BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pesatnya pertumbuhan penduduk dapat ditekan diantaranya menggalakkan program KB untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
Banyak perempuan mengalami kesulitan didalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya terbatasnya metode yang tersedia tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut. Berbagai potensi, konsekuensi kegagalan atau kehamilan yang tidak diinginkan, besar keluarga yang direncanakan dan persetujuan pasangan.
Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen dan memungkinkan pasangan untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai macam jenis alat kontrasepsi yang tersedia di pasaran yang dapat dibeli dengan bebas. Pil kontrasepsi dipergunakan oleh kurang lebih 50 juta akseptor di seluruh dunia. Di Indonesia diperkirakan kurang lebih 60% akseptor mempergunakan pil kontrasepsi. Jumlah ini tampaknya akan tetap tinggi dibandingkan dengan jumlah akseptor yang mempergunakan cara kontrasepsi yang lain.
Pil KB adalah obat pencegah kehamilan yang diminum secara oral yang berisi hormon steroid (estrogen dan progestin) dalam bentuk pil atau tablet.Pil ini diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegahan kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah sebagai berikut:
Apa pengertian dari pil KB?
Apa saja jenis-jenis pil KB?
Apa saja komposisi dari pil KB?
Apa saja keuntungan dari pil KB?
Apa saja kerugian dari pil KB?
Apa saja efek samping yang ditimbulkan dari pil KB?
Bagaimana cara dan waktu penggunaan pil KB?
Apa saja kontra indikasi dari penggunaan pil KB?
Tujuan
Tujuan penulisan sebagai berikut:
Untuk mengetahui pengertian dari pil KB.
Untuk mengetahui saja jenis-jenis pil KB.
Untuk mengetahui komposisi dari pil KB.
Untuk mengetahui keuntungan dari pil KB.
Untuk mengetahui kerugian dari pil KB.
Untuk mengetahui efek samping yang ditimbulkan dari pil KB.
Untuk mengetahui cara dan waktu penggunaan pil KB.
Untuk mengetahui kontra indikasi dari penggunaan pil KB.
Manfaat
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan pengetahuan mengenai kontrasepsi pil KB. Secara praktis, makalah ini berguna bagi:
Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan keilmuan tentang kontrasepsi pil KB.
Pembaca atau dosen sebagai media informasi dalam pembuatan makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Pil KB
Pil KB merupakan salah satu kontrasepsi hormonal yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan yang ditambahkan ke dalam tubuh seorang wanita dengan cara diminum (pil) berisi hormon estrogen dan atau progesteron. Tujuan dari konsumsi pil KB adalah untuk mencegah, menghambat dan menjarangkan terjadinya kehamilan yang memang tidak diinginkan.
Untuk itu kepatuhan untuk mengkonsumsi pil KB secara teratur sesuai dengan petunjuk tenaga kesehatan harus dilakukan. Kepatuhan mengkonsumsi pil KB bertujuan agar manfaat konsumsi pil KB yaitu mencegah menghambat dan menjarangkan terjadinya kehamilan bisa dirasakan. Ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi pil KB tidak bisa menjamin bahwa akseptor KB pil terhindar dari kehamilan.
Jenis-Jenis Pil KB
Pada dasarnya sampai saat ini telah diketahui adanya beberapa jenis pil kontrasepsi sebagai berikut:
Pil Kombinasi
Pil kombinasi merupakan pil kontrasepsi yang dibuat dari dua hormon sintetis, yaitu semua pil mengandung hormon estrogen dan progesteron. Kandungan estrogen di dalam pil biasanya menghambat ovulasi dan menekan perkembangan telur yang dibuahi. Mungkin juga dapat menghambat implantasi. Progesteron dalam pil akan mengentalkan lendir serviks untuk mencegah masuknya sperma. Hormon ini juga mencegah konsepsi dengan cara memperlambat transportasi telur dan menghambat ovulasi.
Pil kombinasi terdiri dari 3 jenis yaitu:
Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
3. Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Pil Progestin (Mini Pil)
Pil progestin (mini pil) merupakan pil kontrasepsi yang mengandung hormon steroid (progesteron sintesis saja dalam dosis yang kecil) yang digunakan per oral. Hormon ini bekerja dengan mengentalkan cairan leher rahim dan membuat kondisi rahim tidak menguntungkan bagi hasil pembuahan.
