Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
REVOLUSI PERANCIS Latar belakang terjadinya revolusi perancis disebabkan oleh tiga faktor yaitu : Faktor ketidakadilan politik Segala sesuatunya ditentukan oleh bangsawan sedangkan raja hanya mengesahkan saja. Administrasi negara menjadi kacau dan berakibat munculnya tindakan korupsi. Ketidakadilan politik lainnya adalah tidak diperkenankannya masyarakat kecil untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemerintahan. Kekuasaan raja Louis XIV yang absolut Raja dianggap selalu benar. Semboyan Louis XIV adalah l'etat c'est moi (negara adalah saya). Untuk mempertahankan keabsolutannya itu, ia mendirikan penjara Bastille. Penjara ini diperuntukkan bagi siapa saja yang berani menentang keinginan raja. Penahanan juga dilakukan terhadap orang-orang yang tidak disenangi raja. Mereka ditahan dengan surat penahanan tanpa sebab (lettre du cas). Absolutisme Louis XIV tidak terkendali karena kekuasaan raja tidak dibatasi undang-undang. Krisis ekonomi Kehidupan raja dan para bangsawan istana serta permaisuri penuh dengan kemewahan dan kemegahan. Selain itu, warisan hutang dari raja sebelumnya, sehingga hutang negara makin menumpuk. Munculnya paham baru. John Locke ( 1685–1753) - Two Treaties of Government - kedaulatan rakyat. Montesquieu (1689–1755) - L'es prit des Lois (Jiwa Undang-Undang). Dalam buku itu terdapat teorinya tentang trias politika yakni tentang pemisahan kekuasaan antara legislatif (pembuat undang-undang), eksekutif (pelaksana undang-undang, dan Judikatif (pengatur pengadilan segenap pelanggaran terhadap undang-undang yang berlaku). Hal ini semua dimaksudkan agar tidak terjadi sewenang-wenang. J.J. Rousseau ( 1712–1778) - Du Contract Social (Perjanjian Masyarakat). Rousseau mengatakan bahwa menurut kodratnya manusia sama dan merdeka. Melalui perjanjian bersama itu, dibentuk suatu badan yang diserahi kekuasaan untuk mengatur dan menyelenggarakan ketertiban masyarakat yaitu pemerintah. Dengan demikian, kedaulatan sebenarnya bukan pada badan (pemerintah), melainkan pada rakyat. Pemerintahan Monarki Konstitusional (1789-1793) Langkah awalnya, membentuk (i) Pasukan Keamanan Nasional yang dipimpin oleh Jendral Lafayette. Selanjutnya dibentuk (ii) Majelis Konstituante untuk menghapus hak-hak istimewa raja, bangsawan, dan pimpinan gereja. Semboyan rakyat segera dikumandangkan oleh J.J. Rousseau yaitu liberte (kebebasan), egalite (kesamaan hak) dan fraternite (persaudaraan). (iii) Dewan Perancang Undang-Undang terdiri atas Partai Feullant (pro kerajaan) dan Partai Jacobin (pro republik). Mereka beranggotakan kaum Gerondin dan Montagne di bawah pimpinan Maxmilien de’Robespierre, Marat, dan Danton. Pada masa ini juga raja Louis XVI dijatuhi hukuman pancung (guillotine) pada 22 Januari 1793 pada saat itu bentuk pemerintahan Prancis adalah republik. Pemerintahan Teror atau Konvensi Nasional (1793-1794) Pada masa ini pemegang kekuasaan pemerintahan bersikap keras, tegas, dan radikal demi penyelamatan negara. Pemerintahan teror dipimpin oleh Robespierre dari kelompok Montagne. Di bawah pemerintahannya setiap orang yang kontra terhadap revolusi akan dianggap sebagai musuh Prancis. Akibatnya dalam waktu satu tahun terdapat 2.500 orang Prancis dieksekusi, termasuk permaisuri Louis XVI, Marie Antoinette. Hal ini menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak. Akhirnya terjadi perebutan kekuasaan oleh kaum Girondin. Robespierre ditangkap dan dieksekusi dengan cara dipancung bersama dengan 20 orang pengikutnya. Pemerintahan Direktori atau Direktorat (1795-1799) Pada masa Direktori, pemerintahan dipimpin oleh lima orang warga negara terbaik yang disebut direktur. Masing-masing direktur memiliki kewenangan dalam mengatur masalah ekonomi, politik sosial, pertahanan-keamanan, dan keagamaan. Direktori dipilih oleh Parlemen. Pemerintah direktori ini tidak bersifat demokratis sebab hak pilih hanya diberikan kepada pria dewasa yang membayar pajak. Dengan demikian wanita dan penduduk miskin tidak memiliki hak suara dan tidak dapat berpartisipasi. Pada masa pemerintahan direktori, rakyat tidak mempercayai pemerintah karena sering terjadinya tindak korupsi yang dilakukan oleh pejabat pemerintah yang berakibat terancamnya kesatuan nasional Prancis. Akan tetapi, dari segi militer Prancis mengalami kemajuan yang pesat, hal ini berkat kehebatan Napoleon Bonaparte. Ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah ini berhasil dimanfaatkan Napoleon untuk merebut pemerintahan pada tahun 1799. Pemerintahan Konsulat (1799-1804) Pemerintahan konsulat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu Napoleon sebagai Konsulat I, Cambaseres sebagai Konsulat II, dan Lebrun sebagai Konsulat III. Akan tetapi dalam perjalanan sejarah selanjutnya Napoleon berhasil memerintah sendiri. Di bawah pimpinan Konsulat Napoleon, Perancis berhasil mencapai puncak kejayaannya. Tidak hanya dalam bidang militer akan tetapi juga dalam bidang sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Pada tahun 1803 Napoleon terpilih sebagai kaisar Prancis atas dasar voting dalam sidang legislatif. Penobatannya dilaksanakan pada 2 Desember 1804 oleh Paus VII. Pemerintahan Kaisar (1804-1815) Napoleon sebagai kaisar dimulai dengan pemerintahannya yang bersifat absolut. Hal ini jelas tidak disukai oleh rakyat Prancis. Napoleon memiliki keinginan untuk mengembalikan kekuasaan raja secara turun-temurun dan menguasai seluruh wilayah Eropa. Ia mengangkat saudara-saudaranya menjadi kepala negara terhadap wilayah yang berhasil ditaklukannya. Oleh karena itu, pemerintahan Napoleon disebut juga pemerintahan nepotisme. Pemerintahan kekaisaran berakhir setelah Napoleon ditangkap pada tahun 1814 setelah kalah oleh negara-negara koalisi dan dibuang di Pulau Elba. Karena kecerdikannya Napoleon berhasil melarikan diri dan segera memimpin kembali pasukan Prancis untuk melawan tentara koalisi selama 100 hari. Namun, karena kekuatan militer yang tak seimbang, akhirnya Napoleon mengalami kekalahan dalam pertempuran di Waterloo pada tahun 1915. Dia dibuang ke pulau terpencil di Pasifik bagian selatan, St. Helena sampai akhirnya meninggal pada tahun 1821. Pemerintahan Reaksioner Rakyat merasa tidak senang terhadap sistem pemerintahan absolut yang dilakukan oleh Napoleon. Oleh karena itu rakyat kembali memberi peluang pada keturunan Raja Louis XVIII untuk menjadi raja di Prancis kembali (1815-1842). Raja yang berkuasa pada saat sistem pemerintahan Reaksioner, selain Raja Louis XVIII, adalah Raja Charles X (1824-1840) dan Raja Louis Philippe (1830-1848). Dampak Revolusi Perancis POLITIK - Meluasnya paham liberal di Spanyol, Italia, Jerman, Austria dan Rusia. Kekuasaan raja dibatasi dengan undang-undang. Berkembangnya semangat nasionalisme. EKONOMI - dihapuskannya pajak feudal, dan petani yang semula hanya sebagai penggarap tanah menjadi petani pemilik tanah sendiri. Di samping itu, dihapuskannya sistem gilde (kerjasama antar pengrajin/tukang). SOSIAL - dihapuskannya susunan masyarakat feodal (gol.bangsawan kaya, gol. agamawan, gol.warga negara biasa), digantikannya dengan masyarakat baru yang berdasarkan spesialisasi kerja, seperti cendekiawan, pengusaha, petani dan sebagainya. DEKLARASI DJUANDA Pada tanggal 13 Desember 1957, dicetuskan sebuah deklarasi yang dikenal dengan nama Deklarasi Djuanda oleh Perdana Menteri Indonesia yaitu Djuanda Kartawidjaja. Deklarasi Djuanda adalah suatu perjuangan bangsa Indonesia untuk memperjuangkan batas wilayah laut, sehingga wilayah Indonesia merupakan suatu kesatuan yang utuh dilihat dari berbagai aspek, yaitu aspek politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Sebelum deklarasi Djuanda, wilayah negara Republik Indonesia mengacu pada Ordonansi Hindia Belanda 1939, yaitu Teritoriale Zeeën en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO 1939). Dalam peraturan zaman Hindia Belanda ini, pulau-pulau di wilayah Nusantara dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh 3 mil dari garis pantai. Ini berarti kapal asing boleh dengan bebas melayari laut yang memisahkan pulau-pulau tersebut. Isi dari Deklarasi Juanda yang ditulis pada 13 Desember 1957 (Hari Nusantara), menyatakan: Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang mempunyai corak tersendiri Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah merupakan satu kesatuan Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah belah keutuhan wilayah Indonesia, dari deklarasi tersebut mengandung suatu tujuan : Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai dengan azas negara Kepulauan Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan dan keselamatan NKRI SEJARAH Tahap penelitian sejarah : Heuristik adalah kegiatan mencari dan menemukan sumber yang diperlukan. Verivikasi/Kritik adalah pengujian secara kritis terhadap sumber-sumber sejarah yang telah ditemukan, untuk menyeleksi data, sehingga diperoleh fakta. Interpretasi, untuk menetapkan makna dan saling hubungan dari fakta-fakta yang telah diverifikasi. Historiografi, penyajian hasil sintesis yg diperoleh dalam bentuk suatu kisah sejarah. Sumber sejarah : Sumber lisan, yaitu keterangan langsung dari pelaku atau saksi dari peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Sumber tertulis yang diperoleh dari peninggalan tertulis. Jika tulisan yang didapat adalah tulisan kuno, perlu ilmu bantu, yaitu epigrafi. Sumber benda kuno, untuk mengungkapkannya perlu bantuan ilmu lainnya, seperti arkeologi, ikonografi, nomismatik, ceramologi, geologi, antropologi, dan paleontologi. KARYA SASTRA KERAJAAN MAJAPAHIT AWAL Kitab NegaraKertagama Kitab ini karangan Empu Prapanca, Isi dari kitab ini menceritakan tentang keadaan kota Trowulan, Kerajaan Majapahit serta daerah jajahannya serta kisah perjalanan Raja Hayam Wuruk mengelilingi daerah kekuasaannya. Diceritakan juga tentang diadakannya upacara Sradda untuk Gayatri, mengenai pemerintahan dan kehidupan keagamaan di Zaman Majapahit. Kitab Sutasoma Kitab ini dikarang oleh Empu Tantular. Isi kitab ini menceritakan tentang Sutasoma, yaitu seorang anak raja yang keluar dari Istana untuk menjadi seorang Pendeta Buddha. Ia mengorbankan dirinya untuk membantu orang-orang yang memerlukan bantuan atau kesulitan. Dalam kitab ini terdapat ungkapan yang hingga saat ini di jadikan sebagai Motto Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu ” Bhinekka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrawa “ Kitab ArjunaWiwaha Kitab ini karangan Empu Tantular, didalam kitab ini diceritakan tentang Arjuna Sasrabahu yang berhasil mengalahkan raksasa jahat dan kejam. Kitab Kunjarakarna Isi kitab ini menceritakan tentang raksasa yang berkeinginan untuk menjadi Manusia. Untuk mewujudkan keinginannya tersebut sang raksasa kemudian menghadap Wairocana (Buddha Dharmakaya) dan diizinkan untuk meilah neraka. Karena ketaatan sang raksasa dalam menjalankan agama Buddha, maka keinginannya untuk menjadi manusia pun dikabulkan. KARYA SASTRA KERAJAAN MAJAPAHIT AKHIR Kitab Sudayana Isinya tentang Peristiwa Bubat, yaitu rencana pernikahan antara Raja Hayam Wuruk dengan Dyah Pitaloka, putri Sri Baduga Maharaja. Terjadi kesalahpahaman antara Gajah Mada dengan Sribaduga Maharaja, bahwa putrinya akan dijadika selir bukan permaisuri. Kemudian, pertempuran tidak bisa dihindari lagi. Sri Baduga Maharaja beserta para pembesarnya dari kerajaan Pajajaran melawan Majapahit dibawah pimpinan Gajah Mada di lapangan Bubat berakhir kekalahan bagi Pajajaran dengan tewasnya sang raja beserta pembesarnya. Sedangkan Dyah Pitaloka sendiri tewas bunuh diri. Kitab Sorandakan Dalam kita ini diceritakan tentang kisah pemberontakan Sora terhadap Raja Jayanegara di Lumajang. Kitab Ronggolawe Isinya menceritakan tentang pemberontakan Ronggolawe yang berasal dari Tuban terhadap Raja Jayanegara. Kitab Panjiwijayakarma Isi kitab ini menceritakan tentang perjalanan hidup Raden Wijaya hingga menjadi Raja Majapahit. Kitab Usana Jawa Kitab ini menceritakan tentang keberhasilan Gajah Mada dan Arya Damar menaklukkan kerajaan bali menjadi daerah kekuasaan Majapahit. Tantu Panggelaran Kitab ini menceritakan tentang pemindahan gunung Mahameru oleh Dewa Brahma, Siwa dan Wisnu. Runtuhan dari gunung Mahameru sepanjang pulau Jawa itulah yang menjadi gunung-gunung di Jawa. Kitab Pararaton Berisi kisah, cerita dan dongeng mengenai raja Singasari dan Majapahit. Didalamnya juga diceritakan tentang pemberontakan sora, ronggolawe dan peristiwa bubat serta menceritakan tentang Raja Jayanegara. Kitab Calon Arang Kitab Calon Arang ini menceritakan tentang seorang tukang tenung/sihir pada masa kerajaan Kahuripan. Ia memiliki seorang putri yang sangat cantik, tapi tidak ada satu orang pun yang ingin meminang putrinya (mungkin karena takut) membuat Calon Arang merasa sangat terhina. Akhir, ia menyebarkan penyakit keseluruh negeri. Perbuatannya itu membuat Raja Airlangga marah dan memerintahkan Empu Baradha untuk membunuh Calon Arang, dan akhirnya Calon Arang tewas di bunuh oleh Empu Baradha. PERANG DINGIN Perang Dingin (1947–1991) adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut blok barat ) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut. Persaingan yang terjadi dalam Perang Dingin adalah persaingan mempertahankan hegemoni di berbagai kawasan dengan mempertahankan Ideologi antara kedua belah pihak, Sosialisme-Komunisme oleh