Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Perangi Anthraks Untuk Indonesia

Nama : Noviantika Rahma NIM : Fakultas : Sekolah Vokasi (Kesehatan Hewan ) Gugus : LK.P 1.4 Perangi Anthraks Untuk Indonesia Negara Indonesia patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah diberi kekayaan sumber daya alam hayati yang melimpah seperti beragam jenis hewan. Salah satunya adalah hewan ternak. Indonesia adalah negeri kepulauan yg teramat pas untuk dijadikan sentra usaha peternakan.Dalam mendidirikan sentra usaha peternakan tentu saja harus memperhatikan kesehatan hewan. Agar hewan ternak yang dipasarkan memiliki standar sehat,baik untuk dikonsumsi masyarakat dan tidak membawa penyakit zoonosis. Disinilah pentingnya peran paramedik veteriner untuk mengawasi dan menjaga kesehatan hewan ternak. Yang menjadi hal menakutkan bagi peternak atau seorang paramedik veteriner adalah ketika hewan ternak terjangkit penyakit zoonosis. Zoonosis adalah penyakit dan infeksi yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia tetapi kemungkinanya kecil untuk menular dari satu manusia ke manusia lain.. Diperkirakan lebih dari 200 penyakit zoonosis (infeksi penyakit hewan ke manusia) dan 25 penyakit hewan menular strategis baru yang dianggap mengancam kesehatan masyarakat ditemukan di Indonesia. (Gusti,2013) Salah satu penyakit zoonosis yang membawa bahaya bagi hewan ternak dan juga manusia adalah penyakit Anthrax. Ciri ciri yang mencolok dari hewan ternak yang terkena anthrax adalah keluarnya darah dari seluruh lubang tubuh seperti hidung,anus,mulut dan lain lain. Hewan ternak juga demam tinggi dan selalu terlihat lesu. Penyakit anthrax merupakan penyakit yang berbahaya dan bukan saja dapat terjangkit oleh hewan ternak, penyakit Antrax juga bisa menyebar ke manusia. Penyakit ini dikategorikan sebagai penyakit zoonosis. Anthrax juga sering di sebut sebagai penyakit radang limpa. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam tubuh, bakteri yang masuk ke dalam tubuh biasanya melalui makanan atau minuman yang kotor dan mengandung bakteri basillus anthracis. (Zenzen Zainudhin,2017) Dampak Anthrax pada manusia sangatlah berbahaya. Kulit penderita anthrax akan terlihat melepuh dan seperti terbakar. Gejala lain adalah demam tinggi,sakit kepala,dan mengalami gangguan pernafasan. Tak jarang anthrax memakan korban manusia, seperti kejadian di babakan madang, kabupaten Bogor pada tahun 2004. Kekurang hati-hatian dan Pemahaman masyarakat yang masih kurang tentang penyakit ini menyebabkan seringkali terjadinya korban jiwa ( Wisnu Mustafa,2011) Hewan ternak yang terkena anthrax tentu saja tidak boleh dikonsumsi.Pada ati dan ampela juga ditemukan cacing pita. Dan bangkainya harus segera dibakar atau dikubur. Karena jika tidak,bakteri bisa tumbuh kembali melalui kontak udara. Hal ini juga merugikan dan menurunkan perekonomian para peternak. Oleh karena itu penting untuk mencegah dan mengobati penyakit anthrax pada ternak. Pencegahan penyakit anthrax bisa dilakukan melalui vaksinasi spora avirulen secara berkala tiap tahun pada sapi yang belum terkena,jika sapi sudah terkena, berikan antibiotik dengan spektrum luas seperti Penisilin G, Oxytetracyclin, Streptomycin,jangan memberi makan sapi dengan akarnya, biasanya hijauan cukup berikan rumputnya saja. (Zenzen Zainudhin,2017) Menurut Undang Undang no.18 tahun 2009,Tenaga kesehatan hewan adalah orang yang menjalankan aktivitas di bidang kesehatan hewan berdasarkan kompetensi dan kewenangan medik veteriner yang hierarkis sesuai dengan pendidikan formal dan/atau pelatihan kesehatan hewan bersertifikat. Peran paramedik veteriner atau tenaga kesehatan hewan dirasa sangat penting dalam mengawasi kesehatan hewan. Seorang paramedik veteriner juga dituntut mampu memberikan solusi terkait permasalahan kesehatan hewan disekitarnya. Untuk mewujudkan Indonesia sehat dan bebas zoonosis,paramedik veteriner harus lebih mengenalkan pengertian dan bagaimana pencegahan penyakit zoonosis pada hewan ternak kepada masyarakat. Jika kualitas hewan ternak bagus maka akan berdampak ke perekonomian masyarakat dan meningkatkan gizi masyarakat.Seperti semboyan Sekolah Vokasi Kesehatan Hewan Universitas Gadjah Mada yang berbunyi “manusya mriga satwa sewaka”. Semboyan tersebut memiliki arti mengabdi kemanusiaan melalui dunia hewan. Dari paramedik veteriner untuk Indonesia! Daftar Pustaka Zainudhin,Zenzen (2017) Cara mengobati penyakit Anthrax pada sapi dan pengobatannya. [Online] Available from : http://www.agrotani.com/penyakit-anthrax-sapi/ [Accesed : 29 Juli 2017] Mustafa,Wisnu (2011) Anthrax bahaya laten yang masih mengintai kita. [Online] Available from : http://www.kompasiana.com/wisnumustafa/anthrax-bahaya-laten- yang-masih-mengintai-kita_55008b84a33311d372511586 [Accesed : 29 Juli 2017] Gusti (2013) 200 penyakit zoonosis di Indonesia.[Online] Available from : https://www.ugm.ac.id/id/berita/8480-200.penyakit.zoonosis.di.indonesia [Accesed : 29 Juli 2017] Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,2009. Undang Undang no.18 tahun 2009. [Online] Available from : http://peraturan.go.id/uu/nomor-18-tahun-2009.html [Accesed : 29 Juli 2017]