Mini Pil bukan menjadi pengganti dari pil oral kombinasi, tetapi hanya sebagai suplemen/tambahan yang digunakan wanita yang ingin menggunakan kontrasepsi oral tetapi sedang menyusui atau untuk wanita yang harus menghindari estrogen oleh sebab apapun.
Jenis kontrasepsi pil progestin yaitu:
Kemasan dengan isi 35 pil: 300 µg Levonorgestrel atau 350 µg Noretindron.
Kemasan dengan isi 28 pil: 75 µg Norgestrel.
Komposisi Pil KB
Pil Kombinasi
Pil kombinasi memiliki kandungan dua macam hormon yang sama dengan hormon yang ada pada setiap wanita yakni estrogen (ethynil estradiol) dan progestin (misnorethisterone, levonogestrel).
Pil Progestin (Mini Pil)
Pil progestin atau mini pil hanya mengandung hormon progesteron dalam dosis rendah. Dosis progestin yang digunakan 0,03-0,05 mg per tablet.
Keuntungan Pil KB
Pil Kombinasi
Beberapa keuntungan dari pil kombinasi yaitu:
Memiliki tingkat efektivitas yang tinggi (hampir menyerupai efektifitas tubektomi), bila digunakan setiap hari.
Penggunaan pil kombinasi harus digunakan secara rutin, agar efektifitas dalam kontrasepsi ini lebih efektif. Apabila penggunaan kontrasepsi ini jedah lebih dari 24 jam, maka efektifitas dalam kointrasepsi ini tidak akan efisien dan konsentrasi hormonal dalam darah akan menurun.
Risiko terhadap kesehatan sangat kecil.
Selain mencegah kehamilan, pil kombinasi ini juga member banyak manfaat kesehatan, diantaranya peningkatan siklus haid normal, penurunan resiko kanker dan perlindungan dari kista ovarium.
Tidak mengganggu hubungan seksual.
Kandungan hormone esterogen dan progesterone yang terkandung dalam pil kombinasi tidak akan menekan libido berhubungan sexual, sehingga aktifitas sexual tidak akan terganggu.
Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid.
Cara kerja pil kombinasi ini mirip dengan siklus haid normal, sehingga menimbulkan perdarahan normal tanpa disertai rasa nyeri.
Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
Pil kombinasi ini aman digunakan bagi wanita yang telah memasuki masa produktif, tidak hanya itu kontrasepsi ini juga memberikan manfaat kesehatan bagi alat-alat reproduksi.
Dapat digunakan sejak usia remaja hingga monopause.
Wanita memiliki hormone esterogen dan progesterone 2x lebih banyak dibandingkan pria untuk memfasilitasi kegiatan reproduksi. Wanita remaja pubertas dan menopause yang telah memasuki masa reproduksi memiliki tingkat progesterone rendah. Sehingga pil kombinasi dapat digunakan usia remaja dan menopause.
Mudah dihentikan setiap saat.
Pil ini dapat dihentikan setiap saat, apabila wanita tersebut atau pasangan suami istri tersebut merencanakan ingin memiliki anak.
Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
Penggunaan pil kombinasi menghambat untuk terjadinya ovulasi dan implantasi pada tuba. Pada banyak wanita, setelah penggunaan pil kombinasi kesuburan mereka kembali setelah menggunakan pil. Tapi ada juga yang membutuhkan waktu beberapa bulan berevolusi.
Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
Kontrasepsi darurat pada hal ini menekankan bahwa jenis kontrasepsi ini digunakan pada keadaan dan masa yang tidak boleh ditunda dan harus efisien.
Membantu mencegah : kanker ovarium, kanker endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara, kelainan jinak pada payudara, dismenore, acne (jerawat).
Penggunaan pil kombinasi bisa menurunkan resiko beberapa jenis kanker. Seperti penelitian yang dilakukan oleh ilmuan ginekologi dari ameika serikat yang telah dipublikasikan bahwa wanita yang menggunakan pil kb sebagaialat kontrasepsi paling tidak sudah menurunkan resiko kanker lebih dari 10%, hal ini disebapkan karena control esterogen dari hormone buatan pil tersebut.
Pil Progestin (Mini Pil)
Beberapa keuntungan dari pil progestin (mini pil) yaitu:
Keuntungan kontraseptif:
Sangat efektif bila digunakan secara benar
Setiap alat kontrasepsi pastilah akan efektif fungsinya jika digunakan secara benar dan sesuai dengan aturan pemakaian dari masing-masing bentuk alat kontrasepsi tersebut. Karena ketidakefektifan suatu alat kontrasepsi teruatama KB Pil mini ini adalah terletak pada cara penggunaanya yang tidak teratur.