Uni Soviet dan Liberalisme-Kapitalisme oleh Amerika Serikat. Selama Perang Dingin berlangsung kedua negara adikuasa tidak pernah terlibat secara langsung dalam suatu konflik (peperangan) secara terbuka. Mereka selalu berada di belakang negara-negara yang sedang bersengketa. Mereka memberikan bantuan persenjataan dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat negara-negara yang sedang bersengketa. Ketika perang dingin memuncak maka setiap negara yang bertentangan berusaha memperkuat dirinya dengan bergabung dalam satu aliansi. Bentuk sistem aliansi baik yang dilakukan blok Timur maupun blok Barat adalah sebagai berikut. Pembentukan Cominform (The Communist Information Bureau) pada tahun 1947. Cominform adalah wadah kerja sama partai-partai komunis Eropa yang berpusat di Beograd, Yugoslavia. Pembentukan NATO (North Athlantic Traty Organization) 4 April 1949. Negara yang menjadi anggotanya yaitu Inggris, Irlandia, Islandia, Norwegia, Denmark, Belgia, Belanda, Luxemburg, Perancis, Portugal, Kanada, dan Amerika Serikat. Tujuannya untuk membendung komunis mulai dari Eropa Utara sampai Turki dan Yunani. Pembentukan Pakta Warsawa pada 1955 dengan negara Jerman Timur, Cekoslovakia, Hongaria, Bulgaria, Polandia, Rumania, dan Albania. Pakta Warsawa merupakan kerjasama pertahanan dan keamanan negara-negara komunis. Perjanjian antara RRC dan Uni Soviet tahun 1950 mengenai kerja sama dianatara kedua negara guna menghadapi kemungkinan agresi Jepang. Pembentukan Pakta ANZUS (Australia, New Zealand, and United State), yaitu pakta pertahanan negara-negara Amerika Serikat, Australia,dan Selandia Baru pada tahun 1951. Pembentukan SEATO (South East Asia Treaty Organization) pada tahun 1954. SEATO merupakan kerjasama pertahanan antara negara-negara Asia Tenggara dengan pihak Barat. Dengan anggotanya antara lain, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Filipina, Singapura, dan Selandia Baru. PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA Teori masuknya agama Islam di Indonesia : Teori Buya HAMKA : Islam disebarkan oleh pedagang dan ulama dari Arab Teori Husein Djajadiningrat : Islam disebarkan oleh perdagang dan ulama dari Persia. (buktinya ; kesamaan antara budaya Persia dan Indonesia) Teori Snouck Hurgrjonje : Islam disebarkan oleh pedangang dan ulama dari Gujarat, India. (buktinya : nisan makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik yang mirip dengan nisan di Gujarat India) Proses Perkembangan Islam Saluran Perdagangan Saluran yang digunakan dalam proses islamisasi di Indonesia pada awalnya melalui perdagangan. Hal itu sesuai dengan perkembangan lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia yang ramai mulai abad ke-7 sampai dengan abad ke- 16, antara Eropa, Timur Tengah, India, Asia Tenggara, dan Cina. Proses islamisasi melalui saluran perdagangan ini dipercepat oleh situasi politik beberapa kerajaan Hindu pada saat itu, yaitu adipati-adipati pesisir berusaha melepaskan diri dari kekuasaan pemerintah pusat di Majapahit. Pedagang-pedagang muslim itu banyak menetap di kota-kota pelabuhan dan membentuk perkampungan muslim. Salah satu contohnya adalah Pekojan. Saluran Perkawinan Kedudukan ekonomi dan sosial para pedagang yang sudah menetap makin baik. Para pedagang itu menjadi kaya dan terhormat, tetapi keluarganya tidak dibawa serta. Para pedagang itu kemudian menikahi gadis-gadis setempat dengan syarat mereka harus masuk Islam. Cara itu pun tidak mengalami kesulitan. Saluran islamisasi lewat perkawinan ini lebih menguntungkan lagi apabila para saudagar atau ulama Islam berhasil menikah dengan anak raja atau adipati. Kalau raja atau adipati sudah masuk Islam, rakyatnya pun akan mudah diajak masuk Islam. Saluran Tasawuf Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan mistik dan hal-hal magis. Oleh karena itu, para ahli tasawuf biasanya mahir dalam soal-soal magis dan mempunyai kekuatan menyembuhkan. Kedatangan ahli tasawuf ke Indonesia diperkirakan sejak abad ke-13, yaitu masa perkembangan dan penyebaran ahli-ahli tasawuf dari Persia dan India yang sudah beragama Islam. Saluran Pendidikan Lembaga pendidikan Islam yang paling tua adalah pesantren. Murid- muridnya (santri) tinggal di dalam pondok atau asrama dalam jangka waktu tertentu menurut tingkatan kelasnya. Pengajarnya adalah para guru agama (kiai atau ulama). Para santri itu jika sudah tamat belajar, pulang ke daerah asal dan mempunyai kewajiban mengajarkan kembali ilmunya kepada masyarakat di sekitar. Dengan cara itu, Islam terus berkembang memasuki daerah-daerah terpencil. Saluran Seni dan Budaya Berkembangnya agama Islam dapat melalui seni budaya, misalnya seni bangunan (masjid), seni pahat (ukir), seni tari, seni musik, dan seni sastra. Seni bangunan masjid, mimbar, dan ukir-ukirannya masih menunjukkan seni tradisional bermotifkan budaya Indonesia–Hindu, seperti yang terdapat pada candi-candi Hindu atau Buddha. Hal itu dapat dijumpai di Masjid Agung Demak, Masjid Sendang Duwur Tuban, Masjid Agung Kasepuhan Cirebon, Masjid Agung Banten, Masjid Baiturrahman Aceh, dan Masjid Ternate. Pintu gerbang pada kerajaan Islam atau makam orang-orang yang dianggap keramat menunjukkan bentuk candi bentar dan kori agung. Begitu pula, nisan-nisan makam kuno di Demak, Kudus, Cirebon, Tuban, dan Madura menunjukkan budaya sebelum Islam. Hal itu dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Islam tidak meninggalkan seni budaya masyarakat yang telah ada, tetapi justru ikut memeliharanya. Seni budaya yang tetap dipelihara dalam rangka proses islamisasi itu banyak sekali, antara lain perayaan Garebek Maulud (Sekaten) di Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon. Islamisasi juga dilakukan melalui pertunjukkan wayang yang telah dipoles dengan unsur-unsur Islam. Menurut cerita, Sunan Kalijaga juga pandai memainkan wayang. Islamisasi melalui sastra ditempuh dengan cara meyadur buku-buku tasawuf, hikayat, dan babad ke dalam bahasa pergaulan (Melayu). Saluran Dakwah Gerakan penyebaran Islam di Jawa tidak dapat dipisahkan dengan peranan Wali Sanga. Istilah wali adalah sebutan bagi orang-orang yang sudah mencapai tingkat pengetahuan dan penghayatan agama Islam yang sangat dalam dan sanggup berjuang untuk kepentingan agama tersebut. Oleh karena itu, para wali menjadi sangat dekat dengan Allah sehingga mendapat gelar Waliullah (orang yang sangat dikasihi Allah). Sesuai dengan zamannya, wali-wali itu juga memiliki kekuatan magis karena sebagian wali juga merupakan ahli tasawuf. Para Wali Sanga yang berjuang dalam penyebaran agama Islam di berbagai daerah di Pulau Jawa adalah sebagai berikut : Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) Sunan Ampel Sunan Drajad Sunan Bonang Sunan Giri Sunan Kalijaga Sunan Kudus Sunan Muria Sunan Gunung Jati PERANAN INDONESIA DALAM PERDAGANGAN DAN PELAYARAN ANTARA ASIA-EROPA Secara geografis wilayah Nusantara berada pada posisi silang di antara dua benua dan dua samudera. Wilayah Nusantara diapit oleh Benua Asia dan Benua Australia, juga diapit oleh Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Kondisi geografis tersebut bernilai strategis dan terbuka. Strategis bermakna letaknya baik dan menguntungkan, sedangkan terbuka berarti Nusantara terbuka oleh jalur hubungan antarpulau dan antarnegara. Dengan memiliki letak posisi silang, kawasan Nusantara menerima dampak positif dan negative akibat timbulnya hubungan antarnegara yang melewati wilayah ini. Dampak positif dari posisi silang, yakni Nusantara dapat berperan menjadi jembatan lalu lintas perdagangan dan pelayaran internasional. Nusantara pun bias menjadi tempat persinggahan sementara bagi kapal-kapal yang melewatinya. Adapun dampak negatf dari posisi silang, yaitu mudah mendatangkan bahaya dan ancaman dari luar terhadap Nusantara. Selain itu, mudah masuknya budaya luar yang tidak sesuai dengan kepribadian masyarakat Nusantara. REVOLUSI AGRARIA / REVOLUSI HIJAU Tokoh : Thomas Robert Malthus Revolusi hijau atau revolusi agraria yaitu suatu perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional berubah ke cara modern untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Tujuan revolusi hijau adalah meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara penelitian dan eksperimen bibit unggul. Adapun latar belakang munculnya revolusi hijau adalah sebagai berikut: Hancurnya lahan pertanian akibat PD I dan PD II. Pertambahan penduduk meningkat sehingga kebutuhan pangan juga meningkat. Adanya lahan tidur. Upaya peningkatan produksi pangan. Upaya meningkatkan produktivitas pertanian antara lain dengan cara sebagai berikut. Pembukaan areal pertanian dengan pengolahan tanah. Mekanisme pertanian dengan penggunaan alat-alat pertanian modern seperti bajak dan mesin penggiling. Penggunaan pupuk-pupuk baru. Penggunaan metode yang tepat untuk memberantas hama, misalnya dengan alat penyemprot hama, penggunaan pestisida, herbisida, dan fungisida. Upaya meningkatkan produktivitas pertanian di INDONESIA antara lain dengan cara sebagai berikut : Intensifikasi Pertanian - yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan menerapkan formula pancausaha tani (pengolahan tanah, pemilihan bibit unggul, pemupukan, irigasi, dan pemberantasan hama). Ekstensifikasi Pertanian - yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan memperluas lahan pertanian, biasanya di luar Pulau Jawa. Diversifikasi Pertanian - yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan cara penganekaragaman tanaman, misal dengan sistem tumpang sari (di antara lahan sawah ditanami kacang panjang, jagung, dan sebagainya). Rehabilitasi pertanian - yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan cara pemulihan kemampuan daya produktivitas sumber daya pertanian yang sudah kritis. Faktor-faktor penyebab timbulnya lahan kritis adalah sebagai berikut : Penanaman yang terus menerus. Penggunaan pupuk kimia (pestisida, herbisida). Erosi karena penebangan liar. Irigasi yang tidak teratur. Upaya untuk memperbaiki lahan pertanian antara lain dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : Reboisasi untuk kawasan hutan/nonhutan. Melakukan tebang pilih. Pembibitan kembali. Penanaman sejuta pohon. Penanaman tanah lembah/pegunungan dengan terasering/sengkedan. Seleksi tanaman (tanaman pelindung/tua). Adapun keuntungan dari adanya Revolusi Hijau, adalah berikut ini. Meningkatnya produksi pertanian yang berarti dapat mengatasi pangan. Ditemukannya berbagai jenis tanaman dan biji-bijian/varietas unggul. Pendapatan petani meningkat yang berarti meningkatnya kesejahteraan petani. Tahun 1988, Indonesia mendapat penghargaan dari FAO karena berhasil dalam swasembada pangan. Sedangkan kelemahan dari Revolusi Hijau adalah berikut ini: Menghabiskan dana yang besar untuk biaya penelitian. Menurunnya daya produksi tanah karena ditanami terus menerus. Polusi tanah dan air akibat penggunaan pupuk pestisida yang berlebihan. Dengan mekanisasi pertanian mengakibatkan tenaga manusia digantikan mesin. KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA Agama Hindu dan Budha berasal dari India. Kedua agama tersebut masuk dan dianut oleh penduduk di berbgai wilayah nusantara pada waktu yang hampir bersamaan, sekitar abad ke empat, bersamaan dengan mulai berkembangnya hubungan dagang antara Indonesia dengan India dan Cina. Sebelum pengaruh Hindu dan Budha masuk ke Indonesia, diperkirakan penduduk Indonesia menganut kepercayaan dinamisme dan animisme. Agama Budha disebarluaskan ke Indonesia oleh para bhiksu, sedangkan mengenai pembawa agama Hindu ke Indonesia terdapat 4 teori sebagai berikut : Teori ksatria (masuknya agama Hindu disebarkan oleh para ksatria) Teori waisya (masuknya agama Hindu disebarkan oleh para pedagang yang berkasta waisya) Teori brahmana (masuknya agama Hindu disebarkan oleh para brahmana) Teori campuran (masuknya agama Hindu disebarkan oleh ksatria, brahmana, maupun waisya) Bukti tertua adanya pengaruh India di Indonesia adalah ditemukannya Arca Budha dari perunggu di Sempaga, Sulawesi Selatan. Antara abad ke 4 hingga abad ke 16 di berbagai wilayah nusantara berdiri berbagai kerajaan yang bercorak agama Hindu dan Budha. Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain: Kerajaan Kutai (sekitar abad ke-4) (H) Kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Letak : Muara Kaman, Kalimantan Timur. Raja : Kudungga. Peninggalan : Prasasti Yupa, dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Salah satu Yupa mengatakan bahwa “Maharaja Kundunga mempunyai seorang putra bernama Aswawarman yang disamakan dengan Ansuman (Dewa Matahari). Aswawarman mempunyai tiga orang putra. Yang paling terkemuka adalah Mulawarman.” Salah satu prasastinya juga menyebut kata Waprakeswara yaitu tempat pemujaan terhadap Dewa Syiwa. Kemunduran : Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan melawan Aji Pangeran Sinum Panji yang merupakan Raja dari Kerajaan Kutai Kartanegara. Kerajaan Tarumanegara (sekitar abad ke-4) (H) Letak : Jawa Barat Raja : Rajadirajaguru Jayasingawarman, Dharmayawarman, Maharaja Purnawarman. Peninggalan : Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Tugu, Prasasti Munjul atau Prasasti Cidanghiang, Prasasti Ciaruteun, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Jambu, Prasasti Pasir Awi. Menurut Prasasti Tugu, Maharaja Purnawarman memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km). Kemunduran : Masa keruntuhan kerajaan Tarumanegara dialami setelah kerajaan ini dipimpin oleh raja generasi ke 13, Raja Tarusbawa. Ia lebih menginginkan untuk memimpin kerajaan kecilnya di hilir sungai Gomati. Kerajaan Sriwijaya (sekitar abad ke-7) (B) Letak : Selat Malaka (Palembang) Raja : Sri Jaya Naga (pertama), Raja Bala Putra Dewa (terkenal) Peninggalan : Berupa prasasti dari Kerajaan Sriwijaya yang kesemuanya ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Melayu Kuno ; Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuwo, Prasasti Kota Kapur, Prasasti Telaga Batu, Prasasti Karang Birahi. Selain peninggalan berupa prasasti, terdapat peninggalan berupa candi. Candi-candi budha yang berasal dari masa Sriwijaya di Sumatera antara lain Candi Muaro Jambi, Candi Muara Takus, dan Biaro Bahal, akan tetapi tidak seperti candi periode Jawa Tengah yang terbuat dari batu andesit, candi di Sumatera terbuat dari bata merah. Kemunduran : tidak adanya raja yang cakap dalam memerintah, letak kota palembang semakin jauh dari laut, berkurangnya kapal dagang yang singgah, banyak daerah yang melepaskan diri dari sriwijaya, terjadinya serangan atas sriwijaya dari kerjaan lain. Kerajaan Mataram Kuno (sekitar abad ke-7) (HB) Letak : Jawa Tengah Raja : Raja Sanna, Raja Sanjaya Dinasti Sanjaya beragama Hindu, Dinasti Syailendra beragama Budha. Peninggalan : Prasasti Canggal (berisi asal-usul Raja Sanjaya),Prasasti Mantyasih (berisi silsilah raja-raja Mataram), Prasasti Sojomerto, Prasasti Kalasan, Prasasti Klurak, Prasasti Ratu book, Prasasti Nalanda, Candi Sewu, Candi Arjuna, Candi Bima, Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Puntadewa, Candi Semar. Kemunduran : Tidak memiliki pelabuhan laut, sering dilanda bencana letusan gunung berapi, sering terjadi perebutan kekuasaan, mendapat ancaman serangan dari Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Kediri (sekitar abad ke- 10) (H) Letak : Kota Daha, Kediri, Jawa Timur Raja : Sri Jayawarsa, Sri Bameswara, Prabu Jayabaya, Sri Sarwaswera, Sri Aryeswara, Sri Gandra, Sri Kameswara, Sri Kertajaya. Peninggalan : Prasasti Turun Hyang Prasasti Malenga, Prasasti Banjaran, Prasasti Padlegan, Prasasti Hantang, Prasasti Jaring, Prasasti Lawudan. Kitab Wertasancaya - Empu Tan Akung - tentang cara membuat syair yang baik. Kitab Smaradhahana - Empu Dharmaja - berisi pujian kepada raja sebagai titisan Dewa Kama. Kitab Lubdaka - Empu Tan Akung - berisi kisah Lubdaka sebagai seorang pemburu yang mestinya masuk neraka. Karena pemujaannya yang istimewa, ia ditolong dewa dan rohnya diangkat ke surga. Kitab Kresnayana - Empu Triguna - berisi riwayat Kresna sebagai anak nakal, tetapi dikasihi setiap orang karean suka menolong dan sakti. Kitab Samanasantaka - Empu Monaguna - mengisahkan Bidadari Harini yang terkenal untuk Begawan Trenawindu. Kitab Baharatayuda - Empu Sedah dan Empu Panuluh. Kitab Gatotkacasraya dan Kitab Hariwangsa - Empu Panuluh. Kemunduran : Raja Kertajaya mengurangi hak-hak kaum Brahmana. Sehingga Kaum Brahmana banyak yang lari dan minta bantuan ke Tumapel untuk melawan Kerajaan Kediri. Pada tahun 1222 terjadi Perang Ganter antara Ken Arok dengan Kertajaya (Raja Kediri saat itu). Ken Arok dengan bantuan para brahmana berhasil mengalahkan Kertajaya di Ganter (Punjon, Malang). Dengan demikian berakhirlah riwayat Kerajaan Kediri. Kerajaan Singosari (sekitar abad ke-13) Letak : timur Gunung Kawi, hulu sungai Brantas, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Raja : Ken Arok/Sri Rangga Sang Amurwwabhumi (DInasti Girindrawardhana), Anuspati, Pandi Tohjaya, Ranggawuni, Wisnuwardhana, Kertanegara (terkenal) Peninggalan : Kitab Pararaton dan Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Prapanca. Kemunduran : Pada saat itu Kerajaan Singasari sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa. Akhirnya Kerajaan Singasari mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanegara sendiri. Dalam serangan itu Kertanegara mati terbunuh. Kerajaan Majapahit (sekitar abad ke-13) (H) Kerajaan terbesar di Indonesia. Letak : Jawa Timur Raja : Kertajasa Jawardhana atau Raden Wijaya, Raja Jayanegara, Tribuwana Tunggadewi, Hayam Wuruk, Wikramawardhana, Suhita, Kertawijaya, Rajasa Wardhana, Purwawisesa, Brawijaya V. Peninggalan : Kitab Negara Kertagama (Mpu Prapanca), Sutasoma (Mpu Tantular), Arjunawiwaha (Mpu Tantular), Pararaton, Kunjarakunya, Prasasti Trowulan, Prasasti Kudadu. Kemunduran : Terjadi perang saudara antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Selain itu, adanya pergantian raja yang menjadi perdebatan dan terjadi pemberontakan besar-besaran oleh seorang bangsawan. REVOLUSI INDUSTRI Tokoh : James Watt (bapak revolusi industry). Terjadi pada pertengahan abad ke-18. Terjadi setelah revolusi agraria. Revolusi Industri di Inggris pada hakikatnya adalah perubahan dalam cara pembuatan barang-barang yang semula dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia) kemudian digantikan dengan tenaga mesin. Dengan demikian, barang-barang dapat dihasilkan dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif singkat. Penyebab terjadinya : Pelayaran dan perdagangan bangsa Inggris mengalami kemajuan pesat Kemajuan perdagangan menyebabkan modal kaum kapitalis bertambah besar yang dapat digunakan utuk mendirikan sebuah pabrik. Banyak orang Inggris yang gemar melakukan penelitian terutama pada bidang ilmu pengetahuan alam. Dampaknya: Pada bidang sosial timbulnya golongan borjuis dan buruh, timbulnya urbanisasi, dan timbulnya pertentangan antara buruh dan majikan. Pada bidang ekonomi timbulnya industri besar, harga barang semakin murah, dan upah buruh menjadi murah karena sebagian pekerjaan dikerjakan oleh mesin. Pada bidang politik timbulnya kapitalisme modern; kapitalis yang merupakan produsen, pedagang dan distributor. Sebagai produsen maka butuh barang mentah, sebagai pedagang dan distributor pasar. Untuk itu mereka mempengaruhi negara untuk mencari negara jajahan sebagai sumber bahan baku di pasar barang industrinya. selain itu timbul juga Imperialisme modern; negara penjajah yang mencari tanah jajahan karena didorong mendapatkan untung sebanyak banyaknya, dan agar mudah memperoleh bahan baku industri dan tempat penanaman modal. SISTEM PRESIDENSIAL vs SISTEM PARLEMENTER Sistem Presidensial Sistem Parlementer (+) (-) (+) (-) Kekuasaan eksekutif lebih stabil karena tidak bergantung dan tidak terganggu pada parlemen Sistem pertanggung jawaban kurang jelas Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen. Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dalam kurun waktu tertentu. Seperti di Indonesia masa jabatan presiden 5 tahun. Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan kekuasaan mutlak Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan public jelas. Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bias ditentukan berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar. Legislatif bukan tempat kaderisasi mengenai jabatan-jabatan eksekutif karena diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara eksekutif dan legislatif yang mengakibatkan terjadinya keputusan yang tidak tegas Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi barhati-hati dalam menjalankan pemerintahan. Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen. Dalam penyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya. Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya. SUMBER SEJARAH Peristiwa yang terjadi masa lampau dapat di ungkap bila ada sumber sejarah yang mendukung. Sumber sejarah terdiri atas : Sumber lisan : keterangan langsung dari saksi dari peristiwa yang terjadi masa lampau atau dari orang yang menerima keterangan dari orang lain. Cth ; rekaman pidato, hasilwawancara, dan narasumber pelaku, atau saksi sejarah Sumber tertulis. Sumber yang di peroleh melalui peninggalan peninggalan tertulis. Cth ; prasasti, dokumen naskah, surat perjanjian , buku, makalah dll Sumber benda (artefak ) peninggalan benda benda budaya. Cth ; bangunan prasati,patung sejata dll Berdasarkan urutan penyampaiannya sumber sejarah dibagi dalam beberapa jenis : Sumber primer ( sumber pertama ) Sumber primer yaitu;peninggalan asli sejarah, seperti; prasasti, kronik, piagam, candi yang benar benar berasal dari zaman nya. Sumber sekunder. Sumber sekunder yaitu benda benda tiruan dari benda aslinya atau sumber pustaka hasil penelitian para ahli ahli sejarah ,laporan penelitian,dan terjemahan kitab kitab kuno. Sumber tersier (sumber ke tiga ) Yaitu buku-buku sjarah yang di susun berdasarkan laporan penelitian ahli sejarah tanpa melakukan penelitian langsung. KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA Kerajaan Islam Samudra Pasai (sekitar abad ke-13) – Aceh Utara, Kab. Lokseumawe Pendiri kerajaan ini sekaligus menjadi raja pertama bernama Sultan Malik al Saleh, kemudian digantikan oleh Sultan Mahmud , kemudian Sultan Ahmad (Sultan Malik Al Tahir). Pada masa pemerintahan Sultan Ahmad, kerajaan Samudra Pasai mendapat kunjungan Ibnu Batuta, utusan Sultan Delhi. Ibnu Batuta menceritakan bahwa Samudra Pasai merupakan bandar utama pelabuhan yang sangat penting (menjadi tempat bongkar muat barang-barang dagangan yang dibawa oleh para pedagang dari dalam dan luar negeri) Kerajaan Islam Demak (sekitar abad ke-15) – Pulau Jawa Pendiri kerajaan ini bernama Raden Patah. Ia sebenarnya adalah salah seorang bupati di kerajaan Majapahit yang berkedudukan di Demak dan telah menganut Islam. Kekuasaan Majapahit ketika itu sudah lemah. Keadaan ini mendorong Raden Patah untuk mendirikan kerajaan Islam Demak. Dengan berdirinya kerajaan Islam Demak berarti Raden Patah telah melepaskan diri dari pengaruh kekuasaan Majapahit. Dalam waktu singkat Demak telah berkembang menjadi sebuah kerajaan besar. Di samping itu Demak menjadi pusat penyiaran agama Islam. Apalagi setelah malaka Jatuh (dikuasai) oleh Portugis (1511), maka kedudukan dan peranan Demak semakin penting. Kedatangan penjajah Portugis di Malaka mengundang ketidaksenangan Sultan Demak. Karena hal itu merupakan ancaman pula terhadap kerajaan Demak. Pada tahun 1513 kerajaan Demak mengirim armada tentaranya dipimpin oleh Pati Unus untuk mengusir Portugis di Malaka mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan Potugis memiliki armada lebih kuat dan lengkap. Meskipun usaha untuk merebut Malaka dari Potugis yang dilakukan Pati Unus mengalami kegagalan, namun peristiwa ini patut dibanggakan karena mereka gagah berani menghadapi bangsa penjajah. Karena keberaniannya sebagai panglima yang memimpin penyerangan ke Malaka Maka Pati Unus diberi gelar Pangeran Sabrang Lor artinya Pengeran yang menyeberangi laut ke Utara. Kemudian pada tahun 1518 Raden Patah Wafat. Ia digantikan oleh putranya yaitu Pati Unus. Pemerintahannya hanya berlangsug selama 3 tahun karena setelah itu ia wafat. Selanjutnya kerajaan Islam Demak dipimpin oleh Sultan Renggono, Adik Pati Unus. Sultan Trenggono dikenal sebagai raja yang tegas dan arif bijaksana. Karena itu pada masa pemerintahannya Demak mencapai puncak kejayaan. Di bawah pemerintahan Sultan Trenggono, Demak tetap antipati terhadap penjajah Potugis. Apalagi Portugis terus meluaskan jajahannya hingga ke Jawa Barat. Pada tahun 1522 Portugis datang ke Sunda Kelapa, pelabuhan utama kerajaan Pajajaran. Portugis menjalin kerjasama dengan raja Pajajaran dengan membuat kesepakatan untuk menghadapi pasukan Islam Demak. Portugis merencanakan mendirikan benteng di Sunda Kelapa. Pada tahun 1527 kerajaan Islam Demak mengirimkan tentaranya dipimpin oleh Fatahilah untuk mengusir dan menghancurkan Potugis yang menduduki Sunda kelapa. Fatahillah beserta tentaranya berhasil mengusir orang-orang Portugis dan menguasai Sunda Kelapa. Kemudian oleh Fatahillah nama Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta artinya kemenangan. Sekarang Jayakarta menjadi Jakarta. Sementara itu Demak berhasil menguasai Jawa Timur. Ekspedisi ke Jawa Timur ini dipimpin langsung oleh Sultan Trenggono. Tetapi dalam serangannya ke Pasuruan Tahun 1546, Sultan Trenggono gugur. Setelah wafatnya Sultan Trenggono Timbullah pertentangan di kalangan keluarga sendiri. Petentangan bersumber pada siapa yang berhak mewarisi kerajaan. Berakhirnya kerajaan Islam Demak setelah Pangeran Adiwijoyo atau Joko Tingkir berhasil mengalahkan Arya Penangsang suka bertindak sewenang-wenang, sehingga banyak adipati yang menentang tindakannya tersebut. Joko Tingkir kemudian memindahkan keraton Demak ke Pajang tahun 1568. Dengan demikian tamatlah riwayat Kerajaan Demak. Kerajaan Islam Pajang (sekitar abad ke-15) - Kartasura, dekat Surakarta (Solo) Pendiri kerajaan ini adalah Sultan Adiwijoyo atau Joko Tingkir. Ia berhasil mengalahkan Arya penangsang Raja Demak. Ia kemudian menindahkan pusat kerajaan dari Demak ke Pajang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berdirinya kerajaan Islam Pajang erat kaitannya dengan kerajaan Demak. Dalam perkembangnya di Pajang terjadi pergolakan hebat. Setelah Sultan Adiwijoyo wafat pada tahun 1582, maka Arya Pangiri putra Sunan Prawoto (dari Demak) mencoba merebut kekuasaan dari Pangeran Benowo yang ketika itu menjadi penguasa Pajang menggantikan ayahnya, Sultan Adiwijoyo. pangeran Benowo meminta bantuan Sutowijoyo dalam menghadapi Arya Pangiri. Perebutan kekuasaan yang dilakukan Arya Pangiri tidak berhasil. Kemudian Pangeran Benowo menyerahkan kekuasaan Pajang kepada saudara angkatnya yang bernama Sutowojoyo karena tidak mampu lagi melanjutkan pemerintahan. Kemudian oleh Sutowijoyo pusat pemerintahan dipindahkan ke Mataram. Dengan demikian tamatlah kerajaan Pajang. Kerajaan Islam Mataram (sekitar abad ke-15) – Kotagede (Yogyakarta) Pendiri kerajaan ini bernama Sutowijoyo yang bergelar Panembahan Senopalti Ing Alaga Sayidin. Terjadi pemberontakan Bupati yang ingin melepaskan diri. Namun upaya mereka untuk melepaskan diri tidak behasil karena Sutowijoyo dikenal memiliki keahlian di bidang kemiliteran berhasil mengatasi semua pemberontakan tersebut. Sutowijoyo wafat, digantikan Mas Jolang atau Penembahan Seda ing Krapyak. Terjadi pemberontakan lagi. Tetapi Mas Jolang berhasil memadamkan pemberontakan tersebut. Pemberontakan terhadapnya tampaknya belum berakhir. Upaya memadamkan pemberontakan terus berlangsung dan belum berhasil dipadamkan, Mas Jolang wafat. Pengganti Mas Jolang bernama Adipati Martapura. Tetapi penggantinya ini tidak mampu menjalankan tugas pemerintahan karena keadaan fisik yang lemah serta sakit-sakitan. Selanjutnya untuk meneruskan pemerintahan Adipati Martapura diganti oleh Mas Rangsang. Ia ternyata orang kuat yang mampu memimpin pemerintahan. Pada masa pemerintahannya kerajaan Islam Mataram mencapai kemajuan yang pesat. Karya sastra berupa buku berjudul Sastra Gending merupakan hasil karya yang ditulis oleh Mas Rangsang sendiri. Wayang sebagai kesenian yang digemari rakyat berkembang pesat pula.Pada masa pemerintahan Mas Rangsang (tahun 1633) ditetapkan perhitungan tahun Islam didasarkan bulan. Oleh sebab itu Mas Rangsang sebagai raja yang lebih terkenal dengan sebutan Sultan Agung. Namun kejayaan yang diukir oleh Sultan Agung berakhir setelah Susuhunan Amangkurat I naik tahta (Sultan Agung wafat). Ia adalah sosok pemimpin yang pro-kompeni, kejam dan otoriter. Atas campur tangan pihak kolonial Belanda, akhirnya Kesultanan Mataram terpecah. