJEKSI INTRAMUSKULER SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Unit terkait Rawat Jalan UGD Rawat Inap Flow Chart PEMBERIAN OBAT SECARA INTRAVENA SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Pemberian obat secara intravena adalah memberikan obat injeksi dengan cara memasukkan obat langsung kedalam pembuluh darah vena Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan obat sesuai dengan program terapi melalui intra vena untuk mendapatkan berbagai efek terapi yang diinginkan Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan pemberian obat intra vena disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan didasarkan pada program terapi Alat (Didalam baki/meja suntkan berada) Semprit dan jarum steril sesuai ukuran yang dibutuhkan Obat – obatan yang dibutuhkan Korentang steril dalam tempatnya Kapas alkohol dalam tempatnya dan gergaji ampul Cairan pelarut Bak semprit steril steril yang tertutup, di dalamnya sudah diberi alas untuk tempat semprit Pembendung vena Bengkok berisi desinfektan, untuk tempat semprit dan jarum yang sudah dipakai Bengkok Perlak dan alasnya Pasien dan Lingkungan Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan Menyiapkan posisi pasien sesuai kebutuhan Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman Pelaksanaan Membebaskan alat-alat ke dekat pasien sesuai dengan kebutuan Mencuci tangan Membaca kembali daftar obat pasien Mengambil semprit & jarum pada tempatnya Melarutkan obat yang diperlukan Membaca kembali daftar pemberiannya obat dan mencocokan dengan papan nama pasien/Tanya pasien Semprit dan kapas alcohol dimasukkan ke dalam bak semprit yang tersedia dan langsung dibawa ke pasien Prosedur Membaca kembali daftar pemberian obat dan mencocokkan dengan papan nama pasien/Tanya pasien Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian Menentukan tempat/vena,pilih vena bagian ujung terlebih dahulu Pasang torniket 3-5 inci dari vena yang dipilih Menusukkan jarum dengan lubang menghadap ke atas dan membuat sudut antara 30 derajat dengan permukaan kulit Penghisap ditarik sedikit (bila ada darah,lepas torniket ) Obat disemprotkan perlahan – lahan Setelah obat masuk seluruhnya, jarum ditarik dengan cepat Kulit ditahan dengan kapas alcohol sambil dilakukan massage Evaluasi Posisi suntikan tepat Sterilitas alat tetap terjaga UPT PUSKESMAS AJUNG PEMBERIAN OBAT SECARA INTRAVENA SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Unit terkait Rawat Jalan UGD Rawat Inap Flow Chart Mengambil semprit&jarum Membaca kembali daftar obat pasien Cuci tangan Membaca kembali&mencocokkan dg papan nama pasien Membebaskan daerah yang akan disuntik Melarutkan obat Menusukkan jarum, dg sudut 30 derajat Pasang torniket 3-5 inci Menentukan tempat/vena Penghisap ditarik sedikit (bila ada darah,lepas torniket) PEMBERIAN OBAT SECARA SUBCUTAN SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Pemberian obat secara subcutan adalah memberikan/memasukkan obat sesuai program terapi kepada pasien melalui jaringan subcutan Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memasukkan obat kedalam jaringan subcutan Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan pemberian obat subcutan disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan didasarkan pada program terapi Prosedur Jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan : Nama obat, dosis, tujuan dan efek samping yang mungkin timbul Rasa nyeri saat obat dimasukkan Beri lembar informed Concent pada pasien atau keluarga untuk ditandatangani Atur posisi yang nyaman sesuai area yang akan diinjeksi (lengan atas bagian luar, paha depan, perut, dorsogluteal, ventrogluteal atau scapula) Persiapkan alat – alat : Obat dalam vial atau ampul Spuit 1 cc/3 cc dan jarum 25 gauge Kapas dalam kom Alcohol 70% Bak injeksi Sarung tangan Baki Bengkok Dekatkan alat disamping pasien Cuci tangan dan pakai sarung tangan Cek label obat dan sesuaikan dengan catatan pemberian obat pasien serta dosis obat Kaji ulang identitas pasien Masukkan obat dari vial atau ampul kedalam tabung spuit dengan cara yang benar sesuai dosis yang ditentukan Beritahu pasien dan atur posisi yang nyaman sesuai area yang akan diinjeksi atau ditusuk Usap area yang akan ditusuk dengan kapas antiseptik dari tengah keluar melingkar 5 cm menggunakan tangan yang tidak untuk menginjeksi Siapkan spuit, lepaskan kap/penutup jarum secara tegak lurus sambil menunggu antiseptik kering dan keluarkan udara dari spuit Gunakan tangan yang tidak memegang spuit untuk mengangkat atau merentangkan kulit, lalu secara hati – hati tangan yang lain menusukkan jarum dengan posisi 450-900 Lakukan aspirasi, bila muncul darah maka segera cabut spuit untuk dibuang dan lakukan prosedur dari awal. Bila tidak ada darah maka pelan-pelan dorong kedalam jaringan. Cabut spuit lalu tekan area injeksi dengan kapas alcohol sampai dengan perdarahan berhenti Rapikan pasien dan alat yang sudah digunakan Buka sarung tangan dan cuci tangan Dokumentasikan respon pasien dan obat yang diberikan (nama obat, dosis, rute, tanggal dan jam pemberian) Observasi adanya perdarahan dan kemungkinan adanya alergi dan efek samping. UPT PUSKESMAS AJUNG PEMBERIAN OBAT SECARA SUBCUTAN SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Unit terkait Rawat Jalan UGD Rawat Inap Flow Chart Jelaskan pd pasien tindakan yg akan dilakukan Atur posisi pasien&persiapkan alat informed Concent Cek label,sesuaikan dg catatan&dosis obat pasien Kaji ulang identitas pasien Cuci tangan&pakai sarung tangan Beritahu&atur posisi pasien usap area yang akan ditusuk dengan kapas antiseptik Masukkan obat ke spuit Siapkan spuit&menusukan jarum dg posisi 45o-90o Lakukan aspirasi Ada darah dlm spuit Cabut spuit untuk dibuang y ya Cabut spuit,tekan area injeksi dg kapas alkohol tidak Rapikan pasien&alat Masukan obat k jaringan Obs. Perdarahan,alergi&efek samping Buka sarung tangan&cuci tangan Dokumentasi PEMBERIAN OBAT SECARA INTRACUTAN SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Pemberian obat intracutan adalah memberikan obat sesuai program terapi kepada pasien melalui jaringan intracutan Tujuan Sebagai acuanpenerapan langkah-langkah untuk - Memasukkan obat dibawah kulit - Untuk test diagnostic alergi atau adanya penyakit tertentu - Memberikan vaksin imunisasi Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan pemberian obat intracutan disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan didasarkan pada program terapi Jelaskan pada pasien/keluarga tindakan yang akan dilakukan  Jelaskan pada pasien/keluarga mengenai Nama obat Tujuan pemberian obat Hal-hal yang mungkin dialami pasien setelah injeksi intracutan (nyeri, rasa terbakar dll) Memberikan lembar informed consent untuk ditandatangani pasien/keluarga Siapkan peralatan dan dekatkan ke pasien: Obat untuk injeksi intra cutan Spuit 1 cc Kapas dalam kom kecil Alcohol 70% Aquabidest Bak injeksi/bengkok Sarung tangan Cuci tangan dan pakai sarung tangan Cek label obat dan sesuaikan dengan catatan pemberian obat pasien serta dosis obat Beri tahu tentang lokasi penusukan yang akan dilakukan . Lakukan disinfeksi pada area penusukan menggunakan kapas alcohol dengan arah melingkar keluar sekitar 5 cm tunggu hingga kering. Pastikan area injeksi tidak berbulu atau lecet Pegang (dukung) lengan bawah pasien dan meregangkan kulit dengan tangan non dominan perawat Tangan dominan perawat memegang spuit dan tusukkan ke kulit Prosedur Dengan sudut 100 - 150 dengan ujung menghadap ke atas Masukkan jarum hingga 0,3 cm dibawah kulit, jika ujung jarum sudah tampak dibawah kulit masukkan obat secara perlahan hingga muncul tonjolan/undulasi di bawah kulit, jika tonjolan/undulasi tidak muncul ulangi prosedur Tarik jarum dengan sudut yang sama saat memasukkan. Area injeksi jangan dipijat atau digosok Lingkari dengan balpoint daerah undulasi dengan diameter 2,5 cm dan tulis obat yang diberikan Jelaskan pada pasien untuk tidak mencuci area injeksi Buang spuit dalam bengkok Lepas sarung tangan dan cuci tangan Pantau hasil injeksi dan respon pasien (skin test setelah 15-30 menit, untuk test tuberkulin setelah 48 – 72 jam) Bersihkan alat dan rapikan pasien Dokumentasikan hasil observasi dan tindakan yang telah dilakukan UPT PUSKESMAS AJUNG PEMBERIAN OBAT SECARA INTRACUTAN SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Unit terkait Rawat Jalan UGD Rawat Inap Flow Chart Jelaskan pd pasien tindakan yg akan dilakukan Atur posisi pasien&persiapkan alat informed Concent Cek label,sesuaikan dg catatan&dosis obat pasien Memberi tahu tentang lokasi penusukan Cuci tangan&pakai sarung tangan Memegang lengan bawah&meregangkan kulit pasien Melakukan desinfeksi Menusukkan spuit dg sudut 10o-15o Memasukkan jarum hingga 0,3cm d bawah kulit hingga muncul tonjolan Menarik jarum&lingkari dg bolpoint daerah undulasi Menjelaskan pd pasien&membuang spuit dlm bengkok Memantau hsl injeksi&respon pasien Membuka sarung tangan&cuci tangan Bersihkan alat&rapikan pasien Dokumentasikan PEMBERIAN OBAT ORAL SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Pemberian obat oral adalah memberikan obat sesuai program terapi kepada pasien melalui mulut Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan efek sistemik dan local terhadap pencernaan Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan pemberian obat oral disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan didasarkan pada program terapi Jelaskan pada pasien/keluarga tentang pemberian obat oral Nama obat, dosis dan waktu pemberian Tujuan pemberian obat oral Ketidaknyamanan dan efek samping yang muncul seperti mual, pusing dan pahit. Kaji riwayat medis pasien, riwayat alergi, riwayat medikasi, dan riwayat diet Tetapkan keinginan pasien dan toleransi terhadap cairan untuk menyertai medikasi Periksa keakuratan dan kelengkapan setiap pesanan medikasi : pastikan nama pasien, nama dan dosis obat, rute pemberian dan waktu pemberian (ingat 5 T) Atur nampan, cangkir, atau kartu obat. Siapkan medikasi untuk satu pasien dalam satu waktu Pilih medikasi yang tepat dari stok atau laci dosis unit dan bandingkan dengan catatan pemberian obat. Pastikan medikasi benar dan membaca label Cek label medikasi tiga kali sebelum pemberian obat yaitu cek ketika mengambil obat dari tempat penyimpanan obat, saat menempatkan ke mangkok obat dan saat mengembalikan obat ketempat pemyimpanan obat Hitung dosis dengan tepat dan cek penghitungannya Untuk menyiapkan tablet/kapsul dari botol tuangkan jumlah yang diinginkan ke dalam mangkok obat. Jangan menyentuh obat dengan jari. Jika obat kelebihan, kembalikan ke botol obat Untuk menyiapkan tablet atau kapsul dalam kemasan, maka jangan melepaskan kemasan, langsung masukkan ke dalam mangkok obat. Prosedur Semua tablet atau kapsul untuk memberikan kepada pasien pada waktu yang bersamaan ke dalam satu mangkok obat kecuali pasien yang membutuhkan pengkajian sebelum pemberian obat seperti frekuensi,nadi atau tekanan darah. Untuk menyiapkan obat cair lepaskan penutup botol dalam posisi terbalik. Pegang botol dengan label diatas ketika menuangkannya. Pegang cangkir obat (takaran dosis) setinggi mata dan isi sampai tanda yang diinginkan. Ukuran harus sejajar dengan cairan pada dasar meniskus Jangan tinggalkan obat tanpa perhatian Berikan obat pada pasien pada waktu yang tepat Bantu pasien untuk mengambil posisi duduk atau berbaring miring untuk mencegah aspirasi Bila pasien tidak dapat memegang obat tempatkan cangkir obat pada bibir pasien dan tuangkan obat ke dalam mulut dengan perlahan Dampingi pasien sampai setiap obat ditelan semua. Bila tidak yakin apakah obat ditelan, minta pasien membuka mulut. Catat semua pemberian obat pada catatan pemberian obat Setelah prosedur selesai rapikan pasien dan bereskan obat dan alat UPT PUSKESMAS AJUNG PEMBERIAN OBAT ORAL SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Unit terkait Rawat Jalan UGD Rawat Inap Flow Chart Menetapkan keinginan pasien&toleransi terhadap cairan Menjelaskan pd pasien/keluarga Mengkaji riwayat medis,alergi,medikasi&diet pasien Menyiapkan medikasi,memastikan medikasi benar&membaca label Mengatur nampan,cangkir/kartu obat Memeriksakeakuratan&kelengkapan medikasi Menyiapkan tablet/kapsul ke dlm mangkok obat&memberikan pd pasien Mengecek label,menghitung dosis&mengecek penghitungannya Jangan meninggalkan obat tanpa perhatian Memberikan obat tepat waktu,&bantu pasien mengambil posisi duduk/berbaring miring Mendampingi pasien sampai setiap obat ditelan semua&catat semua pemberian obat Merapikan pasien&membereskan obat&alat ORIENTASI KEPADA PASIEN SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Orientasi kepada pasien adalah memberikan informasi yang mudah kepada klien dan keluarga