TUGAS KDK
LAPORAN OBSERVASI
OLEH
YUSNIA DWI LESTARI
DIII KEBIDANAN
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NTB
STIKES YARSI MATARAM
2016
A .Definisi tres dan adaptasi
1. Stres
Stres dapat dijadikakan sebagai stimulus untuk perubahan dan perkembangansehingga dalam hal ini dapat gianggap positif atau bahkan perluh. meskipun demikian stres yang terlalu berat dapat menyebabkan sakit penilaian yang buruk dan ketidak mampuan untuk bertahan .
stres adalah sebagai respon adaptif yaitu akibat tindakan,situasi,kejadian eksternal yg menyebabkan tuntutan fisik dan atau spikologis terhadap seseorang (Invancevich dan Matteson 1980).
Claude Bernard,1867 stres adalah seorang psikolog yg pertama yg mengakui adanya dampak positif yg ditimbulkan stres,menurutnya perubahan dalam lingkungan internal dan eksternaal dapat menggangu fungsi organisme sehingga penting bagi organisme untuk beradaptasi.terhadap stesor untuk dapat bertahan.
stesor adalah stimulus yg mewakili atau memicuh perubahan yg menimbulkan stres.
Hans seyle ,1976,menyatakan stres merupakan situasi dimana suatu tuntutan yg sifatnya tdk spesifik dan mengharuskan seseorang memberikan respon atau mengambil tindakan.
walter cannon 1920 mempelajari respon fisiologis terhadap naiknya emosi dan menekankan fungsi adaptasi dan reasi’fight – or – flight’(menghadapi atau lari dari stres.
Sumber stres
stresor faktor yg menimbulkan stres;berasal dari dalam diri sendiri (internal dan beralas dari luar (ekstenal)
Internal
stres bersumber dari diri sendiri
tuntutan pekerjaan,atau beban terlalu berat,kondisi keuangan,ketidak puasan dgn fisik tubuh,penyakit yg dialami,masa pubertas,karakteristikatau sifat yg dimiliki.
Eksternal
dari keluarga, masyarakat dan lingkungan
stres yg berasal dari keluarga disebab oleh perselisihan dalam keluarga,berpisahan orang tua,adanya anggota keluarga yg mengalami kecanduan narkoba dll.
sumber stresor masarakat dan lingkungan:
pekerjaan,lingkungan sosial,lingkungan fisik,contoh adanya atasan yg tdk pernah puas di tempat kerja,irih terhadap teman yg status sosialnya lebih tinggi.polusi udara,dan sampah dilingkungan tempat tinggal.
Jenis – jenis stres
Ditinjau dari penyebabnya stres dapat dibedakan kedalam beberapa jenis:
stres fisik merupakan stres yg disebabkan oleh keadan fisik,seperti suhu yg terlalu tinggi,atau terlalu rendah,suara bising,siinar matahari yg terlalu menyengat.
stres kimiawi merupakan stres yg disebabkan oleh pengaruh senyawa kimia yg terdapat dalam obat,zat beracun asam,basa,faktor hormon atau gas dll.
stres mikrobiologi:merupahkan stres yg disebabkan oleh kuman,seperti virus,bakteri dan parasit.
stres fisiologis:stres yg disebabkan oleh gangguan fungsi organ tubuh,antara lain gangguan srtuktur tubuh,fungsi jaringan organ lain.
stres proses tumbuh kembang:stres yg disebabkan proses tumbuh kembang seperti masa pubertas,pernikahan,dan pertambahan usia.
stres psikologis atau emosi:stres yg disebabkan gangguan situasi spikologis atau ketidak mampuan kondisi psikologis unk menyesuaikan diri,misalnya dalam hubungan interpesonal,sosial budaya dan keagamaan.
Model stres
stres dapat di pelajari dari sisi medis,dan dimodel teori dan perilaku,model stres ini dapat digunakan untuk membantu pasien respon yg tidak sehat dan tidak produktif terhadap stresor.