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan Runtuhnya kerajaan Mataram : 1. Masuknya kolonial Belanda ke nusantara 2. Perselisihan antara pewaris takhta Mataram 3. Dipecahnya Mataram menjadi 2 kerajaan, berdasarkan perjanjian Giyanti. Kerajaan Islam Cirebon (sekitar abad ke-15) – Jawa Barat Pendiri kerajaan yang sekaligus menjadi rajanya bernama Fatahillah. Ia sangat berjasa dalam mengislamkan Jawa Barat. Di bawah pemerintahannya kerajaan Islam Cirebon mencapai kejayaan. Daerah kekuasaanya bertambah luas. Fatahillah wafat. Selanjutnya ia digantikan oleh putranya bernama pangeran Pasarean. Dalam perkembangannya kemudian pada tahun 1679 kerajaan Islam Cirebon dibagi menjadi dua kerajaan yaitu Kasepuhan dan Kanoman. Pada masa tersebut kedudukan VOC di Batavia semakin kuat. Mereka bermaksud meluaskan kekuasaannya ke Cirebon. Maka Belanda dan VOC-nya mengatur siasat dengan menerapkan politik adu domba atau Devide et Impera. Hal ini bertujuan untuk memperlemah kerajaan Islam Cirebon. Kerajaan Islam Cirebon yang sudah dipecah menjadi dua, oleh Belanda VOC dipecah lagi menjadi tiga masing-masing Kasepuhan, Kanoman dan Kacirebonan. Dengan terpecahnya kerajaan Islam Cirebon menjadi tiga menyebabkan kerajaan Islam Cirebon semakin lemah kedudukannya. Keadaan ini terus dimanfaatkan oleh Belanda dan VOC untuk mengadu domba. Akhirnya padda abad ke-17 Cirebon berhasil dikuasai VOC. Kerajaan Islam Banten (sekitar abad ke-15) – Jawa Barat Putra Fatahillah yang bernama Hasanudin diangkat menjadi penguasa Banten. Sultan Hasanuddin wafat, dilanjutkan putranya yaitu Maulana Yusuf. Maulana Yusuf digantikan oleh Maulana Muhammad. Pada akhir kekuasaannya, Maulana Muhammad menyerang Kesultanan Palembang. Dalam usaha menaklukkan Palembang, Maulana Muhammad tewas dan selanjutnya putra mahkotanya yang bernama Pangeran Ratu. Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa putra Pangeran Ratu yang bernama Sultan Ageng Tirtayasa. Ia sangat menentang kekuasaan Belanda. Hal tersebut dapat dilihat dari kenyataan bahwa Banten berhasil menarik perdagangan bangsa Eropa lainnya, seperti Inggris, Perancis, Denmark, dan Portugis. Sebagai saingan VOC, Banten lebih dekat dengan para pedagang Eropa ini karena masih menjalankan sistem perdagangan bebas bukan sistem perdagangan monopoli seperti yang dijalankan VOC. Selain itu, Banten pun mampu mengembangkan perdagangannya dengan Persia, Surat, Mekkah, Koromandel, Benggala dan Siam, Tonkin, Cina sehingga VOC menganggap keadaan ini sebagai ancaman serius terhadap perdaganganya yang berbasis di Batavia. Sultan Ageng Tirtayasa berupaya juga untuk memperluas pengaruh dan kekuasaan ke wilayah Priangan, Cirebon, dan sekitar Batavia guna mencegah perluasaan wilayah kekuaaan Mataram yang telah masuk sejak abad ke 17. Selain itu, juga untuk mencegah pemaksaan monopoli perdagangan VOC yang tujuan akhirnya adalah penguasaan secara politik terhadap Banten. Usaha untuk mengalahkan orang-orang Belanda yang telah membentuk VOC serta menguasai pelabuhan Jayakarta yang dilakukan oleh Sultan Ageng Tirtayasa mengalami kegagalan. Setelah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, Banten mulai dikuasai oleh Belanda di bawah pemerintahan Sultan Haji. Kerajaan Islam Ternate dan Tidore (sekitar abad ke-13) - Maluku Kerajaan ternate dan Tidore yang berkembang maju. Hal ini disebabkan hasil buminya yang berupa rempah-rempah terutama cengkeh. Kemunduran Kerajaan Ternate dan Tidore disebabkan karena mereka saling diadu domba yang dilakukan oleh bangsa asing ( Portugis dan Spanyol ) yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-rempah tersebut. Setelah Sultan Ternate dan Sultan Tidore sadar bahwa mereka telah diadu domba oleh Portugis dan Spanyol, mereka kemudian bersatu dan berhasil mengusir Portugis dan Spanyol ke luar Kepulauan Maluku. Namun kemenangan tersebut tidak bertahan lama sebab VOC yang dibentuk Belanda untuk menguasai perdagangan rempah- rempah di Maluku berhasil menaklukkan Ternate dengan strategi dan tata kerja yang teratur, rapi dan terkontrol dalam bentuk organisasi yang kuat. Kerajaan Islam Makassar (sekitar abad-ke16) – Sulawesi Selatan Kerajaan Gowa dan Tallo mengalami kemajuan yang lebih pesat dibandingkan yang lainnya. Hal ini disebabkan letak kerajaan ini sangat strategis dan menguntungkan yakni terletak di tengah-tengah lalu-lintas pelayaran antara Malaka dan Maluku. Kerajaan Islam Makassar mencapai puncak kejayaannya ketika diperintah Sultan Hasanuddin berkuasa (tahun 1654-1669). Ia adalah salah seorang cucu Sultan Alauddin, pendiri kerajaan Islam Makassar. Sultan Hasanuddin terkenal sangat gigih dalam menentang penjajah Belanda Akhirnya Sultan Hasanuddin bersedia membuat perjanjian damai yang dikenal dengna perjanjian Bongaya (1667). Adapun Isi Perjanjian Bongaya adalah sebagai berikut: VOC menguasai monopoli perdagangan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Makasar harus melepas seluruh daerah bawahannya, seperti Sopeng, Luwu, Wajo, dan Bone. Aru Palaka dikukuhkan sebagai Raja Bone. Makasar harus menyerahkan seluruh benteng-bentengnya. Makasar harus membayar biaya perang dalam bentuk hasil bumi kepada VOC setiap tahun. Walaupun perjanjian telah disepakati, namun Belanda yang licik selalu melanggar perjanjian dengan bertindak sewenang-wenang. Hal ini membangkitkan kembali kemarahan Sultan Hasanuddin. Kemudian ia mengangkat senjata kembali memerangi Belanda. Dalam peperangan ini Sultan Hasanuddin mendapat tekanan hebat dari pasukan Belanda, maka akhirnya pada tahun 1669 Sultan Hasanuddin terpaksa menyerah dan Makassar pun dikuasai penjajah Belanda. MASUKNYA AGAMA HINDU DI INDONESIA Menurut para ahli sejarah hubungan India dan Indonesia telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dapat diketahui dari kitab Ramayana bagian fari Kiskinda Kanda. Dijelaskan bahwa sugriwa dalam usahanya mencari Dewi Sita memerintahkan para wanara (kera) untuk pergi ke Jawadwipa (Pulau Jawa) dan Swarnadwipa (Pulau Sumatra). Kitab Periploustest Erythastolesses yang ditulis oleh seorang nahkoda Yunani merupakan buku pedoman pelayaran di Samudra Indonesia (Lautan Erytrasa). Buku ini menyebutkan adanya hubungan India dengan wilayah bernama Cryse (emas). Hal ini mengingatkan akan nama pulau emas, yakni Swarnadwipa. Kitab Geographika Hipegesis yang disusun oleh seorang Yunani di Iskandariah pada abad ke-2 Masehi menyebutkan beberapa tempat, seperti Agryse Chora (negeri perak), Chyrse Chora (negeri emas), Chryse Chersonesus (semenanjung emas), dan juga menyebutkan tempat bernama Jabaidon yang dalam bahasa Sansekerta sama dengan Jawadwipa. MASA REFORMASI INDONESIA Reformasi merupakan perubahan yang radikal dan menyeluruh untuk perbaikan. Reformasi menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke arah yang lebih baik secara konstitusional dalam berbagai bidang kehidupan. Ketika terjadi krisis ekonomi, politik, hukum dan krisis kepercayan, maka seluruh rakyat mendukung adanya reformasi dan menghendaki adanya pergantian pemimpin yang diharapkan dapat membawa perubahan Indonesia di segala bidang ke arah yang lebih baik. Tujuan Reformasi : Reformasi politik bertujuan tercapainya demokratisasi. Reformasi ekonomi bertujuan meningkatkan tercapainya masyarakat. Reformasi hukum bertujuan tercapainya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Reformasi sosial bertujuan terwujudkan integrasi bangsa Indonesia. Faktor Pendorong Reformasi : Faktor Politik - Adanya KKN, Adanya rasa tidak percaya kepada pemerintah, Kekuasaan Orba di bawah Soeharto otoriter tertutup, Adanya keinginan demokratisasi, Mahasiswa menginginkan perubahan. Faktor Ekonomi - Adanya krisis mata uang rupiah, Naiknya harga barang-barang kebutuhan masyarakat, Sulitnya mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok. Faktor Sosial Masyarakat - Adanya kerusuhan tanggal 13 dan 14 Mei 1998 yang melumpuhkan perekonomian rakyat. Faktor Hukum - belum adanya keadilan dalam perlakuan hukum yang sama di antara warga negara. Agenda Reformasi Politik Reformasi di bidang ideologi negara dan konstitusi. Pemberdayaan DPR, MPR, DPRD maksudnya agar lembaga perwakilan rakyat benar-benar melaksanakan fungsi perwakilannya sebagai aspek kedaulatan rakyat dengan langkah sebagai berikut. Anggota DPR harus benar-benar dipilih dalam pemilu yang jurdil. Perlu diadakan perubahan tata tertib DPR yang menghambat kinerja DPR. Memperdayakan MPR. Perlu pemisahan jabatan ketua MPR dengan DPR. Reformasi lembaga kepresidenan dan kabinet meliputi hal-hal berikut. Menghapus kewenangan khusus presiden yang berbentuk keputusan presiden dan instruksi presiden. Membatasi penggunaan hak prerogatif. Menyusun kode etik kepresidenan. Pembaharuan kehidupan politik yaitu memperdayakan partai politik untuk menegakkan kedaulatan rakyat, maka harus dikembangkan sistem multipartai yang demokratis tanpa intervensi pemerintah. Penyelenggaraan pemilu. Birokrasi sipil mengarah pada terciptanya institusi birokrasi yang netral dan profesional yang tidak memihak. Militer dan dwifungsi ABRI mengarah kepada mengurangi peran sosial politik secara bertahap sampai akhirnya hilang sama sekali, sehingga ABRI berkonsentrasi pada fungsi Hankam. Sistem pemerintah daerah dengan sasaran memperdayakan otonomi daerah dengan asas desentralisasi. Agenda Reformasi Ekonomi Penyehatan ekonomi dan kesejahteraan pada bidang perbankan, perdagangan, dan koperasi serta pinjaman luar negeri untuk perbaikan ekonomi. Penghapusan monopoli dan oligopoli. Mencari solusi yang konstruktif dalam mengatasi utang luar negeri. Agenda Reformasi Hukum Terciptanya keadilan atas dasar HAM. Dibentuk peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan tuntutan reformasi. Agenda Reformasi Pendidikan Agenda reformasi bidang pendidikan ditujukan terutama masalah kurikulum yang harus ditinjau paling sedikit lima tahunan. Hambatan Pelaksanaan Reformasi Politik Hambatan kultural : mengingat pergantian kepemimpinan nasional dari Soeharto ke B.J. Habibie tidak diiringi pergantian rezim yang berarti sebagian besar anggota kabinet, gubernur, birokrasi sipil, komposisi anggota DPR/MPR masih peninggalan rezim Orba. Hambatan legitimasi : pemerintah B.J. Habibie karena belum merupakan hasil pemilu. Hambatan struktural : berkaitan dengan krisis ekonomi yang berlarut-larut yang berdampak bertambah banyak rakyat yang hidup dalam kemiskinan. Munculnya berbagai tuntutan otonomi daerah, yang jika tidak ditangani secara baik akan menimbulkan disintegrasi bangsa. Adanya kesan kurang kuat dalam menegakkan hukum terhadap praktik penyimpangan politik-ekonomi rezim lama seperti praktik KKN. Terkotak-kotaknya elite politik, maka dibutuhkan kesadaran untuk bersamasama menciptakan kondisi politik yang mantap agar transformasi politik berjalan lancar. PERGERAKAN NASIONAL Merupakan sebuah perjuangan yang dilakukan oleh organisasi secara modern ke arah perbaikan hajat hidup bangsa Indonesia yang disebabkan rasa ketidakpuasan terhadap keadaan masyarakat yang ada. Ciri-ciri Organisasi Pergerakan Nasional : Keanggotaannya tidak didasarkan atas kelompok etnis (suku) tertentu melainkan semua kelompok etnis. Sebagian besar pemimpin organisasi pergerakan nasional itu berasal dari kalangan terdidik yang memperoleh pendidikan Barat serta kelompok intelektual yang sudah bergaul dengan berbagai bangsa, baik melalui sekolah di dalam negeri, Belanda, maupun yang telah menunaikan ibadah haji. Organisasi-organisasi pergerakan nasional tersebut memiliki tujuan yang jelas bagi kepentingan seluruh bangsa di bidang sosial, pendidikan, ekonomi, budaya, dan politik. Organisasi-organisasi pergerakan nasional memiliki paham kebangsaan atau nasionalisme. Faktor Penyebab : DARI LUAR NEGERI Bangsa di Asia sedang menghadapi imperialisme Barat. Hal inilah yang mendorong bangkitnya nasionalisme Asia. Selain itu kemenangan Jepang dalam perang melawan Rusia tahun 1905 juga membuktikan bahwa ternyata Bangsa Timur dapat juga mengalahkan Bangsa Barat. Disamping adanya gerakan Turki Muda yang bertujuan mencari perbaikan nasib. DARI DALAM NEGERI Adanya rasa tidak puas, penderitaan, rasa kesedihan dan kesengsaraan dari bangsa Indonesia terhadap penjajahan dan penindasan kolonial. Organisasi Pergerakan Nasional BUDI UTOMO – didirikan oleh mahasiswa STOVIA di Batavia pada 20 Mei 1908 (atas ide dr. Wahidin Sudirohusodo), merupakan organisasi pendidikan. SAREKAT ISLAM (SI) - didirikan di Solo oleh H. Samanhudi, seorang pedagang batik dari Laweyan Solo. Berdasar pada : Agama Islam & Ekonomi (memajukan perekonomian datas dasar agama). INDISCHE PARTIJ (IP) - didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh Tiga Serangkai, yakni Douwes Dekker (Setyabudi Danudirjo), dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Bertujuan untuk menyatukan semua golongan yang ada di Indonesia, baik golongan Indonesia asli maupun golongan Indo, Cina, Arab, dan sebagainya. MUHAMMADIYAH - didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912. Asas perjuangannya ialah Islam dan kebangsaan Indonesia, sifatnya nonpolitik. Muhammadiyah bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial menuju kepada tercapainya kebahagiaan lahir batin. Bertujuan untuk memajukan pendidikan dan pengajaran berdasarkan agama Islam & mengembangkan pengetahuan ilmu agama dan cara-cara hidup menurut agama Islam. GERAKAN PEMUDA – didirikan pada tanggal 7 Maret 1915 di Batavia berdiri Trikoro Dharmo oleh R. Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman, dan Sunardi. Tujuannya : 1) mempererat tali persaudaraan antar siswa-siswi bumi putra pada sekolah menengah dan perguruan kejuruan, 2)menambah pengetahuan umum bagi para anggotanya, 3) membangkitkan dan mempertajam peranan untuk segala bahasa dan budaya. TAMAN SISWA – didirikan pada tanggal 3 Juli 1922 Suwardi Suryaningrat (lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara). SISTEM PEMERINTAHAN MASA ORDE BARU Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Latar belakang : Terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965 Keadaan perekonomian semakin memburuk dimana inflasi mencapai 600% Adanya TRITURA / Tri Tuntutan Rakyat Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya Perombakan kabinet Dwikora Turunkan harga sembako Turunnya wibawa dan kekuasaan presiden Sukarno Dikeluarkannya SUPERSEMAR / Surat Perintah 11 Maret, adalah surat perintah yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966. Surat ini berisi perintah yang menginstruksikan Soeharto, selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang buruk pada saat itu. Lembaran Kelam Orde Lama Diskriminasi non-pribumi ditambah adanya penganiayaan Pengadilan dan penghukuman oknum-oknum G30S/PKI yang tidak relevan Terjadinya tragedi-tragedi dan kerusuhan berdarah di tahun 1998 Separatisme mulai berkembang di Papua dan Aceh Budaya bapakisme sangat berkembang Kekurangan Orde Baru Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat. Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan,antara lain dengan program “penembaakan misterius.” Pelaku ekonomi yang dominan adalah lebih dari 70% aset kekayaaan Negara Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin) Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibreidel Kelebihan Order Baru Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai AS$1.565 Sukses transmigrasi Sukses KB Sukses memerangi butahuruf Sukses swasembada pangan Pengangguran minimum Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) Sukses Gerakan Wajib Belajar Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh Sukses keamanan dalam negeri Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri Lembaran Kelam Orde Baru Diskriminasi non-pribumi ditambah adanya penganiayaan Pengadilan dan penghukuman oknum-oknum G30S/PKI yang tidak relevan Terjadinya tragedi-tragedi dan kerusuhan berdarah di tahun 1998 Separatisme mulai berkembang di Papua dan Aceh Budaya bapakisme sangat berkembang Runtuhnya Orde Baru Penyebab utama runtuhnya kekuasaan Orde Baru adalah adanya krisis moneter tahun 1997. KKN semakin merajalela, sementara kemiskinan rakyat terus meningkat. Terjadinya ketimpangan sosial yang sangat mencolok menyebabkan munculnya kerusuhan sosial. Muncul demonstrasi besar-besaran yang digerakkan oleh mahasiswa dengan tuntutan utama kaum demonstran adalah perbaikan ekonomi dan reformasi total. Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto mengundurkan diri dan menyerahkan jabatannya kepada wakil presiden B.J. Habibie. Peristiwa ini menandai berakhirnya kekuasaan Orde Baru dan dimulainya Orde Reformasi. PENJELAJAHAN SAMUDRA BANGSA EROPA Akhir abad ke-15, di Eropa timbul suatu peristiwa gerakan Renaissance dan Humanisme yang bertujuan untuk mempelajari, menyelidiki dan menggali ilmu pengetahuan. Semangat untuk dapat lebih dari masa lampau menimbulkan gerakan kemajuan. Dengan semangat kemajuan tersebut, maka pada abad ke-15 di Eropa melahirkan temuan-temuan baru, misalnya temuan Nicolaus Copernicus bahwa bumi itu bulat. Hal ini mendorong pelaut-pelaut dari Spanyol, Portugis dan negara-negara Eropa lainnya untuk berlayar menjelajahi samudera mencari daerah baru. Selain itu, jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke Turki Utsmani mengakibatkan pasokan rempah-rempah ke wilayah Eropa terputus. Hal ini dikarenakan boikot yang dilakukan oleh Turki Utsmani. Situasi ini mendorong orang-orang Eropa menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah yang banyak memiliki bahan rempah-rempah, Dalam perkembangannya, mereka tidak saja berdagang, tetapi juga menguasai sumber rempah-rempah di negara penghasil. Adanya semboyan imperalisme kuno: Gold (mencari kekayaan), Glory (mencari kejayaan), Gospel (menyebarkan agama kristen). Semboyan tersebut menjadi tujuan penjelajahan samudera. Disertai dengan keadaan Eropa pada tahun 1450 M sampai 1650 M menemui masa penemuan (Age of Discovery) dan masa perluasan kekuasaan (Age of Expansion) Mereka berlomba-lomba mengarungi samudra, dengan tujuan mencari daerah baru bagi perkembangan perdagangan dan kebutuhan mereka sendiri. Inilah masa yang disebut sebagai “Masa penjelajahan samudera dan penemuan daerah-daerah baru.” Orang-orang Eropa, terutama orang-orang Portugis, mencapai kemajuan-kemajuan di bidang teknologi tertentu yang kemudian melibatkan bangsa Portugis dalam salah satu petualangan mengarungi samudra yang paling berani di sepanjang zaman. Dengan bekal pengetahuan geografi dan astronomi yang bertambah baik banyak darinya berasal dari bangsa Arab, yang sering kali tersebar dikalangan Kristen Eropa lewat para sarjana Yahudi, bangsa Portugis menjadi mualim-mualim yang semakin mahir. Dengan memadukan layar yang berbentuk segi tiga dengan yang persegi empat serta memperbaiki konstruksi, mereka telah menciptakan kapal-kapal yang lebih cepat, lebih mudah digerakkan, dan lebih layak mengarungi samudra. SKEMA BIROKRASI KERAJAAN MATARAM ISLAM Kerajaan Mataram Islam yang didirikan oleh panembahan senopati pada tahun 1575 mencapai puncak kejayaanya pada masa pemerintahan Sulatan Agung (1613-1645). Pada masa pemerintahan Sultan Agung, raja ketiga dimataram, wilayah kekuasaan kerajaan telah meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian dari Jawa Barat. Setelah berakhirnya perang giyanti tahun 1775 kerajaan Mataram dipecah menjadi dua bagian: kerajaan Surakarta dan Yogyakarta. Malahan tahun 1757 dan 1813 wilayah ini terpecah lagi dengan munculnya kekuasaan Mangkunegara dan Pakualam. Dalam pemerintahan kerajaan Mataram sudah jelas bahwa raja adalah pemegang kekuasaan tertinggi yang kemudian diikuti oleh sejumlah pejabat-pejabat kerajaan yang diserahi tugas-tugas tertentu. Adapun pejabat-pejabat dibawah raja ada hubungannya dengan pembagian wilayah, terbagi menjadi dua jabatan pokok, yaitu jabatan pemerintah didalam istana (pemerintahan lebet) dan jabatan pemerintahan diluar istana (pemerintahan jawi). PRASASTI Berdasarkan bahasa yang digunakan prasasti di Indonesia dapat dikelompokkan sebagai berikut: Prasasti berbahasa Sanskerta (Kawi) Pada umumnya prasasti yang ditulis dalam bahasa sanskerta berasal dari antara abad ke-4 sampai abad ke-9 M. Rata-rata huruf yang digunakan berkisar pada huruf Pallawa(India Selatan),huruf Pra-Nagari(India Utara),dan huruf Kawi(Jawa Kuno). Keprasasti yang menggunakan bahasa jenis ini berasak dari kerajaan Kutai, Tarumanegara, Mataram Kuno, dan Kanjuruhan. Prasasti berbahasa Jawa Kuno Prasasti yang menggunakan bahasa ini kebanyakan berasal dari abad ke-10 M yaitu pada kerajaan Mataram Kuno,Majapahit dan Bali. Huruf-huruf yang digunakan adalah huruf Jawa Kuno, dan huruf Pre Nagari. Prasasti berbahasa Melayu Kuno Umumnya merupakan prasasti peninggalan dari kerajaan Sriwijaya. Prasasti berbahasa Bali Kuno Prasasti ini berasal dari Bali. PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Kedatangan Jepang Ke Indonesia Perang dikawasan Asia Pasifik Pecah setelah Jepang Menyerang pangkalan Militer AS di Pearl Harbour (Hawaii) pada tanggal 7 Desember 1941. Sehingga Jepang berusaha untuk menguasai wilayah di kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia Tanggal 1 maret 1942 Jepang Mendaratkan Pasukanya di Pulau Jawa (Banten, Indramayu, Bojonegoro) dibawah pimpinan Jendral Imamura. Tanggal 8 Maret 1942 Belanda Menyerah Tanpa Syarat kepada Jepang dilaksanakan di Kalijati, sejak saat itulah kekuasaan Belanda di Indonesia berakhir dan awal pendudukan Jepang di Indonesia Jepang Semakin Terdesak Dalam PD II Kedudukan Jepang semakin terdesak dalam Perang Pasifik karena Pulau Saipan yang sangat strategis jatuh ketangan pasikan Amerika Serikat pada bulan Juli 1944. Jatuhnya Pulau Saipan merupakan ancaman langsung bagi Jepang, apalagi diberbagai wilayah peperangan Jepang juga mengalami kekalahan. Tanggal 9 September 1944 Perdana Menteri Koiso memberikan janji kemerdekaan pada rakyat Indonesia. Untuk menarik simpati rakyat Indonesia, maka disetiap kantor diperbolehkan mengibarkan bendera merah putih berdampingan dengan bendera Jepang. Terbentuknya BPUPKI / PPKI Tanggal 1 Maret 1945, Jendral Kumakichi Harada mengumumkan dibentuknya badan khusus yang bertugas mempersiapkan hal-hal penting yang berkenaan dalam pembentukan sebuah negara merdeka yang bernama Badan Penyelidik Usaha – Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang Dokuritsu Junbi Cosakai yang diketuai oleh dr. KRT. Radjiman Widyodiningrat, sedangkan wakil ketua adalah R Surono. Anggota BPUPKI terdiri dari 60 orang tokoh bangsa Indonesia dan 7 orang bangsa Jepang Sidang I BPUPKI (29 Mei – 1 Juni 1945) Sidang pertama dihadiri oleh seluruh anggota BPUPKI dan 2 orang pembesar militer Jepang, yaitu Panglima Tentara Wilayah Ketujuh Jendral Izakagi yang menguasai Jawa serta Panglima Tentara Wilayah Keenambelas Jendral Yuichiro Nagano. Pada sidang pertama membicarakan dasar filsafat Negara Indonesia merdeka yang kemusian dikenal dengan Pancasila. Tanggal 29 Mei 1945, Moh. Yamin mengajukan lima rancangan dasar negara Indonesia merdeka, yaitu : Peri Kebangsaan Peri kemanusiaan Peri ketuhanan Peri Kerakyatan Kesejahteraan Rakyat Tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Soepomo mengajukan lima rancangan dasar negara Indonesia merdeka, yaitu : Persatuan Kekeluargaan Mufakat dan Demokrasi Musyawarah Keadilan Sosial Tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengajukan lima rancangan dasar negara Indonesia merdeka, yang diberi nama Pancasila (nama yang diajukan oleh seorang ahli bahasa yang duduk disampingnya). Kelima rancangan dasar yang diajukan yaitu : Kebangsaan Indonesia Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan Mufakat atau Demokrasi Kesejahteraan Sosial Ketuhanan Yang Maha Esa Sidang II BPUPKI (10 – 16 Juli 1945) Tanggal 22 Juni 1945, pembentukan Panitia Sembilan/Panitia Kecil, yang beranggotakan : Ir. Soekarno Moh. Hatta Moh. Yamin Ahmad Subarjo A.A Maramis Abdulkahar Muzakar Wachid Hasyim H. Agus Salim Abikusno Tjokrosujoso Panitia Sembilan ini menghasilkan dokumen yang berisi asas dan tujuan negara Indonesia merdeka. Dokumen ini dikenal sebagai Piagam Jakarta (Jakarta Charter), yang isinya sebagai berikut : Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat-syariat Islam bagi para pemeluknya Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Terdapat perbedaan tentang dasar negara yaitu masalah Sila Pertama dalam Piagam Jakarta ”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya”. A. A Maramis berpendapat apabila mempertahankan sila pertama negara Indonesia akan tepecah belah karena tidak semua rakyat Indonesia beragama Islam, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur. Untuk menyelesaikannya permasalahan tersebut maka sila pertama pada Piagam Jakarta diganti dengan ” Ketuhanan yang maha esa”. Selain itu terdapat perbedaan tentang bentuk negara Indonesia apakah negara Islam, negara Federal, negara Republik. Maka yang disepakati adalah negara Republik. Tanggal 7 Agustus 1945, Jendral Terauchi menyetujui pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) / Dokuritsu Junbi Inkai dan membubarkan BPUPKI. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan wakil ketua Moh. Hatta dan beranggotakan 21 orang. Namun tanpa seizin Jepang. PPKI diambil alih oleh para pemimpin bangsa Indonesia menjadi badan perjuangan milik bangsa Indonesia dengan menambah keanggotaannya menjadi 27 orang. Akhir Perang Dunia II Pada tanggal 6 agustus 1945, kota Hirosima dijatuhi Bom Atom oleh pihak sekutu. Alasan kota Hirosima dijatuhi Bom Atom adalah kota Hirosima sebagai pusat pangkalan militer Jepang. Pada tanggal 9 Agustus 1945, tiga tokoh bangsa Indonesia yaitu Soekarno, Moh. Hatta, dan Rajiman wedyodiningrat berangkat ke Dallat/Saigon, Vietnam Selatan untuk memenuhi panggilan Panglima Mandala Asia Tenggara Marsekal Terauchi, guna menerima informasi tentang kemerdekaan Indonesia. Pada waktu yang bersamaan dengan keberangkatan ketiga tokoh bangsa Indonesia ke Dallat, Vietnam. Untuk kedua kalinya Jepang dijatuhi kembali Bom Atom oleh pihak sekutu, yaitu kota Nagasaki yang dijatuhi Bom Atom. Alasan kota Nagasaki dijatuhi Bom Atom oleh sekutu adalah kota Nagasaki merupakan pusat Industri militer Jepang. Pihak sekutu memberikan ultimatum kepada Jepang, apabila Jepang tidak mau menyerah pihak sekutu masih akan membom atom kota lain yang ada di Jepang diantaranya Tokyo yag merupakan ibukota Jepang. Dengan hancurnya dua kota penting di Jepang dan ultimatum dari pihak sekutu tersebut maka pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa Syarat kepada Sekutu. Berita kekalahan Jepang oleh Sekutu pertama kali diketahui oleh Sutan Syahrir di Radio BBC Inggris, sehingga setelah kedatangan Soekarno dari Dallat para pemuda mendatangi Soekarno untuk membahas tentang pelaksanaan Proklamasi. Peristiwa Rengasdengklok Pada tanggal 15 Agustus sekitar pukul 22.30 malam, utusan golongan muda yang terdiri dari Wikana, Darwis telah menghadap Karno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Wikana pun penyampaikan tuntutan agar Bung Karno segera mengumumkan Proklamasi kemerdekaan Indonesia pad esok hari, yakni pada tanggal 16 Agustus 1945. Bung Karno pun menolak tuntutan itu, dan lebih menginginkan betemu dan bermusyawarah terlebih dahulu dengan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) lainnya. Karena bung karno menginginkan kemerdekaan Indonesia harus di capai tanpa pertumpahan darah. Mendengar penolakan Bung Karno itu, maka Wikana pun mengancam bahwa pada esok hari akan terjadi pertumpahan darah yang dahsyat dan pembunuhan secara besar-besaran. Hal tersebut pun membuat suasana menjadi tegang antara Bung Karno dan Pemuda, yang di saksikan langsung oleh Drs. M. Hatta, Dr. Buntara, Mr. Iwa Kusumasumantri dan Mr. Ahmad Subardjo. Di tengah suasana pro dan kontra, golongan muda memutuskan untuk membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok . Pilihan ini diambil berdasarkan kesepakatan rapat terakhir golongan pemuda pada 16 Agustus 1945 di Asrama Baperpi, Cikini, Jakarta. Maksut dan tujuan para pemuda membawa kedua pemimpin tersebut adalah agar Bung Karno dan Bung Hatta segera mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dengan secepatnya serta menjauhkan Bung Karno dan Bung Hatta dari pengaruh Jepang. Sementara itu di Jakarta, terjadi dialog antara golongan tua yang diwakili Ahmad Subardjo dan golongan muda yang diwakili oleh Wikana, setelah terjadi dialog dan ditemui kata sepakat agar Proklamasi Kemerdekaan harus dilakukan di Jakarta dan diumumkan pada 17 Agustus 1945. Golongan muda kemudian mengutus Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Subardjo ke Rengasdengklok dalam rangka menjemput kembali Bung Karno dan Bung Hatta. Hal tersebut berjalan mulus lantaran Ahmad Subardjo memberi jaminan pada golongan muda bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada 17 Agustus 1945 selambat-lambatnya pukul 12.00. Dengan jaminan itu, Cudanco Subeno (Komandan Kompi PETA Rengasdengklok) mau melepaskan Soekarno dan Hatta untuk kembali ke Jakarta dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Dan sekitar pukul 23.00 rombongan tiba di rumah kediaman Bung Karno di jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, untuk menurunkan Ibu Fasmawati (istri Bung Karno), yang kala itu ikut di bawa ke Rengasdengklok. Dan pada malam itu juga, sekitar pukul 02.00 pagi, Bung Karno memimpin rapat PPKI di rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta. Rapat itu terutama membahas tentang Persiapan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Perumusan Teks Proklamasi Peristiwa Rengasdengklok telah mengubah jalan pikiran Bung Karno dan Bung Hatta. Mereka telah menyetujui bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus segera dikumandangkan. Kemudian diadakanlah rapat yang membahas Persiapan Proklamasi Kemerdekaan di rumah Laksamana Maeda, dipilihnya rumah Laksamana Maeda karena tempat tersebut dianggap tempat yang aman dari ancaman tindakan militer Jepang karena Maeda adalah Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut Jepang dan Maeda juga merupakan kawan baik Mr. Ahmad Subardjo. Di kediaman Maeda itulah rumusan teks proklamasi disusun. Hadir dalam pertemuan itu Sukarni, B.M.Diah dan Mbah Diro dari golongan muda yang menyaksikan perumusan teks proklamasi. Semula golongan muda menyodorkan teks proklamasi yang keras nadanya dan karena itu rapat tidak menyetujui. Kemudian berdasarkan pembicaraan antara Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo, diperoleh rumusan teks proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno yang berbunyi: Proklamasi Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja. Djakarta, 17-8-'05 Wakil2 bangsa Indonesia Setelah teks proklamasi selesai disusun, Permasalahan baru muncul yaitu perihal siapa yang harus menandatangani teks tersebut, setelah teks proklamasi disusun. Drs. M. Hatta memberi usulan, agar teks proklamasi itu ditandatangani oleh seluruh yang hadir sebagai Wakil Bangsa Indonesia. Sukarni dari golongan muda, mengajukan usulan bahwa teks proklamasi tidak perlu ditandatangani oleh semua yang hadir, tetapi cukup oleh dua orang saja, yaitu Ir. Sukarno dan Drs. M. Hatta, Atas Nama Bangsa Indonesia. dan Ir. Sukarno juga diusulkan untuk membacakan teks proklamasi tersebut. Usulan dari Sukarni, diterima. Kemudian, Sukarno meminta kepada Sayuti Melik untuk mengetik naskah proklamasi tersebut, dengan perubahan-perubahan yang disetujui bersama. Setelah konsep selesai disepakati, Sayuti Melik menyalin dan mengetik naskah tersebut menggunakan mesin ketik yang diambil dari kantor perwakilan AL Jerman, milik Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler. Pada awalnya pembacaan proklamasi akan dilakukan di Lapangan Ikada, namun berhubung alasan keamanan dipindahkan ke kediaman Ir. Soekarno. Persiapan Pembacaan Teks Proklamasi Dini hari pada tanggal 17 Agustus 1945, para pemimpin nasional dan para pemuda kembali ke rumah masing-masing guna menyiapkan penyelenggaraan pembacaan teks proklamasi setelah teks proklamasi selesai di rumuskan dan di sahkan. saat itu Jepang mengetahui rencana pembacaan proklamasi dan mengira bahwa pembacaan proklamasi akan dilaksanakan di lapangan Ikada, oleh karena itu tentara Jepang memblokade lapangan Ikada. Barisan Muda pun telah ramai berdatangan menuju lapangan Ikada dalam rangka menjadi saksi pembacaan teks proklamasi. Pemimpin Barisan Pelopor (Sudiro), juga datang ke lapangan Ikada dan melihat pasukan Jepang dengan persenjataan lengkap telah memblokade lapangan Ikada. Sudiro kemudian melaporkan keadaan itu kepada Muwardi (Kepala Keamanan Bung Karno). Sudiro pun kemudian mengetahui bahwa pembacaan proklamasi dipindah dari lapangan Ikada ke rumah Sukarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Saat itu, halaman rumah Sukarno mulai ramai dipadati oleh massa, menjelang pembacaan teks proklamasi. Dr. Muwardi mengutus Latief Hendraningrat untuk menjaga keamanan pelaksanaan upacara dan untuk mengantisipasi gangguan dari tentara Jepang, dalam melaksanakan pengamanan Latief Hendraningrat dibantu oleh Arifin Abdurrahman. Suasana halaman rumah Sukarno, terlihat sangat ramai. Suwiryo, Wakil Walikota Jakarta, meminta kepada Wilopo untuk mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan. Wilopo kemudian meminjam mikrofon dan beberapa pengeras suara ke toko elektronik milik Gunawan. Kemudian Sudiro (Pemimpin Barisan Pelopor) mengutus Komandan Pengawal rumah Sukarno, S. Suhud, untuk mencari tiang bendera. Suhud kemudian memperoleh sebatang tiang bambu dari belakang rumah, dan menancapkan bambu tersebut di dekat teras, kemudian dia memberi tali sebagai kelengkapan untuk pengibaran bendera. Di sisi lain, Fatmawati (Istri Sukarno) mempersiapkan bendera yang dijahit dengan tangannya sendiri. Ukuran bendera tersebut masih belum standar seperti ukuran bendera sekarang. Para pemuda mengiginkan agar pembacaan teks proklamasi segera dilaksanakan karena mereka sudah tidak sabar untuk menyaksikan proklamasi kemerdekaan indonesia. Mereka mendesak Muwardi agar mengingatkan Ir. Sukarno agar segera melaksanakan proklamasi kemerdekaan indonesia. Namun Sukarno menolak jika harus melaksanakannya sendiri tanpa didampingi Bung Hatta. Ketegangan pun terjadi sebab Muwardi terus mendesak Sukarno, untuk segera membacakan teks proklamasi tanpa harus menunggu kehadiran Bung Hatta. Untunglah, 5 menit sebelum pelaksanaan upacara, Bung Hatta datang dan langsung mendampingi Sukarno untuk segera melaksanakan upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pelaksanaan Upacara Proklamasi Kemerdekaan Pelaksanaan pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945 (hari Jum’at) di jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta (yang sekarang menjadi jalan Proklamasi). Upacara proklamasi kemerdekaan dipimpin oleh Latief Hendraningrat, tanpa protokol. Latief segera memimpin barisan untuk berdiri, dengan sikap sempurna. Suhud dan Latief mengibarkan bendera merah putih secara perlahan-lahan, sesudah selesainya pembacaan proklamasi, Bendera merah putih dinaikkan sambil diiringi lagu Indonesia Raya, yang secara spontan dinyanyikan oleh seluruh masyarakat yang hadir pada saat itu. Seusai pengibaran bendera Merah Putih acara dilanjutkan sambutan dari Wali Kota Suwiryo dan dr. Muwardi. Pelaksanaan upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dihadiri oleh tokoh tokoh Indonesia lainnya, seperti Sukarni, Mr. Latuharhary, Ibu Fatmawati, Ny. S.K. Trimurti, Mr. A.G. Pringgodigdo, Mr. Sujono dan dr. Samsi,. RESPON INTERNASIONAL TERHADAP KEMERDEKAAN RI Pengakuan Mesir terhadap Kemerdekaan RI Sebabnya : Persamaan Agama Banyaknya masyarakat Indonesia yang menuntut ilmu di Mesir Banyaknya masyarakat Indonesia yang bekerja di Mesir Banyaknya masyarakat Indonesia yang melakukan haji di Arab Pengakuan India terhadap Kemerdekaan RI Sebabnya : Persamaan Kebudyaaan (Hindu-Budha) Persamaan nasib (sama-sama dijajah atau sama-sama ingin merdeka) Hubungan dekat antara pemimpin negara (Nehru dan Moh. Hatta) Pengakuan Australia terhadap Kemerdekaan RI Sebabnya : Hubungan baik antara Australia dan Indonesia yang dimulai semenjak penjajahan Jepang di Indonesia Hubungan ini dimulai ketika dulu banyak para buruh kapal dan perwira kapal dari Indonesia yang dibawa Belanda ke Australia, para pekerja dari Indonesia ini kemudian berhubungan kontak dengan Seamen’s Union In Sydney (Asosiasi Pekerja), asosiasi tersebut terkejut melihat diskriminasi yang terjadi antara buruh kapal dan perwira kapal, asosiasi tersebut memberi tahu pekerja Indonesia bahwa mereka bekerja di Australia yang dihormati hak-haknya sebagai pekerja serta memiliki hak untuk protes. Diskriminasi yang tejadi : Buruh kapal bekerja di lingkungan yang jelek dan gaji sangat minim Perwira kapal gaji layak seperti orang eropa, kerja di lingkungan yang bagus Persamaan tujuan yakni sama-sama ingin menyingkirkan atau mengusir Jepang GERAKAN NON-BLOK Gerakan ini dicanangkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang dihadiri 25 negara dari Asia, Afrika, Eropa, dan Latin Amerika diselenggarakan di Biograd (Belgrade), Yugoslavia pada tahun 1961. Pemimpin kharismatik dari Yugoslavia, Presiden Broz Tito, menjadi Pimpinan pertama dalam Gerakan Non-Blok. Gerakan Non-Blok (GNB) adalah merupakan suatu organisasi internasional yang terdiri dari lebih dari 100 negara-negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan besar apapun. Tujuan dari organisasi ini, seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, adalah untuk menjamin "kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok" dalam perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik. Lima prinsip disebut dengan “Panchshell”, yang kemudian menjadi basis dari Gerakan Non-Blok. Kelima prinsip tersebut adalah: Saling menghormati kedaulatan teritorial Saling tidak melakukan agresi Saling tidak mencampuri urusan dalam negeri Setara dan saling menguntungkan, serta Berdampingan dengan Damai Berdasarkan penjelasan di atas, maka keberadaan Gerakan Negara-Negara Non-Blok secara tegas mengacu pada hasil-hasil kesepakatan dalam Konferensi Asia-Afrika di Bandung 1955. Penggunaan istilah bangsa-bangsa non-blok atau “tidak