Tidak mengganggu hubungan seksual
Pil Mini atau pil progestin digunakan dengan cara di konsumsi melalui oral sebagaimana obat oral pada umumnya. Karena penggunaanya yang melaui oral, telah dipastikan bahwa mengonsumsi pil progestin ini tidak akan mempengaruhi atau bahkan mengganggu pasangan saat sedang melakukan hubungan seksual. Lain halnya dengan alat kontasepsi lain misalnya kondom, yang penggunaanya bisa saja menibulkan rasa ketidaknyamanan bagi pengguna saat berhubuungan seksual dikarenakn alat kontrasepsi ini digunakan pada alat genetal saat sedang melakukan hubungan seksual.
Tidak mempengaruhi pemberian ASI
Dikatakan tidak mempengaruhi ASI, karena di dalam komposisi dari pil mini ini tidak terdapat zat yang akan menghambat proses produksi ASI, sehingga bagi ibu yang sedang dalam masa laktasi aman dan diperbolehkan menggunakan pil progestin ini.
Segera bisa kembali ke kondisi kesuburan bila dihentikan
Setelah pengguna berhenti menggunakan Pil mini, dengan sendirinya kesuuburan akan kembali seperti semula.
Nyaman dan mudah digunakan
Pil progestin dapat digunakan kapanpun dan dimanapun, sehingga para penggunanya tidak perlu dikhawatirkan oleh kesulitan dalam penggunaanya. Tetapi tetap saja harus dikonsumsi sesuai dengan aturan pakainya.
Sedikit efek samping
Dapat dihentikan setiap saat
Artinya penggunaan Pil progestin dapat dihentikan setiap saat apabila terjadi efek samping yang berarti dan membuat pengguna merasa tidak nyaman, lalu diganti dengan bentuk alat kontrasepsi lainnya.
Keuntungan non-kontraseptif:
Mengurangi nyeri haid
Mengurangi jumlah darah haid
Pada saat menstruasi, darah haid dapat berkurang 50-70% terutama pada hari pertama dan kedua menstruasi. Hal ini bergntung pada penggunaan dosis pil progestin. Karena semakin kecil frekuensi penggunaan pil, maka semakin sedikit pula darah haid yang keluar.
Penggunaan kb ini secara jangka panjang dapat berdampak pada kurangnya darah haid, tidak ada darah samaskali atau bahkan bisa terjadi Amenore.
Menurunkan tingkat anemia
Mencegah kanker endometrium
Dapat diberikan pada penderita endometriosis
Kurang menyebabkan peningkatan tekanan darah, nyeri kepala, dan depresi
Dapat mengurangi keluhan pre-menstrual sindrom (sakit kepala, perut kembung, nyeri payudara, nyeri pada betis, lekas marah)
Kerugian Pil KB
Pil Kombinasi
Adapun kerugian dalam menggunakan pil kombinasi sebagai berikut:
Harus di konsumsi secara teratur
Tidak memberi perlindungan terhadap infeksi menular seksual dan HIV
Mengurangi kualitas dan kuantitas ASI juga mengurangi durasi laktasi
Mual, terutama pada 3 bulan pertama
Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama
Pusing
Nyeri Payudara
Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat badan justru memiliki dampak positif.
Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan perubahan suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seks berkurang
Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko struk, dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat. Pada perempuan usia > 35 tahun dan merokok perlu hati-hati.
Pil Progestin (Mini Pil)
Beberapa kerugian dari pil progestin (mini pil) yaitu:
Hampir 30-60% mengalami gangguan menstruasi (perdarahan sela, spotting, amenore)
Perdarahan sela yang terjadi selama penggunaan kontrasepsi hormonal tidak perlu di takuti. Angka kejadian perdarahan sela cukup tinggi. Perdarahan sela yang terjadi dapat berupa perdarahan bercak atau spotting. Bila perdarahan ini terjadi pada usia di atas 40 tahun, dan telah menggunakan kontrasepsi hormonal cukup lama, maka perlu dilakukan dilatasi dan kuretasi. Bila spotting yang terjadi baru beberapa bulan saja, tidak perlu dilakukan kuretasi.