Model berdasarkan respon
model ini menjelaskan respon atau pola respon tertentu yang dapat mengidentifikasikan .Model stres dikemukakan oleh Selye,1976, menguraikan stres sebagai respon yang tidak spesifik dari tubuh terhadap tuntutan yang dihadapinya.Stres ditunjukan oleh reaksi fisiologis tertentu yang disebut sindrom adaptasi umum(general adaptation syndrom – GAS).
Model berdasarkan adaptasi
Model ini menyebutkan 4 faktor yang menemukan apakah suatu situasi menimbulkan stres atau tidak(Mechanic,1962) yaitu:
a) Kemampuan untuk menghadapi stres,tergantung pada pengelaman seseorang dalam menghadapi stres serupa,sistimpendukung,dan presepsi keseluruhan terhadap stres.
b) Praktek dan normal dari kelompok atau rekan-rekan pasien yang mengalami stres.Jika kelompoknya menganggap wajar untuk membicarakan stresor maka pasien dapat mengeluhkan atau mendiskusiksan hal tersebut,respon ini dapat membantu proses adaptasi terhadap stres.
c) Pengaruh lingkungan,sosial dalam membantu seseorang menghadapi stres.Seorang mahasiswa resah menghadapi hasil ujian akirnya yang pertama dapat mencari pertolongan dosennya,dosen dapat memberi penilaian dan selanjutnya dapat memberikan referensiterhadap asisten dosen tertentu yang menurutnya mampu membantu kegiatan belajar mahasiswa tersebut.dosen dan asisten dosen tersebut dalam contoh ini merupakan sumber penurun tingginya stresor yang dialami mahasiswa tersebut.
d) Sumber daya yang dapat digunakan untuk mengatasi stresor.Misalnya seorang penderita sakit yang kurangmampu dalam hal Keuangan dapat memperoleh bantuan tunjangan ASKES.ini contoh untuk membantu stres secara fisiologis.
Model berdasarkan stimulus
Model ini berdasarkan kakakteristik yang bersiwat mengganggu atau merusak dalam lingkungan.Riset klasik yang mengungkapkan stres sebagai stimulus telah menghasilkans skala penyesuain ulang sosial yang mengukur dampak dari peristiwa-peristiwa besar dalam kehidupan seseorang terhadap penyakit yang dideritanya(Holmes dan rahe,1976).asumsi yang akan mendasari model ini adalah
peristiwa-peristiwa yang mengubah hidup seseorang merupahkan hal normal yang membutuhkan jenis dan waktu penyesuaian yang sama
orang adalah penerimah stres yang pasif,persepsi mereka terhadap sustu peristiwa tidaklah relewan.
semua orang memiliki ambang batas stimulus yang sama dan sakit akan timbul setelah ambang batas tersebut terlampaui.
Model berdasarkan transaksi
model ini memandang orang dan lingkungannya dalam hubungan yang dinamis,resiprokal,dan interaktif,Model yang dikembangkan oleh Lazarus dan flokman ini menganggap stresor sebagai respon perseptual seseorang yang berakar dari proses psikologis dan kognitif.stres berasal dari hubungan antara orang dan lingkungannya.
Mekanisme stres
Menurut Rober J,Van Amberg,1979,(dalam Dadang Hawari,2001)
stres dapat dibagi dalam 6 tahap.
1.Tahap pertama
tahap ini merupahkan tahap yang paling ringan,dan biasanya ditandai dengan munculnya semangat yang berkelebihan,pengelihatan lebih tajam dari biasanya mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya(namun tanpa disadari cadangan energi dihabiskan,dan timbulnya rasa gugup yang berkelebihan)
2.Tahap dua
tahap ini dampak stres yang semula menyenangkan mulai menghilang dan timbul keluhan –keluhan karena habisnya cadangan energi,keluhan yang sering timbul;merasa letih sewaktu bangun pagi dalam kondisi normal,mudah leleh setelah makan siang,cepat lelah menjelang sore,sering mengeluh lambung atau perut tidak nyaman,jantung berdebar-debar,otot perut dan tengkuk terasa tegang,dan tidak bisa santai.