memihak” adalah pernyataan bersama untuk menolak melibatkan diri dalam konfrontasi ideologis antara Barat-Timur dalam suasana Perang Dingin. Lebih lanjut, bangsa-bangsa yang tergabung dalam Gerakan Non-Blok lebih memfokuskan diri pada upaya perjuangan pembebasan nasional, menghapuskan kemiskinan, dan mengatasi keterbelakangan di berbagai bidang. Dengan demikian, jelas terang bagi kita besarnya kontribusi Konferensi Bandung bagi perkembangan Gerakan Non-Blok sebagai gerakan politik dari negara-negara yang menentang perang dingin. HIDROSFER DAN PERAIRAN DARAT Hidrosfer adalah keseluruhan sistem air di bumi yang meliputi lautan, perairan darat, airtanah, salju, dan air yang ada di atmosfer. Kurang lebih tiga perempat dari permukaan bumi tertutupi oleh air. Air di bumi bersirkulasi dalam lingkaran hidrologi. Sinar matahari yang menyinari permukaan bumi, termasuk menyinari perairan laut, mengakibatkan terjadinya proses penguapan. Proses penguapan terjadi di laut (evaporasi) dan di darat. Di darat penguapan terjadi pada tumbuhan (transpirasi) dan makhluk hidup lainnya (respirasi). Kemudian titik-titik uap berkumpul membentuk awan. Angin membawa awan menuju ke daratan. Karena perbedaan suhu di laut dan di darat, menyebabkan terjadinya proses kondensasi (berubahnya uap air menjadi air) dan kemudian ditumpahkan ke permukaan bumi (presipitasi) dalam bentuk hujan dan salju. Beberapa air yang jatuh di permukaan bumi mengalami infiltrasi (masuknya air ke dalam tanah) dan beberapa yang lain mengalami run off (mengalirnya air di permukaan bumi). Air yang mengalami infiltrasi kemudian mengalami proses perkolasi (mengalirnya air dalam permukaan bumi). Melalui proses run off dan perkolasi, air kembali menuju ke laut yang kemudian kembali terjadi penguapan dan proses seterusnya sehingga kesinambungan proses ini disebut Siklus Hidrologi. Sungai Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju dan bermuara di laut, danau atau sungai yang lebih besar, aliran sungai merupakan aliran yang bersumber dari limpasan yaitu : limpasan yang berasal dari hujan, gletser, limpasan dari anak-anak sungai dan limpasan dari air tanah. Berikut beberapa manfaat sungai bagi kehidupan manusia. Sumber air bersih Pengairan dan irigasi Sumber energi pembangkit listrik Sarana transportasi Budidaya perikanan Pariwisata Tepat olahraga Berdasarkan sumber airnya, sungai terbagi menjadi berikut : Sungai Hujan, Sungai Gletser, Sungai Campuran Berdasarkan debit airnya, sungai terbagi menjadi berikut : Permanen :  sepanjang tahun relatif tetap Sungai periodic : musim hujan airnya banyak Sungai episodic :  musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak Sungai ephemeral : ada airnya hanya pada saat musim hujan Berdasarkan keterkaitan dengan air tanah, sungai terbagi menjadi berikut : Sungai Influent, adalah sungai yang airnya menyuplai ketersediaan airtanah. Sungai Efluent, adalah sungai yang disuplai oleh aliran airtanah. Berdasarkan arah aliran terhadap lapisan batuan, sungai terbagi menjadi berikut : Sungai konsekuen adalah sungai yang arah aliran airnya searah dengan kemiringan lerengnya. Sungai subsekuen adalah sungai yang arah aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekuen. Sungai resekuen adalah sungai yang arah aliran airnya sejajar dengan sungai konsekuen. Sungai obsekuen adalah sungai arah aliran airnya berlawanan dengan sungai konsekuen. Sungai anteseden adalah sungai yang kekuatan erosi ke dalamnya mampu mengimbangi pengangkatan daerah yang dilaluinya. Sungai reverse adalah sungai yang kekuatan erosi ke dalammya tidak mampu mengimbangi pengangkatan daerah yang dilaluinya. Oleh karena itu arah aliran sungai ini berbelok menuju ke tempat lain yang lebih rendah Sungai insekuen ialah sungai yang arah aliran airnya tidak mengikuti perlapisan batuan sehingga arahnya tidak menentu. Danau Danau merupakan suatu daratan yang cekung (basin) yang digenangi air yang cukup banyak Danau dapat dikatakan sebagai tempat penampungan (reservoir) air tawar di darat pada ketingian tertentu di atas permukaan laut. Sumber air danau antara lain air hujan, air sungai, cairan gletser, dan airtanah. Danau terbentuk melalui berbagai cara, antara lain karena adanya depresi pada permukaan bumi. Cekungan alam terbentuk karena tenaga geologi patahan, pelarutan bagian permukaan bumi (daerah karst), erosi gletser, dan letusan gunung berapi. Kemudian jika sebagian tepi cekungan alam ditutup maka terbuatlah danau buatan atau disebut waduk. Menurut proses terjadinya, danau dapat dibedakan menjadi: Danau Tektonik, adalah danau yang terjadi karena adanya tenaga tektonik seperti lipatan, patahan, dan gerakan kulit Bumi yang menyebabkan terjadinya bentuk permukaan bumi yang lebih rendah daripada daerah sekitarnya. Danau Vulkanik, adalah danau yang terjadi pada kawah atau kepundan gunung berapi yang masih aktif maupun yang pasif kemudian terisi air. Pada bekas letusan gunung berapi biasanya terjadi cekungan. Jika cekungan terisi oleh material vulkanik yang tidak tembus air maka hujan yang jatuh di cekungan tersebut tertampung dan terjadilah danau vulkanik. Contoh Danau Batur di Bali. Danau Tektonovulkanik, adalah danau yang terjadi karena gabungan tektonisme dan vulkanisme. Pada saat terjadi erupsi gunung api (meletus), sebagian badan gunung api patah dan merosot menutupi lubang kepundan. Patahnya gunung ini disebabkan adanya kekosongan dapur magma pada saat terjadi gunung meletus. Jika daerah patahan tersebut terisi air, maka akan terbentuk danau. Contoh Danau Toba di Sumatera Utara. Danau Doline (karst), adalah danau ini terjadi di daerah karst karena adanya proses pelarutan zat kapur oleh air. Pelarutan kapur tersebut menghasilkan suatu bentuk cekungan yang jika terisi air hujan akan membentuk danau karst berupa dolina. Jika ukuran suatu danau karst lebih besar daripada dolina pada umumnya, maka disebut uvala. Danau karst yang lebih besar daripada uvala adalah polje. Biasanya danau doline bentuknya kecil dan bersifat temporer. Artinya, air danau ada pada waktu musim hujan saja. Contohnya di Pegunungan Seribu, Yogyakarta. Danau Gletser, adalah danau yang terjadi karena adanya cairan gletser sebagai akibat dari glasiasi kontinental atau pencairan gletser pada akhir zaman. Contoh Danau Finger di New York dan The Great Lakes di Amerika. Danau Tapal Kuda (Oxbow Lake), adalah danau yang terbentuk karena meander yang terputus. Danau ini memiliki bentuk seperti tapal kuda atau melengkung. Sungai yang besar biasanya membentuk kelokan aliran sungai di hilir sungai tersebut, yang disebut meander. Hasil erosi oleh sungai yang terendapkan akan menutup aliran sungai pada meander sehingga meander sungai terpisah dari aliran sungai yang baru. Jika sisa aliran ini terisi lebih lanjut oleh air, maka akan terbentuk danau oxbow atau danau tapal kuda. Danau Oxbow sering dijumpai di beberapa sungai di Kalimantan.. Danau Bendungan, adalah danau yang terjadi karena adanya pembendungan aliran sungai. Pembendungan ini bisa terjadi karena dua sebab, yaitu karena longsoran (proses alami) dan direncanakan (buatan manusia). Contoh danau bendungan oleh proses alam adalah Danau Pengilon di Dieng. Selain oleh proses alam, danau ini bisa dibuat oleh manusia dengan kesengajaan (direncanakan) untuk membendung aliran sungai. Danau yang terbentuk biasa disebut waduk, contoh Waduk Serbaguna Wonogiri. Danau memiliki kegunaan yang banyak, seperti: Pengendali banjir Sebagai PLTA Penyedia air bersih Suplay air irigasi Pengembangan pariwisata Suplay air untuk kegiatan industri Tempat wisata Mata pencaharian Rawa Rawa adalah tanah basah yang selalu digenangi air karena sistem drainase yang rendah. Ciri khas dari sebuah rawa adlaah tidak adanya pohon-pohon dan semak-semak, tetapi ditumbuhi oleh tumbuhan-tumbuhan berbatang lunak dan rerumputan. Tanah pada rawa termasuk tanak organik yang asam dan tidak dijumpai adanya cacing. Indikasi tanah rawa dapat dimanfaatkan untuk menanam adalah dengan melihat ada tidaknya cacing tanah dan pohon rumbia. Artinya, semakin banyak cacing tanah dan pohon rumbia maka semakin subur rawa tersebut. Berdasarkan genangan airnya : Rawa yang Airnya Selalu Tergenang, ditandai dengan tertutup tanah gambut yang tebal sehingga tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Sulit ditemukan bentuk kehidupan binatang karena air di sekitar wilayah tersebut sangat asam dan berwarna kemerah-merahan akibat reaksi oksida besi. Derajat keasaman (pH) di daerah ini berkisar antara 4–4,5. Rawa yang Airnya Tidak Selalu Tergenang, jenis rawa ini memperoleh pergantian air tawar yang berasal dari limpahan air sungai saat terjadi pasang naik laut dan relatif mengering pada saat air laut surut. Proses pergantian air yang senantiasa berlangsung mengakibatkan kondisi air di wilayah rawa tidak terlalu asam sehingga beberapa jenis hewan dan tanaman mampu hidup dan beradaptasi dengan wilayah ini. Berdasarkan proses terbentuknya : Rawa Abadi, adalah rawa yang tidak pernah kering sepanjang tahun dan terbentuk dari genangan air hujan atau airtanah yang tidak mempunyai pelepasan. Air di rawa tersebut sangat asam dan berwarna kemerah-merahan dan hampir tidak ada organisme yang dapat hidup sehingga tidak dapat dimanfaatkan. Rawa Sungai, ketika air sungai meluap, bahan kasar yang dibawa sungai akan membentuk tanggul alam sepanjang sungai tersebut. Di sebelah luarnya terendap bahan-bahan yang lebih halus. Ketika air surut kembali, genangan air di luar tanggul tidak dapat kembali ke sungai sehingga terbentuk rawa sungai. Peristiwa yang sama akan terjadi setiap air sungai meluap dari tempat alirannya. Rawa sungai juga dapat terbentuk pada proses pemenggalan meander dan biasa disebut oxbow swamp. Rawa Muara, pada waktu pasang naik air laut masuk ke uara sungai dan melimpah ke daratan di sekitarnya. Ketika air laut surut permukaan air rawa tersebut merendah dan naik lagi ketika terjadi pasang. Dengan membuat saluran untuk memasukkan air sungai ke rawa pada waktu pasang naik dan mengeluarkan air rawa pada waktu pasang surut, derajat keasaman air rawa dapat dikurangi. Dengan demikian rawa tersebut dapat dijadikan sawah pasang surut. Rawa Teluk, terbentuk di pantai landai karena sebuah teluk terbendung oleh bar (endapan pasir yang tumbuh di dasar laut). Karena pembendungan terseut, dasar teluk menjadi bertambah dangkal dan tertutup vegetasi pantai sehingga terbentuklah sejenis rawa pantai. Beberapa manfaat rawa bagi kehidupan manusia, sebagai berikut. Rawa dengan hutan mangrove (bakau) dapat menghasilkan kayu untuk berbagai keperluan manusia. Rawa pantai dengan nipah dan rumbia yang tumbuh di dalamnya digunakan sebagai penghasil bahan atap. Berbagai jenis rawa dapat menghasilkan ikan Daerah rawa dapat dijadikan permukiman dengan rumah-rumah bertiang tinggi dan perahu sebagai alat transportasinya. Setelah dikeringkan, rawa dapat dijadikan lahan pertanian kering. Airtanah Air tanah adalah air yang terdapat dalam pori-pori tanah atau pada celah-celah batuan. Air tanah terbentuk dari air hujan. Pada saat turun hujan, sebagian titik-titik air meresap ke dalam tanah (infiltrasi). Air hujan yang masuk itu yang menjadi adangan air tanah. Volume air yang meresap ke dalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya. Peranan airtanah bagi kehidupan, antara lain: Merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi Menyediakan kebutuhan air bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan Kebutuhan air bersih untuk perkotaan dan pedesaan banyak yang dipenuhi dari airtanah (PDAM, PPSAB, DGSDM) Kebutuhan pokok (air minum dan rumah tangga), lebih dari 70% penduduk masih memanfaatkan airtanah Kebutuhan industri, sekitar 90% masih menggantungkan pada airtanah Kebutuhan untuk perkebunan, banyak dikembangkan oleh perkebunan tebu, kelapa sawit, teh, karet Kebutuhan untuk pertanian, dibeberapa daerah banyak dikembangkan dari airtanah (P2AT) Kebutuhan dalam pertambangan : pencucian, dewatering, dan untuk fasilitas umum Fasilitas umum (MCK, air minum), dibanyak perkantoran, peribadatan, rumah sakit, panti asuhan, dll SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) Tahapan kerja SIG meliputi tiga hal utama, yaitu : Masukan (Input) Tahapan kerja SIG yang pertama adalah data masukan, yaitu suatu tahapan pada SIG yang dapat digunakan untuk memasukkan dan mengubah data asli ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh komputer. Sumber data : Data pengindraan jauh (remote sensing) adalah data dalam bentuk citra dan foto udara atau nonfoto. Citra adalah gambar permukaan bumi yang diambil melalui satelit. Foto udara adalah gambar permukaan bumi yang diambil melalui pesawat udara. Data lapangan (teristris), yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui hasil pengamatan di lapangan karena data ini tidak terekam dengan alat penginderaan jauh. Misalnya, batas administrasi, kepadatan penduduk, curah hujan, pH tanah, kemiringan lereng, suhu udara, kecepatan angin, dan gejala gunungapi. Data peta (map), yaitu data yang telah terekam pada kertas atau film. Misalnya, peta geologi atau peta jenis tanah yang akan digunakan sebagai masukan dalam SIG, kemudian dikonversikan (diubah) ke dalam bentuk digital. Data statistik (statistic), yaitu data hasil catatan statistik dalam bentuk tabel, laporan, survei lapangan, dan sensus penduduk. Data statistik diperoleh dari lembaga swasta atau