Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN BAKAT REMAJA

PENDAHULUAN Masa remaja merupakan sebuah periode transisi dari masa awal anak-anak ke awal masa dewasa, masa remaja dimulai dari umur 10 hingga 12 tahun dan berakhir berkisar umur 18 hingga 22 tahun. Masa remaja terjadi perubahan dari bentuk fisik yang bertambahnya ukuran badan dan bertumbuhnya tinggi badan. Masa remaja dapat juga disebut sebagai msa pubertas. Dengan demikian masa remaja adalah masa pencarian jati diri yang dimana anak dituntut untuk menuju ke masa depan yang mempunyai tujuan jelas. Masa remaja memiliki suatu potensi yang belum tergali. Setiap anak memiliki bakat yang berbeda-beda, bakat itu fitrah dari diri manusia, adapun bakat bawaan seperti bakat intelektual. Dari uraian diatas, penulis akan membahas mengenai pengembangan bakat peserta didik yang didalamnya terkait dengan faktor pendorong dan faktor penghambat dalam mengembangkan potensi atau bakat yang dimiliki oleh remaja. HASIL DAN PEMBAHASAN Menurut M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan disebutkan bahwa kata bakat lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan pembawaan, yaitu yang mengenai kesanggupan-kesanggupan (potensi-potensi) yang tertentu. Kartini Kartono (1979) Menurutnya, bakat merupakan hal yang mencakup segala faktor yang ada di dalam diri individu yang dimiliki sejak awal pertama kehidupannya dan kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian, ketrampilan,

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN BAKAT REMAJA Novita Harfianti Octavia Jurusan Pendidikan Agama dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ambon Email: vitaocta6@gmail.com PENDAHULUAN Masa remaja merupakan sebuah periode transisi dari masa awal anak-anak ke awal masa dewasa, masa remaja dimulai dari umur 10 hingga 12 tahun dan berakhir berkisar umur 18 hingga 22 tahun. Masa remaja terjadi perubahan dari bentuk fisik yang bertambahnya ukuran badan dan bertumbuhnya tinggi badan. Masa remaja dapat juga disebut sebagai msa pubertas. Dengan demikian masa remaja adalah masa pencarian jati diri yang dimana anak dituntut untuk menuju ke masa depan yang mempunyai tujuan jelas. Masa remaja memiliki suatu potensi yang belum tergali. Setiap anak memiliki bakat yang berbeda-beda, bakat itu fitrah dari diri manusia, adapun bakat bawaan seperti bakat intelektual. Dari uraian diatas, penulis akan membahas mengenai pengembangan bakat peserta didik yang didalamnya terkait dengan faktor pendorong dan faktor penghambat dalam mengembangkan potensi atau bakat yang dimiliki oleh remaja. HASIL DAN PEMBAHASAN Menurut M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan disebutkan bahwa kata bakat lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan pembawaan, yaitu yang mengenai kesanggupan-kesanggupan (potensi-potensi) yang tertentu. Kartini Kartono (1979) Menurutnya, bakat merupakan hal yang mencakup segala faktor yang ada di dalam diri individu yang dimiliki sejak awal pertama kehidupannya dan kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian, ketrampilan, dan kecakapan tertentu. Bakat ini sifatnya laten potensial, sehingga masi bisa tumbuh dan dikembangkan. Bakat adalah potensi yang dimiliki seseorang sejak lahir. Kemampuan dasar dengan belajar lebih relatif singkat namun hasilnya lebih bagus dibandingkan orang lain yang bersama-sama belajar relatif singkat dengannya. Tidak semua manusia memiliki bakat yang sama. Setiap orang yang dilahirkan memiliki bakat yang berbeda, untuk mengembangkan bakat anak ada beberapa yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat dalam mengembangkan bakat anak. Faktor pendorong membuat anak menjadi semangat dalam mengembangkan bakat yang dimilikinya, namun ada yang menjadi faktor penghambat untuk anak dalam mengembangkat yang dimilikinya, faktor penghambat akan membuat anak putus asa atas bakat yag telah dimilikinya. Adapun yang menjadi faktor pendorong anak dalam mengembangkan bakat, antara lain : 1. Faktor Intern a. Faktor Bawaan (Genetik) Faktor ini merupakan faktor yang mendukung yang berasal dari orangtuanya atau dapat dikatakan sebagai anak mendapat pewarisan bakat yang dimiliki oleh ayah atau ibunya. b. Faktor kepribadian Faktor kepribadian yaitu perkembangan bakat anak tergantung pada dirinya sendiri. 2. Faktor Ekstern a. Faktor lingkungan Faktor lingkungan terbagi atas : - Lingkungan keluarga Lingkungan keluarga merupakan tempat awal untuk mengetahui bakat anak dan menjadikan ajang pelatihan bakat yang ada pada diri anak. Orangtua membimbing anak dalam menggapai bakat. - Lingkungan sekolah Lingkungan sekolah dapat digunakan untuk anak dalam proses belajar mengajar dan dapat mempengaruhi minat dan bakat anak dikembangkan secara intensif dan guru menjadi tanggungjawab untuk proses pengembangan bakat di sekolah. - Lingkungan sosial Suatu lingkungan pasti berhubungan dengan banyak orang atau masyarakat. Anak dapat mengembangkannya bersama masyarakat dan bisa bertukar pengalaman dengan masyarakat, sehingga anak lebih berbakat dalam mengembangkannya. Ada juga faktor penghambat dalam pengembangan bakat, yaitu : a. Kurangnya sarana dan prasarana Ketika anak memiliki bakat dan ingin mengembangkan, namun peralatan yang berkaitan dengan bakat anak tersebut, tidak ada disekitarnya. Jadi, hal ini sangat mempengaruhi pengembangan bakat. b. Malu bergaul dengan teman yang memiliki bakat. Semua manusia memliki bakat masing-masing, jika anak tersebut malu bergaul atau berteman dengan teman-teman yang memiliki bakat, maka anak tersebut cenderung akan terpendam bakatnya. c. Orangtua tidak mendukung Anak sudah tahu bakat yang dimilikinya, sudah ingin mengembangkannya, namun orangtua tidak mendukungnya. Beberapa alasan sehingga orangtua tidak mendukungnya untuk mengembangkan bakat, diantaranya orangtua khawatir jika anak cidera, ditinggal jauh (untuk mengikuti lomba), khawatir jika mengeluarkan biaya yang banyak. KESIMPULAN Dari Pembahasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa 1. Faktor pendukung antara lain : Genetik, kepribadian, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan sosial. 2. Faktor penghambat antar lain : kurangnya sarana dan prasarana, malu bergaul dengan teman yang memliki bakat, Tidak ada dukungan dari Orangtua. DAFTAR PUSTAKA Bingham, W Van D. Aptitude and Aptitude Testing, New York: Harper, 1937 Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007.