3.Tahap tiga
jika tahap stres sebelumnya tidak ditgananggapi dengan memadai,maka keluhan akan semakin nyata,seperti gangguan lambung dan usus(gastriti atau mag,diare)ketegangan otot semakin terasa,peasaan tidak tenang,gangguan pola tidur(sulit untuk mulai tidur,terbangun tengah malam,dan sukar kembali tidur,atau bangun terlalu pagi,dan tidak dapat tidur kembali)tubuh terasa lemah seperti tidak bertenaga.
4.Tahap keempat
setelah memeriksakan diri ke dokter sering kali dinyatakan tidak sakit,karena tidak ditemukan kelainan-kelainan fisik terhadap organ tubuhnya,namun pada kondisi berkelanjutan ,akan muncul gejala seperti gejalah ketidak mampuan untuk melakukan aktifitasrutin karena perasan bosan,kehilangan semangat,terlalu lelah karena gangguan polah tidur,kemampuan mengingat dan konsentrasi menurunserta muncul rasa takut dan cemas yang tidak jelas penyebabnya.
5.Tahap kelima
tahap ini ditandai dengan kelelahan fisik yang sangat ,tidak mampu menyelesaikan pekerjaan ringan dan sederhana,gangguan pada sistim pencernaan semakin berat,semakin meningkatnya rasa takut dan cemas.
6.Tahap enam
tahap ini merupahkan tahap puncak,biasanya ditandai dengan timbul rasa panik dan takut mati yang menyebabkan jantung berdetak semakin cepat, kesulitan untuk bernapas tubuh gemetar dan berkeringat dan adanya kemungkinan terjadi kolaps atau pingsan.
ADAPTASI TERHADAP STRES
Ketika mengalami stres,orang menggunakan energi fisiologis,psikologis,sosial budaya dan spiritual untuk beradaptasi.jumlah energi yang dibutuhkan dan efektifitasnya upaya adaptasi tersebut bergantung pada intensitas,lingkup,dan jangka waktu stresor,serta jumlah stresor lainya.
1. fisiologis
Riset klasik yang dilakukan Selye 1976(dalam potter dan Perry,1997)membagi adaptasi fisiologi menjadi sindrom adaptasi lokal(lokal adaptasi sindrom,LAS)dan sindrom adaptasi umum(general adaptation syndrom-GAS)
Adaptasi fisiologis dapat berupa:
LAS (local Adaptation Syndroma) merupahkan proses adaptasi yang bersifat
Misalnya :
Manifestasi dari proses infectic
– Merah
– Nyeri
– Bengkak
– Panas
– Fungsiolaesa
ciri-ciri LAS ada
bersifat lokal yaitu tidak melibatkan seluruh sistim tubuh
bersifat adaptif yaitu diperluhkan stresor untuk menstimulasikan
bersifat jangka pendek yaitu tidak berlangsung selamanya
bersifat restoratif yaitu membantu memperbaiki homeostatis daerah atau bagian tubuh
GAS
adalah proses adaptasi bersifat umum atau sistemik.misalnya apabila reaki lokal tidak dapat diatasi,maka timbul gangguan sistim atau seluruh tubuh lainya berupa panas diseluruh tubuh,berkeringat,dll.
Gas terdiri 3 tahap
1.tahap reaksi merupakan tahap awal dari proses adaptasi,yaitu tahap dimana individu siap menghadapi stresor yang akan masuk kedalam tubuh.tahap ini ditandai dengan kesiagaan yang ditandai dengan perubahan fisiologis pengeluaran hormon oleh hipotalamus yang menyebabkan kelenjar adrenal mengeluarkan adrenalin ,yang selanjutnya memacu denyut jantung dan menyebabkan pernapasan menjadi cepat dan dangkal,kemudian hipotalamus melepaskan hormon ACTH(hormon adrenokortikotropik)yang dapat merangsang adrenal untuk mengeluarkan kortikoid yang akan mempengaruhi berbagai fungsi tubuh.aktifitas hormonal yang ekstensif tersebut mempersiapkan seseorang untuk ‘’fight or flight”
2.tahap resistensi
pada tahap ini tubuh mulai stabil,tingkat hormon tekanan darah dan output jantung kembali kenormal.individu berupaya beradaptasi dengan stres.jika stres dapat diselesaikan tubuh akan memperbaiki kerusakan yang mungkin telah tejadi,namun jika stresor tidak hilang ia akan memasuki tingkat ke 3.