tentang ruangan yang ditempati klien Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan kemudahkan klien dan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh ruangan yang bersangkutan Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Tindakan kebersihan tangan harus dilakukan oleh petugas kesehatan: Sebelum: Memeriksa (kontak langsung) dengan pasien. Sebelum memakai sarung tangan bedah steril atau DTT sebelum pembedaaan atau sarung tangan pemeriksaan untuk tindakan rutin (mengambil sampel darah, memeriksa tanda-tanda vital) Menyiapkan dan mengkonsumsi makanan Setelah: Memegang instrument yang kotor dan alat lainnya. Menyentuh selaput lender, darah atau cairan tubuh lainnya Kontak yang lama dan intensif dengan pasien Melepaskan sarung tangan Prosedur Perhatian: sebelum melakukan tindakan kebersihan tangan, perhiasan (cincin) harus dilepas Menggunakan sabun dan air bersih mengalir: Basahi kedua telapak tangan dengan air mengalir lalu tuangkan sabun cair ke telapak tangan usap dan gosok dengan lembut pada ke dua telapak tangan. Gosok masing-masing punggunng tangan secara bergantian Jari jemari saling masuk untuk membersihkan sela-sela jari Gosokkan ujung jari (buku-buku) dengan mengatupkan jari tangan kanan terus gosokkan ke telapak tangan kiri bergantian Gosok dan putar ibu jari Unit terkait Rawat Jalan UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang KEBERSIHAN TANGAN SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Kebersihan tangan adalah suatu prosedur tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan: Sabun/antiseptic di bawah air bersih yang mengalir 9bila terkontaminasi darah atau cairan tubuh) Handrub berbasis alcohol (bila tidak tampak kotor) Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1. Menghalau mikroba kontaminasi yang diperoleh karena kontak dengan pasienterinfeksi/kolonisasi, kontak dengan lingkungan 3.Menghilangkan bahan organic dari tangan. Referensi Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Tindakan kebersihan tangan harus dilakukan oleh petugas kesehatan: Sebelum: Memeriksa (kontak langsung) dengan pasien Sebelum memakai sarung tangan bedah steril atau DDT sebelum pembedahan atau sarung tangan pemeriksaan untuk tindakan rutin (mengambil sample darah, memeriksa tanda-tanda vital) Menyiapkan dan mengkonsumsi makanan Setelah: Memegang instrument yang kotor dan alat lainnya Menyentuh selaput lender, darah atau cairan tubuh lainnya. Kontak yang lama dan intensif dengan pasien Melepaskan sarung tangan Prosedur Perhatian: sebelum tindakan kebersihan tangan, perhiasan (cincin) harus dilepas Menggunakan sabun dan air bersih mengalir Basahi kedua telapak tangan dengan air mengalir lalu tuangkan sabun cair ke telapak tangan usap dan gosok dengan lembut pada kedua telapak tangan Gosok masing-masing pungggung tangan secara bergantian Jari jemari saling masuk untuk membersihkan sela-sela jari Gosokkan ujung jari (buku-buku)dengan mengatubkan jari tangan kanan terus gosokkan ke telapak tangan kiri bergantian Gosok dan putar ibu jari secara bergantian Gosokkan ujung jari pada telapak tangan secara bergantian setelah itu bilas dengan menggunakan air bersih mengalir, lalu keringkan dengan tissue, sebelum tissue dibuang gunakan untuk menutup kran air Handrup berbasis alcohol Tuangkan cairan handrup (alcohol gliserin) ke telapak tangan usap dan gosok dengan lembut pada kedua telapak tangan Gosok masing-masing punggung tangan secara bergantian Jari jemari saling masuk untuk membersihkan sela-sela jari Gosokkan ujung jari (buku-buku) dengan mengatupkan jari tangan kanan terus gosokkan ke telapak tangan kiri bergantian Gosok dan putar ibu jari secara bergantian Gosokkan ujung jari pada telapak tangan secara bergantian Unit terkait Rawat Jalan UGD Rawat Inap UPT PUSKESMAS AJUNG KEBERSIHAN TANGAN SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Flow Chart Menggunakan sabun dan air bersih mengalir Menggosokkan ujung jari(buku2) ke telapak tangan bergantian Gosok masing2punggung tangan,kmdian jari jemari saling masuk Basahi ke-2 telapak tangan&tuang kan sabun,usap&gosok pd ke-2 telapak tangan Menggosokkan ujung jari ke telapak tangan bergantian Bilas dg air bersih mengalir,keringkan dg tissue&menutup kran air Gosok&putar ibu jari scr bergantian Handrup berbasis alkohol Tuangkan cairan handrup k telapak tangan,uasap&gosok Gosok masing2punggung tangan,kmdian jari jemari saling masuk Menggosokkan ujung jari(buku2) ke telapak tangan bergantian Gosok&putar ibu jari scr bergantian Menggosokkan ujung jari pd telapak tangan scr bergantian MENGUKUR SUHU TUBUH SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Mengukur suhu tubuh adalah mengukur derajad panas tubuh pasien dengan menggunakan thermometer badan Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1. Mengetahui abnormalitas suhu 2.Mengetahui suhu tubuh 3.Mengetahui status kesehatan pasien Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan pengukuran suhu tubuh disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Persiapkan alat-alat Thermometer (jenis sesuai kebutuhan) Kassa/tissue lembut Pelumas (untuk thermometer kaca rectal) Alat tulis, lembar pencatatan Sarung tangan sekali pakai Pembungkus plastic atau pembungkus probe sekali pakai Jelaskan bagaimana cara mengukur suhu tubuh tersebut dan petingnya posisi yang tepat sampai pembacaan lengkap Ketika mengukur suhu oral, tunggu 20 sampai 30 menit sebelum mengukur suhu, jika pasien merokok atau makan atau minum yang panas atau dingin Suhu oral (thermometer elektronik) Jelaskan pada pasien bahwa tindakan akan dilakukan, bantu pasien dalam mengambil posisi nyaman untuk memudahkan akses ke mulut Gunakan sarung tangan sekali pakai Keluarkan pak thermometer dari unit charging. Pastikan bahwa probe oral (ujung biru) melekat pada unit thermometer. Genggannm bagian atas probe, hati-hati jangan menekan tombol ejeksi Pasangkan pembungkus probe plastic sekali pakai pada probe thermometer sampai terkunci pada tempatnya Minta pasien untuk membuka mulut dan dengan lembut letakkan probe di bawah lidah pada kantung sub lingual posterior lateral terhadap bagian tengah rahang. Minta pasien untuk menjepit thermometer dengan bibir tertutup Biarkan probe ditempatnya sampai tanda bunyi terdengar. Suhu akan terlihat pada layar digital Ambil probe dari bawah lidah dan diberi tahu suhunya pada pasien Tekan segera tombol ejeksi untuk membuang pembungkus plastic probe ke dalam wadah Kembalikan probe pemeriksaan ke tempat penyimpanan dari unit pencatatan Kembalikan probe pemeriksaan ke tempat penyimpanan dari unit pencatatan Buka dan buang sarung tangan. Cuci tangan. Kembalikan thermometer ke tempatnya Dokumentasikan hasil tindakan dan reaksi pasien. Suhu oral (thermometer kaca) Bantu pasien untuk memperoleh posisi yang memudahkan akses ke mulut Gunakan sarung tangan sekalimpakai Pegang bagian ujung thermometer kaca yang berkode warna (blue tip) dengan ujung jari. Buka thermometer disimpan pada tempat yang mengandung larutan desinfektan, cuci dengan air dinngin sebelum digunakan Ambil tissue lembut dan seka bagian pentolan thermometer dengan gerakan rotasi. Buang tissue Baca derajad air raksa ketika memegang thermometer secara horizontal dan putar thermometer dengan lembut Jika air raksa berada di atas derajat yang diinginkan, pegang ujung thermometer dengan baik dengan berdiri agak jauh dari benda-benda keras Kemudian kibaskan tangan kearah bawah dengan kuat seprti memukul dengan cambuk. Tetap dilakukan sampai derajat air raksa di bawah 35,5 0C Masukkan thermometer ke dalam bungkus plastik Minta pasien untuk membuka mulut dengan lembut letakkan thermometer di bawah lidah kantung sub lingual posterior mendatar terhadap bagian tengah rahang bawah Minta pasien menahan thermometer dengan bibir tertutup. Hati-hati tertusuk Biarkan thermometer di bawah lidah selama 3 menit sesuai aturan Ambil thermometer dengan hati-hati dan lepaskan serta buang pembungkus plastic. Baca thermometer sejajar mata dengan posisi horizontal Beri tahu pasien hasil bacaan suhu tersebut Seka sekresi dari thermometer dengan tissue lembut. Seka dalam gerakan rotasi dari jari ke arah pentolan. Buang tissue. Simpan thermometer dalam wadah di samping tempat tidur Lepaskan dan buang sarung tangan, dan cuci tangan Dokumentasikan hasil tindakan dan reaksi pasien. Suhu Aksila (thermometer elektronik) Pasang gorden di sekeliling tempat tidur Tempatkan pasien pada posisi terlentang atau duduk Singkirkan pakaian atau gaun dari bahu atau lengan Hubungan bagian rectal (merah) ke unit thermometer. Siapkan thermometer elektronik seprti yang digambarkan di bawah Masukkan kebagian tengah aksila turunkan lengan di atas thermometer dan letakkan dengan menyilang pada dada pasien Biarkan probe tersebut sampai terdenngar tanda bunyi. Baca suhu pada tampilan digital Ambil probe dari aksila dan beri tahu pasien hasil bacaan suhunya Tekan tombol ejeksi untuk membuang plastic probe ke dalam wadah pembuangan Kembalikan probe elektronik ke tempat penyimpanan yang benar. Bantu pasien dalam mengenakan pakaian atau gaun Cuci tangan Dokumentasikan hasil tindakan dan reaksi pasien. Suhu aksila (termometer kaca) Pasang gorden di sekeliling tempat tidur atau tutup pintu kamar Tempatkan pasien pada posisi terlentang atau duduk Biarkan thermometer selama 5 – 10 menit atau sesuai ketentuan Ambil thermometer dan seka area basah dengan tissue seka dengan caea memutar dari jari kea rah pentolan. Buang tissue Baca thermometer sejajar mata Beri tahu pasien berapa suhunya Cuci thermometer dalam air hangat bersabun, cuci di air dingin, keringkan dan taruh kembali di tempat penyimpanan Bantu pasien memasang gaun atau baju kembali Cuci tangan dan lepas sarung tabgan Dokumentasikan hasil tindakan dan reaksi pasien. Suhu rectal (thermometer elektronik) Lakukan langkah persiapan 1-5 Pasang gorden di sekeliling tempat tidur dan atau tutup pintu. Tutup bagian atas tubuh pasien dan ekstremitas bawahnya dengan kain atau selimut Bantu pasien dengan posisi sim. Dengan fleksi bagian atas. Tarik linen tempat tidur untuk hanya memaparkan area anal Ambil set thermometer dari tempatnya. Yakinkan bahwa probe untuk rectal (ujung merah) bersambung dengan unit thermometer. Genggam bagian atas probe, hati-hati jangan menekan tom bol ejeksi Pasang pembungkus plastic sekali pakai tepat ke probe thermometer Kenakan sarung tangan sekali pakai Dengan tangan non dominan, renggangkan bokong untuk melihat anus Minta pasien untuk bernapas perlahan dan rileks Masukkan probe ke dalam anus dengan lembut kea rah umbilicus. Masukkan 1,2 cm untu7k anak-anak dan 3,5 cm untuk dewasa. Jangan mendorong paksa thermometer. Jika tersa ada tekanan saat mendorong, tarik kembali thermometer segera dan jangan memaksa Pegang probe sampai tanda bunyi terdengar. Baca suhu pada tampilan digital Ambil probe dari rectum dengan hati-hati dan ber tahu pasien hasil bacaan suhunya Tekan tombol ejeksi untuk melepaskan pembungkus plastic probe tersebut ke dalam wadah Kembalikan probe ke tempatnya Seka area anal untuk membuang feses Bantu pasien kembali ke posisi yang nyaman Buka dan buang sarung tang dan cuci tangan Dokumentasikan hasil tindakan dan reaksi pasien. Suhu rectal (termometer kaca) pasang gorden di sekeliling tempat tidur dan atau tutup pintu kamar, tutup bagian atas tubuh pasien dan ekstremitas bawah dengan kain atau selimut Bantu pasien untuk posisi sim dengan fleksi kaki bagian atas. Tarik linen tempat tidur untuk hanya memaparkan area anal Siapkan thermometer seprti yang digambarkan pada ‘suhu oral thermometer kaca’ Beri pelumas secukupnya di atas tissue. Celupkan ujung Thermometer pada pelumas, 2,5 sampai 3,5 cm untuk dewasa atau 1,2 sampai 2,5 cm untuk anak-anak. Pakai sarung tangan sekali pakai Dengan tangan non dominan renggangkan bokong untuk memaparkan anus Minta pasien untuk tarik napas dan rileks Masukkan thermometer dengan lembut ke dalam anus kea rah umbilicus. Masukkan 1,2 cm untuk anak anak dan 3,5 cm untuk dewasa. Jangan mendorong paksa thermometer. Jika terasa ada tahanan saat memasukkan, tarik segera thermometer, jangan paksakan Biarkan thermometer selama kira-kira 3 menit sesuai ketentuan Keluarkan thermometer dengan hati-hati dan seka sekresi dengan tissue, seka dengan gerakan memutar dari jari ke arah pentolan. Buang tissue Baca thermometer sejajar mata Ber tahu pasien hasil pembacaan suhunya Seka area anal untuk membuang pelumas atas feses Bantu pasien kembali ke posisi nyaman Basuh thermometer dengan menggunakan air hangat bersabun, cuci dengan air dingin, kemudian keringkan dan taruh kembali pada tempatnya Buang darung tangan dan cuci tangan Dokumentasikan hasil tindakan dan reaksi pasien