Pada wanita yang sebelum penggunaan pil kontrasepsi sudah mengalami gangguan haid, pada pemberian pil kontrasepsi akan sangat mudah mengalami gangguan haid seperti perdarahan bercak. Perdarahan sela ataupun sela ataupun perdarahan bercak dapat juga terjadi bila wanita yang sedang menggunakan pil kontrasepsi tersebut sedang menggunakan obat-obat tertentu seperti antibiotika tetrasiklin, amoksisilin, atau obat oral antidiabetika dan antituberkulostatika. Obat-obat ini dapat mempengaruhi metabolisme kontrasepsi hormonal di dalam hati, sehingga terjadi penurunan konsentrasinya di dalam darah.
Tidak ada proteksi terhadap infeksi menular seksual atau HIV
Penggunaan kontrasepsi pil progestin bukan berarti bisa memproteksi infeksi menular seksual atau HIV karena pil hanya berbentuk obat-obatan sedangkan penularan infeksi menular seksual atau HIV melalui sekret vagina. Sehingga bagi pasangan suami istri yang salah satunya telah di diagnosa mengalami penyakit menular seksual yang akan melakukan hubungan seksual dan masih menunda kehamilan disarankan untuk menggunakan kontrasepsi jenis lain yaitu kondom.
Peningkatan berat badan
Peningkatan hormon dalam tubuh merangsang nafsu makan dari pengguna kontrasepsi jenis ini, sehingga dengan sendirinya terjadi peningkatan berat badan.
Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
Karena dosis dalam pil tersebut rendah sehingga harus di minum setiap hari dan pada waktu yang sama sehingga kegagalan kontrasesi jenis ini kemungkinannya sangat kecil.
Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
Karena dosis dalam pil tersebut rendah sehingga harus di minum setiap hari dan pada waktu yang sama sehingga kegagalan kontrasesi jenis ini kemungkinannya sangat kecil.
Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatis atau jerawat
Risiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan), tetapi risiko ini lebih rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan mini pil.
Hormon progesteron yang terkandung dalam pil dapat menghambat pergerakan silia untuk mengantarkan sel telur kedalam tuba falopi, karena terganggunya pergerakan sillia tersebut mengakibatkan sel telur tidak terjadi pembuahan di dalam tuba falopi melainkan diluar tuba falopi atau sering disebut kehamilan ektopik.
Efek Samping Pil KB
Pil Kombinasi
Efek samping dari pil kombinasi yaitu:
Perdarahan antara dua haid atau breakthrough bleeding
Pengguna pil KB bisa saja mengalami pendarahan yang terjadi tanpa diduga, di luar masa haid. Mengonsumsi pil KB dengan waktu yang sama tiap hari kemungkinan bisa membantu meringankan. Perdarahan ringan sering terjadi karena masalah menstruasi tidak teratur. Biasanya efek samping ini akan terasa setelah konsumsi pil KB selama 1 atau 3 minggu pertama. Terkadang masalah ini juga muncul jika lupa untuk minum pil KB. Tapi jika perdarahan terjadi dalam waktu kurang lebih dari satu minggu maka sebaiknya harus segera berkonsultasi dengan dokter.
Penambahan berat badan
aaWalau tergolong efek samping yang jarang, beberapa wanita mengalami kenaikan berat badan tubuh. Hal ini umumnya terjadi karena penumpukan cairan. Efek samping ini biasanya tidak berlangsung lama dan berat badan bisa kembali normal setelah beberapa waktu menggunakan pil KB.Beberapa wanita dapat mengalami peningkatan berat badan karena terjadinya retensi (tertahannya) cairan di dalam tubuh. Peningkatan berat badan ini biasanya tidak terlalu banyak dan tidak terjadi pada sebagian besar wanita. Peningkatan berat badan ini biasanya juga hanya bersifat sementara dan akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu 2-3 bulan.
Berbagai penelitian pun menemukan bahwa tidak ada bukti kuat bahwa penggunaan pil KB memang dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Terjadinya peningkatan berat badan atau tidak setelah menggunakan pil KB sebenarnya juga dipengaruhi oleh beberapa hal seperti faktor genetika, gaya hidup, dan jenis KB yang digunakan.Sekarang ini, terdapat 2 jenis pil KB yang biasa digunakan yaitu pil kombinasi, yang mengandung estrogen dan progestin serta pil KB yang hanya mengandung progestin
Nyeri tekan pada/payudara mengecil
Nyeri pada payudara biasanya terjadi pada wanita yang baru saja menggunakan pil KB. Hal ini bisa disebabkan karena perubahan hormon dari pil KB bisa membuat payudara menjadi lebih kencang, lembut dan selalu berubah saat akan menghadapi siklus.