3.tahap kelelahan
tahap ini ditandai dengan terjadinya kelelahan karena tubuh tidak mampu lagi menanggung stres dan habisnya energi yang diperluhkan untuk beradaptasi,tubuh tidak mampu melindungi dirinya sendiri menghadap stresor,regulasi fisiologis menurun,dan jika stres terus berkelanjut dapat menyebabkan kematian.
2. Adaptasi psikologis
Adapatasi adalah proses penyesuaian secara psikologis dengan cara melakukan mekanisme pertahanan diri yang bertujuan untuk melindungi atau bertahan dari serangan atau hal yang tidak menyenangkan.
adaptasi psikologis bisa bersifat konstruktif dan destruktif.
perilaku yang konstruktif membantu individu menerima tantangan untuk memecahkan konflik.perilaku destruktif ,tidak membantu individu mengatasi stresor.
perilaku adaptasi juga mengacu pada mekanisme koping(coping mechanisme)yang berorientasi pada tugas(task oriented)dan mekanisme pertahanan diri(ego oriented)
1.Reaksi yang berorientasi pada tugas .
Reaksi ini melibatkan penggunaan kognitif untuk mengurangi stres dan memecahkan masalah.terdapat 3 jenis perilaku yang umum:
menyerang,yaitu bertindak menghilangkan,mengatasi stresor,atau memenuhi kebutuhan,misalnya berkonsultasi dengan orang yang ahli.
Menarik diri dari strsor secara fisik maupun emosi.
Berkomromi, yaitu mengubah metode yang biasa digunakan,mengganti tujuan.
2. Reaksi berorientasi pada ego
reaksi ini dikenal sebagai mekanisme pertahanan diri secara psikologis untuk mencegah gangguan psikologis yang lebih dalam.
Mekanisme pertahanan diri tersebut adalah:
Rasionalisasi:berusaha memberikan alasan yang rasional sehingga masalah yang dihadapinya dapat teratasi.
Pengalihan:upaya untuk mengatasi masalah psikologis dengan melakukan pengalihan tingka laku pada obiek lain,contohnya jika seseorang terganggu akibat situasi gaduh yang disebabkan oleh temannya ,maka ia berupaya mengalahkan temannya itu.
Kompensasi;mengatasi masalah dengan mencari kepuasan pada keadaan lain.misalnya seseorang memiliki masalah karena menurunnya daya ingat ,maka disisi lain ia berusaha menonjolkan bakat melukis yang dimilikinya.
Identifikasi:meniru perilaku orang lain dan berusaha mengikuti sifat,karakteristik dan tindakan orang tersebut.
Represi;mencoba menghilangkan pikiran masa lalu yang buruk dengan melupakan atau menahannya di alam bawah sadar dan sengaja melupakannya.
Supresi: berusaha menekan masalah yang secara sadar tidak diterima dan tidak memikirkan hal-hal yang kurang menyenangkan.
Penyangkalan; upay pertahanan diri dengan cara menyangkal masalah yang dihadapi atau tidak mau menerimah kenyataan yang dihadapinya.misalnya menolak kenyataan pasangan sudah meninggal dunia dengan cara tetap melakukan rutinitas seolah-olah pasangan masih ada.
3. Adaptasi sosial budaya
Merupakan cara untuk mengadakan perubahan dengan melakukan proses penyesuaian perilaku yang sesuai dengan normal yang berlaku dimasanyarakat.misalnya seseorang yang tinggal dalam lingkungan masnyarakat dengan budaya gotong royong akan berupaya beradaptasi dengan lingkungannya tersebut
4. Adaptasi spiritual
Proses penyesuaian diri dengan melakukan perubahan perilaku yang didasarkan pada keyakinan atau kepercayaan yang dimilikisesuai dengan agama yang dianutnya.misalnya apabila mengalami stres, seseorang akan giat melakukan ibadah,seperti rjin sumbayang,puasa dan sebagainya.