Unit terkait Rawat Jalan UGD Rawat Inap Flow Chart Suhu oral (thermometer elektronik) Keluarkan pak thermometer dr unit charing Menggunakan sarung tangan Menjelaskan pd pasien Minta pasien untuk buka mulut&letakkan probe bawah lidah Minta pasien untuk menjepit thermometer dg bibir tertutup Biarkan probe sampai tanda bunyi terdengar Ambil probe&beri tahu suhunya pd pasien Buang probe plastic&kembalikan k tempat penyimpanan Dokumentasikan Buka&buang sarung tangan.Cuci tangan Suhu oral (thermometer kaca) Pegang bagian ujung thermometer kaca Bantu pasien memperoleh posisi yg mudah Menggunakan sarung tangan Pastikan derajat air raksa sampai 35,5oC,masukkan thermometer k dlm plastik Cuci thermometer dg air,seka bagian pentolan dg tissu Bersihkan thermometer dg tissue,simpan dlm wadah Ambil thermometer,beri tahu hasil bacaan suhu pd pasien Letakkan thermometer d bwh lidah selama 3 mnt Dokumentasikan Buka&buang sarung tangan.Cuci tangan Suhu aksila (thermometer elektronik) Pasang gorden d sekeliling tempat tidur Tempatkan pasien pd posisi terlentang&dududk Singkirkan pakaian dr lengan/bahu Biarkan probe sampai terdengar tanda bunyi,baca suhu pd tampilan digital Beri tahu hsl bacaan pd pasien,bantu pasien menggunakan pakaian Letakkan thermometer k bagian tengah aksila Dokumentasikan Cuci tangan bunyi,baca suhu pd tampilan digital MENGUKUR FREKUENSI NAFAS SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Mengukur frekuensi nafas adalah menghitung jumlah frekuensi dan irama selama satu menit, serta kesimetrisan gerak dada yang didasakan pada naik dan turunnya dada Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1. Mengetahui abnormalitas pernapasan 2.Mengetahui frekuensi dan irama pernapasan 3.Mengetahui status kesehatan pasien Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan pengukuran frekuensi napas disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Jelaskan pada pasien tujuan tindakan yang akan dilakukan Atur posisi pasien berbaring atau duduk Kaji faktor yang secara normal mempengaruhi karakter pernapasan Jika pasien sedang aktif, tunggu 5 sampai 10 menit Pastikan bahwa pasien ada dalam posisi nyaman,lebih disukai duduk atau berbaring dengan bagian kepala tempat tidur ditinggikan 45 sampai 60 derajat Siapkan peralatan Cuci tangan dan pakai sarung tangan Pastikan dada pasien dapat dilihat, jika perlu buka baju atau gaun dari dada Letakkan tangan pasien pada posisi rileks yang tidak menghalangi pandangan terhadap dada pasien, atau letakkan tangan perawat langsung di atas abdomen pasien Observasi siklus pernapasan komplet (satu inspirasi dan satu ekspirasi) Setelah mengobservasi siklus, lihat detik jam tangan atau tampilan digital pada jam dan hitung frekuensi, mulai menghitung satu pada satu siklus penuh pernapasan Dokumentasikan hasil tindakan dan reaksi pasien Unit terkait Rawat Jalan UGD Rawat Inap UPT PUSKESMAS AJUNG MENGUKUR FREKUENSI NAFAS SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Flow Chart Menyiapkan peralatan Atur posisi pasien Menjelaskan pd pasien Meletakkan tangan perawat d atas abdomen pasien Memastikan dada pasien dpt dilihat Cuci tangan&memakai sarung tangan Mengobservasi siklus pernapasan komplet Menghitung satu siklus pernafasan Dokumentasikan MENGHITUNG DENYUT NADI SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Menghitung denyut nadi adalah mengukur jumlah pulsasi nadi perifer atau denyut apeks jantung dalam satu menit Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1. Mengetahui abnormalitas denyut nadi tubuh 2.Mengetahui denyut nadi tubuh 3.Mengetahui status kesehatan pasien Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan menghitung denyut nadi disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Jelaskan pada pasien tujuan tindakan yang akan dilakukan Atur posisi pasien berbaring atau duduk Persiapkanalat-alat: Jam tangan Handschoen Alat tulis Cuci tangan dan pakai sarung tangan Letakkan ujung dua jari pertama di atas alur sekitar bagian radial atau ibu jari bagian dalam pergelangan tangan klien Tekan sedikit pada radius, abaikan nadi awalnya kemudian rilekskan tekanan sehingga nadi dapat diraba dengan mudah Setelah nadi dapat dirasakan secara teratur, lihat detik pada jam tangan untuk menghitung frekuensi, jika jarum panjang sampai pada angka tertentu mulai menghitung dengan nol, kemudian satu dan seterusnya Jika nadi teratur hitung frekuensi selama waktu minimal 15 – 20 detik. Jika nadi tyak teratur hitung frekuensi selama 60 detik Kaji frekuensi dan pola serta ketidakteraturan Tentukan kekuatan nadi Bantu klien untuk kembali ke posisi yang nyaman Lepas sarung tangan dan cuci tangan Dokumentasikan hasil tindakan dan reaksi pasien Unit terkait Rawat Jalan UGD Rawat Inap UPT PUSKESMAS AJUNG MENGHITUNG DENYUT NADI SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Flow Chart Mengatur posisi pasien Mempersiapkan alat-alat Menjelaskan pd pasien Meletakkan ujung dua jari pertama d bagian radial Nadi teraba Cuci tangan&memakai sarung tangan Nadi teratur hitung minimal 15-20 dtk Nadi tdk teratur hitung slm 60 dtk Mengkaji frekuensi,pola&kekuatan nadi Dokumentasikan Melepas sarung tangan&cuci tangan PENGUKURAN TEKANAN DARAH SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Pengukuran tekanan darah adalah pengukuran tekanan aliran darah yang dikeluarkan oleh jantung melalui dinding arteri dengan menggunakan alat tensimeter Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1. Mengetahui tekanan darah pasien secara non invasif 2.Mengetahui tekanan rata-rata arteri 3.Mengetahui status kesehatan pasien Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan pengukuran tekanan darah disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Jelaskan pada pasien tujuan tindakan yang akan dilakukan Atur posisi pasien berbaring atau duduk Usahakan lengan kanan, tidak ada hambatan (tidak terpasang infuse, VP shunt, daerah mastectomy, baju) Cuci tangan dan pakai sarung tangan Cek alat tensimeter (pilih ukuran manset yang sesuai) Jika pasien posisi duduk maka letakkan lengan pada meja/standar lain, posisi lengan atas sejajar dengan jantung, punggung bersandar pada kursi kaki tidak boleh melipat Pada anak posisi kaki tidak boleh menggantung (harus menapak di lantai) dan rileks(tidak boleh bicara) pada lansia sebaiknya diukur dalam posisi duduk Jika pasien posisi berbaring maka posisi tangan lurus sejajar dengan jantung Letakkan tensimeter di tempat datar, mudah dilihat, sejajar dengan mata observer Cek kondisi air raksa, jumlah dan letaknya Pompa cuff dengan sampai nadi arteri tak teraba tambahkan 30 mmhg setelah nadi tak teraba Pasang stetoskop dan letakkan diatas pulsasi arteri Lepaskan pompa(diflasi) dengan kecepatan 2-3 mmhg/detik Perhatikan pada level berapa pulse menghilang sambil mendengarkan bunyi korotkoff 1-V Setelah bunyi korotkoff I-V menghilang, kecepatan deflasi secara perlahan minimal 10 mmhg untuk meyakinkan tidak ada bunyi tambahan Tekanan sistolik (fase I) dan diatolik (fase V) harus segera dicatat Pengukuran dapat dilakukan 2X dengan interval 30 detik, pastikan kembali posisi air raksa dalam posisi 0 Lepas manset dan ra pikan instrument Lepas sarung tangan dan cuci tangan Dokumentasikan hasil tindakan dan reaksi pasien Unit terkait Rawat Jalan UGD Rawat Inap UPT PUSKESMAS AJUNG PENGUKURAN TEKANAN DARAH SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Flow Chart Mengatur posisi paien Menjelaskan pd pasien Cuci tangan&pakai sarung tangan Mengecek alat tensimeter MEMBERIKAN KOMPRES DINGIN SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Memberikan kompres dingin adalah suatu tindakan pemberian kompres dingin bagi pasien yang memerlukan, dengan menggunakan kirbat es yang telah diisi potongan-potongan es atau waslap (handuk kecil) yang dibasahi dengan air dingin Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1. Membantu menurunkan suhu tubuh 2.Mengurangi rasa sakit/.nyeri 3.Membantu mengurangi perdarahan Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan memberikan kompres dingin disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Jelaskan pada pasien tentang prosedur dan manfaat tindakan Persiapan alat-alat: Kirbat es dan sarungnya Perlak kecil san alasnya Mangkok berisi potongan es secukupnya Waslap/handuk kecil Baskom berisi air dingin Alat dibawa kedekat pasien Cuci tangan Kenakan sarung tangan Pasang perlak dan alasnya Bila menggunakan kirbat es: Masukkan potongan es kedalam air (untuk menghilangkan ujung es yang runcing) Masukkan potongan es kedalam kirbat es kira-kira 2/3 bagian Udara didalam kirbat dikeluarkan kemudian kirbat es ditutup Periksa apakah ada yang bocor, jika tidak kirbat es bisa di beri sarung Kirbat es dipasang pada daerah yang membutuhkan Bila menggunakan washlap/handuk kecil: Celupkan handuk ke dalam baskom berisi air dingin Peras jangan terlalu kering Letakkan di daerah lipatan-lipatan (ketiak, pangkal paha, belakang kepala) atau seka pasien dengan handuk basah ke seluruh tubuh Basahi lagi handuk bila sudah mulai mongering, lakukan berulang-ulang Lakukan observasi vital sign secara berkala Bereskan alat Lepas sarung tangan dan cuci tangan Dokumentasikan hasil tindakan: reaksi pasien, penurunan/peningkatan skala nyeri, penurunan atau peningkatan suhu pasien. Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang PEMASANGAN INFUS SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Pemasangan infus adalah Penusukan dan memasukkan IV catheter ke dalam pembuluh darah vena untuk memasukkan cairan parenteral ke dalam tubuh untuk memenuhi kebutuhan cairan dan memasukkan obat. Biasanya lokasi vena yang digunakan adalah : vena cephalica dan vena basílica. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1. memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit 2.Memenuhi kebutuhan nutrisi parenteral 3.Memberikan kebutuhan cairan yang diperlukan secara cepat (kondisi darurat} 4.Memenuhi kebutuhan pengobatan yang memerlukan pengenceran dan dalam waktu yang lama Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan pemasangan infuse disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang tujuan yang akan dilakukan Tanda tangan informed consent Siapkan suasana lingkungan pasien yang nyaman Posisi pasien nyaman sesuai dengan tindakan dan area pemasangan infuse Penerangan cukup Persiapan alat-alat: Infuset steril Cairan infuse yang dibutuhkan Standart infus IV Cath (abocath,venflon,surflow,medicath,troge) dengan berbagai ukuran atau sesuai kebutuhan Tourniquet. Kapas alkohol Bidai dan verband Perlak dan alasnya, Bengkok Korentang pada tempatnya Baki dan troli kecil Kassa steril dan tempatnya. Handscoend steril pada tempatnya. Hansaplast, betadin, gunting verband. Handuk / waslap. Alat cukur, jam tangan untuk menghitung tetesan Plester/Hipafik 5x7cm (diberi tanggal dan jam) Alat tulis / catatan Perawat cuci tangan Membawa alat – alat ke dekat pasien. Membuka pakaian pada area yang akan dipasang infus UPT PUSKESMAS AJUNG PEMASANGAN INFUS SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Memasang pengalas di bawah anggota badan yang akan di pasang infus, jika diperlukan cukur daerah yang akan dipasang infus. Memasang botol infus pada standart infus dan masukkan ujung dari plasma slang pada botol infus dan kemudian alirkan cairan untuk mengeluarkan udara dalam plasma slang Mencari vena yang besar.Stuwing dengan menggunakan tourniquet diatas lokasi yang di pasang infus. Desinfektan area secara menyeluruh menggunakan kapas alcohol 70 % mulai dari titik yang akan ditusuk dan lanjutkan dengan gerakan memutar menjauhi titik tersebut kemudian kapas alcohol dibuang di bengkok. Buka IV catheter dari bungkusnya. Gunakan ibu jari dan jari tengah yang tidak dominan untuk menarik kulit menjauhi daerah penusukan. Posisikan jarum sekitar 15 – 30 pada tusukan. Tusuk kulit secara hati – hati pada area yang dipilih. Ketika jarum sudah melalui kulit, turunkan sudut sampai mendekati sejajar dengan kulit dan masukkan dalam vena. Ketika darah keluar ke dalam selang, masukkan jarum hampir seluruhnya kemudian jarum dikeluarkan sedangkan IV catheter tetap didalam lalu ujung plasma slang disambungkan dengan abocath Tahan selang dan lepaskan torniquet dengan tangan lainnya . Tutup pada area tusukan dengan hansaplast, kemudian fiksasi silang dengan plester dan tutup keseluruhan dengan hipafik yang sudah diberi keterangan tanggal dan jam pemasangan. Pasang bidai bila penderita non kooperatif (bayi dan anak – anak) Hitung tetesan sesuai dengan program terapi dan catat pada status penderita mengenai macam cairan yang digunakan, tetesan dan reaksi penderita. Observasi penderita Mengembalikan alat ke tempat semula. Mencuci