Jerawat
Pada wajah tidak hanya ditimbulkan akibat penggunaan pil KB yang tidak cocok dengan tubuh, melainkan karena faktor kebiasaan seseorang. Pada satu kasus ketika wajah anda seharian terdedah matahari langsung, dan kepanasan, anda dianjurkan untuk tidak langsung membasuh muka anda dengan air.kandungan hormon progesterone dalam pil kb memang dapat menimbulkan jerawat jika tubuh anda tidak sesuai.
Mual
Wanita yang baru mulai mengkonsumsi atau memakai pil KB biasanya akan merasa mual pada minggu-minggu pertama. Mual menjadi efek samping yang sangat ringan tapi juga bisa menjadi lebih berat dan mengganggu aktifitas. Untuk mengatasi mual sebaiknya pil KB diminum setelah makan atau sebelum tidur malam.
Sakit kepala
Sakit kepala dapat terjadi karena stress, kurang tidur, infeksi sinus, atau migraine. Pil KB dapat membuat sakit kepala lebih baik atau lebih buruk. Efek ini biasanya akan terasa pada awal mengonsumsi pil KB. Jika efek tersebut tidak berkurang, pertimbangkan untuk berganti merek obat atau metode kontrasepsi dan konsultasikan dengan dokter.
Pusing
Pusing menjadi salah satu efek samping dari pil KB karena kandungan estrogen yang sangat rendah. Kondisi ini sering terjadi pada wanita yang baru mulai menggunakan pil KB atau memang memiliki masalah kesehatan tertentu seperti tekanan, stress atau migren. Pusing biasanya akan hilang sendiri tanpa perawatan kecuali jika pusing terjadi lebih dari 7 hari.
Pil Progestin (Mini Pil)
Efek samping dari mini pil yaitu:
Perubahan pola menstruasi
Dapat terjadi perdarahan bercak dan perdarahan menyerupai haid dengan insidens 6-25%
Lama haid dan volume darah haid dapat berubah
Panjang siklus dapat sangat bervariasi
Tetapi ada peneliti yang menyatakan bahwa gangguan tersebut lebih sering terjadi pada wanita dengan berat badan rendah/kurus. Variasi dalam panjang siklus haid sangat beragam, ada yang siklusnya sangat pendek (11-17 hari, pada 10-20% kasus), ada yang sangat panjang > 45 hari (5-10%).
Memang tidak ditemukan efek buruk pada perkembangan janin, tetapi progestin dosis tinggi yang diberikan pada kehamilan dini kadang-kadang dapat menyebabkan maskulinisasi dari janin wanita.
Nyeri tekan payudara
Pada siklus pertama payudara dapat terasa nyeri/ tegang tetapi gejala ini segera menghilang pada siklus berikutnya.
Sakit kepala
Kadang-kadang keluhan ini dirasakan karena kecemasan menggunkan pil kontrasepsi. Migraine kemudian akan menyembuh atau kadang-kadang malah menghebat. Harus difikirkan kemungkinan migraine timbul secra tiba-tiba dan hebat atau nyeri kepala yang hebat.
Mual dan pusing.
Mual/muntah sering ditemukan pada siklus pertama dan dapat berulang pada siklus berikutnya. Pada umumnya mual/muntah ini akan menghilang bila penggunaan pil dteruskan. Bila mual/muntah masih berlangsung terus maka harus difikirkan tentang kemungkinan kehamilan.
Cara dan Waktu Penggunaan Pil KB
Pil Kombinasi
Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil
Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
Boleh menggunakan pada hari ke 8, tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari ke 8 sampai hari ke 14 atau tidak melakukan hubungan seksual sampai anda telah menghabiskan paket pil tersebut
Setelah melahirkan: Setelah 6 bulan pemberian ASI ekslusif; setelah 3 bulan dan tidak menyusui; pasca keguguran (setelah atau dalam waktu 7 hari).
Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi, dan ingin menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid
Pil Progestin (Mini Pil)
Mulai hari pertama sampai hari ke 5 siklus haid. Tidak diperlukan pencegahan dengan kontrasepsi lain.
Dapat digunakan setiap saat, asal saja tidak terjadi kehamilan. Bila menggunakannya setelah hari ke 5 siklus haid, jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.