instansi resmi peme rintah, seperti Biro Pusat Statistik (BPS). Data statistik merupakan data sekunder, yaitu data yang telah mengalami pengolahan lebih lanjut. Proses Teknik pemasukan data ke dalam SIG dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. Digitasi data-data spasial, seperti peta dengan menggunakan digitizer. Scaning data-data spasial dan atribut dengan menggunakan scanner. Modifikasi data terutama data atribut. Mentransfer data-data digital, seperti citra satelit secara langsung. Manipulasi dan Analisis Data Keluaran (Output) Tahapan keluaran data, yaitu tahapan dalam SIG yang berfungsi menyajikan atau menampilkan hasil akhir dari proses SIG dalam bentuk peta, grafik, tabel, laporan, dan bentuk informasi digital lainnya yang diperlu kan untuk perencanaan, analisis, dan penentuan kebijakan terhadap suatu objek geografis. Analisis Spasial : Overlay (tumpeng tindih) : memperoleh informasi dari sumber yang berbeda, mengetahui perubahan batas dari waktu ke waktu Sebaran/distribusi : mengertahui variasi poola dan jumlah atribut terhadap ruang Aliran/flow : menganalisis peta aliran Analisis 3D : berhubungan dengan aspek konfigurasi 3 dimensi (suatu kenyataan) Buffering : menentukan wilayah dengan jarak tertentu suatu objek EL NINO DAN LA NINA DI INDONESIA El Nino ditandai dengan naiknya suhu permukaan laut pada bujur 170°BB - 120°BB dan pada lintang 5°LS - 5°LU, dimana anomali positif. Pada bulan desember, posisi matahari berada di titik balik selatan bumi, sehingga daerang lintang selatan mengalami musim panas. Di Peru mengalami musim panas dan arus laut dingin Humboldt tergantikan oleh arus laut panas. Karena kuatnya penyinaran oleh sinar matahari perairan di pasifik tengah dan timur, menyebabakan meningkatnya suhu dan kelembapan udara pada atmosfer. Sehingga tekanan udara di pasifik tengah dan timur rendah, yang kemudian yang diikuti awan-awan konvektif (awan yang terbentuk oleh penyinaran matahari yang kuat). Sedangkan di bagian pasifik barat tekanan udaranya tinggi yaitu di Indonesia (yang pada dasarnya dipengaruhi oleh angin musoon, angin passat dan angin lokal. Akan tetapi pengaruh angin munsoon yang lebih kuat dari daratan Asia), menyebabkan sulit terbentuknya awan. Karena sifat dari udara yang bergerak dari tekanan udara tinggi ke tekanan udara rendah. Menyebabkan udara dari pasifik barat bergerak ke pasifik tengah dan timur. Hal ini juga yang menyebabkan awan konvektif di atas Indonesia bergeser ke pasifik tengah dan timur. La Nina ditandai dengan menurunnya suhu permukaan laut pada bujur 170°BB - 120°BB dan pada lintang 5°LS - 5°LU, dimana anomali negative. Sedangkan La Nina sebaliknya dari El Nino, terjadi saat permukaan laut di pasifik tengah dan timur suhunya lebih rendah dari biasanya pada waktu-waktu tertentu. Dan tekanan udara kawasan pasifik barat menurun yang memungkinkan terbentuknya awan. Sehingga tekanan udara di pasifik tengah dan timur tinggi, yang menghambat terbentuknya awan. Sedangkan di bagian pasifik barat tekanan udaranya rendah yaitu di Indonesia yang memudahkan terbentuknya awan cumulus nimbus, awan ini menimbulkan turun hujan lebat yang juga disertai petir. Karena sifat dari udara yang bergerak dari tekanan udara tinggi ke tekanan udara rendah. Menyebabkan udara dari pasifik tengah dan timur bergerak ke pasifik barat. Hal ini juga yang menyebabkan awan konvektif di atas pasifik ttengah dan timur bergeser ke pasifik barat. Faktor penyebab : Anomali suhu yang mencolok di perairan samudera pasifik. Melemahnya angin passat (trade winds) di selatan pasifik yang menyebabkan pergerakan angin jauh dari normal. Kenaikan daya tampung lapisan atmosfer yang disebabkan oleh pemanasan dari perairan panas dibawahnya. Hal ini terjadi di perairan peru pada saat musim panas. Adanya perbedaan arus laut di perairan samudera pasifik. Dampaknya : Naiknya tekanan udara di pasifik tengah dan timur saat El Nino, menyebabkan pembentukan awan yang intensif. Hal ini yang menjadikan curah hujan yang tinggi di kawasan pasifik tengah dan timur. Sedangkan sebaliknya, di daerah pasifik barat terjadi kekeringan yang jauh dari normal. Turunnya tekanan udara di pasifik tengah dan timur saat La Nina, menjadi hambatan terbentuknya awan di daerah ini, sehingga mengalami kekeringan. Sedangkan sebaliknya, di daerah pasifik barat curah hujan sangat tinggi. Hal ini menimbulkan banjir yang parah di Indonesia. Meningkatnya suhu permukaan laut yang biasanya dingin di perairan , mengakibatkan perairan yang tadinya subur akan ikan menjadi sebaliknya. Hal ini menyebabkan nelayan kesulitan mendapatkan ikan di perairan. MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) MEA merupakan singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memiliki pola mengintegrasikan ekonomi ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN. Adapun bentuk kerjasamanya ialah : Pengembangan pada sumber daya manusia dan adanya peningkatan kapasitas Pengakuan terkait kualifikasi profesional Konsultasi yang lebih dekat terhadap kebijakan makro keuangan dan ekonomi. Memiliki langkah-langkah dalam pembiayaan perdagangan. Meningkatkan infrastruktur. Melakukan pengembangan pada transaksi elektronik lewat e-ASEAN. Memperpadukan segala industri yang ada diseluruh wilayah untuk dapat mempromosikan sumber daerah. Meningkatkan peran dari sektor swasta untuk dapat membangun MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN. Adapun ciri-ciri utama MEA, yaitu : Kawasan ekonomi yang sangat kompetitif. Memiliki wilayah pembangunan ekonomi yang merata. Daerah-daerah akan terintegrasi secara penuh dalam ekonomi global Basis dan pasar produksi tunggal. PENGINDERAAN JAUH Dalam bidang penginderaan jauh, terdapat empat konsep reolusi yang sangat penting, yaitu resolusi spasial, resolusi spektral, resolusi radiometrik, dan resolusi temporal. Resolusi layar pun memegang peranan penting ketika berkaitan dengan praktik pengolahan citra Resolusi spasial adalah ukuran terkecil yang masih dapat dideteksi oleh suatu sistem pencitraan. Semakin kecil ukuran objek (terkecil) yang dapat terdeteksi, semakin halus atau tinggi resolusi spasialnya. Begitu pula sebaliknya, semakin besar ukuran objek terkecil yang dapat terdeteksi, semakin kasar atau rendah resolusinya. Resolusi spektral adalah kemampuan suatu sistem optik-elektronik untuk membedakan informasi (objek) berdasarkan pantulan atau pancaran spektralnya (Danoedoro, 2012). Jika semakin banyak jumlah salurannya terlebih lagi dengan julat yang sempit maka akan semakin tinggi kemungkinannya untuk membedakan objek-objek berdasarkan respons spektralnya. Hal ini menjelaskan bahwa semakin sempit julat (interval panjang gelombangnya) dan/atau banyak jumlah salurannya dapat dikatakan semakin tinggi pula resolusi spektral yang dimiliki. Resolusi radiometrik ialah kemampuan sensor dalam mencatat respons spektral objek. Semakin tinggi resolusi radiometrik yang dimiliki maka akan semakin tinggi pula kemampuan untuk membedakan objek-objek di permukaan bumi. Resolusi temporal ialah kemampuan suatu sistem untuk merekam ulang daerah yang sama. Satuan dari resolusi temporal ialah jam atau hari. ENERGI FOSIL Energi fosil merupakan energi yang berasal dari alam seperti fosil-fosil yang menghasilkan gas, batu bara dan minyak bumi, matahari, air, dan angin merupakan sumber energi yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia karena sifatnya yang dapat menggerakkan berbagai hal di dunia. Selama ini sebagian besar sumber energi utama manusia di bumi lebih terfokus pada penggunaan bahan bakar fosil yang telah banyak menghasilkan gas-gas rumah kaca seperti CO2, dan telah memberikan kontribusi terbesar bagi pemanasan global. Saat ini, hampir semua kebutuhan energi yang manusia gunakan diperoleh dari konversi sumber energi fosil, misalnya energi untuk pembangkit listrik, industri dan berbagai macam alat-alat transportasi. Pembentukan energi fosil ini mengalami proses yang sangat lama dengan mendapatkan pengaruh dari gesekan panas bumi dan tekanan udara lainnya. Bahan bakar fosil merupakan sumber daya tak terbarukan karena proses pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun, sedangkan cadangan di alam habis jauh lebih cepat daripada proses pembentukannya. Produksi dan penggunaan bahan bakar fosil menimbulkan keprihatinan lingkungan. Sebuah gerakan global menuju generasi energi terbarukan karena itu dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan energi meningkat. Bentuk bahan bakar fosil pun macam-macam, yakni: Minyak bumi Batu bara yang biasa kita gunakan untuk keperluan pembakaran selama ini Gas bumi Dampak Pemakaian energi fosil yang terus menerus akan mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk hidup. Udara dan iklim Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global). Perairan Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Selain itu, pencemaran air oleh minyak bumi juga bisa disebabkan oleh pembuangan minyak pelumas secara sembarangan. Pembuangan sisa sampah cair pabrik ke sungai atau laut juga ikut memegang andil yang besar terhadap pencemaran air ini. Di laut sering terjadi pencemaran oleh minyak dari tangki yang bocor. Dengan adanya minyak pada permukaan air menghalangi kontak antara air dengan udara sehingga kadar oksigen didalam air akan berkurang dan dapat mengganggu biota-biota yang berada didalam air tersebut. Pada dasarnya pencemaran air disebabkan oleh kesalahan manusia. Tanah Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama kurun waktu tertentu. SISTEM PANTAI Berbeda dengan proses geologi lainnya, proses pantai terbatas pada daerah yang sempit pada waktu tertentu. Perubahan garis pantai sangat tergantung pada perubahan permukaan laut, pengangkatan (uplift) atau penurunan daerah pantai (subsidence). Pasang Surut Permukaan air laut dapat naik dan turun sebagai respon atas gravitasi bulan.Fluktuasi demikian pada permukaan laut disebut tides. Banyak daerah yang mengalami dua kali pasang dan dua kali surut per hari. Akibat utama peristiwa pasang surut adalah terbawanya sedimen sepanjang pantai dan pada dasar laut dangkal yang berdekatan. Gelombang Gelombang dihasilkan dari berbagai proses seperti pergeseran air karena longsor, pergeseran lantai samudra karena penyesaran dan eksplosivitas gunungapi. Banyak yang menyakini bahwa gelombang dihasilkan dari aktivitas angin (wind-generated waves). Ketika angin bertiup maka terjadi transfer energi ke air dan menyebabkan permukaan air menjadi bergelombang. Arus Pantai Longshore drift adalah salah satu arus yang sangat penting. Dihasilkan dari perjalanan gelombang yang menyerong terhadap pantai. Ketika gelombang menghantam pantai pada sudut kurang dari 90derajat, maka air dan sedimen bergerak karena gelombang terbawa secara menyerong terhadap pantai sesuai dengan arah gelombang. Ketika energi gelombang sudah mulai melemah, maka air dan sedimen yang kembali melalui proses backswash langsung kembali dan tegak lurus terhadap pantai. EDELWEISS Anaphalis javanica, yang dikenal secara populer sebagai Edelweiss jawa (Javanese edelweiss) atau Bunga Senduro, adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Nusantara.[1] Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 meter dan dapat memiliki batang sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 meter. Tumbuhan ini sekarang dikategorikan sebagai langka. Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus, sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan, dan lebah terlihat mengunjunginya. Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekadar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir tumbuhan ini. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat ditoleransi. Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tumbuhan ini dinyatakan punah. Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi, terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang-cabangnya. Oleh karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung untuk mengurangi tekanan terhadap populasi liar. Salah satu tempat terbaik untuk melihat edelweis adalah di Tegal Alun (Gunung Papandayan), Alun-Alun Surya Kencana (Gunung Gede), Alun-Alun Mandalawangi (Gunung Pangrango), dan Plawangan Sembalun (Gunung Rinjani). INTRUSI AIR LAUT Intrusi air asin adalah pergerakan air asin ke akuifer air tawar yang dapat mengkontaminasi sumber air minum. Intrusi air asin dapat terjadi secara alami hingga derajat tertentu pada sebagian besar akuifer pantai, dikarenakan adanya hubungan hidrolik antara air tanah dan air laut. Karena air asin memiliki kadar mineral yang lebih tinggi dari air tawar, maka air laut memiliki massa jenis yang lebih tinggi dan tekanan air yang lebih besar. Sehingga air asin bergerak menuju air tawar. Berbagai aktivitas manusia, terutama pemompaan air tanah dari akuifer pantai, dapat meningkatkan intusi air laut karena tekanan air tanah berkurang dan menjadi relatif lebih kecil dibandingkan tekanan dari air laut. Penyebab intrusi air asin lainnya yaitu kanal navigasi dan drainase yang menciptakan celah bagi air laut bergerak ke daratan melewati permukaan dan melalui pasang surut air. Intrusi air laut juga dapat terjadi pada kondisi cuaca ekstrem seperti badai dan ombak besar. Banyak komunitas wilayah pantai mengalami kontaminasi air asin di sumber air mereka, dan masalah ini telah terjadi selama puluhan tahun.