tangan Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan: Tanggal dan jam pemasangan Nama pemasang Jenis cairan dan tambahan obat (jika ada) Jumlah tetesan /menit Respon pasien Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang MELAKUKAN PEREKAMAN EKG 12 LEAD SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Melakukan perekaman EKG 12 LEAD adalah suatu tindakan merekam aktivitas listrik melalui elektrode yang ditempatkan pada titik-titik tertentu pada ekstremitas dan dada yang kemudian akan direkam oleh sebuah mesin EKG Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui: Kelainan-kelainan dan irama jantung (aritmia/disritmia) Kelainan-kelainan miokardium seperti infark, hipertropi atrial dan ventrikel Pengaruh/efek obat-obat jantung Adanyan gangguan-gangguan elektrolit Adanya perikarditis Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan perekaman EKG 12 lead disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan Persiapkan alat-alat: Baki beralas dan bertutup berisi: Jelly electrode Tissue Kapas alcohol/gaas Kertas grafik EKG Alat tulis arde Mesin EKG yang dilengkapi: Kabel untuk sumber listrik Kabel untuk bumi (‘ground’) Kabel electrode: ekstremitas&dada Plat electrode ekstremitas/karet pengikat Balon penghisap electrode Jaga privasi pasien, pasang sampiran Cuci tangan Instruksikan pada pasien untuk membuka bajunya, terutama di bagian dada, pergelangan tangan dan mata kaki Instruksikan pada pasien untuk tetap berbaring, tidak bergerak, batuk, atau berbicara selama proses pencatatan EKG Pastikan daerah tempat pemasangan elektroda (lead) membersihkan daerah tempat pemasangan elektroda tersebut menggunakan kapas alkohol kemudian oleskan jelly. Pasang elektroda pada tubuh pasien sesuai dengan urutannya: Kabel RA (right arm, merah) dihubungkan dengan elektroda di pergelangan lengan kanan Kabel LA (left arm, kuning) dihubungkan dengan elektroda di pergelangan lengan kiri UPT PUSKESMAS AJUNG MELAKUKAN PEREKAMAN EKG 12 LEAD SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Kabel LL (left leg, hijau) dihubungkan dengan elektroda di pergelangan kaki kiri Kabel RL (right leg< hitam) dihubungakan dengan elektroda di pergelangan kaki kanan Lead V1: di ruang interkosta (ICS) 4 kanan, ditepi kanan sternum Lead V2: di ruang interkosta (ICS) 4 kiri, ditepi kiri sternum Lead V3: di pertengahan V2 dan V4 Lead V4: di perpotongan antara linea midklavikula kiri dengan ICS 5 kiri Lead V5: di perpotongan antara linea axilaris media kiri dengan ICS 5 kiri Lead V6: di perpotongan antara linea axilaris anterior kiri dengan ICS 5 kiri Hidupkan mesin EKG (power on). Periksa kembali standarisasi dari EKG antara lain: kalibrasi I mv, kecepatan 25 mm/detik setelah itu dilakukan kalibrasi 3 kali berturut-turut Lakukan oencatatan/perekaman Dengan memindahkan lead selector kemudian dibuat pencatatan EKG secara berturut-turut yaitu I,II,III, aVL,aVR, aVF dan VI s/d V6 Rekam setiap lead 3-4 beat Selesai pencatatan pindahkan lagi ke lead selector kalibrasi dan dilakukan kalibrasi 3 kali Beritahu pasien bahwa perekaman telah selesai Semua electrode dilepas , jelly dibersihkan Matikan mesin EKG Atur kembali posisi pasien Rapikan peralatan (membersihkan jelly pada elektroda) Evaluasi respon pasien setelah tindakan Beritahu klien bahwa hasil pemeriksaan akan diberikan setelah dilakukan interpretasi Cuci tangan Dokumentai : waktu perekaman, tanggal/jam dan tekanan darah klien saat dilakukan perekaman EKG Catat identitas pasien: nama, umur, No. RM di kertas EKG Tulis nama setiap lead pada hasil rekaman Tanda tangan dan nama perawat Unit terkait Rawat jalan UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang MEMBERIKAN TERAPI OKSIGEN SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Memberikan terapi oksigen adalah suatu tindakan untuk meningkatkan tekanan parsial oksigen pada inspirasi Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk 1.Memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksia 2.Terapi terhadap hipoksia Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan pemberian oksigen disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Persiapan alat : Nasal kanul (konsentrasi 24%-32%, aliran O2 2 – 4 LPM) masker oksigen (konsentrasi 35%- 60%,aliran O2 6 – 8 LPM) Humidifier dan air steril Tabung oksigen atau oksigen sentral lengkap dengan manometernya. Oksigen flow meter Persiapan Pasien: Identifikasi kebenaran pasien Menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan. Mengatur posisi pasien dengan nyaman. Pelaksanaan : Perawat cuci tangan Pilih peralatan untuk pemberian oksigen sesuai dengan perintah dokter lalu isi tabung di periksa kemudian selang dihubungkan. Periksa lingkungan sekitar, kemungkinan adanya sumber api. Atur posisi pasien setengah duduk / sesuai kebutuhan untuk kenyamanan pasien Sambungkan nasal kanul atau masker dengan sumber oksigen dan lakukan pengecekan aliran oksigen. Cek ketersediaan air di humidifier sesuai batas/ level air Atur aliran oksigen sesuai instruksi dokter, biasanya 1-6 ltr/mnt. Pasang alat bantu dan atur elastis atau plastik pada kepala pasien dan letakkan masker pada mulut dan hidung pasien atau kanul pada lubang hidung pasien dengan tepat dan nyaman. Observasi fungsi alat bantu panghantaran oksigen : Nasal kanul, alat ini dipasang pada lubang hidung Masker non rebreathing, kantong resevoir harus mengembang saat ekshalasi dan mengempis saat inhalasi Masker rebreathing, kantong resevoir harus mengembang saat ekhalasi dan mengempis saat inhalasi Periksa flow mater dan sumber oksigen untuk diatur sesuai instruksi dokter UPT PUSKESMAS AJUNG MEMBERIKAN TERAPI OKSIGEN SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Monitor respon pasien dan tanyakan tentang kecukupan aliran oksigen Penderita dirapikan dan alat dibereskan. Cuci tangan Dokumentasi tindakan, catat volume O2 mulai dari dan sampai dengan selesai serta: Tanggal dan waktu pemberian oksigen Frekuensi aliran oksigen Alat yang digunakan Reaksi pasien Nama dan tanda tangan perawat Pemeriksaan sebelum pemberian : Periksa tanda dan gejala dari hipoksia Periksa instruksi dokter, biasanya dokter menulis flow rate, konsentrasi oksigen dan tanggal waktu pemberian serta jenis alat yang dipakai Jika tersedia, lihat hasil pemeriksaan gas darah dan nilai oksimetri, bila hasilnya melebihi atau kurang dari normal laporkan dokter, nilai normal : pH;7,35-7,45 nmol/l, pO2; 80-100 mmhg, pCO2 ; 35-45mmhg, HCO3; 22-26 mmol/l, Base excess; -2 -- +2 mmol/l. Identifikasi peralatan untuk pemberian oksigen dan sumber oksigen yang ada dirumah sakit Unit terkait Rawat jalan UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang PEMASANGAN INDWELLING KATETER URINE SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Pemasangan indwelling kateter adalah tindakan keperawatan dengan cara memasukkan folley kateter ke dalam kandung kemih melalui urethra dan memasang balon fiksasi di dalam kandung kemih Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1.Memenuhi kebutuhan eliminasi urine 2.Mengetahui residual urine setelah miksi 3.Mengukur/memonitor output urine secara akurat 4.Untuk irigasi kandung kemih Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan pemasangan indwelling kateter disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan Mintakan tanda tangan pada lembar informed consent Persiapkan alat-alat: Handschoen steril dan bersih Folley kateter seril sesuai kebutuhan dan urobag Doek lubang steril Jelly Larutan antiseptic+kassa steril Perlak dan pengalas Pinset anatomis dan bengkok Spuit 10 cc dan cairan steril Plester dan gunting Atur posisi pasien senyaman mungkin (dorsal recumbent) Siapkan alat disamping tempat tidur pasien Siapkan ruangan dan pasang penyekat Cuci tangan Pasang pengalas Pasang selimut, daerah genitalia terbuka Pasang handschoen bersih Letakkan beengkok diantara dua paha Lepas sarung tangan bersih dan ganti sarung tangan steril Pasien pria : Pasang doek lubang steril Sambungkan urobag dengan folley kateter Pegang penis dengan tangan yang tidak dominan lalu preputium ditarik kepangkalnya dan bersihkan dengan kassa dan antiseptic Masukkan jelly pada lubang urethra (10 cc) dengan spuit tanpa jarum Ujung urethra ditekan dengan ibu jari ±3-5 menit Masukkan kateter pelan-pelan, sambil anjurkan untuk menarik napas dalam, batang penis diarahkan tegak lurus dengan bidang horizontal teruskan pemasangan sampai percabangan kateter di muara urethra UPT PUSKESMAS AJUNG PEMASANGAN INDWELLING KATETER URINE SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Externa Jika ada tahanan, hentikan pemasangan untuk beberapa detik, lakukan motivasi kemudian lanjutkan pemasangan dengan perlahan bila tetap tidak berhasil jangan dipaksa lepas kateter dan konsul dokter Setelah kateter masuk, biarkan urine keluar, kemudian isi balon kateter dengan cairan steril Fiksasi kateter dengan plester dip aha atas pasien (9000 ke arah yang sehat dengan agak mengendur Gantungkan urobag disamping tempat tidur dengan posisi lebih rendah dari pasien, pastikan tidak terdapat obstruktif atau lipatan pada slang Pasien perempuan: Atur posisi dengan telentang dan paha agak abduksi Perawat berdiri disebelah bed pasien Pasang handschoen bersih Pasang pengalas, pasang selimut, daerah genitalia dibuka Letakkan bengkok diantara dua paha Bersihkan vulva dengan kassa dan larutan antiseptic dari atas ke bawah, buka labia mayor dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, bersihkan bagian dalam Lepas sarung tangan dan ganti sarung tangan steril Pasang doek lubang steril Sambungkan kateter dengan urobag Oleskan jelly pada ujung kateter, lalu masukkan pela-pelan ujung kateter pada meatus urethra 2,5 – 5 cm atau hingga urine keluar sambil pasien dianjurkan menarik napas Setelah kateter masuk isi balon dengan cairan steril Tarik kateter sampai balon tertahan, pastikan slang lancer dan tidak melipat Fiksasi kateter disebelah paha bagian dalam pasien, biarkan agak mengendur Gantungkan urobag disamping tempat tidur dengan posisi lebih rendah dari pasien dari pasien, pastikan tidak terdapat obstruktif atau lipatan pada slang Perhatikan respon pasien dan rapikan alat Lepas sarung tangan dan cuci tangan Dokumentasikan (tanggal pemasangan, ukuran kateter, jumlah, warna dan karakter urine serta toleransi pasien) Ajarkan pasien tentang cara berbaring ditempat tidur dengan kateter, miring menghadap system drainase kateter, slang tidak melipat, telentang dengan kateter slang diplester dip aha dalam, miring menjauh dari system kateter dan slang diantara kaki, ingatkan pasien agar tidak menarik kateter. Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang PELEPASAN INDWELLING KATETER URINE SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Pelepasan indwelling kateter urine adalah tindakan keperawatan dengan cara melepaskan folley kateter dari kandung kemih Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melepaskan folley kateter dari kandung kemih Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan melepas indwelling kateter urine disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Beritahu dan jelaskan pada pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan dan lihat respon pasien Pasien sampiran, tutup jendela Persiapan alat-alat: Handschoen bersih Kassa Spuit 10 cc Bengkok Sampiran aceton Bawa alat ke dekat pasien Cuci tangan dan pasang handschoen Keluarkan isi balon dengan spuit sampai benar-benar habis Basahi plester dengan aceton, lepaskan plester Tarik kateter pelan-pelan sambil menganjurkan pasien napas dalam. Amati respon psien, kemudian buang kateter pada bengkok Rapikan pasien Bereskan alat dan lepaskan handschoen Cuci tangan Dokumentasikan tindakan Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang PEMBERIAN NEBULIZER SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Pemberian nebulizer adalah proses pelembaban yang membentuk aerosol, kabut butir-butir kecil air (diameter ± 5 – 10 mikron) pada saluran nafas Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1.Mengencerkan secret dengan jalan memancarkan butir-butir air melalui jalan napas 2.Pemberian obat-obat aerosol Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan pemberian nebulizer disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan oleh petugas Atur posisi sesuai dengan kondisi Siapkan alat-alat: Nebulizer dan perlengkapan (jet nebulizer atau ultrasonic nebulizer) Obat-obat untuk terapi aerosol Stetoskop Aquadest Selang oksigen Masker transparan Bengkok Tissue Sarung tangan bersih Dekatkan alat-alat ke pasien Cuci tangan sebelum melakukan tindakan Pakai sarunng tangan bersih Masukkan obat-obat untuk terapi aerosol ke dalam alat nebulizer bila diperlukan