Bila klien tidak haid (amenorea), mini pil dapat digunakan setiap saat, asal saja diyakini tidak hamil.
Minum pil setiap hari pada saat yang sama
Bila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pasca persalinan dan tidak haid, mini pil dapat dimulai setiap saat. Bila menyusui penuh, tidak memerlukan metode kontrasepsi tambahan. Mini pil dapat diberikan segera pasca keguguran.
Bila lebih dari 6 minggu pasca persalinan dan klien telah mendapat haid, mini pil dapat dimulai pada hari 1-5 siklus haid.
Bila lupa 1 atau 2 pil, minum segera pil yang terlupa dan gunakan metode pelindung sampai akhir pelindung. Bila terlambat lebih dari 3 jam, minumlah pil tersebut begitu ingat.
Bila klien sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin menggantinya dengan mini pil, mini pil dapat segera diberikan, bila saja kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar atau Ibu tersebut sedang tidak hamil. Tidak perlu menunggu sampai datangnya haid berikutnya.
Bila kontrasepsi yang sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, mini pil diberikan pada jadwal suntikan berikutnya. Tidak diperlukan penggunaan metode kontrasepsi yang lain.
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi non hormonal dan ibu tersebut ingin menggantinya dengan mini pil, mini pil diberikan pada hari 1-5 siklus haid dan tidak memerlukan metode kontrasepsi lain
Bila kontrasepsi sebelumnya yang digunakan adalah AKDR (termasuk AKDR yang mengandung hormon), mini pil dapat diberikan pada hari 1-5 siklus haid.
Kontra Indikasi Pil KB
Pil Kombinasi
Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi pil kombinasi yaitu:
Hamil atau dicurigai hamil
Penggunaan pil kombinasi dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan peubahan siklus hormon alamiah dalam tubuh. Sehingga apabila ibu hamil mengkonsumsi pil kombinasi ini dapat menyebabkan abortus karena perubahan siklus hormonal alamiah dalam tubuh mengakibatkan rahim tidak dapat menahan janin.
Menyusui eksklusif, pil kombinasi menghalangi produksi ASI
Kandungan estrogen dalam pil kombinasi dapat menekan produksi ASI, sehingga dapat mengurangi jumlah air susu dan kandung zat lemak dan protein dalam ASI.
Perdarahan pervaginaan yang belum diketahui penyebabnya
Penyakit hati akut (hepatitis)
Progesteron menyebabkan aliran empedu menjadi lambat, dan bila berlangsung lama saluran empedu tersumbat sehingga cairan empedu dalam darah meningkat. Hal ini menyebabkan warna kuning. Estrogen mudah diserap hati. Estrogen dapat mengganggu ekskresi bilirubin sehingga memperberat fungsi hati.
Perokok dengan usia >35 tahun
Nikotin dalam rookok menyebabkan vasokontriksi pembuluh farah sehingga oksigen ke jantung berkurang. Hal ini dapat mempeberat kerja jantung karena kebutuhan oksigen semakin bertambah. Pembuluh darah di endometrium pun mengalami atrofi, sehingga peluruhan endometrium semakin bertambah banyak.
Riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah > 180/110 mmHg
Estrogen dalam pil kombinasi dapat menyebabkan trombosis darah sehingga dapat serangan jantng, jika pembekuan darah ini terjadi di otak maka akan mengalami stroke.
Dalam pil KB mengandung hormon estrogen dan progesteron yang diminum secara terus menerus maka akan terjadi peningkatan hormon sehingga dapat meningkatkan tekanan darah.
Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis > 20 tahun
Karena didalam pil KB terdapat progesteron dan estrogen. Progesteron berpengaruh terhadap metabolisme karbohidrat antara lain menurunkan jumlah dan afinitas reseptor insulin terhadap glukosa dan meningkatkan jumlah kortisol bebas, sehingga hasil akhirnya adalah meningkatnya kadar gula darah. Estrogen antara lain akan meningkatkan aktivitas pembekuan darah, sehingga akan memudahkan trombosis (pembekuan) di pembuluh darah, dengan akibat lanjut menyebabkan sumbatan dan gangguan pada aliran darah. Makin besar dosis estrogen yang diberikan, makin besar pula efeknya
Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara
Kontrasepsi hormonal yang dipakai dalam jangka panjang bisa merangsang kembali terjadinya pertumbuhan sel-sel tumor dan kanker payudara.
