Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
KONVERSI SUHU Oleh I Made Widi Ambara NIM 161200057 PROGRAM S1 FARMASI KLINIS INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI DENPASAR 2016 i KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis sembahkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena atas karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini “Konversi Suhu” tepat waktu. Karya tulis ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam menempuh mata kuliah fisika, yang diampu oleh bapak Tjokorda Bagus Putra Marhaendra. pada semester Ganjil Tahun Akademik 2016/2017. Dalam penyusunan laporan ini penulis mengalami beberapa kesulitan dan hambatan, namun berkat adanya bantuan dari beberapa pihak, hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu, melalui pengantar ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada : 1) Ibu Ida Ayu Manik, S.Farm., M.Farm., Apt., Ketua Program Studi Farmasi Klinis, Institut Ilmu Kesehatan Mediaka Persada Bali. Penulis menyadari masih sederhana, baik dari segi isi maupun tata penulisan. Terkait itu, segala kritik dan saran-saran yang konstruktif dari para pembaca sangat diharapkan demi sempurnanya tulisan ini dan karya tulis berikut. Akhirnya penulis berharap, semoga karya tulis ini ada manfaatnya. Denpasar, 13 Desember 2016 Penyusun ii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i ii iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan 1.4 Manfaat Penulisan 1 1 1 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian dan Definisi Suhu 3 2.2 Konversi Suhu 3 2.3 Contoh Soal 6 2.4 Pengaruh Ketinggian Terhadap Proses Pemanasan 7 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran 8 8 DAFTAR PUSTAKA 9 iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran Suhu atau temperatur benda adalah besaran yang menyatakan derajat panas suatu benda. Benda yang panas memiliki suhu yang tinggi, sedangkan benda yang dingin memiliki suhu yang rendah. Perlu diketahui bahwa suhu merupakan besaran, maka yang memiliki suhu tentu benda. Skala suhu ada 4 jenis yaitu Celcius, Kelvin, Fahrenheit, dan Reamur, skala yang paling banyak digunakan didunia adalah celcius tetapi ada juga Negara yang menggunakan skala suhu lain seperti Amerika Serikat yang menggunakan Fahrenheit. Disini saya e buat lapora i i u tuk e jelaska te ta g Ko versi “uhu . “ehi gga kita dapat memahami pengertian tentang suhu dan bagaimana cara pengkonversian suhu dari skala satu ke skala yang lainnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan suhu ? 2. Bagaimana cara mengkonversi suhu ? 3. Apa pengaruh ketinggian tempat terhadap proses pemansan ? 4. Manakah yang lebih cepat masak di dataran tinggi (pegunungan) atau masak didataran rendah (pantai) ? 1.3 Tujuan Penulisan 1 Tujuan dan manfaat penulisan makalah ini adalah: 1. Dapat mengetahui apa itu suhu. 2. Dapat mengetahui bagaimana cara pengkonversian suhu dan mengetahui pengaruh ketinggian terhadap proses pemanasan. 3. 1.4 Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah ilmu fisika dasar farmasi. Manfaat Penelitian Dengan dibuatnya laporan ini penulis berharap informasi yang terdapat pada makalah ini dapat berguna bagi penulis dan para pembaca. Adapun manfaat dari penulisan ini adalah : 1. Untuk menambah ilmu pengetahuan tentang bagaimana tatacara dalam penyusunan / pembuatan sebuah laporan yang baik dan benar 2. Laporan ini dapat dijadikan media untuk menambah ilmu pengetahun para mahasiswa/i IIK Medika Persada Bali 3. Sebagai modul pembelajaran bagi mahasiswa/i dari mata pelajaran kuliah Fisika Dasar Farmasi sebagai pembahasan mengenai suhu dan konversi suhu. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian dan Definisi Suhu Suhu adalah besaran termodinamika yang menunjukkan besarnya energi kinetik translasi rata-rata molekul dalam sistem gas, suhu diukur dengan menggunakan termometer (kamus kimia : balai putaka : 2002). Termometer memiliki sifat termometrik 8at, yaitu akan berubah jika dipanaskan. Jenis dan paparan pada termometer berbeda-beda, namun pada prinsipnya semua termometer mempunyai acuan yang sama dalam menetapkan skala. Titik lebur es murni dipakai sebagai titik tetap bawah, sedangkan suhu uap diatas air yang sedang mendidih pada tekanan atm sebagai titik tetap atas. Ada beberapa skala satuan suhu, misalnya Celcius (C), Reamur (R), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K). 2.2 Konversi Suhu Konversi suhu merupakan cara untuk menyatakan suhu suatu benda dari satu skala ke dalam skala lainnya. Jadi, suhu suatu benda dalam Celcius dapat dikonversi (diubah) ke dalam skala lainnya yaitu Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. Untuk mengonversi (mengubah) suhu dari satu skala ke skala lain, dapat menggunakan rumus atau formula tertentu yang sudah ditetapkan. suhu suatu benda dapat dinyatakan (dikonversi) ke dalam skala lainnya dengan rumus (formula) tertentu yang sudah ditetapkan. 