Kaji suara nafas pasien Hubungkan nebulizer, pasang di daerah hidung pasien Hidupkan nebulizer Waktu dari kelembapan disetel sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien Instruksikan pada pasien untuk nafas panjang dan menghisap udara dari hidung dan dikeluarkan melalui mulut Sepuluh kali pernapasan pasien disuruh batuk dan mengeluarkan dahak Nebulizer tanda stop, pasien dilakukan clapping untuk mempermudah pengeluaran secret Dengarkan suara napas lagi, apabila masih terdengar suara ronchi dapat dilakukan clapping lagi. Prosedur Bersihkan mulut pasien dengan tissue Rapikan pasien Alat – alat dibereskan Lepas sarung tangan dan cuci tangan Dokumentasi tindakan : tulis nama dan tanda tangan perawat, tulis waktu jam berapa dilakukan tindakan, kaji respon pasien Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang SUCTIONING SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Suctioning adalah mengeluarkan cairan atau lendir dari mulut dan atau hidung pasien yang tidak dapat dikeluarkan secara spontan Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1.Mempertahankan jalan napas tetap bebas 2.Membersihkan secret pada pasien yang batuk tidak adekuat Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan suctioning disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan oleh petugas Siapkan alat-alat: Alat suction Tabung oksigen/oksigen sentral lengkap dengan regulator, flowmeter dan humidifier Trolly yang berisi : Kom berisi air bersih Kateter suction Kasa steril 2 – 3 lembar Stetoskop Bengkok Sarung tangan steril Cuci tangan Atur pasien sesuai kebutuhan Set kekuatan suction diatur sesuai kebutuhan pasien: Dewasa 80-120 mmhg Anak 60-80 mmhg Bayi 40-60 mmhg Memeriksa fungsi vital dan auskultasi paru-paru Pakai sarung tangan Ambil kateter suction Lakukan pre oksigenasi bila diperlukan Kateter suction dimasukkan ke dalam mulut atau hidung dalam keadaan tidak menghisap Setelah kateter suction masuk, kateter suction ditarik pada posisi menghisap Kateter suction diusap dengan kassa alkohol lalu dibilas dengan air bersih Lakukan penghisapan sampai secret bersih (suara nafas bersih) Setelah dilakukan penghisapan, lakukan oksigenasi kembali Penghisapan dilakukan berulang-ulang sampai suara nafas bersih UPT PUSKESMAS AJUNG SUCTIONING SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Dengarkan suara nafas dengan stetoskop Kalau perlu cek :foto thorak dan blood gas Bereskan alat-alat Buka sarung tangan dan cuci tangan Kaji respon pasien Dokumentasi: Tulis nama dan tanda tangan perawat Tulis waktu (jam) saat dilakukan tindakan Kaji warna, jumlah, produksi sekret sebelum dan sesudah melakukan tindakan Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE [NGT] SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Pemasangan nasogastric tube [NGT] adalah tindakan pemasangan selang lambung (NGT) pada saluran esofagus menuju gaster Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1. Memberikan nutrisi lewat jalur gastro intestinal 2.Memberikan obat-obatan yang harus diabsorbsi melalui saluran pencernaan 3.Mengeluarkan cairan dan udara dari saluran pencernaan 4.Kumbah lambung Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan pemasangan NGT disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Beritahu pasien atau keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan dan tujuan serta tindakan pemasangan NGT Mintakan tanda tangan informed consent Siapkan alat-alat: Selang NGT (ukuran sesuai kebutuhan pasien) Spuit ukuran 10 atau 50 cc Plester, guntinng perban Bengkok Stetoskop Kapas lembab, jeli, senter dan tali fiksasi Duk/kain pengalas Gelas dengan air minum Dekatkan alat-alat kesamping pasien Atur posisi pasien dengan semifowler atau telentang Cuci tangan dan pakai sarung tangan bersih Letakkan bengkok didekat pasien Kaji lubang hidung (patensi nasal) Bersihkan hidung jika tampak kotor dengan menggunakan kapas basah Lakukan pengukuran panjang selang NGT: ukur jarak dari puncak lubang hidung kedaun telinga bawah dan ke prosesus xiphoideus di sternum (dada), beri tanda Beri jelly pada ujung selang sepanjang 10 – 20 cm Pasang spuit yang telah diisi udara 10 cc-20 cc pada selang lambung Masukkan selang melalui hidung secara perlahan-lahan sambil dianjurkan pada pasien untuk menelannya, dorong selang setiap kali pasien menelan sampai selang masuk sesuai dengan hasil pengukuran bila pasien sadar, bila ada hambatan diputar perlahan sambil didorong.untuk pasien tidak sadar UPT PUSKESMAS AJUNG PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE [NGT] SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Lakukan fleksi kepala saat mendorong slang. Segera cabut slang bila terjadi perubahan status pernapsan Periksa letak selang dengan 2 cara: Lakukan aspirasi dengan spuit 50 cc secara perlahan untuk mendapatkan isi lambung, bila NGT masuk lambung akan keluar cairan Pasang stetoskop diatas perut bagian kiri atas lambung dibawah kosta. Masukkan udara kira-kira 10 cc pada anak dan 20 cc pada dewasa dari spuit, dengarkan adanya dorongan udara melalui stetoskop Jika bertujuan untuk pemberian obat atau makanan tutup ujung NGT, jika NGT bertujuan untuk dekompresi hubungkan ujung NGT dengan tempat penampung lakukan fiksasi jelaskan pada pasien bahwa perasat telah selesai dilakukan bereskan alat-alat, kembalikan posisi pasien senyaman mungkin Buka sarung tangan dan cuci tangan Dokumentasi dan catat hasil dan respon pasien selama tindakan dilakukan Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang KUMBAH LAMBUNG SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Kumbah lambung adalah membersihkan lambung dengan cara memasukkan air/cairan tertentu ke dalam lambung dan mengeluarkan kembali dengan menggunakan selang penduga lambung (NGT) Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membersihkan dan mengeluarkan racun/darah dari dalam lambung Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan kumbah lambung disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Beritahu pasien atau keluarga tentang tujuan tindakan yang akan dilakukan Atur posisi dengan semi fowler, bila pasien shock posisi datar Siapkan alat-alat: Selang NGT (ukuran sesuai kebutuhan pasien) dan corongnya Perlak dan alasnya Bengkok besar/ember penampung Air matang hangat/dingin 1-2 liter/NaCl 0,9% sesuai kebutuhan, gelas ukur Stetoskop, tensimeter, pengukur waktu/jam, celemek karet Spuit ukuran besar, kassa / tissue Sarung tangan bersih Set terapi oksigen lengkap dan siap pakai Norit / susu bila diperlukan Lembar observasi dan alat tulis Alat-alat disiapkan diatas trolli tindakan Pasang perlak dan alasnya di dada pasien Letakkan bengkok dibawah dagu pasien Letakkan ember yang diberi alas kain pel kedekat pasien Pastikan selang penduga masuk lambung dengan cara : memasukka ujung slang penduga sampai terendam dalam mangkok berisi air dan tidak tampak gelembung udara dalam air, atau dengan cara spool slang dengan udara memakai spuit kosong dan dengarkan suara udara di daerah lambung memakai stetoskop Atur posisi pasien miring kiri tanpa bantal dan letak kepala lebih rendah Pasang corong pada pangkal slang dengan posisi lebih tinggi dari lambung pasien, kemudian buka klem dan masukkan air/cairan. Tunggu sampai air masuk semua Kemudian posisikan pangkal selang lebih rendah dari lambung pasien sampai air/cairan lambung keluar dari slang dan tampung dalam ember UPT PUSKESMAS AJUNG KUMBAH LAMBUNG SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Prosedur Lakukan bilas lambung seperti diatas berulang kali sampai air / cairan yang keluar dari lambung berwarna jernih/tidak bau. Observasi tekanan darah, nadi, pernapasan, pupil dan respon pasien, k/p beri oksigen Rapikan pasien Bereskan peralatan dan kembalikan ke tempat semula Cuci tangan dan pakai sarung tangan bersih Dokumentasi dan catat hasil dan respon pasien selama tindakan dilakukan Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang LAVEMENT SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Lavement adalah memasukkan cairan melalui anus (rektum) sampai kolon asenden Lavement adalah memasukkan cairan ke dalam rectum guna membuang feses (gas) dari colon dan rectum Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1.Membantu mengeluarkan feses akibat konstipasi atau impaksi fekal 2.Membantu defekasi normal sebagai bagian dari program latihan defekasi (bowel training program) Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan memberikan lavement disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Persiapan alat : Selimut / kain penutup. Alas bokong dan perlak. Irrigator lengkap dengan kanule recti. Cairan hangat sebanyak kurang lebih 100 cc bisa : air sabun 1 – 1,5% Nacl 0,9% Bengkok berisi larutan desinfektan dengan klem Pelumas / vaselin atau jelly. Stekpan. Sketsel Persiapan pasien dan lingkungan : Memberitahu pasien . menjelaskan tujuan. Memasang sketsel. Mengatur posisi pasien miring ke kiri. Pelaksanaan : Perawat cuci tangan dan pakai handscoen. Alas bokong dan perlak dipasang. Pasang selimut / kain penutup, pakaian bawah pasien di keataskan atau di buka. Irrigator diisi cairan hangat sesuai dengan kebutuhan. Kanule recti dipasang pada ujung slang dan diberi pelumas, udara dikeluarkan , slang dijepit dan klem. Dengan perlahan regangkan bokong dan cari letak anus, instruksikan pasien rileks dengan menghembuskan napas perlahan melalui mulut UPT PUSKESMAS AJUNG LAVEMENT SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Prosedur Masukkan ujung selang rectal secara perlahan dengan mengarahkan kea rah umbilicus pasien panjang insersi 7,4 – 10 cm (dewasa), 5 – 7,5 (anak-anak), 2,5 – 3,5 (bayi) Tarik selang dengan segera jika ditemukan obstruksi Naikkan irrigator secara perlahan sampai pada ketinggian diatas anus (30-45 cm untuk huknah dan 30 cm untuk huknah rendah dan 7,5 cm untuk bayi), buka klem dan alirkan secara perlahan, waktu pengaliran sesuai dengan pemberian volume larutan (1 liter dalam 10 menit) bila pasien mengeluh kram, rendahkan irrigator atau klem selama 30 detik, kemudian alirkan kembali secara lambat klem sedang setelah larutan habis beritahu pasien untuk menahan napas ketika selang di tarik letakkan tissue pada sekitar anus dan tarik selang anus secara perlahan buang tissue pada bengkok jelaskan pada pasien bahwa perasaan distensi adalah normal. Minta pasien untuk menahan larutan selama mungkin saat berbaring di tempat tidur, untuk bayi dan anak-anak dengan perlahan pegang kedua bokong selama beberapa menit. Kembalikan irrigator set dan selang pada tempat yang sudah disediakan Atur posisi telentang Bantu pasien ke kamar mandi atau pasang pispot di bawah bokong Observasi karakter feses dan larutan (beritahukan pasien jangan menyiram toilet sebelum feses diobservasi oleh perawat) Lepaskan perlak dari bawah bokong Bantu/anjurkan pasien untuk membersihkan daerah anal dengan air hangat dan sabun Lepaskan sarung tangan (teknik melepas sarung tangan dengan menarik bagian dalam keluar), cuci tangan dan lepas skort Catat hasil enema pada lembar observasi Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang MEMBANTU PASIEN BAK DAN BAB SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Membantu pasien BAK dan BAB adalah Suatu tindakan untuk menberikan bantuan pada pasien yang tidak mampu BAB/BAK sendiri diatas tempat tidur / sedang bedrest. Tujuan Sebagi acuan penerapan langkah-langkah untuk 1.Mengurangi pergerakan pasien. 2.Membantu pasien dalam rangka memenuhi kebutuhan eliminasi karena bedrest total/ belum dapat berjalan sendiri ke WC. 3.Mengetahui adanya kelainan faeces atau urine secara langsung. Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan membantu BAB/BAK disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Persiapan alat : Pispot atau stekpan bertutup dan urinal. Alas pispot. Botol berisi air cebok / membilas. Kertas kloset. Bengkok. Sampiran / sketsel Selimut atau kain penutup Persiapan Pasien: Memberi salam dan mengenalkan diri pada pasien / keluarga. Memberi penjelasan terhadap tindakan yang akan dilakukan. Pelaksanaan : Sampiran dipasang. Pakaian pasien bagian bawah ditanggalkan ,dan bagian terbuka ditutup dengan selimut. Pasien dianjurkan menekuk lutut dan mengangkat bokong. Pasang alas pispot dan diletakkan dibawah bokong pasien. Bila telah selesai BAB / BAK anus dan bagian genetalia di bersihkan dengan air dan kertas kloset lalu dibuang ke dalam pispot di ulang beberapa kali sampai bersih . Pispot diangkat dan feses diamati bila ada kelainan segera dilaporkan dan dicatat. Bokong pasien dikeringkan dengan pengalas. Pasien dirapikan, alat dibersihkan dan alat dikembalikan pada tempatnya. Perawat mencuci tangan. Mencatat kegiata dalam dokumen keperawatan. Prosedur Perhatian: Bila urine akan ditampung untuk bahan pemeriksaan, lebih dahulu tuangkan ke dalam bengkok, lalu pispot atau urinal dipasang kembali. Pispot atau urinal yang diberikan harus dalam keadaan bersih dan kering. Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang AMBULASI DINI SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Ambulasi dini adalah melatih secepat mungkin dapat melakukan aktivitas / gerak bagi pasien dengan tidak ada kontraindikasi. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1. Agar pasien dapat mandiri. 2.Untuk mempercepat proses pemulihan. Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan ambulasi dini disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Persiapan alat : Kruk Kursi roda Persiapan Pasien : Beritahu pada pasien dengan tindakan yang akan dilakukan. Mengatur posisi pasien. Pelaksanaan : Memberi penjelasan kepada pasien pentingnya ambulasi dini. Alat bantu didekatkan. Perawat berdiri di sisi tempat tidur. Membantu pasien menggeser kakinya ke samping tempat tidur. Meminta pasien untuk menggerakkan kakinya / diayun. Membantu pasien turun dari tempat tidur / berdiri. Hitung nadi, perhatikan respon pasien. Membantu pasien berjalan pelan – pelan. Pasien diawasi saat menggunakan alat Bantu. Amati respon pasien dan catat dalam catatan perawat. Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang PENERAPAN LUKA BERSIH SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Penerapan luka bersih adalah suatu penanganan yang terdiri atas membersihkan dan menutup luka yang dianggap tidak mengandung kuman/belum terkontaminasi Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menutup luka untuk melindungi luka dengan drainase minimal terhadap kontaminasi mikroorganisme Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan merawat luka disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan Meminta tanda tangan persetujuan pasien pada lembar persetujuan Siapkan pasien dengan posisi yang sesuai dengan kebutuhan Persiapkan alat/dressing card berisi: Set balutan steril: Sarung tangan steril Pinset anatomi/chirugi dan gunting,menyesuaikan kondisi luka Kassa steril Cucing Sarung tangan bersih Gunting verban Larutan NaCl 0,9% Obat topical sesuai dengan kondisi luka Aceton/alcohol 70% Bengkok Kom berisi larutan dekontaminasi klorin 0,5% Pengalas, plester hypoalergenik Lidi kapas Dekatkan peralatan ke pasien Letakkan bengkok didekat pasien Tutup ruangan/tirai disekitar tempat tidur pasien Bantu pasien pada posisi nyaman Instruksikan pasien untuk tidak menyentuh area luka/peralatan steril Petugas cuci tangan Pasang perlak pengalas Gunakan sarung tangan bersih Lepaskan plester dengan aceton/alcohol 70% Angkat balutan kassa secara hati-hati, jaga jangan sampai menarik/melepas drain UPT PUSKESMAS AJUNG PENERAPAN LUKA BERSIH SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Dengan sarung tangan/pincet angkat balutan Jika balutan lengket pada luka, lepaskan dengan memberikan larutan NaCl 0,9% Observasi kondisi luka dan jumlah drainase pada balutan Lepas sarung tangan Buka set balutan steril Jika penutup/kemasan kasa steril menjadi basah akibat larutan antiseptic, ulangi persiapan bahan steril Kenakan sarung tangan steril Inspeksi luka, kondisinya, letak drain, integritas jahitan/penutupan kulit dan karakter drainase Palpasi luka jika perlu (dengan bagian tangan non dominan yang tidak akan menyentuh bahan steril), palpasi pada tepi luka secara perlahan untuk mendeteksi adanya drainase local, tekan daerah sepanjang tepi luka dengan ujung jari secara lembut Bersihkan dengan larutan NaCl 0,9% pegang kassa yang dibasahi larutan tersebut dengan pinset, gunakan 1 kassa untuk setiap kali usapan, bersihkan dari area kurang kontaminasi ke area terkontaminasi Gunakan kassa untuk mengeringkan luka, usap dengan cara seperti no.19 Lepaskan sarung tangan, rendam alat-alat dalam larutan clorin 0,5% selama 10 menit Buang semua bahan dan bantu pasien ke posisi nyaman Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan Dokumentasikan hasil tindakan: penggantian balutan, respon pasien, kondisi luka, drainase dan balutan. Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang PERAWATAN LUKA INFEKSI SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Perawatan luka infeksi adalah suatu luka yang sudah mengandung kuman dan di dalam luka tersebut kuman yang sudah berkembang biak, membuat toksin yang menyebar ke jaringan sekitarnya sehingga menimbulkan radang Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1.Membersihkan luka terinfeksi dan nekrotik 2.Mengabsorbsi semua eksudat dan debris luka 3.Menjaga kelembaban luka Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan merawat luka disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan Meminta tanda tangan persetujuan pasien pada lembar persetujuan Siapkan pasien dengan posisi yang sesuai dengan kebutuhan Persiapkan alat/dressing card berisi: Set balutan steril: Sarung tangan steril Pinset anatomi/chirugi dan gunting,menyesuaikan kondisi luka Kassa steril Cucing Sarung tangan bersih Gunting verban Larutan NaCl 0,9% Obat topical : bubuk tablet metronidazole Aceton/alcohol 70% Bengkok Kom berisi larutan dekontaminasi klorin 0,5% Pengalas, plester hypoalergenik Spuit 10 cc Dekatkan peralatan ke pasien Petugas cuci tangan Pasang perlak Pakai sarung tangan bersih dan lepaskan plester Angkat balutan dengan pinset secara berhati-hati Jika balutan lengket pada luka, lepaskan dengan memberikan larutan NaCl 0,9% jangan sampai terjadi trauma perdarahan pada luka, khusus untuk luka infeksi balutan yang melekat pada jaringan di bawahnya jangan dibasahi, perlahan dibebaskan balutan (observasi nyeri dan UPT PUSKESMAS AJUNG PERAWATAN LUKA INFEKSI SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Ketidaknyamanan pada pasien) Observasi karakter dan jumlah eksudat pada balutan (warna, bau, jumlah) Buang balutan kotor pada bengkok. Lepaskan sarung tangan bersih Kenakan sarung tangan steril Inspeksi luka, perhatikan kondisinya, luka drain, integitras jaringan atau penutupan kulit, dan karakter drainase (kalau perlu palpasi luka) Bersihkan luka dengan kassa yang dibasahi larutan NaCl 0,9% dengan pinset (gunakan satu kassa untuk satu kali usapan) bersihkan dari area kurang kontaminasi ke area terkontaminasi, gerakan dengan tekanan progesif menjauh dari insisi/tepi luka Untuk luka terkontaminasi beri salep antibiotika yang diindikasi/dengan kompres kassa NaCl 0,9% lembab saja. Untuk luka terkontaminasi tapi ada jaringan granulasi hindari pemakaian betadin karena merusak vibroblast, tutup luka dengan salep antibiotika/sufratulle/tutup dengan kassa NaCl 0,9% lembab Untuk luka dengan eksudat, dibrace, benda asing dan luka sembuh lakukan irigasi luka dengan larutan NaCl 0,9%/cairan bethadin 5%, kalau perlu necrotomi jaringan yang necrosis, beri topical terapi/tutup kassa NaCl 0,9% lembab Setelah luka bersih dan diberi topical terapi tutup dengan kassa NaCl 0,9% lembab. Pasang kassa steril kering diatasnya.Gunakan plester diatas atau fiksasi dengan balutan kassa Lepaskan sarung tangan, dekontaminasikan alat-alat dengan klorin 0,5% selama 5 – 10 menit Buang semua bahan kotor dan bantu pasien pada posisi yang nyaman Cuci tangan Dokumentasikan hasil tindakan: penggantian balutan, respon pasien, kondisi luka, drainase dan balutan. Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang MELAKUKAN ANGKAT JAHITAN SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Melakukan angkat jahitan adalah suatu tindakan keperawatan untuk melepaskan heating/jahitan pada kulit, yang biasanya dilakukan pada hari ke 5 – 7 (disesuaikan dengan daerah luka : wajah,hari ke 4-5, leher hari ke 4-5, kulit kepala hari ke 7, badan hari ke 6_10, anggota gerak hari ke 6-10, dan daerah sendi/daerah sekitarnya hari ke 8-12) Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1.Mempercepat proses penyembuhan luka 2.Mencegah terjadinya infeksi akibat adanya korpus alienum Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan melakukan angkat jahitan disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Jelaskan pada pasien dan keluarga prosedur tindakan yang akan dilakukan Siapkan alat-alat: Satu set AJ steril (2 pinset chirurgis, 1 pinset anatomi, gunting AJ, kassa dala baki steril, 2 cucing) Korentang steril pada tempatnya Gunting plester Plester/hypavik Kapas dan alcohol 70% (dalam spray) Antiseptic (betadin 10%) Kantong plastic, Baskom berisi larutan klorin 0,5% Bengkok Dekatkan alat ke dekat pasien Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman Bantu pasien mengatur posisi sesuai kebutuhan sehingga lika mudah dirawat Cuci tangan dan kenakan handschoen steril Buka set AJ secara aseptic Basahi plester verban dengan alcohol agar mudah dibuka Buka balutan dengan hati-hati menggunakan pinset anatomis dan balutan kotor dimasukkan ke dalam kantong plastic Letakkan pinset anatomis yang sudah digunakan dalam bengkok yang berisi larutan klorin 0,5% Bersihkan bekas plester dengan kapas alcohol Desinfeksi sekitar luka dengan alcohol dan olesi luka dengan larutan betadin 10% UPT PUSKESMAS AJUNG MELAKUKAN ANGKAT JAHITAN SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Lepaskan jahitan satu per satu selang seling dengan cara menjepit simpul jahitan dengan pinset chirurgis dan ditarik sedikit ke atas kemudian menggunting benang tepat di bawah simpul yang berdekatan dengan kulit/pada sisi yang tidak ada simpul. Perhatikan ekspresi pasien sambil menganjurkan nafas dalam Olesi luka dan sekitarnya dengan betadin 10% Tutup luka dengan kassa steril Pasang plester/hypavik Rapikan pasien dan bereskan alat-alat dan mengembalikan pada tempatnya Lepaskan handschoen dan cuci tangan Dokumentasikan hasil tindakan dan kondisi luka Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang MEMBERIKAN PENYULUHAN SECARA INDIVIDUAL SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Memberikan penyuluhan secara individual adalah memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien atau keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatannya Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1.Memberi pengetahuan kepada pasien dan keluarga 2.Pasien dan keluarga akan merasa lebih merasa di perhatikan dan di layani sehingga lebih kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien. Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan memberikan penyuluhan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Persiapan alat : Alat tulis , materi pernyuluhan. Alat peraga jika di perlukan. Persiapan Pasien: Menyiapkan pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan. Pelaksanaan : Komunikasi dengan pasien. Menggunakan cara diskusi / demonstrasi. Menggunakan alat bantu jika di perlukan. Mengadakan evaluasi. Memberikan feed back Perencanaan lanjutan. Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang MERAWAT LUKA BAKAR SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Merawat luka bakar adalah kerusakan atau kematian dari kulit, mukosa jaringan yang lebih dalam yang dapat disebabkan oleh panas baik, panas api, matahari, arus listrik maupun bahan kimia Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1.Pembersihan luka 2.Pencegahan infeksi Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan merawat luka disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan Meminta tanda tangan persetujuan pasien pada lembar persetujuan Siapkan pasien dengan posisi yang sesuai dengan kebutuhan Persiapkan alat/dressing card berisi: Set balutan steril: Sarung tangan steril Pinset anatomi/chirugi dan gunting,menyesuaikan kondisi luka Kassa steril Cucing Verban gulung Gunting verban Larutan NaCl 0,9% Obat topical sesuai dengan kondisi luka Silver sulfadiazine Bubuk tab. Metronidazole Povidone iodine 10% bengkok Kom berisi larutan dekontaminasi klorin 0,5% Pengalas, sampiran Obat analgetika sesuai advis 20 menit sebelum perawatan luka berikan analgetik sesuai resep dokter Dekatkan peralatan pada pasien Tutup tirai sekitar pasien Pasang perlak pengalas Basahi kassa/balutan luka dengan Nacl 0,9% sampai basah Cuci tangan Gunakan sarung tangan steril untuk membuka balutan UPT PUSKESMAS AJUNG MERAWAT LUKA BAKAR SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Prosedur Bila balutan masih lengket pada luka lepaskan dengan meneteskan NaCl 0,9% hindari perdarahan pada jaringan yang sudah bergranulasi Bersihkan luka dengan NaCl 0,9% bila ada bulla lakukan bulectomy/necrotomy sesuai indikasi Keringkan luka dengan kassa secara hati-hati Berikan salep silver sulfadiazine setebal 1-2mm, bila perlu tambahkan bubuk tablet metronidazole secukupnya Tutup luka dengan kassa lembab dengan NaCl 0,9%, kassa betadine 10% kassa kering Ganti sarung tangan Balut luka dengan kassa verban secara baik dan rapi Balut dengan kassa tebal sesuai indikasi Atur kembali posisi yang nyaman bagi pasien Lepaskan sarung tangan, rendam alat-alat dalam larutan clorin 0,5% selama 10 menit Dokumentasikan hasil tindakan: penggantian balutan, respon pasien, kondisi luka, drainase dan balutan Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang PASIEN MENINGGAL SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Pasien meninggal adalah pasien yang dikarenakan suatu alasan medis meninggal di Instalasi Rawat Inap Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan pelayanan administratif pasien meninggal di Instalasi Rawat Inap Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Mengacu pada standar pelayanan medis yang berlaku di Instalasi Rawat Inap Prosedur Perawat/bidan memberitahu keluarga pasien yang telah dinyatakan meninggal oleh dokter Semua perlengkapan seperti infuse, sensor dan lain-lain dilepas Dokter jaga/ perawat mengisi formulir kematian Perawat jaga menghubungi dokter jaga Ditunggu selama 2 jam sebelum peetugas menyerahkan kepada keluarga Perawat menyerahkan surat kematian yang sudah disahkan oleh dokter. Unit terkait UGD Rawat Inap Rawat jalan Flow Chart Tanyakan tentang PEMULANGAN PASIEN SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Pemulangan pasien adalah pemulangan pasien rawat inap yang sudah diijinkan oleh dokter atau pulang paksa dari Instalasi Rawat Inap ke rumah Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk memberikan pelayanan administrasi pasien pulang dari Instalasi Rawat Inap Referensi Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk perawat.Jakarta:EGC Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap Pelaksananaan Tindakan Keperawatan Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kebijakan Mengacu pada standar pelayanan medis yang berlaku di Instalasi Rawat Ina Prosedur Perawat/ bidan jaga memberitahu keluarga pasien yang sudah diijinkan pulang dan keluarga diminta ke bagian kasir Untuk pasien/ keluarga pasien yang minta pulang paksa perawat/ bidan meminta keluarga ke Instalasi Rawat Inap Perawat/bidan memberitahu tempat penbayaran bahwa pasien diijinkan pulang/ pulang paksa Petugas membuat perincian biaya. Perincian rawat inap dibuat oleh petugas rawat inap Perincian biaya diberikan kepada keluarga pasien dan diminta untuk melunasi seluruh tagihan biaya perawatan Keluarga pasien tidak mampu/ keluarga miskin mengikuti prosedur yang berlaku di Puskesmas Keluarga pasien yang belum bisa melunasi tagihan biaya membuat perjanjian pelunasan kekurangan biaya Puskesmas berdasarkan prosedur yang ada di Puskesmas tersebut Petugas memberikan formulir lunas/perjanjian/tidak mampu kepada keluarga Keluarga menyerahkan surat dari kassa kepada perawat/ bidan jaga Bidan/ perawat memulangkan pasien Catatan medis diserahkan kepada dokter yang merawat untuk dilengkapi dalam tempo 2 x 24 jam Unit terkait UGD Rawat Inap Rawat jalan Flow Chart Tanyakan tentang INFORMED CONSENT SOP No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS AJUNG Ttd.Ka.Puskesmas dr.Titis Sulistyowati NIP.19690331 200604 2 003 Pengertian Informed consent adalah permintaan persetujuan tindakan medis yang dilakukan oleh dokter kepada pasien/ wali. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1.Meminta ijin kepada pasien atau keluarga pasien untuk dilakukannya suatu tindakan medis oleh dokter. 2.Aspek legalitas sebagai perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan Referensi - Kebijakan Undang-undang Republik Indonesia No.23 tahun 1992, tentang kesehatan. Kitab Undang-undang Hukum Perdata Undang-undang Republik Indonesia No.8 tahun 1999, tentang perlindungan Konsumen. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 585/ Men.Kes/ Per/ IX/ 1989, tentang Informed Consent. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medis No. HK. 00.06.3.5.1866. Tanggal 21 April 1999, tentang Informed Consent. Surat Edaran Dirjen Yan.Med DEPKES RI No : YN.02.04.3.5.2504. Tanggal 10 Juni 1997, tentang Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit. Kode Etik Kedokteran Indonesia. Prosedur Panggil pasien/ wali, saksi, penterjemah (bila diperlukan) untuk mendapakan penjelasan tentang informed consent. Jelaskan informasi tentang tindakan medis yang akan dilakukan kepada pasien. Jelaskan manfaat dan resiko yang dapat ditimbulkan jika tindakan tersebut dilakukan. Berikan formulir informed consent untuk dibaca dan dimengerti Tandatangani formulir informed consent oleh pasien/ wali, saksi, penterjemah (jika diperlukan). Tanda tangan dokter, sebagai bukti sudah menjelaskan kepada pasien/ wali, saksi dan penterjemah (jika diperlukan) Tulis nama, alamat dan tanda tangan saksi Unit terkait UGD Rawat Inap Rawat jalan Flow Chart Tanyakan tentang UPT PUSKESMAS AJUNG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ASUHAN GIZI RUANG RAWAT INAP SOP No. Dokumen : DITETAPKAN KEPALA UPT PUSKESMAS AJUNG dr. TITIS SULISTYOWATI NIP. 19690331 200604 2 003 Terbitan : No. Revisi : Tanggal Mulai Berlaku : Pengertian Asuhan gizi ruang rawat inap adalah serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan dimulai dari perencanaan diet hingga evaluasi rencana diet pasien di ruang rawat inap Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap agar memperoleh gizi yang sesuai dengan kondisi penyakit, dalam upaya mempercepat upaya penyembuhan Referensi - Kebijakan Adanya kebijakan pelayanan gizi Puskesmas Pengkajian status gizi Penentuan kebutuhan gizi sesuai dengan status gizi dan penyakit Penentuan macam atau jenis diet sesuai dengan penyakit dan cara pemberian makan Konseling gizi Evaluasi tindak lanjut Prosedur Pengkajian status gizi Ahli gizi mengambil data di rekam medis/mengukur data antropometri berupa tinggi badan, berat badan, tinggi badan, tinggi lutut, tebal lemak bawah kulit, linngkar kepala, lingkar lengan atas sesuai kebutuhan dan kondisi pasien. Ahli gizi mengambil data dari rekam medis/memeriksa data pemeriksaan fisik meliputi kesan keadaan gizi (kurus, pucat, bengkak, gemuk/obesitas), jaringan lemak subkutan, atrofi otot dan defisiensi zat gizi lain, system kardiovaskuler, system pernafasan, system gastrointestinal, system metabolic/endokrin, system neorologik/psikiatrik Ahli gizi mengambil data dari rekam medis/memeriksa data pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi kelainan biokimia yang berhubungan dengan masalah gizi Ahli gizi menganalisa dan menyimpulkan status gizi pasien Pengkajian riwayat gizi Ahli gizi mengambil data kebiasaan makan, asupan zat gizi, bentuk dan frekuensi makan Ahli gizi menghitung asupan zat gizi dengan menggunakan model makanan/food model, dengan menggunakan daftar bahan makanan penukar atau dapat menggunakan perangkat lunak (software) ‘nutri Clin’ Ahli gizi membandingkan asupan gizi dengan kebutuhan Kebutuhan zat gizi Kebutuhan zat gizi diberikan berdasarkan status gizi, pemeriksaan klinis, data laboratorium, dengan mempertimbangkan kebutuhan tambahan akibat loss dan untuk penyembuhan Ahli gizi menghitung kebutuhan gizi Penentuan macam dan jenis diet Penentuan macam dan jenis diet setelah dokter menentukan diet Dietesien mempelajari, menyusun rencana diet dan menterjemahkan kedalam menu, porsi dan frekuensi makan Dietesien menentukan jenis diet, bentuk makanan dan rute pemberian makan Konseling dan penyuluhan gizi Ahli gizi menetapkan rencana konseling yang meliputi: tujuan, strategi, materi, metode, penilaian dan tindak lanjut. Ahli gizi melakukan konseling Terutama diberikan kepada pasien yang memperoleh diet khusus. Sedangkan pasien yang memperoleh diet biasa diberikan motivasi gizi Pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut Pemantauan dan evaluasi pemberian makan dilakukan secara berkesinambungan untuk menilai proses penyembuhan dan status gizi pasien Pemantauan meliputi perubahan berat badan, perubahan diet, bentuk makanan, asupan makan, toleransi terhadap makanan yang diberikan, keadaan klinis defekasi dan hasil laboratorium Tindak lanjut yang dilaksanakan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan hasil evaluasi pelayanan gizi antara lain perubahan diet dengan mengubah preskipsi diet sesuai kondisi pasien. Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang UPT PUSKESMAS AJUNG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ASUHAN GIZI RUANG RAWAT JALAN SOP No. Dokumen : DITETAPKAN KEPALA UPT PUSKESMAS AJUNG dr. TITIS SULISTYOWATI NIP. 19690331 200604 2 003 Terbitan : No. Revisi : Tanggal Mulai Berlaku : Pengertian Asuhan gizi ruang rawat jalan adalah serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan dimulai dari perencanaan diet, pelaksanaan konseling diet hingga evaluasi rencana diet pasien di ruang rawat jalan Tujuan Sebagai acuan penerapan lngkah-langkah untuk memberikan pelayanan kepada pasien rawat jalan agar memperoleh asupan makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatannya. Referensi - Kebijakan Adanya kebijakan pelayanan gizi Puskesmas tentang mekanisme pelayanan asuhan gizi rawat jalan sebagai berikut: Ahli Gizi Ruang Rawat Jalan mengkaji data subyektif, obyektif untuk memperoleh data status gizi, merencanakan diet, merencanakan konseling dan merencanakan monitoring evaluasi. Pengkajian status gizi Penentuan kebutuhan gizi sesuai dengan status gizi dan penyakit Penentuan macam atau jenis diet sesuai dengan penyakit dan cara pemberian makan Konseling gizi Evaluasi tindak lanjut Prosedur Pengkajian status gizi Ahli gizi mengukur data antropometri berupa tinggi badan, berat badan, tinggi badan, tinggi lutut, tebal lemak bawah kulit, linngkar kepala, lingkar lengan atas sesuai kebutuhan dan kondisi pasien. Ahli gizi memeriksa data pemeriksaan fisik untuk mendeteksi adanya kelainan klinis yang berhubungan dengan gangguan gizi atau untuk menentukan hubungan sebab akibat antara status gizi dengan kesehatan. Pemeriksaan fisik meliputi kesan keadaan gizi (kurus, pucat, bengkak, gemuk/obesitas), jaringan lemak subkutan, atrofi otot dan defisiensi zat gizi lain, system kardiovaskuler, system pernafasan, system gastrointestinal, system metabolic/endokrin, system neorologik/psikiatrik Ahli gizi memeriksa data pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi kelainan biokimia dalam rangka mendukung diagnose penyakit serta menegakkan masalah gizi. Pengkajian riwayat gizi Ahli gizi melakukan anamnesis riwayat gizi secara kualitatif dan kuantitatif. Anamnesis riwayat gizi secara kualitatif dilakukan untuk memperoleh gambaran kebiasaan makan/pola makan sehari berdasarkan frekuensi penggunaan bahan makanan. Anamnesis riwayat gizi secara kualitatif dilakukan untuk memperoleh gambaran asupan zat gizi sehari, dengan cara recall 24 jam yang diukur menggunakan food model. Ahli gizi menganalisis asupan gizi menggunakan Daftar penukar Bahan Makanan atau menggunakan software untuk mendapatkan informasi asupan zat gizi dalam sehari. Kebutuhan zat gizi Kebutuhan zat gizi diberikan berdasarkan status gizi, pemeriksaan klinis, data laboratorium, dengan mempertimbangkan kebutuhan tambahan akibat loss dan untuk penyembuhan. Penentuan Jenis Diet Dokter menentukan jenis diet apabila pasien dikirim oleh dokter. Apabila pasien datang atas kemauan sendiri, jenis diet ditentukan ahli gizi, Ahli gizi mempelajari, menyusun rencaca diet dan menterjemahkan kedalam menu, porsi dan frekuensi makan, Ahli gizi menentukan bentuk makanan dan rute pemberian makan. Konseling Gizi Ahli gizi menetapkan rencana konseling yang meliputi: tujuan, strategi, materi, metode, penilaian dan tindak lanjut Ahli gizi melakukan konseling. Evaluasi dan tindak lanjut Evaluasi diperoleh melalui kemajuan ulang. Evaluasi meliputi: rencana diet dan kepatuhan menjalankan rencana diet, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, status gizi, Tindak lanjut tergantung dari hasil evaluasi pelayanan gizi yang diperoleh di rumah. Unit terkait UGD Rawat Inap UPT PUSKESMAS AJUNG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL DISTRIBUSI MAKANAN KE PASIEN SOP No. Dokumen : DITETAPKAN KEPALA UPT PUSKESMAS AJUNG dr. TITIS SULISTYOWATI NIP. 19690331 200604 2 003 Terbitan : No. Revisi : Tanggal Mulai Berlaku : Pengertian Distribusi makanan ke pasien adalah serangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan pasien yang dilayani Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mempermudah pasien mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku Referensi - Kebijakan Tersedianya standart pemberian makanan Puskesmas Tersedianya standar porsi yang ditetapkan ahli gizi Puskesmas Adanya peraturan pengambilan makanan Adanya catatan permintaan makanan dari ruang rawat inap Adanya daftar makan pasien yang mencantumkan kelas perawatan, nama kamar, nama pasien, jenis diet dan keterangan yang berkenaan dengan dietnya Tersedianya makanan sesuai ketentuan diet Tersedianya kelengkapan peralatan makanan Tersedianya sarana untuk distribusi makanan Adanya jadwal distribusi makanan Prosedur Distribusi makanan pasien Ahli gizo jasa boga menyalin daftar menu pasien (DMP) sesuai daftar menu pasien yang telah ditentukan Petugas pramusaji membagi/memorsi makanan sesuai standar porsi dan jenis diet ke dalam plato pasien berdasarkan DMP dari masing-masing ruang rawat inap Petugas pramusaji menutup alat saji yang terisi makanan dengan plastic kemas Petugas pramusaji menuliskan label berisi nama pasien, jenis diet, nomer kamar / tempat tidur dan ruangan Ahli gizi jasa boga mengecek nama pasien, porsi dan jenis diet pasien Petugas pramusaji mengantar makanan ke pasien sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan Petugas pramusaji menyerahkan diet/ makanan hingga sampai ke pasien Petugas pramusaji menyampaikan ke pasien tentang kelengkapan alat makan ke pasien kelas I dan II Petugas pramusaji meminta tanda tangan kepada kepala ruangan pada DMP Serah terima makan pasien Pramusaji menyerahkan makanan dan form daftar Menu Makanan Pasien (DMP) kepada Kepala Ruangan Kepala Ruangan mengecek jumlah dan jenis diet sesuai DMP, selanjutnya menandatangani DMP bila sudah sesuai Apabila makanan tidak sesuai dengan DMP, kepala ruangan langsung meminta kepada pramusaji untuk segera memperbaiki sesuai DMP.masalah yang ditemui. Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang UPT PUSKESMAS AJUNG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENYIAPAN MAKANAN SOP No. Dokumen : DITETAPKAN KEPALA UPT PUSKESMAS AJUNG dr. TITIS SULISTYOWATI NIP. 19690331 200604 2 003 Terbitan : No. Revisi : Tanggal Mulai Berlaku : Pengertian Penyiapan makanan adalah serangkaian kegiatan penyusunan kebutuhan bahan makanan yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencapai usulan anggaran dan kebutuhan bahan makanan untuk pasien dalam satu tahun anggaran Referensi - Kebijakan Adanya kebijakan pelayanan gizi Puskesmas Adanya data peraturan pemberian makanan puskesmas Semua pasien mendapatkan makan sesuai dengan kebutuhan gizi dan jenis penyakitnya Adanya standar makan untuk pasien Adanya standar harga bahan makanan Tersedianya siklus menu Tersedia jumlah pasien Prosedur Menentukan jumlah pasien dengan mengacu pada Daftar Makan Pasien Menentukan standar porsi tiap bahan makanan dan menentukan berat kotor Menghitung berapa kali pemakaian bahan makanan setiap siklus menu Unit terkait UGD Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang UPT PUSKESMAS AJUNG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENYIMPANAN MAKANAN DAN BAHAN MAKANAN SOP No. Dokumen : DITETAPKAN KEPALA UPT PUSKESMAS AJUNG dr. TITIS SULISTYOWATI NIP. 19690331 200604 2 003 Terbitan : No. Revisi : Tanggal Mulai Berlaku : Pengertian Penyiapan makanan dan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan menyimpan bahan makanan bahan makanan sebelum diolah dan dibagi ke pasien Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk mempermudah pasien dapat memperoleh makanan yang berkualitas dengan kandungan gizi yang terjamin Referensi - Kebijakan Adanya kebijakan pelayanan gizi Puskesmas Adanya data peraturan penyimpanan bahan makanan puskesmas Semua pasien mendapatkan makan sesuai dengan kebutuhan gizi dan jenis penyakitnya Adanya standar makan untuk pasien Adanya standar harga bahan makanan Tersedianya Daftar Menu Pasien Prosedur Memantau tanggal kadaluwarsa bahan makanan, buang bahan yang sudah kadaluwarsa Jika menyimpan bahan makanan pada freezer, jaga suhu freezer tetap rendah yaitu sekitar minus 0 0C Cek keadaan freezer secara teratur. Jika terdapat banyak bunga es pada freezer simpan makanan dan bahan makanan beku di feezer yang lain Jangan dibekukan kembali makanan atau bahan makanan yang sudah dicairkan kecuali makanan dan bahan makanan tersebut sudah dimasak Jangan simpan makanan mentah dan daging mentah di atas makanan yang sudah melalui proses persiapan Simpan makanan kaleng dan bahan-bahan makanan kering dalam kondisi kering Beri label dan tanggal untuk semua bahan makanan dan makanan kering Lakukan pencatatan dan pengukuran suhu ruangan secara teratur Simpan semua bahan makanan dan makanan di dalam bungkus dan tempat bersih Jangan menyimpan makanan yang diambil dari tempat yang berbahan/berlapis seng seperti wadah kaleng kecuali terbuat dari stainless steel karena berpotensi menjadi racun. Unit terkait Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang UPT PUSKESMAS AJUNG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMBERIAN NUTRISI PADA PASIEN RAWAT INAP SOP No. Dokumen : DITETAPKAN KEPALA UPT PUSKESMAS AJUNG dr. TITIS SULISTYOWATI NIP. 19690331 200604 2 003 Terbitan : No. Revisi : Tanggal Mulai Berlaku : Pengertian Pemberian nutrisi pada pasien rawat inap adalah merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara mandiri. Biasanya terjadi pada pasien yang memiliki gangguan pada mulutnya Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien Referensi - Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan pemberian nutrisi disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Persiapan Alat dan Bahan Piring Sendok Garpu Gelas Serbet Mangkok cuci tangan Pengalas Jenis diet Pelaksanaan Cuci tangan Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan Atur posisi pasien Pasang pengalas Anjurkan pasien untuk berdoa sebelum makan Bantu untuk melakukan makan dengan menyuapkan makanan sedikit demi sedikit dan berikan minum sesudah makan Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sebentar Catat hasil atau respon pemenuhan terhadap makan Cuci tangan Unit terkait Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang UPT PUSKESMAS AJUNG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMBERIAN EDUKASI BILA KELUARGA MENYEDIAKAN MAKANAN SOP No. Dokumen : DITETAPKAN KEPALA UPT PUSKESMAS AJUNG dr. TITIS SULISTYOWATI NIP. 19690331 200604 2 003 Terbitan : No. Revisi : Tanggal Mulai Berlaku : Pengertian Pemberian edukasi bila keluarga menyediakan makanan adalah merupakan kegiatan pemberian pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang diet pasien yang dianjurkan dengan benar Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar keluarga dan pasien mau bekerja sama dalam program diet yang ditetapkan Referensi - Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan pemberian edukasi disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien Prosedur Kaji pengetahuan pasien dan keluarga tentang diet yang dianjurkan Tentukan persepsi pasien tentang diet dan harapan tentang tingkat pemenuhan diet Berikan penjelasan tentang diet yang ditentukan pada pasien dan keluarga Jelaskan tujuan diet makanan Berikan penjelasan tentang berapa lama diet yang harus dilakukan Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang bagaimana membuat agenda makan secara tepat Instruksikan pasien untuk mengikuti diet yang dianjurkan dan menghindari makanan yang merupakan pantangan Bantu pasien dan keluarga untuk mengakomodasi pilihan makanan dalam diet yang ditentukan Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga cara membaca label makanan dan memilih makanan dengan tepat Berikan penjelasan kepada keluarga tentang waktu makan pasien Unit terkait Rawat Inap Flow Chart Tanyakan tentang UPT PUSKESMAS AJUNG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMAKAIAN STERILISATOR KERING ( MEMMERT ) SOP No. Dokumen : DITETAPKAN KEPALA UPT PUSKESMAS AJUNG dr. TITIS SULISTYOWATI NIP. 19690331 200604 2 003 Terbitan : No. Revisi : Tanggal Mulai Berlaku : Pengertian Pemakaian sterilisator kering adalah Cara penggunaan dan pemakaian Memmert dengan benar Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1. memmert dapat digunakan dengan baik. 2.Mencegah terjadinya kerusakan dini. 3.Untuk memperoleh hasil steril yang benar. Referensi - Kebijakan Mengacu pada standar pelayanan medis yang berlaku di PUSKESMAS AJUNG. Prosedur Sambungkan kabel pada listrik 220 Volt. Persiapkan instrument / alat ( dari logam ) sesuai kebutuhan. Masukkan alat / instrument kedalam memmert. Tekan tombol Power On / Off Tekan tombel Set Time yang ditunjukkan dengan angka (120 menit). Tekan tombol Set Temperatur yang ditunjukkan dengan angka (200 ºC). Matikan tombol Power On / Off setelah selesai. Jangan membuka memmert bila instrument / alat tidak digunakan. Unit terkait Rawat Inap UGD Flow Chart Tanyakan tentang UPT PUSKESMAS AJUNG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL CARA PERAWATAN INSTRUMEN / ALAT SOP No. Dokumen : DITETAPKAN KEPALA UPT PUSKESMAS AJUNG dr. TITIS SULISTYOWATI NIP. 19690331 200604 2 003 Terbitan : No. Revisi : Tanggal Mulai Berlaku : Pengertian Cara perawatan instrument /alat adalah Cara merawat instrumen / alat dengan benar Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1.Instrumen / alat dapat digunakan dengan baik. 2.Mencegah terjadinya kerusakan dini. 3.Untuk memperoleh hasil steril yang benar 4.Mencegah infeksi nosokomial Referensi - Kebijakan Mengacu pada standar pelayanan medis yang berlaku di PUSKESMAS AJUNG Prosedur Dekontaminasi : setelah dipakai, instrumen direndam dalam larutan chlorine 2500 ppm selama 15 menit. Pencucian ( pre cleaning ) : instrumen dicuci dan disikat dengan menggunakan air hangat. Selanjutnya dikeringkan. Sterilisasi ( DTT ) : Atur instrumen sesuai kebutuhan (Basic Set). Kemudian masukkan dalam sterilisator kering ( memmert ) Lihat SOP Penggunaan Memmert. Unit terkait Rawat Inap UGD Flow Chart Tanyakan tentang UPT PUSKESMAS AJUNG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMELIHARAAN RUANGAN SOP No. Dokumen : DITETAPKAN KEPALA UPT PUSKESMAS AJUNG dr. TITIS SULISTYOWATI NIP. 19690331 200604 2 003 Terbitan : No. Revisi : Tanggal Mulai Berlaku : Pengertian Pemeliharaan ruangan adalah cara pemeliharaan ruang bersalin dan alat medis keperawatan didalamnya secara rutin dan berkala agar siap pakai Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menjaga atau menjamin terpeliharanya ruangan beserta alat-alat didalamnya agar siap pakai Referensi - Kebijakan Mengacu pada standar pelayanan medis yang berlaku di PUSKESMAS AJUNG Prosedur Pemeliharaan harian Sebelum dan sesudah tindakan semua peralatan dibersihkan dengan disinfektan Dilakukan pengepelan lantai sebelum dan sesudah tindakan dengan disinfektan Pemeliharaan mingguan Lantai dipel dengan disinfektan dan dikeringkan Dindingdan pintu di lap dengan disinfektan kemudian dikeringkan Pemeliharaan setelah dipakai pasien menular Dilakukan ozonisasi oleh petugas sanitasi Sebelum dilakukan fogging ruangan ditutup dan alat-alat tidak perlu dikeluarkan Setelah fogging ruangan dibuka setelah batas waktu yang ditentukan oleh petugas sanitasi Alat-lat diruangan dibersihkan dan ditata kembali oleh petugas Pemeriksaan angka kuman dilakukan sebelum dan sesudah tindakan ozonisasi dilakukan oleh petugas sanitasi rumah sakit (waktu insidentil/tiap bulan Unit terkait Rawat Inap UGD Instalasi sanitasi Poli rawat jalan Flow Chart Tanyakan tentang UPT PUSKESMAS AJUNG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN KELUHAN SOP DITETAPKAN KEPALA UPT PUSKESMAS AJUNG dr. TITIS SULISTYOWATI NIP. 19690331 200604 2 003 Pengertian Identifikasi dan penanganan keluhan adalah cara pemeliharaan ruang bersalin dan alat medis keperawatan didalamnya secara rutin dan berkala agar siap pakai Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menjaga atau menjamin terpeliharanya ruangan beserta alat-alat didalamnya agar siap pakai Referensi - Kebijakan Mengacu pada standar pelayanan medis yang berlaku di PUSKESMAS AJUNG Prosedur Pemeliharaan harian Sebelum dan sesudah tindakan semua peralatan dibersihkan dengan disinfektan Dilakukan pengepelan lantai sebelum dan sesudah tindakan dengan disinfektan Pemeliharaan mingguan Lantai dipel dengan disinfektan dan dikeringkan Dindingdan pintu di lap dengan disinfektan kemudian dikeringkan Pemeliharaan setelah dipakai pasien menular Dilakukan ozonisasi oleh petugas sanitasi Sebelum dilakukan fogging ruangan ditutup dan alat-alat tidak perlu dikeluarkan Setelah fogging ruangan dibuka setelah batas waktu yang ditentukan oleh petugas sanitasi Alat-lat diruangan dibersihkan dan ditata kembali oleh petugas Pemeriksaan angka kuman dilakukan sebelum dan sesudah tindakan ozonisasi dilakukan oleh petugas sanitasi rumah sakit (waktu insidentil/tiap bulan Unit terkait Rawat Inap UGD Instalasi sanitasi Poli rawat jalan Flow Chart Tanyakan tentang [Type text]