Migrain dan gejala neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi)
Obat-obat khusus yang dikonsumsi oleh penderita migrain, epilepsi dan lain-lain jika dikonsumsi bersama pil kombinasi maka dapat menurunkan efektivitas dari pil kombinasi.
Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari
Pil Progestin (Mini Pil)
Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi pil progestin (mini pil) yaitu:
Hamil atau diduga hamil
Wanita secara alami memproduksi estrogen dan progesterone, jika wanita mengkonsumsi kontrasepsi pil mini (progestin) mengakibatkn ketidakseimbangan hormone dalam tubuh. Sehingga dapat menimbulkan efek pusing pada ibu hamil.
Pada kehamilan dini dapat menyebabkan maskulinisasi dari janin perempuuan, meskipun mini pil tidak menyebabkan cacat bawaan atau abortus yang mengancam (kecuali pada progestin dosis tinggi)
Perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyebabnya.
Pada wanita yang mengalami perdarahan yang belum jelas penyebabnya disarankan untuk memeriksakan ke fasilitas kesehatan untuk mencari penyebab perdarahan tersebut, dan ibu di sarankan menggunakan alat kontrasepsi lain (non hormonal) agar tidak terjadi kontraindikasi yang mengancam.
Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
Penggunaan kontrasepsi mini pili ini, akan merubah pola mentruasi pada bulan 2 dan 3. Perubahan ini tidak menggangu kesehatan dan bersifat sementara.
Menggunakan obat tuberkulosis (rifampisin), atau obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat)
Pada wanita yang mengalami TB atau epilepsi disarankan tidak menggunakan mini pil, karena akan menurunkan efektifitas kontrasepsi mini pil. Sebaliknya ibu dapat disarankan menggunakan alat kontrasepsi lain (non-hormonal).
Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
Penggunaan kontrasepsi hormonal atau pil mini (progestin) dapat memperberat nyeri tekan payudara.
Sering lupa menggunakan pil
Kontrasepsi mini pil ini wajib dikonsumsi setiap hari, jika ibu lupa mengkonsumsi maka dapat menurunkan efektifitas mini pit tersebut, dan dapat terjadinya kehamilan.
Mioma uteri
Pada pemberian kontrasepsi hormonal dengan dosis estrogen dan progesterone yang rendah tidak terjadi pembesaran miom yang bermakna, tetapi jika di konsumsi dalam jangka panjang dapat terjadi peningkatan hormone progesterone atau ketidak seimbangan hormone dalam tubuh. Oleh karena itu pada wanita dengan mioma uteri lebih dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi non-hormonal.
Progestin memicu pertumbuhan mioma uteri
Selama kehamilan biasanya terjadi penebalan miomauteri. Penebalan ini terjadi akibat pengatuh estrogen dan progesterone, yang kadarnya memang sangat tinggi dalam kehamilan. Namun bila pada uterus terdapat mioma, maka pemberian kontrasepsi hormonal kombinasi maupun sekuensial akan memicu pertumbuhan mioma, karena mioma banyak mengandung reseptor estrogen dan progesterone.
Riwayat stroke
Progestin menyebabkan spasme pembuluh darah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen dan memungkinkan pasangan untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai macam jenis alat kontrasepsi salah satunya oral kontrasepsi atau pil.
Pil KB merupakan salah satu kontrasepsi hormonal yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan yang ditambahkan ke dalam tubuh seorang wanita dengan cara diminum (pil) berisi hormon estrogen dan atau progesteron.
Terdapat dua jenis pil KB, yaitu pil kombinasi dan pil progestin atau mini pil. Pil kombinasi merupakan pil kontrasepsi yang dibuat dari dua hormon sintetis, yaitu semua pil mengandung hormon estrogen dan progesteron. Sedangkan pil progestin (mini pil) merupakan pil kontrasepsi yang mengandung hormon progestin saja.
Dalam mengonsumsi pil KB, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan yaitu keuntungan dari pil KB, kerugian pil KB, efek samping yang ditimbulkan pil KB, yang tidak boleh menggunakan pil KB (kontra indikasi), serta cara dan waktu penggunaan pil KB.
3.2 Saran
Sebaiknya kepada para petugas kesehatan agar dapat lebih memahami tentang kontrasepsi pil KB sehingga dapat mengaktualisasikan kepada para masyarakat/akseptor KB.
22