3 1. Termometer skala Celcius Merupakan termometer yang menggunakan skala Celcius (C). Titik didih air: 100 derajat Celcius (100 C) Titik beku: 0 derajat Celcius (0 C) Dari 0 derajat Celcius sampai 100 derajar Celcius dibagi dalam 100 skala. 2. Termometer skala Reamur Merupakan termometer yang menggunakan skala Reamur (R). Titik didih air: 80 derajat Reamur (80 R) Titik bekunya: 0 derajat Reamur (0 R) Dari 0 derajat Reamur sampai 80 derajar Reamur dibagi dalam 80 skala. 3. Termometer skala Fahrenheit Merupakan termometer yang menggunakan skala Fahrenheit (F). Titik didih air: 212 derajat Fahrenheit (212 F) Titik bekunya: 32 derajat Fahrenheit (32 F) Dari 32 derajat Fahrenheit sampai 212 derajar Fahrenheit dibagi dalam 180 skala. 4. Termometer skala Kelvin Merupakan termometer yang menggunakan skala Kelvin (K). 4 Titik didih air: 373 Kelvin (373 K) Titik bekunya: 273 Kelvin (273 K) Dari 273 Kelvin sampai 373 Kelvin dibagi dalam 100 skala. Secara ringkas, rumus untuk mengkonversi suhu dari skala satu ke skala lainnya adalah: 1) Konversi suhu dari Celcius (C) ke Reamur (R), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K) adalah: R = (4/5) C F = (9/5) C + 32 K = C + 273 2) Konversi suhu dari Reamur (R) ke Celcius (C), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K) adalah: C = (5/4) R F = (9/4) R + 32 K = C + 273 = (5/4) R + 273 3) Konversi suhu dari Fahrenheit (F) ke Celcius (C), Reamur (R), dan Kelvin (K) adalah: C = 5/9 (F-32) R = 4/9 (F-32) K = 5/9 (F-32) + 273 5 Konversi suhu dari Kelvin (K) ke Celcius (C), Reamur (R), Fahrenheit (F) adalah: 4) C = K – 273 R = 4/5 (K-273) F = 9/5 (K-273) + 32 2.3 Contoh Soal 1) Suhu ruangan pabrik sari roti adalah 63℃, berapakah suhu ruangan pabrik jika di konversi ke skala Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin ? Jawab :    2) R = (4/5).C = 0,8.63 = 50,4°� F = (9/5).C + 32 = 1,8.63+32 = 145,4℉ K = C + 273 = 63 + 273 = 336°� Suhu oven kue sandy adalah 45°�, berapakah suhu oven kue sandy jika di konversi ke skala Celcius, Fahrenheit, dan Kelvin ? Jawab :    3) C = (5/4).R = 1,25.45 = 56,25°� F = (9/4).R + 32 = 2,25.45 + 32 = 153,5°� K = (5/4).R + 273 = 1,25.45 + 273 = 329,25°� Suhu frezzer dirumah lisa adalah 15°�, berapakah suhu frezzer tersebut jika di konversi ke skala Celcius, Fahrenheit, dan Kelvin ?    C = 5/9 (F – 32) = 0,5.-17 = -8.5 °� R = 4/9 (F – 32) = 0,4.-17 = -6,8°� K = 5/9 (F – 32) + 273 = 1,8.-17 + 273 = 242,4°� 6 4) Suhu sebuah besi yang dipanaskan adalah 20°�, berapakah suhu besi tersebut jika di konversi ke skala Celcius, Fahrenheit, dan Kelvin ?    2.4 C = K – 273 = 20 – 273 = -253°� R = 4/5 (K – 273) = 0,8.-253 = -202,4 F = 9/5 (K – 273) + 32 = 1,8.-253 + 32 = -423,4 Pengaruh Ketinggian Terhadap Proses Pemanasan Ketinggian memiliki pengaruh terhadap proses pemanasan karena tekanan udara luar untuk daerah tinggi memang lebih rendah, sehingga molekul air lebih mudah terlepas keudara menjadi uap (mendidih) sehingga ketinggian memiliki pengaruh terhadap proses pemanasan yaitu dari tekanan udara luarnya. Sehingga akan muncul pertanyaan , Manakah yang lebih cepat masak di dataran tinggi (pegunungan) atau masak didataran rendah (pantai) ? jawabannya adalah di dataran tinggi (pegunungan) disini saya akan mengambil contoh memasak air, karena waktu memasak air di dataran tinggi air akan mudah mendidih, karena titik didih zat cair dipengaruhi oleh tekanan udara di atas permukaan zat cair, maka semakin kecil tekanan udara diatas permukaan zat cair, maka semakin rendah titik didih zat cair tersebut di daerah dataran tinggi atau pegunungan, lebih rendah dari daerah dataran tinggi. Karena titik didih di dataran tinggi lebih rendah, maka air akan lebih cepat mendidih. 7 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Suhu atau temperatur adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Perbandingan suhu antara celcius, reamur, fahrenheit, dan kelvin adalah 5 : 4 : 9 : 5. Ketinggian memiliki pengaruh terhadap proses pemanasan karena tekanan udara luar untuk daerah tinggi memang lebih rendah, sehingga molekul air lebih mudah terlepas keudara menjadi uap (mendidih) sehingga ketinggian memiliki pengaruh terhadap proses pemanasan yaitu dari tekanan udara luarnya. Jadi jika memasak di dataran tinggi akan lebih cepat dibanding memasak di dataran rendah. 3.2 Saran Diharapkan penulisan makalah ini bisa dijadikan bahan belajar. Apabila terdapat kesalahan agar dapat menjadi acuan dan pembenahan dalam penulisan makalah kedepannya. 8 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23998/4/Chapter%20II.pdf. Sumatera: Universitas Sumatera Utara 9