OBSERVASI
LAPORAN OBSERVASI :
Hari/Tanggal/jam : Rabu, 28 September 2016 pukul 13 : 15 WIB.
Tempat : STIKES YARSI MATARAM
Obyek Pengamatan : Muhammad Iwan Zulhan
Uraian pengamatan : dari riset pengamatan saya sumber stres itu ada yang dari dalam maupun luar baik itu dari diri sendiri, keluarga, teman,sahabat, lingkungan, dan masyarakat. Bahwa akibat dari setres itu sendiri terhadap orang yang mengalami gejala –gejala yang saya lihat seperti melamun, raut wajah berubah-ubah, terkadang menggaruk-garuk kepala, memengang kepala sambil menjambak rambut, mudah tersinggung/ marah dan cara menggurangi stres dengan pergi berbelanja, mendekatkan diri terhadap Tuhan Yang Maha kuasa, mengunjungi tempat peribadahan untuk melakukan solat mau pun membaca ayat suci Al Qur’an, dan bergaul dalam organisasi untuk menghindari sepi karna dari sepi tidak ada kegiatan yang akan membuat stres semakin parah misalnya dari tingkat 1.) Tahap pertama dimana tahap ini tahap yang paling ringan, 2.)Tahap kedua tahap ini dampak stres yang semula menyenangkan mulai menghilang dan timbul keluhan –keluhan. 3.)Tahap tiga jika tahap stres sebelumnya tidak ditgananggapi dengan memadai,maka keluhan akan semakin nyata,seperti gangguan lambung dan usus(gastriti atau mag,diare)ketegangan otot semakin terasa,peasaan tidak tenang,gangguan pola tidur(sulit untuk mulai tidur,terbangun tengah malam,dan sukar kembali tidur,atau bangun terlalu pagi,dan tidak dapat tidur kembali)tubuh terasa lemah seperti tidak bertenaga. 4.)Tahap keempat setelah memeriksakan diri ke dokter sering kali dinyatakan tidak sakit,karena tidak ditemukan kelainan-kelainan fisik terhadap organ tubuhnya,namun pada kondisi berkelanjutan ,akan muncul gejala seperti gejalah ketidak mampuan untuk melakukan aktifitasrutin karena perasan bosan,kehilangan semangat,terlalu lelah karena gangguan polah tidur,kemampuan mengingat dan konsentrasi menurunserta muncul rasa takut dan cemas yang tidak jelas penyebabnya 5.)Tahap kelima tahap ini ditandai dengan kelelahan fisik yang sangat ,tidak mampu menyelesaikan pekerjaan ringan dan sederhana,gangguan pada sistim pencernaan semakin berat,semakin meningkatnya rasa takut dan cemas. 6.)Tahap enam tahap ini merupahkan tahap puncak,biasanya ditandai dengan timbul rasa panik dan takut mati yang menyebabkan jantung berdetak semakin cepat, kesulitan untuk bernapas tubuh gemetar dan berkeringat dan adanya kemungkinan terjadi kolaps atau pingsan.
Pembahasan : sumber-sumber setres dan cara melakukan adaptasi
Kesimpulan : jadi stres yang di alami seseorang karna suatu tekanan yang tidak bisa diluapkan akan membuat beban pada pikiran yang efeknya akan berdampak baik itu pada perasaan, pikiran, emosi, dalam berperilaku maupun berdampak pada organ tubuh lainnya seperti mag dan lain sebagainya. Jadi ketika stres dialami seseorang lebih baik banyak melakukan kegiatan positif dari pada diam tidak jelas seperti melakukan ibadah dan lain sebagainya. Karna setres bisa mengganggu kesehatan jasmani dan Rohani.
Observer : YUSNIA DWI LESTARI
SEKIAN TERIMAKASIH